slide parotitis

Upload: lina

Post on 07-Mar-2016

58 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

parotitis

TRANSCRIPT

REFERAT PAROTITIS

PAROTITIS11DEFINISIParotitis adalah penyakit sistemik yang ditandai dengan pembesaran kelenjar parotis (Satari, 2004).

Proses inflamasi yang terjadi pada kelenjar parotis menyebabkan pembesaran kelenjar dan disfungsi dari kelenjar parotis (Templer, 2012).EPIDEMIOLOGIETIOLOGIParotitis bakterialParotitis viralParotitis karena proses autoimunParotitis supuratifStapylococcus aureusInfeksi primer / komplikasi dari penyakit lainParotitis epidemikaVirus MumpsTransmisi : kontak langsung melalui dropletSumber infeksi : saliva / bahan yang tercemar oleh saliva yang terinfeksi dan masuk ke host melalui saluran pernafasanParotitis karena proses autoimun ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang terjadi secara berulang dan idiopatik. Parotitis yang berulang ini gejala dari Primary Pediatric Sjgren syndromeKliegman, 2011Soedarmo, 2008Baszis, 2015PATOFISIOLOGIParotitis supuratifInfeksi primer / komplikasiPrematuritas faktor risiko pada infeksi primer dari bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi hematogen, mukosa mulut, atau perpindahan dari mukosa mulut ke kelenjar parotis. Etiologi :Dehidrasi penurunan produksi saliva statis dilatasiTransmisi selama menyusui

(Ozdemir, 2011)

PATOFISIOLOGIParotitis epidemika

Kliegman, 2011Soedarmo, 2008PATOFISIOLOGIParotitis karena proses autoimunIdiopatikPada Sjgren syndrometubuh memproduksi antibodi yang menyerang sel-sel normal dalam tubuhRespon imun yang salah menyebabkan akumulasi dari sel-sel inflamasi pada kelenjar parotisAutoantibodi(Baszis, 2015).MANIFESTASI KLINISParotitis supuratifParotitis epidemikaParotitis karena proses autoimunPembengkakan unilateraldisertai dengan nyeri yang progresif, demam, dan nyeri tekanPenekanan pada duktus Stensen nanahKulit di atas kelenjar panas, memerah, dan nyeri tekanMasa inkubasi : antara 12-25 hariumumnya berkembang 16-18 setelah terpajan Gejala prodormal dari parotitis tidak spesifik perasaan lesu, nyeri pada otot terutama leher, sakit kepala, nafsu makan menurun Pembesaran cepat satu/dua kelenjar parotis, serta kelenjar ludah yang lain seperti submaksilaris dan sublingual.Pembesaran unilateral (25% ), bilateral (70-80% )Sjgren syndrome parotitis berulang yang umumnya unilateralKelenjar ludah lain kelenjar submaksilaris dan sublingualis tidak ikut membesarSoedarmo, 2008Parotitis supuratifParotitis epidemikaParotitis karena proses autoimun

DIAGNOSISAnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAdanya riwayat kontak dengan penderita parotitis 2-3 minggu sebelum onset penyakit;Adanya infeksi pada tubuh sebelum onset penyakit;Onset parotitis yang diderita baru pertama kali atau berulangPembengkakan kelenjar parotis unilateral / bilateral;Keterlibatan pembengkakan kelenjar yang lain (submaksila dan submandibula);Pembengkakan kelenjar yang disertai dengan kemerahan pada daerah yang bengkak dan nyeri tekan.Darah Lengkap (DL)rRT-PCR (reverse transcriptase polymerase chain reaction)KulturSerologiUSGTempler, 2012Fiebelkorn, 2015DIAGNOSIS BANDINGObstruksi duktus Stensen sering disebabkan kalkulusInfeksi HIV pada anak-anak dapat diikuti oleh parotitis Lesi pada ramus mandibula karena osteomielitisPembesaran kelenjar limfe pada bagian proksimal dari kelenjar parotisPENATALAKSANAANParotitis supuratifParotitis epidemikaParotitis karena proses autoimunTerapi medikamentosa pada parotitis bakterial tergantung pada hasil kulturTerapi empiris yang dapat diberikan adalah injeksi ampicillin-sulbactam 150 mg/kgBB/hari atau ceftazidime 100 mg/kgBB/hari. Drainase apabila sudah terjadi abses

Self-limiting disease. Terapi konservatif : hidrasi yang adekuat dan nutrisi yang cukup.Parasetamol dapat digunakan untuk mengurangi nyeri Kompres hangat Terapi cairan intravena diindikasikan untuk penderita meningoensefalitis dan muntah yang persisten Pembedahan superficial parotidectomy.Apabila pada hasil CT-Scan atau saat pembedahan didapatkan keterlibatan lobus yang lebih dalam, maka reseksi dilakukan dari bawah persarafan

Kliegman, 2011Ozdemir, 2011Soedarmo, 2008Templer, 2012PENCEGAHANVaksinasi MMR diberikan 2x umur 12-15 bulan dan 5-6 tahunSecara subkutan / intramuskularHarus digunakan dalam waktu 1 jam setelah tercampur dengann pelarutnyaVaksin yang digunakan di Indonesia adalah dari galur Jeryl Lynn dan Urabe Am-9 (Soedarmo, 2008)KOMPLIKASIKetulian (Soedarmo, 2008);Komplikasi neurologis mielitis dan neuritis saraf fasial (demirci).Komplikasi yang terjadi pasca ensefalitis sangat fatal : EpilepsiGangguan motorikRetardasi mentalEmosi tidak stabilSulit tidurHalusinasi aneuresisAnak jadi perusakTindakan asosialStenosis aquaductusHidrocephalus (Baszis, 2015);Diabetes mellitus yang disebabkan kerusakan beta pankreas akibat infeksi virus Mumps (Soedarmo, 2008);Orchitis dan oophoritis (Kliegman, 2011);Pankreatitis (Kliegman, 2011);Myocarditis (Kliegman, 2011);Arthritis (Kliegman, 2011);Limfoma (Templer, 2012).

PROGNOSISSecara umum, prognosis parotitis baik, kecuali pada keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya komplikasi seperti KetulianSterilitas karena atrofi testisSekuele karena meningoensefalitis(Soedarmo, 2008).

TERIMA KASIH