laporan ske b skizofrenia

59
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Jiwa dan fungsi luhur adalah blok empat belas pada semester V dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. TUTORIAL 2 1

Upload: franciska-muthia

Post on 08-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ske b Skizofrenia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Jiwa dan fungsi luhur adalah blok empat belas pada semester V

dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi

pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem

Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode

Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang

tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode

analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

TUTORIAL 2 1

Page 2: Laporan Ske b Skizofrenia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor : dr. Nyayu Fauziah,M.kes

Moderator : Winny Mutia Franciska

Sekretaris : Taufiq Alghofiqi

Notulis : Desti Puspita Sari

Waktu : 1. Selasa, 15 September 2015

Pukul: 13.00 – 15.30 WIB

2. Kamis, 17 September 2015

Pukul: 13.00 - 15.30 WIB

Peraturan turorial :

1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.

2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat dan pertanyaan yang

relevan.

3. Izin saat akan keluar ruangan.

4. Dilarang makan dan minum.

5. Saling menghargai pendapat peserta lain dan tetap tenang serta tidak ribut.

TUTORIAL 2 2

Page 3: Laporan Ske b Skizofrenia

2.2 Skenario Kasus

Aliando, 20 tahun seorang mahasiswa FK-UMP di bawa keluarga ke

polikilinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1

minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung dan menangis.

Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika di tanya ibunya, pasien hanya

menggeleng- geleng kepala, pasien juga sering mengurung diri di kamar, pasien

mengeluh susah tidur karena sering mendengar bisikan-bisikan yang

menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tuanya sedang mengobrol, pasien

merasa ibunya sedang menjelekannya. Pasien juga mengetahui dari bisikan-

bisikan tersebut bahwa ibunya sedang menjelekannya, sehingga pasien merasa

kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah, pasien masih

mau mandi, tapi harus diingatkan oleh orang tua, pasien juga malas makan.

Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga

pasien harus stop aut dari kuliah, pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan

dan ada perbaikan. Pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti miunm

obat. Namun saat pekulihaan sudah di mulai kembali, keluhan sebelumnya

muncul kembali.

Riwayat premorbid :

- bayi : lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, di tolong bidan

- masa anak-anak : pendiam, tidak terlalu bayak teman

- masa remaja : pendiam, tertutup, teman terbatas

- dewasa awal : pendiam, tertutup, teman terbatas

Riwayat pendidikan :

- SD, SMP, SMA : temat dengan nilai rata-rata

- Pasien melanjutkan ke fakultas kedokteran atas kemauan sendiri

Riwayat penyakit sebelumnya :

- trauma kepala tidak ada

- NAPZA (-)

- Asma (-)

- Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada

- Kejang demama tidak ada

TUTORIAL 2 3

Page 4: Laporan Ske b Skizofrenia

- Merokok (-)

- Alergi (-)

Riwayat keluarga :

- anak ke-3 dari 3 bersaudara

- riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkal

Status ekonomi :

- ayah dan ibu sebagai PNS

- selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunya

Pemeriksaan fisik :

- dalam batas normal

Status psikiatrikus :

- afek : distimik

- perhatian : cukup

-persepsi : halusinasi dengar (+)

-pekiran : waham curiga (+), Asosiasi longgar

-tingkah laku : agitasi (+)

2.3 Klarifikasi Istilah

1. Murung : rasa / perasaan yang tidak bahagia

2. Melamun : kondisi saat terputusnya pikiran seseorang dengan

lingkungan sekitarnya dan di gantikan oleh hayalan fisual yang di alami

dalam kondisi terjaga

3. Distimik : keadaan yang ditandai dengan gejala depresi kronis

4. Marah : perasaan sangat tidak senang dan panas karna di hina orang

lain serta di perlakukan kurang baik

5. Halusinasi : persepsi sensoris ( pengelihatan, sentuhan, pendengaran )

tanpa adanya stimulasi xterna

6. Agitasi : aktifitas motorik atau konitif dan kegelisahan yang tidak

bertujuan dan berlebihan biasanaya berkaitan dengan tegang/cemas

7. Afek : ekspresi eksternal emosi yang terikat pada ide dan gambaran

mental pada objek

TUTORIAL 2 4

Page 5: Laporan Ske b Skizofrenia

8. Waham curiga : keyakinan yang salah bahwa orang di sekitarnya tidak

bisa di percaya dan berniat jahat padanya dan patut di curigai.

9. Kesal : perasaan yang dongkol atau di tahan

10. Asusiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide-ide yang berpindah

dari subjek ke subjek lain yang tidak berhubungan yang lain.

2.4 Identifikasi Masalah

1. Aliando, 20 tahun seorang mahasiswa FK-UMP di bawa keluarga ke

polikilinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1

minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung dan menangis.

Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika di tanya ibunya, pasien hanya

menggeleng- geleng kepala.

2. pasien juga sering mengurung diri di kamar.

3. pasien mengeluh susah tidur karena sering mendengar bisikan-bisikan yang

menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tuanya sedang mengobrol,

pasien merasa ibunya sedang menjelekannya. Pasien juga mengetahui dari

bisikan-bisikan tersebut bahwa ibunya sedang menjelekannya, sehingga

pasien merasa kesal dan membanting barang-barang.

4. pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh orang tua, pasien juga

malas makan.

5. Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga

pasien harus stop aut dari kuliah.

6. pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan. Pasien

merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti miunm obat. Namun saat

pekulihaan sudah di mulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.

7. Riwayat premorbid :

- bayi : lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, di tolong bidan

- masa anak-anak : pendiam, tidak terlalu bayak teman

- masa remaja : pendiam, tertutup, teman terbatas

- dewasa awal : pendiam, tertutup, teman terbatas

TUTORIAL 2 5

Page 6: Laporan Ske b Skizofrenia

8. Riwayat pendidikan :

- SD, SMP, SMA : temat dengan nilai rata-rata

- Pasien melanjutkan ke fakultas kedokteran atas kemauan sendiri

9. Riwayat penyakit sebelumnya :

- trauma kepala tidak ada

- NAPZA (-)

- Asma (-)

- Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada

- Kejang demama tidak ada

- Merokok (-)

- Alergi (-)

10. Riwayat keluarga :

- anak ke-3 dari 3 bersaudara

- riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkal

11. Status ekonomi :

- ayah dan ibu sebagai PNS

- selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunya

12. Pemeriksaan fisik :

- dalam batas normal

13. Status psikiatrikus :

- afek : distimik

- perhatian : cukup

-persepsi : halusinasi dengar (+)

-pekiran : waham curiga (+), Asosiasi longgar

-tingkah laku : agitasi (+)

TUTORIAL 2 6

Page 7: Laporan Ske b Skizofrenia

2.5 Analisis Masalah

1. Aliando, 20 tahun seorang mahasiswa FK-UMP di bawa keluarga ke

polikilinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1

minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung dan menangis.

Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika di tanya ibunya, pasien hanya

menggeleng- geleng kepala.

a. apa makna sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1

minggu yang lalu ?

Jawab:

Perjalanan penyakit skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 (tiga) fase

berikut ini:

1.   Fase Prodromal

Pada fase ini biasanya timbul gejala-gejala non spesifik yang lamanya

bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset

psikotik menjadi jelas. Gejala pada fase ini meliputi: hendaya fungsi

pekerjaan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi

perawatan diri.

Perubahan-perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat

resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan “orang ini tidak

seperti yang dulu”. Semakin lama fase prodromal semakin buruk

prognosisnya.

2.   Fase Aktif

Pada fase ini, gejala positif/psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku

katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan

afek.Hampir semua individu datang berobat pada fase ini.Bila tidak

mendapat pengobatan, gejala-gejala tersebut dapat hilang secara

spontan tetapi suatu saat mengalami eksaserbasi (terus bertahan dan

tidak dapat disembuhkan). Fase aktif akan diikuti oleh fase residual.

3.   Fase Residual

Fase ini memiliki gejala-gejala yang sama dengan Fase Prodromal

tetapi gejala positif/psikotiknya sudah berkurang.

TUTORIAL 2 7

Page 8: Laporan Ske b Skizofrenia

Di samping gejala-gejala yang terjadi pada ketiga fase di atas,

penderita skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa

gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan

dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial)

(Luana, 2007).

Makna marah marah tanpa alasan yang jelas pada kasus ini

merupakan salah satu gejala dari Fase Aktif penyakit skizofrenia.

b. apa makna pasien sering terlihat melamun, murung, menangis,

sesekali terlihat bicara sendiri dan hanya menggeleng-geleng kepala ?

Jawab:

Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua

kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa

delusi, halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh gelisah dan perilaku aneh

atau bermusuhan. Gejala negatif adalah alam perasaan (afek) tumpul

atau mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan, ‘miskin’

kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif, apatis atau

acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan

kehendak atau inisiatif . (Sadock, 2003)

Maknanya adalah telah terjadi gangguan afektif, yang

merupakan gejala negatif dari skizofrenia yang disebabkan

ketidakseimbangan ekspresi emosi dan perilaku.

c. apa hubungan usia dan jenis kelamin & status pekerjaan dengan

keluhan ?

Jawab:

Keluhan yang dialami mengarah pada skizofrenia (gangguan

psikotik yang paling sering), hampir 1% penduduk di dunia menderita

skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul

TUTORIAL 2 8

Page 9: Laporan Ske b Skizofrenia

pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada laki-laki

biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35 tahun.

(Elvira, 2013)

Menurut Howard, Castle, Wessely, dan Murray, 1993 di

seluruh dunia prevalensi seumur hidup skizofrenia kira-kira sama

antara laki-laki dan perempuan diperkirakan sekitar 0,2%-1,5%.

Meskipun ada beberapa ketidaksepakatan tentang distribusi

skizofrenia di antara laki-laki dan perempuan, perbedaan di antara

kedua jenis kelamin dalam hal umur dan onset-nya jelas. Onset untuk

perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu sampai umur 36

tahun, yang perbandingan risiko onsetnya menjadi terbalik, sehingga

lebih banyak perempuan yang mengalami skizofrenia pada usia yang

lebih lanjut bila dibandingkan dengan laki-laki

(Durand, 2007)

d. apa kemungkinan penyebab keluhan ?

Jawab:

Keluhan pada kasus kemungkinan diakibatkan penyakit

skizofrenia. Adapun berapa pendekatan yang dominan dalam

menganalisa penyebab skizofrenia, antara lain :

1. Faktor Genetik

Menurut Maramis (1995), faktor keturunan juga menentukan

timbulnya skizofrenia. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian

tentang keluarga-keluarga penderita skizofrenia terutama anak-

anak kembar satu telur.Angka kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9

- 1,8%; bagi saudara kandung 7 – 15%; bagi anak dengan salah

satu orangtua yang menderita skizofrenia 7 – 16%; bila kedua

orangtua menderita skizofrenia 40 – 68%; bagi kembar dua telur

(heterozigot) 2 -15%; bagi kembar satu telur (monozigot) 61 –

TUTORIAL 2 9

Page 10: Laporan Ske b Skizofrenia

86%.Skizofrenia melibatkan lebih dari satu gen, sebuah fenomena

yang disebut quantitative trait loci.Skizofrenia yang paling sering

kita lihat mungkin disebabkan oleh beberapa gen yang berlokasi

di tempat-tempat yang berbeda di seluruh kromosom.Ini juga

mengklarifikasikan mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada

orang-orang yang mengalami gangguan ini (dari ringan sampai

berat) dan mengapa risiko untuk mengalami skizofrenia semakin

tinggi dengan semakin banyaknya jumlah anggota keluarga yang

memiliki penyakit ini

(Durand & Barlow, 2007).

2. Faktor Psikologis dan Sosial

Faktor psikososial dan sosial yang berpengaruh terhadap penyakit

Skizofrenia adalah :

Teori psikoanalitik

Sigmund Freud menyatakan skizofrenia berasal dari

perkembangan yang terfiksasi.Fiksasi ini mengakibatkan defek

pada perkembangan ego dan defek-defek ini memberikan

kontribusi terhadap gejala-gejala skizofrenia (Sadock,2014).

Dinamika keluarga

Sejumlah pasien skizofrenia berasal dari keluarga-keluarga yang

disfungsi.Perilaku keluarga patologis dapat meningkatkan stres

emosional yang merupakan hal yang rentan pada pasien

skizofrenia untuk mengatasinya. Dinamika keluarga tersebut

berupa double bind communication, schisms and skewed family,

pseudomutual dan pseudohostile families, dan emosi yang

diekspresikan secara tinggi (Sadock,2014).

TUTORIAL 2 10

Page 11: Laporan Ske b Skizofrenia

3. Faktor biokimia

Faktor biokimia yang berpengaruh terhadap penyakit Skizofrenia

adalah :

Neurokimiawi otak

Terdiri dari hipotesis dopamin, hipotesis serotonin,hipotesis

GABA, hipotesis glutamate

(Sadock ,2014)

Hipotesis dopamin

Formulasi paling sederhana dari hipotesis dopamin skizofrenia

menyatakan skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopaminergik

yang berlebihan. Teori dasar ini tidak mengelaborasi apakah

hiperaktivitas dopaminergik itu sehubungan dengan terlalu

banyak pelepasan dopamin, terlalu banyak reseptor dopamin,

hipersensitivitas reseptor dopamin terhadap dopamin atau

kombinasi dari mekanisme-mekanisme ini.

(Stahl, 2008)

Hipotesis serotonin

Hipotesis ini menyatakan serotonin yang berlebihan sebagai

penyebab gejala positif dan negatif pada skizofrenia

(Sadock,2014; Abi-Dargham, 2007).

Hipotesis gamma-aminobutiryc acid (GABA)

Neurotransmiter asam amino inhibitory gamma-aminobutiryc

acid (GABA) dikaitkan dengan patofisiologi skizofrenia

didasarkan pada penemuan bahwa beberapa pasien skizofrenia

mempunyai kehilangan neuron-neuron GABA-ergic di

TUTORIAL 2 11

Page 12: Laporan Ske b Skizofrenia

hipokampus.GABA memiliki efek regulatory pada aktivitas

dopamin, dan kehilangan neuron inhibitory GABA-ergic dapat

menyebabkan hiperaktivitas neuron-neuron dopaminergik

(Sadock,2014)

Hipotesis glutamat

Glutamat dianggap terlibat karena penggunaan fensiklidin, suatu

antagonis glutamat menghasilkan suatu sindroma akut yang

serupa dengan skizofrenia

(Sadock,2014).

Hipotesis degeneratif saraf (neurodegenerative hypothesis)

Sejumlah proses degeneratif saraf dihipotesiskan, berkisar dari

apoptosis abnormal yang diprogram secara genetik, degenerasi

dari neuron-neuron yang kritis, pemaparan prenatal terhadap

anoksia, toksin- toksin, infeksi atau malnutrisi, proses kehilangan

neuronal yang dikenal sebagai excitotoxicity akibat aksi

berlebihan dari neurotransmiter glutamat. Jika neuron- neuron

tereksitasi ketika memperantarai gejala-gejala positif, kemudian

mati akibat proses toksik yang disebabkan neurotransmisi

excitatory yang berlebihan, ini membawa ke stadium residual

burn out dan gejala-gejala negatif

(Stahl, 2008)

Hipotesis perkembangan saraf (neurodevelopmental

hypothesis) Banyak teori-teori tentang skizofrenia menyatakan

gangguan ini berasal dari abnormalitas dalam perkembangan otak.

Sebagian menyatakan bahwa problem didapatkan dari lingkungan

otak janin. Skizofrenia dapat berawal dengan proses degeneratif

yang didapat yang berpengaruh dengan perkembangan saraf.

Sebagai contoh skizofrenia meningkat pada orang-orang dengan

TUTORIAL 2 12

Page 13: Laporan Ske b Skizofrenia

riwayat semasa janin mengalami komplikasi obstetrik saat dalam

kehamilan ibu, berkisar dari infeksi virus, kelaparan, proses

autoimun dan masalah-masalah lain yang menyebabkan gangguan

pada otak di awal perkembangan janin, dapat berkontribusi

terhadap penyebab skizofrenia. Faktor-faktor ini juga akhirnya

dapat mengurangi faktor-faktor pertumbuhan saraf dan

merangsang proses-proses tetentu yang membunuh neuron-

neuron yang kritis, seperti sitokin, infeksi virus, hipoksia, trauma,

kelaparan atau stress

(Stahl, 2008)

Elektrofisiologi

Studi-studi elektrofisiologi menunjukkan bahwa banyak pasien

skizofrenia mempunyai rekaman elektrofisiologik abnormal,

peningkatan sensitivitas terhadap prosedur aktivasi (aktivitas

spike yang sering setelah kurangnya tidur, penurunan aktivitas

alfa, peningkatan aktivitas theta dan delta) (Sadock,2014)

Psikoneuroimunologi

Sejumlah abnormalitas berkaitan dengan skizofrenia, mencakup

penurunan produksi T-cell interleukin-2, pengurangan jumlah dan

respons limfosit perifer, reaktivitas humoral dan seluler abnormal

terhadap neuron, adanya antibodi brain-directed (antibrain)

(Stahl, 2008).

Psikoneuroendokrinologi

Banyak laporan menggambarkan perbedaan neuroendokrin pada

pasien skizofrenia dan kelompok kontrol. Contohnya:

abnormalitas dexamethason suppression test, penurunan

TUTORIAL 2 13

Page 14: Laporan Ske b Skizofrenia

luteinizing hormone dan follicle-stimulating hormone (Stahl,

2008).

2. pasien juga sering mengurung diri di kamar.

a. Apa dampak dari sering mengurung diri di kamar ?

jawab :

Dampak dari sering mengurung diri di kamar antara lain :

Kurang mempunyai banyak teman

Kurang bersosialisasi

Mengganggu perkembangan diri

b. Apa makna dari sering mengurung diri di kamar ?

jawab :

Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua

kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa

delusi, halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh gelisah dan perilaku aneh

atau bermusuhan. Gejala negatif adalah alam perasaan (afek) tumpul

atau mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan, ‘miskin’

kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif, apatis atau

acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan

kehendak atau inisiatif . (Sadock, 2014)

Makna pasien sering mengurung diri di kamar telah terjadi

penarikan atau isolasi diri dari lingkungan, hal ini merupakan gejala

negatif dari skizofrenia. Selain itu juga dapat dimaknai sebagai

kondisi paranoid. Dan merupakan salah satu kriteria penegakan

diagnosis dari Skizofrenia.

3. Pasien mengeluh susah tidur karena sering mendengar bisikan-bisikan yang

menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tuanya sedang mengobrol,

TUTORIAL 2 14

Page 15: Laporan Ske b Skizofrenia

pasien merasa ibunya sedang menjelekannya. Pasien juga mengetahui dari

bisikan-bisikan tersebut bahwa ibunya sedang menjelekannya, sehingga pasien

merasa kesal dan membanting barang-barang.

a. apa makna pasien juga susah tidur karena sering mendengar bisikan-

bisikan yang menyalahkanya ?

jawab:

Halusinasi paling sering ditemui, biasanya berbentuk pendengaran

(paling sering suara satu atau beberapa orang) dapat pula berupa

komentar tentang pasien atau peristiwa di sekitar pasien. Komentar-

komentar tersebut dapat berbentuk ancaman atau perintah-perintah

yang langsung ditujukan kepada pasien (halusinasi komando).Suara-

suara sering (tetapi tidak selalu) diterima pasien sebagai sesatu yang

berasal dari luar kepala pasien dan kadang-kadang pasien dapat

mendengar pikiran-pikiran mereka sendiri berbicara keras (sering

memalukannya atau suara yang memalukan).Suara-suara cukup nyata

menurut pasien kecuali pada fase awal skizofrenia.

(Sadock,2014)

Makna dari keluhan menyatakan bahwa pasien telah mengalami

gangguan persepsi, yaitu berupa halusinasi yang merupakan fase awal

dari skizofrenia

b. apa makna pasien merasa ibunya menjelek-jelekan dari bisikan

tersebut ?

jawab :

Waham merupakan gangguan isi pikir ditandai dengan

ketidakmampuan individu memproses stimulus internal dan eksternal

secara akurat. Gangguannya adalah berupa keyakinan individu yang

tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas. Keyakinan

TUTORIAL 2 15

Page 16: Laporan Ske b Skizofrenia

individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar

belakang budayanya, serta tidak dapat diubah dengan alasan yang

logis. Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali.

Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok

orang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan

berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

(Stuart & Laraia,2001)

Maknanya adalah pasien telah mengalami waham akibat adanya

halusinasi yang terjadi secara terus menerus. Waham merupakan salah

satu kriteria diagnosis dari Skizofrenia.

c. apa macam-macam dari halusinasi ?

Jawab:

Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan

stimulus eksterna yang nyata.

Halusinasi terdiri dari:

Halusinasi hipnagogik : persepsi palsu yang terjadi saat akan

jatuh tertidur

Halusinasi hipnopompik : persepsi palsu yang terjadi saat

bangun dari tidur

Halusinasi auditorik : persepsi palsu akan bunyi

Halusinasi visual : persepsi palsu yang melibatkan penglihatan

baik suatu citra yang berbentuk dan citra tak berbentuk

Halusinasi olfaktorik : persepsi palsu akan bau

Halusinasi gustatorik : persepsi palsu akan rasa

Halusinasi taktil : persepsi palsu akan sentuhan (sensasi

merayap di bawah kulit)

TUTORIAL 2 16

Page 17: Laporan Ske b Skizofrenia

Halusinasi liliput : persepsi palsu bahwa ukuran obyek terlihat

kecil

(Stuart & Laraia,2001)

c. apa macam-macam dari waham ?

jawab :

Waham menurut konsep dasarnya

Waham sistematis: Keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh

suatu tema atau peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut

pikiran dapat terjadi dikehidupan nyata.

Waham yang kacau (Bizarre Delusion) : Keyakinan palsu yang

aneh, mustahil dan sama sekali tidak masuk akal tidak berasal dari

pengalaman hidup pada umumnya.

Waham berdasarkan klasifikasinya

Dalam defenisi waham, menegaskan bahwa keyakinan harus dipegang

teguh. Namun keyakinan mungkin saja tidak benar-benar dipegang

sebelum atau sesudah waham telah terbentuk sepenuhnya.Walaupun

beberapa waham telah terbentuk sepenuhnya dalam pikiran pasien dan

dengan keyakinan yang kuat waham lainnya berkembang lebih secara

berangsur-angsur. Dengan cara yang sama selama proses

penyembuhan dari penyakitnya seorang pasien mungkin melewati

tahap dimana peningkatan keraguan tentang keyakinannya sebelum

akhirnya menolak keyakinan itu sebagai suatu hal yang palsu.

Fenomena ini disebut waham parsial. Adalah cara yang sangat aman

menggunakan istilah waham parsial (hanya jika itu dikenali

sebelumnya sebagai waham komplit atau dengan melihat ke belakang)

untuk mendapat perkembangan lebih lanjut menuju waham

komplit.Waham parsial terkadang ditemukan selama tingkat dini

skizofrenia.

TUTORIAL 2 17

Page 18: Laporan Ske b Skizofrenia

Menurut Onsetnya

Waham juga dikategorikan dalam bentuk primer dan sekunder

Waham Primer (autochthonous)

Merupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan

dengan keyakinan penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan

kearah itu. Contoh: Seorang pasien mungkin secara tiba-tiba dan

penuh keyakinan bahwa dia sedang mengalami perubahan kelamin,

tanpa pernah memikirkan hal itu sebelumnya dan tanpa ada ide atau

kejadian sebelumnya yang dapat dimengerti atas kesimpulan tersebut.

Keyakinan datang di dalam pikiran secara tiba-tiba dibentuk penuh

dan dalam bentuk keyakinan sempurna. Agaknya hal tersebut

merupakan ekspresi langsung dari proses patologi penyebab penyajit

jiwa-satu gejala primer. Tidak semua waham primer dimulai dengan

suatu ide, suatu mood waham atau persepsi waham juga dapat muncul

tiba-tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal tersebut. Tentu

saja pasien untuk mengingat saat-saat tepat dari sesuatu yang tidak

biasa dan sering mempengaruhi keadaan jiwa dan untuk alasan ini,

merupakan hal yang sulit untuk meyakini apa yang disebut primer.

Waham Sekunder

Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai

perluasan dari keyakinan kultur atau mood. Waham sekunder dapat

dimengerti saat diperoleh dari beberapa pengalaman yang tidak wajar

sebelumnya.Akhirnya mungkin menjadi beberapa jenis, seperti

halusinasi (Contoh seseorang yang mendengar suara-suara mungkin

akan menjadi percaya bahwa ia telah diikuti) suatu mood (contoh

seseorang yang sebelumnya mengalami depresi mungkin percaya

bahwa orang-orang berpikir ia tidak berharga) atau existing delusion

(contoh seseorang dengan waham bahwa ia telah kehilangan seluruh

TUTORIAL 2 18

Page 19: Laporan Ske b Skizofrenia

uangnya akan mempercayai bahwa ia akan dipenjara karena tidak

bayar hutang).Beberapa waham sekunder kelihatannya memiliki

sebuah fungsi integratif membuat pengalam asli menjadi lebih dapat

dimengerti pasien seperti contoh pertama diatas. Yang lainnya

kelihatan sebaliknya menambah rasa penyiksaan atau kegagalan

seperti pada contoh ketiga

Waham Berdasarkan Temanya

Waham dikelompokkan menurut temanya.Pengelompokan ini berguna

karena ada beberapa penyesuaian antara tema dan bentuk- bentuk

utama penyakit jiwa.

Waham Kejar

Sebuah waham dengan tema utama bahwa pasien diserang, diganggu,

ditipu, disiksa atau dilawan komplotan.

Waham Referensi

Keyakinan bahwa objek, kejadian atau orang memiliki sebuah makna

pribadi bagi pasien. Umumnya dalam bentuk negatif diturunkan dari

ide referensi, dimana seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang

dibicarakan orang lain.

Waham Kebesaran

Menunjukkan kepentingan, kemampuan, kekuatan, pengetahuan atau

identitas yang berlebihan atau hubungan khusus dengan dewa atau

orang terkenal.

Waham rasa bersalah dan Ketidakberhargaan

Ditemukan lebih sering pada penyakit depresi dan terkadang disebut

waham depresi. Tema-tema yang khas adalah kesalahan yang kecil

dari hukum pada masa yang lalu akan ditemukan dan membawa malu

TUTORIAL 2 19

Page 20: Laporan Ske b Skizofrenia

pada pasien, atau kesalahannya akan membawa ganti rugi pada

keluarganya.

Waham Nihilistik

Merupakan keyakinan tentang ketiadaan beberapa orang atau sesuatu.

Tapi pengertian ini diperluas hingga termasuk ide-ide pesimis bahwa

karier pasien berakhir, ia akan mati, tidak memiliki uang atau bahwa

dunia adalah merupakan sebuah malapetaka. Waham nihilistik

dihubungkan dengan derajat ekstrim dari mood depresi.

Waham Somatik

Keyakinan palsu yang menyangkut fungsi tubuh pasien.Dimana

pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis umum.

Waham Agama

Waham yang berisi nilai agama, lebih sering terjadi pada abad 19

daripada masa sekarang, agaknya mencerminkan bagian terbesar

bahwa agama dijalankan dalam kehidupan orang-orang biasa dimasa

lalu. Suatu keyakinan agama yang tidak biasa dan dipegang dengan

kuat ditemui diantara anggota kelompok agama minoritas, dapat

disarankan untuk berbicara kepada anggota yang lain sebelum

menentukan apakah ide-ide itu abnormal atau tidak

Waham Cemburu

Keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa

kekasih pasien adalah tidak jujur.

Waham Seksual atau Cinta (Erotomania)

TUTORIAL 2 20

Page 21: Laporan Ske b Skizofrenia

Keduanya jarang terjadi namun jika terjadi hal ini sering terjadi pada

wanita.Waham mengenai hubungan seksual seringkali sekunder pada

halusinasi somatik yang dirasakan pada genital. Seorang wanita

dengan waham cinta percaya bahwa ia dicintai oleh pria yang

biasanya tak dapat digapai, dari golongan status sosial yang lebih

tinggi dan kepada siapa dia belum pernah bicara.

Waham Pengendalian

Keyakinan bahwa tindakan, perasaan dan kemauan adalah benar-

benar berasal dan dipengaruhi atau diatur oleh orang atau kekuatan

dari luar. Penarikan Pikiran (thought witdrawal) Keyakinan bahwa

pikirannya telah ditarik keluar Penanaman Pikiran(thoughtinsertion)

Keyakinan bahwa beberapa pikirannya adalah bukan miliknya telah

ditanamkan kedalam pikirannya oleh kekuatan dari luar. Penyiaran

Pikiran (thought broadcasting) Keyakinan bahwa pikirannya telah

diketahui oleh yang lain, seolah-olah setiap orang dapat membaca

pikirannya. Pengendalian pikiran (thought control) Keyakinan bahwa

pikiran pasien dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.

(Yager,2000)

e. bagaimana patofisiologi halusinasi & waham ?

jawab :

Patofisiologi halusinasi :

Hipotesis dopamin skizofrenia, sebagaimana yang pertama

kali didalilkan, mengemukakan bahwa skizofenia dikarenakan

aktivitas dopamin berlebihan di dalam area limbik otak, khususnya

nukleus akumbens, sebagaimana pada stria terminalis, septum lateral

dan tuberkel olfaktori.

Jalur dopamin mesolimbik diproyeksi dari badan-badan sel

dopaminergik di area tegmental ventral dari batang otak ke terminal

akson di area limbik otak,seperti nukleus akumbens.Jalur ini telah

TUTORIAL 2 21

Page 22: Laporan Ske b Skizofrenia

dipikirkan memiliki peran penting pada perilaku emosional,

khususnya halusinasi pendengaran tapi juga waham dan gangguan

pikiran.

Patofisiologi waham

Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan

waham, juga keadaan-keadaan yang mempengaruhi sistim limbik dan

ganglia basalis. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai

mekanisme waham, yaitu :

1. Teori biologis

Teori ini terdiri atas beberapa macam, yaitu:

a. Teori biokimia

Pada teori biokimia, dikenal hipotesis dopamin dan serotonin-

glutamat.Overaktivitas reseptor dopamin saraf pada jalur mesolimbik

bisa menyebabkan timbulnya gejala positif, sedangkan penurunan

aktivitas dopamin neuron pada jalur mesokortek di dalam kortek

prefrontalis bisa menyebabkan gejala negatif.

Teori GABA

GABA adalah inhibitor umum neurotransmitter pada otak. GABA

berperan dalam sinkronisasi dari jaras piramidal dalam memproses

informasi baik input, process dan output di otak. GABA memiliki dua

fungsi utama pada otak, yakni fungsi spasial (spatial role) dan fungsi

temporal (temporal role).Fungsi spasial berperan dalam mengatur

bagian mana dari korteks serebri yang bekerja selama pengolahan

informasi.Fungsi temporal berperan dalam mengatur kapan bagian-

bagian tersebut aktif dan inaktif selama fase proses (Lewis, 2005).

Glutamic acid decarboxilase (GAD67), enzim pensintesis GABA,

TUTORIAL 2 22

Page 23: Laporan Ske b Skizofrenia

berkurang jumlahnya pada korteks di otak pasien skizoprenia.Ini

ditandai dengan menurunnya ekspresi mRNA GAD67. Penurunan

jumlah GABA yang terproduksi menimbulkan gangguan dalam proses

informasi pada otak. Terjadi hendaya (impairment) dari fungsi spasial

dan fungsi temporal (Lewis, 2005).

Studi yang sama menunjukan adanya penurunan jumlah GABA

membrane transporter 1 (GAT1), transporter yang berperan dalam

ambilan kembali (reuptake) GABA ke dalam sel, ditandai dengan

menurunnya ekspresi GAT1 mRNA (Lewis, 2005).

Penurunan ekspresi GAD67 mRNA dan GAT1 mRNA diikuti dengan

penurunan ekspresi dari parvalbumin mRNA.Ekspresi parvalbumin

mRNA lebih mudah dideteksi sehingga dijadikan biomarker

penurunan ekspresi GAD67 mRNA dan GAT1 mRNA.Parvalbumin

mRNA bisa menjadi rujukan seberapa parah skizoprenia pasien dilihat

seberapa besar penurunan ekspresinya (Lewis, 2005).

Reseptor Dopamin

Reseptor dopamin sbenarnya dibagi menjadi dua tipe (D1 dan D2).

Saat ini terdapat lima reseptor dopamin yang digolongkan ke dalam

dua tipe ini. Reseptor yang menyerupai D1 (D1-like receptor)

termasuk D1 dan D5, sementara reseptor yang menyerupai D2 adalah

D2, D3, dan D4.Semua reseptor dpamin memiliki tujuh domain yang

membentuk transmembran.Hal itu merupakan ciri khas reseptor yang

terkait protein G dan berkaitan dengan stimulasi adenilat siklase (D1)

atau inhibisi adenilat siklasi (D2) (Neal, 2005).

Reseptor dopamin yang menyerupai D1 (subtipe D1 dan D5) terutama

terlibat dalam inhibisi pascasinaps.Sebagian besar obat neuroleptik

memblok reseptor D1, tetapi aksi ini tidak berhubungan dengan

aktivitas antipsikotik lainnya (Neal, 2005).

TUTORIAL 2 23

Page 24: Laporan Ske b Skizofrenia

Reseptor dopamin yang menyerupai D2 (subtipe D2, D3, dan D4)

terlibat dalam inhibisi prasinaps dan pascasinaps.Reseptor D2

merupakan subtipe yang dominan dalam otak dan terlibat dalam

sebagian besar fungsi dopamin yang diketahui.Reseptor D2 terdapat

dalam sistem limbik, yang berhubungan dengan mood serta kestabilan

emosi, dan dalam ganglia basalis di mana reseptor D2 terlibat dalam

kognisi dan emosi (Neal, 2005).

Mekanisme kerja neuroleptik. Afinitas obat neuroleptik terhadap

reseptor D2 berkaitan erat dengan potensi antipsikotiknya, dan

blokade reseptor D2 pada otak depan diyakini menjadi dasar

terapeutiknya. Sayangnya, blokade reseptor D2 pada ganglia basalis

biasanya menyebabkan gangguan pergerakan.Beberapa neuroleptik,

selain memblok reseptor D2, juga merupakan antagonis reseptor

5HT2.Beberapa peneliti menduga obat ini mungkin bisa mengurangi

gangguan pergerakan yang disebabkan oleh antagonisme D2 (Neal,

2005).

b. Teori neurostruktural

Teori ini lebih mengedepankan aspek neurostructural.Peningkatan

rasio ventrikel otak, atrofi otak, penurunan aliran darah serebri

merupakan penyebab-penyebab timbulnya skizofrenia.

c. Teori genetik

Teori ini menekankan pada ekspresi gen yang bisa menyebabkan

gangguan mental.Lebih dari 30 gen dilaporkan berhubungan dengan

risiko perkembangan skizofrenia.Bagaimanapun, abnormalitas pada

gen-gen tersebut tidak spesifik merupakan penyebab timbulnya

skizofrenia.Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya,

abnormalitas gen-gen tersebut juga bisa menyebabkan gangguan

mental lain seperti gangguan bipolar.Namun, beberapa tahun terakhir,

TUTORIAL 2 24

Page 25: Laporan Ske b Skizofrenia

terdapat beberapa gen yang lebih spesifik berkontribusi terhadap

timbulnya skizofrenia.Gen-gen tersebut di antaranya adalah Disrupted

in Schizophrenia (DISC), G-Protein Signalling-4 (RGS4), Prolyne

Dehidrogenase (PRODH), dan Neuregulin-1 (NRG-1) (Dawe, Hwang,

& Tan, 2009) (Harrison & Owen, 2003). Dengan adanya kelainan

gen-gen tersebut maka akan berpengaruh terhadap sintesis protein,

misalnya akan menyebabkan disfungsi protein yang membentuk

kompleks reseptor NMDA. Tentu saja hal ini akan menyebabkan

hipofungsi reseptor NMDA yang pada akhirnya akan menyebabkan

timbulnya gejala-gejala psikosis (Dawe, Hwang, & Tan, 2009).

d. Faktor risiko perinatal

Paparan terhadap virus, malformasi minor, komplikasi selama

persalinan, merupakan beberapa faktor yang mendukung timbulnya

skizofrenia (Lewis, 2002). Sebagai contoh, ketika seorang anak

terinfeksi suatu virus, hal tersebut akan menyebabkan kelainan pada

ekspresi gen. Sepeti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kelainan pada

ekspresi gen akan berakibat pada protein yang membentuk kompleks

reseptor NMDA sehingga terjadi disfungsi reseptor NMDA (Lewis,

2001)

2. Stressor sosial dan kejadian selama hidup

3. Teori psikologis

Teori psikologis terbagi menjadi dua, yaitu teori psikodinamik dan

teori psikoanalitik. Dalam teori psikoanalitik disebutkan bahwa ketika

seorang ibu mengalami skizofrenia, hal tersebut akan berdampak pada

anaknya. Biasanya seorang skizofrenia over protektif terhadap

anaknya sehingga apapun yang dilakukan anaknya terlihat salah di

mata ibunya. Hal ini tentu saja akan menyebabkan gangguan

perkembangan mental dikarenakan selalu anak merasa bersalah dan

TUTORIAL 2 25

Page 26: Laporan Ske b Skizofrenia

lama-kelamaan akan timbul konflik psikis dalam diri anak. Ketika

terjadi hal demikian, maka kemungkinan akan timbul gejala-gejala

psikotik.

Selain itu, dalam teori ini disebutkan bahwa interaksi orang tua yang

jelek, misalnya dikarenakan perceraian, hal tersebut mempengaruhi

kematangan personalitas seorang anak. Lama-kelamaan akan

berdampak buruk terhadap kesehatan psikisnya.

Berikut ini merupakan mekanisme timbulnya skizofrenia dan gejala

psikotik yang ditimbukannya, baik gejala positif, gejala negatif,

maupun defisit kognitif.

4. pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh orang tua, pasien juga

malas makan.

a. apa makna pasien masih mau mandi, tapi harus di ingatkan, pasien

juga malas makan ?

jawab :

Gejala negatif pada Skizofrenia adalah alam perasaan (afek)

tumpul atau mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan,

‘miskin’ kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif, apatis

atau acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan

kehendak atau inisiatif . (Sadock, 2003)

Maknanya pasien telah kehilangan dorongan kehendak atau

inisiatif, yang merupakan gejala negatif dari skizofrenia.

5. Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga

pasien harus stop aut dari kuliah

a. apa makna 6 bulan yang lalu pasien menderita keluhan yang sama?

jawab :

TUTORIAL 2 26

Page 27: Laporan Ske b Skizofrenia

Bermakna bahwa telah terjadi fase berulang karena seharusnya

pada pengobatan berlangsung akan terjadi fase stabilisasi yang

seharusnya didukung dengan pengobatan selama 6-18 bulan,

Sedangkan apabila pengobatan dihentikan sebelum waktunya akan

mengakibatkan ketidakstabilan kadar dopamin meningkat kembali.

6. pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan. Pasien merasa

sudah sembuh sehingga ia berhenti miunm obat. Namun saat pekulihaan sudah di

mulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.

a. mengapa saat pasien berhenti minum obat, keluhan mulai kembali?

jawab :

Penderita dengan skizofrenia dapat mengalami remisi dan

kekambuhan, mereka dapat dalam waktu yang lama tidak muncul gejala,

maka skizofrenia sering disebut dengan penyakit kronik, karena itu perlu

mendapatkan perhatian medis yang sama, seperti juga individu-individu

yang menderita penyakit kronik lainnya seperti hipertensi dan diabetes

mellitus.

Menurut Sullinger, 1988 ada 4 (empat) faktor penyebab penderita

kambuh dan perlu dirawat di rumah sakit, diantaranya adalah sebagai

berikut:

Penderita : sudah umum diketahui bahwa penderita yang gagal

memakan obat secara teratur mempunyai kecenderungan untuk

kambuh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 25% sampai 50%

klien yang pulang dari rumah sakit tidak memakan obat secara teratur

(Appleton, 1982, dikutip oleh Sullinger, 1988

Dokter: Makan obat yang teratur dapat mengurangi kekambuhan,

namun pemakaian obat neuroleptic yang lama dapat menimbulkan

efek samping Tardive Diskinesia yang dapat mengganggu hubungan

sosial seperti gerakan yang tidak terkontrol.

TUTORIAL 2 27

Page 28: Laporan Ske b Skizofrenia

Penanggung jawab penderita: Setelah penderita pulang ke rumah

maka pihak rumah sakit tetap bertanggung jawab atas program

adaptasi penderita di rumah.

Keluarga : Berdasarkan penelitian di Inggris dan Amerika keluarga

dengan ekspresi emosi yang tinggi (bermusuhan, mengkritik, tidak

ramah, banyak menekan dan menyalahkan), hasilnya 57% kembali

dirawat dari keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi dan 17%

kembali dirawat dari keluarga dengan ekspresi emosi keluarga yang

rendah. Selain itu penderita juga mudah dipengaruhi oleh stres yang

menyenangkan (naik pangkat, menikah) maupun yang menyedihkan

(kematian/kecelakaan).Dengan terapi keluarga penderita dan keluarga

dapat mengatasi dan mengurangi stres. Cara terapi bisanya:

mengumpulkan semua anggota keluarga dan memberi kesempatan

menyampaikan perasaan-perasaannya. Memberi kesempatan untuk

menambah ilmu dan wawasan baru kepada penderita ganguan jiwa,

memfasilitasi untuk menemukan situasi dan pengalaman baru bagi

penderita.

Pada kasus ini gejala kambuh kembali karena pasien tidak meminum

obat sesuai dengan ketentuan sehingga gejala residual kembali

muncul.

(Widodo,2003)

b. apa makan pasien sudah berobat ke dokter selama 4bulan dan ada

perbaikan ?

jawab :

Perbaikan dalam pernyataan tersebut dimaknai sebagai kondisi atau

fase residual atau stabilisasi, dimana pada fase tersebut akan terjadi

hilangnya beberapa gejala dari skizofrenia dan hanya akan tersisa

beberapa gejala yang tidak terlalu nyata namun sebenernya belum

pulih atau sembuh, sehingga masih mungkin untuk relaps atau

kambuh kembali.

TUTORIAL 2 28

Page 29: Laporan Ske b Skizofrenia

(Widodo,2003)

c. apa makna saat perkulihaan kembali keluhan muncul kembali ?

jawab :

Salah satu etiologi Skizofrenia adalah teori Diatesis-Stress.

Pada teori ini menyebutkan bahwa adanya integrasi antara faktor

biologis, psikososial, dan lingkungan. Seseorang yang memiliki

kerentanan yang spesifik jika dipengaruhi lingkungan yang

menimbulkan stress akan memungkinkan timbulnya gejala

Skizofrenia.

(Sadock,2014)

Kemungkinan pada kasus ini perkuliahan adalah salah satu

faktor pencetus (precipitating factors/stressor) dari Skizofrenia.

7. Riwayat premorbid :

- bayi : lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, di tolong bidan

- masa anak-anak : pendiam, tidak terlalu bayak teman

- masa remaja : pendiam, tertutup, teman terbatas

- dewasa awal : pendiam, tertutup, teman terbatas

a. apa makna dari dari riwayat premorbid ?

jawab :

Pasien memiliki kepribadian premorbid pendiam, dan tertutup.

Sehingga kemungkinan orang orang dengan kepribadian ini sulit

untuk mendapatkan teman dan mengekspresikan emosinya.

(sadock,2014)

b. apa hubungan riwayat premorbid dengan keluhan sekarang ?

jawab:

Pola gejala premorbid merupakan tanda pertama penyakit

skizofrenia, walaupun gejala yang ada dikenali hanya secara

retrospektif. Karakteristik gejala skizofrenia yang dimulai pada masa

TUTORIAL 2 29

Page 30: Laporan Ske b Skizofrenia

remaja akhir atau permulaan masa dewasa akan diikuti dengan

perkembangan gejala prodromal yang berlangsung beberapa hari

sampai beberapa bulan.

Salah satu faktor dari skizofrenia yaitu kepribadian premorbid

pendiam, dan tertutup.

(Sadock,2014)

Kemungkinan Skizofrenia yang diderita pasien juga

disebabkan karena kepribadian premorbidnya.

8. Riwayat pendidikan :

- SD, SMP, SMA : temat dengan nilai rata-rata

- Pasien melanjutkan ke fakultas kedokteran atas kemauan sendiri

a. apa makna dari riwayat pendidikan ?

jawab :

Dari riwayat pendidikan pasien kemungkinan penyebab penyakit yang

dialami pasien bukan diakibatkan oleh lingkungan keluarga pasien.

Mahasiswa Kedokteran memiliki resiko stress lebih tinggi karena adanya

persaingan yang ketat dan kesulitan belajar yg tinggi.

9. Riwayat penyakit sebelumnya :

- trauma kepala tidak ada

- NAPZA (-)

- Asma (-)

- Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada

- Kejang demama tidak ada

- Merokok (-)

- Alergi (-)

a. apa makna dari riwayat penyakit sebelumnya ?

jawab :

TUTORIAL 2 30

Page 31: Laporan Ske b Skizofrenia

Trauma kepala tidak ada, kejang demam (-) : Bermakna bahwa

keluhan yang dialami pasien bukan akibat kerusakan sel otak akibat

trauma dan kejang, dapat menyingkirkan DD dari gangguan jiwa

organik)

NAPZA (-) : bermakna bahwa keluhan yang dialami pasien bukan

akibat pemakaian zat psikoaktif , dan dapat digunakan untuk

menyingkirkan DD perilaku akibat penggunaan zak prikoaktif)

(Hawari,D.2006)

Untuk penilaian Diagnosis multiaksial bermakna bahwa aksis

3 tidak ada diagnosis.

10. Riwayat keluarga :

- anak ke-3 dari 3 bersaudara

- riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkal

a. apa makna dari riwayat keluarga pada kasus ini ? (baqir, hafiz)

jawab :

Anak ke 3 dari 3 bersaudara = bungsu

Anak bungsu cenderung bersifat manja dengan segala sesuatu yang ia

inginkan harus terpenuhi, Selain itu, anak bungsu biasanya lebih

bergantung pada orang lain sehingga sulit untuk menyelesaikan

masalahnya sendiri. Hal ini meningkatkan resiko terjadinya frustasi

jika keinginannya suatu waktu tidak dapat terpenuhi.

(Hawari,D.2006)

Tidak ada riwayat gangguan jiwa

Bermakna bahwa skizofrenia yang dialami bukan terjadi karena

adanya faktor genetika.

11. Status ekonomi :

- ayah dan ibu sebagai PNS

TUTORIAL 2 31

Page 32: Laporan Ske b Skizofrenia

- selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunya

a. apa makna dari riwayat ekonomi dari kasus ini?

Jawab :

Salah satu faktor penyebab Skizofrenia adalah faktor sosio-ekonomi.

Orang-orang dengan status ekonomi yang rendah lebih beresiko untuk

mengalami gangguan jiwa karena kebutuhan hidup berpengaruh langsung

terhadap ekonomi.

Pada kasus ini kemungkinan status ekonomi bukan merupakan

stressor penyebab Skizofrenia.

(Hawari,D.2006)

12. Pemeriksaan fisik :

- dalam batas normal

a. apa makana dari pem. Fisik dalam batas normal?

Jawab :

Gejala yang dialami bukan akibat gangguan psikosomatik

Aksis 3 tidak ada diagnosis

13. Status psikiatrikus :

- afek : distimik

- perhatian : cukup

-persepsi : halusinasi dengar (+)

-pikiran : waham curiga (+), Asosiasi longgar

-tingkah laku : agitasi (+)

a. apa intepretasi dari status psikiatrikus ?

jawab :

Afek : distimik afek terlihat seperti suatu gejala depresi berat.

Perhatian : Cukup tidak ada gangguan kesadaran

Persepsi : halusinasi dengar (+) Adanya gangguan fikirian (diagnosis

Skizofrenia)

TUTORIAL 2 32

Page 33: Laporan Ske b Skizofrenia

Pikiran : waham curiga (+), Asosiasi longgar Adanya gangguan

fikiran (diagnosis skizofrenia)

Tingkah laku : Agitasi biasa terjadi pada orang orang paranoid.

(Ikawati, 2009).

b. bagaimana mekanisme dari status psikiatrikus?

jawab :

Sebagaimana pada stria terminalis, septum lateral dan tuberkel olfaktori

Jalur dopamin mesolimbik diproyeksi dari badan-badan sel dopaminergik di

area tegmental ventral dari batang otak ke terminal akson di area limbik

otak,seperti nukleus akumbens. Jalur ini telah dipikirkan memiliki peran

penting pada perilaku emosional, khususnya halusinasi pendengaran tapi juga

waham dan gangguan pikiran penurunan dari kadar serotonin dan

norepineprin peningkatan derajat depresi

(Sadock,2014)

c. Berapa nilai GAF pada kasus ini ?

GAF : 60-51

Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

14. Jika semua gejala digabungkan, maka :

a. bagaimana diagnosis banding pada kasus ini ?

jawab :

- epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan

- keadaan paranoid involusional

- paranoia

b. bagaimana diagnosis pasti pada kasus ini ?

jawab :

Aksis I = Skizofrenia Paranoid

Aksis II = tidak ada diagnosis

TUTORIAL 2 33

Page 34: Laporan Ske b Skizofrenia

Aksis III = tidak ada diagnosis

Aksis IV = Stressor masalah perkuliahan

Aksis V = GAF Scale 60-51 (Maslim,2003)

c. Neuroanatomi apa yang terlibat pada kasus ini ?

a. Sistem limbik

Sistem limbik berpengaruh terhadap pengaturan emosi. Pada penelitian

tentang pengaruh sistem limbik terhadap skizofrenia didapatkan hasil bahwa

pada sebagian besar penderita mengalami penurunsn pada ukuran amigdala,

hipocampus, dan gyrus parahipocampus yang berepngaruh terhadap gangguan

emosi.

b. Ganglia basalis

Ganglia basalis memiliki hubungan timbal balik dengan lobis frontalis.

Peneliti memperikarakan adanya kerusakan pada ganglia basalis juga

berpengaruh terhadap lobus frontalis yang berperan sebagai pengaturan

gerakan.

Pada hasil temuan, di dapatkan penurunan gyrus palidus dan substansia

nigra pada orang orang dengan Skizofrenia.

(Sadock,2014)

d. bagaimana tatalaksana pada kasus ini ?

jawab :

Obat antipsikotik yang beredar di pasaran dapat di kelompokkan

menjadi dua bagian yaitu anti psikotik generasi pertama (APG I) dan anti

psikotik generasi ke dua (APG ll). APG I bekerja dengan memblok reseptor D2

di mesolimbik, mesokortikal, nigostriatal dan tuberoin fundibular sehingga

dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat

memberikan efek samping berupa: gangguan ekstrapiramidal, tardive

dyskinesia, peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi

seksual/peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun

kognitif. Selain itu APG I menimbulkan efek samping anti kolinergik seperti

TUTORIAL 2 34

Page 35: Laporan Ske b Skizofrenia

mulut kering pandangan kabur gangguan miksi, defekasi dan hipotensi. APG I

dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau

sama dengan 10 mg di antaranya adalah trifluoperazine, fluphenazine,

haloperidol dan pimozide.

Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala

dominan apatis, menarik diri, hipoaktif, waham dan halusinasi.Potensi rendah

bila dosisnya lebih dan 50 mg di antaranya adalah chlorpromazine dan

thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah,

hiperaktif dan sulit tidur.APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin

antagonis (SDA) atau anti psikotik atipikal.Bekerja melalui interaksi serotonin

dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan

rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala

negatif.Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine, olanzapine,

quetiapine dan rispendon.

(Luana, 2007).

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:

4. Onset efek primer (efek klinis): 2-4 minggu.

5. Onset efek sekunder (efek samping): 2-6 jam.

6. Waktu paruh: 12-24 jam (pemberian 1-2x per hari).

7. Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil, malam besar)

sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderita.

8. Obat anti psikosis long acting: fluphenazine decanoate 25 mg/cc atau

haloperidol decanoas 50 mg/cc, IM untuk 2 – 4 minggu. Berguna untuk pasien

yang tidak/sulit minum obat, dan untuk terapi pemeliharaan.

Cara atau Lama Pemberian Obat

Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-

3 hari sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda), dievaluasi setiap

2 minggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan

TUTORIAL 2 35

Page 36: Laporan Ske b Skizofrenia

8-12 minggu (stabilisasi).

Diturunkan setiap 2 minggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6

bulan sampai 2 tahun, diselingi drug holidaytapering off (dosis diturunkan 2-4

minggu) lalu dihentikan.

Untuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multi episode, terapi

pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat

kekambuhan 2,5 sampai 5 kali).

Pada umumnya pemberian obat anti psikosis sebaiknya dipertahankan

selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali.

Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan

lambung, mual, muntah, diare, pusing dan gemetar. Keadaan ini dapat diatasi

dengan pemberian antikolinergikt seperti injeksi sulfas atropin 0,25 mg (secara

intra muskular), tablet trihexyphenidyl 3x2 mg/hari, 1-2/hari/minggu) setelah

itu.

(Luana, 2007).

Obat Neuroleptika : Obat neuroleptika selalu diberikan, kecuali obat-

obat ini terkontraindikasi, karena 75% penderita skizofrenia memperoleh

perbaikan dengan obat-obat neuroleptika.

Kontraindikasi meliputi:

1. Neuroleptika yang sangat antikolinergik seperti klorpromazin,

molindone, dan

thioridazine pada penderita dengan hipertrofi prostate atau glaucoma

sudut tertutup.

2. Antara sepertiga hingga separuh penderita skizofrenia dapat

membaik dengan lithium. Namun, karena lithium belum terbukti lebih baik dari

neuroleptika, penggunaannya disarankan sebatas obat penopang.

TUTORIAL 2 36

Page 37: Laporan Ske b Skizofrenia

Meskipun terapi elektrokonvulsif (ECT) lebih rendah dibanding dengan

neuroleptika bila dipakai sendirian, penambahan terapi ini pada regimen

neuroleptika menguntungkan beberapa penderita skizofrenia

e. bagaimana prognosis pada kasus ini ?

jawab :

Quo et vitam : Bonam

Quo et fungsionam : Dubia et bonam

f. bagaimana kopetensi dokter umum pada kasus ini ?

jawab :

3A. Bukan gawat darurat

Lulusan doktermampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi

pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.Lulusan dokter mampu

menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien

selanjutnya.Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali

dari rujukan.

(Konsil Kedokteran Indonesia, 2012)

g. bagaimana pandangan islam pada kasus ini ?

jawab :

"Allah-lah yang telah menurunkan ketenangan jiwa di dalam hati orang-orang

mukmin, supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang

sudah ada" ( QS. A1 Fath (48): 4)

TUTORIAL 2 37

Page 38: Laporan Ske b Skizofrenia

Factor internal / stress

(perkuliahan)

Putus obat

Skizofrenia gejala negatif

Gangguan GABA, Dopamin, serotonin

Predisposisi : anak bungsu

Premorbid : tertutup, pendiam

Gangguan prilaku :Agitasi, asosiasi longgar, distimik

SkizofreniaParanoid

Menarik diri

Skizofrenia gejala positif

2.6 Kesimpulan

Aliando, 20 tahun menderita skzofrenia paranoid dengan predisposisi sebagai

anak bungsu, pendiam, tertutup, ada stresor terkait dengan masalah perkuliahan,

putus pengobatan. Dengan GAF 60-51.

2.7 Kerangka Konsep

TUTORIAL 2 38

Page 39: Laporan Ske b Skizofrenia

DAFTAR PUSTAKA

Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

American Psychiatric Association.Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders (DSM IV).1994. Washingthon DC. Hal : 296-98.

Gan, Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Gelder M. Gath D. Mayou R. Et al. 2010. Oxfoidr Textbook of Psychiatri. 3th

Edition.

Guyton, A.C. dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC.

Hawari,D.2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia ed.2

cetatakan ke-3. Jakarta : Balai penerbit FKUI

Kusua W. Trans.1997. Synopsis of Psychiatry. By. Kaplan HI. Sadock BJ.

Greeb JA, Jakarta, Binarupa Aksara. Hal 460 – 61; 736-42; 42: 757-71.

Lewis, D. A. b. 2002. In Persuit of The Pathogenesis and Pathophysiology of

Schizophrenia: Where Do We Stand. Am J Psychiatry , 159 (9), 1467-9.

Maslim,Rusdi. 2003. Buku Saku Pedoman Penggolongan Diagnosis

Gangguan Jiwa III (PPDGJ). Jakarta : PT Nuh Jaya

Sadock, Benjamin. 2003. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis, Ed.2.

Stuart & Laraia. (2001). Principles and practice of psychiatric nursing. USA: Mosby

Company

Widodo,K.2003. Hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang

perawatan pasien gangguan jiwa di rumah dan tingkat penerimaan keluarga

terhadap frekuensi kekambuhan di RSJ Surabaya. Diakses pada tanggal 16

September 2015. http://eprints.ums.ac.id/1130/1/4f.pdf

TUTORIAL 2 39

Page 40: Laporan Ske b Skizofrenia

Yager J. Gitlin MJ.2000. Clinical Manifestations of Psychiatric. Ed.S Sadock

BJ, Sadock VA. In Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psyhiatry. 7th

Edition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins.hal : 797-802.

TUTORIAL 2 40