makalah rasional emotif (zakaria yahya)

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks serta unik. Manusia memiliki sejuta watak dan kepribadian yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional dan irasional. Pada hakikatnya manusia itu memiliki kecendrungan untuk berpikir yang rasional atau logis, disamping itu juga ia memiliki kecendrungan untuk berpikir irasional atau tidak logis. Konseling yang merupakan bentuk bantuan secara langsung antara dua orang atau lebih sehingga masalah yang sedang dihadapi oleh konseli dapat terselesaikan sehingga tidak menghalangi konseli dalam meraih kebahagiaan dalam hidupnya. Di dalam proses konseling, konselor harus menggunakan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masalah dari konseli. Salah satu dari pendekatan konseling adalah rasional emotif terapi.Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellissebagai salah satu bentuk perubahan dari pendekatan-pendekatan yang sudah ada pada saat itu.Rasional emotif pada umumnya dipakai oleh konselor ketika menghadapi jenis konseli yang mengalami masalah yang disebabkan oleh pikiran 1

Upload: zakariaye

Post on 15-Jan-2017

167 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks serta unik. Manusia

memiliki sejuta watak dan kepribadian yang berbeda antara individu yang satu

dengan yang lain. Manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional dan

irasional. Pada hakikatnya manusia itu memiliki kecendrungan untuk berpikir

yang rasional atau logis, disamping itu juga ia memiliki kecendrungan untuk

berpikir irasional atau tidak logis.

Konseling yang merupakan bentuk bantuan secara langsung antara dua

orang atau lebih sehingga masalah yang sedang dihadapi oleh konseli dapat

terselesaikan sehingga tidak menghalangi konseli dalam meraih kebahagiaan

dalam hidupnya. Di dalam proses konseling, konselor harus menggunakan

pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masalah dari konseli.

Salah satu dari pendekatan konseling adalah rasional emotif terapi.Rational

Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika

pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellissebagai salah satu bentuk perubahan dari

pendekatan-pendekatan yang sudah ada pada saat itu.Rasional emotif pada

umumnya dipakai oleh konselor ketika menghadapi jenis konseli yang

mengalami masalah yang disebabkan oleh pikiran irasional. Pikiran-pikiran

irasional yang menyebabkan timbulnya suatu perbuatan atau perasaan yang

salah, oleh rasional emotif akan dilakukan perubahan yang mendasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Apa nama pendekatan konseling dan siapa tokohnya?

2. Apa konsep dasar pendekatan rasional emotif?

3. Apa saja asumsi perilaku bermasalah yang konselingnya dapat dengan

pendekatan rasional emotif?

4. Apa saja tujuan dari konseling dengan pendekatan rasional emotif?

5. Apa saja peran konselor pada pendekatan rasional emotif?

1

Page 2: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

6. Bagaimana proses konseling dengan pendekatan rasional emotif?

7. Bagaimana teknik konseling pada pendekatan rasional emotif?

8. Apa saja kelebihan dan keterbatasan dari pendekatan rasional emotif?

9. Bagaimana contoh penerapan pendekatan rasional emotif dalam proses

konseling?

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak penulis capai dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan nama teknik konseling dan siapa tokohnya

2. Menjelaskan konsep dasar Teknik Konseling Rasional Emotif

3. Menjelaskan asumsi perilaku bermasalah yang ditangani dengan Teknik

Konseling Rasional Emotif

4. Menjelaskan tujuan konseling dengan Teknik Konseling Rasional Emotif

5. Menjelaskan peran konselor pada Teknik Konseling Rasional Emotif

6. Menjelaskan deskripsi proses konseling dengan Teknik Konseling Rasional

Emotif

7. Menjelaskan teknik konseling dengan Teknik Konseling Rasional Emotif

8. Menjelaskan kelebihan,keterbatasan, dan contoh penerapan Teknik Konseling

Rasional Emotif

2

Page 3: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nama Pendekatan dan Tokohnya

Nama pendekatan ini adalah Rational Emotif Therapy (RET) atau biasa

juga disebut Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).Rasional Emotif

adalah konseling yang menekankan dan interaksi berfikir dan akan sehat

(rasional thingking), perasaan (emoting), dan berperilaku (acting). Bahwa teori

ini menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam terhadap cara berpikir

dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan

berperilaku.

Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai

dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Albert Ellis, seorang Doktor

dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis dan juga

seorang Neo Freudian. Teori ini dikembangkanya ketika ia dalam praktek terapi

mendapatkan bahwa sistem psikoanalisis ini mempunyai kelemahan-kelemahan

secara teoritis (Ellis, 1974).

2.2 Konsep Dasar

1.) Hakekat manusia menurut Rasional Emotif

Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya adalah unik yang

memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Cara berpikir

tersebut dapat tercermin dari tingkah lakunya di kehidupan nyata. Maka

seseorang yang berpikir secara rasional atau logis akan bertingkah laku

rasional juga, dan sebaliknya orang yang berpikir irasional atau tidak logis

juga akan bertingkah laku irasional juga.

Pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang juga sangat erat kaitannya.

Perasaan seseorang akan berhubungan dengan apa yang ia pikirkan, dan

tindakan yang dilakukan seseorang akan sesuai apa yang ia pikirkan serta

perasaannya.

Setiap Individu memiliki potensi untuk menyadari kekurangan dan

kelebihan yang ada pada dirinya. Maka dari itu individu juga harus memiliki

3

Page 4: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

potensi untuk berpandangan yang rasional dan realistik. Hal ini dimaksudkan

agar individu dapat melakukan adaptasi diri dengan baik.

2.) Teori Kepribadian

Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat

dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis : ada tiga pilar yang

membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan

Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal

dengan konsep atau teori ABC.

a. Antecedent Event (A) yaitu segenap peristiwa dari luar diri individu yang

mempengaruhi individu, baik itu berupa suatu fakta, kejadian, maupun

sikap dan tingkah laku orang lain. Contoh : Perceraian suatu keluarga,

kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan

antecendent event bagi seseorang.

b. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, dan nilai individu terhadap suatu

peristiwa. Keyakinan seseorang ada 2 macam yaitu : Keyakinan yang

rasional (rB) yaitu keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan

karena itu menjadi produktif. Dan Keyakinan yang tidak rasional (iB)

merupakan keyakinan yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan karena

itu tidak produktif.

c. Emotional Consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai

akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan

emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi

emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh

beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB

maupun yang iB.

d. Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini.

Seorang terapis harus melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional

itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psikologis

positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.Sebagai contoh, “orang

depresi merasa sedih dan kesepian karena dia keliru berpikir bahwa dirinya

tidak pantas dan merasa tersingkir”. Padahal, penampilan orang depresi

sama saja dengan orang yang tidak mengalami depresi. Jadi, Tugas

4

Page 5: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

seorang terapis bukanlah menyerang perasaan sedih dan kesepian yang

dialami orang depresi, melainkan menyerang keyakinan mereka yang

negatif terhadap diri sendiri.

2.3 Asumsi Perilaku Bermasalah

Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku

bermasalah, didalamnya merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara

berpikir yang irrasional.

Adapun ciri-ciri berpikir irasional adalah :

1) Tidak dapat dibuktikan

2) Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka)

yangsebenarnya tidak perlu

3) Menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang

efektif

Sebab-sebab individu tidak mampu berpikir secara rasional disebabkan oleh:

1) Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara

kenyatan danimajinasi

2) Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lain

3) Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irasional yang

diajarkan kepada individu melalui berbagai media.

2.4 Tujuan Konseling

Tujuan dari Konseling RET ini antara lain:

1) Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta

pandangan-pandangan klien yang irasionalmenjadi pandangan yang rasional,

agar klien dapat menghadapi kenyataan hidup secara rasional,

membangkitkan kepercayaan diri, nilai-nilai, dan kemampuan diri klien.

2) Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri

seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was,

rasa marah, sebagai akibat dari berpikir yang irasional.

5

Page 6: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

2.5 Peran Konselor

Peran utama konselor dalam pendekatan konseling rasional emotif yaitu :

1) Menyadarkan klien bahwa sumber masalah yang dihadapinya karena cara

berfikir klien yang tidak logis.

2) Menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapi klien

merupakan tanggung jawabnya sendiri. Maksudnya adalah selama klien

masih berpikir irasional maka masalah yang dihadapinya akan terus

menghantuinnya.

3) Mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir yang irasional.

4) Mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis dan menghindarkan

klien dari keyakinan yang irasional.

2.6 Deskripsi Proses Konseling

Berikut deskripsi proses konseling rasional emotif:

1) Konselor berusaha menunjukan klien kesulitan yang dihadapi sangat

berhubungan dengan keyakinan irrasional, dan menunjukan bagaimana klien

harus bersikap rasional dan mampu memisahkan keyakinan irrasional dengan

rasional. Pada tahap ini peranan konselor adalah sebagai propogandis yang

berusaha mendorong, membujuk, meyakinkan, bahkan sampai

mengendalikan klien untuk menerima gagasan logis dan rasional.

2) Untuk langkah kedua yaitu dengan menyadarkan klien bahwa pemecahan

masalah yang dihadapinya adalah tanggung jawab klien sendiri. Konselor

berperan untuk menunjukkan dan menyadarkan klien, bahwa gangguan

emosional yang selama ini dirasakannya akan terus menghantuinya apabila

klien tetap saja berpikir secara irasional. Dengan begitu klien akan merasa

lebih bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap permasalahan yang

dialami.

3) Pada tahap berikutnya ini, konselor berperan mengajak klien menghilangkan

cara berpikir dan gagasan yang irasional. Konselor tidaklah cukup

menunjukkan kepada klien bagaimana ketidaklogisan berpikir ini, tetapi lebih

jauh dari itu konselor harus berusaha mengajak klien mengubah cara

berpikirnya dengan cara menghilangkan gagasan yang tidak irasional.

6

Page 7: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

4) Langkah terakhir adalah peranan konselor yaitu mengembangkan pandangan-

pandangan yang realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang

irasional. Konselor mengkonfrontasi inti cara berpikir yang irasional dari diri

klien dan mengajarkan cara mengubah berpikir irasional menjadi rasional.

2.7 Teknik Konseling

Pendekatan konseling rasional emotif menggunakan berbagai teknik yang

bersifat kogntif, afektif, dan behavioral yang disesuaikan dengan kondisi klien.

Beberapa teknik dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :

1) Teknik-Teknik Emotif (Afektif)

Teknik-teknik emotif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah

emosiklien. Antara teknik yang sering digunakan ialah:

Assertive adaptive

Teknik yang digunakan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan

klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah

laku yang diinginkan.Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat

pendisiplinan diri klien.

Bermain peran

Teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan

(perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan

sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan

dirinya sendiri melalui peran tertentu.

Imitasi

Teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah

laku tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan tingkah

lakunya sendiri yang negatif.

2) Teknik-teknik Behavioristik

Terapi RasionalEmotifbanyak menggunakan teknik behavioristik terutama

dalam hal upaya modifikasi perilaku negatif klien, dengan mengubah akar-

akar keyakinannya yang tidak rasional dan tidak logis, beberapa teknik yang

tergolong behavioristik adalah:

Reinforcement

7

Page 8: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

Teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih

rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward)

ataupun hukuman (punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk

membongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan

menggantinya dengan sistem nilai yang positif.Dengan memberikan

reward ataupun punishment, maka klien akan menginternalisasikan sistem

nilai yang diharapkan kepadanya.

Social modeling

Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien.

Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang

diharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobservasi, dan

menyesuaikan dirinya dan menginternalisasikan norma-norma dalam

sistem model sosial dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh

konselor.

Live Models

Digunakan untuk menggambarkan perilaku-perilaku tertentu,

khususnya situasi-situasi interpersonal yang kompleks dalam bentuk

percakapan sosial, interaksi dengan memecahkan masalah-masalah.

3) Teknik-teknik Kognitif

Adalah teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien.

Home work assigments

Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk

melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu

yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.Dengan tugas rumah

yang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan

ide-ide dan perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak logis,

mempelajari bahan-bahan tertentu yang ditugaskan untuk mengubah

aspek-aspek kognisinya yang keliru, mengadakan latihan-latihan tertentu

berdasarkan tugas yang diberikan

Pelaksanaan home work assigment yang diberikan konselor

dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor.

Teknik ini dimaksudkan untuk membina dan mengembangkan sikap-sikap

8

Page 9: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri serta kemampuan untuk

pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya

kepada konselor.

Latihan assertive

Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan

tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran,

latihan, atau meniru model-model sosial.Maksud utama teknik latihan

asertif adalah : (a) mendorong kemampuan klien mengekspresikan

berbagai hal yang berhubungan dengan emosinya; (b) membangkitkan

kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa

menolak atau memusuhi hak asasi orang lain; (c) mendorong klien untuk

meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri; dan (d) meningkatkan

kemampuan untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok

untuk diri sendiri.

2.8 Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan

Pendekatan cepat sampai kepada masalah yang dihadapi oleh klien.

Dengan demikian, perawatan juga dapat dilakukan dengan cepat.

Kaedah berfikir logis yang diajarkan kepada klien dapat digunakan dalam

menghadapi masalah yang lain.

Klien merasa dirinya mempunyai keupayaan intelektual dan kemajuan

dari cara berfikir.

2) Kelemahan

Ada klien yang bisa ditolong melalui analisa logis dan falsafah, tetapi ada

pula yang tidak begitu cerdas otaknya untuk dibantu dengan cara yang

sedemikian yang berasaskan kepada logika.

Ada sebagian klien yang begitu terpisah dari realitas sehingga usaha

untuk membawanya ke alam nyata sukar sekali dicapai.

Ada juga klien yang memang suka mengalami gangguan emosi dan

bergantung kepadanya dalam hidupnya, dan tidak berbuat apa-apa

perubahan lagi dalam hidup mereka.

9

Page 10: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

2.9 Contoh Penerapan

Contoh Kasus “ Minder “

lolly adalah siswa kelas XI SMA. Dia bisa di bilang siswi berprestasi di

sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan banyak mempunyai teman. Namun

setelah kematian pacarnya yang kecelakaan. perilakunya menjadi berubah.dia

lebih terlihat murung , menyendiri, dan sering menangis tanpa sebab.

Perilakunya ini berdampak ada kehidupan disekolah dan dirumahnya. Nilainya

menurun, prestasinya jadi rendah dan malas belajar.

Identifikasi Masalah :

Dari ilustrasi permasalahan diatas dapat bahwa lolly kehilangan pikiran

positifnya , pikirannya irasional , dan kesulitan memahamiapa yang ia alami.

Diagnosis :

Diagnosis memiliki arti suatu uapaya untuk mengenal, menetapkan atau

menentukan sifat, serta hakekat dalam suatu peristiwa melalui pengamatan

terhadap gejala.

Berdasarkan dari hasil analisis dan sintesis di atas yang menjadi penyebab

permasalahan lolly adalah kehilangan pikiran rasionalnya.

Prognosis :

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi oleh lolly tersebut maka dapat

digunakan beberapa alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan

masalahnya, yaitu dengan dilakukanya konseling individu untuk memberikan

alternatif bantuan kepada konseli mengenai kesulitan belajar akibat rasa

mindernya. Dalam permasalahan ini saya menggunakan teknik konseling dengan

menekankan pada pendekatan RET (Rational Emotif Therapy) , yang bertujuan

untuknmenumbuhkan kesadaran lolly terkait seringnya menyalahkan diri sendiri,

dan menghapus pikiran irasiaonal yang lolly alami.

Treatmen :

Proses wawancara dilakukan di ruang BK, di jam kosong pelajaran lolly

menyempatkan waktunya.

Waktu : pukul 10.00 – 10.45 WIB

Tempat : di ruang BK

Tanggal : 12 Mei 2013

10

Page 11: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

Hasil Wawancara : PERTEMUAN PERTAMA

Pertanyaan dan jawaban Keterangan

Klien : assalamualaikum bu,

Konselor : waaalaikumsalam, lolly.. silahkan

duduk.. jam pelajaran apa ini ? apa gurunya

tidak masuk?

Klien : jam pelajaran matematika bu, tidak bu,

karena beliau ada kepentingan dinas, jadi kami

hanya di berikan tugas.

Opening

(pembukaan)

Konselor : lalu apa kamu sudah

mengerjakannya ?

Klien : belom bu, saya tidak konsen

mengerjakannya.

Konselor : loh kenapa begitu, apa ada yang

menyebabkan kamu tidak konsen seperti itu ?

Klien : Hehee... yaa bu, saya aja ga tau...

sebenarnya saya juga bingung apa yang saya

pikirkan..

Konselor : ibu senang kalau kamu bersedia

menceritakan apa yang sedang menjadi beban

fikiranmu kepada ibu, kamu bisa berbagi

masalah dengan ibu, ibu siap menjadi teman

mu .. pelan pelan saja ceritanya.

Konseli : saya bingung harus cerita darimana

bu, saya takut.

Attending

(penerimaan)

Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu

bingung, waktunya masih banyak, kamu

tenangin diri dulu, ibu siap menunggu. Pelan-

pelan sajaa lol..

Klien : iyaa bu, begini bu, saya memiliki pacar ,

yang meninggal 6 bulan lalu, saya merasa sedih

dan kehilangan arah bu semenjak itu.

Refleksi of

feelling

(pemantulan

perasaan)

11

Page 12: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

Konselor : ya yaa, saya memahami perasaan

lolly. Ungkapkan pelan-pela saja.

Klien : pacar saya meninggal saat akan

menjemput saya di sekolah bu, dan kejadiannya

tepa di depan mata saya, saya merasa menyesal,

kenapa harus memintanya jemput, kenapa tidak

saya mandiri sajaa, kenapa saya harus manja

seperti ini , saya memang bodoh bu.. seandainya

saya tidak memaksa dia untuk menjemput , dia

pasti akan tetap bersama saya sekarang ,saya

bodoh sekali bu.

Acceptance

Konselor :ibu sangat memahami perasaan lolly ,

terus apa lagi yang lolly rasakan, ?

Klien :padahal saya sangat menyayangi dia bu,

tp saya sndri yang mencelakakannya.

Konselor : coba ceritakan kronologi peristiwa

nya, pelan-pelan sajaa..

Klien : saat itu bu, saya sms pacar saya untuk

menjemput saya pulang sekolah, pacar saya

sudah kuliah bu. Karna kebetulan dia sedang

tidak ada kuliah maka saya ingin dia menjemput

saya sepulang sekolah. Setelah bel sekolah

berbunyi, saya langsung keluar kelas dan

menunggunya d gerbang sekolah, baru 5 menit

saya disitu, saya melihat tabrakan hebat bu,

antara bis dan motor satria FU milik pacar saya,

saya langsung berlari dan menangis histeris bu,

ambilance datang dan membawa pacar saya ke

rumah sakit, tapi itu tidak menolongnya, pacar

saya meninggal bu. Saya pingsan dan saya ...

(menangis)

Exploring

Konselor : (memberikan tisue)... menangis saja empathy

12

Page 13: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

jika itu membuat lolly bisa lebih tenang. Ibu bisa

merasakan apa yang lolly alami dan rasakan saat

itu.

Klien : ...... (masih menangis)....

Konselor : jadi lolly merasa, kejadian itu

kesalahan lolly karena sudah meminta dia

menjemput lolly ?

Konseli : iya bu, saya merasa ini semua

kesalahan saya. Saya berfikir saya juga harus

mati untuk menebus semua kesalahan ini

Konselor : cobaa dipikir dua, tiga kali lagi

apakah berfikir seperti itu sudah sesuai ?

Klien : entahlah bu,

rejection

Konselor : bagaimana dengan orang tua lolly

dengan orang tua pacar lolly?

Klien : orang tua saya selelu menguatkan saya

bu, walaupun sampai sekarang saya belom bisa

memaafkan diri saya sendiri. Kalau orang tua

pacar saya, mereka berusaha menerima semua

takdir ini dengan ikhlas bu, mereka tidak

membenci saya, bahkan mereka masih

menganggap saya sebagai anaknya sendiri.

Kadang saya masih sering sekali bekunjung

kesanaa bu, sepulang sekolah.

Lead

Konselor : orang tua lolly daan orang tua pacar

lolly tidak membenci lolly, sekarang mari kita

berfikir bersama, dari orang tua lolly dan orang

tua pacar lolly sangat menguatkan lolly , tetapi

lolly inin menebus kesalahan dengan ikut mati,

menurut lolly apa itu cara yang palin tepat ?

Klien : gimana yaa bu, saya selalu merasa di

kejar-kejar perasaaan bersalah, fikiran itu selalu

restatement

13

Page 14: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

terlintas bu.

Konselor : jadi menurut lolly permasalahan

selesai ketika lolly ikut mati bersamanya ? tanpa

menghiraukan perasaan keluarga lolly dan

keluarga pacar lolly , begitu ?

Klien : yaa bu saya rasa itu cara terbaik.saya

merasa hampa tanpa kehadiran pacar saya bu.

paraphasing

Konselor : sekarang coba lolly fikirkan dlu,

apakah dengan semua rencana dan fikiran lolly

itu semua dapat selesai, apakah dengan ikut mati

lolly bisa merasa bahagia ? apakah pikiran dn

harapan lolly itu tidak malah menambah

masalah baru untuk orang tua lolly, dan orang

tua pacar lolly yg sudah menggangap lolly anak

sendiri harus kehilangan lagi ?

Klien : iya sih bu, saya rasa itu malah

menambah masalah , hmmmmm... saya bingung

bu.

counfrontation

Konselor : berarti lolly merasa sekarang ikut

mati bukan solusi yang tepat dalam

menyelesaikan masalah ini bukan ?

Konseli : Saya mengerti bu, tapi saya masih

sulit memaafkan diri saya sendiri. Saya merasa

akar permasalahan terpusat pada sayaa bu.

belief

Konselor : coba fikir lol, kalau orang tua

pacarmu saja bisa tegar menerima kenyataan ini,

bahwa anaknya sudah meninggal, mengapa

kamu tidak sekuat itu ? padahal mereka pun

sama halnya dengan kamu yang menyayangi

nya.

Konseli : yaa yaa bu, beraryi fikiran saya terlalu

pendek bu ?

confrontation

14

Page 15: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

Konselor : apa lolly pernah menceritakan ini

kepada orang tua lolly ?

Konseli : Tidak bu, saya selalu bingung untuk

memulai cerita, ujung-ujungnya saya

pusing ,nangis dan lemas bu.

lead

Konselor : sekarang apa kamu merasa lemas

dan pusing ?

Konseli : sedikit bu, bagaimana jika dilanjut lain

waktu bu ? saya rasa lemas sekali bu.

Konselor : baukalh tidak masalah. Sebelumnya

dari yg telah kamu ungkapkan , apa kesimpulang

yang kamu dapat ?

Konseli : saya merasa saya telah merasa berdosa

telah membuat pacar saya meninggal, tapi saya

tidak tahu bagaimana menghilangkan perasaan

itu. Dan saya masih bingung bagaimana

mengembalikan diri saya yang sebenarnya.

Konselor : baik kalau begitu kita lanjutkan lain

waktu lagi, jika lolly telah siap untuk

melanjutkan dan menyelesaikan nya sampai

lolly dapat kembali menjadi diri sendiri.

Silahkan beristirahat ya..

Konseli : iya bu saya siap untuk menyelesaikan

ini hingga tuntas, terimakasih atas pethatian ibu..

assalamualaikum bu.

Konselor : sama-sama lolly.. wa’alaikumsalam

15

Page 16: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nama pendekatan ini adalah Rational Emotif Therapy (RET) atau biasa

juga disebut Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).Teori Rasional Emotif

mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellis.Rasional

Emotif adalah konseling yang menekankan dan interaksi berfikir dan akan sehat

(rasional thingking), perasaan (emoting), dan berperilaku (acting). Masalah yang

dihadapi oleh klien menurut pendekatan rasional emotif merupakan akibat dari

ketidak logisan klien dalam berfikir.

Tujuan dari pendekatan konseling rasional emotif adalah menunjukan dan

menyadarkan klien bahwa penyebab masalahnya sekarang adalah karena ketidak

logisannya dalam berfikir. Dan tujuan lainnya yaitu yaitu membebaskan klien dari

pikiran tidak logis serta menggantinya dengan pikiran yang logis.

3.2 Saran

Kepada mahasiswa bimbingan dan konseling, diharapkan makalah ini

dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam melakukan pendekatan

rasional emotif terapi kepada klien di kemudian hari.

16

Page 17: Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Suparmo dan Tri Hartini. 2014. Konseling Keluarga. Semarang : IKIP PGRI

Semarang

Akhmad Sudrajat.(2008).Pendekatan Konseling Rasional Emotif.From

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-rasional-

emotif/ 20 September 2015

Burhan Fantashi.(2012).Rational Emotif Behavior Therapy.From

https://bimbingandankonseling07.blogspot.com/2012/11/rebt-rational-emotive-

behavior-therapy.html

Lutfatul Khoeriyah.(2014).Makalah Rasional Emotif.From

https://lutfatulkhoeriyahblog.wordpress.com/2014/05/08/makalah-rasional-emotif/ 20

September 2015

Nila Zaima.(2014).Pendekatan rebt.From :

https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/pendekatan-rebt/21 September 2015

Sukardi,Dewa ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

Konseling Di Sekolah. Bandungpt : PT Rineka Cipta.

17