bagaimana perkembangan pada bayi

Upload: stefen-agustinus

Post on 01-Mar-2016

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssss

TRANSCRIPT

1. Bagaimana perkembangan pada bayi ?

Pada tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan fisik, maturasi, kemampuan yang semakin terasah, dan reorganisasi psikologis. Parameter pertumbuhan fisik adalah berat badan, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Pada usia 0-2 bulan, bayi mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Perkembangan fisik bayi baru lahir dapat menurun 10% dibawah berat badan lahir dalam satu minggu pertama sebagai hasil pengeluaran cairan ekstravaskular dan intake yang terbatas. Pertambahan berat badan bayi dalam satu bulan pertama sebanyak 30 gr. Pergerakan tangan dan kaki sangat besar dan tidak terkontrol. Senyum dapat terjadi secara involunter. Perkembangan kognitif bayi usia 0-2 bulan dapat membedakan pola, warna, dan konsonan. Mereka dapat mengetahui ekspresi wajah (senyuman). Untuk perkembangan emosional bayi usia 0-2 bulan tergantung dari dampak lingkungan sekitarnya. Bayi hanya dapat menangis apabila tidak merasa nyaman dan lapar. Normalnya bayi menangis paling puncaknya pada usia 6 minggu, bayi normal yang sehat dapat menangis selama 3 jam/ hari, lalu menurun 1 jam atau berkurang sampai 3 bulan (Nelson, 2007). Bayi usia 6-12 bulan dapat mencapai posisi duduk, meningkatnya mobilitas, dan kemampuan-kemampuan baru untuk mengeksplorasi dunia disekitarnya. Perkembangan fisik ditandai dengan penambahan berat badan tiga kali lipat, panjang badan bertambah 50%, lingkar kepala bertambah 10 cm. Kemampuan duduk dicapai pada usia 6-7 bulan. Beberapa bayi sudah dapat berjalan pada usia 1 tahun. Pertumbuhan gigi di sentral mandibular sudah tumbuh. Perkembangan kognitif bayi usia 6 bulan suka memasukkan benda apa saja yang dipegangnya ke mulut. Perkembangan emosional terdapat korespondensi respon objektif di sosial dan perkembangan komunikatif. Terdapat stranger anxiety. Bayi usia 7 bulan dapat mengenal komunikasi nonverbal, ekspresi emosional, mengenal vocal tone dan ekspresi wajah. Sekitar usia 9 bulan dapat membagi emosi dengan yang lain, misalnya membagi mainan yang dibelikan orang tua dengan anak lainnya (Nelson, 2007). Anak usia 2-5 tahun dapat menguasai beberapa bahasa yang penting menurutnya dan dapat bergaul di lingkungan sosial. Perkembangan fisik ditandai dengan pertambahan berat badan empat kali. Perkembangan organ seksual sesuai dengan perkembangan somatik. Perkembangan bahasa muncul secara cepat diantara 2 sampai 5 tahun. Bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif dan emosional. Keterlambatan bahasa diindikasikan anak tersebut mengalami retardasi mental, penyakit autis, atau mengalami penganiayaan. Anak-anak yang mengalami keterlambatan berbahasa menunjukkan resiko tinggi mengalami tantrum (Nelson,2007).

2. Apa saja etiologi gangguan perkembangan ?Beberapa faktor resiko dan penyebab gangguan/kelainan tumbuh kembang anak, sbb : Usia ibu terlalu muda (35 tahun) : retardasi mental, mongolism, Klenefelters, Kelainan SP Celah bibir dan langit-langit. Umur ayah terlalu tua : Akhondroplasia, tuli, kelainan SSP Genetic : Berbagai penyakit herediter, Retardasi mental, Kecenderungan premature/postmatur Faktor Sosial (kemiskinan) : BBLR, Kelainan bawaan Gizi kurang : BBLR, Retardasi mental, Kerusakan Otak janin Anak Pertama : Gangguan sikap dan perilaku, Berbagai kelainan bawaan, Disfungsi minimal otak. Jarak anak terlalu dekat : Prematuritas, Gangguan psikomotor Ibu perokok : BBLR/janin tumbuh lambat Factor musim dan ras : Spina bifida, polidaktili Infeksi TORCH : Berbagai kelainan bawaan Endokrin/hormone : Hipoglikemia, gigantism, Hipotiroidism Trauma lahir : CP, Retardasi mental Trauma sesudah lahir : CP, Cacat tubuh Infeksi Susunan saraf : Kelumpuhan, retardasu mental, bisu, tuli, buta, dsb.

3. Apa tanda-tanda anak sudh bisa diberi makanan bubur ?bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga dengan catatan, refleks menjulurkan lidah dan refleks muntah sudah hilang, selera makan meningkat dimana bayi tampak lapar bahkan dgn frekuensi menyusu 8-10x per hari ,tertarik/ingin tahu apa yang kita makan dimana bayi mulai menatap piring/mangkok makanan atau mencoba meraih makanan yang sedang kita suap.

4. Bagaimana mekanisme gangguan perkembangan pada bram ?Patofiologi :Berdasarkan kasus ini, anak mengalami kelahiran prematur dan BBLR dikarenakan usia ibu dan grande multipara sehingga meyebabkan terjadinya asfiksia >> asidosis metabolik dan gangguan kardiovaskular >> mempengaruhi sel-sel otak sehingga terjadi kerusakan otak >> kelainan neurologik >> cerebral palsy >> gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.5. Jenis makanan apa saja yang sudah bisa dikonsumsi bram ?0 6 Bulan berikan ASI ibu, setelah lebih dari 6 bulan beri MP-ASI :Dalam pemberian MPASI harus diperhatikan:1.Frekuensi pemberian makan Pada awal MPASI di umur 6 bulan,frekuensi MPASI diberikan 2 kali. Pada umur 6 9 bulan, frekuensi MPASI diberikan 3 kali. Berikan snack seperti biskuit atau buah matang 1 2 kali sehari. Pada umur 9 11 bulan, frekuensi MPASI diberikan 4 kali sehari. Berikan snack 1 2 kali sehari. Pada umur 12 24 bulan, frekuensi makan diberikan 5 kali sehari dan juga snack tambahan.2.Jumlah makanan yang diberikanFrekuensi makan dan jumlah makanan yang diberikan menyesuaikan dengan kapasitas lambung bayi dan rata-rata kandungan kalori pada MPASI yang sekitar 0,8 kcal/gram. Ukuran lambung bayi masih kecil yah. Bayi yang baru lahir ukuran lambungnya hanya sebesar kelereng, umur 3 hari bertambah sebesar bola bekel dan umur 1 minggu bertambah menjadi sebesar bola pingpong. Nah, ukuran ini berangsur-angsur akan membesar seukuran bola tenis pada bayi umur 6 12 bulan. Menurut penelitian, kapasitas lambung bayi itu sekitar 30 gram makanan/kg BB-nya. Pada awal MPASI di umur 6 bulan jumlah makanan yang diberikan sekitar 2 3 sendok makan. Pada umur 6 9 bulan, jumlah makanan dinaikkan bertahap dari 2 sendok makan menjadi cangkir (125 mL). Pada umur 9 11 bulan, jumlah makanan dinaikkan bertahap hingga cangkir Pada umur 12 24 bulan, jumlah makanan dinaikkan bertahap dari cangkir menjadi 1 cangkir penuh (ukuran cangkir 250 mL).3.Tekstur makananPada umur 6 bulan tekstur yang diberikan adalah makanan lumat (bubur saring, pure atau makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikan tekstur tidak terlalu cair, jadi gunakan sedikit saja air. Jadi tekstur bubur cair, tapi jika sendok dimiringkan bubur tidak tumpah. Pada umur 8 bulan bayi sudah bisa dikenalkan dengan makanan finger food. Pada umur 9 11 bulan tekstur makanan dinaikkan menjadi makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa disaring, makanan dicincang halus atau irisan makanan-lunak). Pada umur 12 bulan bayi sudah bisa memakan makanan meja: makanan yang dicincang kasar, diiris atau dipegang tangan.Tekstur makanan ini disesuaikan dengan perkembangan sistema persarafan dan oro-motorik bayi. Di atas sudah disampaikan tentang kekosongan suplai energi dan zat gizi juga ukuran lambung yang kecil. Sehingga kita hanya bisa memberikan makanan dalam jumlah sedikit namun frekuensi sering, juga sebaiknya yang mudah dicerna. Proses pencernaan makanan ada dua tahap, yaitu pencernaan mekanik oleh kegiatan oro-motorik gigi-geligi dan pencernaan kimiawi oleh reaksi enzimatik enzim pemecah makanan. Reaksi enzimatik akan sempurna jika luas permukaan sentuh antar-partikel makin efisien, sehingga ukuran partikel bahan makanan yang tertelan sebaiknya sudah kecil.Bayi umur 5 bulan baru belajar menggerakkan sendi rahangnya dan makin kuat refleks hisapnya. Bayi umur 7 bulan bisa membersihkan sendok menggunakan bibirnya. Bayi saat ini bisa menggerakkan sendi rahang naik-turun juga gigi masih sedikit pun biasanya baru punya gigi seri yang bertugas memotong bukan menggilas makanan, sehingga proses mengunyah dan hasil partikel kunyahan masih kasar.Mulai umur 8 bulan bayi telah mampu menggerakkan lidah ke samping dan mendorong makanan ke gigi-geliginya, makin stabil menjaga keseimbangan dan memegang sehingga dia sudah bisa menerima makanan finger food.Umur 10 bulan merupakan waktu kritis bayi diharapkan sudah bisa memakan makanan semi-padat (lumpy solid food) sehingga mulai kenalkan makanan lembek tanpa saring di umur 9 bulan. Jika terlambat menaikkan tekstur makanan maka anak akan semakin sulit memakan makanan yang lebih padat. Umur 12 bulan sendi rahang bayi telah stabil dan mampu melakukan gerakan rotasi sehingga sudah bisa lebih canggih dalam mengunyah makanan kasar. Pada saat ini bayi telah siap memakan makanan meja sesuai yang dimakan oleh keluarga.Jika bayi dipaksa makan makanan padat terlalu dini, risiko tersedak sangat besar. Selain itu bayi membutuhkan lebih banyak waktu untuk memanipulasi makanan dan mengunyahnya hingga menjadi partikel yang lebih kecil untuk ditelan. Akibatnya bayi akan memakan jumlah makanan yang lebih sedikit sehingga asupan makanannya kurang dan kekosongan kebutuhan tubuhnya akan tetap kosong.Jika ibu ingin bayi mendapatkan manfaat yang optimal dari makanan yang dia makan maka sebaiknya ibu pilih menu sesuai dengan tahap perkembangan bayi ya.4.Varietas jenis bahan makananPada masa awal MPASI berikan 1 jenis makanan terlebih dahulu, kemudian tambahkan 1 jenis makanan lain setiap minggu. Dalam pengenalan bahan baru disarankan memulai dengan dosis sekitar 1 2 sendok teh. Lebih disarankan lagi diberikan sebagai rasa tunggal, namun ada beberapa bayi yang menyukai saat dicampur.Prioritaskan memilih sumber karbohidrat (bubur serealia seperti bubur beras, bubur jagung, kentang tumbuk, pisang kerok, sukun) dan segerakan memberikan bahan pangan sumber zat besi hewani.Tambahkan minyak atau margarin setengah hingga satu sendok teh ke dalam bubur bayi untuk meningkatkan kandungan energi serta supaya makanan licin dan mudah ditelan bayi. Ibu bisa menggunakan minyak apapun yang tersedia di rumah selama minyaknya masih bersih dan bagus bukan minyak bekas menggoreng. Boleh juga menambahkan parutan makanan yang sudah digoreng ke dalam MPASI.Hindari makanan dan minuman manis seperti teh, soda, atau biskuit manis. Jangan memberikan makanan yang keras dan berpotensi untuk tersedak. Apalagi jika pilihan MPASI ibu hanya buah dan sayuran yang boleh dimakan bayi, tentu bayi akan rentan mengalami kekurangan energi, kecuali jumlah makanan yang diberikan sangat banyak dengan risiko bayi sembelit karena makan melebihi kapasitas pencernaannya (ingat bahwa bayi membutuhkan lebih banyak makanan jika kandungan kalorinya makin sedikit).Pada umur 6 bulan, sistem pencernaan bayi, termasuk pancreas telah berkembang dengan baik sehingga bayi telah mampu mengolah, mencerna serta menyerap protein, lemak dan karbohidrat dari bahan makanan lain selain ASI dan susu formula.Pada umur 6 bulan, ginjal bayi telah berkembang dengan baik sehingga mampu mengeluarkan produk sisa metabolisme termasuk dari bahan pangan tinggi protein seperti daging. Jadi, bukan menjadi alasan menunda pemberian daging merah, ikan dan telur.Susu sapi dan hewan lain belum boleh menjadi minuman utama bagi bayi di bawah 12 bulan karena terkait dengan risiko perdarahan di saluran cerna serta menghambat penyerapan zat besi. Namun, ibu bisa menggunakan produk susu seperti keju, yoghurt, dan lainnya sebagai campuran dalam MPASI jika bayi tidak sensitif dan alergi. Madu baru diberikan pada anak di atas umur 12 bulan terkait risiko botulisme akibat adanya Clostridium botulinum yang mencemari madu.Berikan air putih yang bersih dan sudah dimasak sebanyak kurang lebih 4 8 oz (120 240 mL) per hari. Air putih berguna sebagai suplai cairan juga untuk mencegah sembelit.5.Pemberian makan dengan cara aktif/responsiveMPASI bukan hanya sekedar makanan namun juga cara makan, kapan waktu makan, tempat makan, dan faktor pemberi makanan sehingga dalam MPASI juga diperhatikan faktor psikososial anak. Suapi bayi dan perhatikan anak yang lebih besar serta beri bantuan bila dia membutuhkan. Beri anak makanan dengan sabar dan penuh perhatian, dorong anak untuk mau makan namun jangan paksa anak untuk makan. Jika anak menolak makan, coba ganti kombinasi makanan, rasa, tekstur dan metode makan. Minimalisasi gangguan saat anak makan jika anak tipe yang mudah teralihkan perhatiannya. Waktu makan adalah saatnya anak untuk belajar dan waktu keluarga mencurah cinta dan saling berkomunikasi sehingga ajak anak untuk mengobrol dengan kontak mata yang penuh kehangatan.Pemberian makan active responsive ini kita tidak memaksa bayi untuk makan, kita ikuti kemauan bayi dan kita libatkan dia secara aktif untuk berpartisipasi saat makan.Pemberian ASI pada saat MPASI masih seperti pada saat masa ASI eksklusif yaitu sesering dan selama yang anak inginkan. Pada umur 6 12 bulan disarankan untuk menyusui terlebih dahulu sebelum memberikan makanan lain. Namun teknis pelaksanaannya dikembalikan kepada kenyamanan ibu dan anak. Jangan takut anak menyusu akan membuat anak malas makan. Menyusu semau bayi pada masa-masa ini akan tetap membuatnya masih lapar karena ASI sangat berbeda dari susu formula dan sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan nafsu makan juga energi bagi bayi.Keuntungan masih menyusui semau bayi pada masa MPASI antara lain: Bayi akan terlindungi dari reaksi peradangan dan infeksi karena ada sel-sel darah putih, antibodi, antiradang dan aktivator sel darah putih di dalam ASI. Epidermal growth factor di dalam ASI akan membantu perkembangan sel-sel usus juga papilla lidah/taste bud bayi. Papilla lidah yang sehat akan membuat anak mudah merasakan rasa makanan sehingga nafsu makannya menjadi baik. Pencernaan yang berkembang sempurna membantu bayi makin efektif mencerna makanan. Terdapat enzim percerna karbohidrat, lemak dan protein di dalam ASI sehingga proses pencernaan zat gizi dalam makanan akan semakin efisien.6.HigienitasPada masa-masa ini bayi sangat rentan terkena diare sehingga ibu harus memastikan kebersihan makanan, air, alat makan, proses memasak dan tangan (pemberi makan maupun bayi). Cuci tangan ibu dan bayi dengan air serta sabun saat mau memasak, mau makan dan setelah dari toilet (sabun biasa, tidak perlu sabun antibakteri). Disarankan menggunakan peralatan makan yang mudah dibersihkan seperti cangkir, mangkok dan sendok, bukan botol-sendok, dot atau pipet. Makanan bayi bisa disimpan di kulkas dalam rentang yang tidak terlalu lama. Masak dengan benar hingga makanan matang. Bubur bayi yang tidak disimpan di kulkas sebaiknya segera digunakan dalam waktu 2 jam. Pastikan makanan mentah yang dimakan bayi bersih dan aman. Pisahkan makanan mentah dan matang.Cara memasak bubur lumat: 1 sendok nasi + 2 sendok air panaskan menggunakan panci kecil dg api sedang hingga bahan tercampur jadi lembek lalu saring dengan saringan kawat. Boleh dengan bumbu seperti duo bawang geprek dan daun salam. Air boleh diganti kaldu. Tambahkan lauk hewani dan nabati, juga sayur sesuai tekstur tahap perkembangan anak. Tambahkan minyak atau margarin atau mentega. Cara memasak bubur lembek sama seperti di atas tapi tidak perlu disaring.Contoh MPASI untuk anak umur 1 tahun: Pagi 3 sendok nasi + 1 sendok olahan kacang-kacangan (misal tempe) + butir jeruk Siang 3 sendok nasi + 1 sendok ikan +1 sendok sayuran hijau Sore/malam 3 sendok nasi + 1 sendok hati ayam + 1 sendok sayuran hijau Berikan 2 kali snack dengan pisang yang dioles margarin.

6. Bagaimana interpretasi dan makna klinis dari riwayat kehamilan ?

Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah.Hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan dalam menghilangkan CO2. Perubahan pertukaran gas dan transport oksigen selama kehamilan dan persalinan akan mempengaruhi oksigenasi selsel tubuh yang selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel. Gangguan ini dapat berlangsung secara menahun akibat kondisi ibu selama kehamilan, atau secara mendadak karena hal-hal yang diderita ibu dalam persalinan.Diperkirakan 1 juta anak yang bertahan setelah mengalami asfiksia saat lahir kini hidup dengan morbiditas jangka panjang seperti cerebral palsy, retardasi mental dan gangguan belajar. Asfiksia neonatorum adalah kegawat daruratan bayi baru lahir berupa depresi pernafasan yang berlanjut sehingga menimbulkan berbagai komplikasi

Asfiksia merupakan salah satu etiologi terjadinya cerebral palsy, suatu sumber menyebutkan sekitar 10% penyebab cerebral palsy adalah asfiksia postnatal.

7. hubungan kehamilan usia tua dengan kasus ?Usia ibu 36 tahun dan grande multipara memiliki hubungan terhadap kasus karena dengan kondisi kehamilan tersebut maka meningkatkan resiko terjadinya kelahiran prematur dan BBLR sehingga terjadi asfiksia neonatorum yang mengakibatkan terjadinya kerusakan otak sehingga ada kelainan neurologik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

8. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik.

Dari growth chart didapatkan bahwa berat bayi ini termasuk above -2sd yang berarti adalah underweight. Pada anak usia 8 bulang seharusnya beratnya adalah 8,6 kg

Panjang badan berdasarkan growth chart masih termasuk normal.

Berdasarkan growth chart diatas maka bram mengalami malnutrisi

Lingkar kepala : bayi lahir lingkar kepalanya antara 33-35cm dan sampai usia 12 bulan maka akan bertambah 1cm/bulan. Maka lingkar kepala bram seharusnya 33+8cm = 43cm. Maka bram tergolong mikrosepali

I. TEMPLATE1. How to Diagnose 2. DD 3. WD 4. Epidemologi 5. Tata laksana 6. Edukasi dan pencegahan 7. Komplikasi 8. Prognosis 9. SKDI

1. How to DiagnoseAnamnesisPada Cerebral palsy dapat ditemukan gejala danggun motorik berupa kelainan fungsi dan lokasi serta kelainan bukan motorik yang menyulitkan gambaran klinis Cerebral palsy. Kelainan fungsi motirik terdiri dari :a) SpastisitasTerdapat peningkatan tonus otot dan refleks yang disertai dengan klonus dan refleks babinski yang positif. Tonus otot yang meninggi itu menetap dan tidak hilang meskipun penderita dalam keadaan tidur. Peningkatan tonus ini tidak sama derajatnya pada suatu gabungan otot, karena itu tampak sikap yang khas dengan kecenderungan terjadi kontraktur misalnya lengan dalam adduksi, fleksi pada sendi siku dan pergelangan tangan dalam pronasi serta jari-jari dalam fleksi sehingga posisi ibu jari melintang di telapak tangan. Tungkai dalam sikap adduksi, fleksi pada sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar dan telapak kaki berputar ke dalam.Tonic neck reflex dan refleks neonatal menghilang pada waktunya. Kerusakan biasanya terletak pada trkstu kortikospinalis. Golongan spastisitas ini meliputi 2/3 penderita Cerebral palsy.Banyak kelumpuhan spastisitas tergantung kepada letak dan besarnya kerusakan, yaitu :1. Monoplegia/monoparesisKelumpuhan keempat anggota gerak pada stu sisi, tetapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.2. Hemiplagia/hemiparesisKelumpuhan lengan dan tungkai di sisi yang sama.3. Diplegia/diparesisKelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi tungkai lebih hebat daripada lengan.4. Tertaplagia/tetraparesis/quadriplagiaKelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai.

Gambar 1. Kelumpuhan spastisitas tergantung kepada letak dan besarnya kerusakan

b) Tonus otot yang berubahBayi pada golonggan ini pada usia bulan pertama tampak flasid dan berbaring seperti kodok terlentang, sehingga tampak seperti kelainan pada lower motor neuron. Menjelang umur 1 tahun barulah terjadi perubahan tonus otot dari rendah hingga tinggi. Bila dibiarka berbaring tampak flasid dan sikapnya seperti kodok terlentang, tetapi bila dirangsang atau mulai diperiksa tonus ototnya berubah menjadi spastis. Refleks otot yang normal dan refleks babinski negatif, tetapi yang khas ialah refleks neonatal dan tonic neck reflex menetap. Kerusakan biasanya terletak di batang otak dan disebabkan oleh asfiksia perinatal atau ikterus. Golongan ini meliputi 10-20% dari kasus Cerebral palsy.c) Koreo-atetosis(extrapiramidal Cerebral Palsy)Kelainan yang khas ialah sikap yang abnormal dengan pergerakan yang terjadi dengan sendirinya (involuntary movement). Pada 6 bulan pertama tampak bayi flasid, tapi sesudah itu barulah muncul kelainan tersebut. Refleks neonatal menetap dan tampak adanya perubahan tonus otot. Dapat timbul juga gejala spastisitas dan ataksia. Kerusakan terletak di ganglia basal dan disebabkan oleh afiksia berat atau ikterus kern pada masa neonatus. Golongan ini meliputi 5-15% dari kasus Cerebral palsy.d) AtaksiaAtaksia adalah gangguan koordinasi. Bayi dalam golongan ini biasanya flasid dan menunjukan perkembangan motorik yang lambat. Kehilangan keseimbangan tampak bila mulai belajar duduk. Mulai berjaan sangat lambat dan semu pergerakan canggung dan kaku. Kerusakan terletak si serebelum. Terdapat kira-kira 5% dari kasus Cerebral palsy.e) Gangguan pendengaranTerdapat pada 5-10 % anak dengan Cerebral palsy. Gangguan berupa gangguan neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menagkap kata-kata. Terdapat pada golongan koreo-atetosis.f) Gangguan bicaraDisebabkan oleh gengguan pendengaran atau retardasi mental. Gerakan yang terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot tersebut sehingga anak sulit membentuk kata-kata dan sering tampak beliur.g) Gangguan mataGangguan mata biasanya berupa strabismus konvergen dan kelainan refraksi. Pada kedaan afiksia yang berat dapat terjadi katarak. Hampir 25%penderita Cerebral palsy menderita kelainan mata.Pasien dapat datang dengan keluhan : Pola gerak abnormal Terlambat dalam perkembangan berdiri dan berjalan Sentral paresis (hemiparesis, paraparesis, atau tetraparesis) Spasticity (kekakuan) Ataxia Choreoathetosis Retardasi mental Epileptic seizures, Gelisah Sulit berkonsentrasi Gangguan dalam penglihatan, pendengaran dan berbicara. Deformitas tulang dan sendi (talipes equinus, contracture, scoliosis, hipDislocation)Tabel 1. Klasifikasi Cerebral Palsy dan Penyebab UtamanyaMotor SyndromeNeuropathologyMajor Causes

Spastic diplegiaPeriventricular leukomalacia (PVL)Prematurity

Ischemia

Infection

Endocrine/metabolic (e.g., thyroid)

Spastic quadriplegiaPVLIschemia, infection

Multicystic encephalomalaciaEndocrine/metabolic, genetic/developmental

Malformations

HemiplegiaStroke:in utero or neonatalThrombophilic disorders

Infection

Genetic/developmental

Periventricular hemorrhagic infarction

Extrapyramidal (athetoid, dyskinetic)Pathology:putamen, globus pallidus, thalamus, basal gangliaAsphyxia

Kernicterus

Mitochondrial

Genetic/metabolic

Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Refleks, tonus otot, postur dan koordinasi2. Pemeriksaan mata dan pendengaran setelah dilakukan diagnosis Cerebral palsy ditegakan.3. Pungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu proses degeneratif. Pada Cerebral palsy CSS normal.4. Pemeriksaan EEG dilakukan pada penderita kejang atau pada golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak.5. Foto Rontgen kepala, MRI, CT-Scan, cranial ultrasounds umtuk mendapatkan gambaran otak.6. Penilaian psikologi perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.7. Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain dari retardasi mental.

2. DD1.CP2.Muscular atrophy3.Down syndrome4.Spina bifida

3. WD GDD (Global Delayed Development) et causa Cerebral Palsy tipe spastik quadriplegia.

4. Epidemologi Di Amerika, prevalensi penderita CP dari yang ringan hingga yang berat berkisar antara 1,5 sampai 2,5 tiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini didapatkan berdasarkan data yang tercatat pada pelayanan kesehatan, yang dipastikan lebih rendah dari angka yang sebenarnya. (Kuban, 1994) Suatu penelitian pada anak usia sekolah, prevalensi CP ditemukan 1,2 2,5 anak per 1.000 populasi. Sedikitnya 5.000 kasus baru CP terjadi tiap tahunnya. (Gordon, 1987; Gilroy, 1992) Dari kasus tersebut 10 % sampai 15 % CP didapatkan adanya kelainan otak yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau trauma setelah bulan pertama kehidupan. (Gilroy, 1992; Adam 1981) Di Indonesia, prevalensi penderita CP diperkirakan sekitar 1 5 per 1.000 kelahiran hidup. Lakilaki lebih banyak daripada perempuan. Seringkali terdapat pada anak pertama. Hal ini mungkin dikarenakan kelahiran pertama lebih sering mengalami kelahiran macet. Angka kejadiannya lebih tinggi pada bayi berat badan lahir rendah dan kelahiran kembar. Umur ibu seringkali lebih dari 40 tahun, terlebih lagi pada multipara. (Soetjiningsih, 1995)

5. TatalaksanaTerapi yang diberikan tidak bersifat kausal, tetapi hanya simtomatik, yang diharapkan akan memperbaiki kondisi pasien sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan atau dengan sedikit bantuan. Pada keadaan ini perlu kerjasama yang baik anatara dokter anak, neurology, psikiater, dokter mata, dokter THT, ahli ortopedi, psikolog, fisioterapi, perkerja social, guru sekolah luar biasa dan orang tua penderita. Secara garis besar, penatalaksanaan anak dengan cerebral palsy adalah :Aspek medisa. Umum: Gizi yang baik perlu bagi tiap anak. Hal-hal lain seperti imunisasi dan pencatatan rutin perkembangan berat badan anak perlu dilaksanakan.b. Obat-obatan : Diberikan sesuai dengan kebutuhan anak tergantung pada gejala-gejala yang muncul, seperti obat anti kejang dan relaksasi otot. c. Rehab medis :i. Fisioterapi : tindakan ini harus segera dimulai secara intensif untuk mencegah kecacatan. Latihan yang dilakukan berupa latihan luas gerak sendi, latihan penguatan dan peningkatan daya tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri, latihan jalan, dll. Orang tua turut membantu program latihan dirumah. Fisioterapi ini dilakukan sepanjang penderita hidup.ii. Terapi okupasi : terutama untuk latihan melakukan aktifitas sehari-hari, evaluasi penggunaan alat-alat bantu. Latihan keterampilan tangan dan aktifitas bimanual.iii. Terapi wicara : angka kejadian gangguan bicara pada penderita cerebral palsy berkisar antara 30-70%. Terapi wicara ini dilakukan oleh ahli terapi wicara.d. Pembedahan ortopedi : tujuan dari tindakan bedah ini adalah untuk stabilitas, melemahkan otot yang terlalu kuat atau untuk transfer dari fungsi.

Aspek non-medisMengingat selain terjadinya kecacatan motoric, juga sering terjadi kecacatan mental, maka pada umumnya pendidikan khusus diperlukan. Penderita cerebral palsy didididk sesuai dengan tingkat intelegensinya, dan dapat diperlakukan sama dengan anak normal.

6. Edukasi dan PencegahanBerdasarkan faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan serebral palsi, hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah cerebral palsi yaitu:1. Hindari bayi Anda dari berat badan lahir rendah atau lahir prematur ikuti gaya hidup sehat sepanjang kehamilan, terhitung gizi yg baik, istirahat, serta olahraga yg cukup. Disamping itu, jauhi alkohol, rokok, serta pemakaian narkoba. Hal semacam ini karena jika bayi Anda lahir dng berat badan yang sangat rendah, ada kemungkinan besar bayi Anda menderita penyakit cerebral palsy.

1. Buat schedule jadwal kunjungan dng dokter ob-gyn (dokter kandungan) di awal kehamilan yg fokus pd apa yang bisa Anda kerjakan utk kurangi risiko kemungkinan melahirkan dengan cara prematur7. PrognosisPrognosis penderita dengan gejala motorik yang ringan adalah baik, makin banyak gejala penyertanya dan makin berat gejala motoriknya, makin buruk prognosisnya

8. SKDICerebral palsy : 2 (mendiagnosis dan merujuk)Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Learning IssueCerebral Palsywww.cerebralpalsykomunitas.com/299975719

Tanda-tanda Cerebral palsy akan terlihat pada satu tahun pertama setelah anak lahir.Cerebral palsy disebabkan oleh cedera otak atau kerusakan pada otak yang mengganngu sel-sel otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan tonus otot , kekuatan, dan koordinasi. Sebagai seorang anak yang bertumbuh , perubahan ini mempengaruhi perkembangan tulang dan sendi , yang dapat menyebabkan gangguan orthopedi di kemudian hari. Delapan ciri-ciri yang tampak pada anak Cerebral palsy:GANGGUAN TONUS OTOTCiri terbesar yang Nampak sebagai tanda-tanda dari cp adalah permasalahan tonus otot- yaitu kemampuan otot untuk bekerja sama mempertahankan ketegangan / stabilitas. Group otot akan berkoordinasi dengan grup otot lain sebagai pasangan. Sebagian berkontraksi dan sebgian lain bekerja sebaliknya / rileks. Meski hanya melakukan gerakan yang sederhana, misalnya duduk, membutuhkan koordinasi beberapa otot penggerak yang satu sisi harus berkontraksi dan sisi lain harus mengendur (rileks). Cedera otak ataupun malformasi (kegagalan pembentukan organ) sebagai penyebab cp akan merusak kemampuan susunan syaraf pusat dalam mengontrol gerakan otot.Tonus otot yg normal akan berefek pada kemampuan tungkai untuk bergerak dan berkontraksi tanpa kesulitan, memungkinkan seseorang untuk duduk, berdiri dan menjaga postur tanpa bantuan. Kelainan tonus otot terjadi pada saat melakukan koordinasi. Saat hal ini terjadi, Otot tidak memadai terjadi ketika otot tidak berkoordinasi bersama-sama . Ketika ini terjadi , otot yg bekerja secara berpasangan, misalnya biceps dan triceps, mungkin berkontraksi bersamaan, atau justru rileks dua-duanya. Otot penyangga tulang belakang mungkin terlalu rileks, yg membuat control batang tubuh kesulitan untuk tegak, postur yg buruk dan kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri.Anak cp mempunyai kombinasi tanda-tanda sebagai berikut. Adanya perbedaan anggota gerak diakibatkan oleh perbedaan kerusakan di sruktur otak.dua gejala utama dari tonus abnormal adalah hypotonia dan hypertonia, tetapi, tonus dapat dijelaskan pula dengan cara perbandingan berikut : Hypotonia; penurunan tonus otot atau ketegangannya (flasid, rileks atau floppy) Hipertonia, meningkatnya tonus otot / ketegangan (lengan / tungkai menjadi kaku) Distonia, naik turunnya tonus otot Campuran , adanya hipotonus pada otot penyangga postur tubuh, sementara lengan dan tungkai hipertonus Spasme otot, kontraksi otot yg tidak disadari, biasanya ada nyeri Kaku sendi, sendi yg terkunci sehingga mencegah gerakan leluasa Tonus leher dan batang tubuh abnormal- menurun menjadi hipotonia atau meninggi menjadi hipertonia sesuai tipe kelainan cp nya Klonus : spasme otot dengan kontraksi biasa. Ada di ankle dan telapak tangan GANGGUAN KONTROL GERAKAN DAN KOORDINASIGangguan pada tonus otot mempengaruhi gerakan tubuh dan anggota gerak, sehingga semua anak cp akan bisa merasakan control otot dan koordinasinya yg buruk. Gangguan control gerakan ortot dapat menyebabkan komplikasi anggota gerak yang selalu lurus / ekstensi, berkontraksi terus menerus, selalu bergerak atapun pola ritmik menyerupai spastic. Gejala lain akan lebih terlihat saat anak dalam kesulitan / stress, juga pada saat diberikan tugas motorik seperti mengambil dan meraih objek. Kadang kadang gejala tidak terlihat saat anak tertidur dan otot menjadi rileks.Berikut adalah pengalaman kelainan control otot pada anggota gerak yg berlawanan. Koordinasi dan control dapat berimbas pada anggota gerak yg berbeda. Gannguan koordinasi dan gerakan tidak terjadi pada hal-hal berikut: Gerakan spastic- gerakan hipertonik dimana otot terlalu kuat berkontraksi sehingga menghasilkan spasme, menyilangnya kedua kaki, adanya klonus, pemendekan serabut otot, kaku sendi dan fleksi tungkai berlebihan. Atetoid atau gerakan diskinetik, tonus otot yg fluktuatif menyebabkan tidak terkontrol, kadang lambat, gerakan menggeliat yg dpt diperparah oleh stress. Gerakan ataksia, kesulitan mempertahankan keseimbangan dan koordinasi saat mengerjakan tugas, seperti menulis, menggosok gigi, mengancingkan baju, memakai sepatu, dan memasukkan anak kunci ke lubangnya Gerakan mix /campuran, banyak terjadi gangguan kombinasi antara spastic dan atetoid, berpengaruh ke anggota gerak. Gangguan pola jalan, kesulitan dalam mengontrol cara berjalan anak.gangguan pola jalan termasuk: telapak kaki depan kedalam telapak kaki depan keluar menumpukan berat badan pada salah satu kaki berjalan jinjit berjalan membungkuk dengan bahu dan kepala kedepan. berjalan dengan kedua paha menempel kedalam seperti bentuk gunting berjalan diseret dikarenakan tungkai spastik berjalan diseret karena telapak kaki tidak fleksibel berjalan bebek; yaitu kedua kaki agak ditekuk untuk mempertahankan keseimbangan, sementara perut agak kedepanGANGGUAN REFLEKSReflex adalah gerakan tidak disadari dari tubuh sebagai respons dari sebuah stimulus/rangsangan. Reflex tertentu akan muncul pada saat lahir atau beberapa bulan setelah lahir lalu hilang secara terprediksi sebagai tanda perkembangan bayi. Pada reflex tertentu tidak akan hilang pada anak cerebral palsy.Beberapa reflex tertentu mengindikasikan kelainan cep. Hiper refleksia yaitu merupakan tanda eksesif yang menyebabkan kedutan dan spastisitas. Kurang berkembangnya reflex postural dan reflex protektif adalah rambu-rambu tanda perkembangan abnormal, termasuk cp.Reflex primitive abnormal tidak terjadi pada anak cp, atau tidak terlihat secara spesifik seperti yang nampak pada anak dengan perkembangan normal. Reflex primitive yg biasanya tidak berfungsi dengan baik antara lain : Asymmetrical tonic reflex saat kepala digerakkan kesamping/menoleh, lengan dan tungkai sisi yg sama akan lurus, sedangkan lengan dan tungkai yg berlawanan akan berkontraksi menekuk. Reflex ini akan hilang kurang lebih pada bulan keenam. Symmetrical tonic neck reflex -Cara memunculkannya adalah bayi diposisikan telentang . kepala diekstensikan kebelakang, respon bayi adalah seperti posisi merangkak, STNR akan hilang di usia 9 11 bulan. Spinal gallant reflexes Saat bayi ditengkurapkan, pinggul akan beraksi kearah sisi tubuh yg disentuh. Refleks gallant akan berkurang dan menghilang pada 3-9 bulan. Tonic labyrinthine reflex Saat kepala diarahkan ke belakang (ke punggung), kedua kaki akan lurus dengan sendirinya dan kedua lengan menekuk. Akan berkurang antara 3-6 bulan. Palmer grasp reflex Distimulasi dengan cara menyentuh telapak tangan bayi, maka akan berespon menggenggam. Akan hilang 4-6 bulan. Placing reflex ketika byi diposisikan berdiri tegak dan telapak kaki menyentuh permukaan, maka respon kaki akan menekuk, akan hilang pada usia 5 bulan. Moro reflex . Saat kepala bayi diposisikan lebih rendah disbanding kedua kakinya dengan gerakan sedang hingga cepat, maka kedua lengan akan diluruskan, reflex ini akan hilang sekitar usia 6 bulan..Kecenderungan pemilihan salah satu fungsi tangan (kanan atau kiri) juga memungkinkan adanya kerusakan otak. Dimana dalam keadaan normal terjadi pada tahun kedua. Berbagai sumber menyatakan bahwa gangguan perkembangan dg ciri dominasi salah satu sisi tubuh terjadi pada bulan ke 6-18 kehidupan.PosturCp sangat berpengaruh pada postur dan keseimbangan. Tanda awal perkembangan adalah dimana bayi berusaha untuk duduk dan belajar bergerak. Secara khas postur berkembang dengan simetris kanan dan kiri. Sebagai contoh, saat bayi duduk di lantai, kedua kakinya aka nada di depan dengan posisi simetris satu sama lain seperti bayangan.Postur asimetris artinya posisi kedua anggota gerak kanan dan kiri tidak sama (tidak seperti cermin). Sendi panggul seringkali area yang terkena imbas dari gejala cp. Salah satu kaki memutar kedalam dan satu lainnya ke luar.Saat terlalu rileks, respon postural adalah reaksi yg harus ada (diharapkan) saat seorang anak di handle pada posisi tertentu. Respons postural terlihat jelas pada perkembangan bayi normal. Adanya kerusakan sangat mungkin terjadi jika respons tersebut tidak muncul, atau muncul tetapi secara asimetri. Landau refleks - ketika bayi diposisikan berbaring, mendorong kepala ke bawah akan menyebabkan kaki menjadi drop kebawah, dan mengangkat kepala akan menyebabkan mereka untuk bangkit. Respons ini muncul sekitar usia empat atau lima bulan. respon Parachute - bila bayi diposisikan dengan kepala nya lantai/matras, bayi harus secara naluriah berusaha menopang ke lantai/matras. Tanggapan ini muncul sekitar usia delapan sampai 10 bulan. Kepala tegak - ketika bayi bergoyang bolak-balik, dia akan berusaha menahan kepalanya tegak. Tanggapan ini muncul sekitar usia empat bulan. respons tegak tubuh - ketika bayi duduk dengan cepat didorong ke samping, bayi akan melawan gaya dan gunakan tangan yang berlawanan dan lengan untuk menahan melawan dorongan yg diberikan. respons ini muncul sekitar usia delapan bulan.KESEIMBANGANKelemahan pada fungsi fungsi motorik kasar dapat mempengaruhi kemampuan anak menjaga keseimbangannya. Tanda-tanda kelemahan dapat dikenali saat bayi belajar duduk, beranjak dari posisi duduk kea rah merangkak maupun kearah berjalan. Bayi membutuhkan lebih sering menggunakan kedua tangannya untuk mempelajari sesuatu. Mereka membangun kekuatannya sendiri, koordinasi, dan keseimbangan untuk menyempurnakan sebuah aktifitas saat ia mampu melampauinya tanpa menggunakan kedua tangannya.Ketidakmampuan anak untuk duduk mandiri dapat dikategorikan sebagai tanda-tanda cp. Instrument The Gross Motor Function Classification System (GMFCS), system 5 level yng biasa digunakan untuk mengklasifikasikan tingkatan fungsi, menggunakan keseimbangan duduk sebagai tolak ukur untuk menilai tingkatan kemampuan. Tanda-tanda yg harus dilihat adalah sbb: Membutuhkan 2 tangan untuk menyangga Kesulitan mempertahankan keseimbangan duduk tanpa menggunakan sanggaan tangan Tidak mampu duduk tanpa menggunakan kedua tangan untuk menyanggaTanda-tanada lain yang menyertai, namun tidak terbatas Bergoyang-goyang saat berdiri Tidak tenang saat berjalan Kesulitan membuat gerakan spontan/cepat Membutuhkan bantuan tangan utk aktifitas yg membutuhkan keseimbangan Berjalan denga pola yg abnormalKeseimbangan akan tetap terjadi baik saat mata tertutup maupun mata terbuka. Kurangnya keseimbangan sering dikaitkan dengan ataxia, dan pada derajat ringan berhubungan dengan cp spastic.GANGGUAN FUNGSI MOTORIK KASARDisaat masa kanak, tanda kelainan dan terlambat motorik sudah bisa kita tandai. Gerakan yg terkoordinasi menggunakan seluruh anggota gerak akan mendukung fungsi motorik kasar.Kerusakan dan gangguan fungsi motorik kasar dapat diakibatkan oleh tonus otot abnormal, terutama hipotonia dan hipertonia. Sebagai contoh: anggota gerak yg hipertonus akan cenderung kaku atau tidak fleksibel, sehingga tidak memungkinkan melakukan gerakan menekuk/fleksi, sedangkan sebaliknya pada kasus hipotonia dia akan kesulitan untuk mensupport anggota gerak karena terlalu lembek.Perkembangan motorik bayi seiring dengan perkembangan struktur dan fungsi otak berdasarkan patokan milestone. Pencapaian garis milestone yg terlambat maupun tercapai namun dengan kualitas gerakan yg kurang oprimal , juga merupan tanda dari cerebral palsy. . Keterbatasan fungsi motorik kasar- keterbatasan pada kemampuan motorik kasar secara umum seperti berjalan, melompat dan mempertahankan keseimbangan. Keterlambatan fungsi motorik kasar- perkembangan ketrampilan motorik yang tidak sesuai dengan patokan milestone / tidak seperti yg diharapkan sering dihubung-hubungkan dengan prognosa/prediksi dari perkembangan keseluruhanPatokan kemampuan yang spesifik sesuai milestone: berguling duduk merangkak berdiri berjalan menjaga keseimbanganKemampuan ini harus dicatat manakala anak bisa melampaui milestonenya dan bagaimana kualitas gerakannya.GANGGUAN FUNGSI MOTORIK HALUSKemampuan melakukan gerak motorik yang persisi merupakan definisi dari fungsi motorik halus. Perkembangan motorik halus yang terhambat maupun mengalami gangguan, juga merupakan tanda dari terjadinya palsi cerebral. Terjadinya gerakan tremor saat kesulitan mengerjakan tugas, atau terburu-buru ingin segera selesai , juga merupakan ciri khas cp.Contoh perkembangan fungsi motorik halus antara lain :meremas/ menggenggam benda kecil memegang objek diantara ibu jari dan telunjuk meletakkan benda dengan perlahan menggunakan crayon membalikkan halaman bukuGANGGUAN FUNGSI ORAL MOTORKesulitan dalam hal menggunakan dan menggerakkan bibir, lidah dan rahang merupakan ciri gangguan fungsi motorik oral , dan hal ini terjadi pada 90% anak usia pra sekolah yg di diagnose sebagai cerebral palsy. Berikut cirri dari gangguan / kerusakan fungsi oral motor, namun tidak terbatas pada kesulitan dengan : berbicaramenghisapproses makan/mengunyahberlebihan air liurPerkembangan fisik dan intelektuam yang baik diperlukan dalam ketrampilan berbicara. Pada kasus cp memiliki hambatan dalam hal perkembangan fisik dan fungsi motorik yaitu control oral motor untuk berbicara. Motorik oral ini dapat mempengaruhi : Pernafasan- fungsi paru, terutama control otot pernafasan saat menghirup maupun menhembuskan nafas diperlukan dalam pola wicara. Peran diafragma sangat penting dalam hal arus udara pernafasan dan postur yg benar. Artikulasi,-control otot wajah, tenggorokan , mulut, leher , rahang dan langit-langit mulut semua harus bekerjasama untuk membentuk wadah yang tepat yang diperlukan untuk pengucapan kata-kata dan suku kata. Produksi suara- pita suara dikendalikan oleh otot-otot yang pada dasarnya meregangkan dan menegangkan pita suara antara dua daerah tulang rawan.Apraxia, ketidakmampuan otak untuk secara efektif mengirimkan sinyal yang tepat untuk otot-otot yang digunakan dalam berbicara, adalah salah satu jenis gangguan bicara yang umum ditemukan pada anak cerebral palsy. Hal ini dibagi menjadi dua jenis: Verbal Apraxia - mempengaruhi otot artikulasi, terutama mengenai urutan gerakan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan pengucapan yang tepat. Hal ini sering terjadi pada anak-anak dengan hypotonia. Apraxia Oral - mempengaruhi kemampuan untuk membuat gerakan non wicara dari mulut, tetapi tidak berhubungan langsung dg kemampuan berbicara. Contoh apraxia Disartria adalah gangguan perkembangan wicara jenis lain yg umum ditemukan pd cerebral palsy. Seperti halnya apraxia , hal itu adalah gangguan neurologis, sebagai lawan dari kondisi otot. Hal ini sering ditemukan pada cerebral palsy yang mengakibatkan hypertonia dan hypotonia. Disartria dipecah menjadi subkelompok berikut: Ataxic Dysarthria - lambat, tidak menentu, kemampuan wicara yg tidak disertai artikulasi yg baik, disebabkan oleh pernapasan dan koordinasi otot yg buruk Flaccid Dysarthria - hidung, cengeng, kemampuan wicara yg terengah-engah yang disebabkan oleh ketidakmampuan pita suara untuk membuka dan menutup dengan benar. Mungkin ada kesulitan dengan konsonan. Dysarthria Spastic - lambat, berat, pidato monoton dan kesulitan dengan konsonan Dysarthria campuran - ketiganya dapat terlihat.Ketidakmampuan mengontrol air liur (drooling) adalah tanda lain dari cp, merupakan akibat dari ketidakmampuan otot wajah dan mulut untuk mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan. Beberapa factor spesifik yg membuat anak cp drooling adalah sbb: Menghisap Menutup mulut Memposisikan gigi Ketidakmampuan mengalihkan air liur ke mulut Lidah menjulurKesulitan dalam kegiatan makan sering ditemukan pada anak cp, terutama pada penurunan kemampuan mengunyah dan menelan/menghisap, dan juga tersedak, batuk dan muntah.