· web viewberhasil terbentuknya "wadah musyawarah antar umat beragama" pada tanggal 30...

42
A G A M A

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

A G A M A

XV/1

Page 2:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan
Page 3:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

BAB RV A G

A M A

A. PENDAHULUAN

Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara ditetapkan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan-suatu ma-syarakat adil dan makmur yang merata material dan spirituil berdasarkan Pancasila. Hal ini dilaksanakan didalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masya-rakat Indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, maka selama Repelita III pembangunan di bidang agama lebih diarahkan untuk :

1. Meningkatkan usaha-usaha pembangunan di bidang agama de-ngan sekaligus lebih mengintegrasikannya dengan pemba-ngunan di bidang-bidang lainnya sehingga lebih dirasakan sebagai bagian yang terpadu dari usaha pencapaian tujuan pembangunan pads umumnya.

2. Memasyarakatkan dan membudayakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P.4) menurut sistem dan pendekatan yang dapat dan mudah diterima oleh masing-masing umat beragama.

B. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Dalam rangka melaksanakan Garis-garis Besar Haluan Negara tersebut dan untuk lebih memantapkan arah dan tujuan pemba-ngunan di bidang agama, maka dirumuskan kebijaksanaan dan langkah-langkah di bidang pembangunan agama selama Repelita III sebagai berikut :

1. Melanjutkan pemberian bantuan terhadap kegiatan lembaga-lembaga keagamaan dalam masyarakat dalam usaha penyediaan sarana kehidupan beragama. Kegiatan ini dijadikan pendo-rong untuk meningkatkan usaha swadaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sarana kehidupan beragama, terutama dalam pengadaan kitab suci dan pembangunan tempat periba-datan.

2. Meningkatkan prasarana dan sarana Balai Sidang Pengadilan Agama dan Balai Nikah sebagai sarana pembinaan keluarga

XV/3.

I

Page 4:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

sejahtera, serta prasarana kerja lainnya yang dibutuhkan sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pem-bangunan di bidang agama terutama di daerah.

3. Melanjutkan usaha untuk tetap memelihara suasana kerukunan hidup beragama sebagai salah satu bagian dari pada usaha memelihara stabilitas nasional yang sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan nasional.

4. Meningkatkan usaha bimbingan hidup beragama kepada berbagai kelompok masyarakat termasuk generasi muda; mening-katkan mutu juru penerang/penyuluh agama serta menyempur-nakan metode penyuluhan agama yang serasi dengan kegiatan pembangunan pada umumnya.

5. Menyelaraskan pembinaan pendidikan/perguruan agama dengan pendidikan umum, agar tercipta manusia Indonesia yang berilmu dan memiliki keseimbangan antara kepentingan du-nia dan kepentingan akhirat serta untuk membina kaderkader pembangunan disegala bidang dan tingkatan.

6. Meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat agar pelaksanaan ibadah haji tersebut dapat berlangsung dengan mudah, tertib, aman dan memenuhi rukun ibadah haji.

7. Meneruskan kegiatan penelitian di bidang agama dengan mengikutsertakan tokoh-tokoh dari berbagai golongan menu-rut bidang dan keahlian masing-masing. Di samping itu diusahakan pula penyempurnaan sarana peningkatan mutu tenaga peneliti, serta pemantapan kerjasama dengan negara-ne-gara ASEAN dalam penelitian keagamaan yang selama ini telah dirintis.

8. Meningkatkan usaha penyempurnaan aparatur, sistim. serta prosedur kerja dan ketatalaksanaan, penyempurnaan sistim perencanaan, pengendalian dan pengawasan (monitoring) proyek-proyek di bidang pembangunan agama serta mengefek-tifkan usaha peningkatan mutu personil serta peningkatan disiplin kerja.

9. Mengusahakan agar umat beragama, khususnya para pejabatdan petugas dalam bidang agama dapat memahami dan mengha yati Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P.4).

10. Turut mengusahakan peningkatan peranan wanita di kalangan umat beragama melalui pendekatan agama termasuk pening-katan pengetahuan kaum ibu mengenai Undang-undang Perka-

Page 5:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XV/4

Page 6:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

winan dan berbagai pengetahuan praktis lainnya.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

Langkah-langkah kebijaksanaan yang telah digariskan se-perti tersebut diatas telah dan sedang dilaksanakan melalui berbagai program utama yang pads dasarnya merupakan pemantap-an, peningkatan dan perluasan jangkauan berbagai program dan kegiatan pembangunan selama Repelita II.

Dalam Repelita III kegiatan dan sasaran yang ditangani semakin meningkat jumlahnya dan semakin luas jangkauannya. Program-program pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama.

Program ini mempunyai kegiatan-kegiatan utama sebagai berikut:

a. Bantuan pembangunan/rehabilitasi tempat-tempat periba-datan terutama diberikan kepada kelompok-kelompok ma-syarakat yang lemah sosial ekonominya dalam bentuk pe-nyediaan sarana atau tempat peribadatan yang layak. Dalam hal ini sekaligus diusahakan mendorong pemanfaatan tempat-tempat peribadatan tersebut sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang dapat mem-bangkitkan swadaya masyarakat untuk membangun.

Selain itu bantuan tersebut ditujukan untuk mendorong pembangunan tempat-tempat peribadatan di daerah pedesaan yang diserasikan dengan kegiatan pembangunan desa yang bersangkutan. Selanjutnya juga ditujukan ke-pada daerah-daerah pemusatan industri, daerah-daerah rawan seperti bekas basis PKI, daerah-daerah suku ter-

asing dan daerah transmigrasi serta daerah perbatasan.

Bantuan pembangunan/rehabilitasi tempat-tempat per-ibadatan tersebut telah merangsang kegiatan swadaya masyarakat sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan tempat ibadah yang makin meningkat antara lain karena perkembangan daerah pemukiman baru dan bertambah be-sarnya jumlah penduduk usia remaja.

Kalau pada tahun 1977/78 jumlah tempat peribadatan dari berbagai agama tercatat 465.289 buah, maka pada

XV/5

Page 7:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

tahun 1982/83 meningkat menjadi 537.893 buah, yang berarti suatu pertambahan sebanyak 72.604 buah atau 15,6% dalam lima tahun terakhir (Tabel XV-1 dan Grafikxv-1).

Sehubungan dengan itu, jumlah tempat peribadatan yang telah diberi bantuan selama tahun 1978/79 - 1982/ 83 adalah 10.230 buah, terdiri dari 8.671 mesjid, 629 gereja Protestan, 528 gereja Katolik dan 393 Pura Hindu serta 109 wihara Budha (Tabel XV-2). Dalam jumlah 10.230 tempat peribadatan yang telah mendapat bantuan itu termasuk 9.820 buah yang mendapat bantuan dalam tahun 1979/80 - 1982/83, yang berarti 98, 2% dari 10.000 buah tempat peribadatan sebagai sasaran Repelita III. Dalam tahun 1983/84 direncanakan bantuan kepada 2.700 tempat peribadatan lagi sehingga pada akhir Repelita III sasaran semula akan terlampaui.

Dalam pada itu Mesjid Istiqlal yang pembangunannya dimulai sebelum Repelita I, sejak bulan Pebruari 1978 telah diresmikan dan telah dapat dipergunakan sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Pemba-ngunannya akan diteruskan sampai selesai serta dileng-kapi perpustakaannya sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan umat Islam yang lebih luas seperti kegiatan dakwah, ceramah dan diskusi agama serta kegiatan mendalami ilmu agama.

b.Selanjutnya pembangunan Balai Nikah dan Balai Sidang Pengadilan Agama ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan Undangundang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, khususnya sebagai sar a n penunjang untuk memperlancar pelayanan, penyelesaian urusan dan perkara nikah, talak, rujuk dikalangan masyarakat Islam. Kecuali itu balai-balai nikah dan balai-balai sidang pengadilan agama dimanfaatkan pula untuk pembinaan dan bimbingan keluarga sejahtera serta untuk menunjang pelaksanaan program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan.

Selama 1978/79 - 1982/83 telah dibangun sejumlah 1.317 buah Balai Nikah dan 100 bush Balai Sidang Peng-adilan Agama yang terdiri dari 98 buah Balai Sidang Pengadilan Agama Tingkat Pertama dan 2 buah Balai Sidang Pengadilan Agama Tingkat Banding, disampingnya perluasan sejumlah 132 Balai-balai Sidang Pengadilan

Page 8:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XV/6

Page 9:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL XV - 1

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT AGAMA,1977/78 - 1982/83(bush)

Agama 1977/78 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/833)

Islam 415.265 423.570 460.173 476.943 478.019 482.799P r o t e s t a n 23.975 21.565 22.785 23.268 23.966 24.172Kato l ik 6.982 7.121 8.186 9.332 9.612 10.174Hindu 1) 17.3222) 17.4082) 18.376 18.420 1 8 . 7 4 3 18.768Budha 1.745 1.779 1.779 1.853 1.871 1.980

Jumlah : 465.289 471.443 511.299 529.816 532.211 537.893

1) Termasuk Pura Keluarga2) Angka d i p e r b a i k i3) Data pada bulan Desember 1982

Page 10:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XV/7

Page 11:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

GRAFIK XV – 1JUMLAH TEMPAT IBADAH MENURUT AGAMA,

1977/78 – 1982/83

XV/8

Page 12:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Agama lainnya (Tabel XV - 2). Kecuali itu telah dise-diakan pula sejumlah sarana lainnya termasuk buku-buku pedoman bagi para Hakim Agama dan petugas Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR) disamping penataran bagi Hakim Agama dan Panitera serta petugas NTCR.

Sasaran Repelita III adalah pembangunan 1.500 Balai Nikah dan 100 Balai Sidang Pengadilan Agama, sedangkan yang telah dibangun sejak tahun 1979/80 adalah 1.222 Balai Nikah atau 81,5%, dan 60 Balai Sidang Pengadilan Agama atau 60%, dari sasaran-sasaran Repelita III. De-ngan rencana 1983/84 untuk membangun lagi 350 Balai Nikah dan 48 Balai Sidang Pengadilan Agama maka sasaran Repelita III untuk Balai Nikah akan dilampaui dan untuk Balai Sidang Pengadilan Agama akan tercapai.

Dalam pada itu hal-hal yang menyangkut jumlah nikah, talak/cerai dan rujuk dapat dilihat perkembangannya pada Tabel XV - 3.

c. Pengadaan kitab suci agama, kecuali dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan kitab suci, juga untuk merangsang dan memberikan bim-bingan kepada masyarakat, khususnya para ahli dan pe-nerbit untuk mengembangkan metode dan penafsiran kitab suci yang dapat memudahkan penganut agama yang ber sangkutan mempelajari agama masing-masing.

Selama tahun 1978/79 hingga tahun 1982/83 telah di-usahakan penyediaan dan penyebaran sebanyak 7.361.020 buah kitab suci berbagai agama, yang terdiri dari 6.263.400 bush kitab suci Al Qur'an,397.600 buah Injil Protestan, 422.320 buah Injil Katolik dan 207.850 buah kitab suci Hindu serta 69.850 buah kitab suci agama Budha Tabel XV - 4). Sasaran Repelita III adalah penyediaan 6,4 juta berbagai kitab suci,

sedangkansejak tahun 1979/80 telah disediakan 6.338.870 buahkitab suci atau 99% dari sasaran. Dengan rencana dalamtahun 1983/84 untuk penyediaan lebih dari 1,1 jutsbuah kitab suci lagi maka sasaran Repelita III akanjauh dilampaui.

Kegiatan lainnya dalam rangka pelaksanaan program

Page 13:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

ini adalah bantuan kepada lembaga keagamaan yang meli

puti antara lain kegiatan bimbingan dan bantuan kepada organisasi keagamaan agar dapat meningkatkan kemampuan

XV/9

Page 14:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL XV 2JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN YANG DIBANTU PEMBANGUNANNYA,

PEMBANGUNAN BALAI NIKAH, SERTA PEMBANGUNANDAN PERLUASAN BALAI SIDANG PENGADILAN AGAMA,

1977/78 – 1982/83

XV/10

Page 15:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL RV - 3

PERKEMBANGAN JUMLAH NIKAH, TALAK/CERAI DAN RUJUK (NTCR),1977 - 1982

(kali)

Uraian 1977 1978 1979 , 1980 1981 19821)

Nikah 1.264.000 946.059 942.638 907.412 1.226.652 1.169 .466

Talak /Cera i 50.000 152.314 149.580 132.982 204.141 136.658

Rujuk 14.828 2.207 2.196 3.248 3.552 3.359

• ) Data pada bulan Desember 1982

TABEL RV - 4PENGADAAN KITAB SUCI,

1977/78 - 1982/83(buah)

Agama 1977/78 1978/79 1979/80 1981/82 1982/83

Islam 601.000 854.000 1.159.000 1.445.400 1.370.000

P r o t e s t a n 50.000 57.000 65.000 72.000 81.000 122.600

Ka t o l i k 65.000 76.000 77.000 86.000 81.000 102.320

Hindu 20.000 25.150 27.000 30.000 32.500 93.200

Budha 10.000 10.000 11.150 12.000 12.500 24.200

Jumlah : 746.000 1.022.150 1.339.150 1.652.400 1.712.320

XV/11

Page 16:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

GRAFIK XV - 2PENGADAAN KITAB SUCI,

1977/78 - 1982/83

XV/12

Page 17:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

pengelolaannya, bimbingan dan dorongan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ibadah sosial terutama yang bergerak di bidang dakwah, pembinaan generasi muda dan pendidikan non formal. Dalam hal ini telah diberikan bantuan kepada 1.170 buah lembaga keagamaan swasta, yaitu lembaga keagamaan swasta Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha, disamping menatar tenaga-tenaga pembina lembaga keagamaan tersebut.

Sementara itu, mulai tahun ketiga Repelita III telah dilakukan usaha-usaha dalam rangka pembinaan, pengembangan serta pemanfaatan tanah wakaf yang jumlahnya cukup banyak tersebar di seluruh pelosok tanah air untuk pengembangan potensi sosial ekonomis khususnya bagi umat Islam.

2. Program Penerangan dan Bimbingan Hidup Beragama.

Program ini menjangkau tujuan-tujuan meningkatkan keimanan dan kesadaran beragama masing-masing umat beragama; mewujudkan serta memelihara kerukunan hidup antara umat beragama, membudayakan dan memasyarakatkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di kalangan umat beragama.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penerangan dan penyuluhan agama ditujukan back kepada masyarakat pada umumnya maupun kepada masyarakat khusus seperti kaum remaja, trans-migran, masyarakat terasing, nara pidana disamping kalangan karyawan dan masyarakat daerah rawan, wanita tuna susila dan lain sebagainya. Kegiatan ini telah terpadu dengan kegiatan penerangan pada umumnya seperti usaha pemanfaatan mass media, seni budaya dan lain sebagainya.

Selama 1978/79 - 1982/83 telah dilaksanakan penyuluhan agama kepada 9.137 kelompok masyarakat yang terdiri dari kelompok masyarakat Islam 8.024 kelompok, masyarakat Protestan 495 kelompok, masyarakat Katolik 496 kelompok dan masyarakat Hindu dan Budha 122 kelompok. Disamping itu, telah disediakan 4.463.200 eksemplar brosur penyuluhan, yaitu bagi umat Islam 3.994.000 eksemplar, umat Protestan 233.700 eksemplar, umat Katolik 141.500 eksemplar dan umat Hindu dan Budha 94.000 eksemplar. Demikian pula telah disediakan paket dakwah seba-nyak 166.926 paket, masing-masing bagi umat Islam 128.250 paket, umat Protestan 20.268 paket, umat Katolik 12.765 paket dan umat Hindu dan Budha 5.643 paket.

Dalam rangka bimbingan dan penyuluhan agama seperti tersebut diatas, penyuluhan dan bimbingan agama melalui RRI dan

XV/13

Page 18:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TVRI dart tahun ke tahun semakin meningkat balk di pusat maupun di daerah. Penyuluhan dan bimbingan diberikan dalam bentuk uraian, fragmen atau sandiwara dan kesenian yang bernafaskan agama dan untuk itu setiap golongan agama mendapat kesempatan rata-rata dua kali dalam seminggu.

Dalam rangka mendorong kegairahan pengahayatan kehidupan beragama terutama bagi pare penganut agama Islam, telah diselenggarakan secara berkala Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) balk di berbagai daerah maupun di tingkat nasional, sehingga MTQ telah melembaga di tengah - tengah masyarakat balk ditingkat pusat maupun di daerah-daerah.

Kegiatan lain dalam rangka pelaksanaan program ini adalah pembinaan suasana kerukunan hidup yang mantap diantara umat beragama melalui berbagai usaha seperti :

a. Pemantapan kerukunan dalam lingkungan sendiri masingmasing umat beragama, antara lain melalui kegiatan musyawarah dan pertemuan diantara pemuka agama dengan tujuan untuk meluaskan pandangan dan menanamkan saling pengertian dalam menyelesaikan masalah - masalah keagamaan sehingga tetap dapat menunjang kelancaran pembangunan. Kegiatan semacam ini dimulai sejak awal Repelita III dan setiap tahun dilaksanakan rata-rata 8 kali bagi golongan Islam, 2 kali bagi golongan Protestan serta masing - masing satu kali bagi golongan Katolik,Hindu dan Budha, dengan peserta sekitar 800 pemukaagama setiap tahunnya.

b. Pemantapan kerukunan antar umat beragama, melalui kegiatan seperti musyawarah dan pertemuan, mengadakan observasi bersama, studs kasus, pekan orientasi dankerjasama sosial kemasyarakatan dengan tujuan untuk

menanamkan Baling pengertian di antara pemuka agama dari berbagai golongan agama agar dalam menyelesaikan masalah - masalah keagamaan yang timbul sehingga tetap dapat menunjang kelancaran pembangunan nasional.

Dalam hal ini telah dilaksanakan kegiatan- kegiatan observasi, studi kasus, musyawarah dan pertemuan di berbagai dae rah, masing-masing 29 kali observasi, 19 kali studi kasus dan 30 kali musyawarah/pertemuan. Dalam hubungan ini pula telah berhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980.

Page 19:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XVI/14

Page 20:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan " Pekan Orientasi Kerukunan" di berbagai daerah yang diikuti oleh tokoh-tokoh agama dan pejabat Pemerintah. Dalam kegiatan tersebut telah diterbitkan buku dan brosur dalam bentuk laporan dan berupa pedoman pembinaan kerukunan hidup beragama.

Bimbingan pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P 4) dikalangan umat beragama, merupakan kegiatan yang mulai dilaksanakan dalam tahun pertama Repelita III dengan tujuan untuk memasyarakatkan P 4 dikalangan umat beragama melalui berbagai usaha dan pendekatan agama. Kegiatannya antara lain penyusunan buku-buku pedoman bimbingan pelaksanaan P 4 yang dijiwai ajaran agama untuk memudahkan para pemeluk agama dalam memahami dan menghayati serta mengamalkanP 4, penataran sejumlah tenaga pembina yang diharapkan kelak dapat menyebar luaskan P 4 di tengah-tengah masyarakat, terutama pada lembaga-lembaga keagamaan.

Sementara itu selama 1978/79 - 1982/83 telah ditatar tenaga pembina tingkat pusat sebanyak 856 orang, tenaga pembina tingkat daerah sebanyak 9.768 orang dan disediakan buku pedo-man sejumlah 665.000 buah.

3. Program Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji

Tujuan program ini adalah melanjutkan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut kegiatan di bidang ini terutama ditujukan untuk penyempurnaan fasilitas dan pelayanan dalam pelaksanaan ibadah haji. Usaha-usaha yang telah dilakukan antara lain adalah pembangunan dan perluasan asrama serta penyempurnaan pengasramaan jemaah haji, perbaikan prosedur untuk mempermudah tata cara pendaftaran dan pe-ningkatan sarana angkutan untuk jemaah haji dan pengelompokan jemaah menurut daerah dengan sekaligus didampingi oleh petugas kesehatan dan pembimbing jemaah. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan terhadap pare jemaah haji sejak tahun 1979/80 telah dimulai usaha peningkatan kemampuan dan ketrampilan para petugas.

Selama 1978/79 - 1982/83 jumlah jemaah haji adalah 311.726 orang. Perkembangan jumlah jemaah haji dari tahun ke tahun nampak pada Tabel KV-5.

Sementara itu dengan adanya berbagai kegiatan dan usaha perbaikan pelayanan haji dan berbagai komponen Ongkos Naik

. XV/15

I

Page 21:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL RV - 5

PERKEMBANGAN JUMLAH JEMAAH HAJI MENURUT DAERAHTINGKAT I , ")

1977/78 - 1982/83

No. Daerah Tingkat I / 1977/78 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83Pro pins i

1. Daerah Istimewa Aceh 878 1.392 752 2.060 1.544 1.2352. Sumatera Utara 1.131 3.111 1.846 3.703 2.722 1.8103. Sumatera Barat 553 1.468 1.084 2.294 1.558 1.0314. Riau 409 1.272 619 913 890 7095. Jambi 519 1.662 995 1.586 977 4176. Sumatera S e l a t a n 1.517 2.274 2.321 2.506 1.658 1.0567. Bengkulu 198 263 229 293 260 1568 . Lampung 1.545 1.288 839 952 616 3269. DKI J a k a r t a 3.545 5.140 3.611 4.707 5.392 4.967

10. Jawa Banat 8.364 15.974 7.145 12.481 12.346 10.09011. Jawa Tengah 2.220 5.219 2.311 4.042 4.055 3.13212. DI Yogyakarta 90 218 174 256 256 25913. Jawa Timur 5.063 11.944 6.283 11.972 11.236 9.75914. Kalimantan Barat 168 601 426 669 523 36015. Kalimantan Tengah 153 443 319 889 579 38016. Kalimantan S e l a t a n 1.075 3.858 2.457 5.249 3.463 1.84417. Kalimantan Timur 543 1.481 843 1.820 1.483 1.45218. Selawesi Utara 65 222 85 136 157 34119. Sulawesi Tengah 256 707 276 487 538 48420. Sulawesi S e l a t a n 2.470 6.325 4.213 9.961 7.420 6.77421. Sulawesi Tenggara 109 331 141 411 388 34722. Maluku 392 674 529 789 564 59523 . Bali 27 75 87 101 76 7224. Musa Tenggara Barat 1.234 2.777 1.387 1.168 2.748 2.25725. Musa Tenggara Timur 49 174 46 112 103 9826. I r i a n Jaya 81 126 72 252 215 25927. Timor Timur - 4 1 8 4 628. L a in - l a in * ) 2.614 4.012 2.606 5.080 5.190 4.920

Jumlah : 35.268 73.035 41.697 74.897 66.961 55.136

*) Termasuk petugas

XV/16

Page 22:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Haji (ONH) yang selama ini ditanggung oleh para jemaah, secara bertahap telah dibiayai melalui APBN, maka diharapkan be-ban para jemaah haji menjadi relatif ringan.

Dalam pada itu selama 1978/79 - 1982/83 dalam rangka pe-layanan fasilitas asrama haji telah dilaksanakan perluasan asrama haji seluas 30.385 m2, masing-masing di Jakarta 10.000 m2, Surabaya 9.885 m2, Medan 4.653 m2, Ujung Pandang 3.903 m2 dan di Banjarmasin 1.664 m2.

4. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah

Tujuan program ini ialah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada perguruan agama dan mutu pendidikan agama pada sekolah umum serta untuk menjembatani perbedaan jarak antara pen-didikan pada Sekolah umum dan pendidikan pada lembaga perguruan agama dalam rangka mengembangkan satu sistim pendidikan nasional yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Untuk mencapai tujuan tersebut program ini meliputi kegi-atan-kegiatan utama sebagai berikut:

a. Pembinaan pendidikan agama tingkat dasar yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah dan meningkatkan mutu pendidikan agama pada Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Selama tahun 1978/79 - 1982/83 telah direhabilitasi / diperluas 317 MIN (termasuk 277 MIN dalam tahun 1979/80 - 1982/83), serta disediakan peralatan / alat peraga sebanyak 716 unit, buku-buku pegangan guru dan murid sejumlah 8.518.000 bush (termasuk 8,5 juta sejak tahun 1979/ 80), di samping penyusunan naskah-naskah buku pedoman an penataran guru dan pembina sebanyak 8.710 orang. Untuk pembinaan pendidikan agama di Sekolah Dasar, telah ditatar 7.960 guru agama dan disediakan 10.530 unit peralatan serta 8,6 juts buku pelajaran (termasuk 8,5 juta sejak tahun 1979/80) (Tabel XV - 6). Di cam-ping itu, melalui Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar(Inpres SD) telah direhabilitasi sejumlah 26.280 gedung Madrasah Ibtidaiyah Swasta. (termasuk 19.600 MIS dalam empat tahun pertama Repelita III), dan telah di-sediakan pula sekitar 12,0 juta buku bacaan kanak-kanak bagi semis MIN dan MIS sesuai dengan sasaran Repe-lita III.

XV/17

Page 23:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL XV -6

PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA TINGKAT DASAR DAN MENENGAH PADA MADRASAH NEGERISERTA PENDIDIKAN GURU AGAMA NEGERI,

1977/78 – 1982/83

XV/18

Page 24:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

maka dalam empat tahun pertama ini 79% sasaran rehabi-litasi/perluasan MIN tercapai pads tahun 1982/83, dengan kekurangannya 73 MIN lagi direncanakan dalam tahun 1983/84, dan dengan rencana penyediaan buku pela-jaran sebanyak 5,8 juts lagi maka sasaran 14,3 juta buku bagi MIN juga akan tercapai.

Pembinaan pendidikan agama tingkat lanjutan pertama, mempunyai ruang lingkup kegiatan pembangunan meliputi peningkatan mutu pendidikan pada Madrasah Tsanawiyahdan Pondok Pesantren serta peningkatan mutu pendidikan agama pada Sekolah Umum Tingkat Lanjutan Pertama. Se-lama 1978/79 - 1982/83 telah dilaksanakan perluasandan rehabilitasi 326 unit MTsN yang terdiri dari ruang belajar, ruang guru dan ruang kantor (termasuk 296buah MTsN sejak tahun 1979/80). Disamping itu telah ditatar 10.874 guru, disediakan 5.165.000 buku pelajaran (termasuk 5.130.000 buku sejak tahun 1979/80) dan 142 alat peraga (Tabel AV - 6) serta diberikan bantuan buku-buku dan sarana lainnya bagi 109 Madrasah Tsanawiyah Swasta. Dibandingkan dengan sasaran Repelita III maka jumlah 296 MTsN yang telah direhabilita-si/diperluas sudah jauh melampaui sasaran semula yang diperkirakan sebanyak 120 saja, sedang sasaran penyediaan buku sebanyak 6,7 juta bush akan dilampaui pula dengan rencana penyediaan sebanyak 2,1 juta lags dalam tahun 1983/ 84. Selanjutnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan agama di Sekolah Umum telah ditatar guru-guru agama dan disediakan buku-buku pedoman guru. Pembinaan pondok pesantren sedang dan telah dilaksanakan antara lain melalui latihan ketrampilan bagi tenaga-tenaga pembina pondok sejumlah 2.283 orang, pengembangan usaha, di samping itu disusun naskah buku pedo-man serta penerbitannya. Sementara itu telah diberikan Pula bantuan berupa buku-buku agama bagi 1.709 pondok pesantren, bantuan alat dan bahan praktikum bagi 875 pondok pesantren serta bantuan untuk pembangunan/reha-bilitasi bengkel kerja bagi 692 pondok pesantren (Ta-bel AV - 7).

Pembinaan pendidikan agama tingkat lanjutan atas ber-tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pads Madrasah Aliyah dan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) serta peningkatan mutu pendidikan agama pada sekolah umum tingkat lanjutan atas.

XV/19

Page 25:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

TABEL XV – 7BANTUAN PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN GURU AGAMA

PADA MADRASAH/LEMBAGA SWASTA1977/78 – 1982/83

XV/20

Page 26:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Selama 1978/79 - 1982/83 telah dilaksanakan perluasan/re-habilitasi 192 'buah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) (termasuk 150 MAN dalam tahun 1979/80 - 1982/83) penataran guru dan pembinaan sejumlah 2.713 orang guru serta pengadaan buku pe-lajaran dan pedoman guru sejumlah 1.607.000 eksemplar (terma-suk 1,5 jute sejak 1979/80) (Tabel XV - 6). Selanjutnya telah dilaksanakan pembangunan/perluasan/rehabilitasi 160 buah PGAN (termasuk 114 buah PGAN selama empat tahun pertama Repelita III) yang terdiri dart PLAN Islam, PGAN Protestan, dan PGAN Hindu dan Budha, penataran guru dan pembina sejumlah 2.240 orang dan penyediaan buku pelajaran dan pedoman guru sejumlah 1.350.800 eksemplar (termasuk 1,3 jute buku dalam tahun 1979/ 80 - 1982/83) (Tabel KV - 6). Dibandingkan dengan sasaran-sa-'

saran Repelita III, yaitu antara lain perluasan/rehabilitasi 165 MAN dan penyediaan buku pelajaran 1,6 jute pada MAN, serta perluasan/rehabilitasi 95 PGAN dan penyediaan buku pelajaran 1,5 jute bagi PGAN berbagai agama, maka perluasan/rehabilitasi MAN telah terjangkau 90% dengan penyediaan buku 93,7%, sedangkan perluasan/rehabilitasi PGAN telah dilampaui dan penyediaan bukunya 86,6%. Dalam tahun 1983/84 direncanakan untuk perluasan MAN sebanyak 30 lagi dengan penyediaan buku pelajaran 0,3 juta buah, disamping pengembangan 14 PGAN lagi, dengan tambahan buku 0,2 juts buah. Disamping itu telah diberikan bantuan PGA Swasta (Protestan, Katolik dan Hindu/ Budha) berupa rehabilitasi gedung bagi 200 PGAN, penataran guru sejumlah 1.616 tenaga dan penyediaan buku pelajaran se-banyak 84.334 eksemplar (Tabel XV - 7). Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah umum (SLTA) ditatar guru-guru agama disamping penyediaan buku pegangan guru.

Dalam pada itu telah disediakan pula buku perpustakaan bagi PGAN/Madrasah Aliyah, peralatan bags PGAN/Madrasah Aliyah serta bantuan rehabilitasi bagi Madrasah Aliyah Swasta.

5. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Tinggi

Program ini bertujuan meningkatkan mutu dan menyempurnaken perguruan tinggi agama sehingga mampu menghasilkan tenaga ilmiah/ahli dan berkwalitas tinggi dalam bidang agama.

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha seperti pembangunan prasarana dan sarana pendidikan, pening-katan mutu staf pengajar melalui studi pasca sarjana dan pro-gram doktor, peningkatan kegiatan penelitian, penyediaan buku-buku ilmiah, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penyediaan berbagai fasilitas lainnya, serta bantuan kepada Perguruan Tinggi Agama Swasta.

XV/21

Page 27:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Selama 1978/79 - 1982/83 telah dibangun/diperluas 45.940 m2 fasilitas perkuliahan, disamping fasilitas perpustakaan, ruang perkantoran serta perumahan dosen. Selanjutnya telah disediakan 174.880 eksemplar buku-buku ilmiah untuk melengkapi perpustakaan IAIN seluruh Indonesia, pengadaan tanah untuk perluasan beberapa kampus IAIN, penelitian sebanyak 80 judul berbagai masalah kemasyarakatan dan keagamaan serta pe-laksanaan kuliah kerja nyata (KKN) bagi 8.685 mahasiswa.

Untuk meningkatkan mutu staf pengajar dan tenaga adminis-trasi IAIN telah ditatar tenaga-tenaga administrasi, diberikan kesempatan kepada 486 dosen untuk mengikuti pendidikan studi pasca Sarjana/program doctor. Dilaksanakan pula penataran dan latihan kepimpinan, latihan kewiraswastaan dan la-tihan kerja tulis bagi mahasiswa.

Disamping itu telah diberikan bantuan kepada 400 Perguruan Tinggi Agama Swasta (PTAS), yang meliputi penataran dosen, penelitian, buku perpustakaan dan sarana lainnya, serta bantuan pembangunan dan perluasan fasilitas perkuliahan, termasuk penyediaan tanah, bagi perguruan tinggi agama swasta Pro-testan, Katolik dan Hindu/Budha.

6. Program Pendidikan dan Latihan Keagamaan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pegawai dalam kedudukannya sebagai aparatur negara, khususnya aparatur di bidang agama.

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha seperti pembangunan gedung Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) pegawai Departemen Agama, penataran dan pendidikan pegawai dan penyempurnaan kurikulum dan sistim pendidik-an/latihan pegawai.

Selama 1978/79 - 1982/83 telah dan sedang dilaksanakan pendidikan/latihan dan penataran pegawai sejumlah 25.600 pe-serta terdiri dart 150 peserta SESPA, 435peserta SEPADYA, 820 peserta SEPALA, 750 peserta SEPADA, 11.970 peserta latihan administrasi dan manajemen serta 11.475 pegawai baru. Di samping itu telah pula dibangun gedung-gedung PUSDIKLAT di Jakarta, Bandung, Padang, Ujung Pandang dan Banjarmasin.

7. Program Pembinaan Generasi Muda Program Pembinaan

Generasi Muda yang dikaitkan dengan bi-

Page 28:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XV/22

Page 29:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

dang agama bertujuan agar melalui pembinaan dan pendekatan keagamaan, daya kegairahan hidup (vitalitas), daya cipta (kreativitas) dan aktivitas pemuda dapat diarahkan kepada hal-hal yang berguna bagi pembangunan nusa dan bangsa.

Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilaksanakan antara lain penataran ketrampilan/kewiraswastaan sejumlah 12.311 orang, penataran tenaga pembina sejumlah 206 orang disampingnya memberikan bantuan pembinaan sebanyak 5.069 paket. Selan-jutnya dikembangkan berbagai kegiatan pembinaan keagamaan bagi berbagai kelompok remaja yang selaras dengan sifat-sifat generasi muda.

8. Program Peningkatan Peranan Wanita

Untuk lebih memberikan peran serta dan tanggung jawab ke-pada kaum wanita dalam pembangunan maka program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan wanita di berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut telah dilaksanakan penataran/penyuluhan materi Undang-Undang Perkawinan bagi 1.262 ibu-ibu dart pusat dan propinsi, 462 kelompok ibu-ibu dart Kabupaten dan Kotamadya serta 464 kelompok ibu-ibu dari pedesaan. Di samping penataran jugs disediakan buku-buku pe-doman dan brosur-brosur.

9. Program Penelitian dan Pengembangan Agama

Program ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian te-rapan dan menghasilkan konsepsi-konsepsi pengembangan dalam rangka menunjang pembangunan di sektor agama serta perumusan kebijaksanaan pengembangan konsepsi dan perencanaan.

Dalam rangka mencapai tujuan ini telah dilaksanakan pene-litian sebanyak 82 pokok masalah kemasyarakatan dan keagamaan, pelaksanaan pertemuan ilmiah 8 kali dan di samping itu sejumlah calon tenaga peneliti telah dan sedang mengikuti la-tihan penelitian.

10. Program Penyempurnaan Efisiensi Aparatur Pemerintah dan Pengawasan

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan aparatur agar dapat melaksanakan tugas secara efisien dan efektif, khususnya pembangunan di bidang agama.

XV/23

Page 30:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

Selama Repelita III telah dilanjutkan dan ditingkatkan berbagai tata cara perencanaan, pengendalian pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dibidang agama. Hal-hal tersebut dilakukan melalui usaha-usaha penyusunan buku pedoman perencanaan dan pengendalian pelaksanaan, konsultasi pe-rencanaan yang diikuti oleh peserta perencana dart daerah, peningkatan mutu data perencanaan dan kegiatan-kegiatan pela-poran, evaluasi dan monitoring, serta pemantapan kegiatan pe-meriksaan dan pengawasan.

Selanjutnya untuk penyempurnaan organisasi dan administrasi keuangan dan kepegawaian telah ditingkatkan usaha-usaha penyusunan buku-buku pedoman tentang mekanisme dan prosedur administrasi keuangan, kepegawaian dan peralatan.

11. Program Peningkatan Prasarana Fisik Pemerintah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan pra sarana dan fasilitas kerja lainnya, terutama di daerah (Kabu-paten dan Kotamadya), dalam rangka usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.

Selama tahun-tahun 1978/79 - 1982/83 telah dilaksanakan antara lain rehabilitasi bagian-bagian tertentu kantor pusat yang lama, pembangunan kantor-kantor di daerah sejumlah 255 buah; pengadaan kendaraan bermotor roda empat sebanyak 753 buah dan roda dua sebanyak 382 buah serta pengadaan rumah dinas di pusat sejumlah 172 buah dan di daerah sejumlah 640 buah.

Page 31:  · Web viewberhasil terbentuknya "Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama" pada tanggal 30 Juni 1980. XVI/14 Pemantapan kerukunan antara umat beragama dilakukan pula melalui kegiatan

XV/24