senyum iw: pemeriksaan neurologiaas2012.blogspot.com/2012/10/pemeriksaan-neurologi.htmlkelompok otot...

Download senyum iw: pemeriksaan neurologiaas2012.blogspot.com/2012/10/pemeriksaan-neurologi.htmlKelompok otot utama diamati untuk melihat adanya tanda-tanda kelemahan, fasikulasi atau kontraktur

If you can't read please download the document

Upload: hoangkiet

Post on 19-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

senyum iw: pemeriksaan neurologi

senyum iw

Selamat datang di blog saya, semoga bermanfaat bagi semua

Jumat, 19 Oktober 2012

pemeriksaan neurologi

PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK

Kinerjamotorik bergantung pada otot yang utuh, hubungan neuromuscular yang fungsional,dan traktus nervus kranialis dan spinalis yang utuh. Untuk dapat memahamibagaimana system syaraf mengkoordinasi aktifitas otot, pertama tama kita harusdapat membedakan antara neuron motorik atas (upper motor neuron, UMN) danneuron motorik bawah(lowermotor neuron, LMN).

UMNberasal dari kortek serebri dan menjulur ke bawah, satu bagian (traktuskortikobulbaris) berakhir pada batang otak sedangkan bagian lainnya (traktuskortikospinalis) menyilang bagian bawah modula oblongata dan terus turun kedalam medulla spinalis. Nuklei nervus kranialis merupakan ujung akhir traktuskortikobulbaris. Traktus kortikospinalis berakhir di daerah kornu anteriormedulla spinalis servikal sampai sacral. Serabut-serabut spinalis yang melaluipiramide modula oblongata membentuk traktus piramidalis. Serabut-serabut sarafdalam traktus kortikospinalis merupakan penyalur gerakan voluntary, terutamagerakan halus, disadari, dan mempunyai cirri tersendiri.

LMNmencakup sel-sel motorik nuclei nervus kranialis dan aksonnya serta sel-selkornu anterior medulla spinalis dan aksonnya. Serabut-serabut motorik keluarmelalui radiks anterior atau motorik medulla spinalis, dan mempersarafiotot-otot.

Lesipada UMN dan LMN menyebabkan perubahan-perubahan khas pada respon otot.Pengetahuan mengenai perbedaan kelemahanotot akan mempermudah menentukan letak lesi neurologis tersebut.

Perbedaan antaraKelemahan UMN dan LMN

Karakteristik

UMN

LMN

Jenis dan distribusi kelemahan

Lesi di otak : distribusi piramidalis yaitu bagian distal terutama otot-otot tangan, ekstensor lengan dan fleksor tungkai lebih lemah.

Lesi di medulla spinalis :bervareasi bergantung lokasi lesi.

Bergantung LMN yang terkena yaitu sgmen radiks, atu saraf yang mana.

Tonus

Spastisitas : lebih nyata pada fleksor lengan dan ekstensor tungkai

Flaksid

Massa otot

Hanya sedikit mengalami disuse atropi

Atropi dapat sangat jelas

Refleks

Meninggi : Babinski positif

Menurun atau tidak ada : Babinski negatif

Fasikulasi

Tidak

Ada

Klonus

Seringkali ada

Tidak ada.

Koordinasi dan Gaya Berjalan (Gait)

Gangguankoordinasi menunjukkan adanya masalah pada fungsi cerebral dan interupsi traktus kortikospinalis. Tesini mencakup jalan tandem (penderita disuruh berjalan pada satu garis dengantumit ditempelkan pada ujung jari kaki yang lain), kemampuan penderita untukmeniru gerkan sederhana yang cepat (memukulkan telapak tangan dan punggungtangan pada lutut secara bergantian). Gangguan sereberal menyebabkan gerakanini lambat, tidak ritmik dan tidak akurat.

Gayaberjalan (gait) dapat dinilai dengan meminta penderita berjalan, pemeriksaharus memperhatikan ayunan lengan yang berkurang, hemiplegia, rigiditas, hilangnyagerakan terkoordinasi, tremor dan atau apraksia (langkah lambat, diseret,kesulitan mengangkat kaki dari lantai) atau kombinasi dari semua karakteristikini. Penderita gangguan sereberal berjalan dengan jarak kedua kaki relativejauh dan cenderung sempoyongan ke lateral. Gaya berjalan yang lambat, langkahkecil diseret, dan ayunan lengan berkurang merupakan cirri khas penderitaParkinson.

Tonus dan Kekuatan Otot

Tonusotot, yaitu resistensi yang terdeteksi oleh pemeriksa saat menggerakkan sendisecara pasif, seringkali terganggu jika terdapat gangguan sistrm saraf.Gangguan UMN menigkatkan tonus otot, sedangakan gangguan LMN menurunkan tonusotot.

Beberapa Perubahan Fungsi Motorik disebabkan olehGangguan Neurologis.

Gangguan Otot

Temuan Klinis

Gangguan neurologis

Distonia

Posisi bagian-bagian tubuh bertahan dalam keadaan abnormal dengan sedikit tahanan sewaktu dilakukan gerakan pasif.

Gangguan ekstrapiramidal

Penyakit Wilson

Neuropati fenotiasin

Infeksi virus pada otak

Paratonia (gegenhalten)

Tahanan terhadap gerakan pasif pada seluruh gerakan

Penyakit lobus frontalis

Kekakuan deserebrasi

Ekstensi dan pronasi lengan dan ekstensi dari tungaki

Cedera otak berat di atas pons

Hipotonia

Peningkatan gerakan sendi (ekstensi dan fleksi berlebihan)

Gangguan sereberal

Hemibalismus

Gerakan unilateral, mengenai bagian yang berlawanan dengan lesi, mencakup gerakan sendi proksimal yang kasar dan mengayun.

Penyempitan pembuluh darah otak mengenai nucleus subtalamikus.

Tremor

Ritmik involuntary, gerakan tremor halus

Tremor istirahat : lebih nyata pada saat istirahat.

Tremor intensional (gerakan bertujuan) : memburuk bila penderita menggapai suatu objek.

Lesi pada jaras sereberal.

Kelompokotot utama diamati untuk melihat adanya tanda-tanda kelemahan, fasikulasi ataukontraktur. Kekuatan otot dapat diperiksa dengan membandingkan otot satu sisidengan otot sisi lainnya sewaktu penderita mencoba melawan tekanan yangberlawanan dari pemeriksa. Dalam mengevaluasi tes-tes ini harus dipertimbangkanfactor usia, seks dan keadaan fisiknya. Penderita harus diperiksa akankemungkinan adanya gerakan involunter yaitu tremor, korea, dan hemibalismus.

Refleks

Refleks tendon dalam dapat ditimbulkan denganmengetukkan palu reflex secara cepat dan kuat pada tendon yang teregangsebagian.

Refleks tendon dalam (disebut juga reflex regangotot) yang sering diperiksa adalah reflexbiseps, reflex trisep dan reflexbrakioradialis, reflex patella, serta reflex Achilles. Respon reflex dibagidalam berbagai tingkatan yang bervareasi dari 0 sampai +4.

Tingkatan Kekuatan Refleks

Tingkat

Makna

+4

Sangat kuat, mengesankan adanya penyakit UMN, sering disertai klonus (gerakan osilasi ritmik antara fleksi dan ekstensi)

+3

Lebih kuat dari normal, tetapi tidak harus menunjukkan suatu penyakit

+2

Rata-rata atau normal

+1

Sedikit berkurang

0

Tidak ada respons.

Reflekssuperficial diperiksa dengan menggores kulit dengan benda keras (mis ; ujungpalu reflex atau aplikator) yang menyebabkan otot berkontraksi. Reflekstersebut antara lain reflex abdominal, reflex kremaster, reflex plantar, reflekgluteal. Refleks ini akan mengalami perubahan bila UMN dan LMN terserangpenyakit.

Paralisisneuran motorik atas disebabkan oleh terputusnya jaras motorik desendens padasatu sisi segmen medulla spinalis. Segera setelah terjadi lesi, reflex tendondalam akan tertekan untuk sementara waktu. Keadaan ini disebut arefleksia.Selain itu, otot yang lumpuh akan lumpuh (flaksid). Beberapa minggu atau bulansetelah lesi, reflex tendon dalam menjadihiperaktif. Refleks superficial hilang dan reflex babinski positif.

ParalisisLMN disebabkan oleh destruktif saraf motorik perifer dan sel-sel kornuanterior. Bila terjadi paralisis LMN, otot menjadi flaksid, hipotonus, danreflex tendon dalam hilang.

Refleks plantar ditimbulkan dengan menggorespermukaan lateral telapak kaki, dari tumit sampai ke bantalan kaki danmelengkung kea rah medial melintasi bantalan kaki. Rangsang normal terhadaprangsang ini adalah fleksi jari-jari kaki. Refleks abnormal yaitu biladorsofleksi ibu jari kaki disertai jari-jari lainnya terbuka seperti kipas,disebut reflex babinski dan adanya penyakit UMN. Refleks ini ditemukan pada :

1. Anakusia kurang dari 2 tahun

2. Selamaperiode tidur nyenyak, anestesi umum dan depresi postiktal

3. Padaorang mabuk atau syok hipoglikemik sedang sampai berat.

Diposting oleh

Siti Nur

di01.58

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Digital clock

Arsip Blog

2012

(1)

Oktober

(1)pemeriksaan neurologi

Mengenai Saya

Siti Nur

Lihat profil lengkapku

Members Links

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.