ppt refrat bedah.pptx

Upload: nurul-amalia

Post on 13-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REFRAT APPENDICITIS

REFRAT APPENDICITIS Presented by : Nurul AmaliaPembimbing : Letkol CKM dr. I Ketut Djulijasa ,Sp. B

1Pendahuluan Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering ditemukanAppendix merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang berada di perut kanan bawah dan organ ini mensekresikan IgA. 2EMBRIOLOGI, ANATOMI, FISIOLOGI Appendic merupakan bagian dari midgut yang terdapat di antara Ileum dan Colon ascendens Caecum terlihat pada minggu ke-5 kehamilan ,Appendix terlihat pada minggu ke-8 kehamilan sbg suatu tonjolan pd Caecum

3Awalnya berada pada apeks Caecum, tetapi kemudian berotasi dan terletak lebih medial dekat dengan Plica ileocaecalisUsus mengalami rotasi. Caecum berakhir pada kuadran kanan bawah perut yg sll berhubungan dgn Taenia caecalis.

GAMBAR APPENDIX

Vaskularisasi Appendix berasal dari percabangan A. ileocolicaPanjang Appendix pada orang dewasa bervariasi antara 2-22 cm, dengan rata-rata panjang 6-9 cmINSIDENSIAppendicitis dapat ditemukan pada semua umur. Namun jarang pada anak kurang dari satu tahun. Rasio pria : wanita = 1,2-1,3 : 1. 2

ETIOLOGIObstruksi lumen - Penyebab utama APP acute- Penyebab yang lebih jarang hiperplasia jaringan limfoid di sub mukosa Appendix, barium yang mengering pada pemeriksaan sinar X, biji-bijian, gallstone, cacing usus terutama Oxyuris vermicularisReaksi jaringan limfatik lokal /generalisata, oleh krn infeksi Yersinia, Salmonella, dan Shigella; atau akibat invasi parasit seperti Entamoeba, Strongyloides, Enterobius vermicularis, Schistosoma, atau Ascaris.Appendicitis juga dapat diakibatkan oleh infeksi virus enterik atau sistemik, seperti measles, chicken pox, dan cytomegalovirusFecalith ditemukan pada 40% kasus Appendicitis acuta sederhana, sekitar 65% pada kasus Appendicitis gangrenosa tanpa perforasi, dan 90% pada kasus Appendicitis acuta gangrenosa dengan perforasi

PATOFISIOLOGIObstruksi lumen sumbatan pada bagian proksimal Kapasitas lumen pada Appendix normal 0,1 mL. Sekresi sekitar 0,5 mL pada distal sumbatan meningkatkan tekanan intraluminal sekitar 60 cmH2O distensi merangsang akhiran serabut saraf aferen nyeri visceral Th 10 nyeri yang samar-samar, nyeri difus pada perut tengah atau di bawah epigastrium.pertumbuhan bakteri yang cepat di Appendix gangguan aliran limfatik peningkatan tekanan organ melebihi tekanan vena, aliran kapiler vena terhambat kongesti vaskular gangguan aliran sistem vaskularisasi Appendix iskhemia jaringan intraluminal Appendix, infark, & gangren bakteri melakukan invasi ke dinding Appendix pengeluaran mediator inflamasi demam, takikardia, dn leukositosis respon daya tahan tubuh rendah perforasi peningkatan suhu melebihi 38.6oC, leukositosis > 14.000, dan gejala peritonitisBakteri penyebab app acute

GEJALA DAN TANDA

Pada Pemeriksaan fisikperubahan suara bising usus berhubungan dengan tingkat inflamasi pada Appendix. Hampir semua pasien merasa nyeri pada nyeri lokal di titik Mc Burneys. Tetapi pasien dengan Appendix retrocaecal menunjukkan gejala lokal yang minimal. Adanya psoas sign, obturator sign, dan Rovsings sign bersifat konfirmasi dibanding diagnostik. Pemeriksaan rectal toucher juga bersifat konfirmasi dibanding diagnostik, khususnya pada pasien dengan pelvis abscess karena ruptur Appendix.Tanda klinis lebih menyukai sikap jongkok pada paha kanan, karena pada sikap itu Caecum tertekan sehingga isi Caecum berkurang mengurangi tekanan ke arah Appendix nyeri perut berkurang

Manuver diagnostic Rovsings sign Jika LLQ ditekan, maka terasa nyeri di RLQ. Hal ini menggambarkan iritasi peritoneum. Sering positif pada Appendicitis namun tidak spesifikPsoas signPasien berbaring pada sisi kiri, tangan kanan pemeriksa memegang lutut pasien dan tangan kiri menstabilkan panggulnya. Kemudian tungkai kanan pasien digerakkan dalam arah anteroposterior.

Obturator signTes ini positif jika pasien merasa nyeri di hipogastrium saat eksorotasi.

Nyeri pada manuver ini menunjukkan adanya perforasi Appendix, abscess lokal, iritasi M. Obturatorius oleh Appendicitis letak retrocaecal, atau adanya hernia obturatoria.Psoas sign

Blumbergs sign (nyeri lepas kontralateral)Wahls signBaldwins testDefence musculareNyeri pada daerah cavum Douglasi Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateralDunphys sign (nyeri ketika batuk)

Px penunjang Laboratorium Leukositosis 10.000-18.000 /mm3 ( app akut tanpa komplikasi > 18.000/mm3 ( app akut dengan komplikasi )Shift to the left ( app akut)Px CRP meningkat > 8 mcg/mLPx urine ( u/ menyingkirkan diagnosis infeksi dari saluran kemih). Ultrasonografi Appendix diukur dalam diameter anterior-posterior. Penilaian dikatakan positif bila tanpa kompresi ukuran anterior-posterior Appendix 6 mm atau lebih. Ditemukannya appendicolith akan mendukung diagnosis.

Radiologi Foto polos abdomen Teknik radiografi tambahan meliputi CT Scan, barium enema, dan radioisotop leukosit. Meskipun CT Scan telah dilaporkan sama atau lebih akurat daripada USG, tapi jauh lebih mahal

Diagnosis banding Adenitis Mesenterica AcutaGastroenteritis akutPenyakit urogenital pada laki-lakiDiverticulitis MeckelIntususseptionChrons enteritisPerforasi ulkus peptikumEpiploic appendagitis

Infeksi saluran kencingBatu UrethraPeritonitis PrimerPurpura HenochSchonleinYersiniosisKelainankelainan ginekologiPelvic Inflammatory Disease (PID)Ruptur Folikel de Graaf

Komplikasi PerforasiPeritonitisAppendicular infiltratadalah infiltrat/massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besarPatofisiologi

Rx inflamasi pd apendix omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak kearah Appendix massa appendiks (appendicularia infiltrat) jd abses daya tahan tubuh rendah perforasi peritonitis

Penatalaksanaan Pemasangan infus dan pemberian kristaloid untuk pasien dengan gejala klinis dehidrasi atau septikemia.Puasakan pasien, jangan berikan apapun per oralPemberian obat-obatan analgetika harus dengan konsultasi ahli bedah. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalani laparotomi. Pertimbangkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita usia subur dan didapatkan beta-hCG positif secara kualitatif.

Appendectomy Open AppendectomyDilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.Dibuat sayatan kulit:

Sayatan ototPararectal/ Paramedian

Mc Burney/ Wechselschnitt/ muscle splittingIncisi apponeurosis M. Obliquus abdominis externus dari lateral atas ke medial bawah.

Splitting M. Obliquus abdominis internus dari medial atas ke lateral bawah

Splitting M. transversus abdominis arah horizontal.

Peritoneum dibuka

Caecum dicari dikeluarkan menelusuri taenia libera mencari Appendix. Setelah Appendix ditemukandiklem dengan klem Babcock dengan arah selalu ke atas (untuk mencegah kontaminasi ke jaringan sekitarnya).

Appendix dengan hati-hati diangkat agar mesenteriumnya teregang. Klem Babcock melingkari appenddix dan satu klem dimasukkan lewat mesenteriumAppendix di klem pada basis Klem dipindahkan sedikit ke distalbekas klem yang pertama diikat dengan benang yang diabsorbsi

Appendix dipotong di antara ikatan dan klem, puntung diberi betadine

Dibuat jahitan tabak sak pada Caecum, puntung Appendix diinversikan ke dalam Caecum. Tabak sak dapat ditambah dengan jahitan Z.

Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis

Laparoscopic Appendectomy

Komplikasi Fistel berfaeces Appendicitis gangrenosa, maupun fistel tak berfaeces; karena benda asing, tuberculosis, Aktinomikosis.Hernia cicatricalis.IleusPerdarahan dari traktus digestivus

TERIMA KASIH