pemulihan lahan bekas pabrik pemurnian asam fosfat pt

8/15/2019 Pemulihan Lahan Bekas Pabrik Pemurnian Asam Fosfat Pt

1/30

PEMULIHAN LAHAN BEKAS PABRIK PEMURNIAN ASAM FOSFAT PT

PETRO KIMIA GRESIK

PADA PROSES DEKOMISIONING


2/30


3/30

Gambaran Umum Objek Studi

GresikLokasifasilitas Pemurnian asam Fosfat(PAF) PT. Petro KimiaGresik terletak di desa Romo, kecamatan Manyar, kabupaten

Gresik.

Lokasifasilitas berbatasan dengan:

Sebelah Utara : SelatMadura

SebelahSelatan : PabrikPupuk PT. Petrokimia

Gresik

SebelahTimur : Tanah milikPT. Petrokimia

Gresik

SebelahBarat : Tanah milikPT. Petrokimia


4/30

Pabrik Pemurnian Asam Fosfat (PAF) berhasil dilakukan uji coba operasi pada

1989 sampai dengan Juli 1989 dengan menghasilkan uranium U3O8 ( Yellow cake

Agustus 1989 sampai sekarang Pabrik Pemurnian Asam Fosfat (PAF) dihentikan


5/30

Upaya dari segi keselamatan dan pengamanan saat

Pengukuran paparan radiasi dankontaminasi permukaan peralatan olehpetugas proteksi radiasi PT. PetrokimiaGresik maupun oleh petugas Bapeten.

Pengamanan fisik terhadap pencurian

dan pengambilan peralatan proses(untuk mencegah kecelakaan

nuklir/radiasi).

Pengamanan personil yang bertugas di instalasi,melalui pemakaian film badge, penggunaan alatpelindung diri dan pemeriksaan kesehatan

Pencegahan penyebaran isotopradiasi dengan pembasahan

terutama di zona III dan IV

Menitipkan yellow cake U3O8tahun 1992 dan tahun 2005 keBATAN Serpong, Tangerang,


6/30

Pabrik PAF – PKG dirancang untuk memproduksi yellow cak

(ammonium diuranat) yang merupakan hasil samping dari

Pabrik Pupuk Fosfat – Petrokimia Gresik.

Bahan Utama Asam Fosfat (mengandung ± 112 ppm uranium)

Bahan penunjang

proses

An hydrous ammonia (NH3 ), asam sulfat (H2SO4 ),

natrium karbonat (Na2CO3 ), Oksigen (O2 ), karbon

dioksida (CO2 ), DEHPA-TOPO, kerosene,

flocculant accofloc polyacrylamide, air

Hasil samping Endapan gypsum

Hasil Yellow cake (uranium di uranat) 85% U3O8

Tabel 1 Bahan Baku dan Hasil Utama Pabrik PAF – PKG


7/30

IV - Ruan

(drye

Untuk memudahkan perawatan dan monitoring dilakukan zonafikasi

sesuai dengan tingkat risiko radiasi

Tabel 2 Zonafikasi Pabrik PAF

I - Perkantoran

- Locker bersih di ruang ganti

utama

- Ruang makan

- Di luar bangunan instalasi

II - Ruang listrik, bengkel, gudang

- Ruang boiler

- Ruang laboratorium

- Penyimpanan uap

- Ekstraksi siklus I

- Tangki penyimpanan dan

pencampur organik

- Ruang ganti pengering

- Bagian kantor ruang ganti utama

- Ruang pengontrol

III - Daerah ekstraksi siklus

II

- Daerah pengendapan

- Daerah thickener

- Gudang yellow cake


8/30


9/30

Hasil pengukuran paparan radiasi

Daerah Hasil

Pengukuran

Keterangan

Zona I

Zona II

Zona III

Zona IV

Gudang

penyimpanan


10/30


11/30

Tujuan proyek pembangunan pabrik pemuasam fosfat (PAF)

• Mengurangi kadar uranium dalam asam fosfat dan produk lain sehingga dapamencegah pencemaran lingkungan.

• Menghasilkan konsentrat uranium U3O8 ( Yellow Cake ) yang kemudian akan dipBATAN.


12/30

Biaya Pelaksanaan Dekomisioning

No Uraian

Biay

(dalam juta

Rencana

1 Biaya Manajemen (gaji & upah pelaksana manajerial) 2.520

2 Biaya tenaga harian 510

3 Biaya pengelolaan limbah (pengangkutan & pengolahan) 12.793

4 Biaya pengadaan & penyewaan peralatan/bahan 2.500

Sub Total 18.323

5 Biaya tak terduga 20% 3.664

Sub Total 21.987

6 Pajak 15% 3.298

Total 25.285

Tabel 4 Biaya Pelaksanaan Dekomisioning


13/30

Penurunan biaya disebabkan oleh:

Tidak diperlukan

biayamanajemen

danperalatan

Penguranganjumlahlimbah,

(clearancelevel)

Terjadipengolahan limbah

in situ

Biayapengelolaanlimbah per

satuan volume/berat

berkurang.


14/30

PERMASALAHAN DAN DAMPAK YAN

DIAKIBATKAN

Permasalahan Terkait Proses Dekomisioning

• Adanya kontaminasi yang terdapat pada bangunan dan peralatan

• Lokasi tersebut akan dipakai untuk Batubara (PLTU)


15/30

Adanya kontaminasi yang terdapat pada bangunaperalatan

• Secara langsung maupun tidak langsung, bangunan dan peralatan yandipergunakan selama proses produksi untuk melakukan pengambilanuranium dari asam fosfat akan terkontaminasi oleh radionuklida yangmerupakan pemancar-α dimana potensi bahaya radiasi internal terjad

masuknya partikulat atau debu radioaktif kedalam tubuh pekerja yanmenimbulkan kerusakan pada jaringan biologis.

• Masuknya debu radioaktif-α dapat melalui jalur pernafasan (inhalasi),pencernaan (Ingesi) dan pori-pori kulit.


16/30

Tipe Peralatan Deskripsi Perlakuan

A Peralatan-peralatan/sistem yang tingkat

kontaminasinya di bawah clearance level

Dismantling langsung dan limbah yang ditimbulk

digolongkan sebagai limbah non-radioaktif.

B Peralatan-peralatan/sistem yang tingkat

kontaminasinya sedikit di atas clearance level

(dengan sedikit kerak radioaktif) yang

diperkirakan setelah diambil limbah dan/atau

setelah didekontaminasi in situ aktivitasnya

turun menjadi di bawah clearance level

Pengambilan limbah dan/atau dekontaminasi in

kemudian didismantling. Limbah yang ditimbulk

sebagai limbah non-radioaktif.

C Peralatan-peralatan/sistem yang tingkat

kontaminasinya di atas clearance level dan

diperkirakan sulit untuk dilakukan

dekontaminasi in situ (kerak menempel kuat)

Dismantling langsung dan limbah yang ditimbulk

digolongkan sebagai limbah radioaktif

Tabel 5 Kriteria klasifikasi peralatan pabrik PAF dan perlakuan lanjut


17/30

Lokasi tersebut akan dipakai untuk Batubar(PLTU)

Di Lahan bekas lokasi instalasi pemurnian asam fosfat ini, direncanakanakan dipergunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan

bakar batu bara.

Timbul kekawatiran apakah lingkungan maupun ekosistem bekas lahan

instalasi pemurnian asam fosfat ini terdapat peningkatan radioaktivitaslingkungan.

Untuk mengurangi atau menghilangkan zat radioaktif yang kemungkinanberada di atas permukaan tanah, maka PT. Petro Kimia Gresik merencanaka

untuk melakukan pengelupasan tanah dan melakukan penimbunan tanahtersebut.


18/30

menghasilkan zat radioaktif yang merupakan zat yang mradiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripakBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel per kilodua nanocurie per gram).

Angka 70 kBq/kg (2 nCi/g) merupakan patokan dazat radioaktif yang ditetapkan dari Badan Tenaga AInternasional (International Atomic Energy Agency

Namun, terdapat beberapa zat yang mempunyai aktivitarendah daripada batas tetap dianggap sebagai zat radioatidak mungkin ditentukan batas yang sama bagi semua zmengingat sifat masing-masing zat tersebut berbeda.


19/30

Akibatnya

Menimbulkan bahayaradiasi internal karena

masuknya partikulat atdebu radioaktif ke dala

tubuh pekerjamenimbulkan kerusakapada jaringan biologi

Menyebabkan pencemaran tanah. Didalam tanah maupun air, kebanyakanzat radioaktif dapat larut dalam air

Memberikan dampak terhadap ekosistem


20/30

Analisis Permasalahan

Deskripsi Kegiatan Pemulihan Lahan

• Fasilitas PAF-PKG merupakan fasilitas yang mengandung bahan nuklir berbahaya yamemiliki potensi dampak dengan karakteristik limbah B3

Dari survei identifikasi awal terhadap bahan radioaktif dan kimia yangterdapat dalam fasilitas PAF-PKG, diperoleh hasil sebagai berikut:

• Bahan radioaktif Uranium U3O8 (yellow cake)

• Bahan kimia anorganik yang terdiri dari Fe (serbuk besi), karbon aktif dan endapan k

• Bahan organik yang terdiri dari kerosine , Tri Octyl Phospine Oxide (TOPO) dan Di 2-EthPhosporic Acid (DEHPA).


21/30

Pembongkaran peralatan Zona I dan Zo

Peralatan-peralatan pada zona I dan zona II merupakan peralatan yang digunakan

untuk preparasi umpan sebelum diekstraksi

Masih dalam kriteria bahan alam “naturally occurring radioactive material ” (NORM) dan belumtermasuk “technically enhanced of naturally occurring radioactive material ” (TENORM)

Bahan tersebut tidak dianggap sebagai sumber radioaktif dan dapat dikecualikandari pengawasan BAPETEN.

Dari hasil pembongkaran peralatan zona I dan zona II diperoleh material danperalatan besi sebanyak 200 ton yang kontaminasi permukaannya tidak terdeteksi.

Hasil pengukuran paparan radiasi menunjukkan nilai yang sama dengan background(0,1 – 0,12 mR/jam).

#1


22/30

Dekontaminasiperalatan zona III

dan zona IV

sebelum

pembongkaran

#2bertujuan

untuk menciptakan

kondisiradiologis yang

aman bagipekerja

Dekonta-minasi

dilakukanmelalui:

digosok kainmajun yang

dibasahidengan larutanpendekontaminasi alkohol

80%

laju dosislebih kecildari 0,75mR/jam

penyedotandebu di

lantai atas

pembersihdan

pencucialantai den

air hidra


23/30

Pembongkaran peralatan Zona III dan Zon#3

Pembongkaranperalatan pada zona IIIdan IV dilakukandengan hati-hatimenggunakan peralatankeselamatan kerja

Untuk pencegahanpenyebarankontaminasi, sistem

vakum udara yangdilengkapi blowerdipasang di lokasi

Potongan besi dan pipadijadikan ukuran 80 cm,

diukur dan dikontrolkontaminasipermukaannya olehPetugas Proteksi Radiasi(PPR)

Kontaminasipermukaan


24/30

Dekontaminasi peralatan pasca pembong#4Peralatan dan pemipaan yang

kontaminasi permukaannyamasih di atas clearance level harus

didekontaminasi

pengukuran kontaminasipermukaan dan paparan radiasiperalatan sebelum dan sesudahdekontaminasi harus dilakukan

Peralatan yang akandidekontaminasi dimasukkan di

dalam ruangan khususberventilasi dengan sistem

vakum oleh blower penghisap

Dekontaminasi peralatandilakukan dengan penggosokandinding bagian luar dan dalamperalatan dengan kain majun

yang dibasahi larutanpendekontaminasi alkohol 80%

dan/atau minyak tanah

Minyak tanah sangat efektif untuk mendekontaminasi

permukaan peralatan yang telahterkontaminasi atau terlapisipelarut sampai kering dan

mengerak.

Asam fosfat 10% sangat efektif untuk mengikis permukaan

peralatan berbahan hetron danstainless steel , sedangkan asam

sulfat 10% efektif untuk carbonsteel .


25/30

Pengelupasan lantai dan tanah di bawah

dan Zona IV#5

Bongkahan beton/lantai yangmempunyai kontaminasi

permukaan di bawah batasaman ditimbun di fasilitasdisposal PT Petrokimia

Gresik yang berjarak sekitar2-3 km dari penduduk


26/30

Pengolahan limbah cair aktivitas sangat

yang mengandung pelarut organik de

metode biooksidasi

#6

Limbah cair dengan kadarradioaktivitas sangat rendah

namun mempunyai pH sekitar 2-3, BOD dan COD sangat tinggi

dikumpulkan dalam bak yangkemudian ditangani secara

khusus.

Penanganan limbah cairdilakukan dengan cara

biooksidasi

Campuran bakteri harus didan diberi nutrisi

Koloni bakteri tumbuh dberkembang biak dan m

membentuk sludge

Sludge tersebut membawa unsurradioaktif, sehingga beningannya

tidak radioaktif dan bukan B3lagi

Cairan bening dilepas kelingkungan dan lumpurnya

ditimbun


27/30

Survei radiasi dan survei lingkungan taha

Pada akhir kegiatan dilakukan survei radiasi lingkungan, pengambilantanah, rumput dan udara di lokasi pabrik PAF serta air yang diambil da

pantau dan sumur dekat PAF.

#7


28/30

Evaluasi Kegiatan Pemulihan Lahan

Pelaksanaan dekomisioning PAF-PKG merupakan dekomisioning fasilitas nuklir yankali dilakukan di Indonesia. Sebagai suatu kegiatan yang dilakukan pertama kali di

dengan langkanya pengalaman yang ada di luar negeri, maka sudah barang tentu bayang belum dilakukan dengan sempurna dan terdapat beberapa kekurangan

Permasalahan yang dihadapai dan perlu dipertimbangkan sebagai evaluasi dalam kegia

pemulihan lahan PAF-PKG dan sebagai pembelajaran kegiatan pemulihan lahan fasiliyang serupa di masa yang akan datang adalah terkait dengan permasalahan sebagai be

• Adanya kontaminasi yang terdapat pada bangunan dan peralatan

• Lokasi tersebut akan dipakai untuk Batubara (PLTU)


29/30

tanggal 29 Juli 2008 dilakukansurvei radiasi tahap akhir dandinyatakan aman dan selamat.

tanggal 28 Oktober 2008 hasilanalisis radioaktivitas U-238 padasampel tanah di lokasi bekaspenyimpanan limbah radioaktifsebesar 2500 ± 182 Bq/kg yangberarti melebihi clearance level.

PT Petrokimia Gresikmenindaklanjuti hal ini dengamelakukan pengerukan ulanglokasi bekas penyimpanan LRpada tanggal 5-6 November 2dengan dimensi 2,5 x 2,5 x 0,dan mengambil sampeltanahuntuk diukur aktivitas U-238.

Hasilnya sebesar 2615Bq/kg. Pada tanggal 1Desember 2008 dilakupengerukan ulang padyang sama dengan dimlebih dalam yaitu 2,5 xm3. Hasil analisis sammenunjukkan bahwa a238 dari sampel < 34

Untuk mengatasi kedua permasalahan terebut di atas,beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai bentukpertimbangan evaluasi diantaranya adalah:


30/30

Kesimpulan dan Saran

pemulihan lahan bekas pabrik pemurnian asam fosfat pt

Documents