tsawabit
TRANSCRIPT
والمتغيرات الثوابتAts-Tsawabit wal-
MutaghayyiratDisarikan dari:
Tsawabit dalam Manhaj Gerakan Ikhwan(Jum’ah Amin Abdul Aziz)
Terjemah Oleh: Tate Qomaruddin, Lc.
TSAWABIT
Tsawabit adalah hal-hal yang tidak boleh berubah atau berganti kapan dan di
mana pun
• Kaidah-kaidah yang mengikat individu, bingkai yang mengendalikan perilaku mereka
• Penjaga kelangsungan suatu agama atau mazhab• Posisinya seperti akidah dan ushul (pokok-pokok)
yang tegas
MUTAGHAYYIRAT
Mutaghayyirat adalah hal-hal yang mungkin mengalami pergantian,
perubahan, takwil, dan pengembangan
• Perubahan di dalamnya bukanlah pelanggaran terhadap hal-hal pokok (ushul) dan asasi
• Merupakan hal yang fleksibel sebab perubahan waktu dan tempat menuntut adanya fleksibilitas, adaptasi dan respon sembari tetap menjaga tsawabit
Perpaduan tsawabit dan mutaghayyirat menghasilkan kontinuitas tanpa
kebekuan, adaptasi tanpa penyimpangan, pembaruan tanpa
penyelewengan, pengembangan tanpa dsifungsi dan orisinalitas tanpa kelalaian
Keberadaan tsawabit dan mutaghayyirat secara bersama-sama merupakan tuntutan dalam organisasi
Islam mempunyai dua kawasan: Kawasan yang menerima pembaharuan,
pengembangan, ijtihad. Sebagian besar hukum-hukum syar’i yang praksis dan sebagian besar urusan-urusan yang terkait kehidupan duniawi
Kawasan yang tertutup bagi improvisasi, ijtihad dan pembaharuan. Mencakup urusan akidah yang asasi, pokok-pokok yang bersifat umum, serta hukum-hukum yang qath’i
Tsawabit dan Mutaghayyirat dalam Islam
Islam mempunyai banyak tsawabit dalam berbagai aspeknya dan tsawabit tersebut mengikat setiap muslim dan muslimah. Andai tidak ada tsawabit maka akan ada banyak umat
dalam umat Islam Tsawabit dalam Islam adalah apa-apa yang dijelaskan
oleh Allah secara tekstual dan dengan cara yang tegas, tidak memberikan celah untuk ijtihad, tidak berubah sepanjang zaman
م� ق�ي ت� س� م� م رت� ق� ر� ت� ت� ت� ت�� ق�� � ت� سي ت� ق�� ت� ق� م��و �ى ق �� ت ق"ٱ س� ق� س# ت� س$ ت%ٱMaka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang
telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
(QS: Az-Zukhruf Ayat: 43)
Mutaghayyirot merupakan lahan berpikir, perenungan dan ijtihad dalam bingkai tsawabit yang qath’i Jika semua dalil bersifat qath’i itu sama saja dengan
pembelengguan akal manusia Permasalahan kehidupan manusia senantiasa
berkembang Sehingga syariat ini dapat berinteraksi dengan
kehidupan manusia di segala tempat dan waktu
Sepuluh Tsawabit Dakwah Ikhwan1. Nama Jama’ah, Fikrah, Konsepsi, Sejarah dan Kesetiaan Terhadapnya
2. Wajibnya Amal Jama’i
3. Tarbiyah adalah Jalan Kita dan Menjauhi Kekerasan adalah Prinsip Kita
4. Usrah adalah Pusat Asuhan Tarbiyah
5. Risalah Ta’lim, Ushul Isyrin, Arkanul Bai’ah dan Risalah ‘Aqaid adalah Landasan Kita dalam Pembelajaran
6. Komprehensif dalam Pemahaman dan Gerakan
7. Syura yang Mengikat untuk Menghilangkan Pertentangan Antara Kita
8. Menghormati Peraturan Jama’ah adalah Akhlak
9. Pilihan Fiqh yang diambil Jama’ah adalah Mengikat
10.Allah adalah Tujuan dari Segala yang Kita Lakukan dan Ucapkan
1. Nama Jama’ah, Fikrah, Konsepsi, Sejarah dan Kesetiaan Terhadapnya Nama jama’ah dikenali melalui fikrah, konsepsi dan sejarahnya.
Bila disebut namanya, terbayang fikroh, konsep, tokoh-tokohnya serta sejarahnya
Nama jama’ah: Ikhwanul Muslimun sudah tersebar di kalangan awam maupun kalangan khusus, di seluruh dunia
Bila disebut Ikhwan teringat nama pendirinya: Imam Hasan Al Banna, terkenang pula para mursyidnya
Sejarah Ikhwan adalah sejarah para pahlawan Palestina, para syuhada Terusan Suez, syuhada Turrah serta sosok-sosok yang berjuang di jalan Allah
Fikrah Ikhwan pun telah tersebar di seluruh penjuru dunia, bahkan disebut sebagai Gerakan Islam Terbesar
Nama Ikhwanul Muslimun, mengingatkan kita pada dua ikatan: Ikatan Iman
Ikatan Persaudaraan
Nama ini merupakan tsawabit Ikhwan yang tidak dapat diabaikan begitu saja
2. Wajibnya Amal Jama’iA. Islam menyeru kepada Jama’ah:
Islam menyerukan berjama’ah dan membenci kesendirian Serigala hanya akan menerkam kambing yang menyendiri
Orang mu’min dengan mu’min lainnya ibarat satu bangunan
Tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa
Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran
Realitas kehidupan menegaskan bahwa kerja yang produktif adalah yang dilakukan secara jama’i.
Amal Jama’i adalah pesan Allah dan Al Qur’an:
As Shaff:4
Al Anfaal:73 Amal jama’i adalah pesan Rasulullah:
Tangan Allah bersama jama’ah dan siapa yang menyendiri, menyendiri pula di dalam neraka (At-Tirmidzi)
Kalian harus berjama’ah. Serigala hanya akan memangsa kambing yang menyendiri (HR Ahmad)
Siapa yang menginginkan syurga maka hendaklah ia berpegang teguh dengan jama’ah (At-Tirmidzi)
B. Amal Jama’i yang Sistemik Amal jama’i yang sistemik bertumpu pada 3 (tiga) hal:
1. Pimpinan yang ikhlas
2. Basis, yakni individu-individu yang satu sama lain berpadu secara ikhlas
3. Manhaj dengan pemahaman yang gamblang
Hubungan diantara ketiganya dibangun berlandaskan atas dasar syura yang wajib dan mengikat, taat yang disertai pemahaman serta ikhlas kepada Allah
Islam tidak mengenal jama’ah yang tanpa sistem:
Contoh sholat berjamaah: Imam harus meluruskan shaf dibelakangnya sampai rapat, menasihati para makmum agar terjadi terjadi harmoni dalam barisan. Sedangkan, makmun wajib taat kepada imam, tidak sah bila seseorang melenceng dari saf dan mendahului imam. Tetapi bila imam lupa atau salah, makmum wajib mengoreksinya
Tiada Islam Tanpa Jama’ah, Tidak ada Jama’ah tanpa Imarah (Kepemimpinan) dan tidak ada Imarah tanpa Ketaatan .... (Hasan Al Banna)
C. Nilai jama’ah pada jiwa seseorang tidak akan sempurna kecuali terwujud lima hal:
1. Bangga beerintima (afiliasi) dengan jama’ah
2. Merasa tenteram dengan keberadaannya dalam jama’ah
3. Jama’ah itu mewujudkan atau akan mewujudkan segala cita-cita keislamannya
4. Setiap anggota berkontribusi kepada jama’ah dan jama’ah pun membantunya (timbal balik)
5. Seseorang menjadi berarti dengan jama’ah bukan dengan yang lainnya
3. Tarbiyah adalah Jalan Kita dan Menjauhi Kekerasan adalah Prinsip Kita Tarbiyah yang dilakukan langsung oleh Rasulullah
Saw telah melahirkan generasi awal yang luar biasa. Rahasianya karena tarbiyah yang dilakukan
bertumpu pada tiga hal: Iman yang paripurna (Al Baqarah:138)
Cinta yang tangguh, persatuan hati, dan kepatuhan ruhani (At Taubah:24)
Mereka juga dibina untuk berkorban sehingga mendorong mereka mempersembahkan segala yang mereka miliki kepada Allah
Tarbiyah memelihara fikroh dengan lahirnya sosok islami yang istimewa, yang berjalan sesuai manhaj Rabbani, mengacu pada keteladanan Rasulullah saw serta tahan terhadap ujian.
Keberhasilan fikroh ditentukan 3 hal: Para pemeluknya memiliki persepsi yang jelas tentang
fikrah itu Meyakini fikroh itu sepenuh hati Ikatan hati yang kuat
Tujuan Tarbiyah Islamiyah Membangunkan kesadaran ruhani imani Membina individu muslim secara integral dalam segala
aspek kehidupan baik dari sisi jasad, akal, ruhani maupun kejiwaan
Membentuk keluarga muslim atas dasar tarbiyah seperti yang disebutkan di atas
Mewujudkan masyarakat muslim yang para anggotanya terbina dan menerapkan manhaj islam dalam kehidupannya
Menghidupkan kembali khilafah islamiyah yang lama telah lenyap
Mengembalikan eksistensi umat islam internasional agar menjadi umat terbaik yang diorbitkan untuk manusia
Namun, untuk mewujudkan tujuan-tujuan tarbiyah Islamiyah diperlukan pemahaman sebagai berikut: Bahwa Tujuan dari penerapan manhaj nabawi adalah
menciptakan kondisi di mana syariat Islam dilaksanakan secara utuh
Bahwa kerja untuk mencapai tujuan-tujuan itu haruslah didasarkan pada perencanaan yang bertahap
Bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan itu harus berpijak pada amal jama’i
س� ق& ك'ي ت( م* تو ق,ۦ ق� رت* ت-� س� ق& سي ت� ت� م�وا� س� ت* س� م& س0 ك ل2ا م$و ت4 ت5 ك6ۦ ك م�ا س2 ٱ ق%� ت8 ت9 ت" �ق ت�� ٱ تو م:م; ق>ي م� م= رت� ت< ق?� ت� م= س> ت@ ;ق م�وا� ت'ا ق��5 تو Bت ت# Cس Dق س� توٱ Eت رت� Cق س� ٱ م� م& م# ك� ت9 م* تو
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,(QS: Al-Jumuah Ayat: 2)
Hasil yang ingin dicapai dari proses tarbiyah adalah munculnya individu muslim yang mempunyai gambaran sebagai berikut: Bersikap aktif berperan serta dalam kehidupan Berkemauan kuat Mempunyai nurani yang memberinya petunjuk ke arah
pelaksanaan seluruh kewajibannya terhadap dirinya dan terhadap masyarakat
Memiliki kecerdasan yang dibangun di atas pengalaman dalam menjalankan peran-peran kehidupan
Selalu dahaga akan ilmu walaupun hanya dalam satu bidang saja
bersikap realistis Kuat dan terhormat Berjihad berakhlak
Patokan-patokan operasional tarbiyah Realistis, aplikatif dan langkah-langkahnya bertahap Setiap gerakan dalam tarbiyah harus terkait dan
mendukung tercapainya tujuan besar Mengenal fase dakwah untuk menentukan uslub
tarbiyah Hendaknya memperhatikan qawa’id ushuliyah
(kaidah-kaidah ushul) Sarana perubahan adalah individu muslim
4. Usrah adalah Pusat Asuhan Tarbiyah Usrah adalah tempat pengasuhan tarbiyah, termasuk
salah satu tsawabit menurut Hasan Al Banna Di dalam usrah itu, pemahaman diluruskan dan
diperdalam, kesalahan diperbaiki, ukhuwah diwujudkan, kemampuan dan kepemimpinan dimunculkan
Murabbinya adalah Naqib. Ia wajib didengar dan ditaati serta berhak memberikan pengarahan, pengajaran dan tarbiyah
Islam sangat peduli untuk membentuk usrah-usrah dari keluarganya yang mengarahkan mereka untuk menjadi model ideal, mengokohkan ikatan mereka, meningkatkan ukhuwah mereka dari tataran teoritis ke tataran aplikasi dan realitas (Hasan Al Banna)
Rukun Usrah Ta’aruf
Maka saling kenallah kalian; saling mencintai dengan rahmat Allah; dan nikmatilah makna ukhuwah sejati antar sesama kalian (Hasan Al Banna)
Al Hujurat:10 Tafahum
Dengan rukun ini akan terjadi proses saling kontrol, seseorang dapat menasehati saudaranya jika menemukan aib, dan orang yang dinasehati harus menerima dengan senang hati Takaful
Wujudkanlah solidaritas dan saling meringankan beban sesama kalian. Itulah kesejatian iman dan jantung ukhuwah (Hasan Al Banna)
5. Risalah Ta’lim, Ushul Isyrin, Arkanul Bai’ah dan Risalah Aqa’id adalah landasan kita dalam Pembelajaran Jama’ah harus mempunyai persepsi yang dapat
menyatukan mereka pokok-pokok yang menjadi dasar pijakan dan pemahaman yang mengarahkan
Hal itu terdapat dalam Risalah Ta’lim khususnya topik Ushul Isyrin serta dalam Risalah Aqa’id
Ushul Isyrin termasuk hal yang baku yang wajib diikuti dan dan dipegang teguh, karena ini memuat pemahaman secara tegas yang membedakan jama’ah ikhwan dari jama’ah yang lain
Agar Tarbiyah dapat melahirkan pribadi-pribadi Islam yang berkomitmen, maka ditetapkan rambu-rambu dan sifat-sifat akhlaki yang disebut Arkanul Bai’ah:
1. Al Fahmu2. Al Ikhlas3. Al Amal4. Al Jihad5. At Tadhhiyah
6. At-Tho’ah7. Ats-Tsbat8. At-Tajarrud9. Al Ukhuwah10.Ats-Tsiqoh
6. Komprehensif dalam Pemahaman dan Gerakan Kita berkeyakinan bahwa hukum-hukum dan ajaran Islam
mencakup dan mengatur segala urusan manusia di dunia dan akhirat
Ikhwan berkeyakinan bahwa asas ajaran dan nilai-nilai Islam adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw yang apabila umat ini berpegang teguh dengannya tidak akan tersesat selamanya
Ikhwan meyakini bahwa Islam sebagai agama universal tidaklah mengurus detail-detail urusan dunia. Islam telah meletakan kaidah-kaidah umum untuk setiap urusan itu dan membimbing manusia untuk mengaplikasikan dan berjalan dalam bingkai rambu-rambu itu
Keistimewaan Dakwah Ikhwan: Rabbani Positif dalam memandang alam semesta, manusia dan
kehidupan Realistis dalam berinteraksi dengan individu dan
masyarakat Tujuan dan sasaran bersifat akhlaki Manhajnya komprehensif Dakwahnya mendunia Keputusan dimusyawarakan Tarbiyahnya bercorak jihad untuk melindungi jalan dakwah
manakala dimusuhi Bercorak salafi dalam pemikiran, pemahaman dan
keyakinan
ق� Fق ت-� Gس ٱ Hق سو تي س� توٱ ق, �� ت ق"ٱ� ت; ت ت-� س; ت �� ت ق> س� ٱ ت�; Cق رت� تو Iق ق� Jس ت# س� توٱ Kق ق� Lس ت# س� ٱ ت= ت> ق@ س� Cم ت: مMو مو م��وا� تو Nم 5��ت �� ت ق> س� ٱ Oت سي �� تت; س" توٱ ت; قCي رت� ت# س� توٱ ر� ت# رت� تي س� توٱ ر� ت" س� م� س� ٱ �قو Pت ق,ۦ ك> م� ر� ت� ت� Gت ت#ا س� ٱ �Nت ت-� تو ت5 ك6ۦ ق> 0� ت توٱ� Eق رت� Cق س� توٱ Bق Cت Qق رت�
ى ت# س� توٱ � مRوا� ت& رت� �Pت ق�� س� ق: Rق س& ت9 ق" ت5 م%و م#و س� توٱ Sت رو ت' )� ت ٱ� �Nت ت-� تو Sت رو ت� T�ت ٱ� Hت ت@ا ��ت تو Iق ت@ا ك� ٱ� ق%� تو ت; ق�ي Uق ىا ت�� توٱ� ق= ق>ي ت�� ٱ�
ت5 م�و �� ت م# س� ٱ م� م: ت� Qق رت� ى او ��م تو � م@وا� Rت ت� ت; ق * �� ت ٱ ت� Qق رت� ى او ��م � Wق س�ا ت> س� ٱ ت; ق�ي تو ق- ى� �� ت X�ت توٱ� ق- ىا ت$ س�ا ت> س� ٱ ق%� ت; ق�* ق> T�رت توٱ�
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(QS: Al-Baqarah Ayat: 177)
7. Syuro yang Mengingat untuk Menghilangkan Pertentangan di Antara Kita
Syura dalam Islam Syuro adalah jalan yang disyariatkan Allah untuk membuat dan
mengambil keputusan-keputusan dalam berbagai tingkatan
ت5 م�و ق? م*0 س� م& رت0 س@ Yت ت4 ت�#ا ق تو س� م& ت0 سي ت" �ر ت4 مZو س� م: م� س ��ت تو Sت رو ت� T�ت ٱ� موا� ت@ا ��ت تو س� ق& ك" ت� ق� م"وا� ت]ا ت� س$ ٱ ت; ق * �� ت توٱDan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.(QS: Asy-Syuura Ayat: 38)
Rasulullah saw meminta pendapat Para Sahabat meminta pendapat
Hukum Syura: Syura itu mengikat pemimpin jika syura itu muncul dari lembaga yang
dikhususkan dan berkompeten untuk itu. Dalil yang digunakan:
ت\ س ت( ت� �Pت ق�ا ت% � ق� س ت�ا س2 ٱ ق%� س� م: س4 قو تZا تو س� م& ت� س� ق? Jس ت� س$ توٱ س� م& س0 ت� م[ س� ت%ٱ � ت� ق� سو ت� س; ق م�Xوا� ت? ت2ٱ� Eق س� ت� س� ٱ ت_ ق�ي ت ل�aا ت% ت\ م'0 سو ت� تو � س� م& ت� ت\ ق�0 ق, �� ت ٱ� ت; ك Bم ت# س� ت4 ت#ا ق> ت%ت; ق�ي ك' تو ت� م# س� ٱ E�م Dق م* ت, �� ت ٱ� ت�5 ق�� � ق, �� ت ٱ� ت�� ت� س= ت�' تو ت� ت%
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(QS: Ali Imran Ayat: 159)
ت5 م�و ق? م*0 س� م& رت0 س@ Yت ت4 ت�#ا ق تو س� م& ت0 سي ت" �ر ت4 مZو س� م: م� س ��ت تو Sت رو ت� T�ت ٱ� موا� ت@ا ��ت تو س� ق& ك" ت� ق� م"وا� ت]ا ت� س$ ٱ ت; ق * �� ت توٱDan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka.(QS: Asy-Syuura Ayat: 38)
Rasulullah banyak sekali meminta pandangan para sahabat dan keluarganya dan orang-orang secara umum sebelum memutuskan berbagai persoalan
Tidak boleh menyendiri dalam keputusan Tidak dapat dibenarkan bahwa pemimpin boleh mengikuti
pandangannya sendiri dengan dalih memiliki pandangan yang lebih luas, jika ia mempunyai kesempatan untuk mengemukakan informasi dan kebenaran di hadapan majelis syuro
Syura dan Najwa Allah SWT melarang berbisik-bisik tentang jama’ah meski tidak
menodai jama’ah, namun dengan mengekspos permasalahan-permasalahan dan meresponnya tanpa ilmu bisa jadi menyebabkan perusakan jama’ah dan mengarah kepada ketidaktaatan. (Al Mujaadilah:9-10)
Syura Menghentikan Pertentangan Syura dapat mencegah timbulnya pertentangan dengan syarat
pesertanya adalah orang-orang yang kompeten dari sisi ilmu dan pandangan, mengerti betul maslahat dan mafsadat, siap menerima pendapat serta tidak membuka celah untuk pertentangan
8. Menghormati Peraturan Jama’ah adalah Akhlak
Jama’ah adalah tuntutan syar’i (dharurah syar’iyah) dan merupakan tsawabit dalam Islam
Siapa yang masuk pintu jama’ah maka ia harus menghormati aturan dan tidak boleh keluar darinya
Terlebih lagi jama’ah yang bermaksud menegakkan Islam dan mengembalikan khilafah yang telah runtuh
Kita meyakini keharusan adanya aturan yang kokoh untuk menyatukan seluruh anggota jama’ah dalam taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka mendengar dan taat kepadanya menjadi ibadah kepada Allah
9. Pilihan Fikih yang diambil Jama’ah adalah Mengikat
Keputusan jama’ah baik yang terkait aturan internal, aturan opeasional maupun struktural sejak ia didirikan, pandangan fiqh terhadap berbagai persoalan, itu berlaku khusus untuk jama’ah. Tidak ada kewajiban bagi orang lain untuk mengikutinya
Namun jika jama’ah memilih dan menetapkan sistem, kaidah, aturan untuk menata gerakan maka hal itu wajib dihormati dan dilaksanakan
Adapun urusan-urusan fiqh ta’abudi, jika urusannya menyangkut ibadah dan ritual yang bersifat pribadi, maka jama’ah tidak ikut campur di dalamnya
10. Allah adalah Tujuan dari Segala yang Kita Lakukan dan Ucapkan
Tugas, misi bahkan tujuan dari penciptaan manusia adalah ibadah kepada Allah SWT.
ق5 مRو م> س9 تي ق� �2ا ت ق�� Oت ق�ا� س2 توٱ ت�; ق] س� ٱ م\ س� ت� Fت تا توDan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.(QS: Adz-Dzaariyat Ayat: 56)
Pemerintahan, organisasi bahkan jama’ah hanyalah sarana untuk mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri.
ق4 مو م�ا س2 ٱ Bم ت> ق� رت� ق, �� ت ق� تو � ق� Cت م0# س� ٱ ق; ت� ا� سو ت& ت� تو cق م�و س9 ت# س� ق"ٱ م�وا� ت ��ت تو Sت رو ت' )� ت ٱ� ا� مو Nت ت-� تو Sت رو ت� T�ت ٱ� موا� ت@ا ��ت dق س4 ت�ا س2 ٱ ق%� س� م& 0� رت C�ت � ت ق��5 ت; ق * �� ت ٱ(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
(QS: Al-Hajj Ayat: 41)
Penyimpangan dari tujuan adalah merupakan penyimpangan yang paling berbahaya dan paling dahsyat daya hadangnya terhadap tarbiyah
Jika yang menjadi tujuan hanyalah Allah, maka pasti perilaku pun akan lurus, amal akan menjadi baik dan kemenangan dari Allah akan terwujud.
eم س� ت? س� توٱ ق, �� ت ٱ� م� Tس ت� ت- ىا Mت �Pت ق��لMا تو� س% ��ت ق, �� ت ٱ� ق; *fق ق%� ت5 م�و Fم Rس ت* Wت �0ا ت ٱ� ت\ س* ��ت ت4 تو
ل"ا ب �و� ت Nت ت5 ت'ا م,ۥ �� ت ق�� � iم س� ق? Jس ت� س$ توٱ ت� ك" ت4 Rق س# Dت ق" eس ك> ت� ت%Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.(QS: An-Nashr Ayat: 1-3)
Tidak ada satu pun pemikiran orisinil melainkan pasti bertumpu pada tiang yang menghujam, pilar yang kokoh dan pondasi yang kuat. Di atas itu semua dibangun bangunan yang terdiri dari kamar-kamar, dengan aneka ukuran dan warna yang bisa berubah-ubah. Namun tiang, pilar, dan pondasi itu tetap kokoh sekokoh gunung. Tidak pernah berubah dan tidak pula berganti
(Jum’ah Amin Abdul Aziz)
Penutup