000 program keselamatan pasien

Upload: pak-dokter-jonas

Post on 03-Jun-2018

295 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    1/56

    KERANGKA ACUAN PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT VITA INSANI

    I . PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Keselamatan (safety)telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit

    Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :

    keselamatan pasien (patient safety) ,keselamatan pekerja atau petugas

    kesehatan,keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampakterhadap keselamatan pasien dan petugas ,keselamatan lingkungan (green

    Productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan

    bisnisrumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek

    keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah

    sakit.Namun harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada

    pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan

    dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumah sakitan.

    Harus diakui ,pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan

    pasien sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu

    Primum,non nocere(first,do no harm), Namun diakui dengan semakin berkembangnya

    ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin

    kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan-KTD (Adversed event)

    apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.

    Di rumah sakit terdapat ratusan macam obat,ratusan tes dan prosedur ,banyak

    alat dengan teknologinya,bermacam jenis tenaga professional dan non professional

    yang siap memberikan pelayann pasien 24 jam terus menerus.Keberagaman dan

    kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    2/56

    Pada tahun 2000 Institute Of Medicine di Amerika Serikat menerbitkan laporan

    yang mengagetkan banyak pihak : TO ERR IS HUMAN ,Building a safer Health

    System.Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di Utah dan Colorado

    serta New York.Di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Adverse Event) sebesar 2,9

    %,dimana 6,6% diantaranya meninggal.Sedangkan di New York KTD adalah sebesar

    3,7% dengan angka kematian 13,6%.Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat

    inap di seluruh Amerika yang berjumlah 33,6 juta per tahun berkisar 44.000-98.000 per

    tahun.Publikasikan WHO pada tahun 2004,mengumpulkan angka-angka penelitian

    rumah sakit di berbagai Negara : Amerika,Inggris,Denmark,dan Australia, ditemukan

    KTD dengan rentang 3,2-16,6%.Dengan data-data tersebut,berbagai Negara segera

    melakukan penelitian dan mengembangkan Sistim Keselamatan Pasien.

    Di Indonesia data tentang KTD apabila kejadian Nyaris Cedera (Near Miss) masih

    langka,namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan mal praktek,yang belum tentu

    sesuai dengan pembuktian akhir.Dalam rangka peningkatan keselamatan pasien di

    rumah sakit maka Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia telah mengambil

    inisiatif membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).Komite tersebut

    telah aktif melaksanakan langkah-langkah persiapan pelaksanaan keselamatan pasien

    rumah sakit dengan mengembangkan laboratorium program keselamatan pasien rumah

    sakit.

    Mengingat keselamtan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka

    pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit perlu dilakukan.Karena itu

    diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut.Buku

    Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang terutama berisi Standar

    Keselamtan Pasien Rumah Sakit dan TujuanLangkah Menuju Keselamatan Pasien

    Rumah Sakit diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam melaksanakan

    kegiatannya.Buku Panduan ini rencananya akan dilengkapi dengan Instrumen Penilaian

    yang akan dimasukkan di dalam program akreditasi rumah sakit.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    3/56

    B. TUJUAN PENYUSUNAN BUKU TATA KELOLA

    TUJUAN UMUM :

    Memberikan informasi dan acuan bagi Rumkitpuspol R.Said Sukanto dalam

    melaksanakan program keselamatan pasien rumah sakit.

    TUJUAN KHUSUS :

    1. Terlaksananya program keselamatan pasien Rumkitpuspol R.Said Sukanto secara

    sistematis dan terarah

    2. Terlaksananya pencatatan insiden di Rumkitpuspol R.Said Sukanto dan

    pelaporannya.

    3. Sebagai acuan penyusunan instrument akreditasi Rumkitpuspol R.Said Sukanto.

    C.PENGERTIAN

    1.Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)

    Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,Hal ini

    Termasuk:asesmen resiko; indentifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan

    Dengan resiko pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan belajar dari

    Insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan

    Timbulnya risiko.Sistem ini mencegah oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

    Tindakan atau tidak mengambil tindakan seharusnya.

    2. Kejadian Tidak Diharapkan(KTD) (Adverse event)

    Suatu kejadian yang ditak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat

    Melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambiltindakan yang seharusnya

    Diambil,dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisinya pasien.Cedera

    Dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena

    Tidak dapat dicegah.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    4/56

    3.KTD yang dapat dicegah (Unpreventable adverse event)

    Suatu KTD akibat yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir.

    4.Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (Near miss)

    Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)atau tidak

    Mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapt mencederai

    Pasien,tetapi cedera serius tidak terjadi,karenakeberuntungan(miss,pasien

    Terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),karena

    pencegahan(suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan,tetapi staf lain

    Mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan),atauperinganan

    (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,diketaui secara dini lalu diberikan

    antidotenya).

    5.Kesalahan Medis (Medical errors)

    Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau

    Berpotensi mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

    Kesalahan termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau

    Menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya.Dapat akibat melak

    sanakan sepenunnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah

    untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat melaksanakan suatu tindakan

    (commission)atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission)

    6.Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident)

    Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan,yang dapat mengaki

    Batkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

    7.Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit

    Suatu sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja dan tidak

    Diharapkan,yang dapat mengakibatkan atau berpotensimengakibatkan cedera

    Pada pasien.Sistem ini juga mendokumentasikan kejadian-kejadian yang tidak

    Konsisten dengan operasional rutin rumah sakit atau asuhan pasien.

    8. Anlisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)

    Suatu proses terstruktur untuk mengindentifikasi factor penyebab atau faktor

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    5/56

    Penyebab atau factor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyimpangan

    Kinerja,termasuk KTD

    9.Manajemen Risiko (Risk Management)

    Dalam hubungan-nya dengan operasional rumah sakit,istilah menajemen risiko

    Dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman

    Yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat

    Kecelakaan, cedera atau malpraktik medis.

    10. Kejadian Sentinel (Sentinel Event)

    Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya

    Dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima

    Seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah.Pemilihan kata Sentinelterkait

    Dengan keseriusan cedera yang terjadi (mis.Amputasi pada kaki yang salah,dsb)

    Sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah

    Yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.

    D.TUJUAN KPRS

    1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

    2.meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

    3.Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

    4.Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi

    Pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

    E.STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT RADEN SAID SUKANTO

    Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan maslah yang perlu ditangani

    segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah

    sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan

    kegiatannya.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    6/56

    Standar keselamatan pasien rumah skit yang disusun ini mengacu pada Hospital

    Patien Safety Standars yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acceditation of

    Health Organizations,Illinois,USA,tahun 2002, yang disesuaikan dan kondisi

    perumahsakitan di Indonesia. Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit

    dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit.

    Standar Keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu :

    1. Hak Pasien

    2. Mendidik pasien dan keluarga

    3. Keselamatan pasien dan keseimbangan pelayanan

    4. Pengunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melaksanakn evaluasi dan

    Program peningkatan keselamatan pasien

    5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

    6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

    7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

    Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut :

    a.Standar I Tentang hak pasien

    Standar :

    Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi

    tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya

    kejadian tidak diharapkan.

    Kriteria :

    1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan

    2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan

    3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan

    Secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan

    Hasil pelayanan ,pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk

    Kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak diharapkan.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    7/56

    b.Standar II MEndidik pasien dan keluarga.

    Standar :

    Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang Kewajiban dan

    Tanggung jawab pasien dalam asuhan keluarga.

    Kriteria :

    Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

    Keterlibatan pasien yang merupakan partner dengan proses pelayanan.Karena

    Itu, di rumah sakit harus ada sistim dan mekanisme mendidik pasien dan

    Keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan

    Pasien .Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :

    1. Memberikan informasi yang benar,jelas,lengkap dan jujur.

    2. Mengetahui kewajiban dang tanggung jawab pasien dan keluarga.

    3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimegerti

    4. Memahami dan menerima konsekkuensi pelayanan

    5. Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit

    6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

    7. Memenuhi kewajiban financial yang disepakati.

    c. Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan

    Standar :

    Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi

    Antar tenaga dan unit pelayanan.

    Kriteria :

    1).Terdapat koodinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari

    Pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan,

    2).Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan

    Kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinam

    Bungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit

    Pelayanan dapat berjalan baik dan lancar.

    3).Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    8/56

    Komunikasi untuk memafasilitasi dukungan keluarga, pelayanan

    Keperawatan , pelayanan social, konsultasi dan rujukan, pelayanan

    Kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.

    4).Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi

    Kesehatan sehingga dapat tercapinya proses kordinasi tanpa

    Hambatan ,aman dan efektif

    d.Standar IV Penggunaan Metode- metode peningkatan kenerja untuk

    melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.

    Standar :

    Rumah Sakit harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses

    yang ada, memonitor, dan mengevaluasi kenerja melalui

    pengumpulan data,menganalisis secara intensif kejadian tidak diharapkan

    dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselama

    tan pasien.

    Kriteria :

    1).Setiap Rumah Sakit harus melakukan proses perencanaan(desighn)

    Yang baik, mengacu pada visi,misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan

    Pasien, petugas pelayanan kesehatan , kaidah klinis terkini, praktek

    Bisnis yang sehat, dan factor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi

    Pasien sesuai Tujuh langkah menuju keselamatan pasien Rumah sakit

    2).Setiap Rumah Sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja

    Yang antara lain terkait dengan : pelaporan insiden,akreditasi,mana

    Jemen resiko ,utilisasi,mutu pelayanan keuangan.

    3).Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait

    Dengan semua kejadian tidak diharapkan , dan secara proaktif,

    Melakukan evaluasi satu proses kasusresiko tinggi.

    4).Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi

    Hasil analisis untuk menentykan perubahan sistim yang diperlukan,

    Agar kinerja dan keselamatan pasien tinggi.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    9/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    10/56

    Dan menyampaikan informasi yang benar dan jelas untuk keperluan

    Analisis.

    5.Tersedia mekanisme pelaporan intern dan eksternal berkaitan dengan

    Insidentermasuk penyedian informasi yang benar dan jelas tentang

    Analisis akar masalah (RCA) Kejadian Nyaris cedera(Near Miss)dan

    Kejadian Sentinelpada saat program keselamatan pasien mulai di

    Laksanakan.

    6.Tersedia mekanisme untuk menanganani berbagai jenis insiden,misal

    Nya menangani Kejadian Sentinel(sentinel Event) atau kegiatan

    Proaktif untuk memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk mendu

    Kung staf dalam kaitan dengan Kejadian Sentinel

    7.Terdapat l kolaborasi dan komunikasi terbuka secara suka rela antar

    Unit dan antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan

    Pendekatan antar disiplin

    8.Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam

    Kegiatan perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan

    Pasien,termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya ter

    Sebut.

    9.Tersedianya sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan

    Criteria objektif untuk mengevaluasi efektifitas perbaikan kinerja rumah

    Sakit dan keselamatan pasien,termasuk rencana tindak lanjut dan

    Implementasinya.

    f. Standar VI Mendidik staf Tentang Keselamatan Pasien

    Standar :

    1).Rumah sakit memiliki proses pendidikan,pelatihan dan orientasi

    untuk setiap jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    11/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    12/56

    II.ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN RS BHAYANGKARA

    TINGKAT I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA

    A.STRUKTUR ORGANISASI

    Struktur Organisasi Keselamatan Pasien RS.Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto

    Jakarta berdasarkan Surat Perintah Nomor : Sprin /2/I/2010

    KARUMKIT

    WAKA RUMKIT

    KETUA

    KKPRS

    SEKRETARIS

    SUB DEP

    KESELAMATAN PASIEN

    Rumkitpuspol

    SUB DEP PPI

    Rumkitpuspol

    SUB DEP KESEHATAN DAN

    KESELAMATANKERJA

    Rumkitpuspol

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    13/56

    1.Dr.S.BUDI SISWANTO,MM Penanggung Jawab

    2.Dr.BIMANESH SUTARDJO,Sp.PD,FACN Konsultan

    3.Dr.FACHRUDIN,Sp.BS,DFM,MM Ketua

    4.DESAK NYOMAN SITHI,S Kep MARS Wakil Ketua

    5.PURNAMAWATI,SMIP,SPd Sekretaris

    6.Dr.FEBIANA Pelaporan

    7.Dr.YAHYA,Sp.P Kasub Komite Patien Safety

    8.SARWOTO,SMAN Anggota

    9.Dr.JOKO NOFIANTO,Sp.S Anggota

    10.Dr.SRI WAHYUNI,Sp.A Anggota

    11.Dr.SALEH AL MOCHDAR,Sp.BS Anggota

    12.Dr.ADI BASWARI Anggota

    13.Dr.KURZA MULYANI Anggota

    14.RACHMI WIJAYANTI,Amg,SKM Anggota

    15.Dr.SONNY TRISNADI,Sp.AN Ka.Sub Komite PPIRS

    16.Dr.RIZA M.FARIDA,Sp.An Anggota / IPCO

    17.Dr.MERRY AGNES PANGARIBUAN Sekretaris

    18.Dr.LUKMAN HAKIM,Msc Ka.Sub K3

    19.Dr.YAYOK WITARTO,Sp.GK Sekretaris

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    14/56

    B.ORGANISASI & TATA KELOLA

    1.Tugas & Fungsi

    - Memperlakukan panduan dan menetapkan pedoman yang terkait dengan kese

    Lamatan Pasien Rumah Sakit

    - Melakukan Sosialisasi dan Advokasi keselamatan pasien rumah sakit kepada

    pemerintah pusat,pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten / kota serta

    PERSI daerah dan Rumah Sakit

    - Bersama-sama dengan KARS melakukan pelatihan keselamatn pasien rumah

    sakit

    - Menyelenggarakan workshop,seminar,semiloka,lokakarya,lomba poster dan

    lain sebagainya yang terkait dengan program keselamtan pasien rumah skit

    - Bersama-sama dengan KARS melakukan Audit keselamatan pasien rumah

    sakit

    - Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan pasien rumah

    sakit

    - Mengembangkan rumah sakit model untuk rujukan rumah sakit lainnya dalam

    melaksanakan keselamatan pasien rumah sakit

    - Melakukan penelitian / kajian dan pengembangan program keselamatan

    pasien rumah sakit.

    - Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi

    kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Nyaris Cedera dan kejadian Sentinel.

    - Bersama-sama dengan KARS melakukan evaluasi panduan,pedoman dan

    pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit

    - Secara berkala memberikan laporan kegiatan ke Departemen Kesehatan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    15/56

    2.Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

    Tugas Pemimpin Komite Keselamatan Pasien Rumkitpuspol R. Said Sukanto

    - Menjamin implementasi program keselamatan pasien secara terintregasi

    - Menjamin kesinambungan program dengan mengindentifikasi risiko

    keselamatan pasien dan pengurangan resiko

    - Merencanakan peningkatan kinerja dan penyesuaian prioritas

    - Mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi

    - Mengembangkan peraturan dan prosedur dalam rangka kerja sama

    - Menyiapkan SDM yang memadai untuk meningkatkan kinerja RS dalam

    meningkatkan keselamatan pasien

    - Mengevaluasi keselamatan pasien.

    Tugas Tim Subdep Keselamatan Pasien Rumkitpuspol R. Said Sukanto :

    Melakukan Suatu proses dalam pemberian pelayanan RS terhadap Pasien yang lebih

    aman

    Terdiri dari :

    - Assessment resiko

    - Indentifikasi & Manajemen resiko terhadap pasien

    - Pelaporan & analisis insiden

    - Kemampuan untuk belajar & menindaklanjutkan insiden

    - Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir resiko.

    c.Hubungan tata cara kerja internal

    1.Antar Departemen dilingkungan Rumkit Puspol RS Sukanto wajib menerapkan

    Prinsip koordinasi intergrasi dan sinkronisasi yang menyangkut pelaksanaan

    Keselamatan Pasien Rumkitpuspol R. Said Sukanto

    2.Mencari solusi atas kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan tugas

    Keselamatan Pasien Rumkitpuspol R. Said Sukanto secara bersama.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    16/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    17/56

    NOKegiatan

    2009

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1 Pembentukan Tim KPRS x

    2 Rapat Tim X x x x x X x x x x x

    3 Pelatihan KPRS/Sosialisai x x x X x x x x x

    4 Menyusun SOP DPJP X x

    5 Menyusun SOP transfer infodan koordinasi yan

    X x

    6 Melaksanakan DPJP dantransfer info

    x x x x X x x x x x

    7 Menyusun SOP pencatatandan pelaporan KTD dan KNC X x

    8 Melaksanakan pencatatandan pelaporan KTD dan KNC

    x x x X x x x x x

    9 Monitor dan Analisis 1 prpsespelayanan yang berisikotinggi

    X x x

    III.PENCATATAN DAN PELAPORAN

    a.RUMAH SAKIT

    1.Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan insien yang meliputi

    Kejadian tidak diharapkan (KTD) ,kejadian nyaris cedera dan kejadian sentinel.

    2.Pencatatan dan pelaporan Insiden (KTD,KNC dan Sentinel) mengacu kepada

    Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang dikeluarkan

    Oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah-PERSI.

    3.Pelaporan Insiden terdiri dari :

    a.Pelaporan internal yaitu mekanisme/alur pelaporan KPRS di internal

    rumah sakit.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    18/56

    b.Pelaporan eksternal yaitu pelaporan dari rumah sakit ke Komite

    Keselamatan Pasien Rumah Sakit.Pelaporan eksternal wajib dilakukan

    Oleh rumah skait sesuai ketentuan dalam instrument akreditasi rumah

    Sakit yaitu pada Instrumen Akreditasi Administrasi dan Manajemen.

    4.Unit Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan pencatatan kegiatan yang

    Telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan kepada Direktur Rumah Sakit

    Secara berkala.

    b.KKPRS-PERSI

    1.Merekapitulasi laporan insiden dari rumah sakit dan menjaga kerahasian.

    2.komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan kajian dan analisis dari

    Laporan insiden rumah skait serta melakukan sosialisasi hasil analisis dan

    Solusi maslah ke rumah sakit-rumah sakit melalui PERSI Daerah

    A.PELAPORAN INSIDEN

    Banyak metode digunakan untuk mengindentifikasi risiko,salah satu caranya

    adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis.Dapat dipastikan

    bahwa sistem pelaporan alkan mengajak semua orang dalam organisasi untuk peduli

    akan bahaya/ potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien.Pelaporan juga penting

    digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya error sehingga diharapkan

    dapat mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.

    -Mengapa pelaporan insiden penting ?

    Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah

    kejadian yang sama terulang kembali.

    - Bagaimana memulai ?

    Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan,alur

    pelaporan ,formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus

    disosialisasikan pada seluruh karyawan.

    - Apa yang harus dilaporkan ?

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    19/56

    Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi,potensial terjadi

    ataupun yang nyaris terjadi.

    - Siapa yang membuat laporan Insiden ?

    Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian

    Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian

    - Masalah yang dihadapi dalam Laporan Insiden ?

    Laporan dipersepsikan sebagai Pekerja Perawat

    Laporan sering disembunyikan/Underreport,karena takut disalahkan

    Laporan sering terlambat

    Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya blame culture

    - Bagaimana cara membuat laporan Insiden (Incident report) ?

    Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari

    maksud,tujuan dan manfaat laporan,alur pelaporan,bagaimana cara mengisi

    Formulir laporan insiden,kapan harus melaporkan,pengertian pengertian yang

    digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    20/56

    B. ALUR PELAPORAN INTERNAL

    ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

    SMF/

    INST

    KARUMKIT TIM KP RSKARUMKIT KKP PERSI

    INSIDEN

    (KTD/KNC)

    LAPORANKEJADIAN

    (2x24 JAM)

    TANGANI

    SEGERA

    ATASAN

    LANGSUNG

    GRADING

    BIRU/HIJAU

    MERAH/KUNING

    INVESTIGASI

    SEDERHANA

    REKOMENDASILAPORAN KEJADIANHASIL INVESTIGASI

    ANALISAREGRADING

    RCA

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    21/56

    C.ALUR PELAPORAN EKSTERNAL

    1.Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA yang terjadi pada

    PASIEN dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal) Pimpinan RS ke KKP-RS dengan mengisi

    Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien

    2.Laporan dikirim ke KKP-RS

    FEED BACK

    KE UNIT

    PEMBELAJARAN

    REKOMENDASI LAPORAN LAPORAN

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    22/56

    D.FORMULIR LAPORAN DAN PETUNJUK PENGISIANNYA

    FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL di RS

    Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said.Sukanto

    Rahasia, Tidak Boleh difotocopy, Dilaporkan Maximal 2X24 Jam

    LAPORAN INSIDEN

    (INTERNAL)

    I. DATA PASIEN

    Nama : ........................................................................................................

    No MR : ...................................... Ruangan : ................ ................................

    Umur : 0 -1 bulan > 1 bulan - 1 tahun

    > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun - 15 tahu

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    23/56

    > 15 tahun - 30 tahun > 30 tahun - 65 ta

    > 65 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

    Penanggung biaya pasien :

    Pribadi Asuransi Swasta

    ASKES Pemerintah Perusahan

    JAMKESMAS

    Tanggal Masuk :

    II. RINCIAN KEJADIAN

    1. Tanggal dan Waktu Insiden

    Tanggal :

    2. Insiden :

    3. Kronologi Insiden :

    ......................................................................................................................................

    ........................................................................................................................................................................

    ..................................................................................................

    4. Jenis Insiden :

    Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)

    Kejadian Tidak diharapkan/KTD (Adverse Event)/Kejadian Sentinel(sentinel Event)

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    24/56

    5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden

    Karyawan : Dokter/Perawat/Petugas lainya

    Pasien

    Keluarga / Pendamping pasien

    Pengunjung

    Lain-lain................................................................................................... (sebutkan)

    6. Insiden terjadi pada :

    Pasien

    Lain-lain................................................................................................... (sebutkan)

    Mis : Karyawan /Pengunjung/Pendamping/Keluarga pasien,lapor ke K3 RS

    7. Insiden menyangkut pasien :

    Pasien rawat inap

    Pasien rawat jalan

    Pasien UGD

    Lain-lain.................................................................................................... (sebutkan)

    8. Tempat Insiden

    Lokasi kejadian........................................................................................... (sebutkan)

    (Tempat pasien berada)

    9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)

    Penyakit dalam dan Subspesialisasinya

    Anak dan Subspesialisasinya

    Bedah dan subspesialisasinya

    Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya

    THTdan Subspesialisasinya

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    25/56

    Mata dan Subspesialisasinya

    Saraf dan Subspesialisasinya

    Anastesi dan Subspesialisasinya

    Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya

    Jantung dan Subspesialisasinya

    Paru dan Subspesialisasinya

    Jiwa dan Subspesialisasinya

    Lokasi kejadian .......................................................................................... (sebutkan)

    10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden

    Unit kerja penyebab ................................................................................... (sebutkan)

    11. Akibat Insiden Terhadap Pasien :

    Kematian

    Cedera Irreversibel / Cedera Barat

    Cedera Reversible / Cedera Sedang

    Cedera Ringan

    Tidak ada cedera

    12. Tindakan yang dilakukan segera kejadian , dan hasilnya :

    ....................................................................................................................

    ..................................................................................................................

    13. Tindakan dilakukan oleh :

    Tim : terdiri dari : ......................................................................................

    Dokter

    Perawat

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    26/56

    Petugas lainya ...........................................................................................

    14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit kerja lainya

    Ya Tidak

    Apabila ya, isi bagian dibawah ini

    Kapan ? dan langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk

    Mencegah terulangnya kejadian yang sama ?

    ........................................................................................................................................

    ........................................................................................................................................

    .........................................................................................................................................

    Pembuat Laporan ..................................... Pembuat Laporan .......................................

    Paraf ..................................... Paraf .......................................

    Tgl Terima ..................................... Tgl Laporan .......................................

    Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) :

    BIRU HIJAU KUNING MERAH

    Nb = Pilih satu jawaban

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    27/56

    Petunjuk Pengisian Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)

    Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam :

    a.Formulir laporan Insiden (Internal)

    adalah formulir laporan yang dilaporkan ke Tim KP di RS dalam waktu maksimal 2 x24

    jam / akhir jam kerja / shift.Laporan berisi : data pasien rincian kejadian,tindakan yang

    dilakukan saat terjadi insiden,akibat insiden,pelapor dan penilaian grading.

    b.Formulir laporan Insiden Keselamatan Pasien (Eksternal)

    adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKP-RS setelah dilakukan analisis dan

    investigasi.

    Petunjuk Pengisian Formulir Laporan IKP Eksternal

    Kode RS

    Kode RS bersifat unik dan confidential.Setiap RS akan diberikan kode khusus untuk

    dapat mengakses dan mengirimkan laporan insiden ke KKPRS PERSI.

    Cara mendapatkan Kode RS :

    Rumah Sakit harus mengisi terlebig dahulu form data RS yang dapat diakses lewat

    http://www.inapat-safety.or.id

    Kode RS akan dikirim lewat SMS atau email oleh KKPRS PERSI

    I.Data RS (form Laporan IKP Eksternal)

    1.Kepemilikan RS

    Dipilih salah satu sesuai kepemilikan RS : (jelas)

    http://www.inapat-safety.or.id/http://www.inapat-safety.or.id/http://www.inapat-safety.or.id/
  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    28/56

    2.Tipe RS

    Dipilih salah satu sesuai Tipe RS :

    Umum atau khusus,Bila Khusus pilih lagi : RSIA,RS khusus THT,RS khusus

    Ortopedi.

    3.Kelas RS

    Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS

    Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst.

    4.Kapasitas temapat tidur

    Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi

    5.Propinsi (lokasi RS)

    Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada.

    6.Tanggal laporan dikirim ke KKP-RS

    Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos/kurir/e-report ke KKp-RS.

    II.Data Pasien

    Data pasien : Nama,No MR dan No.Ruangan,hanya diisi di form Laporan

    Internal:

    Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : TnAR,atau Ny SY)

    No MR : (jelas)

    Ruangan : diisi nama ruangan dan nomor kamar mis.Ruangan Melati kamar

    301

    Data Pasien : Umur,Jenis KelaminPenanggung biaya,Tgl masuk RS dan jam diisi

    Di form laporan internal dan Eksternal (Lihat lampiran Form Laporan IKP)

    Umur : Umur Pilih Salah satu (jelas)

    Jenis Kelamin : Pilih salah satu (jelas)

    Penanggung Jawab : Pilih salah satu (jelas)

    Tanggal masuk RS dan jam : (jelas)

    III. Rincian Kejadian

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    29/56

    1.tanggal dan waktu insiden

    - Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD/KNC) terjadi

    - Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden tidak lupa :

    Insiden harus dilaporkan paling lambat 2x24 jam atau pada akhir jam

    Kerja/shift.

    2.Insiden

    - Diisi insiden mis :

    Pasien jatuh,salah indentifikasi pasien,salah pemberian obat,salah dosis

    Obat,salah bagian yang dioperasikan,dll.

    3.Kronologi Insiden

    - Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai terjadinya

    insiden

    -Kronologis harus sesuai kejadian yang sebenarnya,bukan pendapatan

    Asumsi pelapor

    4.Jenis Insiden

    Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : KTD/KNC

    5.Orang pertama yang melaporkan Insiden

    - Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan terjadinya

    Insiden

    Mis : petugas / keluarga psien dll.

    6.Kejadian terjadi pada :

    - Jika Insiden terjadi pada pasien : laporkan ke KKP-RS

    - jika insiden terjadi pada karyawan /keluarga pasien/pengunjung,dilapor

    Kan internal ke Tim K3 RS

    7.Insiden menyakut pasien :

    Pilih salah satu : Pasien rawat inap/pasien eawat jalan/pasien UGD

    8.Tempat/Lokasi

    Tempat pasien berada,mis : ruang rawat inap,ruang rawat jalan,UGD.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    30/56

    9.Insiden sesuai kasus penyakit/spesialisasi

    - Pasien dirawat oleh spesialisasi ? (Pilih salah satu)

    - Bila kasus penyakit /spesialisasi lebih dari satu,pilih salah satu yang

    Menyebabkan insiden

    Mis.Pasien Gastritis kronis dirawat oleh Internis,dikonsul ke Bedah

    Dengan suspect Appendicitis.Saat appendectomy terjadi insiden,

    Tertinggal kasa,maka Penanggung Jawab kasus adalah : Bedah

    -Bila dirawat oleh Dokter umum : isi lain-lain : Umum

    10. Unit/Departemen yang menyebabkan insiden

    - Adalah unit/departemen yang menjadi penyebab terjadinya insiden

    Misanya :

    a. Pasien DHF ke UGD,diperiksa laboratprium,ternyata hasilnya

    salah interpretasi

    Insiden : salah hasil lab pasien DHF

    Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)

    Tempat /Lokasi : UGD

    Spesialisasi : Kasus Penyakit Dalam

    Unit penyebab : laboratorium

    b.

    Pasien anak berobat ke Poliklinik, diberikan resep,ternyata

    terjadi kesalahan pemberian obat oleh petugas farmasi.hasil ini

    diketahui setelah pasien pulang.Ibu pasien dating kembali ke

    farmasi untuk menanyakan obat tersebut.

    Insiden : Salah pemberian obat untuk pasien anak

    Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)

    Tempat lLokasi : Farmasi

    Spesialisasi : Kasus Anak

    Unit Penyebab : Farmasi

    c. Pasie THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang

    dioperasi telinga kanan.Hal ini terjadi karena tidak dilakukan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    31/56

    pengecekan ulang bagian yang akan dioperasikan oleh petugas

    kamar operasi.

    Insiden : salah bagian yang dioperasikan : telinga kiri

    Seharusnya kanan

    Jenis Insiden : KTD (terjadi cedera)

    Tempat/Lokasi : kamar operasi

    Spesialisasi : Kasus THT

    Unit Penyebab : Intalasi Bedah

    11.Akibat Insiden

    - Pilih salah satu : (lihat matriks grading risiko)

    Kematian : Jenis

    Cedera irreversible/cedera berat :

    Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis secara

    permanen.

    Mis : Lumpuh,cacad

    Cedera reversible/cedera sedang :

    Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis tidak

    permanen

    Mis : Luka.robek

    Cedera ringan :

    Cedera/luka yang dapat diatasi dengan pertolongan pertama

    tanpa harus di rawat mis : Luka lecet

    Tidak ada cedera, tidak ada luka

    12.Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden

    Ceritakan penanganan/tindakan yang saat itu dilakukan agar Insiden yang

    sama tidak terulang lagi.

    13. tindakan dilakukan oleh

    Pilih salah satu :

    Bila dilakukan Tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa saja

    Mis Dokter,perawat

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    32/56

    Bila dilakukan petugas lain : sebutkan mis : Analis,asisten

    apoteker,radiologi,Bidan.

    14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ?

    - Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawah yaitu :

    Waktu kejadian : isi dalam bulan /tahun

    Tindakan yang telah dilakukan pada Unit Kerja tersebut

    untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.Jelaskan

    IV.TIPE INSIDEN

    Untuk mengisi Tipe insiden,harus melakukan analisis dan investigasi terlebih

    dahulu.Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat dilihat pada

    table dibawah ini :

    TIPE INSIDEN

    NO. TIPE INSIDEN SUPTIPE INSIDEN

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    33/56

    1 Administrasi Klinik a. Proses i. Serah Terima

    ii. Perjanjian

    iii. Daftar tunggu/Antrian

    iv. Rujukan /Konsultan

    v. Admisi

    vi. Keluar/Pulang dari Ranap/RS

    vii. Pindah Perawatan (Transfer of care

    viii.Indetifikasi Pasien

    ix. Consent

    x. Pebagian tugas

    xi. Respons terhadap kegawatdarurata

    b. Masalah i. Tidak Performance ketika dibutuhkan

    Indikasi

    ii. Tidak lengkap/Inadekuat

    iii. Tidak tersedia

    iv. Salah Pasien

    v. Salah proses/pelayanan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    34/56

    2 Proses/Prosedur Klinis a. Proses i. Skrening/Pencegahan/Medical chec

    ii. Diagnosis/Assessment

    iii. Prosedur/Pengobatan/Intervensi

    iv. General care /Management

    v. Test/Investigasi

    vi. Spesimen/Hasil

    vii Belum dipulangkan (Detention/Rest

    b.Masalah i. Tidak performance ketika dibutuhka

    Indikasi

    ii. Tidak lengkap /Inadekuat

    iii. Tidak tersedia

    iv. Salah Pasien

    v. Salah proses/pengobatan /prosedur

    vi. Salah bagian tubuh /sisi

    3. Dokumentasi a.Dokumen

    yang terkait

    i. Order /Permintaan

    ii. Chart/Rekam Medik/Assessment

    iii. Check List

    iv. Form /sertifikat

    v. Intruksi /informasi/Kebijakan/SOP/G

    vi. Label/sticker/Indentifikasi Bands ka

    vii. Surat /E-mai/Rekam Komunikasi

    viii. Laporan/Hasil/Image

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    35/56

    b.Masalah i. Dokumen Hilang /tidak tersedia

    ii. Terlambat mengakses dokumen

    iii. Salah dokumen /salah orang

    iv. Tidak jelas/Membingungkan/Illegib

    Informasi dalam dokumen tidak Le

    4. Infeksi Nosokomial

    (HospitalAssosiated

    Infection)

    a.Tipe Organisme i. Bakteri

    ii. Virus

    iii. Jamur

    iv. Parasit

    v. Protozoa

    vi. Rickettsia

    vii. Prion ( Partikel protein yang Infeksi

    viii.Organisme tidak terindentifikasi

    b.Tipe/Bagian infeksi I. Bloodstream

    ii. Bagian yang dioperasikan

    iii Abses

    iv. Pneumonia

    v. Kanul IV

    vi. Protesis Infeksi

    vii. Drain/tube urin

    viii.Jaringan lunak.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    36/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    37/56

    xi. Obat kadarluasa

    xii. Adverse drug reaction(reaksi efek s

    obat)

    6. Transfusi darah/Produk

    darah

    a.Transfusi darah/

    produk darah terkait

    i. Produk seluler

    ii. Faktor pembekuan (cloting)

    iii. Albumin /plasma protein

    iv. Imunoglobulin

    b.Proses Transfusi

    darah/Produk darah

    terkait

    i. Test pre transfuse

    ii. Peresepan

    iii. Persiapan/Dispensing

    iv. Pengantaran

    v. Pemberian

    vi. Penyimpanan

    vii. Monitoring

    viii Presentasi/Pemaketan

    ix. Suply/pesan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    38/56

    C.Maslah i. Salah pasien

    ii. Salah Darah/Produk darah

    iii. Salah dosis/frekuensi

    iv. salh jumlah

    v. Salah label dispensing/Intruksi

    vi. Kontraindikasi

    vii. Salah penyimpanan

    viii.obat atau dosis yang diabaikan

    ix. Darah kadarluasa

    x. Efek samping (Adverse effect)

    7. Nutrisi a.Nutrisi yang terkait i. Diet Umm

    ii. Diet khusus

    b.Proses nutrisi i. Peresepan

    ii. Persiapan/manufactur/proses mema

    iii. Suply/order

    iv. Presentation

    v. Dispensing/alokasi

    vi. Pengantaran

    vii. Pemberian

    viii.Penyimpanan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    39/56

    c.Masalah i. Salah pasien

    ii. Salah diet

    iii. Salah Jumlah

    iv. Salah Frekuensi

    v. salah konsistensi

    vi. Salah penyimpanan

    8. Oksigen/gas a.Oksigen/gas terkait

    b.Proses penggunan

    oksigen/gas

    i. Daftar oksigen / gas terkait

    i. Label cylinder/warna kode/index pin

    ii. Peresepan

    iii. Pemberian

    iv. Pengantaran

    v. Suply/order

    vi. Penyimpanan

    c.Masalah i. Salah pasien

    ii. Salah gas

    iii. Salah rate/flow/konsetrasi

    iv. Salah mode pengantaran

    v. Kontraindikasi

    vi. Salah penyimpanan

    vii.Gagal pemberian

    viii.Kontraminasi

    9. Alat medis/ alat

    kesehatan/equitment

    property

    a.Tipe alat medis/alat

    kesehatan/equitment

    property

    Daftar alat medis/alat kesehatan/equitm

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    40/56

    c.Masalah i. Presentation/pemaketan tidak baik

    ii. Ketidaktersedian

    iii. Inapropiate for task

    iv. Tidak bersih/tidak steril

    v. Kegagalan/malfungsi

    vi. Disdgement/miskoneksi/removal

    vii. User error

    10. a.Perilaku pasien i. tidak kooperatif

    ii. Tidak pantas/sikap bermusuhan/kas

    iii. Berisiko/sembrono/berbahaya

    iv. Masalah dengan penggunaan subst

    abuse

    v. Menggangu (Harrassement)

    vi. Diskriminasitif/berprasangka

    vii. Berkeliaran,melarikan diri

    viii.Sengaja mencederai diri,Bunuh diri

    b.Aggression i. Agresi Verbal

    ii. Kekerasan fisik

    iii. Kekerasan seksual

    iv. Kekerasan terhadap mayat

    v. Ancaman nyawa

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    41/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    42/56

    d.Peristiwa mekanik

    lain

    e.Mekanisme Panas i. Panas yang berlebihan

    ii. Dingin yang berlebihan

    f.Ancaman pada

    pernafasan

    i. Ancaman mekanik pernafasan

    ii. Tenggelam atau hamper tenggelam

    iii. Pembatasan oksigen-kekurangan tem

    iv. Confinement to Oxygen-Deficent Pla

    g.Paparan bahan kimia

    atau substansi lainnya

    i. Keracunan bahan kimia atau substan

    ii. Bahan kimia korosif

    h.Mekanisme spesifik

    yang lain menyebabkan

    cedera

    i. Paparan listrik/radiasi

    ii. Paparan suara/getaran

    iii. Paparan tekanan udara

    iv. Paparan karena gravitasi rendah

    i.Paparan karena

    dampak cuaca,bencana

    alam

    13 Intrastruktur/Bangunan/be

    nda lain yang terpasang

    tetap

    a.Ketertiban

    Struktur/bangunan

    b.Masalah

    i. Daftar struktur

    ii. Daftar Bangunan

    iii. Daftar Furtiture

    i. Inadekuat

    ii. Damaged/Faulty/Worn

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    43/56

    14. Resource/Manajemen

    organisasi

    a.Beban kerja

    manajemen yang

    berlebihan

    b.Ketersedian/

    keadekuatan tempat

    tidur/pelayanan

    c.Sumber Daya Manusia

    d.Ketersedian/

    kedekatan staf

    e.Organisasi/Tim

    f.Protocols/Kebijakan/

    SOP Guideline

    g.Ketersedian/

    Adequacy

    15. Laboratorium/Patologi a.Pengambilan/

    Pick up

    b.Transport

    c.Sorting

    d.Data entry

    e.Prosesing

    f.Vertifikasi/Validasi

    g.Hasil

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    44/56

    Contoh :

    Insiden : salah pemberian obat (IM menjadi IV)

    Tipe : MedikasiSubtipe : Proses pemberian medikasi : salah pemberian

    Masalah : salah rute pemberian

    Insiden : Pasien jatuh dari tempat tidur

    Tipe Insiden : Jatuh

    Subtipe Insiden : Tipe jatuh : slip/terpeleset,

    Keterlibatan saat jatuh : toilet

    Insiden : tertukar hasil pemeriksaan laboratorium

    Tipe Insiden : laboratorium

    Subtipe Insiden : hasil

    E.ANALISIS MATRIKS GRADING RESIKO

    Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukan

    derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitanya.

    Probabilitas Tdk Signifikan

    1

    Minor

    2

    Moderat

    3

    Mayor

    4

    Katastrop

    5

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    45/56

    Sangat sering terjadi

    (Tiap minggu/bulan)

    5

    Sering terjadi(beberapa kali/thn)

    4

    Mungkin terjadi

    (1-2-5 thn/kali)

    1

    Moderat

    Moderat

    Rendah

    Rendah

    Rendah

    Moderat

    Moderat

    Moderat

    Rendah

    Rendah

    Tinggi

    Tinggi

    Tinggi

    Moderat

    Moderat

    Ekstrim

    Ekstrim

    Ekstrim

    Tinggi

    Tinggi

    Ekstrim

    Ekstrim

    Ekstrim

    Ekstrim

    Ekstrim

    F.DPJP & SOP

    1.Pengertian

    DPJP adalah seorang dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis

    seorang pasien.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    46/56

    2.Tugas

    a.DPJP bertugas mengelola rangkaian asuhan medis (paket) seorang pasien sesuai

    standar pelayanan medis / profesi a.l : anamnesa ,pemeriksaan fisik ,pemeriksaan

    penunjang medis / pemeriksaan lain ,untuk penegakan diangnosis,selanjutnya

    perencanaan & pemberian terapi,pelaksanaan tindak lanjut / follow-up/ evaluasi asuhan

    medis,s/d rehabilitasi

    Selain itu melakukan konsultasi sesuai kebutuhan / indikasi,baik untuk pendapatan atau

    rawat bersama.

    b.DPJP harus membuat rencana pelayanan,dimuat dalam berkas rekam medis.Rencana

    pelayanan lengkap adalah memuat segalaaspek asuhan medis,yang akan

    diberikan,termasuk pemeriksaan,konsultasi,rehabilitasi pasien dsb

    c.DPJP wajib memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajiban

    terhadap rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staff dokter/ perawat /staf

    administrasi.Perihal bantuan ini harus diatur dalam pola operasional DPJP oleh Komite

    Medis .Hal-hal yang menjadi kewajiban pasien adalah :

    1.Memberi informasi yang benar,jelas dan jujur

    2.Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga

    3.Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

    4.Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

    5.Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit

    6.Memperlihatkan sikap mengormati dan tenggang rasa

    7.Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

    Pendidikan kepada pasien/keluarganya diberikan dalam bentuk penjelasan secara lisan

    dan kemudian DPJP mencatat dalam berkas rekam medis bahwa DPJP sudah

    memberikan penjelasan.

    3.Pengaturan

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    47/56

    a.Kebijakan DPJP ditetapkan dengan SK Direktur : tentang DPJP,tentang wewenang

    Komite Medis dalam pengaturan DPJP,dsb

    b.Pola operasional DPJP ditetapkan oleh Komite Medis: tentang pengaturan DPJP

    internal dalam K.SMF,pengaturan DPJP Utama,tentang ruang lingkup DPJP,tentang

    kepada siapa DPJP bertanggung jawab,dan pengaturan lain yang diperlukan.

    4.Operasional

    1.Dalam hal rawat bersama cakupan pelayanan seorang DPJP adalah sesuai dengan

    bidang/ keahlian/kompetensinya,misalnya seorang DPJP mengelola seorang pasien

    penyakit dalam,bila pasien tsb dikonsulkan untuk masalah penyakit di bidang bedah

    maka seorang DPJP lain yang akan mengelola asuhan bedah bagi pasien tsb.

    2.Bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP,maka ditentukan DPJP Utama sebagai

    Koordinator.

    SEMBILAN SOLUSI KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKI

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    48/56

    PUSDOKKES POLRI

    RUMKITPUSPOL RSSUKANTO

    NO. DOK

    14/IX/2006/K3

    NO. REVISI :

    A

    HALAMAN :

    1/1

    PROSEDUR

    TETAPTGL TERBIT

    4 SEPTEMBER 2006

    DITETAPKAN

    KARUMKIT PUSPOL RS SUKANTO

    Dr.S.BUDI SISWANTO,MM

    BRIGADIR JENDERAL POLISI

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    49/56

    PENGERTIAN

    TUJUAN

    KEBIJAKAN

    RINCIAN SEMBILAN

    SOLUSI

    Adalah Sembilan langkah solusi atau intervensi untuk menceg

    mengurangi

    Cidera pasien dan meningkatkan keselamatan pasien .

    Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak te

    pengulangan

    Kejadian yang tidak diharapkan.

    Semua komponen pelaksana pelayanan kesehatan di RS.Polri h

    memperhatikan dan melaksanakan Sembilan langkah keselam

    pasien.

    1.Perhatikan Nama Obat,Rupa dan Ucapan Mirip

    2.Pastikan Indentitas Pasien

    3.Komunikasi secara Benar saat Serah terima/ Pengoperan Pasie

    4.Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar

    5.Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat

    6.Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan7.Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang

    8.Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai

    9.Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi

    Nosokomial.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    50/56

    PUSDOKKES POLRIRUMKITPUSPOL RS

    SUKANTO

    KESELAMATAN PEMAKAIAN OBAT

    NO.DOK :

    14/IX/2006/K3

    NO REVISI :

    A

    HALAMAN

    2/6

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    51/56

    DEFINISI

    TUJUAN

    KEBIJAKAN

    PROSEDUR

    Adalah Keselamatan Pasien terhadap penggunaan obat,dosis,c

    pemberian serta reaksi dan efek samping obat.

    Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat dan kesalahanPasien yang harus diberikan obat serta meningkatkan ketepata

    pemberian obat.

    1.Tepat Pasien

    2.Tepat Obat

    3.Tepat Dosis

    4.Tepat waktu pemberian5.Tepat cara pemberian obat

    6.Waspada efek samping obat

    1.Mencegah Salah Obat

    a.Tulis resep menggunakan nama dagang/nama generic dalam

    satu resep dengan jelas.b.Tulis cara pemberian

    c.Jelaskan dengan benar dosis lama pemberian dan petunjuk

    pemberian.

    d.Komunikasikan dengan pasien tentang nama obat dan pemb

    rian serta efek sampingnya.

    e.Gunakan stiker untuk labeling pada bungkus obat

    f.Simpan obat pada tempat berbeda dengan nama obat yanghampir sama.

    g.Gunakan sistim pemeriksaan ganda antara pelaksanaan

    pemberian obat dan penyimpanan obat.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    52/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    53/56

    IV.Monitoring Dan Evaluasi

    A.Rumah Sakit1.Pimpinan rumah sakit secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi

    Program keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Keselamatan

    Pasien rumah Sakit.

    2.Unit Kerja Keselamatan Pasien Rumah Sakit Secara berkala (paling lama 2 thn)

    Melakukan evaluasi pedoman,kebijakan dan prosedur keselamatan pasien yang

    Dipergunakan di rumah sakit

    3.Unit Kerja keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan evaluasi kegiatan setiapTriwulan dan membuat tindak lanjutnya.

    - Tugas Manager

    Pimpinan rumah sakit secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi

    program keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Keselamatan

    pasie Rumah Sakit.

    - Analisa Penyebab dan Rekomendasi

    Penyebab insiden dapat diketahui setelah melakukan investigasi dan

    analisa baik investigasi sederhana (simple investigasi)maupun investigasi

    komprehensiv (root cause analyisis)

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    54/56

    Penyebab insiden terbagi dua yaitu :

    1.Penyebab langsung (immediate / direct cause)

    Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak ter

    Hadap pasien

    2.Akar masalah (root cause)

    Penyebab yang melatarbelakangi penyebab langsung (underlying cause)

    Faktor kontributor adalah factor yang melatarbelakangi terjadinya insiden

    Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan factor

    Kontributor.Faktor Kontributor dapat dipilih lebih dari satu.

    V.PENUTUP

    Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di

    rumah sakit maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit sangatlah

    penting . Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penekanan/penurunan insiden sehingga

    dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit di

    Indonesia.Program Keselamatan Pasien merupakan never ending proses,karena itu

    diperlukan budaya termasuk motivasi yang tinggi untuk bersedianya melaksanakan

    program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan kelanjutan.

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    55/56

  • 8/11/2019 000 Program Keselamatan Pasien

    56/56

    A.PELAPORAN INSIDEN

    B.ALUR PELAPORAN INTERNAL

    C.FORMULIR LAPORAN DAN PETUNJUK PENGISIANNYA.

    E.ANALISIS MATRIKS GRADING RESIKO

    F.DPJP & SOP

    IV.MONITORING DAN EVALUASI

    -TUGAS MANAJER

    -ANALISA PENYEBAB DAN REKOMENDASI

    V.PENUTUP