tumbuh kembang anak
DESCRIPTION
RENCANA KERJA 2010-2014 DEPUTI BIDANG. TUMBUH KEMBANG ANAK. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 31 AGUSTUS 2010. Bagian I K EBIJAKAN NASIONAL TUMBUH KEMBANG ANAK. DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK. PENDIDIKAN. KLA. KESEHATAN. LINGKUNGAN DAN NL. PARTISIPASI. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
1
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUANDAN PERLINDUNGAN ANAK
31 AGUSTUS 2010
RENCANA KERJA 2010-2014
DEPUTI BIDANG
2
Bagian IKEBIJAKAN NASIONAL
TUMBUH KEMBANG ANAK
3
4
TUGAS:Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang tumbuh kembang anak (TKA).
FUNGSI:Penyiapan perumusan kebijakan di bidang TKA.Koordinasi kebijakan di bidang TKA.Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang TKA.Pelaksanaan tugas lain dari Menteri.
5
BIDANGTUMBUH KEMBANG ANAK
VISI
“Anak Indonesia yang tumbuh dan
berkembang secara optimal
dalam lingkungan yang layak anak”
MISI1. Memenuhi hak pendidikan
anak2. Memenuhi hak kesehatan anak3. Meningkatkan partisipasi anak
dalam proses pembangunan4. Meningkatkan kualitas
lingkungan dan menanamkan nilai-nilai luhur pada anak
5. Mewujudkan kabupaten/kota layak anak
6
PERMASALAHANTUMBUH KEMBANG
ANAK• Belum semua anak mengenyam pendidikan• Rendahnya kualitas kesehatan dan gizi
anak• Rendahnya partisipasi anak dalam proses
pembangunan• Terbatasnya lingkungan yang mendukung
tumbuh kembang anak, dan lunturnya nilai-nilai moral anak
• Belum semua kabupaten/kota yang layak bagi anak untuk tumbuh dan berkembang
7
NO. SEKTOR TERKAITt
KEGIATAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN
FASILITASI K/L/DAERAH
FASILITASI DATA
I. LEMBAGA LEGISLATIF
II. LEMBAGA YUDIKATIF
IIi. KPP&PA
DEPUTI I √ √
DEPUTI II √ √
DEPUTI III √ √
DEPUTI IV √ √ √
DEPUTI V √ √ √
MATRIKS KEMITRAAN MATRIKS KEMITRAAN DALAMDALAM
TUMBUH KEMBANG ANAKTUMBUH KEMBANG ANAK
8
NO. SEKTOR TERKAITt
KEGIATAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN
FASILITASI K/L/DAERAH FASILITASI DATA
IV K/L
KEMENDAGRI √ √ √
KEMSOS √ √ √
KEMKES √ √ √
KEMENAG √ √ √
KEMHUKHAM √ √ √
KEMDIKNAS √ √ √
KEMHUB √ √ √
KEMKOMINFO √ √ √
KEM PU √ √ √
KEMENKOKESRA √
KEM LH √ √ √
KEMENPORA √ √ √
BPS √
MATRIKS KEMITRAANMATRIKS KEMITRAAN DALAM DALAM
TUMBUH KEMBANG ANAKTUMBUH KEMBANG ANAK
9
NO. SEKTOR TERKAIT
KEGIATAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN
FASILITASI K/L/DAERAH FASILITASI DATA
V. PEMDA
SKPD PROVINSI √ √ √
SKPD KAB/KOTA √ √ √
VI. LEMBAGA MASYARAKAT
TINGKAT NASIONAL √ √ √
TINGKAT PROVINSI √ √ √
TINGKAT KAB/KOTA √ √
VII. PERGURUAN TINGGI √
MATRIKS KEMITRAAN MATRIKS KEMITRAAN DALAM DALAM
TUMBUH KEMBANG ANAKTUMBUH KEMBANG ANAK
10
Bagian IIPEMENUHAN HAK
PENDIDIKAN ANAK
Pemenuhan Hak Pendidikan Anak
Upaya yang dilakukan untuk memberikan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadi dan tingkat kecerdasan anak sesuai dengan minat
dan bakatnya
11
Pasal 9Ayat (1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.Ayat (2) ... khusus bagi anak penyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus
Pasal 48Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak.
Pasal 49Negara, Pemerintah, keluarga dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
12
Pasal 50Pendidikan diarahkan pada:- Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan fisik;-Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi;-Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilai sendiri;- Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab;- Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
Pasal 51Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
Pasal 52Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus. 13
Situasi Pendidikan
-Rata-rata lama sekolah masih SD;-Perbedaan APK antara keluarga miskin dan non miskin;-Tingkat kelulusan dan droup out;-Jumlah siswa mengulang kelas masih tinggi.
14
SITUASI PENDIDIKAN ANAK DI INDONESIASITUASI PENDIDIKAN ANAK DI INDONESIA
APS dan APM berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2008
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
L P L +P
L P L +P
L P L +P
SD SMP SLTA
APS
APM
Sumber: Ketimpangan Gender dalam Pencapaian Kualitas Hidup di Indonesia, KPP dan PA Tahun 2009
Sumber: Ketimpangan Gender dalam Pencapaian Kualitas Hidup di Indonesia, KPP dan PA Tahun 2009
15
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Menurut Jenis Kelamin,di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Menurut Jenis Kelamin,di Daerah Pedesaan, Tahun 2006-2008
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 13 - 15 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 13 - 15 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 16 - 18 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008
Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 16 - 18 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008
24
Bagian IIIPEMENUHAN HAK KESEHATAN ANAK
PEMENUHAN HAK KESEHATAN ANAK
• Menjamin taraf kesehatan terutama anak untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan untuk Anak Indonesia Sehat. Karena “Sehat” merupakan salah satu Hak Anak dan “Anak Sehat” adalah investasi. (KHA pasal 24)
• Setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri serta keluarganya. (Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB).
25
KONDISI SAAT INI
• Angka kematian Balita 2007 (SDKI) 44/1000 kelahiran hidup, target MDGs tahun 2015 32/1000 angka kelahiran akan tercapai tetapi masih perlu perhatian pada daerah prevalensi tinggi contohnya Provinsi SULBAR, NTT dan NTB
• Angka kematian Ibu pada tahun 2002 menujukkan angka 307/100.000, pada SDKI tahun 2007 menunjukkan angka 228/100.000, target MDGs 102/100.000, masih perlu upaya keras untuk mencapai target 2015.
• Status Gizi Balita Gizi kurang 18,04 ssaran 2014 15,0 (Riskesdas 1007)
26
Faktor – faktor Penyebab
• Lemahnya koordinasi dlm penangganan kesehatan anak antar sektor dan LM
• Kurangnya akses, pemerataan dan pelayanan kesehatan• Faktor ekonomi• Budaya masyarakat (pilihan bantuan persalinan dengan
dukun bayi)• Tinggal di daerah terpencil
27
CARA PENCAPAIAN PROGRAM
• Kebijakan Nasional – Pemerintah Daerah• Memperkuat dan harmonisasi landasan
hukum• Memperkuat antara Pemerintah, Dunia Usaha
dan Masyarakat
28
Bagian IV
PARTISIPASI ANAK
29
APA YG DIMAKSUD DGN
PARTISIPASI ANAK
Keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan yg berbungan dgn
anak & dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman, dan kemauan bersama
sehingga anak dpt menikmati perubahan hasil keputusan tersebut.
?
30
• Amanah UU PA, Psl (4)– Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlundungan dari kekerasan dan diskriminasi.
• KHA, Psl. 12 (1)– Negara-negara Pihak harus menjamin bagi anak yang mampu membentuk
pendapatnya sendiri, hak untuk mengutarakan pendapat-pendapat tersebut dengan bebas dalam semua masalah yang mempengaruhi anak itu, pendapat-pendapat anak itu diberi bobot yang semestinya sesuai dengan umur dan kematangan si anak” (ayat 1)
MENGAPA PARTISIPASI ANAK
DIPERLUKAN? 1. Amanah Undang-
Undang 1. Amanah Undang-
Undang
31
• A World Fit for Children (10)– Meningkatkan kesadaran dan pengakuan semua orang
dari segala usia akan hak setiap anak untuk BERPARTISIPASI PENUH dan bermakna dalam semangat KHA .
• MDGs (4)– Menurunkan hingga dua pertiga kematian anak di bawah
lima tahun
MENGAPA PARTISIPASI ANAK
DIPERLUKAN ? 2. Komitmen Internasional 2. Komitmen Internasional
32
3. Kondisi obyektif
3. Kondisi obyektif
MENGAPA PARTISIPASI ANAK
DIPERLUKAN ?1. Anak sebagai obyek vs subyek 2. Simbolis 3. Decoratif4. Orang dewasa dominan5. Komunikasi searah6. Perintah vs dialog7. Orang dewasa serba benar anak
serba salah8. Fenomena anak penurut vs anak
kritis
33
34
35
TTanggaangga P Partisipasi artisipasi AnakAnakTTanggaangga P Partisipasi artisipasi AnakAnak
36
PARTISIPASIPARTISIPASIANAKANAK
LembagaLembagaSEKOLAHSEKOLAH
MASYA-MASYA-RAKATRAKAT
KELU-KELU-ARGAARGA
DIMANA HAK PARTISIPASI ANAK DIPENUHI?
37
• Di KELUARGA• Pemilihan menu makanan, Memilih sekolah, Renovasi rumah, dll.
• Di SEKOLAH• Memilih ketua kelas, Menentukan jadwal, Membuat peraturan sekolah,
dll
• Di MASYARAKAT– LSM
• PERENCANAAN KEGIATAN, PELAKSANAAN KEGIATAN, EVALUASI KEGITAN
– KEBIJAKAN PUBLIK• Menentukan kebijakan UAN, BOS, Beasiswa, Ketertiban umum, dll
– PRODUKSI BARANG DAN JASA• Penentuan rasa susu, penentuan hadiah, warna bis sekolah
– PENELITIAN• Penelitian anak jalanan, pekerja anak, ukuran barak pengungsian dll.
DIMANA HAK PARTISIPASI ANAK
DIPENUHI ?
38
(ORGANISASI/
KELOMPOK) ANAK MENYUARAKAN
(KELOMPOK) ORANG
DEWASA MEMPERJUANGKAN
NEGARA
Duty-bearersPenuntutan
Hak
PEMEGANG HAK
Rights-holders
AKTOR LAIN
Other-actors
as moral duty-bearers
Pemenuhan
Kewajiban
SIAPA YANG MEMENUHI
HAK PARTISIPASI ANAK ?
39
SIAPA YANG MEMENUHI
HAK PARTISIPASI ANAK
sebagai individu
sebagai kelompo
k
NEGARA
Legislatif
Eksekutif
Yudikatif, Civil
society, dunia usaha
Berpendapat
Berpartisipasi dalam urusan
pemerintahan
Akses terhadap informas
i
Berorganisasi
Pemenuhan Kewajiban
?
40
KAPAN PEMENUHAN
HAK PARTISIPASI ANAKDIBERIKAN
?41
ANAK
(0-5 Tahun)Dasar partisipasi diberikan dengan cara merespon bahasa tubuh dan ekspresi fisik anak
ANAK
(6-12 Tahun)
Anak mampu mengekspresikan pandangannya melalui eksplorasi, pertanyaan dan akses atas informasi.
ANAK/REMAJA
(13-18 Tahun)Mendorong inisiatif anak/remaja yang lebih muda dan mendukung bentuk kemitraan dengan orang dewasa.
DEWASA
(sebagai warga negara
yang aktif)
mendorong anak perempuan dan laki-laki mengekspresikan pandanganny dan berpartisipasi pada keputusan yang berdampak pada anak
DEWASA
(sebagai bagian dari komunitas dunia)
Komunitas dunia menghargai partisipasi anak dalam usaha pemenuhan atas hak-hak anak. 42
BAGAIMANA CARA MEMENUHI
HAK PARTISIPASI ANAK ?FORUM ANAK
FORUM ANAK
PROVINSIPROVINSI
KAB/KOTAKAB/KOTA
KEC/DESA/KEL
KEC/DESA/KEL
NASIONALNASIONAL
43
44
Bagian VLINGKUNGAN DAN
PENANAMAN NILAI-NILAI LUHUR
Pengertian Lingkungan
• Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
45
Lanjutan
• Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup, generasi masa kini dan generasi masa depan
46
Nilai-Nilai Luhur
Pengertian1.Sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa;2.Merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan
tata nilai antar manusia3.Secara universal berbagai karakter dirumuskan
sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas: kedamaian, menghargai, kerjasama, kebebasan kebahagiaan, kejujuran, kerendahan hati, kasih sayang, tanggungjawab, kesederhanaan, toleransi dan persatuan.
47
Mengapa Lingkungan dan Penanaman Nilai-Nilai Luhur diperlukan?
• Terdapat hubungan yang sangat erat antara lingkungan tempat dimana seorang anak tinggal, baik fisik dan non fisik, dengan kualitas tumbuh kembangnya.
• Lingkungan fisik seperti tempat tinggal, lingkungan komuniti, lingkungan sekolah, lingkungan bermain, pelayanan transportasi dan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap anak dibanding dengan orang dewasa.
48
• Selain lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pengaruh globalisasi (selain positif juga negatif) telah banyak menghilangkan karakter dan jati diri individu anak bangsa. Anak-anak Indonesia saat ini hidup di tengah perilaku korupsi, perilaku seks bebas, kekerasan, dan narkoba yang dilakukan orang dewasa di sekelilingnya.
• Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk menciptakan lingkungan kondusif, baik fisik dan non fisik untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sehingga tercipta SDM yang berkualitas dengan pribadi-pribadi unggul yang berkarakter dan mempunyai jati diri bangsa yang kuat.
49
Kondisi Saat ini1. Anak lebih rentan terkena dampak negatif dari lingkungan
yang buruk dibanding orang dewasa. Namun kebijakan terkait lingkungan saat ini belum mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak.
2. Belum ada kebijakan yang mempersiapkan lingkungan kondusif bagi tumbuh kembang anak
3. Pelibatan partisipasi anak dalam menjaga kelestarian lingkungan saat ini hanya difokuskan pada anak-anak yang menjadi peserta didik di sekolah-sekolah formal. Namun, anak-anak yang berada di luar pendidikan formal belum terjangkau, seperti anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang bekerja.
50
Cara Pencapaian Program
• Kebijakan Nasional ditujukan untuk Pemerintahan Daerah
• Pendekatan Partisipatif AnakMendengarkan suara anak dan mengajak anak berdiskusi dalam menyusun kebijakan
51
52
Bagian VIPENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
dalamMewujudkan INDONESIA LAYAK
ANAK
53
1
2
3
4
5
6
APA ?
KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
MENGAPA ?
DIMANA ?
KAPAN ?
SIAPA melakukan apa?
BAGAIMANA ?
54
KLA adalah sistem pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan kegiatan pemenuhan hak dan perlindungan anak.
1. APA yang dimaksud KLA?
55
Tujuan KLA
Untuk membangun inisiatif pemerintahan kabupaten/kota yg mengarah pada upaya transformasi Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi, dan intervensi pembangunan, seperti: kebijakan, kelembagaan, program dan kegiatan yang layak bagi anak, pada suatu dimensi wilayah kabupaten/kota.
56
Ruang Lingkup KLAmeliputi seluruh bidang
pembangunan Tumbuh Kembang Anak
1. Kesehatan2. Pendidikan3. Partisipasi4. Lingkungan dan Nilai-nilai Luhur
Perlindungan1. Anak berhadapan hukum2. Kekerasan terhadap anak3. Hak sipil anak4. Anak berkebutuhan khusus5. Masalah sosial anak 57
2. MENGAPA dikembangkan KLA?
Mengapa harus mengembangkan KLA?
• Anak 30% dari total penduduk.• Anak merupakan investasi SDM:
harus tumbuh dan berkembang secara optimal dan terlindungi.
• Pembangunan selama ini masih parsial dan segmentatif, belum peduli/ramah anak: ke depan: harus holistik dan integratif.
• dll58
3. DIMANA KLA dapat diwujudkan?
Dimulai dari tingkatan paling bawah, atau dapat juga melalui fasilitasi dan dorongan dari pusat
• Dari individu• Dari keluarga• Dari desa/kelurahan• Dari kecamatan• Inisiatif kab/kota ybs
terealisasi di kab/kota
• Pemerintah nasional/pusat melakukan “sample” di beberapa prov atau di seluruh prov
• Prov melakukan “sample” di beberapa kab/kota atau di seluruh kab/kota
• Inisiatif kab/kota ybs terealisasi di kab/kota
59
4. KAPAN KLA dikembangkan?
• 2006: kebijakan KLA diinisiasi oleh KPP
• 2006: KLA di 5 kab/kota• 2007: KLA di 10 kab/kota• dst...• 2010: KLA di 20 kab/kota• 2014: KLA di 100 kab/kota
(target)60
5. SIAPA yang berperan mewujudkan KLA?
• Lembaga Legislatif• Lembaga Yudikatif• Pemerintah
- pusat/nasional- provinsi- kabupaten/kota batas terendah desentralisasi- kecamatan- desa/kelurahan
• Dunia usaha• Akademisi• Masyarakat - individu: anak dan orang dewasa - keluarga
61
6. BAGAIMANA mengembangkan KLA?
• Bottom-upIndividukeluargadesa/kelurahan kecamatan kab/kota
• Top-downNasional/pusat provinsikab/kota
• Kombinasi bottom-up dan top-down
62
Tahapan Pengembangan KLA
Rencana Aksi Daerah
Pengumpulan Data Basis
Pembentukan Gugus Tugas
Keputusan Politis
Tahap 4
Tahap 3
Tahap 2
Tahap 1
Mobilisasi sumber daya
Tahap 5
63
Anak
KLG
Desa/Kel.
DUNIAINDKab/Kota
Kec
Prov
RT RW
TAHAPAN PENGEMBANGAN “KLA”
64
65
Terima Kasih…