peranan pusat kerukunan umat beragama (pkub) …

17
1 PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) KEMENTERIAN AGAMA R. I DALAM PENYEBARAN INFORMASI TERKAIT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Sarah Zhafira Afifah *) , Laksmi Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16425, Indonesia *) E-mail: [email protected] Abstrak Artikel ini membahas mengenai peranan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dalam menyebarkan informasi terkait dengan kerukunan umat beragama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa peranan PKUB dalam penyebaran informasi dilakukan melalui kegiatan dialog maupun ceramah. Untuk menunjukkan, bahwa PKUB serius dengan tugas yang diemban, mereka melibatkan narasumber, seperti para aparatur daerah, para petinggi PKUB, bahkan perwakilan dari Kementerian Agama pada kegiatan dialog maupun ceramah yang diselenggarakan. Melalui para narasumber tersebut, informasi-informasi yang terkait dengan kerukunan umat beragama disampaikan. Selain itu, PKUB juga turut melibatkan para pemuka agama untuk menjadi fasilitator antara PKUB dengan masyarakat. Namun, kegiatan tersebut belum berjalan dengan baik. Sebab, pada hakikatnya PKUB hanya menyebarkan peraturan-peraturan pemerintah dan informasi terkait kerukunan umat beragama, tanpa memahami karakter masyarakat dan tidak peduli apakah mereka paham atau tidak tentang informasi yang telah disampaikan oleh PKUB tersebut. Kata Kunci: Penyebaran Informasi; Media Penyebaran Informasi; Pusat Informasi; Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB). The Role of Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Ministry of Religious Affairs Republic of Indonesia in Disseminating Information Related to Religious Harmony Abstract The focus of this article is to describe the role of Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) in disseminating information related to religious harmony. This research is qualitative research with case study method and the methods of collecting data that used in this research are interview, observation, and document analysis. The result of this research is showing that PKUB is disseminating information by having dialogues and also speeches. Besides, for showing that PKUB seriously carrying out their duties, PKUB involves some speakers, such as district officials, staff of PKUB, and also Ministry of Religious Affairs on dialogues and also speeches. They are presenting the information and the rule of law about religious harmony. PKUB also involves religious leaders to be facilitator between PKUB and society. But the role of PKUB doesn’t run optimally, because is only disseminating information and Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

1

PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB)

KEMENTERIAN AGAMA R. I DALAM PENYEBARAN INFORMASI

TERKAIT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Sarah Zhafira Afifah

*), Laksmi

Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas

Indonesia, Depok, 16425, Indonesia

*)

E-mail: [email protected]

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai peranan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dalam

menyebarkan informasi terkait dengan kerukunan umat beragama. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus dan pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil

penelitian menunjukkan, bahwa peranan PKUB dalam penyebaran informasi dilakukan

melalui kegiatan dialog maupun ceramah. Untuk menunjukkan, bahwa PKUB serius dengan

tugas yang diemban, mereka melibatkan narasumber, seperti para aparatur daerah, para

petinggi PKUB, bahkan perwakilan dari Kementerian Agama pada kegiatan dialog maupun

ceramah yang diselenggarakan. Melalui para narasumber tersebut, informasi-informasi yang

terkait dengan kerukunan umat beragama disampaikan. Selain itu, PKUB juga turut

melibatkan para pemuka agama untuk menjadi fasilitator antara PKUB dengan masyarakat.

Namun, kegiatan tersebut belum berjalan dengan baik. Sebab, pada hakikatnya PKUB hanya

menyebarkan peraturan-peraturan pemerintah dan informasi terkait kerukunan umat

beragama, tanpa memahami karakter masyarakat dan tidak peduli apakah mereka paham atau

tidak tentang informasi yang telah disampaikan oleh PKUB tersebut.

Kata Kunci: Penyebaran Informasi; Media Penyebaran Informasi; Pusat Informasi; Pusat

Kerukunan Umat Beragama (PKUB).

The Role of Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Ministry of Religious Affairs

Republic of Indonesia in Disseminating Information Related to Religious Harmony

Abstract

The focus of this article is to describe the role of Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB)

in disseminating information related to religious harmony. This research is qualitative

research with case study method and the methods of collecting data that used in this research

are interview, observation, and document analysis. The result of this research is showing that

PKUB is disseminating information by having dialogues and also speeches. Besides, for

showing that PKUB seriously carrying out their duties, PKUB involves some speakers, such

as district officials, staff of PKUB, and also Ministry of Religious Affairs on dialogues and

also speeches. They are presenting the information and the rule of law about religious

harmony. PKUB also involves religious leaders to be facilitator between PKUB and society.

But the role of PKUB doesn’t run optimally, because is only disseminating information and

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 2: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

2

the rule of law about religious harmony without paying attention to the characteristics and

understanding of the society.

Keywords: Information Dissemination; Information Dissemination Media; Information

Center; Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB).

1. Pendahuluan / Latar Belakang

Penyebaran informasi merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh pusat

informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Penyebaran informasi menurut

Rogers dan Shoemaker (1995: 5), merupakan suatu proses dimana inovasi tersebar kepada

anggota dalam suatu sistem sosial. Disamping itu, penyebaran informasi juga bertujuan

sebagai salah satu alternatif untuk mengubah tingkah laku masyarakat agar bersedia

menerima ide-ide baru yang dianggap sebagai informasi dan mengubah pola tingkah laku

masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dengan informasi yang telah mereka adopsi

(Ibid.,1995: 11). Terkait dengan upaya terciptanya masyarakat yang berpola tingkah laku baik

tersebut, pada kenyataannya di tengah masyarakat masih cukup sering terjadi konflik sosial,

seperti konflik yang terkait dengan kerukunan umat beragama yang justru mencerminkan

keadaan sebaliknya.

Jika permasalahan tersebut dilihat secara kasat mata dan dikaitkan dengan peran pusat

informasi dalam melakukan penyebaran informasi, mungkin pusat informasi yang berada di

tengah-tengah masyarakat tersebut belum dapat menjalankan perannya untuk menjadikan

masyarakat yang berpola tingkah laku baik, tertutama dalam hal menyebarkan informasi yang

dimilikinya secara efektif kepada masyarakat atau sebaliknya justru masyarakat yang

cenderung tidak peduli terhadap informasi yang disebarkan oleh pusat informasi, karena cara

pusat informasi dalam menyebarkan informasi dianggap kurang menarik. Adapun menurut

Sulistyo Basuki (1991: 66), pusat informasi pada dasarnya merupakan suatu pusat yang

bertugas memberikan informasi yang diolah dari sumber lain mengenai suatu bidang khusus.

Mengacu pada pengertian mengenai pusat informasi tersebut serta kaitannya dengan

permasalahan yang ada, maka dapat dikatakan bahwa, peran pusat informasi keagamaan lah

yang memiliki peranan yang cukup besar dalam melakukan penyebaran informasi, khususnya

menanggapi permasalahan mengenai kerukunan umat beragama, sebab pusat informasi

keagamaan bertugas sebagai pusat informasi yang memberikan informasi terkait dengan

bidang kegamaan.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 3: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

3

Menanggapi permasalahan tersebut, maka diadakan suatu penelitian pada salah satu

pusat informasi agama, yaitu Pusat Kerukunan Umat Bergama (PKUB) yang merupakan

unsur pendukung dari pelaksanaan tugas Kementerian Agama yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal yang terletak di dalam

gedung Kementerian Agama. Alasan dipilihnya PKUB sebagai lokasi penelitian, karena pusat

informasi tersebut merupakan salah satu jenis pusat informasi agama yang secara langsung

bertugas dalam menangani permasalahan kerukunan umat beragama dan melakukan kegiatan

penyebaran informasi kepada masyarakat terkait dengan permasalahan kerukunan umat

bergama. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan

masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh PKUB terkait dengan

permasalahan kerukunan umat beragama?

2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung maupun penghambat PKUB dalam proses

penyebaran informasi?

Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan

sebelumnya, yaitu:

1. Untuk mengidentifikasi proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh PKUB.

2. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat PKUB dalam proses

penyebaran informasi terkait kerukunan umat beragama.

2. Tinjauan Literatur

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa penyebaran informasi merupakan

suatu proses dimana inovasi tersebar kepada anggota dalam suatu sistem sosial (Ibid.,1995:

10). Inovasi yang dimaksud dalam pengertian tersebut, dapat diartikan sebagai ide-ide baru

yang dianggap sebagai informasi. Disamping itu, adapun proses penyebaran informasi terdiri

dari 7 (tujuh) tahap (Ibid., 1995: 336-337). Antara lain:

1. Membangkitkan kebutuhan untuk berubah

Pada tahap ini, agen pengubah melakukan interaksi dengan pemakai untuk pertama

kali. Sehingga, agen pengubah dituntut untuk bisa membangun hubungan komunikasi yang

baik dengan pemakai seperti, bersikap positif, terbuka, dan empati kepada pemakai. Dengan

membangun sikap positif, diharapkan agen pengubah berusaha dapat meyakinkan dirinya

sendiri bahwa ia mampu membaur dan diterima oleh pemakai. Sedangkan melalui sikap

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 4: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

4

terbuka dan empati, diharapkan agen pengubah mau menanggapi, mendengarkan,

mengetahui, dan merasakan permasalahan yang dihadapi oleh pemakai untuk kemudian

berusaha untuk membantu memberikan solusi kepada pemakai dalam mengatasi masalah

yang ada.

2. Mengadakan hubungan untuk perubahan

Pada tahap ini, agen pengubah dituntut untuk dapat membangun hubungan komunikasi

yang lebih akrab dengan pemakai agar dapat mempromosikan inovasi yang dimilikinya

kepada pemakai untuk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pemakai.

Sehingga pada tahap ini, agen pengubah juga dituntut kembali untuk memiliki rasa positif

terhadap dirinya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia mampu membaur dan

diterima oleh pemakai untuk kemudian dapat mendorong pemakai untuk turut berpartisipasi

dalam membangun suatu hubungan yang lebih akrab dan pada akhirnya, agen pengubah

dapat mempromosikan inovasi yang dimilikinya kepada pemakai untuk sebagai solusi atas

permasalahan yang dihadapi oleh pemakai.

3. Mendiagnosis masalah

Pada tahap ini, agen pengubah dituntut kembali untuk bersikap terbuka dan empati

terhadap pemakai. Sehingga, dapat diketahui kembali secara lebih jelas dan dalam mengenai

permasalahan yang sedang dihadapi dan dialami serta solusi yang pernah digunakan

sebelumnya.

4. Mendorong atau menciptakan motivasi untuk berubah pada diri pemakai informasi

Pada tahap ini, agen pengubah berusaha bersikap memberikan dukungan terhadap

pemakai. Agen pengubah berusaha melalui solusi-solusi maupun inovasi yang dibawanya

berusaha membangkitkan motivasi pemakai untuk melakukan perubahan sesuai dengan

kebutuhannya.

5. Mewujudkan niat ke dalam tindakan

Pada tahap ini, agen pengubah kembali bersikap positif terhadap pemakai. Agen

pengubah harus memiliki keyakinan bahwa ia mampu mendorong bahkan mempengaruhi

pemakai untuk melakukan perubahan sesuai dengan solusi yang diberikannya.

6. Memelihara program pembaruan dan mencegahnya dari hambatan

Pada tahap ini, agen pengubah kembali bersikap memberikan dukungan kepada

pemakai agar pemakai berusaha mempertahankan secara efektif terhadap apa yang sudah

dipilih dan dijalankan melalui penyampaian informasi atau pesan-pesan yang menunjang.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 5: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

5

7. Mencapai hubungan terminal

Pada tahap ini, agen pengubah berusaha kembai untuk bersikap memberi dukungan

dengan cara mencoba menumbuhkan rasa percaya diri pada pemakai informasi. Jika tercapai

maka penyebaran informasi yang dilakukan oleh informan pun berjalan dengan baik.

Dari proses penyebaran informasi tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa proses awal

yang dilakukan saat melakukan proses penyebaran informasi, yaitu membangkitkan

kebutuhan untuk berubah dijadikan tumpuan dari kelancaran seluruh proses penyebaran

informasi. Karena pada tahap tersebut, agen pengubah melakukan interaksi dengan pemakai

untuk pertama kali. Sehingga, dituntut untuk bisa membangun hubungan komunikasi yang

baik dengan pemakai seperti, bersikap positif, terbuka, dan empati kepada pemakai.

Setelah mengetahui ketujuh proses penyebaran informasi, selanjutnya membahas

mengenai berbagai macam media yang dapat digunakan untuk mendukung penyebaran

informasi. Adapun menurut media yang dapat digunakan untuk membantu proses penyebaran

informasi (Ibid.,1991: 286 – 292), yaitu:

1. Poster

Poster yang dibuat oleh pusat informasi hendaknya mencantumkan nama pusat informasi,

alamat, nomor telepon, jam operasional pusat informasi agama, jenis informasi yang

disediakan, serta fasilitas maupun jasa lain yang ditawarkan oleh pusat informasi. Agar

penyebaran informasi dapat berjalan secara efektif, sebaiknya desain poster dibuat semenarik

mungkin dan penempatan poster tersebut sebaiknya diletakkan pada lokasi strategis seperti,

pusat informasi, pusat masyarakat, dan tempat umum lainnya dimana dapat terlihat oleh

masyarakat luas dan menarik perhatian mereka yang melihat.

2. Media dan video

Selain poster, media dan video juga dapat digunakan sebagai sarana dalam menyebarkan

informasi. Penyebaran informasi melalui media dan video dapat berupa iklan maupun warta

berita dengan tujuan melakukan promosi pusat informasi serta untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya peran pusat informasi.

3. Ceramah

Ceramah merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk penyebaran informasi

oleh pusat informasi dengan biaya yang relatif. Ceramah dapat dilakukan di dalam pusat

informasi maupun ke luar pusat informasi, yakni langsung menghampiri masyarakat. Selain

itu, ceramah juga dapat dilakukan oleh pusat informasi secara langsung maupun

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 6: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

6

menggunakan jasa narasumber yang sengaja didatangkan dari luar pusat informasi. Dalam

melakukan kegiatan ceramah, sebaiknya bahasa yang digunakan mudah dimengerti, ringkas

namun tidak mengurangi inti dari informasi yang ingin disampaikan, sehingga menarik

perhatian masyarakat. Sealin itu, metode ceramah juga memiliki kelebihan tersendiri, yaitu

pusat informasi memperoleh masukan dari para masyarakat melalui diskusi secara langsung.

Sehingga, pusat informasi dapat memperbaiki kekurangannya dan memperoleh masukkan

mengenai segala kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat.

Setelah berbagai cara dilakukan untuk melakukan penyebaran informasi, maka

diharapkan masyaralat dapat menerima informasi yang disebarkan oleh pusat informasi

melalui berbagai cara tersebut dengan baik, dan masyarakat pun semakin tertarik untuk

mencari informasi dan memanfaatkan layanan pada pusat informasi.

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

metode studi kasus. Mengacu pada jenis dan metode penelitian yang digunakan, adapun

informan yang akan diwawancarai dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode

pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling). Adapun informan dipilih berdasarkan sub-

subbidang yang berperan dalam penyebaran informasi yang akan ditampilkan dalam tabel

sebagai berikut.

Tabel 3.1. Informan

Nama Jenis Kelamin Pekerjaan

Bayu

(bukan nama sebenarnya) L

Subbidang Forum Kerukunan

Umat Beragama

Gusti

(bukan nama sebenarnya) L Subbidang Lembaga Keagamaan

Nina

(bukan nama sebenarnya) P

Subbidang Pengembangan Dialog

dan Wawasan Multikultural

Heri

(bukan nama sebenarnya) L

Subbidang Penanganan Isu

Kerukunan

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 7: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

7

Metode pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Observasi

Pada tahap ini, observasi dilakukan dengan berusaha mencatat aktivitas-aktivitas yang

terjadi di dalam lokasi penelitian, terutama terfokus pada kegiatan penyebaran informasi yang

dilakukan oleh PKUB.

2. Wawancara

Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara untuk mengetahui secara lebih

mendalam mengenai peranan PKUB, terutama terkait dengan proses penyebaran informasi

yang dilakukan PKUB dan mengenai kesulitan maupun kemudahan yang dirasakan

berdasarkan pengalaman PKUB ketika melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat.

3. Analisis Dokumen

Pada tahap analisis dokumen, peneliti melakukan analisis melalui dokumen primer,

berupa artikel laporan penelitian yang berkaitan dengan penyebaran informasi maupun

kerukunan umat beragama baik dalam bentuk tercetak maupun yang berasal dari internet,

peraturan-peraturan yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penyebaran

informasi, dan foto untuk melengkapi perolehan informasi yang akan mendukung penelitian.

Metode analisis data. Pada tahap analisis data peneliti melakukan beberapa tahap, yaitu

catatan lapangan (field notes), melalui catatan lapangan peneliti melakukan pencatatan

terhadap kejadian yang dialami di lapangan. Setelah itu, peneliti melakukan koding (coding),

yaitu analisis dan pengkategorian terhadap data-data yang sudah didapatkan di lapangan.

Setelah data dianalisis secara lengkap, maka tahap selanjutnya data tersebut mulai

diinterpretasikan menggunakan thick description. Adapun thick description tersebut

merupakan penjelasan atau deskripsi secara mendetail mengenai peristiwa yang terjadi di

lapangan.

4. Peranan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dalam Penyebaran Informasi

Terkait Kerukunan Umat Beragama

Penyebaran informasi merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh pusat

informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi maupun membantu dalam pemecahan

masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Akan tetapi, penyebaran informasi yang

dilakukan oleh pusat informasi tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui beberapa

proses, seperti membangun hubungan dan menjalin komunikasi yang baik terlebih dahulu

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 8: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

8

dengan masyarakat, mengidentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat,

mengidentifikasi kebutuhan informasi masyarakat terkait dengan permasalahan yang sedang

dihadapi, menyediakan dan menawarkan solusi berupa informasi yang dibutuhkan oleh

masyarakat, mempengaruhi dan memotivasi masyarakat untuk berubah dengan cara

menngadopsi informasi yang telah ditwarkan. Jika masyarakat mau menerima dan

menerapkan informasi yang telah ditawarkan tersebut, maka proses selanjutnya adalah

membantu masyarakat dalam mempertahankan informasi yang telah diadopsinya, hingga

pada akhirnya membantu masyarakat menjadi pribadi yang mandiri, yaitu mulai mampu

mengenali dan memilih alternatif informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Adapun hasil

temuan selama melakukan penelitian di lapangan akan dijabarkan sebagai berikut.

Proses Penyebaran Informasi Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Terkait

Kerukunan Umat Beragama

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai proses penyebaran informasi PKUB

terkait kerukunan umat beragama dapat diketahui, bahwa terdapat dua bidang, yaitu Bidang

Pembinaan Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan dengan dua subbidang di

dalamnya, yaitu Subbidang Forum Kerukunan Umat Beragama (S. FKUB) dan Subbidang

Lembaga Keagamaan (S. LK) dan Bidang Harmonisasi Umat Beragama dengan dua

subbidang di dalamnya, yaitu Subbidang Pengembangan Dialog dan Wawasan Multikultural

(S. PDWM) dan Subbidang Penanganan Isu Kerukunan (S. PIK) yang terlibat langsung

dalam proses penyebaran informasi terkait kerukunan umat beragama. Proses penyebaran

informasi pun dilakukan melalui kegiatan dialog maupun ceramah dan informasi yang

disebarkan, yaitu:

PBM No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala

Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, dan

Pendirian Rumah Ibadat.

SKB 2 Menteri Tentang Pendirian Rumah Ibadat.

Penetapan Presiden Republik Indonesia No. 1/ PNPS Tahun 1965 Tentang Pencegahan

Penyalahgunaan Dan/ Atau Penodaan Agama.

Selain menyampaikan informasi yang berupa peraturan-peraturan resmi yang dibuat

oleh pemerintah tersebut, terdapat pula informasi lain yang disebarkan, seperti informasi

terkini yang terkait dengan permasalahan atau isu-isu kerukunan umat beragama yang berasal

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 9: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

9

dari media massa (seperti: pembahasan mengenai penyebab dari munculnya permasalahan

kerukunan umat beragama yang cukup sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia) dan

melakukan pembahasan mengenai wawasan multikultural, yaitu mencakup keberagaman

budaya, etnis, agama, dan cara berpikir, sudut pandang maupun kebiasaan masyarakat

Indonesia.

Terkait dengan proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh PKUB mengenai

kerukunan umat beragama, adapun media penyebaran informasi yang digunakan oleh PKUB

berupa dialog maupun ceramah. Alasan dipilihnya dialog maupun ceramah selain lebih

terjangkau dari segi biaya atau pendanaan kegiatan, melalui kegiatan tersebut juga PKUB

dapat menyampaikan informasinya secara menyeluruh dan langsung kepada tokoh agama,

tokoh masyarakat, maupun masyarakat terkait kerukunan umat beragama.

Ceramah merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk penyebaran

informasi oleh pusat informasi dengan biaya yang relatif. Ceramah dapat dilakukan di dalam

pusat informasi maupun ke luar pusat informasi, yakni langsung menghampiri masyarakat.

Selain itu, ceramah juga dapat dilakukan oleh pusat informasi secara langsung maupun

menggunakan jasa narasumber yang sengaja didatangkan dari luar pusat informasi. Dalam

melakukan kegiatan ceramah, sebaiknya bahasa yang digunakan mudah dimengerti, ringkas

namun tidak mengurangi inti dari informasi yang ingin disampaikan, sehingga menarik

perhatian masyarakat. Selain itu, metode penyebaran informasi dengan ceramah juga

memiliki kelebihan tersendiri. Dengan ceramah, pusat informasi memperoleh masukan dari

para masyarakat melalui diskusi secara langsung. Sehingga, pusat informasi dapat

memperbaiki kekurangannya dan memperoleh masukkan mengenai segala kebutuhan yang

diperlukan oleh masyarakat (Ibid.,1991: 286).

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa dialog maupun ceramah yang dipilih oleh Pusat

Kerukunan Umat Beragama sebagai media penyebaran informasi terkait kerukunan umat

beragama dapat dikatakan tepat. Sebab, PKUB dapat menyampaikan informasinya secara

menyeluruh dan langsung kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat. Selain

itu, PKUB diharapkan dapat menerima langsung aspirasi masyarakat dan mendapat

masukkan dari masyarakat akan kegiatan yang dilaksanakan tersebut sebagai bahan evaluasi

bagi PKUB.

Namun, saat melakukan observasi dan wawancara para subbidang tersebut sulit untuk

dihubungi, sehingga menimbulkan kesan bahwa mereka kurang terbuka kepada peneliti.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 10: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

10

Adapun hasil temuan mengenai proses penyebaran informasi terkait kerukunan umat

beragama tersebut, akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Membangkitkan kebutuhan untuk berubah

Membangkitkan kebutuhan untuk berubah dalam penyebaran informasi terkait

kerukunan umat beragama oleh PKUB dapat terlihat melalui peranannya yang terlibat

langsung dalam kegiatan dialog maupun ceramah dengan para tokoh agama, tokoh

masyarakat, dan masyarakat terkait dengan kerukunan umat beragama. Hal tersebut dapat

diketahui melalui hasil analisis foto dari kegiatan dialog maupun ceramah yang pernah

dilakukan oleh PKUB (lihat Gambar 3.1 dan Gambar 3.2), biasanya kegiatan dialog maupun

ceramah dilakukan di aula atau ruangan rapat yang resmi dilengkapi dengan kursi maupun

meja yang tertata dengan rapi agar menimbulkan kesan, bahwa mereka ingin menunjukkan

kesan menghormati masyarakat, sehingga masyarakat memiliki perasaan senang dan mau

terlibat dalam kegiatan dialog maupun ceramah yang diselenggarakan tersebut para tokoh

agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat terkait dengan kerukunan umat beragama. Dalam

dialog tersebut pula, PKUB sebagai agen pengubah berusaha berpenampilan rapi, seperti

menggunakan pakaian batik agar terlihat meyakinkan di depan masyarakat dan menunjukkan

bahwa mereka memiliki kedudukan yang sejajar dengan masyarakat.

Dari hasil analisis foto tersebut juga terlihat, bahwa PKUB turut melibatkan peran serta

aparatur daerah, para petinggi PKUB, juga perwakilan dari Kementerian Agama. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mereka benar-benar serius dalam membangkitkan kebutuhan untuk

berubah pada masyarakat. Disamping itu, PKUB juga berusaha menyampaikan informasi

maupun peraturan-peraturan pemerintah terkait dengan kerukunan umat beragama, sehingga

dapat meyakinkan masyarakat, bahwa PKUB memang paham dan memiliki kemampuan

dalam hal menyampaikan informasi terkait kerukunan umat beragama.

Gambar 3.1: Kegiatan Dialog Tokoh Agama

Islam yang dilaksanakan di Serang, Banten –

Agustus 2012.

Gambar 3.2: Wakil Menteri Agama saat

membuka Dialog Lintas Agama di

Yogyakarta – Oktober 2011.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 11: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

11

2. Mengadakan hubungan untuk perubahan

Pada tahap berikut, PKUB mengadakan hubungan untuk perubahan dalam penyebaran

informasi terkait kerukunan umat beragama. Untuk dapat membangun hubungan komunikasi

yang lebih akrab dan harmonis, PKUB melakukan kegiatan dialog dengan membentuk

kelompok-kelompok dialog (focus group discussion) yang didukung oleh penataan meja dan

kursi yang berkelompok-kelompok (lihat Gambar 3.1). Akan tetapi, hubungan komunikasi

yang lebih akrab dan harmonis tidak didukung secara keseluruhan. Maksudnya, pada awal

kegiatan dialog maupun ceramah justru dibuka oleh sambutan dari para aparatur daerah,

petinggi PKUB, bahkan perwakilan dari Kementerian Agama (lihat Gambar 3.2), sehingga

menimbulkan kesan kaku dan menegangkan. Hal tersebut pula dapat terlihat melalui hasil

analisis foto dari kegiatan dialog maupun ceramah yang pernah dilakukan oleh PKUB.

Menanggapi hal tersebut, terdapat saran yang diberikan oleh Direktur Dialogue Centre,

Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan dalam buku yang berjudul Kerukunan Umat

Beragama dalam Sorotan: Refleksi dan Evaluasi 10 (Sepuluh) Tahun Kebijakan dan

Program Pusat Kerukunan Umat Beragama (2011: 93), bahwa peran PKUB untuk ke

depannya sebaiknya lebih diarahkan sebagai fasilitator dan pembina, maupun pengarah

program-program perwujudan dan pemeliharaan kerukunan yang lebih membumi.

3. Mendiagnosis masalah

Adapun, peranan PKUB pada tahap mendiagnosis masalah berusaha dianalisis melalui

foto dari kegiatan dialog maupun ceramah yang pernah dilakukan oleh PKUB (lihat Gambar

3.1). Pada kegiatan tersebut, hanya terlihat peranan PKUB dalam melakukan dialog dengan

para tokoh agama. Meskipun tidak diketahui secara pasti bagaimana cara PKUB melakukan

diagnosis masalah melalui kegiatan-kegiatan tersebut, namun sepertinya melalui kegiatan-

kegiatan tersebut PKUB dan masyarakat sama-sama belajar mencoba berdialog dan bertukar

pikiran mengenai berbagai macam cara yang mungkin dilakukan ketika menghadapi konflik

yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama, disamping melakukan sosialisasi atau

menyebarkan informasi yang terkait dengan kerukunan umat beragama.

4. Mendorong atau menciptakan motivasi untuk berubah pada masyarakat

Adapun, peranan PKUB pada tahap mendorong atau menciptakan motivasi untuk

berubah pada masyarakat berusaha dianalisis melalui foto dari kegiatan dialog maupun

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 12: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

12

ceramah yang pernah dilakukan oleh PKUB (lihat Gambar 3.1 dan Gambar 3.2). Melalui

foto tersebut, tahap mendorong atau menciptakan motivasi untuk berubah pada masyarakat

kurang terlihat pada kegiatan-kegiatan tersebut. Tahap mendorong atau menciptakan motivasi

untuk berubah pada diri pemakai informasi hanya dilaksanakan PKUB melalui kegiatan

penyampaian informasi oleh para narasumber yang memang sengaja diikut sertakan pada

kegiatan tersebut, seperti hadirnya para pemuka agama dari masing-masing perwakilan

agama yang dapat menjadi fasilitator PKUB dengan masyarakat. Para narasumber tersebut

diundang dengan harapan agar dapat menghasilkan informasi yang akurat dan relevan.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat termotivasi untuk berubah dan mau

menerapkan informasi yang telah didapatkan tersebut dalam kehidupan demi terciptanya dan

bertahannya keutuhan kerukunan umat beragama.

5. Mewujudkan niat ke dalam tindakan

Melalui foto (lihat Gambar 3.1 dan Gambar 3.2) dari kegiatan dialog maupun ceramah

yang pernah dilakukan oleh PKUB, tidak terlihat peranan PKUB pada tahap mewujudkan

niat ke dalam tindakan. Jika tahap tersebut dilaksanakan, maka peranan PKUB seharusnya

adalah memotivasi maupun mendorong, bahkan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan

tindakan perubahan sesuai dengan informasi yang telah disampaikan oleh PKUB.

6. Memelihara program pembaruan dan mencegahnya dari hambatan

Selain itu, melalui foto (lihat Gambar 3.1 dan Gambar 3.2) dari kegiatan dialog

maupun ceramah yang pernah dilakukan oleh PKUB, peranan PKUB kembali tidak terlihat

pada tahapan memelihara program pembaruan dan menceganya dari hambatan. Jika tahap

tersebut dilaksanakan, maka peranan PKUB seharusnya adalah berusaha untuk bersikap

memberikan dukungan kepada masyarakat agar masyarakat berusaha mempertahankan secara

efektif terhadap apa yang sudah dipilih dan dijalankan melalui penyampaian informasi atau

pesan-pesan yang menunjang.

7. Mencapai hubungan terminal

Tahap terakhir dari penyebaran informasi, yaitu mencapai hubungan terminal juga

kembali tidak terlihat dilakukan oleh PKUB. Jika tahap ini dilakukan oleh PKUB, maka

PKUB akan berusaha kembali untuk bersikap memberi dukungan dengan cara mencoba

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 13: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

13

menumbuhkan rasa percaya diri pada masyarakat. Jika tercapai maka penyebaran informasi

yang dilakukan pun berjalan dengan baik.

Dari penjabaran mengenai proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh PKUB,

maka dapat disimpulkan, bahwa pada hakikatnya PKUB hanya menyampaikan,

mensosialisasikan informasi, maupun memberikan solusi yang terkait dengan kerukunan

umat beragama. Melihat adanya hal tersebut, maka dapat dikatakan, bahwa PKUB belum

dapat menjalankan proses dan perananannya dalam penyebaran informasi terkait dengan

kerukunan umat beragama secara maksimal, sebab PKUB hanya berperan dalam

menyampaikan dan mensosialisasikan informasi maupun solusi yang terkait dengan

kerukunan umat beragama, tidak menjalankan perannya secara keseluruhan dalam

menyebarkan informasi sesuai dengan teori penyebaran informasi yang ada.

Faktor Penghambat Penyebaran Informasi oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama

(PKUB) Terkait Kerukunan Umat Beragama

Dalam melaksanakan kegiatan penyebaran informasi terkait kerukunan umat beragama,

PKUB tidak dengan begitu saja dengan mudah melakukan kegiatan tersebut. Terdapat

kendala yang terkadang menghambat pelaksanaan kegiatan tersebut, adapun kendala yang

dihadapi oleh PKUB, terdiri dari dua faktor, yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor penghambat internal yang dihadapi oleh PKUB saat melakukan penyebaran informasi

terkait dengan kerukunan umat beragama, yaitu.

Faktor Pendanaan

Terkait dengan faktor pendanaan, pada hakikatnya anggaran kegiatan yang telah

ditetapkan di awal tahun. Akan tetapi terkadang anggaran tersebut dirasa kurang, apabila

secara mendadak muncul konflik di suatu wilayah dan PKUB harus bergegas mengatasi

konflik di wilayah tersebut. Sehingga, terkadang karena adanya kegiatan tidak terduga

tersebut, Pusat Kerukunan Umat Beragama harus merelokasi atau menghilangkan kegiatan

lain yang dianggap tidak mendesak.

Faktor Sumber Daya Manusia

Terkait dengan faktor Sumber daya manusia, terkadang karena tugas yang diemban

oleh PKUB dirasa cukup berat, sebab harus mencegah bahkan meredam konflik, maupun

menyebarkan informasi ke wilayah-wilayah yang memiliki kebiasaan maupun adat istiadat

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 14: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

14

yang berbeda-beda, maka terdapat pegawai-pegawai yang cenderung malas menghadapi

situasi dan kondisi tersebut, selain itu jumlah sumber daya manusia di Pusat Kerukunan Umat

Beragama pun tergolong sedikit.

2. Faktor Eksternal

Sedangkan, terdapat beberapa kendala yang muncul dari luar PKUB itu sendiri, seperti faktor

kebudayaan dan adat-istiadat setempat. PKUB menjalankan tugasnya dengan mengunjungi

wilayah-wilayah yang berbeda, sehingga dapat dipastikan kebudayaan, adat-istiadat, bahasa

yang digunakan di setiap wilayah pun berbeda.

Faktor Pendukung Penyebaran Informasi oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama

(PKUB) Terkait Kerukunan Umat Beragama

Menanggapi faktor penghambat yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan

penyebaran informasi yang dilakukan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) terkait

dengan kerukunan umat beragama, maka pada bagian ini akan diinterperetasikan beberapa

faktor pendukung yang dapat membantu kelancaran kegiatan yang dilakukan oleh PKUB,

yaitu:

1. Faktor Internal

Terdapat beberapa faktor pendukung kelancaran kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh

PKUB yang berasal dari dalam PKUB itu sendiri, yaitu:

Dari segi pendanaan kegiatan, sebaiknya membuat anggaran tak terduga yang dapat

digunakan pada saat terdapat kegiatan mendesak (seperti, konflik yang terjadi di luar

perencanaan anggaran), tanpa mengganggu anggaran dan rencana kkegiatan yang telah

dircancang sebelumnya.

Dari segi sumber daya manusia, sebaiknya diberikan peraturan pekerjaan yang akan

memberikan sanksi ataupun penghargaan bagi para staffnya yang tidak bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya ataupun yang bertanggung jawab penuh atas pekerjaannya. Hal

tersebut dilakukan, agar memotivasi para staff untu tetap bersemangat, memiliki motivasi

diri, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diemban.

2. Faktor Eksternal

Sedangakan faktor pendukung yang berasal dari luar PKUB, yaitu sebaiknya

membangun sikap saling toleransi, menghormati, dan mengharagai antar sesama. Sehingga,

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 15: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

15

kerjasama dapat terjalin dengan baik antara tim PKUB, Provinsi maupun FKUB, para tokoh

agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.

4. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa proses

penyebaran informasi oleh PKUB dilakukan melalui kegiatan dialog maupun ceramah. Selain

itu, mereka juga menyebarkan peraturan-peraturan pemerintah dan informasi terkait

kerukunan umat beragama. Pada proses tersebut, dapat dikatakan PKUB dapat menjalankan

peranannya dengan baik. Bahkan untuk menunjukkan bahwa mereka serius dengan tugas

yang diemban lembaga tersebut, mereka melibatkan narasumber, seperti para aparatur daerah,

para petinggi PKUB, bahkan perwakilan dari Kementerian Agama pada kegiatan dialog

maupun ceramah yang diselenggarakan. Melalui para narasumber tersebut pula, kemudian

informasi-informasi yang terkait dengan kerukunan umat beragama disampaikan. Proses

tersebut dilakukan, dengan tujuan agar dapat memotivasi masyarakat untuk berubah. PKUB

juga turut melibatkan para pemuka agama yang dapat menjadi fasilitator antara PKUB

dengan masyarakat.

Namun, dari rangkaian kegiatan tersebut pula dapat terlihat, bahwa proses penyebaran

informasi yang dilakukan secara keseluruhan oleh PKUB belum berjalan secara maksimal.

Sebab, PKUB hanya bertugas dalam mensosialisasikan atau menyampaikan informasi pada

masyarakat. Selain itu, dapat dikatakan bahwa PKUB sedikit sekali melibatkan masyarakat,

apalagi untuk memahami masyarakat secara mendalam. PKUB hanya mementingkan tugas

lembaga, PKUB kurang mempedulikan pemahaman masyarakat akan informasi yang

disampaikan oleh PKUB tersebut. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi salah satu

penghambat dalam penyebaran informasi. Selain itu, keterlibatan para aparatur daerah, para

petinggi PKUB, bahkan perwakilan dari Kementerian Agama pada kegiatan dialog maupun

ceramah yang diselenggarakan pun, malah menimbulkan suasana yang kaku dan menciptakan

jarak dengan masyarakat, hal tersebut pula dapat menjadi penghambat dalam penyebaran

informasi.

Disamping itu, PKUB juga masih menemukan beberapa hambatan dalam melakukan

penyebaran informasi, seperti faktor klasik yang berkaitan dengan kurangnya pendanaan

kegiatan dan sumber daya manusia yang kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan

tugasnya. Selain itu, terdapat juga faktor penghambat yang berkaitan dengan kebudayaan

maupun adat-istiadat masyarakat setempat, seperti kesulitan dalam penggunaan bahasa

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 16: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

16

daerah setempat yang dihadapi oleh PKUB pada saat melakukan penyebaran informasi ke

beberapa wilayah di Indonesia.

Akan tetapi, kendala tersebut dapat diatasi jika ditunjang oleh tiga faktor pendukung,

seperti dibuatnya perencanaan terhadap anggaran kegiatan yang lebih rinci dan membuat

anggaran untuk pengeluaran tak terduga, membuat peraturan kerja yang tegas bagi para

pegawai PKUB (seperti, memberikan penghargaan bagi pegawai yang bertanggung jawab

dalam menunaikan tugasnya dan memberi hukuman bagi yang tidak bertanggung jawab

dalam menunaikan tugasnya), selain itu kendala dalam budaya maupun adat-istiadat dapat

diatasi dengan mengedepankan sikap saling toleransi dan menghormati satu sama lain dan

mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat sebagai fasilitator antara PKUB dan

masyarakat.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013

Page 17: PERANAN PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (PKUB) …

17

Daftar Acuan

Kementerian Agama R. I. (2011). Kerukunan Umat Beragama dalam Sorotan: Refleksi dan

Evaluasi 10 (Sepuluh) Tahun Kebijakan dan Program Pusat Kerukunan Umat Beragama.

Jakarta: Kementerian Agama R. I.

Rogers, Everett M. (1995). Diffusion of Innovation. New York: The Free Press.

Sahin, Ismail. “Detailed Review of Rogers’ Diffusion of Innovation Theory and Educational

Technology-Related Studies Based on Rogers’ Theory.” The Turkis Online Journal of

Educational Technology, April 2006: 14 – 23.

Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Peranan pusat..., Sarah Zhafira Afifah, FIB UI, 2013