pemisahan dan identifikasi kation golongan

18
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN I 14NOV 22 Votes A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum pemisahan dan identifikasi kation golongan I ini, mahasiswa diharapkan dapat : a. Memisahkan kation golongan I dari sampel b. Mengidentifikasi kation-kation golongan I yaitu Ag + , Hg 2+ , dan Pb 2+ B. DASAR TEORI Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag + , Hg + , dan Pb 2+ . Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut: 1. PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak dapat larut dalam air panas. 2. Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2 terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg + , sedangkan [Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan. Identifikasi terhadap ketiga kation tersebut setelah terpisah adalah sebagai berikut: 1. Pb 2+ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan membentuk PbCrO4 (endapan kuning). Pb 2+ + CrO4 - PbCrO4 (endapan kuning) 2. Ag + dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya terhadap KI, sehingga terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau mengasamkan filtrat yang diperoleh dari pemisahan dengan asam nitrat encer, sehingga kiompleks [Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl. [Ag(NH3)2] + KI -> AgI(endapan kuning muda) + 2 NH3

Upload: muhammad-naschan

Post on 18-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI KATION GOLONGANI14NOV22 Votes

A.TUJUANSetelah melakukan praktikum pemisahan dan identifikasi kation golongan I ini, mahasiswa diharapkan dapat :a. Memisahkan kation golongan I dari sampelb. Mengidentifikasi kation-kation golongan I yaitu Ag+, Hg2+, dan Pb2+B.DASAR TEORIKation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:1. PbCl2dipisahkan dari Hg2Cl2dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan kation. PbCl2larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2dan AgCl tidak dapat larut dalam air panas.2. Hg2Cl2dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2dan AgCl setelah PbCl2terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan.Identifikasi terhadap ketiga kation tersebut setelah terpisah adalah sebagai berikut:1. Pb2+dapat direaksikan dengan K2CrO4yang akan membentuk PbCrO4(endapan kuning).Pb2++ CrO4-PbCrO4(endapan kuning)2. Ag+dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya terhadap KI, sehingga terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau mengasamkan filtrat yang diperoleh dari pemisahan dengan asam nitrat encer, sehingga kiompleks [Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl.[Ag(NH3)2] + KI -> AgI(endapan kuning muda)+ 2 NH33. Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada pemisahannya dengan Ag+, adanya Hg22+ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.Hg2Cl2+ 2 NH3-> [Hg(NH2)Cl + Hg](endapan hitam)+ NH4++ Cl-C.ALAT DAN BAHANPeralatan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :- Tabung reaksi - Gelas ukur- Pipet tetes - Pengaduk kaca- Gelas kimia- Pemanas spiritus- Kertas saringSedangkan bahan-bahan yang dioperlukan dalam praktikum adalah :- Sampel - HCl 2M- Aquades - H2SO43M- K2Cr2O70,1 M - Amonia 6M- HNO36M- KI- NaOHD.DATA PERCOBAANNoLangkah KerjaPengamatanReaksi

110 ml sampel dipanaskan sampai volume 5mlDitambah Aquades sampai volume 10 mlDitetesi HCl 2M sambil diaduk sampai seluruh kation golongan I mengendapSampel tak berwarnaSampel tak berwarnaHCl tak berwarna, larutan ditetesi HCl sebanyak 45 tetes kemudian larutan mula-mula berwana putih lama kelamaan terbentuk endapan di dasar tabungSampel(aq)+ HCl(aq) pekatPb2+(aq)+ Ag+(s)+ Hg2+(s)+ H2O

2Endapan disaring dan dipisahkan dari filtratnya

Endapan dicuci dengan 4 ml HCl 2M dingin sebanyak 2 kali

Dicuci dengan air dingin sebanyak 2 kaliEndapan berwarna putihFiltrat tak berwarnaPada pencucuian I: larutan berwarna putih, ada endapan yang lolos penyaringanPada pencucian II: larutan berwarna putih dan tidak ada endapan yang lolos dalam penyaringanFiltrat tak berwarnaTidak ada endapan yang lolos selama pencucianFiltrat tak berwarnaAg+(s)+Hg2+(s)+ 3HCl(aq)AgCl(aq)+ HgCl2(s )+ 3/2 H2O

3Endapan dipindahkan dalam gelas kimia 50 ml lalu ditambah 20 ml aquadesDididihkanDisaring (dalam keadaan panas/ setelah didiamkan selama 1 menit)Endapan putih sebagian larut sehingga cairan berwarna putih, endapan berada di dasar tabungSaat dipanaskan larutan menjadi lebih jernih dan endapan semakin banyakFiltrat tak berwarnaEndapan berwarna putih

4Filtrat diuji dengan K2CrO40,1MLarutan berwarna kuning jeruk, jika didiamkan akan terbentuk endapan di dasar tabungPb2+(aq)+ K2CrO4(aq)2 K+(aq)+ PbCrO4(s)

5Endapan dicuci dengan air panas 5 ml sebanyak 3 kali (larutan hasil pencucian dibuang)Endapan di atas kertas saring disiram dengan 10 ml amonia 6MEndapan berwarna putihFiltrat berwarna putihEndapan putih berubah warna menjadi hitamHg2Cl2(s)+ NH3(aq)Hg(s)+ HgNH2Cl(s)+NH4Cl(aq)+ Cl-(aq)

6Filtrat dari no.5 ditambah asam nitrat 6M sampai suasana larutan menjadi asamFiltrat tak berwarna berubah menjadi putih dan mengendap setelah didiamkanEndapan berwarna putih

7- Uji identifikasi Hg(I) : 1 ml sampel ditambah pereaksia. NaOHb. KI- Uji identifikasi Ag(I) : 1 ml sampel ditambaha. HClb. NaOHc. AmoniaSetelah ditambah NaOH larutan menjadi tak berwarnaSetelah ditambah KI larutan berwarna kuning kehijauanJika didiamkan akan terbentuk 2 lapisan, atas berwarna kuning dan bawah berupa endapan berwarna kuning kehijauanLarutan berwarna putih susu, jika didiamkan akan terbentuk endapan putih di dasar tabung, endapan larut dalam NH4OHTerbentuk lapisan berwarna coklat, hilang setelah dikocokTerbentuk endapan putih dan berubah menjadi abu-abuHg2+(s)+ NaOH(aq)Hg(s)+ HgO(s)+ H2O(l)Hg2+(s)+ 2KI(aq)Hg2I2(s)+ K+(aq)Ag+(s)+ HCl(aq)AgCl(s)+ H+(aq)Ag+(s)+ NaOH(aq)Ag2O(s)+ H2O(l)+ Na+(aq)Ag+(s)+ NH3(aq)Ag(NH3)2-(aq)

E.ANALISIS DAN PEMBAHASANa.Pemisahan Kation Golongan IPada percobaan ini diuji 10 ml sampel yang diduga mengandung kation golongan I yaitu Pb2+, Hg2+, dan Ag+. Terhadap sampel ini akan dilakukan pemisahan dan identifikasi agar diperoleh kation-kation golongan I.

Gambar 1Sampel yang diduga mengandung Pb2+, Hg22+, dan Ag+Mula-mula sampel yang diduga mengandung kation-kation golongan I dipanaskan sampai volume sampel tinggal setengahnya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan ion-ion pengotor. Kemudian ke dalam sampel tersebut ditambahkan aquades sampai volume kembali seperti semula. 8 ml dari sampel ini kemudian ditambah HCl 2M tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Setelah ditetesi sebanyak 45 tetes, sampel berhenti membentuk endapan menandakan bahwa semua kation dalam sampel telah mengendap sebagai garam kloridanya. Mula-mula larutan berwarna putih susu, lalu membentuk endapan berwarna putih yang diduga mengandung kation Hg2+dan Ag+. Kation golongan I akan membentuk klorida-klorida yang tidak larut (dalam bentuk endapan).Ag+(aq)+ HCl(aq) ->AgCl(s)+ H+(aq)Hg22+(aq)+2 HCl(aq) ->Hg2Cl2(s)+ H+(aq)

Gambar 2Endapan setelah disaringNamun, timbel(II) klorida sedikit larut dalam air. Sampel kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Endapan berwarna putih akan menempel pada kertas saring. Sementara filtrat yang diduga mengandung kation Pb2+lolos dalam penyaringan. Reaksi yeng terjadi adalah sebagai berikut :Pb2+(aq)+ HCl(aq) ->PbCl2(s)+ H+(aq)Endapan tersebut larut dalam air panas (pada 100OC) tetapi memisah sebagai kristal yang panjang setengah dingin dan larut dalam asam klorida pekat.PbCl2(s)+ 2Cl-(aq )-> [PbCl4]2-Endapan yang diperoleh kemudian dicuci dengan 4 ml HCl 2M dan 4 ml aquades masing-masing sebanyak dua kali. Pada pencucian pertama dengan HCl, larutan berwarna putih karena ada sebagian endapan yang ikut dalam HCl, namun pada pencucian kedua larutan tak berwarna dan tidak ada endapan yang lolos. Pada pencucian dengan menggunakan aquades baik pertama maupun kedua, tidak ada endapan yang lolos sehingga larutan tidak berwarna.Endapan yang sudah dicuci dengan HCl dan aquades kemudian dipindahkan dari tabung reaksi ke dalam gelas kimia, lalu ditambah 20 ml aquades. Larutan mula-mula berwarna putih, namun setelah didiamkan beberapa saat endapan turuk ke dasar gelas kimia. Larutan kemudian dididihkan, selama pendidihan larutan semakin jernih dan endapan yang terbentuk semakin banyak. Setelah mendidih, larutan didiamkan selama 1 menit baru disaring dengan kertas saring. Endapan yang terbentuk berwarna putih dan filtratnya tak berwarna.

Gambar 3Endapan ditambah 20 ml aquades dipanaskanFiltrat yang diperoleh dari pencucian endapan dengan HCl dan aquades kemudian diuji dengan K2Cr2O70,1 M dan diperoleh larutan berwarna kuning yang jika didiamkan akan terbentuk endapan berwarna kuning di dasar tabung reaksi. Endapan tersebut merupakan PbCrO4karena filtrat mengandung kation Pb2+sesuai dengan persamaan reaksi :Pb2+(aq)+ K2Cr2O7(aq) ->PbCrO4(s)+ K+(aq)

Gambar 4 Gambar 5Endapan setelah dicuci dengan HCl Filtrat diuji dengan K2Cr2O7Endapan dari larutan yang sudah didihkan kemudian dicuci dengan 5 ml air panas sebanyak 3 kali dan menghasilkan endapan yang berwarna putih. Filtrat dibuang kemudian endapan disiram dengan 10 ml amonia 6 M sehingga endapan yang mula-mula berwarna putih berubah menjadi hitam. Adanya endapan hitam tersebut menunjukkan adanya kation Hg2+.Gambar 5Endapan setelah disiram amoniaFiltrat yang diperoleh kemudian ditambah asam nitrat sampai suasana larutan menjadi asam. Terjadi perubahan warna filtrat dari tak berwarna menjadi putih dan mengendap setelah didiamkan. Endapan berwarna putih tersebut menunjukkan adanya kation Ag+. Reaksi yang terjadi adalah :Hg2Cl2(s)+ 2NH3(aq) ->Hg(NH2)Cl(aq)AgCl2(s)+ 2 NH3(aq) ->Ag(NH3)2Cl(aq)Penambahan asam nitrat menyebabkan suasana larutan menjadi asam. Hal ini dapat dibuktikan dengan perubahan kertas lakmus dari biru menjadi merah. Ion amonium akan kembali terbentuk karena suasana larutan yang bersifat asam.Ag(NH3)2+(aq)+ Cl-(aq)+ H+->AgCl(s)+ 2 NH4+(aq)b.Identifikasi Kation Golongan ISetelah dilakukan pemisahan kation, dilakukan uji identifikasi terhadap kation Ag+dan Hg22+yang didasarkan pada sifat kimia kation dalam senyawanya. Uji identifikasi kation dilakukan langsung terhadap sampel awal berdasarkan informasi tentang reaksi umum kation golongan I. Kation yang diidentifikasi adalah perak (I) atau Ag+dan merkurium/ raksa (I) atau Hg22+. Larutan yang digunakan dalam uji identifikasi Hg22+dan Ag+adalah NaOH, KI, HCl, dan amoniak.Pengujian dengan menggunakan NaOH pada sampel dilakukan sebanyak dua kali. Pada pengujian pertama diperoleh fakta bahwa larutan sampel tak berwarna sedangkan pada pengujian kedua terbentuk lapisan coklat yang segera hilang setelah pengocokan. Pada pengujian kedua, lapisan coklat tidak teramati karena setelah dicampur dengan NaOH sampel langsung dikocok sehingga lapisan coklat tidak terlihat. Lapisan coklat tidak dapat diidentifi-kasi secara pasti karena belum diketahui jenis kation yang terdapat dalam sampel. Jika sampel mengandung Hg22+, maka reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Hg22+(aq)+ 2OH-(aq)-> Hg(s)+ HgO(s)+ H2O(l)Hg merupakan endapan berwarna hitam sedangkan HgO merupakan endapan berwarna kuning. Karena dalam percobaan terbentuk lapisan berwarna coklat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang bereaksi dengan ion OH-merupakan kation lain, yaitu Ag+. Reaksi yang terjadi adalah :2Ag2+(aq)+ 2OH-(aq)-> Ag2O(s)+ H2O(l)Ag2O segera menghilang karena penambahan NaOH belum membuat larutan menjadi jenuh sehingga endapan yang terbentuk (lapisan coklat) akan segera hilang setelah larutan dikocok.Pada pengujian dengan menggunakan larutan KI terbentuk larutan berwarna kuning kehijauan dan jika didiamkan akan terbentuk 2 lapisan. Bagian atas berwarna kuning dan bawah berupa endapan berwarna kuning kehijauan. Hal ini membuktikan bahwa sampel mengandung kation Hg22+. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Hg22+(aq)+ 2KI(aq) ->Hg2I2(s)+ 2K+(aq)Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel mengandung kation Hg22+.Penambahan HCl pada sampel menyebabkan terbentuknya endapan berwarna putih yang merupakan indikasi adanya kation-kation golongan I pada sampel. Akan tetapi, kation Pb2+larut dalam HCl pekat.Ag+(aq)+ HCl(aq)-> AgCl(s)+ H+(aq)Hg22+(aq)+2 HCl(aq) ->Hg2Cl2(s)+ H+(aq)Pb2+(aq)+ HCl(aq)-> PbCl2(s)+ H+(aq)PbCl2(s)+ 2Cl-(aq )-> [PbCl4]2-Pengujian dengan menggunakan larutan amoniak menyebabkan terbentuknya endapan berwarna putih yang berubah menjadi warna abu-abu. Endapan abu-abu diduga terjadi karena sampel mengandung kation Ag+dan Hg22+.Ag2O(s)+ 4NH3(aq)-> 2[Ag(NH3)2]2+(s)+ OH-(aq)Hg22+(aq)+ 2 HN3(aq)-> Hg(s)+ HgNH2+(aq)+ NH4+(aq)[Ag(NH3)2]2+merupakan endapan berwarna putih sementara Hg berwarna hitam, sehingga jika bercampur akan terjadi perpaduan warna menjadi abu-abu. Hal tersebut cukup dijadikan bukti kuat bahwa sampel mengandung kation Ag+.F.KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :1. Kation golongan I dapat membentuk garam klorida jika direaksikan dengan Cl-. Senyawa yang terbentuk berupa AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2. PbCl2dapat dipisahkan dari senyawa klorida Hg dan Ag dengan cara memanaskan campuran garam klorida sampai mendidih kemudian disaring. Pb2+akan terlarut karena kation Pb2+mudah larut dalam air panas dan asam klorida pekat. Sedangkan untuk memisahkan Hg22+dan Ag+dapat dilakukan dengan mereaksikan dengan amoniak. Hg22+akan membentuk endapan dalam amoniak sementara Ag+akan larut sehingga dapat diidentifikasi mana Ag+dan manaHg22+.2. Identifikasi kation golongan I dapat dilakukan dengan penambahan K2Cr2O7yang dapat membentuk endapan berwarna kuning jika direaksikan dengan Pb2+,endapan hitam Hg HgNH4Cl pada penambahan amoniak, endapan putih AgCl setelah larutan Ag-amoniakal diasamkan, endapan kuning kehijauan dari Hg2I2, dan endapan coklat Ag2O.3. Berdasarkan data hasil pengamatan, secara kualitatif dapat dibuktikan bahwa sampel yang diuji mengandung kation golongan I yang berupa Ag+, Hg22+, dan Pb2+.DAFTAR PUSTAKAIbnu, Sodiq. 2005.Kimia Analitik I.Malang: UM Press.Nugroho, Rachmad. 2008.Diktat Analisis Kualitatif. Malang: FMIPA UMNugroho, Rachmad. 2008.Teori Penunjang Analisis Kuantitatif. Malang: FMIPA UMVogel. 1990.Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.Widarti, Hayuni Retno, dkk. 2008.Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik.Malang: FMIPA UM.

http://dika96.wordpress.com/2010/11/14/pemisahan-dan-identifikasi-kation-golongan-i/kation golongan IBAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangDalam ilmu kimia terbagi atas beberapa bidang, yaitu kimia organik,kimia anorganik, kimia fisik yang semuanya perlu di analisa dengan kimia analitik. Kimia analitik pada dasarnya menyangkut penentuan komposisi kimiawi dari suatu materi. Massa dimana dalam kimia analitik terdapat sederetan metode-metode dalam analisa kualitatif maupun analisa kuantitatif. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penentu dalam suatu analisa, seperti kelarutan, ketentuan, kecepatan dan jumlah hingga tingkat analisa biasanya dilakukan dengan metode konvensional dimana dilakukan berbagai macam uji-uji.Penggolongan kation-kation di klasifikasikan ke dalam lima golongan yang di dasarkan atas sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi atau reagensia. Reagensia yang digunakan untuk klasifikasi golongan kation-kation yang paling umum adalah asam klorida (HCl), hidrogen sulfida (H2S), ammonium sulfida [(NH4)2S] dan ammonium karbonat (NH4)2CO3. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation yang paling umum akan bereaksi dengan reagensia-reagensia tersebut dengan membentuk suatu endapan ataupun tidak.Pada percobaan ini, dilakukan pemisahan kation-kation golongan I dimana kation tersebut dipisahkan berdasarkan kelarutanya dengan reagensia. Dikarenakan begitu banyaknya kation-kation yang ada dari golongan I sampai golongan V yang masing-masing golongan mempunyai kesamaan dalam kelarutan (endapan), maka dilakukan uji-uji kation dengan menggunakan reagensia-reagensia selektif, spesifik bahkan sensitif untuk dapat membedakan antara golongan I dengan golongan lainya.Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukanlah uji-uji identifikasi kation dengan menggunakan pereaksi atau reagensia-reagensia selektif, Spesifik bahkan sensitif untuk dapat membedakan antara golongan I dengan golongan lainya.1.2.Tujuan PercobaanUntuk mengetahui fungsi dari reagensia selektif, spesifik dan sensitifUntuk mengetahui pereaksi yang dapat mengendapkan kation golongan IUntuk mengetahui hasil reaksi kation golongan I dengan HClBAB 3METODOLOGI PERCOBAAN3.1. Alat dan Bahan3.1.1. Alat-alatTabung reaksiRak tabung reaksiPenjepit tabungPipet tetesPembakar spiritusTisu3.1.2. Bahan-bahanAgNO3HClNH4OHNa2SO3K2CrO4Na2SPb(NO3)2Aquades3.2.Prosedur percobaan3.2.1. Ag+Dimasukan AgNO3ke dalam tabung reaksiDitambahkan HCl, diamatiDitambahkan NH4OH, diamatiDitambahkan HNO3, diamatiDimasukan AgNO3, ke dalam tabung reaksiDitambahkan Na2S2O3,diamatiDimasukan AgNO3ke dalam tabung reaksiDitambahkan K2CrO43.2.2. Pb2+Dimasukan PbNO3ke dalam tabung reaksiDitambahkan HCl, diamatiDimasukan PbNO3ke dalam tabung reaksiDitambahkan K2CrO4, diamatiDimasukan PbNO3ke dalam tabung reaksiBAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil PengamatanNoPerlakuanPengamatan

1.

2.Ag+-AgNO3+HCl

+NH4OH+HNO3

-AgNO3+Na2S2O3-AgNO3+K2CrO4(dipanaskan)Pb2+-PbNO3+HCl(dipanaskan)-PbNO3+K2CrO4

-PbNO3+Na2S

-Larutan putih keruh dan terdapat endapan putih-Larutan bening-Larutan putih keruh dan terdapat endapan putih-Terdapat endapan putih-Terdapat endapan merah bata

-Larutan bening dan tidak terbentuk kristal-Terdapat endapan kuning kenari-Terdapat endapan hitam

4.2 Reaksi4.2.1 Ag+4.2.2 Pb2+Pb(NO3)2+ 2HClPbCl2+ 2HNO3putihPb(NO3)2+ K2CrO4PbCrO4+ 2KNO3Kuning kenariPb(NO3)2+ Na2SPbS+ 2NaNO3hitam

4.3. PembahasanKimia analisis mencakup analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk mengetahui keberadaan suatu unsure ataupun senyawa dalam suatu sampel berdasarkan perubahan warna dan endapan yang terbentuk. Sedangkan analisis kuantitatifadalah analisis untuk menyatakan jumlah suatu unsur atupunsenyawa dalam suatu sampel berdasarkan pengukuran perhitungan dan sebagainya.Adapun pereaksi-pereaksi yang digunakan pada percobaan ini adalah :a.Pereaksi selektif adalah pereaksi atau reagensia yang digunakan untuk mengelompokan ion-ion ke dalam golonganya.Contoh: HCl, Na2S, atau H2S, NH4OH, (NH4)2CO3b.Pereaksi spesifik adalah pereaksi atau reagensia yang jika di tambahkan ke dalam sampel akan menghasilkan reaksi yang khas di bandingkan dengan reaksi lainya.Contoh: Na2S2O3,K2CrO4, HNO3c.Pereaksi sensitifadalah pereaksii atau reagensia yang jika di tambahkan sedikit saja ke dalam sampel akan menghasilkan reaksi yang khas dibandingkan dengan reaksi lainya.Contoh: K2H9I4(nessler)Pada percobaan identifikasi kation golongan I menggunakan prinsip perbedaan daya kelarutan golongan dengan pereaksi selektifnya, yaitu HCl dan pereaksi spesifiknya, yaitu HNO3,K2CrO4dan Na2S2O3.Pada percobaan Ag+, digunakan sampel AgNO3yang ditambahkan HCl membentuk endapan senyawa putih AgCl dan endapan tersebut kemudian di tambahkan NH4OH membentuk larutan Ag(NH3)Cl yang kemudian ditambahkan HNO3membentuk endapan putih. Sedangkan sampel AgNO3yang ditambahkan pereaksi Na2S2O3membentuk endapan putih Ag2S2O3dan sampel AgNO3yang ditambahkan K2CrO4membentuk endapan merah bata. Pada percobaan Pb2+, digunakan sampel Pb(NO3)2yang ditambahkan reagensia HClmembentuk endapan putih PbCl2. Sedangkan Pb(NO3)2yang ditambahkan dengan reagensia K2CrO4membentuk endapan kuning kenari PbCrO4dan Pb(NO3)2yang ditambahkan dengan reagensia membentuk endapan hitam PbS.Kelarutan (solubility) zat dalam dalam suatu campuran menyatakan jumlah maksimum kemampuan suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Adapun besar kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:1.Jenis pelarut2.Suhu3.pengadukanHubungan kelarutan dengan percobaan yangdilakukan adalah semakin tinggi Ksp maka semakin sukar mengendap, suatu ion akan mengendap jika hasil kali kelarutanya terlewati (kelarutan terendah).Adapun faktor-faktor kesalahan yang terjadi adalah:a.pada saat penambahan reagensia kurang hati-hati sehingga mempengaruhi hasil reaksi atupun endapan yang terbentuk.b.Reagen-reagen yang digunakan sudah lama tersimpan sehingga hasil reaksi yang terbentuk kurang sesuai dengan teori yang ada.c.Kurangnya kebersihan alat-alat yang digunakanKation Pb2+jika direaksikan dengan Na2Sakan membentuk endapan hitam padahal kation Pb2+bukan termasuk dalam kation golongan II. Hal ini dikarenakan ion Pb2+sering di temukan di golongan II dan ion Pb2+juga akan mengendap sempurna jika direaksikan dengan Na2S atau H2S membentuk endapan hitam.Fungsi-fungis reagen yang digunakan dalam percobaan ini antara lain:1.HCl sebagai pereaksi selektif untuk menggolongkan kation-kation golonganI2.NH4OH sebagai pereaksi selektif kation Ag+membentuk larutan bening3.HNO3sebgai pereaksi spesifik kation Ag+membentuk endapan putih4.K2CrO4sebagai pereaksi spesifik Ag+membentuk endapan merah bata dan pada Pb2+membentuk endapan kuning kenari5.Na2S2O3sebagai pereaksi spesifik Ag+membentuk endapan merah kecokelatan6.AgNO3sebagai sampel Ag+7.Pb(NO3)2sebagai sampel Pb2+8.Na2S sebagai pereaksi selektif Pb2+membentuk endapan hitamFungsi perlakuan pada percobaan ini adalah:a.Pemanasan untuk meningkatkan konsentrasi suatu sampel sehingga dapat cepat bereaksib.Pengadukan untuk menghomogenkan sampel dengan reagensiac.Pendinginan untuk menurunkan suhu ekstrim sehingga terbentuk KristalBAB 5PENUTUP5.1. KesimpulanBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pereaksi selektif digunakan untuk menggolongkan kation-kation ke dalam golonganya, pereaksi spesifik digunakan untuk pereaksi yang dapat menghasilkan reaksi yang khas di bandingkan reaksi lainya dan pereaksi sensitifadalah pereaksi yang sedikit saja digunakan langsung menghasilkan reaksi yang khas.Pada percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa pereaksi yang dapat mengendapkan kation golongan I adalah HCl, pada ion Ag+membentuk endapan putih dan pada ion Pb2+membentuk larutan bening tanpa endapanPada percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwaAgNO3+HClAgCl+ HNO3PutihPb(NO3)2+HClPbCl2+2HNO3putih5.2. SaranSebaiknya ditambahkan ion yang ingin di analisa seperti ion Hg22+agar dapat diketahui endapan yang dihasilkan dan di bandingkan hasil endapan antara logam Ag+, Hg22+dan Pb2+

DAFTAR PUSTAKAOxtoby, David. 2001. Prinsip Kimia Modern. Jakarta: ErlanggaSvehla, G. 1990. Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro bagian I. Jakarta: Kalman MediaUnderwood, A.L dan Day, R.A. 2001. Analisa Kimia Kualitatif Edisi ke Enam. Jakarta: Erlanggahttp://ekarinichemist.blogspot.com/2013/03/kation-golongan-i.html