rakus ilmu biomedik dasar sistem imun

11
ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun Authored by : Iqbal Taufiqqurrachman

Upload: catatan-medis

Post on 15-Apr-2017

920 views

Category:

Health & Medicine


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com

Rakus Ilmu Biomedik Dasar

Sistem Imun Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar

Sistem Imun

Authored by : Iqbal Taufiqqurrachman

Page 2: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

1

Authored by : taufiqbal

A. Peta Konsep

B. Klasifikasi Respon Imun

1. Respon Imun Bawaan

- Bersifat non-spesifik (tidak perlu mengenali antigen/benda asing)

- Menjalani responnya dengan leukosit (sel darah putih), antara lain :

Granulosit

a) Neutrofil : bekerja sebagai fagosit

b) Eosinofil : berperan dalam reaksi alergi terhadap cacing parasit

c) Basofil : berperan dalam reaksi alergi dengan mengeluarkan histamin

Agranulosit

a) Monosit : berperan dalam imun bawaan dan menjadi makrofag di jaringan

b) Limfosit : berperan dalam imunitas spesifik

- Jadi yang berperan dalam respon non-spesifik semua leukosit kecuali limfosit

- Berikut reaksi-reaksi imun non-spesifik atau bawaan :

Inflamasi

Terjadi pada jaringan yang mengalami luka

Dapat mengakibatkan terjadinya :

o Rugor : panas

o Tumor : bengkak

o Kalor : panas

o Fungtiolasea : fungsi jaringan yang berganti

o Dolor : sakit

Dalam hal ini yang merespon pertama kali adalah neutrofil yang lalu dilanjutkan oleh

monosit, di mana monosit masih sel embrionik dan akan berkembang menjadi

makrofag jaringan

Pergerakan neutrofil dan makrofag dirangsang oleh kemotaksin

Setelah dirangsang kemotaksin, neutrofil dan makrofag melakukan marginasi

(melekatnya neutrofil dan makrofag) ke dinding kapiler

Sistem Imun

Klasifikasi Respon Imun

Respon Imun Bawaan

Inflamasi

Interferon

Sistem Komplemen

Natural Killer

Respon Imun Adaptif

Sel Limfosit T

Sel Limfosit B

Organ-Organ Imun

Jaringan Limfoid

Kulit

Mukosa

Cairan Tubuh

Page 3: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

2

Authored by : taufiqbal

Terjadi karena aliran darah melambat di bagian luka yang dibantu oleh molekul

perkat sel yang disebut selektin

Setelah itu, kedua leukosit itu akan meninggalkan kapiler dengan mekanisme

diapedesis yang langsung ke bagian jaringan yang rusak untuk melaksanakan

fagositosis terhadap bakteri dan benda asing yang bisa masuk melalui luka

Fagositosis yang dilakukan oleh leukosit tersebut dibantu dengan sebuah pelekat

antara antigen dengan fagosit yang disebut opsonin dan biasanya adalah molekul

komplemen C3b

Fagositosis tersebut akan mengakibatkan leukosit mati dan ada jaringan-jaringan

mati (nekrosit) dan terkumpul menjadi nanah (pus) dan kumpulan nanah disebut

(granuloma) yang terkumpul dalam suatu kantong disebut kantong pus

Selain itu, basofil yang memiliki sel mast akan mengeluarkan histamin untuk

merangsang pembuluh darah vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah)

Berikut gambar proses peradangannya :

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 4: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

3

Authored by : taufiqbal

Interferon

Merupakan kelompok sitokin (tiga sitokin) yang terikat yang dihasilkan oleh sel yang

terinfeksi oleh virus

Setelah menyekresikan interferon, interferon akan berikatan ke membran sel yang

belum terinfeksi virus dan kanker untuk persiapan melawan virus yang mungkin akan

menginfeksi sel-sel lain

Interferon akan berefek kepada pembentukan enzim di sel terinfeksi untuk

menghambat replikasi virus di mana enzim ini dapat menguraikan mRNA virus yang

mengakibatkan terhambatnya sintesis protein virus

Hal-hal yang dilakukan oleh interferon antara lain :

Meningkatan aktivitas fagositik makrofag

Merangsang pembentukan antibodi

Meningkatkan kemampuan sel-sel pemusnah

Menghambat pembelahan sel dan menekan pertumbuhan tumor

Berikut mekanisme kerja dari interferon :

Sistem Komplemen

Melakukan respon non-spesifik dalam menghadapi invasi organisme

Teraktivasi oleh dua cara, antara lain :

Jalur Komplemen Alternatif

Teraktivasi karena adanya karbohidrat di membrane plasma mikroorganisme

tetapi tidak terdapat di membran plasma tubuh

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 5: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

4

Authored by : taufiqbal

Jalur Komplemen Klasik

Teraktivasi karena antibodi yang dihasilkan terhadap orgnisme penginvasi

spesifik

Terdiri atas 30 protein plasma yang membentuk kompleks tetapi masih dalam posisi

inaktif di mana akan terjadi rantai pengaktifan (jalur cascade)

Jika ada 1 protein aktif, maka protein lain akan ikut teraktivasi satu per satu

Kompleks protein yang dibentuk disebut kompleks penyerang membran

Sistem komplemen dapat memperkuat inflamasi dengan cara :

Berfungsi sebagai kemotaksin

Bekerja sebagai opsonin

Meningkatkan vasodilatasi dan permeabilitas vascular

Merangsang pelepasan histamin

Mengakitfkan kinin (protein yang memperkuat reaksi peradangan)

Berikut aktivitas sitstem komplemen yang dapat melubangi membran sel terinfeksi

bakteri sehingga air dan macam-macam ion dapat masuk ke sel yang membuat sel

akan lisis :

Natural Killer

Sel mirip limfosit yang menghancurkan sel terinfeksi virus dan kanker dengan cara

mengeluarkan bahan kimia yang bisa melisiskan sel tersebut secara non-spesifik

Ditingkatkan aktivitasnya oleh antibodi

2. Respon Imun Adaptif/Didapat

- Bersifat spesifik terhadap organisme yang masuk ke tubuh

- Dapat dibedakan menjadi dua macam :

Imunitas Humoral (Antibodi)

a) Dilakukan oleh sel Limfosit B yang dapat diaktifkan oleh pajanan antigen poliskarida

b) Antigen dapat dikenali dengan bantuan atau tanpa bantuan sel T Helper :

Antigen Independ-T : tidak perlu bantuan sel T Helper

Antigen Dependen-T : perlu bantuan sel T Helper

c) Di permukaan sel B ada reseptor yang dapat digambarkan seperti berikut ini :

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 6: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

5

Authored by : taufiqbal

d) Regio variabel (atas) menunjukan spesifitas reseptor terhadap antigen

e) Regio konstan (bawah) menunjukan perbedaan subkelas antibodi yang antara lain :

No. Immunoglobulin Fungsi dan Karakteristik

1. IgM Merupakan antibodi yang berfungsi dalam awal respon sel plasma dan tempat perlekatan antigen ke reseptor sel B

2. IgG Terbanyak dalam darah, diproduksi dalam jumlah besar, berperan dalam respon spesifik terhadap bakteri, dan ada pada bayi yang baru lahir

3. IgE Melindungi tubuh dari cacing parasit dan bereaksi dalam reaksi alergi umum dengan mengeluarkan histamin seperti hay fever, asma, dan urtikaria

4. IgA Antibodi yang dihasilkan oleh sekresi sistem pencernaan, pernapasan, air susu, air mata, maupun urogenital

5. IgD Banyak di permukaan sel B tetapi fungsinya masih belum diketahui

f) Kemudian, sel B diklasifikasikan menjadi dua, sel B plasma dan sel B memori

g) Fungsi dari sel-sel tersebut antara lain sel B plasma (menyekresikan antibodi) dan

sel B memori akan bertahan di dalam darah untuk persiapan respon imun terhadap

antigen lebih cepat

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 7: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

6

Authored by : taufiqbal

h) Berikut carai sel B berdiferensiasi :

i) Berikut reaksi antigen-antibodi :

Sumber : Marieb . Human Anatomy and Physiology 9th Edition

Sumber : Marieb . Human Anatomy and Physiology 9th Edition

Page 8: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

7

Authored by : taufiqbal

Imunitas Selular

a) Dilakukan oleh sel Limfosit T yang dimatangkan di Timus

b) Sel Limfosit T dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain :

Sel T Sitotoksik

Menyekresikan bahan kimia yang dapat merusak sel

Sel T Helper

Menyekresikan sitokin-sitokin

Sel T Regulator (Supresor)

Menghambat produksi sel T

c) Sel T juga menyekresikan limfokin yang merangsang timus selalu menyekresikan sel

T sampai usia 40 tahun

d) Sel T mengenali antigen dengan adanya MHC-antigen yang menjadi penanda

spesifik, di mana MHC dapat dibedakan menjadi :

MHC Kelas I : ditemukan di sel bernukleus

MHC Kelas II : ditemukan di sel imun

e) Makrofag, sel B, sel dendritic, dan sel T Helper akan bereaksi dengan MHC Kelas II

f) Berikut gambar reaksinya :

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 9: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

8

Authored by : taufiqbal

Asal Muasal Sel T dan Sel B

C. Organ-Organ Imun

1. Kelenjar Limfoid

- Berperan dalam memproduksi, menyimpan, dan memproses limfosit

- Berikut gambar jaringan limfoid :

Sumber : Marieb . Human Anatomy and Physiology 9th Edition

Di dalam kelenjar limfoid terdapat kelenjar primer dan perifer yaitu :

Kelenjar Primer : Sumsum Tulang dan Timus

Dua kelenjar ini memiliki fungsi utama, sumsum tulang untuk menghasilkan dan mematangkan sel limfosit B, sementara kelenjar Timus merupakan tempat maturisasi sel limfosit T.

Kelenjar Perifer :

Kelenjar Limfe, Adenoid, Apendiks, GALT (Gut-Associated Lympathic Tissue), dan Limpa yang semuanya merupakan tempat terdapatnya limfosit dan tempat terjadinya reaksi imunitas.

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System

9th Edition

Page 10: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

9

Authored by : taufiqbal

2. Kulit

- Di kulit merupakan imunitas atau barrier fisik paling depan

- Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat akan menyekresikan minyak dan keringat anti

mikroba untuk menghambat masuknya antigen ke tubuh

- Di lapisan kulit terluar terdapat lapisan tebal yang keras disebut keratin

Berikut struktur kulit :

3. Mukosa

- Dihasilkan oleh kelenjar sub-mukosa

- Berfungsi untuk menghalangi masuknya antigen ke dalam tubuh dan memerangkap

antigen tersebut

4. Cairan Tubuh

- Dalam cairan tubuh terdapat lisozim (enzim penghancur membran sel bakteri)

- Ada juga asam yang dihasilkan oleh vagina (asidisitas vagina)

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Page 11: Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Imun

10

Authored by : taufiqbal

Daftar Pustaka

1. Sherwood, Lauralee. (2014). Human physiology. Australia: Thomson/Brooks/Cole.

2. Marieb, Elaine N. (2013). Human Anatomy and Physiology. Texas : Pearson

Keterangan :

Yang ditulis dengan warna biru bisa keluar di ujian