tugas teknik reaksi kimia 2

29
ASSIGNMENT 2 ELEMENTS OF CHEMICAL REACTION ENGINEERING

Upload: khodiyasser

Post on 24-Nov-2015

263 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Teknik Reaksi Kimia

TRANSCRIPT

  • ASSIGNMENT 2 ELEMENTS OF

    CHEMICAL REACTION

    ENGINEERING

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    P1-11A Set up a stoichiometric table for each of the following reactions and

    express the concentration of each species in the reaction as a function of

    conversion evaluating all constant (e.g., , ). Then assume the reaction follows

    an elementary rate law, and write the reaction rate solely as a function of

    conversion, i.e., -rA = f(X).

    (a) For the liquid-phase reaction

    O CH2 OH

    CH2 CH2 + H2O CH2 OH

    The initial concentrations of ethylene oxide and water are 1 lb-mol/ft3 and

    3.47 lb-mol/ft3 (62.41 lb/ft

    3 18), respectively. If k = 0.1 dm

    3/mol.s at 300 K

    with E = 12500 cal/mol, calculate the space-time volume for 90%

    conversion at 300 K and at 350 K.

    (b) For the isothermal, isobaric gas-phase pyrolysis

    C2H6 C2H4 + H2

    Pure ethane enters flow reactor at 6 atm and 1100 K. How would your

    equation for the concentration and reaction rate change if the reaction

    were to be carried out in a constant-volume batch reactor?

    Answer :

    (a) Diketahui :

    - CA0 = 1 lb-mol/ft3

    - CB0 = 3,47 lb-mol/ft3

    - k = 0,1 dm3/mol.s = 10-4

    (

    ) (

    )

    = 1,6 ft3/lb-mol.s

    - E = 12.500 cal/mol

    H2SO4

    Saat T = 300

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Simbol :

    - A = Etilen Oksida

    - B = Air

    - C = Glikol

    - a,b,c = 1

    Ditanya :

    Space-time volume for conversion 90% at 300 K and at 350 K

    Jawab :

    Karena soal meminta jawaban dengan menggunakan tabel stoikiometri yang

    merupakan fungsi konstanta , , maka kita harus menghitung nilai konstanta tersebut

    terlebih dahulu. i merupakan parameter yang digunakan untuk menyederhanakan

    persamaan untuk mencari nilai number of moles (N), feed rate (F) maupun konsentrasi

    (C) dari tiap-tiap spesies di dalam reaksi yang diamati. i dapat diperoleh dengan rumus

    sebagai berikut :

    i =

    =

    =

    sedangkan hubungan parameter i dengan nilai konsentrasi adalah sebagai berikut :

    Ci =

    =

    = CA0 (

    )

    Catatan :

    Nilai () bergantung terhadap i. Jika i merupakan koefisien dari reaktan, maka

    bernilai negatif () sementara jika i merupakan koefisien dari produk, maka bernilai

    positif (+).

    Kemudian, parameter lain yang digunakan dalam perhitungan ini adalah .

    merupakan perbandingan perubahan nilai mol total ketika reaksi sudah selesai

    berlangsung dengan nilai mol total yang diumpankan ke dalam reaktor. dapat diperoleh

    dengan rumus sebagai berikut :

    = (

    )

    = yA0

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    sedangkan hubungan parameter i dengan nilai konsentrasi adalah sebagai berikut :

    Ci =

    (

    ) (

    )

    dengan nilai () seperti catatan pada parmeter .

    (1) Mencari nilai parameter untuk masing-masing komponen

    A =

    =

    = 1

    B =

    =

    = 3,47

    C =

    =

    = 0

    (2) Mencari nilai parameter untuk masing-masing komponen

    = (

    ) = 1 1 1 = 1

    = yA0

    Namun, nilai Ci tidak dapat dihitung dengan menggunakan rumus dengan parameter

    karena nilai T, T0, P dan P0 tidak diketahui. Maka, rumus yang akan digunakan dalam

    mencari konsentrasi setiap komponen adalah dengan menggunakan parameter . Berikut

    tabel stoikiometri dari reaksi pada soal :

    Tabel Stoikiometri

    Spesies Simbol Konsentrasi Awal Perubahan Sisa

    Etilen-

    Oksida

    A CA0 = 1 lb-mol/ft3

    = 1

    =

    CA0 X

    = CA0 X

    CA = CA0 (

    )

    = CA0 (1

    X)

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    = CA0 (1 X)

    = l lb-mol/ft3 (1 X)

    = (1 X) lb-mol/ft3

    Air

    B CB0 = 3,47 lb-mol/ft3

    = 3,47

    =

    CA0 X

    =

    CA0 X

    = CA0 X

    CB = CA0 (

    )

    = CA0 ( 3,47

    X )

    = CA0 ( 3,47 X )

    = 1 lb-mol/ft3 (3,47 X)

    = (3,47 X) lb-mol/ft3

    Glikol C CC0 = 0

    = 0

    =

    CA0 X

    =

    CA0 X

    = CA0 X

    CC = CA0 (

    )

    = CA0 ( 0 +

    X )

    = CA0 X

    = 1 lb-mol/ft3 (X)

    = X lb-mol/ft3

    C0 = 4,47 lb-mol/ft3 C = (4,47 X) lb-mol/ft

    3

    Reaction Rate : rA = k

    = k

    = k

    = k [ (1 X) lb-mol/ft3 ][ (3,47 X) lb-mol/ft3 ]

    = 1,6 ft3/lb-mol.s [ (1 X)(3,47 X) lb-mol2/ft6 ]

    = 1,6(1 X)(3,47 X) lb-mol/ft3.s

    Saat T = 300 K, E = 12,5 cal/mol, konversi (X) = 90% = 0,9

    rA = 1,6(1 X)(3,47 X) lb-mol/ft3.s

    = 1,6(1 0,9)(3,47 0,9) lb-mol/ft3.s

    = 1,6(0,1)(2,57) lb-mol/ft3.s

    = 0,41 lb-mol/ft3.s

    CSTR =

    =

    = 2,19/s

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Saat T = 350 K,

    Saat T = 350 K, nilai k tidak diketahui dalam soal. Nilai k dapat diperoleh dengan

    perbandingan nilai k1 dan k2 dengan menggunakan persamaan Arrhenius k = A e-E/RT

    :

    =

    =

    =

    =

    (

    )

    = (1,6 lb-mol/ft3.s)

    (

    )

    = 31,998 lb-mol/ft3

    rA = 31,998 (1 X)(3,47 X) lb-mol/ft3.s

    = 31,998 (1 0,9)(3,47 0,9) lb-mol/ft3.s

    = 31,998 (0,1)(2,57) lb-mol/ft3.s

    = 8,22 lb-mol/ft3.s

    CSTR =

    =

    = 0,109/s

    (b) Diketahui :

    a C2H6 b C2H4 + c H2

    - P0 = 6 atm

    - T0 = 1100 K

    - a, b, c = 1

    - Reaksi berlangsung dalam constant-volume batch reaktor :

    - Isotermal

    - Isobarik

    Ditanya :

    Persamaan untuk perubahan konsentrasi dan laju reaksi

    Jawab :

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Tabel Stoikiometri

    Spesies Simbol Masuk Perubahan Keluar

    C2H6 A FA0

    =

    FA0 X

    = FA0 X

    FA = masuk + perubahan

    = FA0 FA0 X

    = FA0 (1 X)

    C2H4

    B 0

    =

    FA0 X

    =

    FA0 X

    = FA0 X

    FB = masuk + perubahan

    = 0 + FA0 X

    = FA0 X

    H2 C 0

    =

    FA0 X

    =

    FA0 X

    = FA0 X

    FC = masuk + perubahan

    = 0 + FA0 X

    = FA0 X

    C0 = FA0 C = FA0 (1 + X)

    Hubungan nilai laju komponen dengan nilai konsentrasi adalah sebagai berikut :

    Ci =

    dimana v = v0 (1 + X) ( ) (

    )

    Karena reaksi berisfat isotermal dan isobarik, maka T = T0 dan P = P0, maka

    persamaannya dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :

    v = v0 (1 + X) ( ) (

    ) = v0 (1 + X)

    merupakan perbandingan perubahan nilai mol total ketika reaksi sudah selesai berlangsung

    dengan nilai mol total yang diumpankan ke dalam reaktor. dapat diperoleh dengan rumus

    sebagai berikut :

    = (

    )

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    karena komponen yang masuk ke dalam reaktor hanya C2H6, maka fraksi awal C2H6 atau

    adalah sama dengan 1. Dengan demikian, maka :

    = (

    )

    = (1 + 1 1)(1) = (1)(1) = 1

    Sehingga :

    v = v0 (1 + X) = v0 (1 + X)

    Dan nilai Ci =

    =

    Dengan demikian, nilai konsentrasi dari masing-masing komponen a, b dan c dapat

    kita hitung sebagai fungsi dari CA0. Sebelumnya, nilai CA0 sendiri dapat diketahui dengan

    menggunakan nilai tekanan dan suhu yang diketahui dari soal, yaitu sebagai berikut :

    CA0 = yA0 C0 = yA0

    = 1(

    (

    )

    ) = 0,066 kmol/m3

    Nilai konsentrasi (C) masing-masing komponen :

    CA =

    =

    =

    = CA0

    = 0,066

    kmol/m3

    CB =

    =

    =

    = CA0

    = 0,066

    kmol/m3

    CC =

    =

    =

    = CA0

    = 0,066

    kmol/m3

    Reaction rate :

    rA = k

    = k

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    = k

    = k CA0

    = 0,066 k

    kmol/s.m3

    Namun,jika reaksi berlangsung dalam constant-volume batch reaktor, maka harga =

    1, sehingga nilai konsentrasi (C) masing-masing komponen adalah sebagai berikut :

    CA =

    =

    =

    = CA0 (1X ) = 0,066 (1X ) mol/m

    3

    CB =

    =

    =

    = CA0 X = 0,066X kmol/m

    3

    CC =

    =

    =

    = CA0 X = 0,066X kmol/m

    3

    Sementara reaction rate sebagai berikut:

    rA = k

    = k

    = k

    = k CA0 (1X )

    = 0,066k (1X ) kmol/s.m3

    c. For the isothermal, isobaric, catalytic gas phase oxidation

    the feed enters a PBR at 6 atm and 260oC and is a stoichiometric mixture of only oxygen

    and ethylene.

    Jawab:

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Diketahui reaksi seperti di atas, dimana terdapat pada kondisi isotermal dan isobaric.

    C2H4 + O2 C2H4O

    A + B C

    Kemudian, dari reaksi di atas dapat dibuat persamaan mol sebagai berikut

    A + B C

    Mula-mula 1

    Reaksi X X X

    Sisa (1-X) ( - X) X

    _____________________________ (dikalikan) FA0

    FA0 (1-X) FA0 ( - X) FA0 X

    Atau untuk mempermudah pengerjaan dapat juga dibuat tabel sebagai berikut:

    Spesies Symbol Entering Change Remaining

    C2H4 A FA0 - FA0X FA=FA0 (1-X)

    O2 B FB0 -B FA0X FB=FA0 (B X/2)

    C2H4O C 0 + FA0X FC=FA0 X

    Dimana

    Mencari yA0 (*yA0 merupakan fraksi mol reaktan)

    Mencari nilai

    aA + bB cC

    *a, b, c adalah koefisien reaksi dari persamaan di atas yaitu 1, , 1

    Kemudian, mencari nilai (*perlu diingat bahwa penggunaan dan dilakukan pada fasa

    gas)

    Dikalikan dengan FA0 .

    Tanda (-) menunjukkan laju

    reaksi reaktan yang semakin

    berkurang. Tanda (+)

    menunjukkan laju reaksi produk

    yang bertambah

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    (

    )

    Langkah selanjutnya sebagaimana Figure 3-6 (Treyball) yaitu mencari konsentrasi awal A

    yang menjadi basis dalam perhitungan kali ini.

    Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

    makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C

    Dimana berdasarkan persamaan (3-45)

    (

    )

    Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =

    P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:

    Sehingga pada v = vo

    KONSENTRASI A

    KONSENTRASI B

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    ( )

    (

    )

    (

    )

    ( )

    ( )

    KONSENTRASI C

    Kemudian menentukan elementary rate law sebagai berikut:

    A + B C

    Maka,

    {

    }{

    }

    d. For the isothermal, isobaric, catalytic gas phase reaction is carried out in a fluidized

    CSTR

    the feed enters at 6 atm and 170oC and is a stoichiometric mixture. What catalyst weight

    is required to reach 80% conversion in a fluidized CSTR at 170oC and 270

    oC? The rate

    constant is defined wrt benzene and vo = 50 dm3/min.

    at 300 K with E = 80 kJ/mol

    Jawab:

    Pada soal, diketahui bahwa reaksi berada pada kondisi isotermal dan isobarik dengan X =

    0,8 , P = 6 atm dan vo = 50 dm3/min. Persamaan reaksi sebagai berikut:

    C6H6 + 2 H2 C6H10

    A + 2B C

    Kemudian, dari reaksi di atas dapat dibuat persamaan mol sebagai berikut

    A + 2B C

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Mula-mula 1 2

    Reaksi X 2X X

    Sisa (1-X) (2-2X) X (dikalikan) FA0

    FA0 (1-X) FA0 (2-2X) FA0 X

    Atau untuk mempermudah pengerjaan dapat juga dibuat tabel sebagai berikut:

    Spesies Symbol Entering Change Remaining

    C6H6 A FA0 - FA0X FA=FA0 (1-X)

    H2 B FB0 = 2 FA0 -B FA0X FB=FA0 (B 2X)

    C6H10 C 0 + FA0X FC=FA0 X

    Dimana

    Mencari yA0 (*yA0 merupakan fraksi mol reaktan)

    Mencari nilai

    aA + bB cC

    *a, b, c adalah koefisien reaksi dari persamaan di atas yaitu 1, 2, 1

    Kemudian, mencari nilai (*perlu diingat bahwa penggunaan dan dilakukan pada fasa

    gas)

    (

    )

    Langkah selanjutnya sebagaimana Figure 3-6 (Treyball) yaitu mencari konsentrasi awal A

    yang menjadi basis dalam perhitungan kali ini.

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    PADA SUHU 170oC

    Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

    makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C

    Dimana berdasarkan persamaan (3-45)

    (

    )

    Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =

    P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:

    Sehingga pada v = vo

    KONSENTRASI A

    KONSENTRASI B

    KONSENTRASI C

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Persamaan reaksi yang didapat yaitu sebagai berikut:

    ( )

    {

    ( )

    }

    {

    ( )

    }

    BERAT KATALIS PADA CSTR

    {

    ( )

    }

    at 300 K

    Mencari nilai k terlebih dahulu

    {

    (

    )}

    {

    (

    )}

    Substitusi ke persamaan berat katalis sebagai berikut:

    {

    ( )

    }

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    {

    ( )

    }

    Pada v0 = 5 dm3/min dan X = 0,8 maka didapat

    (

    ) {

    ( )

    }

    Jadi pada suhu 170oC berat katalis yang dibutuhkan sebanyak

    PADA SUHU 270oC

    Berdasarkan seluruh perhitungan diatas, dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

    makan akan didapatkan konsentrasi masing-masing A, B, dan C

    Dimana berdasarkan persamaan (3-45)

    (

    )

    Ingat, di soal disebutkan bahwa reaksi pada kondisi isotermal dan isobarik, sehingga Po =

    P, dan To = T, maka didapatkan volumetric flowrate (v) sebagai berikut:

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Sehingga pada v = vo

    KONSENTRASI A

    KONSENTRASI B

    KONSENTRASI C

    Persamaan reaksi yang didapat yaitu sebagai berikut:

    ( )

    {

    ( )

    }

    {

    ( )

    }

    BERAT KATALIS PADA CSTR

    {

    ( )

    }

    at 300 K

    Mencari nilai k terlebih dahulu

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    {

    (

    )}

    {

    (

    )}

    Substitusi ke persamaan berat katalis sebagai berikut:

    {

    ( )

    }

    {

    ( )

    }

    Pada v0 = 5 dm3/min dan X = 0,8 maka didapat

    (

    ) {

    ( )

    }

    Jadi pada suhu 270oC berat katalis yang dibutuhkan sebanyak

    P3-15B

    The gas phase reaction

    N2 +

    H2 NH3

    is to be carried out isothermally. The molar feed is 50% H2 and 50% N2, at a pressure of

    16.4 atm and 227oC.

    (a) Construct a complete stoichiometric table

    (b) What are CA0, , and ? Calculate the concentrations of ammonia and hydrogen

    when the conversion of H2 is 60%.

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    (c) Suppose by chance of reaction is elementary with = 40 dm3/mol.s. Write the

    rate of reaction solely as a function of conversion for (1) a flow sistem and (2) a

    constant volume batch system.

    Diketahui :

    1. Reaksi :

    N2 +

    H2 NH3

    2. Molar Feed : 0.5 N2 dan 0.5 H2

    3. P = 16.4 atm

    4. T = 227oC = 500 K

    5. Sistem berjalan secara ishotermal

    Ditanya :

    1. Tabel lengkap stoikiometri

    2. CA0

    3.

    4.

    5. CA NH3 ketika X = 60%

    6. Kecepatan reaksi sebagai fungsi konversi dalam flow dan batch sistem

    Jawab :

    (a) Langkah-langkah membuat tabel stoikiometri.

    1. Sebelum membuat tabel stoikiometri, terlebih dahulu kita misalkan H2 sebagai

    spesies A, N2 sebagai B dan NH3 sebagai C. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

    dalam proses pelabelan saja. Sehingga reaksi menjadi :

    A+

    B C

    2. Selanjutnya adalah menjadikan A, dalam hal ini H2, sebagai basis dari reaksi

    sehingga pada setiap koefiensi reaksi masing-masing spesies akan dibagi dengan

    koefisien H2, sehingga menjadi :

    A +

    B

    C

    3. Penetuan kolom 1-5

    1.) Kolom 1 berisi spesies dari reaksi, yaitu produk dan reaktan dalam kasus ini

    adalah N2, H2 dan NH3

    2.) Kolom dua berisikan simbol dari masing-masing spesies

    3.) Kolom 3 berisi mengenai mol awal,N0B,untuk sistem batch atau molar flow

    rate awal , F0B, untuk sistem flow

    4.) Kolom 4 berisi perubahan mol atau molar flowrate akibat reaksi. F0 dialikan

    dengan konversi , X, dan juga koefisien stoikiometri. Misal =

    F0BX

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    5.) Kolom 5 berisi mol atau molar flowrate yang tersisa setelah reaksi. Kolom ini

    didapat dari pengurangan hasil dari kolom 2 dengan kolom 3. Misal : F0B

    F0BX

    4. Stokiometrik tabel :

    Dalam pembuatan stoikiometrik tabel kali ini diasumsikan sistem yang digunakan

    adalah flow sistem.

    (b) Menghitung nilai CA0, , dan .

    1. CA0

    Asumsi yang digunakan dalam sistem :

    - Gas Ideal

    - Tidak ada Inert

    - Volume berubah seiring berjalannya reaksi. Hal ini terjadi karena terlihat

    dari jumlah koefisien stoikiometri yang berbeda antara produk dan reaktan.

    Misal, apabila ada 1 mol N2 dan 3 mol H2 dan reaksi berjalan irreversible,

    maka akan menghasilkan mol NH3 sebanyak 2 mol. Ini menunjukkan bahwa

    sistem tidak memiliki volume yang tetap.

    - Reakasi dijalankan di sistem flow reactor

    - Tidak ada pressure drop.

    CA0adalah konsentrasi awal dari H2, dalam hal ini konsentrasi H2 pada feed.

    Langkah-langkah =

    1.) Menentukan CT0 dari feed.

    Karena gas diasumsikan Ideal, maka penetuan konsentrasi bisa menggunakan

    persamaan gas ideal.

    (

    )

    Spesies Simbol Mol awal Mol reaksi Mol sisa

    H2 A FA0 FA0X FA0 FA0X = FA0(1 X)

    N2 B FB0

    FA0X FB0

    FA0X

    =FA0(B

    X)

    NH3 C 0

    FA0X

    FA0X

    Total FT0 - FT = FT0

    FA0X

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    2.) Menentukan CA0

    Karena pada soal diketahui bahwa besar mol H2 pada feed adalah 50% total

    dari gas, maka :

    2.

    merupakan jumlah penambahan total mol setiap mol dari basis yang bereaksi,

    dalam hal ini A. didapat jumlah dari koefisen stoikiometri dengan memberikan

    tanda minus pada koefisien stoikiometri reaktan dan plus pada.

    (

    )

    Dari nilai yang didapat, hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah

    total mol sebanyak

    mol dalam sistem setiap 1 mol H2 yang bereaksi.

    3.

    Nilai mereprenstasikan perubahan dari mol total untuk konversi 100% untuk

    setiap mol total yang diumpankan pada feed.

    (

    )

    4. Menentukan besar konsentrasi NH3 dan H2 ketika konversi H2 mencapai

    60%.

    1.)

    Persamaan (3-44) pada buku Element of Chemical Engineering Third oleh Fogler

    didapat persamaan :

    Dengan mengasumsikan tidak ada pressure drop dan reaksi dilakukan secara

    isothermal, maka persamaan di atas berubah menjadi :

    Persamaan di atas akan dimasukkan ke dalam rumus CA sebagai fungsi konversi,

    sebagai berikut :

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Karena pada tabel stoikiometri

    Maka,

    ( ( ) )

    2.) NH3

    Dari tabel stoikiometri didapat persamaan :

    Maka,

    ( ( )

    )

    (c) Merumuskan laju reaksi dengan fungsi konversi saja.

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Asumsi :

    - Reaksi yang terjadi adalah reaksi elementary.

    1. Flow System

    Rumus untuk laju reaksi dengan reaksi elementary dari reaksi

    N2 +

    H2 NH3

    adalah :

    Persamaan konsentrasi H2 pada sistem flow/continous sebagai fungsi konversi

    telah didapat pada problem (b), yaitu :

    Untuk persamaan N2 sebagai fungsi konversi dapat diturunkan dengan cara

    berikut :

    1.) Dari tabel stoikiometri didapat bahwa :

    (

    )

    Sedangkan parameter didapat dari ,

    Sehingga persamaan menjadi :

    (

    )

    2.) Memasukkan persamaan FB ke dalam persamaan CB.

    (

    )

    (

    )

    ( )

    Setelah persamaan H2 dan N2 didapat, barulah dimasukkan ke dalam persamaan

    laju reaksi, sehingga :

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    (

    )

    ( (

    )

    ( )

    )

    (

    )

    (

    ( )

    )

    (

    ( )

    )

    2. Batch System

    Pada sistem batch diasumsikan volume tidak berubah terhadap waktu, fixed

    volume. Perumusan untuk besar konsentrasi sebagai fungsi konversi berbeda

    dengan sistem yang continuous. Hal yang pertama harus dilakukan adalah

    membuat tabel stoikiometri dengan sistem mol, yaitu :

    1. Menentukan besar konsentrasi H2 sebagai fungsi konversi.

    Dari tabel stoikiometri yang baru dibuat dapat dirumuskan dengan

    Sehingga,

    2. Menentukan besar konsentrasi N2 sebagai fungsi konversi.

    Spesies Simbol Mol awal Mol reaksi Mol sisa

    H2 A NA0 A0X NA0 NA0X = NA0(1 X)

    N2 B NB0

    A0X NB0

    NA0X =NA0(B

    X)

    NH3 C 0

    A0X

    NA0X

    Total NT0 - NT = NT0

    NA0X

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Dari tabel stoikiometri yang baru dibuat dapat dirumuskan dengan

    (

    )

    Dengan nilai parameter yang sama dengan sistem flow, yaitu ,

    maka

    (

    )

    (

    )

    3. Memasukkan besar konsentrasi H2 dan N2 ke dalam persamaan laju

    reaksi

    Dari perumusan nilai konsentrasi H2 dan N2maka :

    ( (

    ))

    ( )

    (

    )

    (

    )

    (

    )

    16B. Calculate the equilibrium conversion and concentrations for each of the following reactions.

    (a) The liquid phase reaction

    With dan

    (b) The gas phase reaction

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Carried out in a flow reactor with no pressure drop. Pure A enters at a temperature of

    400 K and 10 atm. At this temperature,

    (c) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-volume batch reactor

    (d) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-pressure batch reactor

    Jawab

    (a) Pada Fasa Liquid

    Spesi=simbol Awal Berubah Sisa

    A 2 -x 2-x

    B 2 -x 2-x

    C 0 +x x

    Nilai x yang memenuhi adalah

    Konsentrasi di ekuilibrium:

    (b) Pada Fase Gas

    Tabel stoikiometri

    Spesi=simbol Awal Berubah Sisa

    A C 0

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Di equilibrium,

    Substitusi dan mensubstitusi

    Konsentrasi di ekuilibrium:

    (c) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-volume batch reactor

    Tabel stoikiometri

    Spesi=simbol Awal Berubah Sisa

    A C 0

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Di ekuilibrium,

    Konsentrasi di ekuilibrium:

    (d) The gas phase reaction in (b) carried out in a constant-pressure batch reactor

    Reaktor ini bertekanan konstan dan bertemperatur konstan

    Tabel stoikiometri

    Spesi=simbol Awal Berubah Sisa

    A C 0

  • KELOMPOK 10 TEKNIK REAKSI KIMIA September 16, 2013

    Spesi A

    ( )

    Substitusi , , dan

    Spesi C

    ( )

    Substitusi , , dan

    Di equilibrium,

    Substitusi

    Konsentrasi di ekuilibrium: