pbl-25-neonatus-cukup-bulan-sesuai-masa-kehamilan.docx

33
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Kezia Ariesta.Beno 102010167 [email protected] ______________________________________________________________ _________ PENDAHULUAN Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rerata bayi normal (usia gestasi 37 s.d 41 minggu) adalah 3200 gram. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Masa gestasi juga merupakan indikasi kesejahteraan bayi baru lahir karena semakin cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi. Hubungan antara umur kehamilan dengan berat lahir mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterin. Penentuan hubungan ini akan mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selanjutnya. 1 ISI Rumusan masalah Bayi 38 minggu lahir per vaginam, berat badan 3200 gr, panjang badan 40 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 30 cm, ketuban jernih.

Upload: kezia-ariesta-beno

Post on 12-Sep-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa KehamilanKezia [email protected]_______________________________________________________________________PENDAHULUANBerat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rerata bayi normal (usia gestasi 37 s.d 41 minggu) adalah 3200 gram. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Masa gestasi juga merupakan indikasi kesejahteraan bayi baru lahir karena semakin cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi. Hubungan antara umur kehamilan dengan berat lahir mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterin. Penentuan hubungan ini akan mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selanjutnya.1ISIRumusan masalah Bayi 38 minggu lahir per vaginam, berat badan 3200 gr, panjang badan 40 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 30 cm, ketuban jernih. Bayi menangis spontan, aktif, denyut 140x/menit, refleks bersin positif, badan kemerahan, ekstremitas sedikit biru.AnamnesisSecara umum anamnesis pada pasien hamil sama dengan anamnesa lain pad ilmu kedokteran.Pertama kali tanyakan identitas: Nama pasien Nama suami atau keluarga terdekat Alamat Agama Pendidikan terakhir Suku bangsaUntuk pasien hamil kita tanyakan tentang haid:1 Kapan hari pertama haid terakhir Menarche umur berapa Berapa lama Nyeri haidKemudian kita tanyakan tentang kehamilan: Berapa kali hamil Adakah komplikasi pada kehamilan terdahulu Apakah pernah keguguran, berapa kali, umur kehamilanSelanjutnya kita tanyakan tentang persalinan: Berapa kali bersalin Bagaimana persalinan terdahulu Kalau persalinan dengan section caesarea apa alasannya Pregnancy outcome Hasil atau diagnosa persalinan (mengenai keterangan bayi, meliputi BB, TB,Panjang , lingkar ,dll )Riwayat perkawinan: Berapa kali menikah Pernikahan sekarang sudah berapa lamaRiwayat penyakit pasien Adakah penyakit berat atau kronis yang pernah dialamiRiwayat penyakit keluarga Riwayat anak kembar dalam keluarga Adakah penyakit keturunan (misal : thalasemia) Adakah riwayat cacat dalam keluarga.2Pemeriksaan FisikSegera setelah bayi lahir, pemeriksaan yang singkat dan teliti pada wajah, mata, mulut, dada, abdomen, tulang belakang, dan ekstremitas harus dapat menyingkirkan kelainan mayor. Tangisan yang kuat serta warna kemerahan pada wajah dan tubuh menunjukkan penyesuain diri yang baik terhadap kehidupan yang independen. Cuci tangan wajib dikerjakan sebelum memulai pemeriksaan fisik. Pemeriksaan sebaiknya dimulai dari kepala hingga kaki untuk memastikan bahwa pemeriksaan berjalan sistematis dan menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan menurut kesempatan yang ada :1. Bila bayi tenang, jantung dan paru dapat diperiksa2. Bila bayi menangis dan pemeriksa dapat melihat palatum dan mencetuskan rangsang isap, telan, dan muntah, dengan harapan pemeriksa dapat melakukannya, dengan harapan bahwa ini akan menenangkan sang bayi sehingga pemeriksaan dapat dilanjutkan. Pemeriksa harus selalu mengukur kembali lingkar kepala dan suhu (aksila) sebelum melakukan pemeriksaan. Suhu aksila neonatus aterm adalah sebesar 36,5-37,2o C. Bila suhu ini berada dalam kisaran normal, pemeriksaan boleh dimulai. Pemeriksa harus menanggalkan semua pakaian bayi agar inspeksi dapat dikerjakan secara menyeluruh setiap saat dan memberi ruang gerak yang optimal, contohnya, pada pemeriksaan panggul. Berikut ini adalah pemeriksaan yang merupakan pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir, antara lain: Mata: periksa dengan oftalmoskop untuk melihat refleks merah dan bagian luar mata seperti kornea, sklera, dan konjungtiva, iris, bilik mata depan, dan pupil. Plethora atau pucat: jika dicurigai, periksa hematokrit. Telinga: liat letak meatus akustikus eksternus dengan senter untuk melihat patensinya. Tangan: periksa jari tambahan, garis tangan palmar. Mulut: bibir harus berwarna merah muda dan berbentuk melengkung, merasakan bagian dalam mulut anak dengan satu jari, mulut anak harus lembap dan hangat, serta meraba atap mulut untuk memeriksa palatum mole dan palatum durum, melihat warna membran mukosa yaitu merah muda. Leher : leher harus diangkat untuk melihat dan memalpasi daerah bawah dagu guna memeriksan adanya jala-jala serta menyingkirkan diagnosis tortikolis. Raba kelenjar dan nodus limfe di sekitar dan di dalam lipatan kulit untuk menentukan ada tidaknya kelainan. Raba denyut arteri karotis, pastikan tidak teraba getaran bising. Tulang bayi baru lahir terasa lunak, sebagian besar tersusun atas kartilago dan hanya sedikit mengandung kalsium. Otot bayi baru lahir harus terasa kuat, bentuknya mulus, tidak bengkak atau mengecil. Ekstremitas atas : raba klavikula untuk menyingkirkan dugaan fraktur, ekstremitas atas dimulai dari sendi bahu; humerus dan sendi siku; radius dan ulna; gerakan sendi putar di pergelangan tangan dengan lembut ke belakang dan ke depan. Periksa adanya akrosianosis. Jari biasanya fleksi menjadi kepalan dengan ibu jari berada di bawah jari-jari tersebut. Inspeksi dan palpasi daerah bawah lengan (aksila) untuk memeriksa ada tidaknya pembesaran kelenjar atau massa. Hidung : hidung harus terletak di tengah dan paten (tidak tersumbat). Ikterus: jika terjadi dalam 24 jam pertama, perlu pemeriksaan lebih lanjut. Jantung: auskultasi. Denyut jantung normal110-160 kali/menitnamun dapat menurun sampai 80 kali/menit selama tidur. Murmur jantung. Punggung & Tulang belakang: periksa dari atas sampai bawah. Kerutan sakral di Bawahgaris celah natal umum dijumpai dan jinak. Jika terletak proksimal dari celah natal maka memerlukan ultrasonografi untuk mengidentifikasi jika terddapat jalur ke medula spinalis, walaupun jarang. Periksa punggung untuk pertumbuhan rambut, pembengkakan, nervus, atau lesi lain di atas tulang belakang yang dapat menunjukkan kelainan vertebra atau medula spinalis, misalnya spina bifida okulta atau penyatuan medula. Jika ditemukan maka rencanakan ultrasonografi, dan MRI mungkin diperlukan. Nadi femoralis: menurun pada koarktasio aorta. Jika dicurigai maka periksalah dengan mengukur tekanan darah di keempat ekstremitas. Perbedaan > 15 mmHg dianggap signifikan. Menguat pada duktus arteriosus paten. Tonus otot: amati pergerakan keempat ekstremitas. Rasakan ketikamenggendong (jaga kepala ketika mengangkat bayi). Pada posisi telungkup, bayi aterm (cukup bulan) akan mengangkat kepalanya ke posisi horizontal.

Tampilan umum, postur, : apakah normal ?pergerakan Fontanel: terasa normal. Ukuran normal diameter fontanel anterior bervariasi antara 1,5 dan 5 cm. Ubun-ubun besar berbentuk berlian dan seharusnya tidak cekung atau cembung. Penutupan fonticulus terjadi sekitar 12- 18 bulan. Palpasi hingga melewati suturan koronalis, kemudian susuru sutura sagitalis dari depan ke belakang menuju fontanel posterior. Ubun-ubun kecil sukar diraba karena ukurannya hanya sekitar 0,5 cm. Periksa ada tidaknya rambut serta rasakan teksturnya, rambut seharusnya lembut. Wajah: setiap gambaran dismorfik misalnya trisomi 21 (sindrom down). Langit-langit/palatum: inspeksi dan palpasi untuk mengidentifikasi celah langit-langit. Sianosis Lidah: jika ragu periksa saturasi oksigen dengan oksimeter nadi. Pernapasan dan pergerakan: amati adanya gawat napas. Peningkatan laju dinding dada pernapasan, napas cuping hidung, grunting (napas berbunyi), retraksi dada (sternal dan interkostal). Abdomen: hati normal 1-2 cm di bawah tepi kosta, ujung limpa dan ginjal kiri mungkin dapat teraba. Setiap masa periksa lebih lanjut dengan ultrasonografi. Kulit : warna kulit, perfusi, tekstur, tonus dan turgor kulit dan kemunculan tanda lahir Panggul: periksa displasia perkembangan panggul. Punggung : telungkupkan bayi untuk melihat dan meraba tonus. Lihat pergerakan kepala dan pastikan bahwa garis rambut sesuai, harus ada dua bahu yang simetris disertai tulang belakang yang lurus, tidak tampak kelengkungan yang berlebihan, tidak ada sumbing atau rambut. Perlahan, rabalah keseluruhan tulang belakang untuk memastikan tidak ada kelengkungan yang abnormal, tidak ada sumbing, lesung atau sinus. Dengarkan sistem pernapasan ketika bayi telentang. Genitalia: periksa testis di dalam skrotum dan penis normal padabayi laki-laki serta anatomi normal pada bayi perempuan. Anus : anus harus berada di garis tengah. Pastikan keluarnya mekonium untuk menyingkirkan dugaan diagnosis anomali anorektal. Pemeriksaan dengan jari tidak boleh dilakukan secara rutin pada bayi baru lahir. Kaki: pastikan terdapat dua tungkai yang bergerak bebas. Pada tiap tungkai, rasakan femur, lutut, dan sendi engsel; ekstremitas bawah dan tibia serta fibula ke bawah hingga mencapai sendi pergelangan kaki dan kaki. Periksa kelima jari kaki apakah bantalan kuku utuh. Pastikan sendi pergelangan kaki dan kaki dalam keadaan lemas. Akan terlihat lipatan plantar pada tiap kaki. Refleks babinski dapat dicetuskan dengan menggerakan jari di sepanjang sisi luar kaki, yang membuat jari kaki meregang ke luar. Inspeksi dan rasakan integritas kulit. Refleks : uji refleks bertujuan memastikan bahwa perkembangan neurologi berjalan normal atau guna mengidentifikasi setiap masalah. Refleks moro biasanya diperiksa terakhir. Refleks ini dicetuskan dengan mengangkat bayi ke depan hingga dagunya menempel di dada. Dengan satu tangan menopang kepala bayi, biarkan kepala bayi jatuh ke belakang di atas tangan kedua. Ketika bayi jatuh ke belakang, reaksi yang normalnya mereka buat adalah melambai- lambaikan lengan ke arah luar lalu membawanya ke depan menuju garis tengah. Selain menilai tonus bayi dan kemampuannya menyokong kepala, refleks menggenggam dapat dinilai pula dari pemeriksaan ini.3Pertumbuhan (Pemeriksaan antropometri) Pengukuran pada : berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada, dimana :Rata-rata berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi baru lahir berturut-turut yaitu 3,5 kg, 50cm, dan 35cm.3 dibawah ini adalah beberapa penjelasannya :1-3 Lingkar Kepala Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Contohnya hidrosefalus dan mikrosefalus. Lingkar kepala dihubungkan denganukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.Dalam antropometri gizi rasio Lika dan Lida cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lika juga digunakan sebagai informasi tambahan daam pengukuran umur. Lingkar kepala bayi baru lahir normalnya 31-36 cm. Lingkar DadaBiasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat rasio lingkar dada dan kepala < 1. Ada juga yang menyatakan bahwa lingkar dada normal pada bayi baru ladir adalah 30-33cm. Panjang Badan Untuk anak usia < 2 tahun, pemeriksaan panjang badan dilakukan dengan bayi/anak terlentang di atas papn ukuran, tanpa sepatu, atau topi. Diusahakan agar tubuh bayi lurus. Panjang badan diukur dengan meletakkan verteks bayi pada kayu yang tetap, sedangkan kayu yang dapat bergerak menyentuh tumit bayi. Pengukuran langsung dengan tali pengukur tidak akurat hasilnya, kecuali ada asistent yang memegang kaki bayi agar tidak bergerak dengan panggul dan lutut lurus. Berkurangnya kurva pertumbuhan badan memperlihatkan adanya kondisi kronik dan kelainan endokrin. Membandingkan kurva ini dengan srandard normal adalah sangat penting. Panjang badan normal bayi baru lahir adalah 44-53 cm.

Gambar 1.1 Pemeriksaan Refleks pada Mata

Gambar 1.2 Peneriksaan Fisik Bayi Baru LahirPemeriksaan PenunjangPemeriksaan ini dilakukan hanya untuk menyingkirkan different diagnosis yang ada:1Pemeriksaan Labroratorium Bilirubin indirect dan direct, bayi baru lahir pada minggu pertama >2mg/dL dan mengalami penigkatan setelah mendapat ASI (7-14mg/dL),tetapi untuk bayi kurang bulan yang mendapat susu formula,akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi dan lebih lama Darah lengkap, terutama yang diperiksa leukosit,untuk mengetahui apakah anak terkena infeksi atau tidak ( karena ketuban ibu berwarna keruh) Amnioskopi Pada kehamilan lanjut dapat dilakukan amnioskopi untuk dapat melihat kutub bawah janin. Selain itu dapat dilihat pula cairan amnion. Bila cairan amnion mengandung mekonium pada bayi dengan letak kepala, hal ini merupakan suatu tanda gawat janin dan bayi harus segera diselamatkan. AmniosentesisTindakan ini dilakukan dengan mengerjakan pungsi melalui abdomen ke dalam rongga amnion. Cairan yang diperoleh dapat dianalisis dan dari hasilnya dapat dinilai maturasi bayi. Pada inkompatibilitas rhesus, hasil pemeriksaan ini dapat menentukan apakah perlu dilakukan suatu transfusi intrauterin. Gluck melakukan pemeriksaan perbandingan kadar lesitin dan sfingomielin dalam cairan amnion (rasio L/S). Pemeriksaan ini disebut uji Gluck Bila rasio L/S antara 1 dan 2, berarti bayi akan menderita sindrom gangguan pernafasan idiopatik ringan. Elektrokardiografi janinHasil pemeriksaan EKG janin sangat dipengaruhi interferensi dari pihak ibu. UltrasonografiDengan pemeriksaan ini dapat dinilai pertumbuhan dan kelainan morfologik serta fungsional bayi.Pemeriksaan laboratoris ini mahal dan tidak selamanya hasil pemeriksaan tersebut memberi informasi yang diharapkan. Kombinasi pemeriksan klinis dan laboratoris dapat membantu dalam penilaian keadaan yang.sebenarnya.Fisiologis Normal pada NeonatusPada neonates yang baru lahir akan mengalami beberapa perubahan fisiologis, dimana neonates harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi ini yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Maturasi mempersiapkan fetus untuk transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan Ekstrauterin dan ini berhubungan lebih erat dengan masa gestasi dibandingkan dengan berat badan lahir. Adaptasi diperlukan oleh neonatus untuk dapat tetap hidup dalam lingkungan baru yang dibandingkan dengan lingkungan selama menjadi fetus, kurang menyenangkan. Toleransi dimiliki oieh neonatus. Hipoksia, kadar gula darah yang rendah, perubahan pH darah yang drastis bagi orang dewasa mungkin sudah fatal, tetapi bagi neonatus belum berakibat buruk. Toleransi dan adaptasi berbanding terbalik bila dibandingkan dengan maturasi. Makin matur neonatus, makin baik adaptasinya tetapi makin kurang toleransinya.RespirasiSelama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru bayi. Sebelum terjadi pernafasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam keadaan anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerobik. Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama ialah (1) tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir, (2) penurunan pa02 dan kenaikan paC02 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus, (3) rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permulaan gerakan pernafasan, (4) refleks deflasi Hering Breur. Selama ekspirasi, setelah inspirasi dengan tekanan positif, terlihat suatu 'inspiratory gasp'. Respirasi pada masa neonatus terutama di- afrakmatik dan abdominal dan biasanya masih tidak teratur dalam hal frekuensi dan dalamnya pernafasan. Setelah paru berfungsi, pertukaran gas dalam paru sama dengan pada orang dewasa, tetapi oleh karena bronkiolus relatif kecil, mudah terjadi 'air trapping'.Jantung dan sirkulasi darahPada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri darah dipompa melalui aorta ke seluruh tubuh. Dari bilik kanan darah dipompa sebagian ke paru dan sebagian melalui ductus arteriosus ke aorta. Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan tekanan arteri dalam paru menurun. Tekanan dalam jantung kanan turun, sehingga tekanan jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung kanan, yang mengakibatkan menutupnya foramen ovale secara fungsionil. Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik dan pula karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik), duktus arteriosus ber-obliterasi. Hal ini terjadi pada hari pertama. Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 Iiter/menit/m2 (Gessner, 1965). Aliran darah sistemik pada hari pertama rendah, yaitu 1,96 liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/menit/m2) karena penutupan duktus arteriosus. Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang melalui transfusi plasenta dan pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.Traktus digestivusTraktus digestivus pada neonatus relatif lebih berat dan lebih panjang dibandingkan dengan orang dewasa. Pada neonatus traktus digestivus mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari mukopoli-sakarida dan disebut mekonium. Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa. Enzim dalam traktus digestivus biasanya sudah terdapat pada neonatus, kecuali amilase pankreas. Aktifitas enzim proteolitik pada neonatus dengan berat badan lahir 4.000 gram besarnya 6 kali aktifitas enzim tersebut pada neonatus dengan berat badan lahir 1.000 gram. Aktifitas lipase telah ditemukan pada fetus 7-8 bulan (Anom, 1941). Pada bayi prematur, aktifitas lipase masih kurang bila dibandingkan dengan bayi cukup bulan.HatiSegera setelah lahir hati menunjukkan perubahan biokimia dan morfologis, yaitu kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai berkurang, walaupun memakan waktu agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir, misalnya enzim dehidrogenase UDPG dan transferase glukoronil sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis. Daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum sempurna, contohnya pemberian obat kloramfenikol dengan dosis lebih dari 50 mg/kgbb/hari dapat menimbulkan 'gray baby syndrome'.MetabolismeLuas permukaan neonatus relatif lebih besar daripada orang dewasa, sehingga metabolisme basal per-kgbb lebih besar. Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu lebih kurang pada hari keenam, energi 60% didapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidratProduksi panasBila suhu sekitar turun, ada 3 cara tubuh untuk meninggikan suhu, yaitu (1) aktifitas otot, (2) 'shivering' dan (3) 'non shivering thermogenesis' (NST). Pada neonatus cara untuk meninggikan suhu terutama dengan NST, yaitu dengan pembakaran 'brown fat' yang memberikan lebih banyak energi per-gram daripada lemak biasa.Keseimbangan asam-basapH darah pada waktu lahir rendah karena glikolisis anaerobik. Dalam 24 jam neonatus telah mengkompensasi asidosis ini.Keseimbangan air dan fungsi ginjalTubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena (1) jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa, (2) ada ketidak-seimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, (3) 'renal blood flow' pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.Kelenjar endokrinSelama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu. Pada waktu bayi baru lahir, kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi, misalnya dapat dilihat pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-laki atau pun perempuan. Kadang-kadang dapat dilihat gejala 'withdrawal', misalnya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan. Kelenjar adrenal pada waktu lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan orang dewasa (0,2% dari berat badan dibandingkan dengan 0,1% dari berat badan pada orang dewasa). Kelenjar tiroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.Susunan saraf pusatSewaktu lahir fungsi motorik terutama ialah subkortikal. Setelah lahir jumlah cairan otak berkurang sedangkan lemak dan protein bertambah. Mielinisasi terjadi setelah bayi benunur 2 bulan. Dari perubahan konsentrasi DNA dalam otak dapat diketahui bahwa pertambahan sel berlangsung terus sampai anak berumur kurang lebih 1 tahun (Mandel dan Bieth, 19S2).ImunoglobolinPada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sumsum tulang dan lamina propria ileum dan apendiks. Plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada bayi baru lahir hanya terdapat globulin gama G, yaitu imunologi dari ibu yang dapat melalui plasenta karena berat moiekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta, seperti toksoplasma, herpes simpleks dan penyakit virus lainnya, reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan antibodi gama A, gama G dan gama M.Pada manusia, pemindahan imunoglobulin melalui traktus digestivus sangat sedikit, terbukti dari penyelidikan bahwa tidak ada perbedaan pada bayi yang mendapatkan kolostrum dengan yang mendapatkan air susu sapi (de Murait, 1962) dan pemberian kolostrum tidak mempengaruhi maturasi imunologis neonatus (Schneegans, 1962). Imunoglobulin dalam kolostrum berguna sebagai proteksi lokal dalam traktus digestivus, misalnya terhadap beberapa 'strain' E.coli.3

APGAR ScoreSkor Apgar merupakan pemeriksaan awal yang penting untuk bayi segera setelah kelahirannya. Pemeriksaan ini terdiri atas lima komponen untuk menggolongkan pemulihan status neurologi neonatus dari proses kelahirannya dan kemampuan adaptasinya yang segera terhadap kehidupan ekstra uteri.

Gambar 1.3.Apgar score

Ballard scorePenilaian menurut Dubowitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian flsik eksternal dan neurologis. Kriteria neurologis diberikan skor, demikian pula kriteria fisik eksternal. Jumlah skor flsik dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan grafik regresi tinier dicari masa gestasinya : 1,3Maturitas neuromuskulerSetiap kriteria itu terdiri dari angka 0 sampai 5,tapi new ballard score,terdapat score -1,yang memungkinkan jarak -10 sampai 50,rumus ini hanya bisa dipakai saat kehamilan di atas 20 minggu .Terdapat rumus langsung dari ballard score sendiri [ 2*score+120) /5 ]

Gambar 1.4. Ballard score,maturitas neuromuskulerIndeks MaturityGambar 1.5. Ballard score,maturitas fisik

Gambar 1.6. Maturity Rating

Grafik Lub ChenkoUntuk mengetahui gangguan pertumbuhan janin dapat digunakan grafik LubChenco. Dimana pertumbuhan janin untuk suatu masa gestasi dikatakan baik kalau berat badannya sesuai dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Agar dapat dilihat apakah bayi itu mengalami retardasi pertumbuhan atau tidak, harus dimiliki baku berat badan untuk tiap masa gestasi. Oleh karena itu dirasakan pentingnya untuk mempunyai suatu kurva berat badan sesuai dengan masa gestasinya. Lubchenco (1963) merupakan orang pertama yang mencoba mencari korelasi antara berat badan dan masa gestasi (lihat gambar1). Kurva ini kemudian terkenal dengan nama Intra Uterine Growth Curve (IUGC). Sesudah Lubchenco menyusul lagi IUGC yang dibuat oleh para sarjana lain. Lubchenco mengatakan bahwa pertumbuhan janin itu normal kalau berat badannya terletak antara persentil ke-10 dan persentil ke 90. Bila terletak di bawah persentil ke-10 disebut kecil untuk masa kehamilan (KMK), sedangkan bila terletak di atas persentil ke-90 disebut besar untuk masa kehamilan (BMK). Bila berat badan lahir bayi terietak di antara persentil ke-10 dan persentil ke-90 disebut sesuai untuk masa kehamilan (SMK) atau bayi normal.

Gambar 1.7 Grafik LubChencoWorking diagnoseNeonatus cukup bulan Sesuai masa kehamilan.Penatalaksanaan dan PerawatanAsuhan Segera Bayi Baru Lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.3 Sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikitbantuan/gangguan. Oleh karena itu PENTING diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitujaga bayi tetapkering & hangat, kotak antarakulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin.

1. Membersihkan jalan nafas Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayidengan handuk diatas perut ibu. Bersihkan darah/lendirdariwajahbayidengan kainbersih dankering/kassa. Periksaulangpernafasan. Bayiakan segera menagis dalamwaktu 30 detik pertama setelah lahir.

Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan: Letakkkan bayipada posisiterlentang ditempat yangkeras danhangat. Gulung sepotong kaindan letakkan di bawah bahu sehingga leherbayi ekstensi. Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayidengan jari tangan yangdibungkus kassa steril. Tepuk telapak kaki bayi sebanyak 2-3x/ gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Penghisapan lendir Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yang steril, sediakan juga tabung oksigen dan selangnya. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung. Memantau mencatat usaha nafas yang pertama. Warna kulit, adanya cairan /mekonium dlm hidung / mulut harus diperhatikan.

2. Perawatan tali pusatSetelahplasenta lahir & kondisiibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.Cara : Celupkan tangan yang masih meggunakan sarung tangan ke dalam klorin 0,5% untukmembersihkan darah & sekresi tubuh lainnya. Bilas tangan dengan air matang /DTT. Keringkan tangan (bersarung tangan). Letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat &lakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pada sisi yang berlawanan. Lepaskan klem penjepit danletakkan di dalam larutan klorin 0,5%. Selimuti bayi dengan kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup.

3. MempertahankansuhutubuhDengan cara : Keringkan bayi secara seksama. Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering dan hangat. Tutup bagian kepala bayi. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya. Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

4. Pencegahan infeksi Memberikan obat tetesmata/salep diberikan 1 jam pertama bayi lahiryaitu : eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%. Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayisegerasetelahbayi lahir.5

Bayi baru lahir sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalamperawatannya. Cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan. Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih. Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop dan benda-benda lainnya akanbersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan).5

Asuhan Bayi 1-24 jam Setelah LahirTujuan :Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL ygmemerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugaskesehatan

Pemantauan 2 jam pertama meliputi : Kemampuan menghisap (kuat/lemah) Bayi tampak aktif/lunglai Bayi kemerahan /biru

Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :1. Pemberian nutrisi Berikan asi sesering keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh) Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikanzat perlindungan terhadapinfeksi dan membantupengeluaran mekonium. Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan.

2. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi Suhu ruangan setidaknya 18 - 21C. Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu. Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botolberisi air panas.

3. Mencegah infeksi Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untukBAK/BAB. Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah talipusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera kebidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah ataubau busuk. Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiaphari. Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabunsetiap hari. Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yangmemegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu.

PrognosisDubia ad bonam.PENUTUPPada neonatus cukup bulan Sesuai masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan jika memang diperlukan pemeriksaan penunjang dpat diakukan pemeriksaan penunjang. Selain itu, perlu diperhatikan beberapa perubahan fiisiologis pada neonates yang baru lahir serta perawatannya. Baik oerawatan terhadap neonates sendriri mauupun perawatan terhadap ibunya. Neonatus yang kahir cukup bulan dan sesuai masa kehamilan mempunyai prognosis yang bonam.

DAFTAR PUSTAKA1. Damanik SM. Klasifikasi bayi menurut berat lahir dan masa gestasi. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, penyunting. Buku ajar neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;2010.h.11-5.2. Gleadle J. Anamnesis dan Pemeriksaan Obstetrik. Dalam At a Glance :Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga;2005.h.35.3. Ilmu Kesehatan Anak. Perinatalogi. Dalam : Bahan Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.Jilid 3. Jakarta:Infomedika: 2007;h.1044-64.4. Mcdonald S. Pemeriksaan praktis bayi baru lahir. Dalam: Lorna D. Pemeriksaan kesehatan ba Cunningham FG, et al. Williams obstetrics. 23th ed. Jakarta: EGC;2013.h.616-28.5. Bani AP, Limanjaya D, Aggraini D, Mahanani DA, Hartanto H, Mandera LI, dkk, penyunting. Buku ajar pediatri rudolph. Dalam: Rudolph AM. Rudolphs pediatrics. 20th ed. Jakarta:EGC; 2006.h.262-5.6. yi: pendekatan multidimensi. Jakarta: EGC;2011.h.17-46.