pengertian berpikir positif

35
Pengertian berpikir positif Berpikir positif (Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( را ك ف- ر ك ف ي ر – ك ف) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak diketahui. Positif (Ijabiy) dinisbatkan pada kata ijabiyah yaitu memelihara dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam problematika (Said, 2010: 16-17). Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan. Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer memberikan definisi Positive Thinking dengan: mengambil manfaat dengan menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif (Said, 2010: 18). 2. Berpikir positif dalam pandangan Islam Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66). Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya :

Upload: ilyassyah-pasee

Post on 01-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Berfikir POSITIF

TRANSCRIPT

Pengertian berpikir positif

Berpikir positif (Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( - ) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak diketahui. Positif (Ijabiy) dinisbatkan pada kataijabiyahyaitu memelihara dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam problematika (Said, 2010: 16-17).

Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan.

Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer memberikan definisiPositive Thinkingdengan: mengambil manfaat dengan menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif (Said, 2010: 18).

2. Berpikir positif dalam pandangan Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66).

Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya :

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At-Tin: 4).

Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya ialah akal. Allah SWT menganugerahkan akal pikiran kepada manusia sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal. Akal adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran, karena itu, manusia baru bisa menjadi manusia kalau ada akalnya (Shihab, 2004: 135).

Maka relevan bila Rene Descartes menyatakan bahwaCogito Ergo Sum, saya berfikir maka saya ada (Bertens, 1991: 45). Karena akal jugalah yang menghalangi manusia terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan, karena itulah maka ia dinamai oleh al-Quran aql(akal) yang secara harfiah berarti tali, yakni yang mengikat hawa nafsu manusia dan menghalanginya terjerumus ke dalam dosa, pelanggaran dan kesalahan (Shihab, 2004: 135).

Salah satu akhlakmahmudah(terpuji) kepada Allah SWT adalahkhusnudzon(berbaik sangka atau berpikir positif) kepada-Nya.Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Tidak peduli makhluk-Nya taat atau durhaka, muslim atau kafir. Bahkan, binatang dan tumbuh-tumbuhan pun dijamin rezekinya oleh Allah SWT :

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya. (Q.S. Hud: 6).

Seringkali ketika kita mengalami suatu kesulitan dalam hidup, kita berpikir negatif kepada Allah SWT. Kita berpikir bahwa Allah SWT tidak sayang kepada kita. Padahal, dengan cobaan kesulitan tersebut, justru Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diri kita. Allah SWT hendak mendidik dan menempa kita agar menjadi manusia yangunggul. Selain itu, dibalik cobaan tersebut Allah SWT telah menyiapkan karunia yang besar bagi kita ketika lulus dari cobaan.

Jadi, sungguh tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk berpikir negatif kepada Allah SWT. Sebab, selain merupakan akhlakmazmumah(tercela) di hadapan Allah SWT, juga merugikan diri sendiri. Berpikir negatif kepada Allah SWT, selain berbuah dosa besar, juga akan membuat kita menjadi pesimis,kehilangan harapan dan putus asa (El-Bantani, 2010: 78-79).

Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab, boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita:

Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 216)

Islam telah menaruh perhatian besar akan perkembangan berpikir manusia dengan menyerukannya untuk mengamati semua yang ada di langit dan di bumi, mengamati diri sendiri, mengamati semua makhluk-Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali Imron: 190-191).

Allah menjelaskan pentingnya proses berpikir dalam kehidupan manusia. Juga menjelaskan bagaimana Dia mengangkat derajat dan nilai orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya, sebagaimana firman Allah SWT :

Katakanlah; Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az-Zumar: 9).

Rasulullah juga menjelaskan keutamaan berpikir dengan menyeru manusia untuk memikirkan ayat-ayat Al-Quran dan juga merenungkan semua penciptaan-Nya, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :

Berpikir selama sejam lamanya lebih baik dari pada beribadah selama setahun. (HR. Abu Hurairah).

3. Ciri-ciri orang yang berpikiran positif

a. Beriman kepada Allah.

Yakni tawakal kepada-Nya dan meminta pertolongan kepada-Nya di setiap waktu. Allah SWT berfirman,

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka tawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal kepada-Nya. (Q.S. Ali Imron: 159).

b. Bernilai luhur.

Jujur, amanah, menyukai kebaikan, pemaaf. Sebesar apapun pengaruh godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti bohong, menggunjing, iri hati, mengadu domba, memfitnah, syirik, serta yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan dari Allah.

c. Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah.

Tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Ia mengetahui bahwa segala masalah pasti ada jalan keluarnya.

d. Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya.

Ia mensikapi masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu, hidupnya menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

e. Pandai bergaul dan suka membantu orang lain.

Suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia menghormati, mencintai dan suka membantu sesama. Tangannya selalu terulur untuk membantu siapa saja (Hamzah, 2010: 76).

4. Manfaat berpikir positif

a. Berpikir positif membebaskan diri dari pengaruh setan.

Dalam pandangan agama, pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam pikiran kita merupakan bisikan-bisikan setan. Setan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengacaukan pikiran manusia. Ketika pikiran seseorang telah berhasil dikacaukan oleh setan, efeknya sangat negatif.

Seseorang tidak mampu lagi berpikir dengan akal sehatnya sehingga lepas kontrol atau kendali akan dirinya. Perkosaan, perkelahian, pembunuhan, minum-minuman keras, sampai pada bunuh diri. Allah melarang kita berpikiran negatif sebagaimana firman-Nya :

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. (Q.S. al- Hujurat: 12).

Berpikiran negatif itu sesuatu hal yang belum tentukebenarannya, maka dari itu Allah melarang hambanya dari berpikiran negatif. Dengan berpikiran positif maka tidak ada celah untuk setan masuk dan mempengaruhi kita. Allah SWT berfirman :

Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. (Q.S. Al-Araf: 200).

b. Berpikir positif menyehatkan tubuh.

Pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Banyak penyakit fisik yang berawal dari pikiran. Ketika kita memasukkan pikiran-pikiran negatif ke otak maka akan menimbulkan emosi (perasaan) negatif. Kemudian, emosi-emosi negatif tersebut melepaskan hormon-hormon di dalam tubuh yang dapat menyebabkan munculnya penyakit.

Para peneliti asal Inggris telah melakukan penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara emosi-emosi negatif dengan tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pastikanlah kita selalu berpikir positif sehingga menimbulkan emosi positif yang akan melepaskan hormon-hormon positif di dalam tubuh. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita akan kuat dan sehat.

c. Berpikir positif menumbuhkan ketenangan jiwa.

Kunci hidup tenang dan damai ada pada pikiran kita. Peristiwa dan masalah apa pun yang kita alami dalam kehidupan, tidak akan membuat gusar dan cemas jika disikapi dengan sikap dan pikiran positif. Ketidak-mampuan kita dalam mengendalikan pikiranlah yang menimbulkan respons tidak tepat dalam menghadapi dan menyikapi suatu hal. Akibatnya, kita tidak merasakan ketenangan dalam hidup ini. Jadi, kuncinya ada pada pengendalian pikiran kita. Pikiran positif akan menimbulkan emosi atau perasaan positif. Sedangkan, pikiran negatif akan menimbulkan emosi atau perasaan negatif.

Ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan dengan pikiran negatif, secara otomatis akan menimbulkan emosi negatif. Efek selanjutnya, kita tidak akan merasakan ketenangan jiwa. Sebaliknya, ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan kita dengan pikiran positif, secara otomatis pula akan menimbulkan emosi jiwa yang positif. Efek selanjutnya, kita akan merasakan ketenangan jiwa.

d. Berpikir positif mendatangkan kebahagiaan.

Rahasia kebahagiaan terletak pada diri kita sendiri. Lebih tepatnya lagi, ada pada pikiran kita. Ketika kita memutuskan untuk bahagia dengan kondisi apa pun, kita akan merasa bahagia. Bahkan saat sakit atau sedang kesusahan sekalipun. Jika pikiran tetap berpikir dan memutuskan bahwa kita orang yang bahagia, kita akan merasa bahagia. Apa yang ada dalam pikiran, itulah yang direspons oleh perasaan kita.

Jika yang ada dalam pikiran kita adalah kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian maka perasaan kita juga akan merasakan hal yang sama. Efeknya, secara keseluruhan diri kita merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian. Dengan demikian, kebahagiaan bukan sesuatu yang sulit untuk diraih. Kebahagiaan merupakan fitrah manusia. Hanya kitalah yang mempersulit diri sehingga kebahagiaan menjadi sesuatu yang sulit untuk diraih. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

Keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidakmengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-Araf: 23).

e. Berpikir positif meningkatkan kepercayaan diri.

Berpikir positif membuat kita mampu membangun motivasi dan harapan. Berpikir positif juga membuat kita mampu mengatasi keputusasaan. Dengan membiasakan diri berpikir positif, kita akan mampu menghargai diri sendiri dan merasa diri berharga. Kita juga akan merasa bahagia dengan diri kita. Pada akhirnya, kita akan mampu menarik hal-hal positif dan menolak hal-hal negatif.

Ketika kita berpikir positif, secara otomatis akan mempengaruhi jiwa kita menjadi lebih optimis, imajinasi (daya khayal) kita menjadi lebih kreatif dan semangat kita menjadi semakin kuat. Halini akan membuat kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kita tidak merasa minder untuk bergaul dan berinteraksi dengan siapa pun. Kita pun merasa mampu meraih apa yang dicita-citakan (El-Bantani, 2010: 177-178).

Referensi:

Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1991.El-Bantani, Syafiie, kekuatan berpikir positif, Jakarta: Wahyu Media, 2010.Said, Positif Thinking, Solo: Qaula, 2010.Shihab, M. Quraish, Dia Dimana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena, Jakarta: Lentera Hati, 2004.Sutoyo, Anwar, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara, 2007.

Ada Apa dibalik Perintah Berperilaku & Berpikir Positif (Menurut ISLAM & Penelitian Ilmiah)17 Juni 2011 pukul 19:17Apa hubungan penelitian-penelitian ilmiah/medis kontemporer dengan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu tentang perintah beliau kepada kita umat manusia agar selalu beribadah? Mari kita simak uraiannya berikut ini:Sudut Pandang ISLAMBaginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu telah menyampaikan kepada kita umat manusia dalam berbagai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui al-Quran & sabda beliau melalui al-Hadits terkait dengan "arti sehat" dipandang dari pengaruh pikiran dan perilaku positif manusia terhadap pengaktifan potensi-potensi positif gen-gen di dalam tubuh manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah banyak memberikan kita petunjuk melalui penekanan kata-kata yang bermakna positif, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS al-Baqarah [2]:183)"..Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."(QS al-Baqarah [2]:184)Tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih badan (jasad) adalah puasa.(HR Ibnu Majah)Allah Subhanahu wa Ta'ala , berfirman, Semua amal perbuatan Bani Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan karena itu Akulah yang langsung membalasnya. Puasa itu ibarat perisai. Pada saat puasa, janganlah engkau mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan atau mengajak berkelahi, hendaknya dikatakan kepadanya, Sesungguhnya aku sedang puasa.Selanjutnya nabi bersabda, Demi Allah yang diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak kasturi (parfum). Dan bagi orang yang berpuasa tersedia dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika kelak menemui Allah karena pahala puasanya.(HR Bukhari, Muslim, NasaI, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.(QS al Baqarah [2]: 261)"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya & kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS al-Baqarah [2]:271)Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya."(QS Ali Imran [3]: 92)Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya. Kemudian malaikat yang satu berkata, Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.(HR Bukhari & Muslim)"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya."(HR Muslim)Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.(HR. Abu Dawud)Sehingga dapat kita amati dengan seksama bahwa baik di dalam al-Quran maupun al-Hadits, perintah-perintah tersebut selalu mengandung suatu arti yang positif/baik bagi kita.Sudut Pandang Ilmiah/MedisMerasa bahagia secara mental dan fisik meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sedangkan tidur sejenak selama 5 menit dalam posisi relaks akan memulihkan tenaga (power nap).Ada beberapa contoh mengenai orang-orang yang secara menakjubkan dapat sembuh dari sakit parahnya setelah menetapkan pikiran mereka pada suatu tujuan. Ada berbagai contoh dari seluruh dunia saat orang-orang menderita kanker mengalami rasa syukur karena satu dan lain hal, dan begitu mulai mengalami perasaan itu, mereka pun mulai membaik.Semua manusia memiliki potensi yang tak terbatas, tetapi potensi itu sering tersembunyi. Saat ada kesempatan bagi potensi itu untuk terpenuhi, enzim-enzim di dalam tubuh pun teraktivasi sehingga menciptakan energi dan bahkan sering membawa seseorang kembali dari keadaan sekarat.Di pihak lain, betapapun sehatnya tubuh anda, jika anda hidup kesepian, selalu terfokus pada hal-hal yang negatif dan mengasihani diri sendiri, perlahan enzim dalam tubuh anda akan kehilangan kekuatannya.Kuatnya keteguhan hati dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang sepertinya tidak mungkin terjadi.Menyembuhkan kanker dengan cinta bukanlah suatu hal yang tak mungkin. Jika seseorang sungguh-sungguh percaya bahwa ia akan sembuh dan mengalami cinta sejati dari lubuk hatinya yang paling dalam, orang itu akan dapat mengatasi penyakitnya.Tidak ada faktor motivasi yang lebih besar daripada cinta.Cinta memiliki banyak bentuk-antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, antara rekan-rekan dan teman-teman, antara kita dan orang-orang yang membutuhkan. Apapun bentuknya, bahwa motivasi, kesehatan dan kebahagiaan, semua terlahir dari cinta. Kehidupan bahagia dipenuhi oleh cinta, dan tahap-tahap cinta berkembang dari menerima cinta, membangun cinta dengan orang lain dan memberikan cinta.Pada saat seseorang merasa benar-benar bahagia, darah akan menunjukan sistem kekebalan yang sangat aktif. Oleh karena enzim pangkal meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, seseorang yang merasa bahagia akan memiliki banyak enzim pangkal.Dr. Hiromi Shinya, MD sebagai Guru Besar Kedokteran Alber Einsten College of Medicine, USA pernah menyampaikan bahwa didalam tubuh manusia terdapat lima aliran :1. aliran darah dan getah bening,2. aliran pencernaan,3. aliran urine,4. aliran udara,5. aliran tenaga dalam (chi).Sangat penting dijaga agar kelima aliran ini tidak terganggu, dan satu hal yang menjaga agar kelima aliran ini tidak terhambat adalah olahraga.Enema kopi, membersihkan usus besar dengan air yang mengandung kopi, ditambah mineral dan ekstrak yang menghasilkan laktobasilus, melalui dubur.Ada lebih dari 5.000 enzim dalam tubuh manusia yang menghasilkan mungkin 25.000 reaksi yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa setiap tindakan dalam tubuh manusia dikontrol oleh enzim, tetapi sangat sedikit yang kita ketahui tentang enzim.Dorongan energi emosi positif yang muncul dari cinta, tawa, dan kebahagiaan dapat menjadikan DNA untuk memproduksi limpahan enzim pangkal, yaitu sang enzim ajaib yang beraksi sebagai bio-katalis untuk memperbaiki sel-sel.Dalam rancangan alam, dimana ada entropi selalu ada sintropi, demikian pula sebaliknya. Entropi, proses seseorang atau sesuatu bergerak menuju kehancuran atau pembusukan. Proses yang membalikan laju entropi menuju perbaikan, regenerasi, dan kebangkitan disebut sintropi.Setiap hari, tubuh manusia melakukan regerasi melalui metabolisme. Bahkan ketika jatuh sakit, kekuatan penyembuhan alami membantu kita sembuh. Ini semua adalah fungsi sintropi. Namun, agar sintropi tubuh kita berfungsi dengan normal, kita harus hidup sesuai dengan hukum alam.Motivasi dan kebahagiaan adalah kekuatan mental yang mengubah entropi. Mulailah menghindari konsumsi makanan yang teroksidasi dan produk-produk susu, minum air yang baik, serta memusatkan perhatian pada perasaan bersyukur dan kebahagiaan setiap harinya, tubuh akan mulai bergeser dari keadaan entropi menjadi sintropi.Kebiasaan baik, betapapun kecil pada awalnya, akan berdampak pada kesehatan. Konsumsilah makanan yang baik, kuasai gaya hidup yang baik, minumlah air yang baik, istirahatlah yang cukup, berolah ragalah secukupnya, serta jalani minat yang memotivasi anda, dan tanpa ragu lagi tubuh aAnda akan bereaksi positif.Kazuo Murakami, Ph.D (ahli genetika terkemuka dunia) peneliti & penulis buku "The Divine Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita" menyampaikan bahwa ia menemukan keajaiban dari DNA yang tak sekedar kumpulan basa-basa purin yang membawa kode genetik makhluk hidup. Karakteristik genetik yang selama ini dianggap bersifat tetap dan niscaya, dalam penelitiannya Murakami memperkenalkan konsep on/off yang diatur oleh gen-gen. Dan ajaibnya tombol on/off gen ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita! Pikiran dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen kita, you are what you think.Juga dipaparkan bahwa setiap manusia diberi porsi kemampuan yang sama. Hanya saja ada yang gennya dalam keadaan on sedang yang lain off. Dan kemauan yang keras disertai usaha dan pikiran positif ternyata mampu meng-ON-kan gen positif kita yang tadinya dorman.Kazuo Murakami juga menemukan bahwa kondisi on atau off-nya sebuah gen juga berpengaruh terhadap kesehatan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru justru dapat mengenai mereka yang sama sekali bukan perokok, sedangkan yang perokok aktif justru tidak/belum terkena kanker paru. ini terkait dengan kondisi on/off gen yang mempengaruhi penyakit tersebut.Karakteristik-karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap para ahli bersifat tetap tak berubah) dan niscaya. Namun, penelitian-penelitian mutakhir menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen kita. Sudah banyak diketahui peran faktor-faktor fisik dan kimiawi, tetapi dalam buku ini, Kazuo Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen positif dan menonaktifkan gen-gen negatif.Apalagi bila dengan sengaja kita melatih hati dan pikiran kita dalam sebuah Tehnik seperti amalan sunnah berikut: Dzikir, Puasa, Sedekah dan yang lainnya. Maka potensi-potensi Positif yang selama ini tertidur di dalam Gen kita akan menjadi aktif.Sepanjang penelitiannya, Murakami menemukan bahwa sifat kompleks dari DNA sebagai cetak biru makhluk hidup, bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba, sebagaimana yang sering didengungkan para ilmuwan atheis lain. Murakami akhirnya mengakui bahwa ada sesuatu yang dahsyat dibalik penciptaan DNA ini. Dan dia menamakan sebagai Sesuatu Yang Agung' yang diluar kuasa manusia. Dengan kata lain, ada potensi manusia tersembunyi di dalam gen-gen diri kita ini. Karena kode genetik terbukti terlalu kompleks sehingga tak mungkin terbentuk secara acak, fakta ini membuktikan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini. Sehingga kemudian ia meyakini bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu Sang Asal Mula. Semua sel memiliki bentuk yang serupa. Oleh karenanya, kehidupan dalam segala bentuk, manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan sel tunggal harus dihormati dan dihargai.KesimpulanDari penelitian Dr. Hiromi Shinya, MD dan Kazuo Murakami, Ph.D sudah cukup untuk dapat kita ambil kesimpulan bahwa segala hal yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Rasul-Rasul-Nya dalam kehidupan umat manusia adalah demi untuk kebaikan umat manusia itu sendiri. Semakin banyak kita beribadah, semakin banyak pula perilaku beserta pikiran positif yang terbentuk dan tertanam dalam memori otak kita.Maka akan semakin banyak pula potensi-potensi positif pada gen-gen yang awalnya 'tertidur' kemudian 'bangun' dan dari memori terjadi pemrograman yang kemudian akan menggerakkan seluruh syaraf pada otak. Dan syaraf akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis untuk meraih apa yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu bergetar yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi keseluruh alam. Getaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus tanpa halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang memancar pula dari pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan terjadilah proses hukum alam saling bertemu dalam gelombang yang sama. Pikiran positif akan bertemu dengan pikiran positif, dan pikiran negatif akan bertemu dengan pikiran negatif. Inilah yang dimaksudkan denganThe Law Of Atraction.Oleh karena itulah di dalam menjalani ibadah puasa, kita juga amat dianjurkan tuk memperbanyak dzikir, doa, sedekah dan berperilaku yang positif, sebab disamping pengaruh positifnya terhadap mental dan tubuh, pikiran serta perilaku positif juga akan menjadikan hubungan yang khusus dengan Sang Maha Pencipta.Karena ketika sesesorang berdzikir/memanjatkan doanya, ruhaninya menembus tertuju kepada pusat energi yang paling tinggi, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.Dan dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan, sesungguhnya ia sedang meraih energi Tuhan yang selalu terpancar kepada jiwa orang yang mendekati-Nya. Energi Tuhan hanya bisa turun kepada hati yang pasrah dan merendahkan diri. Kekuatan pasrah inilah yang kemudian akan menghasilkan kesehatan, intuisi dan kecerdasan spiritual yang luar biasa.Maka seiring dengan mulai ditemukannya berbagai kajian ilmiah kontemporer pengaruh perilaku & berpikir positif terhadap kehidupan manusia, hal ini semakin meneguhkan kebenaran ajaran baginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.Sehingga keraguan apalagi yang melekat padamu wahai saudara-saudariku semua, bukankah temuan hasil penelitian para ilmuwan kontemporer terkemuka tersebut telah menjadikan keraguan kita sirna terhadap berbagai perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala tuk beribadah?Kemudian setelah mengetahui berbagai argumentasi ilmiah/medis tersebut tadi, apakah kita semua juga telah menemukan jawaban atas hakikat dari firman Allah berikut?"Katakanlah:` Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam."(QS. al-An'am [6]:162)Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahi kita amalan-amalan ibadah yang selalu dicintai oleh-Nya. Karna hanya Allah yang memberi taufik.Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna.

Berfikir positif dan produktif

Banyak anggapan dan teori yang mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan seseorang. Pikiran yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik disaat bekerja maupun terkena musibah.

Seseorang yang sakit akan cepat sembuh manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang terkena musibah akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada Allah SWT) dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada rasa optimisme yang tinggi.

Berpikir positif dan menjadikannya produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum muslim yang terdahulu. Diantaranya

KISAH SITI HAJAR

Disaat yang sulit, ditengah padang pasir Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT.Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?. Yang demikian di ucapkan berkali-kali, namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?. Ya, jawab Ibrahim. Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan.

Dari percakapan diatas terlihat bahwa Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan sepenuhnya kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar berbuah manis, dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar.

Sedangkan berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan mata air zam-zam. Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha (produktifitas Siti Hajar) tekah Rasulullah sampaikan dalam sabdanya; Semoga Allah memberikan rahmat kepada ibunya Ismail, seandainya ia tidak menceduk air zam-zam, niscaya air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas.

Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam ibadah haji, ia adalah sai.

Allah SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.

Dalam Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang dari arah yangsama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan terus berusaha dalam menggapai keberhasilan dalam berbagai hal. berfikir positif dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri seseorang. Wallahualam.

BERFIKIR EFEKTIF DANPRODUKTIFPosted onMay 8, 2013byiyonsyamsuddinDalam keseharian, manusia selalu melakukan berbagai tindakan atau aktivitas. Ada yang memiliki tindakan yang banyak dan ada yang memiliki tindakan yang sedikit dalam waktu yang sama terlepas itu efektif/produktif atau tidak.Sobat, Setiap tindakan atau aktivitas berasal dari sebuah kegiatan yang dikerjakan otak kita yaitu berfikir. Kualitas maupun kuantitas sebuah tindakan akan sangat tergantung bagaimana efektif dan produktif atau tidak. Sehingga apabila ingin bertindak efektif dan produktif maka awalilah dengan cara berfikir efektif dan produktif.Berfikir efektif dan produktif akan mengendalikan tindakan, emosi dan perilaku hidup sehari hari. betapa tidak banyak dalam kehidupan kita masih melakukan tindakan-tindakan yang kurang efektif dan produktif dikarenakan tidak pandai mengelola fikiran yang dimiliki.Untuk itu ada tips, agar kita bisa berfikir efektif dan produktif :1. Berfikir PositifUntuk bisa berfikir efektif dan produktif tentunya harus diawali berfikir positif sehingga akan menghasilakan semangat(ghirah)dan tentunya akan melandasi hasil atau tindakan yang positif pula. Sebaliknya berfikir negative hanya akan membawa kepada tindakan negative.2. Berfikir dari akhir ke awalAgar berfikir efektif dan produktif dalah dengan cara berfikir dari akhir kemudian ka awal. Dalam bukunya the seven habits of higly efectivity people karangan Steven R Covey dikatakan bahwa agar lebih efektif dan produktif maka mulailai dari yang akhir menuju ke awal. Hal tersebut menunjukan adanya goal (tujuan) yang jelas sehingga menjadi kerangka / acuan dalam berfikir dan tidak terlalu mengembang ke hal yang lain.3. Berfikir focussupaya berfikir lebih terarah dan tidak mengembang ke hal-hal lain di luar tema maka lakukanlah dengan cara focus atau tertuju pada tema yang akan dilakukan, atau dalam istilahnya konsentrasiSobat, tentu saja dengan kita mampu berfikir efektif dan produktif dalam kehidupan akan ada banyak manfaat yang akan dirasakan :1. Tindakan lebih terarah2. Banyak hal yang bisa dilakukan3. Mempercepat proses tindakan4. Menambah semangat dalam melakukan tindakan5. Dan sebagainya.Sobat, semoga dapat bermanfaat.Walahu alam

Apakah rahasia menjadi manusia yang efektif dan produktif?

Dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menjelaskan tujuh kebiasaan manusia yang efektif.

Untuk memudahkan Anda memahami tujuh kebiasaan tersebut, berikut presentasi inspiratif yang membahasnya secara menarik. Jika Anda menerapkan ketujuh kebiasaan tersebut, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menjadi manusia yang efektif dan produktif. Silakan simak presentasi berikut kemudian Anda bisa membaca penjelasannya.

1. Be Proactive Jadilah Manusia Proaktif

Menjadi manusia proaktif berarti Anda secara sadar mengambil tanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri. Dalam setiap situasi, Anda akan mempertimbangkan kondisi yang dihadapi kemudian mengambil keputusan.

Orang yang proaktif akan menjalankan setiap keputusan yang dia ambil dan berusaha menjalankannya sebaik mungkin. Ketika bekerja dia akan fokus pada pekerjaannya dan sebaliknya jika dia memilih bersantai dia akan menikmati masa santainya.

Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan. Sebab tidak selamanya situasai dan kondisi selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kondisi yang dihadapi tidak nyaman, orang proaktif akan mencari cara untuk mengubahnya.

Orang proaktif memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki. Mereka tidak menyalahkan masa lalu. Melainkan mereka menjalani apa yang ada di tangan mereka saat ini dan bagaimana melakukannya sebaik mungkin.

2. Begin With The End In Mind Mulailah Segala Sesuatu Dengan Gambaran Akhirnya

Memulai sesuatu dengan gambaran akhir berarti ketika Anda ingin mengerjakan sesuatu, Anda mampu menggambarkan hasil akhir yang ingin dicapai dengan jelas. Dengan demikian, setiap tindakan akan memiliki visi dan tujuan yang jelas.

Apapun yang kita lakukan sesungguhnya melewati dua fase penciptaan.Pertama kita ciptakan di alam mental. Kita membayangkan bagaimana bentuk akhir dari sesuatu yang ingin kita ciptakan atau sesuatu yang ingin kita lakukan. Kedua menciptakannya di alam nyata. Setelah kita punya gambaran, selanjutnya kita membuatnya menjadi kenyataan.

Contoh paling sederhana adalah seorang insinyur yang membangun gedung tinggi. Dia akan menyiapkan gambar kerja secara lengkap sebelum membangunnya. Dengan demikian insinyur tersebut tahu betul apa yang harus dia kerjakan, bagaimana mengerjakannya dan bagaimana hasil akhir yang ingin dia dapatkan.3. Put First Things First Selalu Dahulukan Yang Lebih Utama

Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. Diantara berbagai persoalan tersebut ada yang lebih utama antara satu dengan lainnya.

Manusia produktif akan fokus pada prioritas. Mereka sadar tidak semua hal yang ada bisa kita selesaikan. Karena itu mereka betul-betul menilai mana urusan yang paling penting kemudian mendahulukannya.

Jika urusan penting dan besar telah selesai, baru mereka berpindah ke urusan yang lebih kecil. Dengan demikian, energi mereka akan fokus untuk menyelesaikan hal-hal yang lebih utama terlebih dahulu. Mereka melakukan hal-hal yang membawa perubahan besar jika dilakukan.Adapun urusan yang lebih kecil, seharusnya ditempatkan pada prioritas selanjutnya jika urusan besar telah selesai.4. Think Win-Win Berpikirlah Menang-Menang, Bukan Menang-Kalah

Kebiasaan keempat manusia efektif berpikir menang-menang bukan menang kalah.Setiap orang punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda punya kepentingan, begitu juga orang lain. Kebiasaan berpikir menang-menang adalah berusaha untuk mencari jalan terbaik buat kedua belah pihak meskipun keinginan dan kepentingan kita berbeda.

Orang yang berpikir menang-menang akan selalu mengutamakan kerjasama, sifat kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak.

Jika ini bisa dilakukan maka baik Anda maupun orang yang melakukan sesuatu bersama Anda akan menjalankannya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin. Kenapa? Karena kita tahu bahwa tindakan tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak.5. Seek First To Understand, Then To Be Understood Pahami Orang Lain Dulu, Baru Mereka Memahami Anda

Memahami orang lain terlebih dahulu sebelum orang lain memahami Anda. Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

Keterampilan mendengarkan atau listening menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Karena itu cobalah dengarkan orang lain terlebih dahulu.Mendengarkan di sini bukan sekedar dengar, melainkan berusaha memahami sudut pandang orang lain dan mengapa mereka berpandangan demikian. Jangan bersikap egois ingin selalu dimengerti.

Kebiasaan manusia efektif adalah berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diir kita.6. Synergize Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain

Lakukan sinergi dengan orang lain.Orang efektif akan selalu bersinergi dengan pasangannya, rekan kerja, dan masyarakat di sekitarnya.

Apa itu sinergi?Kita menggabungkan kekuatan diri kita dengan kekuatan orang lain untuk berkarya, demi kemajuan bersama. Bukan untuk bersaing atau saling menjatuhkan.7. Sharpen The Saw Asahlah Gergaji Agar Senantiasa Tajam dan Berfungsi Baik

Anda menggunakan fisik, pikiran dan mental dalam melakukan berbagai aktivitas. Agar senantiasa efektif, Anda perlu mengasah gergaji-gergaji tersebut sehingga selalu tajam dan berfungsi dengan baik.

Mengasah gergaji berarti memelihara dan memperbaharui aset terbesar: diri sendiriAda empat aspek yang perlu selalu kita asah: Fisik: memastikan fisik yang prima lewat istirahat yang cukup, menjaga kebugaran tubuh lewat olahraga, dan tindakan lainnya. Sosial/Emosional: memastikan hubungan sosial yang baik dengan keluarga, dan orang-orang di sekitar kita. Mental: menjaga aspek psikis dengan cara mengelola stress yang mungkin muncul akibat tekanan kerja. Spiritual: memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan untuk selalu membimbing kita dalam setiap langkahDengan kebiasaan terakhir ini, akan membuat Anda bisa terus melakukan enam kebiasaan efektif lainnya.

Itulah tujuah kebiasaan yang jika Anda lakukan akan mengantarkan Anda menjadi manusia Efektif dan Produktif.

Sepanjang ingatan saya, bukuThe Seven Habits of Highly Effective Peopleadalah buku self-help pengembangan diri yang pertama saya baca. Saya menemukan buku ini pertama kali di perpustakaan daerah Sumatera Utara, tepatnya di Medan, kota kelahiran saya. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMU kelas 1 atau kelas 2, dan buku ini membawa perubahan yang banyak buat saya.Buku ini sudah saya ulang sedikitnya 7 kali baik versi bahasa Indonesia maupun Inggris. Dan apa-apa yang diajarkan dalam buku tersebut menurut saya masih terus relevan sampai sekarang.Adapun kebiasaan yang saya lakukan setiap kali selesai membaca buku adalah mempraktekkannya. Melakukan apa-apa yang kita baca akan membuat kita memahami esensi dari bacaan tersebut sekaligus mendapatkan pemahaman tertinggi ketimbang hanya menyimpannya dalam kepala. Berikut adalah tiga kebiasaan pertama dari tujuh kebiasaan manusia efektif itu:1. Be Proactive Menjadi Manusia ProaktifMenarik apa yang disampaikan Covey pada bagian ini. Setiap kita diberi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ada berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari mulai dari bekerja, belajar, bermain bersama anak, dan aktivitas lainnya. Salah satu ciri orang yang tidak produktif adalah ketika mengerjakan sesuatu, pikirannya ada di tempat lain. Ketika dia sedang bekerja di kantor, sebenarnya dia ingin santai dan bermain bersama anak-anak. Dan di saat dia rekreasi bersama keluarga, pikirannya malah disibukkan oleh pekerjaan kantor.Orang yang seperti ini akan kesulitan menikmati apa yang sedang dia kerjakan. Setiap aktivitas terpaksa dilakukan dan menjadi kewajiban yang tidak bisa dia hindari. Adapun kebiasaan proaktif yang diajarkan Covey adalah bagaimana kita bisa secara aktif dan secara sadar melakukan apa yang ingin dan perlu kita lakukan. Ketika kita mengerjakan sesuatu, kita memang telah memilih untuk mengerjakannya dan fokus pada hal itu. Ketika kita berpindah ke hal yang lain, kita pun melakukannya dengan sepenuh hati. Dengan cara ini, kita melakukan tindakan produktif pertama, yakni secara proaktif menjalani kehidupan dengan sepenuh hati.2. Begin With The End In Mind Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan AkhirnyaSetiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi terwujud. Mirip dengan seorang insinyur. Sebelum dia membangun rumah, maka sang insinyur akan membuat gambar tekniknya. Dia sudah tahu bentuk atap seperti apa, letak kamar utama di mana, dan berapa banyak fondasi yang diperlukan untuk mendirikan rumah tersebut. Rumah tersebut sudah tercipta dalam visi sebelum diwujudkan dalam bentuk fisiknya.Dengan memulai sesuatu dari tujuan akhirnya, maka kita akan terhindar dari menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk akhir yang tidak bermanfaat. Kita akan mempertanyakan segala sesuatu yang kita lakukan, sebenarnya saya mengerjakan hal ini untuk apa?, Untuk siapakah saya mengerjakannya?3. Put First Things First Dahulukan Yang UtamaDalam hidup selalu ada hal penting dan hal kurang penting atau bahkan tidak penting sama sekali. Secara sederhana, kita bisa membagi aktivitas untuk menentukan mana yang penting mana yang tidak, mana yang urgent atau mendesak dan mana yang tidak. Seringkali orang tercampur dan tidak bisa membedakan antara sesuatu yang penting dan sesuatu yang mendesak. Sebagai contoh, mengangkat telepon yang sedang berdering adalah hal yang mendesak, tapi belum tentu penting. Mendesak karena setelah beberapa kali berdering, telepon akan kembali diam dan kesempatannya mengangkatnya menjadi hilang. Sementara penting atau tidaknya baru bisa diketahui belakangan.Covey mengajarkan kita untuk membuat kuadrant 2 x 2 yang menggambarkan mana yang penting dan tidak penting serta mana yang mendesak dan tidak mendesak. Hal yang penting sekaligus mendesak adalah tugas-tugas utama yang harus menjadi prioritas. Berikutnya hal yang penting namun kurang mendesak.Mengapa hal yang penting harus didahulukan? Karena mengikut prinsip Pareto 80/20, bisa jadi hal yang penting hanya akan menghabiskan 20% waktu mengerjakannya namun memberi dampak 80%. Sementara sisanya hal-hal yang tidak penting akan menghabiskan 80% waktu kita dengan hasil cuma 20%.

Menjadi Manusia Efektif dan Produktif (Bagian 2)Posted onAUGUST 23, 2010Written byMUHAMMAD NOER9 COMMENTSPada tulisan sebelumnya, saya telah membahas 3 kebiasaan pertama dalam7 Habits of Highly Effective People.Steven Coveymenyebut 3 kebiasaan pertama tersebut denganPrivate Victory.Anda menjadi pribadi yang efektif jika berhasil memiliki tiga kebiasaan yaitu:1.Be Proactive Menjadi Manusia Proaktif2.Begin With The End In Mind Memulai Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya3.Put First Things First Dahulukan Yang UtamaJika Anda belum sempat membacanya, silakansimak bagian pertama kebiasaan efektiftersebut.Selanjutnya saya akan membahas 3 kebiasaan berikutnya yang disebutPublic Victory.Anda akan menjadi pribadi yang efektif ketika berinteraksi dengan orang lain ketika Anda menang secara publik. Karena kita selalu memiliki ketergantungan dengan orang lain dan sebaliknya, maka tiga kebiasaan berikut merupakan interaksi antara kita dengan orang lain.Kebiasaan 4: Think Win-Win Berpikir Menang-MenangSetiap manusia punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda juga punya. Hal yang sama juga terjadi pada setiap orang lainnya. Dalam berinteraksi dan mengambil tindakan, pikirkanlah kepentingan kedua belah pihak. Jika Anda dapat melakukannya, maka keputusan atau tindakan yang diambil akan dihormati oleh keduanya. Kedua belah pihak akan berkomitmen untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh karena kepentingannya ikut dipertimbangkan.Seringkali kita tidak sadar ingin menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita namun merugikan orang lain. Atau kalaupun tidak sampai merugikan orang lain, kita hanya memikirkan kepentingan kita dan tidak peduli apakah hal-hal yang menjadi perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak. Tindakan di sini disebut dengan Win-Lose. Satu pihak menang namun pihak lainnya harus kalah.Jika Anda sebagai seorang atasan di kantor atau instansi tempat bekerja, maka tak jarang kita menggunakan pendekatan Win-Lose:Atasan :Pokoknya saya mau kamu selesaikan laporan ini sore ini juga.Saya kan sudah bilang tugas ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, saya tidak mau mendengar alasan apapun.Karena Anda seorang bos, maka mau tak mau bawahan Anda akan tetap melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapi bisa jadi dia melakukannya karena terpaksa. Pekerjaan dilakukan dengan hati yang mangkel sehingga hasilnya pun tidak maksimal.Berbeda jika pendekatan Win-Win yang digunakan:Atasan :Saya butuh laporan ini besok pagi untuk dibahas bersama manager lainnya, karena itu saya butuh sore ini selesai agar bisa dipelajari dulu. Saya mengerti kamu ingin pulang lebih awal, namun saya berharap kamu bisa menyelesaikannya.Bawahan :Saya ingin membantu Bapak tapi saya ada janji untuk mengajak anak saya jalan-jalan sore ini. Sudah beberapa kali saya membatalkannya karena pekerjaan.Atasan :Apakah kamu punya usulan bagaimana caranya agar besok saya siap dengan laporan yang matang?Bawahan :Bagaimana kalau besok pagi saya datang lebih awal untuk menyelesaikannya. Setelah itu saya bisa mendiskusikannya dengan Bapak sebelum rapat dimulai. Dengan demikian saya tetap bisa memenuhi janji dengan anak saya.Atasan :Oke kalau begitu. Meskipun saya berharap sore ini sudah ada hasilnya, namun jika kamu bisa menyelesaikan besok pagi saya kira tidak ada masalah. Masih ada setengah jam sebelum rapat dimulai. Dan kamu juga bisa menyenangkan anak-anak.Dengan cara ini, kedua belah pihak merasa senang, dihargai, serta kepentingan masing-masing bisa diakomodir tanpa harus mengganggu kepentingan pihak lainnya.Memang tidak mudah untuk membiasakan cara berpikir Win-Win. Ini menuntut sikap empati terhadap situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir Win-Win akan menjauhkan Anda dari cara bertindak egois yang hanya ingin kepentingan pribadi diutamakan.Kebiasaan 5: Seek First To Understand, Then To Be Understood Pahami Lebih Dulu Orang Lain, Agar Mereka Juga Bisa Memahami AndaOrang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau listening menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya.Kebiasaan kelima mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosa permasalahan dengan baik sebelum memberi tindakan. Mirip seperti seorang dokter yang memeriksa pasiennya. Dia akan menanyakan keluhan apa saja yang dialami sang pasien, sejak kapan sakit tersebut dirasakan, obat apa yang sudah pernah diminum sebelumnya, dan seterusnya. Setelah sang dokter memahami dengan baik dan mendengarkan sungguh-sungguh seluruh informasi yang diperlukan, barulah dia mengeluarkan resep atau mengambil tindakan sesuai pengetahuan dan pengalaman medis yang dimiliki.Kita sering berhadapan dengan kejadian dimana kita merasa orang lain tidak bisa dimengerti. Kita heran mengapa mereka melakukan sesuatu seperti itu. Padahal yang sebenarnya terjadi seringkali adalah kita tidak memahami tingkah laku mereka karena kita memang tidak mau mendengarkan dan memahami.Hal seperti ini tak jarang terjadi dalam hubungan orangtua dengan anak maupun antara suami dengan istri. Orangtua tidak mengerti tingkah laku anaknya dan sebaliknya anak juga tidak mengerti kemauan orangtuanya. Suami tidak memahami keinginan istrinya dan istri juga bingung dengan jalan pikiran suaminya.Dengan melatih kemampuan mendengar, Anda akan terlatih berempati dengan orang lain dan berusaha melihat persoalan dari sudut pandangnya. Dengan pemahaman tersebut, Anda bisa mengerti alasan di balik perilaku mereka dan pada akhirnya mereka pun bisa memahami Anda. Komunikasi akan jauh lebih mudah, lebih personal, dan saling memahami satu sama lain.Kebiasaan 6: Sinergize Melakukan Sinergi Dengan Orang LainSetiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itu sebabnya kita akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki orang lain dan sebaliknya apa yang menjadi kelebihan diri kita dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Inilah kerjasama harmonis di mana masing-masing pihak menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing dan memilih bersinergi, bukan berjalan sendiri-sendiri.Sinergi juga berguna ketika kita memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain. Kita menghargai perbedaan pandangan tersebut dan berusaha melakukan sinergi sehingga saling memperkuat dan memperkokoh, bukan saling merusak atau menjauhkan. Tiap orang pasti melihat sesuatu secara khas dan berbeda dari orang lain. Ini sangat wajar karena kita dibesarkan dari latar belakang yang berbeda, menjalani kehidupan yang berbeda, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Menghargai perbedaan yang ada dan melatih sinergi akan membuat kita lebih kuat dan orang lain lebih kuat pula. Masing-masing saling membantu untuk menutupi kekurangan yang ada pada orang lain dan memadukan kekuatan bersama untuk bergerak maju.Itulah tiga kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga Anda menjadi pribadi yang menang secara publik. Anda efektif buat diri sendiri sekaligus mampu bersikap efektif dalam interaksi dengan orang lain.Melatih keterampilan di atas dalam keseharian akan membuatnya menjadi kebiasaan atauhabituntuk menjadi manusia efektif dan produktif.Pada bagian ketiga, saya akan membahas kebiasaan terakhir yakni Sharpen The Saw Mengasah Gergaji Yang Anda Pakai agar senantiasa tajam dan mampu bekerja maksimal sesuai fungsinya.