reaksi penggaraman _ general chemistry for senior high school students

Upload: jazilul-fawaid

Post on 08-Mar-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proses air laut jadi garam, reaksi kimia

TRANSCRIPT

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 1/13

    General Chemistry for Senior High School Studentsviva de alchemystry

    Arsip Tag: Reaksi Penggaraman

    Hidrolisis Garam2 Desember 2009 Materi Pembelajaran Kimia SMU Anion, Asam, Asam Kuat, AsamLemah, Basa, Basa Kuat, Basa Lemah, Chemistry for Grade XI Students, Garam, Hidrolisis Garam,Hidrolisis Parsial, Hidrolisis Total, Ka, Kation, Kb, Netral, pH, pOH, Reaksi Asam-Basa, ReaksiNetralisasi, Reaksi Penggaraman, Tidak TerhidrolisisDalam tulisan ini, kita akan membahas pengertian garam, reaksi pembentukan garam, reaksipenguraian ion-ion garam oleh air, serta perhitungan pH larutan garam.

    Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa.Larutan garam yang terbentuk memiliki sifat yang bervariasi, tergantung pada sifat asam dan sifatbasa penyusun garam. Secara umum :

    Asam + Basa Garam + Air

    Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi pembentukan garam (dikenal pula dengan istilah reaksipenggaraman atau reaksi netralisasi) :

    HCl + NaOH NaCl + H O

    H SO + 2 NH OH (NH ) SO + 2 H O

    2 HCN + Ba(OH) Ba(CN) + 2 H O

    H CO + Mg(OH) MgCO + 2 H O

    Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisisadalah reaksi salah satu ion atau kedua ion larutan garam dengan air. Reaksi salah satu atau keduaion larutan garam dengan air menyebabkan perubahan konsentrasi ion H maupun ion OH dalamlarutan. Akibatnya, larutan garam dapat bersifat asam, basa, maupun netral.

    Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, kita mengenal dua jenis asam, yaitu asam kuatdan asam lemah. Demikian halnya dengan basa, kita mengenal istilah basa kuat dan basa lemah(lihat : Kimia Asam Basa). Dengan demikian, terdapat empat variasi reaksi antara asam dan basamembentuk garam, yaitu :

    1. Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat

    Contoh : HBr + KOH KBr + H O

    Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

    KBr K + Br

    Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan air. Dengandemikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air. Akibatnya, konsentrasi ion H tidak berubahterhadap konsentrasi ion OH . Larutan garam bersifat netral. Larutan garam tersebut memiliki pH =7.

    2. Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah

    Contoh : HNO + NH OH NH NO + H O

    Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

    NH NO NH + NO

    Anion tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab anion berasal dari spesi asam kuat. Namunsebaliknya, kation yang berasal dari spesi basa lemah mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalahsebagai berikut :

    NH + H O NH OH + H

    Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H . Akibatnya, konsentrasi ion Hmenjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH . Dengan demikian, larutan garam tersebutmengalami hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat asam dan memiliki pH 7.

    4. Reaksi antara asam lemah dengan basa lemah

    Contoh : HF + NH OH NH F + H O

    Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

    NH F NH + F

    Baik kation maupun anion, sama-sama mengalami hidrolisis, sebab keduanya berasal dari spesilemah. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    NH + H O NH OH + H

    F + H O HF + OH

    Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H maupun ion OH . Dengan demikian,larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total (sempurna). Sifat larutan yang dihasilkanbergantung pada perbandingan kekuatan asam lemah (K ) terhadap kekuatan basa lemah (K ).

    Ada tiga kemungkinan perbandingan nilai K terhadap K :

    a. K > K : sifat asam lebih mendominasi; larutan garam bersifat asam; pH larutan garam kurangdari 7

    b. K = K : sifat asam maupun basa sama-sama mendominasi; larutan garam bersifat netral; pHlarutan garam sama dengan 7

    c. K < K : sifat basa lebih mendominasi; larutan garam bersifat basa; pH larutan garam lebih dari7

    Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung pH larutan masing-masing larutan garamadalah sebagai berikut :

    1. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

    pH = 7

    2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

    [H ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

    [OH ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    4. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah

    [H ] = {K (K / K )}

    Berikut ini adalah beberapa contoh beserta penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan hidrolisisgaram yang baru saja kita pelajarai bersama :

    (aq) (aq) (aq) 2 (l)

    (aq) +

    (aq)

    (aq)

    (aq) 2 (l) (aq)

    (aq)

    +

    (aq) 4 (aq) 4 (aq) 2 (l)

    4 (aq) 4+

    (aq)

    (aq)

    4+

    (aq) 2 (l) 4 (aq) +

    (aq)

    (aq) 2 (l) (aq)

    (aq)

    +

    a b

    a b

    a b

    a b

    a b

    +w b

    1/2

    w a

    1/2

    +w a b

    1/2

    -10

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 3/13

    1. Berapakah pH larutan dari 100 mL larutan natrium sianida 0,01 M? (K HCN = 10 )

    Penyelesaian :

    Larutan natrium sianida terbentuk dari campuran basa kuat (NaOH) dengan asam lemah (HCN).Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.

    NaCN Na + CN

    Ion yang terhidrolisis adalah ion CN . Konsentrasi ion CN adalah 0,01 M. Dengan demikian, pHlarutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :

    [OH ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    [OH ] = {(10 / 10 )(0,01)}

    [OH ] = 10 M

    Dengan demikian, pOH larutan adalah 3. Jadi, pH larutan garam tersebut adalah 11.

    2. Berapakah pH larutan dari 200 mL larutan barium asetat 0,1 M? (K CH COOH = 2.10 )

    Penyelesaian :

    Larutan barium asetat terbentuk dari campuran basa kuat (Ba(OH) ) dengan asam lemah(CH COOH). Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan bersifatbasa.

    Ba(CH COO) Ba + 2 CH COO

    Ion yang terhidrolisis adalah ion CH COO . Konsentrasi ion CH COO adalah 0,2 M. Dengan demikian,pH larutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :

    [OH ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    [OH ] = {(10 / 2.10 )(0,2)}

    [OH ] = 10 M

    Dengan demikian, pOH larutan adalah 5. Jadi, pH larutan garam tersebut adalah 9.

    3. Hitunglah pH larutan NH Cl 0,42 M! (K NH OH = 1,8.10 )

    Penyelesaian :

    Larutan amonium klorida terbentuk dari campuran basa lemah (NH OH) dengan asam kuat (HCl).Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan bersifat asam.

    NH Cl NH + Cl

    Ion yang terhidrolisis adalah ion NH . Konsentrasi ion NH adalah 0,42 M. Dengan demikian, pHlarutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :

    [H ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    [H ] = {(10 / 1,8.10 )(0,42)}

    [H ] = 1,53.10 M

    Dengan demikian, pH larutan garam tersebut adalah 4,82.

    4. Hitunglah pH larutan NH CN 2,00 M! (K HCN = 4,9.10 dan K NH OH = 1,8.10 )

    Penyelesaian :

    Larutan amonium sianida terbentuk dari campuran basa lemah (NH OH) dengan asam lemah (HCN).Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total.

    NH Cl NH + CN

    Ion yang terhidrolisis adalah ion NH dan ion CN . Dengan demikian, pH larutan garam dapatdiperoleh melalui persamaan berikut :

    [H ] = {K (K /K )}

    a -10

    (aq) +

    (aq)

    (aq)

    w a

    1/2

    -14 -10 1/2

    -3

    a 3-5

    2

    3

    3 2(aq) +2

    (aq) 3

    (aq)

    3

    3

    w a

    1/2

    -14 -5 1/2

    -5

    4 b 4-5

    4

    4 (aq) 4+

    (aq)

    (aq)

    4+

    4+

    +w b

    1/2

    + -14 -5 1/2

    + -5

    4 a -10

    b 4-5

    4

    4 (aq) 4+

    (aq)

    (aq)

    4+

    +w a b

    1/2

    + -14 -10 -5 1/2

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 4/13

    [H ] = {10 (4,9.10 / 1,8.10 )}

    [H ] = 5,22.10 M

    Dengan demikian, pH larutan garam tersebut adalah 9,28.

    5. Berapakah massa garam NaCN yang harus dilarutkan untuk membentuk 250 mL larutan denganpH sebesar 10? (K HCN = 10 dan Mr NaCN = 49)

    Penyelesaian :

    Larutan natrium sianida terbentuk dari campuran basa kuat (NaOH) dengan asam lemah (HCN).Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.

    NaCN Na + CN

    pH = 10, berarti pOH = 4

    Dengan demikian, [OH ] = 10 M

    Perhitungan pH larutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :

    [OH ] = {(K /K )([ion yang terhidrolisis])}

    10 = {(10 / 10 )[ion yang terhidrolisis]}

    [ion yang terhidrolisis] = 10 M

    Konsentrasi garam NaCN yang diperlukan sebesar 10 M. Volume larutan sebanyak 250 mL = 0,25 L.Dengan demikian, mol garam NaCN yang dibutuhkan adalah :

    Mol = Volume x Molar

    Mol = 0,25 x 10 = 2,5 x 10 mol

    Jadi, massa garam NaCN yang dibutuhkan sebanyak 2,5 x 10 x 49 = 1,225 x 10 gram = 1,225 mg.

    Referensi:

    Andy. 2009. Pre-College Chemistry.

    Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.

    Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia: Pakar Raya.

    Kimia Unsur GolonganUtama15 Oktober 2009 Materi Pembelajaran Kimia SMU Alkali, Alkali Tanah, Asam, AsamOksi, Atmosfer, Autoredoks, Basa, Brine, Chemistry for Grade XII Students, Chile Saltpeter, Diatomik,Displacement Reaction, Disproporsionasi, Duplet, Elektrolisis Larutan, Elektrolisis Lelehan,Fraksionasi Udara Cair, Gas Mulia, Halida Asam, Halida Ionik, Halida Kovalen, Halida Netral, Halogen,Hidrogen Halida, Hidrolisis, Inert, Katalis, Kesadahan Air, Klorinasi, Logam, Milk of Magnesia,Monoatomik, N. Bartlett, Nitrida, Nonlogam, Oksida, Oksida Amfoter, Oksida Asam, Oksida Basa,Oksidator, Oktet, Penguraian Termal, Peroksida, Potensial Standar Reduksi, Proses Down, ProsesSolvay, Radioaktif, Reaksi Penggaraman, Reaktivitas, Reduktor, Senyawa Gas Mulia, Sir WilliamRamsey, Superoksida, Titik Didih, Toksisitas, Uji Nyala, Unsur Periode KetigaDalam tulisan ini, kita akan mempelajari mengenai sifat fisika dan sifat kimia unsur-unsur golonganutama, terutama Golongan Gas Mulia (VIIIA), Halogen (VIIA), Alkali (IA), Alkali Tanah (IIA), serta Unsur-Unsur Periode Ketiga. Selain itu, kita akan mempelajari reaksi kimia, cara pemurnian, sertakegunaan unsur-unsur tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

    Gas Mulia (Noble Gas)

    Gas Mulia (Noble Gas) adalah bagian kecil dari atmosfer. Gas Mulia terletak pada Golongan VIIIAdalam sistem periodik. Gas mulia terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr),Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Keistimewaan unsur-unsur gas mulia adalah memiliki konfigurasielektron yang sempurna (lengkap), dimana setiap kulit dan subkulit terisi penuh elektron. Dengandemikian, elektron valensi unsur gas mulia adalah delapan (kecuali unsur Helium dengan duaelektron valensi). Konfigurasi demikian menyebabkan gas mulia cenderung stabil dalam bentukmonoatomik dan sulit bereaksi dengan unsur lainnya.

    w a b+ -14 -10 -5 1/2

    + -10

    a -10

    (aq) +

    (aq)

    (aq)

    -4

    w a

    1/2

    -4 -14 -10 1/2

    -4

    -4

    -4 -5

    -5 -3

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 5/13

    Keberadaan unsur-unsur Gas Mulia pertama kali ditemukan oleh Sir William Ramsey. Beliau adalahilmuwan pertama yang berhasil mengisolasi gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon dari atmosfer.Beliau juga menemukan suatu gas yang diisolasi dari peluruhan mineral Uranium, yang mempunyaispektrum sama seperti unsur di matahari, yang disebut Helium. Helium terdapat dalam mineralradioaktif dan tercatat sebagai salah satu gas alam di Amerika Serikat. Gas Helium diperoleh daripeluruhan isotop Uranium dan Thorium yang memancarkan partikel . Gas Radon, yang semuaisotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, juga diperoleh dari rangkaian peluruhan Uraniumdan Thorium.

    Saat mempelajari reaksi kimia dengan menggunakan gas PtF yang sangat reaktif, N. Bartlettmenemukan bahwa dengan oksigen, akan terbentuk suatu padatan kristal [O] [PtF ] . Beliaumencatat bahwa entalpi pengionan Xenon sama dengan O . Dengan demikian, suatu reaksi yanganalog diharapkan dapat terjadi. Ternyata, hal tersebut benar. Pada tahun 1962, beliau melaporkansenyawa pertama yang berhasil disintesis menggunakan Gas Mulia, yaitu padatan kristal merahdengan formula kimia [Xe] [PtF ] . Selanjutnya, berbagai senyawa Gas Mulia juga berhasil disintesis,diantaranya XeF , XeF , XeF , XeO , dan XeOF.

    Seluruh unsur Gas Mulia merupakan gas monoatomik. Dalam satu golongan, dari He sampai Rn, jari-jari atom meningkat. Dengan demikian,ukuran atom Gas Mulia meningkat, menyebabkan gaya tarik-menarik antar atom (Gaya London) semakin besar. Hal ini mengakibatkan kenaikan titik didih unsurdalam satu golongan. Sementara energi ionisasi dalam satu golongan menurun dari He sampai Rn.Hal ini menyebabkan unsur He, Ne, dan Ar tidak dapat membentuk senyawa (energi ionisasinyasangat tinggi), sementara unsur Kr dan Xe dapat membentuk senyawa (energi ionisasinya relatifrendah dibandingkan Gas Mulia lainnya). Gas Argon merupakan Gas Mulia yang paling melimpah diatmosfer (sekitar 0,934% volume udara), sedangkan Gas Helium paling melimpah di jagat raya(terlibat dalam reaksi termonuklir pada permukaan matahari). (klik di sini untuk melihat sifat GasMulia dalam Tabel Periodik)

    Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon diperoleh dengan fraksionasi udara cair. Gas-gas tersebutpada dasarnya bersifat inert (stabil/lembam), sebab kereaktifan kimianya yang rendah, sebagaikonsekuensi dari konfigurasi elektron yang lengkap. Kegunaan utama gas Helium adalah sebagaicairan dalam krioskopi. Gas Argon digunakan untuk menyediakan lingkungan yang inert dalamperalatan laboratorium, dalam pengelasan, dan dalam lampu listrik yang diisi gas. Sementara gasNeon digunakan untuk tabung sinar pemutusan muatan.

    Halogen (Halogen)

    Unsur Halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang reaktif. Halogen terdiri dari unsurFluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iod (I), dan Astatin (At). Astatin adalah unsur radioaktif dengan waktuhidup (life time) yang sangat singkat dan mudah meluruh menjadi unsur lain. Dalam pembahasanini, kita hanya akan membicarakan empat unsur pertama Halogen. Secara umum, unsur Halogenbersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan reaktivitas Halogen menurun dari Fluor sampai Iod.(klik di sini untuk melihat sifat Halogen dalam Tabel Periodik)

    Dalam satu golongan, dari Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antaratom semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar(tekanan 1 atm dan temperatur 25C), Fluor adalah gas berwarna kekuningan, Klor adalah gasberwarna hijau pucat, Brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatanberwarna ungu-hitam. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan , demikian halnyakeelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E ). Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi(oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah).

    Beberapa keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen lainnya adalah sebagaiberikut :

    1. Fluor adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal ini terjadi akibat energi ikatanF-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol) dibandingkan energi ikatan Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br(192,5 kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom F yang kecil menyebabkan munculnya tolakan yangcukup kuat antar lone pair F-F, sehingga ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini tidak terjadipada ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil dibandingkan ikatan F-F.

    2. Senyawa Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat adanya ikatan Hidrogen.Sementara senyawa halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) memiliki titik didih yang relatif rendah.

    3. Hidrogen Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida lainnya (HCl, HBr, dan HI)adalah asam kuat.

    4. Gas Fluor dapat bereaksi dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) membentuk oksigendifluorida yang dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :

    2 F + 2 NaOH > 2 NaF + H O + OF

    6

    2+

    6

    2

    +6

    2 4 6 4 4

    red

    2(g) (aq) (aq) 2 (l) 2(g)

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 6/13

    Sementara itu, reaksi yang analog juga terjadi pada Klor dan Brom, dengan produk yang berbeda.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Cl + 2 NaOH > NaCl + NaOCl + H O

    Br + 2 NaOH > NaBr + NaOBr + H O

    Kedua reaksi di atas dikenal dengan istilah Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks). Iod tidak dapatbereaksi dalam kondisi ini

    5. Senyawa Perak Fluorida (AgF) mudah larut dalam air, sedangkan perak halida lainnya (AgCl, AgBr,dan AgI) sukar larut dalam air.

    Unsur Halogen membentuk berbagai variasi senyawa. Dalam keadaan standar, unsur bebas Halogenmembentuk molekul diatomik (F , Cl , Br , I ). Oleh karena kereaktifannya yang besar, Halogenjarang ditemukan dalam keadaan bebas. Halogen umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa.Halogen yang ditemukan dalam air laut berbentuk halida (Cl , Br , dan I ). Sementara di kerak bumi,halogen berikatan dalam mineral, seperti Fluorite (CaF ) dan kriolit (Na AlF ).

    Antar Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan oksidator menurun dari Fluorsampai Iod, Halogen dapat mengoksidasi Ion Halida yang terletak di bawahnya (displacementreaction). Dengan demikian, reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapapernyataan di bawah ini :

    1. F dapat mengoksidasi Cl menjadi Cl , Br menjadi Br , serta I menjadi I .

    2. Cl dapat mengoksidasi Br menjadi Br , serta I menjadi I . Cl tidak dapat mengoksidasi Fmenjadi F .

    3. Br dapat mengoksidasi I menjadi I . Br tidak dapat mengoksidasi F menjadi F maupun Clmenjadi Cl .

    4. I tidak dapat mengokisdasi F menjadi F , Cl menjadi Cl , serta Br menjadi Br .

    Gas F dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan) Hidrogen Fluorida yang diberi sejumlahpadatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan konduktivitas pada temperatur di atas 70C. Dikatoda, ion H akan tereduksi menjadi gas H , sedangkan di anoda, ion F akan teroksidasi menjadigas F .

    Gas Cl dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun elektrolisis larutan NaCl. Melaluikedua elektrolisis tersebut, ion Cl akan teroksidasi membentuk gas Cl di anoda. Gas Cl juga dapatdiperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu elektrolisis larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang terjadipada elektrolisis brine adalah sebagai berikut :

    2 NaCl + 2 H O > 2 NaOH + H + Cl

    Di laboratorium, unsur Klor, Brom, dan Iod dapat diperoleh melalui reaksi alkali halida (NaCl, NaBr,NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan penambahan MnO sebagai katalis. Reaksiyang terjadi adalah sebagai berikut :

    MnO + 2 H SO + 2 NaCl > MnSO + Na SO + 2 H O + Cl

    MnO + 2 H SO + 2 NaBr > MnSO + Na SO + 2 H O + Br

    MnO + 2 H SO + 2 NaI > MnSO + Na SO + 2 H O + I

    Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida kovalen. Fluorida dan kloridadari unsur logam, terutama unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali Berilium) merupakan halida ionik.Sementara, flurida dan klorida dari unsur nonlogam, seperti Belerang dan Fosfat merupakan halidakovalen. Bilangan oksidasi Halogen bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor yangmerupakan unsur dengan keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki bilangan oksidasi 0(F ) dan -1 (fluorida).

    Halogen dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi yang terjadi adalahsebagai berikut :

    X + H > 2 HX

    X = F, Cl, Br, atau I

    Reaksi ini (khususnya pada F dan Cl )menimbulkan ledakan hebat (sangat eksotermis). Oleh karenaitu, reaksi tersebut jarang digunakan di industri. Sebagai pengganti, hidrogen halida dapatdihasilkan melalui reaksi klorinasi hidrokarbon. Sebagai contoh :

    C H + Cl > C H Cl + HCl

    2(g) (aq) (aq) (aq) 2 (l)

    2(l) (aq) (aq) (aq) 2 (l)

    2 2 2 2

    2 3 6

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2 2

    2

    2

    2 2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    2

    + 2

    2

    2

    2 2

    (aq) 2 (l) (aq) 2(g) 2(g)

    2

    2(s) 2 4(aq) (aq) 4(aq) 2 4(aq) 2 (l) 2(g)

    2(s) 2 4(aq) (aq) 4(aq) 2 4(aq) 2 (l) 2(l)

    2(s) 2 4(aq) (aq) 4(aq) 2 4(aq) 2 (l) 2(s)

    2

    2(g) 2(g) (g)

    2 2

    2 6(g) 2(g) 2 5 (g) (g)

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 7/13

    Di laboratorium, hidrogen halida dapat diperoleh melalui reaksi antara logam halida dengan asamsulfat pekat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    CaF + H SO > 2 HF + CaSO

    2 NaCl + H SO -> 2 HCl + Na SO

    Hidrogen Bromida dan Hidrogen Iodida tidak dapat dihasilkan melalui cara ini, sebab akan terjadireaksi oksidasi (H SO adalah oksidator kuat) yang menghasilkan Brom dan Iod. Reaksi yang terjadiadalah sebagai berikut :

    2 NaBr + 2 H SO > Br + SO + Na SO + 2 H O

    Hidrogen Bromida dapat dibuat melalui beberapa reaksi berikut :

    P + 6 Br > 4 PBr

    PBr + 3 H O > 3 HBr + H PO

    Hidrogen Iodida dapat diperoleh dengan cara serupa.

    Hidrogen Fluorida memiliki kereaktifan yang tinggi. Senyawa ini dapat bereaksi dengan silika melaluipersamaan reaksi berikut :

    6 HF + SiO > H SiF + 2 H O

    Hidrogen Fluorida juga digunakan dalam proses pembuatan gas Freon. Reaksi yang terjadi adalahsebagai berikut :

    CCl + HF > CCl F + HCl

    CCl F + HF > CCl F + HCl

    Larutan Hidrogen Halida bersifat asam. Urutan kekuatan asam halida adalah HF HCl + HClO

    Ion OCl yang dihasilkan dari reaksi tersebut berperan sebagai agen desinfektan yang membunuhkuman dalam air.

    Metana yang terklorinasi, seperti Karbon Tetraklorida (CCl ) dan Kloroform (CHCl ) digunakansebagai pelarut senyawa organik. Klor juga digunakan dalam pembuatan insektisida, seperti DDT.Akan tetapi, penggunaan DDT dapat mencemari lingkungan, sehingga kini penggunaannya dilarangatau dibatasi sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan. Klor juga digunakan sebagai bahan bakupembuatan poli vinil klorida (PVC).

    Senyawa Bromida ditemukan di air laut (ion Br ). Brom digunakan sebagai bahan dasar pembuatansenyawa Etilena Dibromida (BrCH CH Br), suatu insektisida. Senyawa ini sangat karsinogenik. Disamping itu, Brom juga dapat bereaksi dengan Perak menghasilkan senyawa Perak Bromide (AgBr)yang digunakan dalam lembaran film fotografi.

    Iod jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Larutan Iod dalam alkohol (50% massa) seringdigunakan di dunia medis sebagai zat antiseptik. Iod juga merupakan salah satu komponen darihormon tiroid. Defisiensi Iod dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar gondok.

    Alkali (Alkali)

    Logam Alkali (Golongan IA) adalah unsur yang sangat elektropositif (kurang elektronegatif).Umumnya, logam Alkali berupa padatan dalam suhu ruang. Unsur Alkali terdiri dari Litium (Li),Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Fransium jarang dipelajari

    2(s) 2 4{aq) (g) 4(s)

    (s) 2 4(aq) (g) 2 4(aq)

    2 4

    (s) 2 4(aq) 2(l) 2(g) 2 4(aq) 2 (l)

    4(s) 2(l) 3(l)

    3(l) 2 (l) (g) 3 3(aq)

    (aq) 2(s) 2 6(aq) 2 (l)

    4(l) (g) 3 (g) (g)

    3 (g) (g) 2 2(g) (g)

    2 3 4

    6

    2(g) 2 (l) (aq) (aq)

    4 3

    2 2

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 8/13

    sebagai salah satu anggota unsur Golongan IA, sebab Fransium adalah unsur radioaktif yang tidakstabil dan cenderung meluruh membentuk unsur baru lainnya. Dari konfigurasi elektron unsur,masing-masing memiliki satu elektron valensi . Dengan demikian, unsur Alkali cenderungmembentuk ion positif bermuatan satu (M ). (klik di sini untuk melihat sifat Alkali dalam TabelPeriodik)

    Dalam satu golongan, dari Litium sampai Sesium, jari-jari unsur akan meningkat. Letak elektronvalensi terhadap inti atom semakin jauh. Oleh sebab itu, kekuatan tarik-menarik antara inti atomdengan elektron valensi semakin lemah. Dengan demikian, energi ionisasi akan menurun dari Litiumsampai Sesium. Hal yang serupa juga ditemukan pada sifat keelektronegatifan unsur .

    Secara umum, unsur Alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak, sehingga logam Alkalidapat diiris dengan pisau. Unsur Alkali sangat reaktif, sebab mudah melepaskan elektron(teroksidasi) agar mencapai kestabilan (konfigurasi elektron ion Alkali menyerupai konfigurasielektron Gas Mulia). Dengan demikian, unsur Alkali jarang ditemukan bebas di alam. Unsur Alkalisering dijumpai dalam bentuk senyawanya. Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lainmembentuk senyawa halida, sulfat, karbonat, dan silikat.

    Natrium dan Kalium terdapat dalam jumlah yang melimpah di alam. Keduanya terdapat dalammineral seperti albite (NaAlSi O ) dan ortoklas (KAlSi O ). Selain itu, mineral lain yangmengandung Natrium dan Kalium adalah halite (NaCl), Chile saltpeter (NaNO ), dan silvit (KCl).

    Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses Down). Titik leleh senyawaNaCl cukup tinggi (801C), sehingga diperlukan jumlah energi yang besar untuk melelehkan padatanNaCl. Dengan menambahkan zat aditif CaCl , titik leleh dapat diturunkan menjadi sekitar 600C,sehingga proses elektrolisis dapat berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.

    Sebaliknya, logam Kalium tidak dapat diperoleh melalui metode elektrolisis lelehan KCl. LogamKalium hanya dapat diperoleh melalui reaksi antara lelehan KCl dengan uap logan Natrium padasuhu 892C. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Na + KCl NaCl + K

    Natrium dan Kalium adalah unsur logam yang sangat reaktif. Logam Kalium lebih reaktifdibandingkan logam Natrium. Kedua logam tersebut dapat berekasi dengan air membentukhidroksida. Saat direaksikan dengan oksigen dalam jumlah terbatas, Natrium dapat membentukoksidanya (Na O). Namun, dalam jumlah oksigen berlebih, Natrium dapat membentuk senyawaperoksida (Na O ).

    2 Na + O > Na O

    Natrium peroksida bereaksi dengan air menghasilkan larutan hidroksida dan hidrogen peroksida.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Na O + 2 H O > 2 NaOH + H O

    Sama seperti Natrium, logam Kalium dapat membentuk peroksida saat bereaksi dengan oksigenberlebih. Selain itu, logam Kalium juga membentuk superoksida saat dibakar di udara. Reaksi yangterjadi adalah sebagai berikut :

    K + O > KO

    Saat Kalium Superoksida dilarutkan dalam air, akan dibentuk gas oksigen. Reaksi yang terjadi adalahsebagai berikut :

    2 KO + 2 H O > 2 KOH + O + H O

    Unsur Natrium dan Kalium berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.Ion Natrium dan ion Kalium terdapat dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler. Keduanya berperanpenting dalam menjaga tekanan osmosis cairan tubuh serta mempertahankan fungsi enzim dalammengkatalisis reaksi biokimia dalam tubuh.

    Natrium Karbonat (soda abu) digunakan dalam industri pengolahan air dan industri pembuatansabun, detergen, obat-obatan, dan zat aditif makanan. Selain itu, Natrium Karbonat digunakan jugapada industri gelas. Senyawa ini dibentuk melalui proses Solvay. Reaksi yang terjadi pada prosesSolvay adalah sebagai berikut :

    NH + NaCl + H CO > NaHCO + NH Cl

    2 NaHCO > Na CO + CO + H O

    Sumber mineral lain yang mengandung senyawa Natrium Karbonat adalah trona, dengan formulakimia [Na (CO ) (HCO ).2H O]. Mineral ini ditemukan dalam jumlah besar di Wyoming, AmerikaSerikat. Ketika mineral trona dipanaskan, akan terjadi reaksi penguraian sebagai berikut :

    2 Na (CO ) (HCO ).2H O > 5 Na CO + CO + 3 H O

    +

    3 8 3 8

    3

    2

    (g) (l) (l) (g)

    2

    2 2

    (s) 2(g) 2 2(s)

    2 2(s) 2 (l) (aq) 2 2(aq)

    (s) 2(g) 2(s)

    2(s) 2 (l) (aq) 2(g) 2 2(aq)

    3(aq) (aq) 2 3(aq) 3(s) 4 (aq)

    3(s) 2 3(s) 2(g) 2 (g)

    5 3 2 3 2

    5 3 2 3 2 (s) 2 3(s) 2(g) 2 (g)

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 9/13

    Natrium Hidroksida dan Kalium Hidroksida masing-masing diperoleh melalui elektrolisis larutanNaCl dan KCl. Kedua hidroksida ini merupakan basa kuat dan mudah larut dalam air. Larutan NaOHdigunakan dalam pembuatan sabun . Sementara itu, larutan KOH digunakan sebagai larutanelektrolit pada beberapa baterai (terutama baterai merkuri).

    Chile saltpeter (Natrium Nitrat) terurai membentuk gas oksigen pada suhu 500C. Reaksi penguraianyang terjadi adalah sebagai berikut :

    2 NaNO > 2 NaNO + O

    Kalium Nitrat (saltpeter) dapat dibuat melalui reaksi berikut :

    KCl + NaNO > KNO + NaCl

    Alkali Tanah (Alkaline Earth)

    Unsur Alkali Tanah mempunyai sifat yang menyerupai unsur Alkali. Unsur Alkali Tanah umumnyamerupakan logam, cenderung membentuk ion positif, dan bersifat konduktif, baik termal maupunelektrik. Unsur Alkali Tanah kurang elektropositif (lebih elektronegatif) dan kurang reaktif biladibandingkan unsur Alkali. Semua unsur Golongan IIA ini memiliki sifat kimia yang serupa, kecualiBerilium (Be). Yang termasuk unsur Golongan IIA adalah Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium jarang dipelajari sebagai salah satu anggotaunsur Golongan IIA, sebab Radium adalah unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruhmembentuk unsur baru lainnya. Konfigurasi elektron menunjukkan unsur-unsur Golongan IIAmemiliki dua elektron valensi. Dengan demikian, untuk mencapai kestabilan, unsur Golongan IIAmelepaskan dua elektron membentuk ion bermuatan positif dua (M ). (klik di sini untuk melihatsifat Alkali Tanah dalam Tabel Periodik)

    Dalam satu golongan, dari Berilium sampai Barium, jari-jari unsur meningkat. Peningkatan ukuranatom diikuti dengan peningkatan densitas unsur. Sebaliknya, energi ionisasi dan keelektronegatifanberkurang dari Berilium sampai Radium. Semakin besar jari-jari unsur, semakin mudah unsurmelepaskan elektron valensinya. Potensial standar reduksi (E ) menurun dalam satu golongan. Halini menunjukkan bahwa kekuatan reduktor meningkat dalam satu golongan dari Berilium sampaiBarium.

    Magnesium adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (urutan keenam, sekitar 2,5% massakerak bumi). Beberapa bijih mineral yang mengandung logam Magnesium, antara lain brucite,Mg(OH) , dolomite (CaCO .MgCO ), dan epsomite (MgSO .7H O). Air laut merupakan sumberMagnesium yang melimpah (1,3 gram Magnesium per kilogram air laut). Magnesium diperolehmelalui elektrolisis lelehan MgCl .

    Magnesium tidak bereaksi dengan air dingin. Magnesium hanya bereaksi dengan air panas (uap air).Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Mg + H O > MgO + H

    Magnesium juga bereaksi dengan udara membentuk Magnesium Oksida dan Magnesium Nitrida.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    2 Mg + O > 2 MgO

    3 Mg + N > Mg N

    Magnesium Oksida bereaksi lambat dengan air menghasilkan Magnesium Hidroksida (milk ofmagnesia), yang digunakan sebagai zat aktif untuk menetralkan asam lambung berlebih. Reaksipembentukan milk of magnesia adalah sebagai berikut :

    MgO + H O > Mg(OH)

    Hidroksida dari Magnesium merupakan basa kuat. Semua unsur Golongan IIA membentuk basa kuat,kecuali Be(OH) yang bersifat amfoter. Senyawa bikarbonat, MgHCO (maupun CaHCO ),menyebabkan kesadahan air sementara (dapat dihilangkan dengan cara pemanasan).

    Logam Magnesium terutama digunakan dalam bidang konstruksi. Sifatnya yang ringanmenjadikannya sebagai pilihan utama dalam pembentukan alloy (paduan logam). LogamMagnesium juga digunakan dalam proteksi katodik untuk mencegah logam besi dari korosi(perkaratan), reaksi kimia organik (reaksi Grignard), dan sebagai elektroda baterai . Sementara itu,dalam sistem kehidupan, ion Mg ditemukan dalam klorofil (zat hijau daun) tumbuhan dan berbagaienzim pada organisme yang mengkatalisis reaksi biokimia penunjang kehidupan.

    Kerak bumi mengandung 3,4 persen massa unsur Kalsium. Kalsium dapat ditemukan dalam berbagaisenyawa di alam, seperti limestone, kalsit, dan batu gamping (CaCO ); dolomite (CaCO .MgCO );gypsum (CaSO .2H O); dan fluorite (CaF ). Logam Kalsium dapat diperoleh melalui elektrolisislelehan CaCl .

    3(s) 2(s) 2(g)

    (aq) 3(aq) 3(aq) (aq)

    2+

    red

    2 3 3 4 2

    2

    (s) 2 (g) (s) 2(g)

    (s) 2(g) (s)

    (s) 2(g) 3 2(s)

    (s) 2 (l) 2(s)

    2 3 3

    2+

    3 3 3

    4 2 2

    2

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 10/13

    Kalsium (sama seperti Stronsium dan Barium) dapat bereaksi dengan air dingin membentukhidroksida, Ca(OH) . Senyawa Ca(OH) ini dikenal dengan istilah slaked lime atau hydrate lime.Reaksi tersebut jauh lebih lambat bila dibandingkan reaksi logam Alkali dengan air.

    Ca + 2 H O > Ca(OH) + H

    Kapur (lime), CaO, atau sering disebut dengan istilah quicklime, adalah salah satu material tertuayang dikenal manusia sejak zaman purba. Quicklime dapat diperoleh melalui penguraian termalsenyawa Kalsium Karbonat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    CaCO > CaO + CO

    Slaked lime juga dapat dihasilkan melalui reaksi antara quicklime dengan air. Reaksi yang terjadiadalah sebagai berikut :

    CaO + H O > Ca(OH)

    Quicklime digunakan pada industri metalurgi sebagai zat aktif untuk menghilangkan SO pada bijihmineral. Sementara slaked lime digunakan dalam pengolahan air bersih. Logam Kalsium digunakansebagai agen penarik air (dehydrating agent) pada pelarut organik. Unsur Kalsium merupakankomponen utama penyusun tulang dan gigi. Ion kalsium dalam tulang dan gigi terdapat dalamsenyawa kompleks garam fosfat, yaitu hidroksiapatit (Ca (PO ) OH). Ion Kalsium juga berfungsisebagai kofaktor berbagai enzim, faktor penting dalam proses pembekuan darah, kontraksi otot, dantransmisi sinyal sistem saraf pusat.

    Untuk membedakan unsur-unsur Golongan IIA, dapat dilakukan pengujian kualitatif melalui tesnyala. Saat masing-masing unsur dibakar dengan pembakar Bunsen, akan dihasilkan warna nyalayang bervariasi. Magnesium menghasilkan nyala berwarna putih terang, Kalsium menghasilkannyala berwarna merah bata, Stronsium menghasilkan nyala berwarna merah terang, sedangkanBarium menghasilkan nyala berwarna hijau.

    Garam yang terbentuk dari unsur Golongan IIA merupakan senyawa kristalin ionik tidak berwarna.Garam tersebut dapat dibentuk melalui reaksi logam, oksida logam, atau senyawa karbonat denganasam. Berikut ini adalah contoh beberapa reaksi pembentukan garam :

    1. Mg + 2 HCl > MgCl + H

    2. MgO + 2 HCl > MgCl + H O

    3. MgCO + 2 HCl > MgCl + H O + CO

    Senyawa nitrat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam, nitrogen dioksida, dan gasoksigen. Sebagai contoh :

    2 Mg(NO ) > 2 MgO + 4 NO + O

    Senyawa karbonat mengalami penguraian termal membentuk oksida logam dan gas karbondioksida. Sebagai contoh :

    BaCO > BaO + CO

    Unsur-Unsur Periode Ketiga (Periode 3 Elements)

    Unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yangterdapat pada periode ketiga adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si),Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai kanan (Argon), jari-jariunsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat.Selain itu, terjadi perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si),nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya membentuk struktur kristalin,sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk struktur molekul raksasa (makromolekul).Sementara, unsur nonlogam cenderung membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsurgas mulia cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan unsurperiode ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat yang berbeda. (klik di sini untukmelihat sifat Unsur Periode Ketiga dalam Tabel Periodik)

    Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi pembakaran dengan gasoksigen. Reaksi yang terjadi pada masing-masing unsur adalah sebagai berikut :

    1. Natrium Oksida

    Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di udara dapatbereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih yang disertai nyalaberwarna kuning.

    2 2

    (s) 2 (l) 2(aq) 2(g)

    3(s) (s) 2(g)

    (s) 2 (l) 2(aq)

    2

    5 4 3

    (s) (aq) 2(aq) 2(g)

    (s) (aq) 2(aq) 2 (l)

    3(s) (aq) 2(aq) 2 (l) 2(g)

    3 2(s) (s) 2(g) 2(g)

    3(s) (s) 2(g)

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 11/13

    4 Na + O > 2 Na O

    2. Magnesium Oksida

    Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan nyala berwarnaputih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih.

    2 Mg + O > 2 MgO

    3. Aluminium Oksida

    Oksida ini berfungsi mencegah (melindungi) logam dari korosi. Oksida ini berwarna putih.

    4 Al + 3 O > 2 Al O

    4. Silikon Oksida (Silika)

    Si + O > SiO

    5. Fosfor (V) Oksida

    Fosfor mudah terbakar di udara. Ketika terdapat gas oksigen dalam jumlah berlebih, oksida P Oyang berwarna putih akan dihasilkan.

    P + 5 O > P O

    6. Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida

    Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas BelerangDioksida (SO ). Oksida ini dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisisoleh Vanadium Pentaoksida (V O ) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO ).

    S + O >SO

    2 SO + O > 2SO

    7. Klor (VII) Oksida

    2 Cl + 7 O > 2 Cl O

    Selain dapat membentuk oksida, unsur-unsur periode ketiga juga dapat membentuk senyawahalida. Senyawa tersebut terbentuk saat unsur direaksikan dengan gas klor. Reaksi yang terjadi padamasing-masing unsur adalah sebagai berikut :

    1. Natrium Klorida

    Natrium direaksikan dengan gas klor akan menghasilkan endapan putih NaCl.

    2 Na + Cl > 2 NaCl

    2. Magnesium Klorida

    Sama seperti Natrium, logam Magnesium pun dapat bereaksi dengan gas klor membentuk endapanputih Magnesium Klorida.

    Mg + Cl > MgCl

    3. Aluminium Klorida

    Ketika logam Aluminium direaksikan dengan gas klor, akan terbentuk endapan putih AlCl .

    2 Al + 3 Cl > 2 AlCl

    Dalam bentuk uap, senyawa ini akan membentuk dimer Al Cl .

    4. Silikon (IV) Klorida

    Senyawa ini merupakan cairan yang mudah menguap. Senyawa ini dihasilkan dari reaksi padatanSilikon dengan gas klor.

    Si + 2 Cl > SiCl

    5. Fosfor (III) Klorida dan Fosfor (V) Klorida

    (s) 2(g) 2 (s)

    (s) 2(g) (s)

    (s) 2(g) 2 3(s)

    (s) 2(g) 2(s)

    4 10

    4(s) 2(g) 4 10(s)

    2

    2 5 3

    (s) 2(g) 2(g)

    2(g) 2(g) 3(g)

    2(g) 2(g) 2 7(g)

    (s) 2(g) (s)

    (s) 2(g) 2(s)

    3

    (s) 2(g) 3(s)

    2 6

    (s) 2(g) 4(l)

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 12/13

    Fosfor (III) Klorida merupakan cairan mudah menguap tidak berwarna yang dihasilkan saat Fosforbereaksi dengan gas klor tanpa pemanasan. Saat jumlah gas klor yang digunakan berlebih, senyawaini dapat bereaksi kembali dengan gas klor berlebih membentuk senyawa Fosfor (V) Klorida, suatupadatan berwarna kuning.

    P + 6 Cl > 4 PCl

    Saat jumlah gas klor yang digunakan berlebih, akan terjadi reaksi berikut :

    PCl + Cl > PCl

    6. Belerang (II) Oksida

    S + Cl > SCl

    Reaksi antara logam Natrium dan Magnesium dengan air adalah reaksi redoks. Dalam reaksi ini,unsur logam mengalami oksidasi dan dihasilkan gas hidrogen. Larutan yang dihasilkan bersifatalkali (basa). Logam Natrium lebih reaktif dibandingkan logam Magnesium, sehingga larutan NaOHbersifat lebih basa dibandingkan larutan Mg(OH) .Padatan NaOH lebih mudah larut dalam airdibandingkan padatan Mg(OH) .

    Oksida dari logam Natrium dan Magnesium merupakan senyawa ionik dengan struktur kristalin. Saatdilarutkan dalam air, masing-masing oksida akan menghasilkan larutan basa. Oleh karena itu, dapatdisimpulkan bahwa oksida logam dalam air menghasilkan larutan basa.

    Na O + H O > 2 NaOH

    MgO + H O > Mg(OH)

    Aluminium Oksida memiliki struktur kristalin dan memiliki sifat kovalen yang cukup signifikan.Dengan demikian, senyawa ini dapat membentuk ikatan antarmolekul (intermediate bonding).Senyawa ini sukar larut dalam air.

    Fosfor (V) Oksida merupakan senyawa kovalen. Senyawa ini dapat bereaksi dengan air membentukasam fosfat. Asam fosfat merupakan salah satu contoh larutan asam lemah dengan pH berkisarantara 2 hingga 4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    P O + 6 H O > 4 H PO

    Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida mempunyai struktur molekul kovalen sederhana. Masing-masing dapat bereaksi dengan air membentuk larutan asam.

    SO + H O > H SO

    SO + H O > H SO

    Dengan demikian, senyawa oksida yang dihasilkan dari unsur periode ketiga dapat dikelompokkanmenjadi tiga kategori, yaitu :

    1. Oksida Logam (di sebelah kiri Tabel Periodik) memiliki struktur ionik kristalin dan bereaksi denganair menghasilkan larutan basa. Oksida Logam merupakan oksida basa, yang dapat bereaksidengan asam membentuk garam.

    MgO + H SO > MgSO + H O

    2. Oksida Nonlogam (di sebelah kanan Tabel Periodik) memiliki struktur molekul kovelen sederhanadan bereaksi dengan air menghasilkan larutan asam. Oksida nonlogam merupakan oksida asam,yang dapat bereaksi dengan basa membentuk garam.

    SO + MgO > MgSO

    3. Oksida Amfoterik (di tengah Tabel Periodik) memiliki sifat asam dan basa sekaligus. Oksidatersebut dapat bereaksi dengan asam maupun basa.

    Al O + 6 HCl > 2 AlCl + 3 H O

    Al O + 6 NaOH + 3 H O > 2 Na Al(OH)

    Natrium Klorida dan Magnesium Klorida merupakan senyawa ionik dengan struktur kristalin yangteratur. Saat dilarutkan dalam air, kedua senyawa tersebut menghasilkan larutan netral (pH = 7).Sementara itu, Aluminium Klorida membentuk struktur dimernya, yaitu Al Cl (untuk mencapaikonfigurasi oktet). Senyawa dimer ini larut dalam air.

    4(s) 2(g) 3(l)

    3(l) 2(g) 5(s)

    (s) 2(g) 2(s)

    2

    2

    2 (s) 2 (l) (aq)

    (s) 2 (l) 2(aq)

    4 10(s) 2 (l) 3 4(aq)

    2(g) 2 (l) 2 3(aq)

    3(g) 2 (l) 2 4(aq)

    (s) 2 4(aq) 4(aq) 2 (l)

    3(g) (s) 4(s)

    2 3(s) (aq) 3(aq) 2 (l)

    2 3(s) (aq) 2 (l) 3 6(aq)

    2 6

    3+

  • 2/18/2016 ReaksiPenggaraman|GeneralChemistryforSeniorHighSchoolStudents

    https://andykimia03.wordpress.com/tag/reaksipenggaraman/ 13/13

    General Chemistry for Senior High School Students Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

    Al Cl + 12 H O > 2 [Al(H O) ] + 6 Cl

    Cairan Silikon (IV) Klorida dan gas PCl merupakan molekul kovalen sederhana. Masing-masingsenyawa bereaksi hebat dengan air membentuk gas HCl. Reaksi ini dikenal dengan istilah hidrolisis.Larutan yang terbentuk bersifat asam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    SiCl + 2 H O > SiO + 4 HCl

    PCl + 4 H O > H PO + 5 HCl

    Dengan demikian, senyawa halida yang dibentuk dari unsur periode ketiga dapat dikelompokkanmenjadi dua, yaitu :

    1. Logam Klorida ( di sebelah kiri Tabel Periodik) memiliki struktur kristalin ionikdan mudah bereaksidengan air membentuk larutan netral. Logam Klorida bersifat netral.

    2. Nonlogam Klorida (di sebelah kanan Tabel Periodik) memiliki struktur molekul kovalen sederhanadan bereaksi dengan air menghasilkan larutan asam. Nonlogam Klorida bersifat asam.

    Referensi:

    Andy. 2009. Pre-College Chemistry.

    Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Penerbit UIPress

    Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.

    Ratcliff, Brian, dkk. 2006. AS Level and A Level Chemistry. Dubai: Oriental Press.

    Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia: Pakar Raya.

    2 6(s) 2 (l) 2 63+

    (aq)

    (aq)

    5

    4(l) 2 (l) 2(s) (g)

    5(s) 2 (l) 3 4(aq) (g)