refrat danez patofis harrison

Upload: danez-cha

Post on 18-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

REFERAT

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    1/25

    BAB 1. PENDAHULUAN

    Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas

    yang ditandai adanya mengi episodik, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan

    saluran napas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran pernapasan kronik.

    Walaupun mempunyai tingkat fatalitas yang rendah namun jumlah kasusnya

    cukup banyak ditemukan dalam masyarakat. (Depkes, 200) Asma diakui sebagai

    penyakit alergi yang berkembang dimasa kanak!kanak yang berespon baik dengan

    pengobatan anti inflamasi. ("ibson, # ", 200)

    $anyak sel dan elemen seluler memainkan peran dalam asma, khususnya

    eosinofil, limfosit %, neutrofil, dan sel epitel. #ada indi&idu yang rentan,

    perandangan menyebabkan episode berulang batuk, mengi, sesak dada, dan sulit

    bernafas terutama dimalam hari dan di pagi hari. ('aghobee, , 200)

    #ada tahun *+ Global Initiative for Astma (GINA) didirikan dengan

    tujuan mendeskripsikan workshop W- mengenai Global Strategy for Asthma

    Management and Prevention,laporan tersebut diterbitkan tahun 2002 dan 200,

    dan di distribusikan secara luas serta diterjemahakn diberbagai bahasa. /aringan

    global tentang asma bagi indi&idu maupun organisasi banyak dibentuk untuk

    menginisiasi program manajemen asma. saha lebih lanjut masih dibutuhkan

    untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit kronik ini.#ada tahun 200,

    Global Strategy for Asthma Management and Prevention dire&isi untuk

    memperbarui manajemen asma yang lebih didasarkan pada kontrol klinis daripada

    derajat keparahan penyakit. ("1A, 20**)

    Di 1ndonesia pre&alensi asma belum diketahui secara pasti, namun hasil

    penelitian pada anak sekolah usia *+!*3 tahun dengan menggunakan kuesioner1AA4 (International Stdy on Asthma and Allergy in !hildren) tahun *5

    pre&alensi asma masih 2,*6, sedangkan pada tahun 200+ meningkat menjadi

    5,26. #engamatan di 5 propinsi di 1ndonesia (umatra tara, /a7a tengah, /a7a

    %imur, 8alimantan $arat, dan ula7esi elatan) tahun 2009, menunjukkan bah7a

    pada umumnya upaya pengendalian asma belum terlaksana dengan baik dan

    masih sangat minimnya ketersediaan peralatan yang diperlukan untuk diagnosis

    dan tatalaksana pasien asma difasilitas kesehatan. (Depkes, 200)

    *

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    2/25

    BAB 2. ASMA

    2.1 Definisi

    Asma adalah suatu penyakit inflamasi dan imunologi kompleks yang

    ditandai dengan adanya inflamasi saluran napas, remodeling dinding jalan napas,

    dan hiperesponsi&itas bronkus. (#eter $, 200) Asma juga ditandai dengan gejala

    episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada

    terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat re&ersibel baik

    dengan atau tanpa pengobatan. ("1A, 20**)

    Asma bersifat fluktuatif (hilang timbul) artinya dapat tenang tanpa gejala

    tidak mengganggu aktifitas tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala ringan sampai

    berat bahkan dapat menimbulkan kematian. (:achma7ati, 20*2)

    Asma memiliki keadaan inflamasi yang spesial sehingga membuat

    penderita asma lebih responsif terhadap rangsangan dibanding orang yang tidak

    mengalami asma. #enyempitan jalan udara pada asma bersifat re&ersibel, tetapi

    pada keadaan kronis, tidak menutup kemungkinan menjadi gangguan jalan napas

    yang ire&ersibel. (;ongo, 20*2) $eberapa derajat obstruksi saluran napas selalu

    hadir pada pasien dengan asma, tetapi reaksi yang lebih parah dapat terjadi karena

    paparan dari &arietas pemicu. (American ;ung Association, 20*0)

    2.2 Prevalensi

    Asma merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menjangkiti

    manusia di dunia. Diperkirakan terdapat +00 juta manusia di dunia terserang

    asma. :ata < rata, *0 < *26 orang de7asa serta *56 anak < anak dalam suatu

    negara terjangkit penyakit asma. #ada negara < negara berkembang, terdapat

    peningkatan pre&alensi akibat peningkatan urbanisasi. (;ongo, 20*2)#re&alensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis kelamin,

    umur pasien, status atopi, faktor keturunan, serta faktor lingkungan. #ada masa

    kanank!kanak ditemukan pre&alensi anak laki!laki berbanding anak perempuan

    *,5=*, tetapi menjelang de7asa perbandingan tersebut lebih kurang sama dan pada

    masa menopause perempuan lebih banyak dari laki!laki. mumnya pre&alensi

    asma anak lebih tinggi dari de7asa, tetapi ada pula yang melaporkan pre&alensi

    de7asa lebih tinggi dari anak. Angka ini juga berbeda!beda antara satu kota

    2

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    3/25

    dengan kota yang lain di negara yang sama. Di 1ndonesia pre&alensi asma berkisar

    antara 5!96. (ukamto, eru, 2009)

    8ematian karena asma mencapai 250 ribu ji7a per tahun dengan penyebab

    yang seharusnya bisa dihindari. (Adeniyi, $ -, 200)

    empat terjadi peningkatan kematian pada tahun 0 < an karena

    penggunaan agonis adrenergik beta 2 kerja pendek. %api dengan digunakannya

    kortikosteroid inhalasi untuk menangani persisten asma, angka kematian karena

    asma kembali turun. (;ongo, 20*2)

    2.3 Faktor Risiko

    ecara umum faktor risiko asma dipengaruhi atas faktor genetik dan faktor

    lingkungan=

    >aktor "enetik

    Atopi?alergi

    al yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipunbelum diketahui

    bagaimana cara penurunannya. #enderita dengan penyakit alergi biasanya

    mempunyaikeluarga dekat yang juga alergi. Dengan adanya bakat alergi

    ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asmabronkial jika terpajan

    dengan faktor pencetus.

    ipereakti&itas bronkus

    aluran napas sensitif terhadap berbagai rangsanganalergen maupun iritan.

    /enis kelamin

    #ria merupakan risiko untuk asma pada anak. ebelum usia *3 tahun,

    pre&alensi asma pada anak laki!laki adalah *,5!2 kali dibanding anak

    perempuan. %etapi menjelang de7asa perbandingan tersebut lebih kurang

    sama dan pada masa menopause perempuan lebih banyak.

    :as?etnik

    -besitas

    -besitas atau peningkatan $ody @ass 1nde ($@1), merupakan faktor

    risiko asma. @ediator tertentu sepertileptin dapat mempengaruhi fungsi

    saluran napas dan meningkatkan kemungkinan terjadinya asma. @eskipun

    mekanismenya belum jelas, penurunan berat badan penderita obesitas

    +

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    4/25

    dengan asma, dapat memperbaiki gejala fungsi paru, morbiditas dan status

    kesehatan. (:engganis, 200)

    >aktor lingkungan

    Alergen dalam rumah (tungau debu rumah, spora jamur,kecoa, serpihan

    kulit binatang seperti anjing, kucing, dan lain!lain).

    Alergen luar rumah. (#utu "ede, 200)

    Alergen makanan

    4ontoh= susu, telur, udang, kepiting, ikan laut, kacang tanah, coklat, ki7i,

    jeruk, bahan penyedap penga7et, dan pe7arna makanan.

    Alergen obat!obatan tertentu

    4ontoh= penisilin, sefalosporin, golongan beta laktamlainnya, eritrosin,

    tetrasiklin, analgesik, antipiretik, dan lain lain.

    $ahan yang mengiritasi

    4ontoh= parfum, household spray, dan lain!lain.

    Bkspresi emosi berlebih

    tres?gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu

    juga dapat memperberat serangan asmayang sudah ada. al ini dibuktikandengan meningkatnya kejadian asma pada pasien yang mengalami

    gangguan depresi. ( Can ;ieshout, 200)

    Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif

    Asap rokok berhubungan dengan penurunan fungsiparu. #ajanan asap

    rokok, sebelum dan sesudah kelahiran berhubungan dengan efek

    berbahaya yang dapat diukur seperti meningkatkan risiko terjadinya gejala

    serupa asma pada usia dini. Data dari penelitian yang dilakukan 8imberlyguyen tahun 20*0 pada pasien di daerah 1nggris menyatakan bah7a

    rokok mempengaruhi tingkat keparahan asma bersama dengan jenis

    kelamin, ras, edukasi, status pekerjaan, komorbiditas, dan pengobatan

    yang dijalani.

    #olusi udara dari luar dan dalam ruangan

    Bercise!induced asthma

    3

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    5/25

    #ada penderita yang kambuh asmanya ketika melakukan akti&itas?olahraga

    tertentu. ebagian besar penderitaasma akan mendapat serangan jika

    melakukan akti&itas jasmani atau olahraga yang berat. ;ari cepat paling

    mudah menimbulkan serangan asma. erangan asma karena akti&itas

    biasanya terjadi segera setelah selesai akti&itas tersebut.

    #erubahan cuaca

    4uaca lembab dan ha7a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi

    asma. Atmosfer yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu

    terjadinya serangan asma. erangan kadang!kadang berhubungan dengan

    musim, seperti= musim hujan, musim kemarau, musim bunga (serbuk sari

    beterbangan).

    tatus ekonomi

    2.4 Patofisioloi

    #ada pasien asma, terdapat inflamasi pada mukosa sistem respirasi dari

    trakea hingga bronkiolus terminal, dengan tempat predominan ada di bronkus

    (daerah kartilago). :iset yang ada berhasil menemukan komponnen < komponen

    pada saat terjadi asma, tapi belum dapat menjelaskan bagaimana komponen 8 A1:!:D Dr. oetomo.

    Depkes :1. 200. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma$ /akarta= Departemen

    8esehatan :1.

    "ibson, # ", et al. 200. %he o&erlap syndrom of asthma and 4-#D= 7hat are its

    features and ho7 important is itH

    "1A. 20**. Global Srategy for Asthma Management and Prevention$outh

    Africa= "1A Becuti&e 4ommitte ni&ersity of 4ape %o7n ;ung

    1nstitute 4ape %o7n.

    "1A. 20**.Po"ket Gide for Asthma Management and Prevention for Adlts

    and !hildren 0lder han 1 2ears$

    1A4. 20**. he Global Asthma /eport 34%%$ >rance = %he 1nternational nion

    Against %uberculosis and ;ung Disease.

    8arnick, #aula. 2009. %he #ediatric Asthma 1nter&ention = A 4omprehensi&e

    4ost!Bffecti&e Approach to Asthma @anagement in a Disad&antaged

    1nner!4ity 4ommunity..ornal of Asthma, 33=+!33, 2009

    8im, arold, et al. 20**. Asthma. 5im and Ma''a Allergy, Asthma 6 !lini"al

    Immnology 34%%, 7(Sppl %)-S3

    ;ongo, Dan ;. 20*2.arrison+s Prin"iples of Internal Medi"ine$ nited tates of

    America = %he @c"ra7!ill 4ompanies.

    guyen, 8imberly, et al. 20*0. Bffect of moking on the Assiciation $et7een

    Bn&ironmental %riggers and Asthma e&erity Among Adults in e7

    Bngland. 20*0..ornal of Asthma 6 Allergy 8d"ators$

    #eter, $,. 200. Asthma= Bosinophil Disease, @ast 4ell Disease, or $oth. Allergy,

    Asthma, and 4linical 1mmunology, Col 3, o 2 (ummer), 200= pp 3 1lmu

    #enyakit Dalam : Dokter oetomo.

    :achma7ati, dkk. 20*2. Aplikasi istem #akar Diagnosis #enyakit Asma. 1 =

    2+02!9++ Col. 0 o. 0 20*2

    23

  • 5/28/2018 Refrat Danez Patofis Harrison

    25/25

    :engganis, 1ris.200. 9iagnosis dan atalaksana Asma :ronkial$ /akarta=

    Departemen 1lmu #enyakit Dalam >akultas 8edokteran ni&ersitas

    1ndonesia.

    ukamto.eru, undaru. 2009.:k A;ar Ilm Penyakit 9alam- Asma :ronkial.

    /ilid 1 Bdisi 1C. /akarta= #usat #enerbitan >akultas 8edokteran ni&ersitas

    1ndonesia.

    %homas, /,. Bt al. 200. Asthma Disease @anagement and the :espiratory

    %herapist. :espiratory 4are. Col 5+ o .

    Can ;ieshout, :yan ;. Bt al. 200. #sychological >actor of Asthma. Allergy,

    Asthma, and !lini"al Immnology, - pp %3 ? 3>$

    'aghobee, , et al. 200. Association bet7een Ashma and #eriodontal Disease.

    /ournal of Dentistry, %ehran ni&ersity of @edical ciences, %ehran, 1ran

    (200K Col= 5, o.2).

    25