refrat plastik skin graft

40
REFRAT SKIN GRAFT Oleh: TOMI ARDIANTO G0004129 BETHARIA SANTOSO G0006 KHRESTYAWAN L G0006104 Pembimbing: dr. Amru Sungkar, Sp.B, Sp. BP 1

Upload: hatchicp

Post on 05-Jul-2015

1.192 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Refrat Plastik Skin Graft

REFRAT

SKIN GRAFT

Oleh:

TOMI ARDIANTO G0004129

BETHARIA SANTOSO G0006

KHRESTYAWAN L G0006104

Pembimbing:

dr. Amru Sungkar, Sp.B, Sp. BP

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI

S U R A K A R T A

2011

1

Page 2: Refrat Plastik Skin Graft

PENDAHULUAN

            Skin graft merupakan suatu tindakan pembedahan dimana dilakukan

pemindahan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari suatu daerah asal (donor)

tanpa disertai vaskularisasinya kedaerah lainnya (resipien) untuk menutupi suatu

defek. Pada umumnya skin graft digunakan ketika metode tindakan bedah

rekonstruksi lainnya tidak sesuai atau penyembuhan luka tidak menunjukkan

keberhasilan. Skin graft biasanya digunakan pada kasus-kasus seperti luka yang

luas, luka bakar derajat tiga, luka yang tidak menunjukkan penyembuhan seperti

ulkus diabetik, ulkus pembuluh darah, yang berfungsi untuk mencegah kehilangan

cairan, mencegah infeksi, mencegah perluasan lebih lanjut dari luka tersebut.(1,2,3)

            Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap luka yang tidak dapat ditutup

primer mempunyai indikasi untuk dilakukan skin graft. Jaringan yang dapat

ditutup dengan skin graft adalah semua jaringan terbuka yang memiliki

permukaan luka dengan vaskularisasi yang cukup seperti otot, fasia, dermis,

perikondrium, periosteum, peritoneum, pleura dan jaringan granulasi. Luka yang

kurang suplai pembuluh darah sulit untuk dapat menghidupi skin graft, misalnya

tulang,tulang rawan, tendon, saraf, maka tidak dapat dilakukan teknik skin graft.

Atau daerah yang seharusnya dilakukan skin graft tetapi karena mengalami

trauma berat menyebabkan vaskularisasi daerah tersebut menjadi berkurang

sehingga tidak baik untuk dilakukan skin graft. (4)

            Teknik skin graft pertama kali diperkenalkan sekitar 2500-3000 tahun

yang lalu oleh kasta hindu Tilemaker, dimana skin graft digunakan untuk

merekonstruksi hidung setelah suatu tindakan amputasi sebagai hukuman

pengadilan (Hauben,1982), penggunaan modern selanjutnya yaitu Reverdin pada

tahun 1869 melakukan eksisi kulit kecil dan tipis yang diletakkan pada jaringan

granulasi. Kemudian Olliver dan Thiersch mengembangkan teknik split-thickness

graft pada tahun 1872 dan 1886 dan Wolfe dan Krause menggunakan teknik full-

thickness graft pada tahun 1875 dan 1893. (1,5)

2

Page 3: Refrat Plastik Skin Graft

            Skin graft pada umumnya menggunakan kulit dan individu yang sama

sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan tindakan. Kulit yang digunakan

dapat digunakan dari bagian tubuh mana saja, namun lazimnya dari daerah paha,

pantat, punggung, atau perut. Keberhasilan skin graft juga ditentukan oleh

perawatan pre operatif dan post operatif dari tindakan skin graft. (5,6)

ANATOMI KULIT

            Kulit adalah organ tubuh yang terluas yang terletak paling luar dan

membatasi dari lingkungan hidup manusia, juga merupakan organ essensial dan

vital serta sebagai sarana komunikasi non verbal antara individu. Kelembutan

kulit bervariasi, begitu juga ketebalan dan elastisitasnya. Luas kulit orang dewasa

adalah satu setengah sampai dua persegi. Tebalnya antara satu setengah sampai

lima millimeter, tergantung dari letak, umur, jenis kelamin, suhu dan keadaan gizi.

Fungsi utama kulit yaitu proteksi, absorpsi, ekskresi, pengindraan sensori,

termoregulasi, pembentukan pigmen, produksi vitamin D serta untuk ekspresi

emosi.

Gambar 1

Anatomi kulit

3

Page 4: Refrat Plastik Skin Graft

Secara histologis, kulit tersusun atas beberapa lapis yaitu lapisan epidermis,

lapisan dermis serta lapisan subkutis.

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang tersusun atas epitel

squamos yang terdiri atas terutama oleh keratinosit. Epidermis tidak memiliki

pembuluh darah, sehingga mendapatkannya melalui difusi dari dasar dermis,

menuju ke membrane basalis yang memisahkan epidermis dan dermis.

Stratum Korneum

Disebut juga lapisan tanduk. Merupakan lapisan kulit yang paling

luar, terdiri atas sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan

protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)

Stratum Lusidum

Merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel gepeng tidak berinti

dengan protoplasma yang berubah menjadi protein eleidin. Lapisan ini

tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.

Stratum granulosum

Terdiri dari dua sampai tiga lapis sel gepeng dengan sitoplasma yang

kasar yang terdiri atas keratohialin.

Stratum basalis

Merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis. Terdiri

atas dua jenis sel yaitu sel kolumnair dan melanosit.

2. Dermis

Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh

jaringan elastic dan fibrosa dengan elemen selular, kelenjar dan rambut

4

Page 5: Refrat Plastik Skin Graft

ssebagai adneksa kulit. Terdiri atas dua bagian yaitu pars papilaris dan pars

retikularis.

3. Subkutis

Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat

longgar berisi sel-sel lemak.

PEMBAGIAN SKIN GRAFT

1. Autograft

Graft berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang sama).

Hal ini dilakukan jika cukup tersedianya kulit sehat dan jika kesehatan pasien

memenuhi untuk perawatan tambahannya yaitu perawatan donor.

2.  Allograft

Graft berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal dari tubuh

yang lain).

3. Xenograft

Berasal dari makhluk lain yang berbeda spesies (binatang).

Allograft dan Xenograft hanya mencakup untuk sementara, dan bila

ditolak oleh sistem kekebalan tubuh resipen dalam tujuh sampai sepuluh hari

harus diganti dengan autograft. Berdasarkan ketebalannya, skin graft dibagi atas :

1. Split Thickness Skin Graft (STSG)

Skin graft yang dilakukan mencakup dermis dan sebagian dermis.

Terbagi atas tiga yaitu:

a. Thin Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit  0,008-0,012 mm, terdiri

dari epidermis dan ¼ bagian lapisan dermis.        

5

Page 6: Refrat Plastik Skin Graft

b. Intermedict (medium) Split  Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,012-

0,018 mm, terdiri dari epidermis dan ½ bagian dermis.

c. Thick Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,018-0,030 mm, terdiri

dari epidermis dan ¾ bagian dermis.

2. Full Thickness Skin Graft (FTSG)

Skin Graft yang terdiri dari epidermis dan seluruh bagian dermis.

SPLIT THICKNESS SKIN GRAFT (STSG)

STSG merupakan tindakan definitive sebagai penutup defek yang

permanen atau hanya sebagai tindakan yang sementara sambil menunggu tindakan

yang defenitif. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengontrol serta mengurangi

kemungkinan terjadinya infeksi dan menutup struktur vital tubuh.

STSG diindikasikan untuk menutup defek kulit yang luas. STSG

digunakan pada saat kosmetik tidak menjadi pertimbangan utama atau jika ukuran

defek terlalu luas sehingga tidak dapat dilakukan FTSG. Penggunaan lainnya

untuk menutup ulkus kulit yang kronik yang tidak sembuh-sembuh serta menutup

menutup daerah luka akibat luka bakar yang bertujuan untuk mengurangi tubuh

kehilangan cairan. Kontraindikasi penggunaan STSG yaitu tidak digunakan jika

dari segi kosmetik sangat diperhatikan seperti daerah wajah atau leher.

A.   Keuntungan  dari STSG yaitu :

         Kemungkinan take lebih besar

         Dapat dipakai untuk menutup defek yang luas

         Donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja

         Daerah donor dapat sembuh sendiri/reepitelisasi

6

Page 7: Refrat Plastik Skin Graft

B.   Kerugian dari STSG yaitu :

         Mempunyai kecendrungan kontraksi lebih besar

         Memiliki kecenderungan terjadi perubahan warna

         Permukaan kulit mengkilat

         Secara estetik kurang baik

C.  Keuntungan dari penggunaan Thin STSG yaitu :

         Vaskularisasi lebih mudah terjadi dan transplatasi lebih bertahan lama

         Penyembuhan daerah donor lebih cepat terjadi dan bisa digunakan kembali

dalam waktu singkat, sekitar tujuh sampai sepuluh hari.

D.  Kerugian dari penggunaan Thin STSG yaitu :

        Kecendrungan untuk terjadi kontraksi lebih besar

        Kurang menyamai tekstur kulit asli

E.   Keuntungan Thick STSG yaitu :

          Lebih sedikit terjadi kontraksi, lebih tahan terhadap trauma

          Lebih menyamai seperti kulit normal

F.   Kerugian dati Thick STSG yaitu :

        Vaskularisasi lebih sedikit

        Penyembuhan daerah donor lebih lambat, sekitar sepuluh sampai delapan

belas hari

Untuk mengambil STSG dari tempat donor dilakukan dengan menggunakan :

7

Page 8: Refrat Plastik Skin Graft

Pisau/Blade : semua pisau yang tajam, tipis dan rata

Pisau khusus : ketebalan graft yang diambil dapat diatur dan merata

(Humby, Braithwaite, Bodenham, Watson )

Dermatome : Dermatome tangan, dermatome listrik dan tekanan udara

FULL THICKNESS SKIN GRAFT (FTSG)

FTSG sering dijumpai sebagai tindakan defenitif untuk memperbaiki

kerusakan pada kulit wajah. Hal ini disebabkan karena kecendrungan kontraksi

lebih kecil, resistensi terhadap trauma lebih besar. Akan tetapi jumlah dan ukuran

donor sangat terbatas. Derah donor FTSG meliputi kepala dan leher,

retroaurikuler, supraklavikuler, dapat pula diambil dari daerah abdomen atau

paha.

Penggunaan FTSG diindikasikan pada defek dimana jaringan

disebelahnya tidak bebas, juga digunakan jika jaringan disebelahnya memiliki lesi

premaligna atau maligna dan menghalangi penggunaan flap. Lokasi yang sering

digunakan pada FTSG yaitu ujung hidung, dahi, kelopak mata, kantus medial,

konka dan jari.

Keuntungan dari penggunaan FTSG yaitu :

           Kecendrungan untuk terjadinya kontraksi lebih kecil

           Kecendrungan untuk terjadinya berubah warna lebih kecil

           Kecendrungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil

           Secara estetik lebih baik dari STSG

Kerugian dari penggunaan FTSG yaitu :

           Kemungkinan take lebih kecil dibanding dengan STSG

8

Page 9: Refrat Plastik Skin Graft

           Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas

           Donor harus dijahit atau ditutup oleh STSG bila luka donor agak luas

sehingga tidak dapat ditutup primer’

           Donor terbatas pada tempat-tempat tertentu

Teknik mengerjakan FTSG yaitu pertama-tama dibuat patron dari defek

yang ada dari kasa kemudian dibuat desain pada daerah donor. Kemudian

dilakukan penyuntikan NaCl 0,9% atau lidokain dicampur adrenalin 1:200.000.

Kemudian dilakukan insisi sesuai desain sampai sedalam epidermis. Dilakukan

pemisahan dermis dengan subkutis, keadaan kulit dalam keadaan tegang. Setelah

kulit didapat dilakukan pembuangan jaringan lemak yang ikut terangkat.

TEKNIK  DAN ALAT-ALAT SKIN GRAFT

A. Split Thickness Skin graft

Jika ada defek yang mau dikoreksi dengan STSG, ukuran lesi diukur

dengan tepat, bisa juga sutura (jahitan) dilakukan untuk mengecilkan size

defek supaya donor STSG juga diminimalisirkan.

Area donor yang bagus seperti anterior-lateral atau medial paha, pantat,

atau aspek medial dari tangan.Untuk defek yang lebih besar, STSG donor

haruslah permukaan yang rata.

Pemilihan daerah donor tergantung besarnya defek harus area yang bisa

tertutupi pakaian dan mudah untuk terapinya pasca donor

Langkah awal yaitu daerah donor dianestesi lokal dengan/ tanpa epinefrin

dan bisa dikembungkan untuk pengangkatan

Alat-alat yang digunakan untuk STSG adalah Freehand dermatom,

powered dermatom.razor blade, pisau bedah biasa (no.22) atau pisau

humby.

9

Page 10: Refrat Plastik Skin Graft

Powered dermatom dipakai untuk STSG dengan daerah yang lebih luas

karena ketebalan graft yang diambil harus sama.

Setelah pemilihan alat yang sesuai lokasi donor dibersihkan dengan NaCl

Dimulai dengan melukis “sterile tongue depressor” diarea donor

didepan surgeon, tepatnya didepan permukaan dipotong dermatom

(alat pemotong kulit) untuk menyediakan permukaan yang rata.

Kadang bisa dipakai oPSite agar memudahkan masalah jaringan

graft

Kemudian surgeon mengarahkan dermatom dengan tahanan yang

tetap pada permukaan kulit dengan sudut 300- 45o .Gerakan

dermatom harus dalam arah “taking off”/ landing pesawat.

Graft kemudian diambil dengan hati-hati dan diletakkan dalam

NaCl yang steril.

Tahap selanjutnya graft bebas dimodifikasi surgeon. Graft diletakkan hati-

hati pada area yang terbuka untuk ditutup dengan well-padded dressing,

staples atau beberapa stitches kecil. Bila resipen luas, dapat dibantu

dengan membuat lubang-lubang pada graft seperti jala (mesh graft). Area

donor ditutup dengan dressing nonaderen steril selama 5-7 hari untuk

mencegah infeksi.  Kulit yang di graft ditekan mengikuti ratio yang

butuhkan.

Bolster (bantalan) bisa diberi pada graft supaya meminimalkan daya tarik

dan menjaga kelembaban graft. Jika boster digunakan atau staples

keduanya bisa di aff setelah 7-10 hari. Pada keadan tertentu, transplantasi

dan harvest bisa ditunda 2-3 minggu supaya jaringan bisa bergranulasi

terutama untuk transplantasi pada jaringan yang avaskuler.

10

Page 11: Refrat Plastik Skin Graft

Skin graft biasanya sembuh dengan sedikit skar dan biasanya terlihat

seperti kulit normal disekitarnya.

Gambar 2

Split Thickness Skin graft

B. Full Thickness Skin Graft

Jika yang dipakai adalah teknik FTSG, pilih daerah yang bebas dari lesi

malignant dan pre malignant yang mempunyai warna, tekstur dan kualiti

sebasea yang mirip dengan area defek.

Lokasi yang sering jadi donor adalah kelopak mata, daerah nasolabial, pre

auricular, post auricular, concha, supra clavicula, axillaris, antecubital, dan

11

Page 12: Refrat Plastik Skin Graft

lipatan inguinal. Lokasi lain yang bisa digunakan adalah kulit yang

berlebih dibuang pada rencana rekonstruksi .

Seperti halnya STSG, diukur tepat sutura sutura “tali pusse” disekitar area

defek bisa meminimalkan ukuran graft yang bakal diambil untuk reparasi

defek. Kadang dipakai tempelete dilokasi defek seperti gauze telfa yang

ditransfer ke lokasi donor.

Eksisi daerah donor sesuai dengan pola yang telah digambar dengan

ketebalan tepat diatas jaringan lemak didaerah dermal subdermal junction.

Dilakukan pembuangan jaringan lemak yang ikut terangkat dengan

gunting.

Defek daerah donor ditutup dengan menggunakan undermining pada tepi

luka dan sedapatnya ditutup secara primer tanpa ketegangan.

Penutupan defek pada daerah resipen dilakukan setelah prosedur

hemostatis sempurna.

Untuk lebih menjamin kontak skin graft dengan resipen, ditambah jahitan

kasur diatas skin graft.

Untuk mencegah hematoma/seroma, dibuat sayatan kecil multiple pada

skin graft.

Graft yang ditempel dijahit, ditutup dengan kasa tebal dan dilakukan tie

over.

Setelah dibalut, dipasang perban elastic.

12

Page 13: Refrat Plastik Skin Graft

Gambar 3

Full Thickness Skin Graft

C. Alat-alat Skin Graft

Alternating current (AC) –                                                Weck Knives

Operated Padgett dermatome

13

Page 14: Refrat Plastik Skin Graft

   Graft-meshing machine                                               Davol dermatome

Gambar 4

Alat-alat Skin Graft

INDIKASI

Indikasi skin graft

1.      Luka yang luas

2.      Luka bakar

3.      Operasi yang membutuhkan skin graft untuk penyembuhan

4.      Area yang pernah terinfeksi dengan skin loss

5.      Kosmetik dan pembedahan rekonstruksi

14

Page 15: Refrat Plastik Skin Graft

Skin-thickness skin graft digunakan untuk setiap luka yang tidak dapat

ditutup secara primer. Full-thickness skin graft digunakan jika banyak kulit yang

hilang seperti pada fracture terbuka pada tungkai bawah.

PENEMPELAN SKIN GRAFT

Teknik penempelan skin graft pada STSG dan FTSG adalah sama.

Sebelum penempelan graft pada daerah resipien haus dilakukan hemostasis

dengan baik sehingga dipermukaan resipien bersih, tidak ada pendarahan atau

bekuan darah. Kemudian dilakukan penjahitan interrupted disekeliling graft.

Jahitan dimulai dari graft ketepi luka resipien.

Diatas kulit ditutupi tulle, dilapisi kasa lembab NaCl 0,9% dan

selanjutnya kasa kering steril. Dibuat lubang kecil diatas skin graft untuk jalan

keluar darah yang ada. Kemudian dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan

darah dibawah graft dengan spoit berisi NaCl 0,9%. Untuk membantu

keberhasilan tindakan, dilakukan balut tekan dengan menggunakan verbal elastic.

Pada daerah yang tidak memungkinkan dipasang verban elastic seperti muka atau

leher, maka untuk menjamin fiksasi perlu dilakukan tie over yaitu saat penjahitan

skin graft beberapa simpul disisakan panjang untuk fiksasi.

Masa pemulihan dari skin graft pada umumnya cepat. Yang perlu

diperhatikan yaitu daerah luka harus dilindungi dari trauma atau peregangan

selama 2-3 minggu. Tergantung pada penempatan dari skin graft, suatu penutup

luka mungkin perlu untuk 1-2 minggu. FTSG memerlukan periode kesembuhan

lebih panjang, dimana dalam banyak kasus memerlukan perawatan dirumah sakit

selama satu sampai dua minggu.

15

Page 16: Refrat Plastik Skin Graft

Gambar 5

Pengambilan kulit untuk Skin Graft

Gambar 6

Pengambilan kulit dengan dermatom

16

Page 17: Refrat Plastik Skin Graft

Gambar 7

Arm Graft

FASE PENYEMBUHAN SKIN GRAFT SECARA FISIOLOGIS

Terdapat dua tahap pemulihan skin graft yaitu :

1. Imbibisi plasmic (24-48 jam pertama setelah graft)

Dalam proses ini, jaringan donor akan mendapatkan nutrisi melalui

penyerapan plasma dari kulit dibawahnya melalui kapiler-kapiler, sehingga

STSG dikatakan memiliki kemungkinan berhasil yang lebih besar karena

cairan plasma yang diserap lebih efektif.

2. Fase penyembuhan/inokulasi (48-72 jam sampai 1 minggu setelah graft)

Kelenjar limfe akan terbentuk pada jaringan graft kira-kira 1 minggu,

dan reinervasi graft akan mulai pada minggu-minggu pertama. Proses

revaskularisasi skin graft sebagai berikut:

17

Page 18: Refrat Plastik Skin Graft

a. Hubungan anastomose langsung antara graft dengan pembuluh darah resipen

(autoinokulasi)

b. Pertumbuhan dari pembuluh darah resipie ke dalam saluran endothelial graft.

c. Penetrasi pembuluh darah baru ke dalam dermis graft.   

                       

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL SKIN GRAFT

Yang beresiko mengalami komplikasi selama operasi skin graft diantaranya :

Usia lanjut ( > 60 tahun ) atau bayi baru lahir

Merokok

Penderita penyakit kronis

Menggunakan obat hipertensi, insulin, relaksan otot

Gambar 8

Skin Graft pada usia lanjut

18

Page 19: Refrat Plastik Skin Graft

Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Skin Graft

Hematoma

Hematoma dapat menghalangi proses revaskularisasi. Untuk mencegah

hematoma dapat dipakai metode mesh grafting dengan membuat insisi kecil

ultiple dengan jarak teratur untuk drainase darah atau eksudat dan juga

untuk memperluas kulit.

Faktor mekanik, berupa kegagalan imobilisasi sehingga skin graft bergeser

dan revaskularisasi tidak terjadi.

Infeksi

Tekhnik yang salah, diantaranya adalah :

-  Menempelkan skin graft pada daerah yang masih berepitel

-  Skin graft terbalik

-  Skin graft terlalu tebal

Jika skin graft dapat bertahan dalam waktu 72 jam tanpa ada infeksi

maka umumnya tidak akan ada reaksi penolakan dan umumnya skin graft dapat

berhasil.

Faktor-Faktor Keberhasilan Skin Graft

Suksesnya transplantasi dari suatu Skin Grafting berhubungan dengan

take dari graft tersebut. Take dari graft tergantung dari :

1. Vaskularisasi yang adekuat

Suatu skin graft memerlukan aliran darah yang adekuat dari daerah

resipien untuk dapat bertahan hidup. Skin Graft yang dilakukan pada daerah

resipien yang kaya akan pembuluh darah mempunyai kemungkinan untuk take

yang lebih besar. Aliran darah dari daerah resipien ke graft kemudian akan

melewati fase imbibisi plasmic, inoskulasi, hingga akhirnya terbentuk bridging

19

Page 20: Refrat Plastik Skin Graft

pembuluh darah yang baru ke graft. Untuk itu, hal-hal yang menghalangi aliran

darah ke graft seperti jaringan granulasi harus disingkirkan terlebih dahulu.

2. Kontak yang baik antara skin graft dengan daerah resipien

Agar proses pembentukan bridging pembuluh darah yang baru dari

daerah ke graft dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan kontak yang baik

antara skin graft dengan daerah resipiennya. Untuk itu yang harus diperhatikan

adalah tekanan yang adekuat pada graft, ada tidaknya kumpulan cairan antara

graft dengan resipien, dan pergerakan antara graft dengan resipiennya.

Tekanan yang adekuat

Tekanan yang adekuat dapat dicapai dengan melakukan fiksasi

yang baik yaitu dengan penjahitan interuptus dipinggir kemudian

dilanjutkan dengan beberapa jahitan kasur diatas skin graft untuk

menjamin kontak dan mencegah pergeseran. Penjahitan yang terlalu

longgar akan menyebabkan bergesernya graft sehingga tidak dapat

terbentuk bridging pembuluh darah yang baru. Sedangkan penjahitan yang

terlalu kuat akan menyebabkan tarikan yangkemudian akan merusak graft

itu sendiri.

Mencegah timbunan cairan antara graft dengan resipien

Darah, serum dan bahan purulen akan memisahkan graft dari

resipiennya, menghalangi vaskularisasi sehingga akan menghalang take

dari skin graft tersebut dan menyebabkan kegagalan graft. Perdarahan

yang terjadi pada proses penempelan graft biasanya akan berhenti sendiri

dalam 5-10 menit, sehingga sebelum operasi dilanjutkan, harus dilakukan

evakuasi terhadap bekuan darah yang mungkin terjadi. Bila dicurigai akan

adanya seroma, hematoma atau pus di bawah kulit, sebaiknya dalam 24-48

jam dilakukan pengamatan skin graft. Seroma, hematoma atau bekuan

darah harus segera di evakuasi dengan melakukan insisi kecil pada graft

tepat di atas seroma, hematoma atau bekuan darah tersebut, selanjutnya

20

Page 21: Refrat Plastik Skin Graft

dilakukan pembalutan lagi. Perawatan dan penggantian pembalut

dilakukan tiap hari sampai seroma, hematoma dan bekuan darah tidak ada

lagi di bawah skin graft.

Imobilisasi yang baik

Adanya pergerakan antara graft dengan daerah resipien akan

menghancurkan bridging kapiler yang baru sehingga mengalami

terbentuknya vaskularisasi graft. Untuk menjaga agar tidak terjadi

pergerakan antara graft dengan resipien dapat digunakan spalk untuk

daerah ekstrimitas, leher dan aksila, untuk melindungi skin graft dari

gerakan-gerakan tubuh yang dapat merusak skin graft serta mencegah

kontraksi yang terjadi karena posisi anatomis. Pada daerah wajah,

imobilisasi dapat dilakukan dengan balutan tie over.

3.  Tidak adanya infeksi

Sukses tidaknya penutupan luka tergantung pada ada tidaknya infeksi

luka. Infeksi luka ditentukan oleh keseimbangan antara daya tahan luka dan

mikroorganismenya. Bila jumlah mikroorganismenya lebih dari 104 / gram

jaringan, maka resiko infeksi adalah sebesar 89%. Skin graft yang dilakukan

pada jaringan yang mengandung lebih dari 105/gr jaringan akan selalu gagal.

Streptococcus beta hemolyticus masih dianggap sebagai faktor infeksi yang

menyebabkan kegagalan skin graft. Demam yang tidak tinggi disertai adanya

bau atau kemerahahn pada pinggir skin graft antara hari ke-2 dan hari ke-4

pasca bedah apalagi bilai disertai rasa nyeri yang semakin bertambah akan

lebih menyokong adanya infeksi pada daerah operasi. Pada pasien dibetes atau

mereka yang mendapat terapi imunosupresan lebih mudah mendapatkan

infeksi. Pencegahan infeksi dilakukan dengan kompres NaCl 0.9% dan

memberikan antbiotik yang sesuai dengan mikroorganisme yang dapat merusak

graft.

21

Page 22: Refrat Plastik Skin Graft

Gambar 9

22

Page 23: Refrat Plastik Skin Graft

PERAWATAN SKIN GRAFT PADA DONOR DAN RESIPEN

a. Daerah resipen

Bila diyakini tindakan hemostatis daerah resipen telah dilakukan

dengan baik dan fiksasi skin graft telah dilakukan dengan baik, balutan dibuka

hari ke-5 untuk mengevaluasi hasil dari skin graft dan benang fiksasi/jahitan

dicabut.

Skin graft take yang dimaksud adalah terjadi revaskularisasi dimana

skin graft memperoleh cukup vaskularisasi untuk hidup seperti parasit ditempat

baru. Apabila baik dilakukan perawatan tiap 2-3 hari. Disarankan pada

penderita tindakan skin graft diekstremitas tetap memakai pembalut elastic

sampai pematangan graft kurang 3-6 bulan.

Bila diduga akan adanya hematoma atau bekuan darah dibawah kulit

sebaiknya dalam 24-48 jam dilakukan pengamatan skin graft. Karena bila

terjadi seroma, hematoma atau bekuan darah dibawah skin graft akan

mengurangi kontak skin dengan resipen sehingga akan menghalangi take dari

skin grat tersebut. Pada pengamatan ini dilakukan pembukaan balutan dengan

hati-hati jangan sampai merusak skin graft (terangkat atau tergeser). Seroma,

hematoma atau bekuan darah harus segera dievakuasi dengan melakukan insisi

kecil pada skin graft tepat diatas seroma/hematoma/bekuan darah tersebut

selanjutnya dilakukan pembalutan lagi. Perawatan dan pergantian balutan

dilakukan tiap hari sampai seroma/hematoma bekuan darah tidak ada lagi

dibawah skin graft. Bila evakuasi seroma/hematoma/bekuan darah dilakukan

dalam 24 jam pertama, graft masih dapat terjamin take 100%. Infeksi pada skin

graft tidak akan menimbulkan kenaikan suhu badan dalam 24 jam pertama

pasca bedah. Demam yang tidak tinggi disertai adanya bau atau kemerahan

pada pinggir skin graft antara hari ke-2 dan ke-4 pasca bedah.

b. Daerah donor

23

Page 24: Refrat Plastik Skin Graft

Pada donor split thickness skin graft balutan luka dibuka setelah

proses epitelisasi. Pada daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelialisasi.

Pada daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelialisasi untuk thin split

thickness skin graft 7- 9 hari, intermediate split thickness skin graft 10 – 14

hari sedangkan thick split thickness skin graft memerlukan 14 atau lebih.

Perawatan split thickness skin graft secara umum diambil rata-rata 14 hari.

Balutan dibiarkan sekitar 14 hari kecuali bila balutan kotor diganti bagian

luarnya saja. Balutan pada donor biasanya melekat erat dengan kulit. Saat

melepas balut/tulle harus hati-hati dan jangan dipaksa. Bila balutan masih

melekat erat tidak diangkat. Hal yang terbaik balutan dapat terpisah/terlepas

spontan. Bagian yang masih melekat dibiarkan sampai dapat terlepas sendiri

karena telah terjadi epitelisasi bila pelepasan balut/tulle dipaksa akan berdarah

disertai rasa nyeri, ini merusak proses epitelisasi dan penyembuhan akan

bertambah lama.

Gambar 10

24

Page 25: Refrat Plastik Skin Graft

Luka donor full thickness skin graft diperlakukan seperti luka jahitan

biasa yaitu hari ke-3 kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat atau bila

diyakini hasil tindakan tidak akan timbul masalah control dapat langsung hari

ke-7. Pada donor full thickness skin graft yang tidak dapat ditutup primer,

dilakukan penutupan dengan split thickness skin graft, perawatannya seperti

perawatan luka split thickness graft.  

KOMPLIKASI

Komplikasi dari penggunaan skin graft yaitu :

      Perdarahan

      Infeksi

      Hematoma atau seroma

      Kontraktur

      Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi

25

Page 26: Refrat Plastik Skin Graft

DAFTAR PUSTAKA

1.   Grabde D. Skin Grafting [online].Sept 19th 2006 [cited 2008 Agustus 10th]; 

Available fromt URL: http://www.emedicine.com /plastic/TOPIC382.HTM

2.   Skin Graft-Reconstructive Plasric Surgery [online].March 5rd 2007 [cited 2008

Agustus 10th]. 

Available from URL http://www.penhealth.com/medlineplus/encyclopedia.htm.

3.   Skin Grafting.[online]. March 14th 2006 [cited 2008 Agustus 10th] .

Available from :

URL:http://www.healthztoz.com.healthatoz/atoz/common/standard/trans.htm

4.   Christensen D, Christopher Arpey, Duane C. Whittaker. Skin grafting. In :

Surgery of the Skin – Procedural Dermatology. 1St published. Editors : June K.

Robinson et all. Philadelphia : Elsevier Mosby, 2005

5.  Vistnes L. Grafting of Skin. In : The Surgical Clinics of North America. Vol 57.

Editor : Hugh A. Johnson. Philadelphia : WB Saunders Company, 1977.

6.  Miller T. Basic Principles of Surgery. In Plastic Surgery Volume I. Editors :

William C. Grabb, James W. Smith. 1988

7.  David C. Sabiston, Jr., M. D. Buku Ajar Bedah (Essentials of Surgery) Vol I.

Editor : dr. Jonathan Oswari. EGC. 1995

8.  Revis DR .Skin Graft. [online]. Feb17th2006 [cited 2008 Agustus 10th]; 

Available from URL: http://www.emedicine.com /plastic/TOPIC392.HTM

9.   Skin Graft. [online]. Jun 17th2005 [cited 2008 Agustus 10th],

Available from URL : http:// www.childrensnyp.org/mschony/P01760.html .

26

Page 27: Refrat Plastik Skin Graft

10.  Cell biology lab histology/tissues Study Guide faculty [online]. [cited 2008

Agustus 10]

Available from URL :   tamu-commerce.edu/fmiskevich.

11.  Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],

Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/204243W/          

catalog. Jpg

12.  Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],

Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/2300W/          

catalog. Jpg

13.   Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],

Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/8535W/          

catalog. Jpg

14.  Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th],

Available from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/1668W/          

catalog. Jpg

15.  Skin Graft. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th].

Available from URL http://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htm

16.  Skin Graft. [online]. March 2002 [cited 2008 Agustus 10th].

Available from URL : http://www.answers.com/topic/skin-grafting-surgical-

term .htm .

17. Reus WF, Mathes SJ: Wound closure. In Jurkeiwicz MJ, Krizek TJ, Mathes SJ,

Ariyan S (eds): Plastic Surgery: Principles and Practice. St. Louis, Mosby, 1990,

pp 20–22.

18. Cohen M (ed): Mastery of Plastic and Reconstructive Surgery. Boston, Little,

Brown, 1994

19. McCarthy JG (ed): Plastic Surgery. Philadelphia, W.B. Saunders, 1990

27

Page 28: Refrat Plastik Skin Graft

20. Chase CA: Altas of Hand Surgery.Philadelphia, W.B. Saunders,1973

21. Edgerton M: The Art of Surgical Technique. Baltimore, Williams & Wilkins,

1988

22. Perdanakusuma D. skin Grafting. Airlangga University Press. Surabaya. 1998.

(hal 7-27)

23. Spector J, Levine J. Cutaneous Defects : Flap, Graft, and Expansion. Current

Therapy in Pkastic Surgery. Saunders, Philadelpia. 2006 (hal 11-20)

28