penerapan keselamatan pasien
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
1/12
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
2/12
15/04/20
Keselamatan Pasien di Indonesia
• Gerakan Keselamatan Pasien RumahSakit dicanangkan oleh MenteriKesehatan pada Seminar NasionalPERSI pada tanggal 21 Agustus 2005,di Jakarta Convention Centre Jakarta.
• Bulan Agustus 2005 DepartemenKesehatan R.I. mencanangkanGerakan Moral Nasional Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit (GMN-KPRS)sebagai tonggak awal bagi penerapan patient safety di Indonesia
3
4
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
3/12
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
4/12
15/04/20
Sasaran I:
Ketepatan Identifikasi Pasien
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki/
meningkatkan ketelitian identifikasi pasien :
- Menggunakan dua identitas pasien
- Sebelum pemberian obat, darah atau produk darah
- Sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis- Sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur
- Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi
yang konsisten pada semua situasi dan lokasi.7
Tracer
• Pasien cari bukti bukti penerapan di
lapangan dari 5 elemen penilaian
• Wawancara, petugas terkait: dokter,
perawat rawat inap, OK cari bukti bukti
pemahaman dan pelaksanaan di lapangan• Observasi: gelang nama, saat penting
dimaksud
• Dokumen: Kebijakan dan SOP
8
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
5/12
15/04/20
Sasaran II:
Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untukmeningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberilayanan.
- Perintah lisan, telepon atau hasil pemeriksaan, dituliskansecara lengkap oleh penerima perintah.
- Dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
- Dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikanhasil pemeriksaan.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara
konsisten.9
Tracer
• Wawancara: petugas terkait: Perawat danpetugas lain
- Cari bukti-bukti penerapan menerima
perintah lisan dan lewat telepon
- Bagaimana pemahaman dan
pelaksanaan oleh petugas terkait dilapangan
• Observasi: catatan RM
• Dokumen: Kebijakan dan SOP, cek konsistensidi semua unit
10
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
6/12
15/04/20
Sasaran III: Peningkatan Keamanan Obat
yang Perlu Diwaspadai (High-Alert)
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatanuntuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perludiwaspadai (high alert) - Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat
proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label danpenyimpanan elektrolit konsentrat.
- Implementasi kebijakan dan prosedur.
- Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayananpasien, kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan
diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati diarea tersebut sesuai kebijakan.
- Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasienharus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yangdibatasi ketat (restricted)
11
Tracer
• Wawancara: petugas terkait: perawat, inst farmasi -
- Telusuri bukti-bukti pelaksanaan, apakah ada proses
identifikasi obat High-alert, penetapan lokasi dan
pemberian label dan penyimpanan elektrolit
konsentrat, cek pengetahuan mereka tentang hal tsb
• Observasi: cari daftar obat high-alert dan elektrolitkonsentrat
• Dokumen:
- Kebijakan dan SOP, cek kebijakan/SOP tentang identifikasiobat High-alert , penetapan lokasi dan pemberian labeldan penyimpanan elektrolit konsentrat
- Cek konsistensi di semua unit
12
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
7/12
15/04/20
13
Sasaran IV : Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untukmemperbaiki/meningkatkan ketelitian identifikasi pasien
- Penandaan yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasioperasi dan melibatkan pasien didalam proses penandaan
- Checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepatlokasi, tepat prosedur dan tepat pasien dan semua dokumen sertaperalatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
- Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur"sebelum insisi/time out" tepat sebelum dimulainya suatuprosedur/tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukungkeseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedurdan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatangigi/dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
14
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
8/12
15/04/20
Tracer
• Pasien cari bukti bukti penerapan di lapangandari Empat elemen penilaian (pasien preoperasidan pasien gigi)
• Wawancara: petugas terkait: dokter, perawatOK cari bukti bukti pemahaman danpelaksanaan di lapangan
• Observasi: tanda operasi di lokasi operasi ?,melbatkan pasien?, pelaksanaan time out?
• Dokumen: Kebijakan dan SOP: ada check-list praoperasi,
15
16
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
9/12
15/04/20
17
Sasaran V: Pengurangan Risiko InfeksiTerkait Pelayanan Kesehatan
- Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatanuntuk mengurangi suatu risiko infeksi yang terkaitpelayanan kesehatan.
- Mengadopsi / mengadaptasi pedoman handhygiene terbaru (a.l dari WHO-Patient Safety)
- Menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutanrisiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.18
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
10/12
15/04/20
Tracer
• Pasien cari bukti-bukti penerapan dilapangan: apakah petugas kesehatan cucitangan sebelum dan sesudah menyentuhpasien
• Wawancara: petugas terkait: dokter, perawatOK cari bukti bukti pemahaman danpelaksanaan di lapangan
• Observasi: tanda operasi dilokasi operasi ?,
melbatkan pasien?, pelaksanaan time out,• Dokumen: Kebijakan dan SOP : ada check-list
pra operasi,
19
20
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
11/12
15/04/20
Sasaran VI: Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memperbaiki/meningkatkan ketelitian identifikasi pasien – Menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan
melakukan asesmen ulang, bila diindikasikan terjadiperubahan kondisi atau pengobatan dll.
– Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuhbagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
jatuh.
– Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilanpengurangan cedera akibat jatuh dan dampak darikejadian tidak diharapkan.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit.
21
Tracer• Pasien cari bukti bukti penerapan di lapangan:
Tanyakan apakah petugas kesehatan menanyakantentang hal hal yang terkait dengan risiko jatuh
• Wawancara: petugas terkait: dokter, perawat cari bukti bukti pemahaman dan pelaksanaan dilapangan tentang risiko jatuh, tanda pasien denganrisiko jatuh di RM,
•Observasi: gelang pasien dengan risiko jatuh ?,tersedia nurse call di tempat tidur pasien denganrisiko jatuh ? , pengaman sisi tempat tidur?, tandatanda daerah licin ? Pengaman sisi tangga ?
• Dokumen: Kebijakan dan SOP : asesmen risiko jatuh,gelang pasien risiko jatuh, RM pelaksanaanasesmen awal dan ulang pada pasien dengan risiko
jatuh
22
-
8/19/2019 Penerapan Keselamatan Pasien
12/12
15/04/20
Standar Pengukuran Risiko Jatuh
• Perawatan: Morse scale, 3 categories
• Rawat Jalan & UGD: Up & Go
• Paediatrik: Humpty Dumpty
23
MATUR NUWUN
24