modul 11 manajemen limbah

13
MANAJEMEN LINGKUNGAN INDUSTRI: ISO 14000 Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc Tek. Industri Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Email : [email protected] 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar 1.2. Tujuan 1.3. Definisi 2. LATAR BELAKANG PENERAPAN ISO 14000 3. ISO 14000 1. PENDAHULUAN MODUL 11 Minggu 13 Department of Agroindustrial Technology Dept. of Agroindustrial Technology

Upload: sepdali

Post on 11-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mudul manajemen limbah industri

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 11 Manajemen Limbah

MANAJEMEN LINGKUNGAN INDUSTRI:ISO 14000

Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MScTek. Industri Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Universitas BrawijayaEmail : [email protected]

1. PENDAHULUAN1.1.Pengantar1.2.Tujuan1.3.Definisi

2. LATAR BELAKANG PENERAPAN ISO 14000

3. ISO 14000

1. PENDAHULUAN1.1 Pengantar Dewasa ini kesad1.3. Definisi

aran industri akan aspek lingkungan mulai menampakkan kemajuan yang sangat pesat. Aspek-aspek yang berkenaan dengan lingkungan tersebut dapat dievaluasi melalui beberapa pertanyaan di bawah ini. Apakah organisasi anda merasa perlu untuk memperhatikan peraturan dan hukum-hukum mengenai lingkungan? Apakah organisasi anda sedang berupaya untuk meningkatkan kinerjanya terhadap lingkungan? Apakah keberadaan bagian lingkungan pada organisasi anda mempunyai liabilitas yang signifikan? Apakah kesempatan dan sumber daya yang kurang menghambat organisasi anda untuk memenuhi kewajiban lingkungan anda secara efektif?Dan apakah terjadi ketidakjelasan antara tujuan lingkungan perusahaan dengan tujuan-tujuan perusahaan yang lain?Jika jawaban pertanyaan suatu organisasi adalah ‘ya’ untuk satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka organisasi tersebut memerlukan penerapan sistem manajemen lingkungan.

Mengingat pentingnya penerapan sistem manajemen lingkungan pada keberlangsungan organisasi/industri dan lingkungan sekitarnya, maka perlu dipelajari secara khusus mengenai topik tersebut. ISO 14000 merupakan salah satu ‘alat’ yang dapat diterapkan untuk memanajemen aspek lingkungan dari suatu organisasi. Diharapkan dengan diterapkannya ISO 14000 ini akan menjaga pembangunan industri secara berkelanjutan.

MODUL

11Minggu 13

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL ED

UCATIO

N D

EVELOPM

ENT

(SPEED)

Department of Agroindustrial TechnologyDept. of Agroindustrial Technology

Page 2: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

1.2 TujuanPenguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar ISO 14000, akan dapat:1. Mengerti tentang pentingnya ISO 14000 bagi keberlanjutan industri dan

lingkungannya 2. Mengamati tentang ISO 14000 bagi keberlanjutan industri dan lingkungannya3. Menjelaskan tentang pentingnya ISO 14000 bagi keberlanjutan industri dan

lingkungannya

1.3 Definisi• ISO 14000 adalah sebuah sistem internasional untuk proses sertifkasi bagi para

pengguna, yang terdiri dari:1. standar sistem manajemen lingkungan2. standar proses audit lingkungan3. standar pelabelan lingkungan4. standar evaluasi kinerja lingkungan5. standar analisa siklus hidup6. standar produk7. Hal dan istilah

2. LATAR BELAKANG PENERAPAN ISO 140002.1 Alasan Penerapan ISO 14000

Beberapa alasan untuk diterapkannya sistem manajemen lingkungan antara lain:Meningkatkan kinerja Meningkatkan kepercayaan diri manajemenMeningkatkan efisiensiMeningkatkan citra perusahaan pada publikMeningkatkan manajemenMendapat citra sebagai pemimpin dan inovator di bidangnya

2.2 Keuntungan Penerapan ISO 14000Keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan dengan diterapkannya sistem manajemen lingkungan adalah:

Meningkatkan kinerja dalam aspek lingkunganMengurangi resiko Keuntungan kompetitifMengurangi biayaMengurangi angka kecelakaan kerjaMeningkatkan keterlibatan pekerjaMeningkatkan citra pada publikMeningkatkan kepercayaan pelangganMemenuhi keinginan pelanggan

Page 2 of 10

Page 3: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

3. ISO 140003.1 Macam-macam ISO 14000

Beberapa standar ISO 14000 mengacu pada alat analisis dan prosedur. Lima kelompok standar lingkungan yang tercakup dalam ISO 14000 adalah sebagai berikut (Sonneman, Castells dan Ansuategui, 2004) :

ISO 14001–04: Sistem manajemen lingkungan yang meliputi aturan umum, sistem dan teknik pendukung)

ISO 14010–14012: Meliputi pedoman dalam audit lingkungan.

ISO 14020–14024: Label lingkungan dan deklarasi

ISO 14031: Pedoman evaluasi kinerja lingkungan

ISO 14040–14043: Mengenai Life-cycle assessment

3.2 Elemen Kunci pada Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000)

Terdapat beberapa elemen kunci pada penerapan sistem manjemen lingkungn dengan ISO 14000. Pada akhirnya elemen kunci tersebut dapat berguna bagi organisasi untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan, seperti yang tercantum pada gambar di bawah ini.

a. Kebijakan Lingkungan:

Merupakan proses penyusunan pernyataan dari organisasi mengenai komitmen organisasi pada lingkungan. Pernyataan ini digunakan sebagai kerangka perencanaan dan pengambilan tindakan. Kebijakan ini harus berperan sebagai payung bagi sistem manajemen mutu dan mencakup visi yang menyeluruh mengenai kepedulian terhadap lingkungan oleh seluruh bagian dari organisasi.

Page 3 of 10

Page 4: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

Kebijakan lingkungan mencakup tentang komitmen, aspek peningkatan berkelanjutan dan pencegahan dari proses yang tidak sesuai.

b. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan merupakan proses pengidentifikasian atribut lingkungan dari produk, aktivitas dan jasa. Dalam proses ini ditentukan hal-hal yang mempunyai dampak yang serius terhadap lingkungan. Berdasarkan ISO 14000, aspek lingkungan adalah elemen dari tindakan, produk atau jasa yang dapat berhubungan dengan lingkungan, sedangkan dampak lingkungan adalah perubahan apapun terhadap lingkungan, baik yang merugikan maupun menguntungkan, sebagian atau keseluruhan yang diakibatkan oleh tindakan, produk atau jasa organisasi. Beberapa hal yang berpotensi sebagai aspek lingkungan dari suatu organisasi adalah sebagai berikut:

Polusi udaraLimbah padat dan berbahayaKontaminasi tanah

Isu-isu lokal (seperti kebisingan, bau, debu, kemacetan, dan gangguan yang lain)

Pembuangan airPemakaian energi Penggunaan bahan baku dan sumber daya (air, energi dan utilitas yang lain)Penanganan dan penyimpanan bahan-bahan berbahaya

c. Hukum, peraturan dan keperluan terkait

Pada tahapan ini dilakukan pengidentifikasian dan pemastian kembali akses pada hukum dan perundangan yang berlaku. Peraturan hukum yang diperlukan antara lain:

Perundang-undangan negara dan pemerintah pusatPerundang-undangan pemerintah setempatStandar setempatPerijinanKode PerusahaanPeraturan lain yang terkait

d. Tujuan dan target

Tujuan dan target dari organisasi harus ditetapkan sejalan dengan kebijakan, dampak lingkungan, pandangan umum dari pihak yang terkait serta faktor-faktor yang lain. Berdasarkan ISO 14000, tujuan lingkungan adalah seluruh tujuan lingkungan yang timbul dari kebijakan lingkungan yang disusun secara mendiri oleh organisasi dan dianggap dapat dicapai dan terukur, sedangkan target lingkungan adalah persyaratan kinerja yang lebih detail, dapat diukur dan dapat dilakukan bagi sebagian dan seluruh organisasi yang timbul dari tujuan lingkungan dan perlu disusun dan dilaksanakan untuk mencapai seluruh tujuan tersebut.

e. Program Manajemen Lingkungan

Perencanaan tindakan diperlukan untuk mencapai tujuan dan target. Untuk menjamin efektifitas program manajemen lingkungan, program manajemen lingkungan harus dapat meliputi tiga hal yaitu:

1. Tanggung jawab untuk mencapai tujuan (siapa yang harus melakukan?)2. Alat yang digunakan untuk mencapai tujuan (bagaimana mereka akan

melakukan?)3. Kerangka waktu untuk mencapai tujuan (kapan?)

Page 4 of 10

Page 5: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

Contoh dari program manajemen lingkungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

f. Struktur beserta tugas pokok dan fungsi

Perlu pula untuk disusun struktur organisasi yang mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap manajemen lingkungan dan agar tersedia sumber daya manusia yang sesuai. Sumber daya meliputi sumber daya manusia dan kemampuan yang kompeten, teknologi dan sumber daya keuangan. Agar sismtem manajemen lingkungan dapat berjalan secara efektif, peran dan tanggung jawab harus dinyatakan secara jelas dan dikomunikasikan. Komitmen dari seluruh pegawai diperlukan untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan secara optimal. Manajemen tingkat atas (top management) mempunyai peran yang penting untuk menyediakan sumber daya yang tepat dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan pada perusahaan. Bagian-bagian yang terlibat secara langsung meliputi:

Bagian Peran

Pembelian • Membuat dan melaksanakan pengendalian untuk pembelian bahan baku dan bahan kimia yang

Sumber Daya Manusia

• Menentukan persyaratan kompetensi dan gabaran kerja bagi semua bagian dalam implementasi sistem manajemen lingkungan

• Melakukan pelatihan dan memelihara rekaman datanya

• Mengintegrasikan manajemen lingkungan dengan sistem reward, disiplin dan penghargaan.

Perawatan • Menerapkan program perawatan untuk mesin-mesin dan fasilita sutama organisasi

• Mendukung identifikasi aspek

Keuangan • Merekam data biaya yang berhubungan dengan lingkungan (seperti sumber,bahan baku, biaya energi, pembuangan sampah dan lain-lain)

• Menyiapkan anggaran untuk program manajemen lingkungan

• Mengevaluasi kelayakan ekonomi dari proyek lingkungan

Teknik • Mempertimbangkan dampak lingkungan dari sistem proses baru atau proses termodifikasi

• Mengidentifikasi kemungkinan untuk dapat mencegah adanya polusi

Top • Mengkomunikasikan tentang sistem manajemen lingkungan

Page 5 of 10

Page 6: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

Management pada seluruh anggota organisasi

• Menyediakan sumber daya yang diperlukan

• Melakukan pemantauana dan tinjauan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan

Pengendalian mutu

• Mendukung pengendalian dokumen, rekaman manajemen dan upaya training untuk karyawan

• Mendukung untuk integrasi sistem manjemen mutu dan lingkungan

Pekerja Operasional

• Melakukan semua pekerjaan dengan aturan sistem manajemen lingkungan

• Mendukung training untuk karyawan baru

g. Pelatihan, sosialisasi dan peningkatan kompetensi

Organisasi harus memastikan bahwa seluruh karyawan telah diberi pelatihan dan mampu melaksanakan tanggung jawab mereka dalam aspek lingkungan. Alasan untuk dilakukannya pelatihan pada karyawan adalah sebai berikut:

1. Setiap pekerja mungkin dapat terkena dampak dari lingkungan

2. Setiap pekerja dapat saja mempunyai ide yang bagus mengenai upaya peningkatan lingkungan

Selain itu training dimaksudkan pula untuk memberikan motivasi, peningkatan kewaspadaan, komitmen, kemampuan, kehandalam dan kinerja.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan training adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mendata keperluan dan persyaratan training

Langkah 2: Membuat tujuan training

Langkah 3: Memilih metode dan bahan yang sesuai

Langkah 4: Mempersiapkan rencana training (siapa, apa, kapan,di mana, bagaimana)

Langkah 5: Melakukan training

Langkah 6: Melakukan perekaman dan pemeliharaan dokumen training

Langkah 7: Mengevaluasi efektifitas training

Langkah 8: Meningkatkan program training (jika diperlukan)

h. Komunikasi

Komunikasi mengenai isu-isu manajemen lingkungan perlu dilakukan dalan tataran internal dan eksternal. Untuk membuat suatu komunikasi yang efekti dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan maka harus dibuat suatu prosedur mengenai:

1. Komunikasi secara internal (antara seluruh tingkatan dan fungsi dalam organisasi). Hal tersebut dapat dilakukan melalui buletin, intranet, rapat karyawan dan staff, papan pengumuman dan pelatihan.

2. Sosialisasi, penerimaan, perekaman dan pemberian tanggapan kepada seluruh komunikasi eksternal. Hal tersebut dapat dilakukan melalui open houses, web site atau e-mail list, press releases, laporan tahunan, iklan, dan diskusi informal.

i. Pendokumentasian Sistem Manajemen Lingkungan

Perlu dilakukan pemeliharaan terhadap dokumen-dokumen sistem manajemen lingkungan dan hal terkait. Hierarki dokumen sistem manajemen lingkungan dapat dilihat pada gambar berikut. Dokumen-dokumen yang harus dikontrol meliputi:

1. Kebijakan lingkungan2. Tujuan dan target

Page 6 of 10

Page 7: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

3. Peran, tanggung jawab dan kewenangan4. Dokumen deskripsi sistem manajemen

lingkungan (manual)5. Prosedur tingkat sistem

6. Prosedur tingkat aktivitas/proses/instruksi kerja

7. Rencana terkait (seperti rencana tanggap darurat)

j. Pengendalian dokumenProsedur dan sistem pengendalian dokumentasi yang lain perlu untuk dipastikan dan diatur. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengedalian dokumen adalah:

– Tanggal penerbitan atau revisi– Tanggal berlaku– Pengesahan (misalnya tanda tangan)– Nomor revisi – Nomor dokumen – Nomor Kopi– Acuan silang

• Untuk memastikan bahwa setiap orang bekerja dengan dokumen EMS yang benar, organisasi harus mempunyai prosedur tentang cara-cara pengendalian dokumen.

• Penerapan prosedur tersebut harus memastikan bahwa:

1. Dokumen sistem manajemen lingkungan ditempatkan pada lokasi tertentu (dapat diketahui di mana harus mencarinya)

2. Dokumen sistem manajemen lingkungan harus ditinjau secar periodik (dokumen harus dicek untuk memastikan validitasnya)

3. Versi terbaru dari dokumen tersedia dengan jelas dan sudah diterima oleh yang bersangkutan (dokumen harus dapat diakses oleh orang yang berkaitan), dan

4. Dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai harus dimusnahkan (hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan pengambilan dokumen).

k. Pengendalian Operasional

Perlu dilakukan identifikasi, perencanaan dan pengaturan operasi organisasi dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan kebijakan, tujuan dan target organisasi. Untuk memastikan bahwa manajemen organisasi telah berkomitmen pada kebijakan lingkungannya, tindakan dan aktivitas tertentu harus dikendalikan.

Contoh dari beberapa tindakan dan aktivitas yang mungkin memerlukan kontrol operasional:

1. Manajemen pembunagan limbah2. Penerimaan bahan kimia baru3. Penyimpanan dan penanganan bahan baku dan bahan kimia4. Perawatan perlengakapan dan mesin5. Pengelolaan limbah cair

l. Persiapan dan Tanggap Darurat

Perlu dilakukan identifikasi potensi hal-hal darurat dan dilakukan penyusunan prosdur pencegahan dan respon terhadap hal tersebut.

Sebuah persiapan program tanggap daruat darurat harus meliputi:

1. Penilaian terhadap potensi untuk terjadi kecelakaan dan keadaan darurat. 2. Pencegahan kecelakaaan dan hubungannya dengan dampak lingkungan.3. Rencana/prosedur untuk menanggapi kecelakaan.4. Pengujian secara berkala terhadapa prosedur dan rencana darurat.

Page 7 of 10

Page 8: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

5. Upaya penyelamatan dari dampak yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut.

m. Monitoring and Pengukuran

Hal-hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja dan aktivitas-aktivitas kritis perlu terus dimonitoring. Pemeriksaan secara berkala dengan menggunakan peraturan yang telah ditetapkan perlu untuk dilakukan. Proses monitoring ini ditujukan untuk menilai seberapa baik sistem manajemen lingkungan dilaksanakan. Monitoring dan pengukuran memungkinkan organisasi untuk:

1. Mengevaluasi kinerja lingkungan2. Menganalisa akar sebuah permasalahan3. Menilai capaian kerja dengan persyaratan hukum yang berlaku4. Mengidentifikasi wilayah yang membutuhkan tindakan perbaikan5. Meningkatkan kinerja dan efisiensi

Singkatnya adalah bahwa monitoring dapat membantu mengatur organisasi dengan lebih baik.

Contoh Indikator Kinerja Sistem Manajemen Lingkungan

1. Jumlah polusi udara (volatile organis compound) yang dihasilkan per unit produksi.2. Jumlah limbah berbahaya yang dihasilkan per tahun.3. Persentase karyawan yang telah mendapatkan training tentang lingkungan.4. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengatasi ketidak sesuaian5. Energi yang digunakan per unit produksi6. Persentase limbah padat yang didaur ulang/re-use

n. Tindakan Pencegahan dan Koreksi

Perlu dilakukan pengidentifikasian masalah yang mungkin terjadi untuk kemudia dibuat tindakan pencegahan dan koreksinya. Ketidaksesuaian (Nonconformance) berarti sistem tidak memenuhi kriteria sistem manajemen lingkungan atau implementasi tidak konsisten dengan penggamabran sistem manajemen lingkungan.

• Ketidaksesuaian sistem manajemen lingkungan dan defisiensi sitem yang lain (seperti ketidaksesuaian hukum) harus dianalisa untuk mendeteksi pola atau kecenderungan sistem. Dengan mengidentifikasi pola sistem maka masalah di kemudian hari dapat diantisipasi dan dicegah.

• Langkah-langkah utama :

– Mengidentifikasi masalah– Mengidentifikasi akar masalah– Mencari solusi– Menerapkan solusi– Penyelesaian dokumen– Pengkomunikasian solusi– Mengevaluasi efektivitas solusi

o. Rekaman

Dokumen yang berkenaan dengan pelaksanaan dan kinerja sistem manajemen lingkungan harus dipelihara dan diatur.

• Bukti bahwa sistem manjemen mutu bekerja dengan baik

Manajemen rekaman berlangsung dengan sederhana, ditunjukkan dengan kemampuan manajemen untuk mendemonstrasikan bahwa organisasinya telah menerapkan sistem manajemen lingkungan seperti telah dirancang.

• Contoh rekaman yang harus dipelihara:

1. hukum, peraturan dan persyaratan yang berlaku2. hasil identifikasi aspek lingkungan3. laporan perkembangan terhadap pencapaian tujuan dan target4. perijinan, lisensi dan bukti penerimaan yang lain

Page 8 of 10

Page 9: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

5. gambaran kerja dan evaluasi kinerja6. rekaman pelatihan7. Audit sistem manajemen lingkungan dan laporan audit peraturan8. laporan identifikasi ketidaksesuaian, rencana tindakan perbaikan dan rekaman data

perbaikan9. laporan kecelakaan atau kebocoran bahan berbahaya ke lingkungan10. komunikasi dengan pelanggan, suplier, kontraktor dan pihak eksternal yang lain11. hasil tinjauan manajemen12. pengambilan sampel dan monitoring data13. pemeliharaan rekaman14. rekaman kalibrasi peralatan

p. Audit Sistem Manajemen Lingkungan

Secara periodik dilakukan audit untuk memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan berjalan dengan baik. Audit sangat perlu untuk dilakukan agar terjadi perbaikan yang berkelanjutan. Audit sistem manajemen lingkungan adalah proses verifikasi yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bukti-bukti evaluasi dan pencapaian tujuan untk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan suatu perusahaan telah sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan yang telah ditetapkan oleh organisasi dan untuk mengkomunikasikan hasilnya pada manajemen.

Prosedur audit harus menggambarkan:

• Perencanaan audit• Ruang lingkup audit• Frekuensi audit •Metode audit • Tanggung jawab utama•Mekanisme pelaporan• Pemeliharaan rekaman

Auditor dapat berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Adapun kriteria dari seorang auditor yang baik adalah:

a. independenb. netralc. bijaksanad. penuh perhatian terhadap detail

q. Tinjauan Manajemen

Secara periodik dilakukan tinjauan terhadap sistem menejemen lingkungan untuk peningkatan yang berkelanjutan. Kegiatan tinjauan manajemen merupakan penutup dari satu rangkaian tindakan perbaikan yang terus menerus. Pertanyaan utama yang berusaha untuk dijawab oleh pihak manajemen adalah : “Apakah sistemnya bekerja dengan baik?” Sumber-sumber informasi yang harus dipertimbangkan adalah:

1. hasil audit2. saran internal3. komunikasi eksternal4. kemajuan pencapaian tujuan dan target5. pengukuran kinerja lingkungan yang lain6. laporan kecelakaan dan kejadian darurat 7. peraturan dan pengesahan yang baru atau yang telah dimodifikasi 8. Data-data teknis dan ilmiah yang baru tentang material dan proses yang digunakan oleh

perusahaan

REFERENSINurika, I., N. Hidayat dan N. Atifah. 2007. Manajemen Limbah dan Lingkungan Industri.

Page 9 of 10

Page 10: Modul 11 Manajemen Limbah

Brawijaya UniversityMLLI / ISO 14000 2012

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

PROPAGASIA. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)

1. Diskusikan tentang perlunya sertifikasi ISO 14000 bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang agroindustri terutama bagi perusahaan modal dalam negeri pada negara-negara berkembang seperti Indonesia!

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

1. Bagaimana ISO 14000 dapat diterapkan di industri?2. Mengapa perlu dilakukan penyusunan tujuan dan target lingkungan pada

organisasi yang menerapkan sistem manajemen lingkungan?3. Apakah yang dimaksud dengan audit?4. Ada berapa macamkan ISO 14000?5. Bagaimana seharusnya dokumen sistem manajemen lingkungan dikontrol?

Page 10 of 10