modul manajemen koperasi.doc

37
MODUL MANAJEMEN KOPERASI I. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR PENDAHULUAN KOPERASI SEBAGAI EKONOMI RAKYAT Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Ekonomi rakyat umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka pembangunan ekonomi rakyat diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi prioritas utama pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang. Kebijakan pembangunan koperasi yang dimulai sejak kemerdekaan, jaman orde lama, orde baru sampai dengan orde reformasi dewasa ini 1

Upload: husain-pardan

Post on 26-Oct-2015

632 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Modul Manajemen Koperasi jilid 1

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

MODUL MANAJEMEN KOPERASI

I. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR

PENDAHULUAN

KOPERASI SEBAGAI EKONOMI RAKYAT

Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam

perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian

nasional dalam masa krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator pertumbuhan

ekonomi pasca krisis ekonomi.

Ekonomi rakyat umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak

bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya,

maka pembangunan ekonomi rakyat diyakini akan memperkuat fondasi

perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental

yang kuat jika ekonomi rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan

berdaya saing dalam perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan

ekonomi rakyat melalui pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan

menengah menjadi prioritas utama pembangunan ekonomi nasional dalam

jangka panjang.

Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dalam

perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya

sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2)

penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam

pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4)

pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam

menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha

mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional,

sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa

mendatang.

Kebijakan pembangunan koperasi yang dimulai sejak kemerdekaan, jaman

orde lama, orde baru sampai dengan orde reformasi dewasa ini banyak

mengalami pasang surut dan cenderung diserahkan kepada mekanisme

ekonomi pasar.

Ternyata sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) termasuk Koperasi sebagai

kelembagaan ekonomi kelompok ini mampu bertahan sebagai tulang

punggung penyelamat ekonomi nasional, sementara kelompok Usaha besar

banyak yang ambruk dengan menimbulkan masalah serius berupa hutang

yang cukup besar telah berdampak pada krisis multi dimensi yang

pemulihannya membutuhkan biaya sosial yang amat tinggi.

1

Page 2: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Koperasi dan UKM mempunyai peranan amat strategis dalam

perekonomian nasional, Menurut data BPS, 2004, keberadaan KUKM telah mampu

menyerap lebih kurang 41,36 juta atau sekitar 99,85% lapangan kerja nasional.

Selain itu, mampu memberikan kontribusi sekitar 54,74% terhadap Produk

Domestik Bruto (PDB), 19% terhadap total ekspor dan 2-4% terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi disini cukup jelas betapa pentingnya

peranan KUKM terhadap perekonomian nasional

Sampai dengan tahun 2004, kelembagaan koperasi secara nasional

berjumlah 130.730 unit yang terdiri dari 93.402 koperasi aktif dan 37.328

koperasi tidak aktif. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2003,

kelembagaan koperasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan

laju perkembangan rata-rata sebanyak 7.549 unit atau 6,13 persen.

Tabel 1. Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif tahun 2003-2004 (dalam unit)

Status Koperasi Tahun 2003 Tahun 2004

1. Koperasi aktif 93.800 93.402

2. Koperasi tidak aktif 29.381 37.328

3. Total koperasi 123.181 130.730

4. KSP/USP 36.376 -

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2005

”… Saat ini masih ada 37 juta rakyat kita yang miskin, koperasi diharapkan

untuk berperan mengatasinya,” papar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

dalam pidato hari koperasi nasional di Bandung, 12 Juli 2005 silam.

Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam Pidato pada Hari Koperasi

pertama tanggal 12 Juli 1951 menyatakan bahwa Koperasi mempunyai beberapa

tugas dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dilihat dari tempat, waktu,

dan keadaan, yaitu : “(1) memperbanyak produksi, terutama produksi barang

makanan dan barang kerajinan dan pertukangan yang diperlukan sehari-hari oleh

rakyat kita dalam rumah tangga; (2) memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan

rakyat; (3) memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat; (4)

memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5) menyingkirkan

penghisapan dari lintah darat; (6) mempekuat pemaduan kapital; (7) memelihara

lumbung simapanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan

kembali lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951: 11-12).

“Makmur koperasinya, makmurlah hidup mereka bersama, rusak koperasinya,

rusaklah hidup mereka bersama “ (Bung Hatta, 12 Juli 1951)

2

Page 3: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

PENGERTIAN KOPERASI DAN PERKOPERASIAN

APA ITU MANAJEMEN KOPERASI ?

Sebelum menguraikan apa itu manajemen koperasi, adalah penting bagi para

pembaca untuk memahami terlebih dahulu pengertian koperasi dan manajemen

serta sejarah perkembangan ilmu manajemen secara umum. Dengan

memahami pengertian koperasi , manajemen dan sejarah manajemen para

pembaca diharapkan memiliki pemahaman yang baik terhadap palsafah koperasi

dan manajemen baik sebagai ilmu maupun manajemen sebagai seni sehingga

pada gilirannya akan lebih mudah untuk memahami konsepsi manajemen

koperasi.

Apa Itu Koperasi?

Mencari definisi koperasi yang sesuai dengan konsep manajmemen

koperasi dan definisi tersebut dapat diterima secara logis adalah penting

karena terdapat puluhan definisi koperasi. Di berbagai negara, konsep

pemahaman koperasi akan berubah tergantung dari sudut mana kita

memandang. Dengan definisi yang sesuai, kita akan mampu menentukan

karakteristik koperasi yang berlaku secara universal (umum). Berikut ini

adalah beberapa definisi dan pengertian koperasi yang dapat memperkuat

landasan bagi manajemen koperasi.

• Istilah Koperasi, di mana kata tersebut berasal dari Bahasa Inggris,

Cooperation ( atau copetative) berarti Kerjasama, yakni kata co yang

berarti bersama-sama dan operation yang berarti bekerja.

• Dari bahasa Belanda adalah Cooperatik.

• Koperasi bukan hanya berarti kerjasama, tetapi sudah merupakan Lembaga

Ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan perekonomian suatu

Negara.

• Koperasi adalah salah satu bangun usaha yang secara legal ada dalam

Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi ; “Perekonomian

disusun berdasarkan usaha bersama berdasar asas kekeluargaan”. (sebelum

diamandemen, dalam penjelasannya bangun usaha yang sesuai adalah

Koperasi).

• Koperasi sering disebut sebagai organisasi yang ‘demokrasi’ dan ‘partisipatif’.

• Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam pidato Hari Koperasi

pertama tanggal 12 Juli 1951 bahwa koperasi mempunyai tugas dalam

meningkatkan kemakmuran dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan,

yaitu :“(1) Memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan

barang kerajinan dan pertukaran yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita

dalam rumah tangganya; (2) Memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan

3

Page 4: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

rakyat; (3) Memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat; (4)

Memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5)

Menyingkirkan penghisapan dari lintah darat; (6) Memperkuat pemanduan

kapital; (7) Memelihara lumbung simpanan padi atau mendorong supaya tiap-

tiap desa menghidupkan kembali lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951:

11-12).

• Konvensi PBB dan Sidang ILO tahun 2002, Pembangunan koperasi harus

secara jelas memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi, yaitu

berupa :

• Membantu meningkatkan produksi, antara lain pangan dan menjaga

stabilitas harganya.

• Mendorong pengembangan inovasi dan persaingan pasar.

• Mendorong peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat.

• memperkuat kesempatan kerja.

• Merubah taraf hidup masyarakat.

1. Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia didefiniskan sebagai

” badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Pengertian ini

disusun tidak hanya berdasar pada konsep koperasi sebagai organisasi

ekonomi dan sosial tetapi secara lengkap telah mencerminkan norma-

norma dan kaidah-kaidah yang berlaku bagi bangsa Indonesia. Norma

dan kaidah tersebut dalam UU tersebut lebih tegas dijabarkan dalam

fungsi dan peran koperasi Indonesi sebagai:

Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan

kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

Alat untuk mempertinggi kehidupan manusia dan masyarakat.

Alat untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, dan

Alat untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

2. Menurut International Cooperative Alliance (ICA) koperasi

didefinisikan ” coperative is an autonomous association of persons

united voluntarily to meet their common aconomic, social, and

cultural needs and aspiration through a jointly-owned and

democratically-controlled enterprise yang artinya bahwa koperasi adalah

4

Page 5: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

assosiasi yang bersifat otonom debgan keanggotaan bersifat terbuka dan

sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, social dan budaya melalui

usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara

demokratis. Menurut devinisi ini ada beberapa prinsip koperasi yang

dominant seperti assosiasi otonom, keanggotaan bersifat sukarela dan

terbuka, prinsip control secara demokratik dan partisipasi anggota secara

ekonomi.

3. Menurut International Labour Organiation ( ILO ), melalui rekomendasi

No. 127, koperasi didefinisikan sebagai perkumpulan orang, yang bergabung

secara sukarela untuk mewujudkan tujuan bersama, melalui pembentukan

suatu organisasi yang diawasi secrara demokratis, dengan memberi

kontribusi yang sama sebanyak jumlah yang diperlukan, turut serta

menanggung risiko yang layak, untuk memperoleh kemanfaatan dari

kegiatan usaha, dimana para anggota berperan serta secara aktif.

4. Definisi koperasi menurut Roy, Paul dalam Ramudi Arifin 2003, “a

cooperative is defined as a business voluntary organized, operating

at cost, which is owned capitalized by members patrons as user,

sharing risk and benefits, proportional to their participation”.

5. Muenkner, Hanel dan Muller pada tahun 19976 koperasi sebagai sistem

sosio-ekonomi memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar

sesamanyaatas dasar sekurang-kurangnya satu kebutuhan atau

kepentingan yang sama ( cooperative group).

2. adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam

kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha

bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong (self help).

3. adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama

(cooperative entreprises)

4. tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan kepada

anggotanya dengan jalan menawarkan barang atau jasa yang

dibutuhkan anggota dalam kegiatan ekonominya ( member

promotion ).

5

Page 6: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Jadi, untuk keperluan mamajemen koperasi, pengerian organisasi koperasi

yang telah diuraikan diatas dapat disarikan bahwa koperasi adalah

organisasi bisnis yang para pemilik atau anggotanya juga adalah pelanggan

utama perusahaan tersebut (kriteria identitas). Kriteria identitas ganda

anggota suatu koperasi merupakan dalil atau prinsip yang membedakan baik

usaha koperasi dengan usaha perusahaan kapitalistik maupun usaha koperasi

dengan perusahaan nir laba yang memberikan pelayanan umum serti

yayasan dan sejenisnya.

Identitas ganda anggota juga secara cepat dapat digunakan untuk

mengidentifikasi dan sekaligus megelompokkan jenis kopersi seperti

dijelaskan sebagai berikut:

a. Jika para pemilik dan para pelanngan adalah para

pembeli pelayanan dari organisasinya adalah individu yang sama, maka

organisasi tersebut dapat dikgolongkan kedalam koperasi pembelian

(purchasing cooperative).

b. Koperasi pemasaran (marketing cooperative)

adalah koperasi yang para anggotanya menjual produk dari hasil usaha

mereka masing-masing kepada koperasi.

c. Jika produk yang dibeli dari perusahaan adalah

barang konsumsi akhir dan para pelanggannya adalah orang-orang yang

sama sebagai pemilik perusahaan, maka organisasi tersebut dapat

digolongkan sebagai koperasi konsumen (consumer cooperative).

6

Page 7: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

d. Koperai produksi (productive cooperative)

didefinisikan sebagai suatu perusahaan yang dimiliki oleh para pekerjanya.

Anggota dari koperasi ini adalah para pekerja yang secara bersama-sama

memproduksi produk tertentu di koperasinya, kemudian produk tersebut

dijual ke pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan para pelanggan.

TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN KOPERASI DI INDONESIA

• Tujuannya : dituangkan dalam pasal 3 (UU Perkoperasian No. 25

tahun 1992), yaitu : “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945”.

• Fungsi dan peran koperasi Indonesia, (pasal 4 ,UU Perkoperasian

Nomor 25 Tahun 1992)

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial;

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat;

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya;

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;

5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial;

6. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat;

7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya;

8. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;

1.2. Bentuk dan Struktur Koperasi

7

Page 8: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Kajian ilmiah mengenai bentuk dan struktur koperasi secara komprehensip

salah satunya telah dilakukan oleh Dulfer dalam Prasetyo Budisaksono,

19988. Untuk mempelajari bentuk dan tipe koperasi dapat dilakukan dari

berbagai dimensi diantaranya, yaitu:

A. Dimensi struktur dasar ekonomi anggota yang membentuk koperasi maka

terdapat 3 tipe koperasi, yaitu:

1 Koperasi kombinasi operasional, yaitu koperasasi yang struktur dasar

ekonomi anggotanya sebagai rumah tangga produsen. Di Indonesia

koperasi yang termasuk kedalam jenis ini meliputi KUD, Kopti,

Kopinkra, Koperasi peternakan, koperasi pertanian, koperasi taksi

dsb.

2 Koperasi kombinasi ekonomi pasar, yaitu koperasi yang struktur dasar

ekonomi anggotanya merupakan rumah tangga konsumen. Koperasi

karyawan, koperasi pegawai, KSP, koperasi konsumen adalah

tergmasuk dalam koperasi jenis ini.

3 Koperasi kombinasi karya, adalah koperasi yang struktur dasar

ekonomi anggotanya adalah rumah tangga yang menawarkan faktor

produksi keahlian dan tenaga kerja kepada perusahaan koperasinya

untuk menghasilkan barang dan jasa dan perusahaan koperasi akan

memberikan gaji atau upah. Koperasi Jasa Konsultan seperti KJA,

koperasi pondok pesantren ( Kopontren) adalah contoh dari koperasi

jenis ini.

Dari struktur dasar ekonomi anggota pada ketiga jenis koperasi

tersebut, akan menentukan derajat kompleksitas penerapan manajmen

koperasi yang dicerminkan dari kebutuhan ekonomi anggota, fungsi

pelayanan unit usaha yang harus diselenggarakan oleh koperasi,

pelaksanaan promosi anggota dan sistem komunikasi antara anggota dengan

perusahaan koperasinya. Dalam beberapa hal, koperasi kombinasi karya

cenderung memilik derajat konflik antara anggota dengan manajemen

koperasi yang tinggi, karenanya fakta empirik menunjukkan bahwa jenis

koperasi ini cenderung sulit untuk berkembang.

B. Intensitas dan Interaksi antara konomi anggota dengan perusahaan

koperasi

Jika dilihat dari intensitas dan derajat keeratan hubungan antara ekonomi

anggota dengan perusahaan koperasinya, Dulfer lebih lanjut

membedakan juga kedalam 3 jenis koperasi, yaitu:

8

Page 9: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

1. Koperasi tradisional atau koperasi tipe pelaksana (executively

operating cooperative), adalah koperasi yang ekonomi anggotanya

menyatakan secara eksplisit tentang berbagai kebutuhan layanan

dari perusahaan koperasinya dan perusahaan koperasi meresponnya

dengan memberikan layanan secara tepat. Perusahaan koperasi

hanya melayani anggota, karenanya loyalitas dan intensitas

hubungan antara anggota dengan perusahaan koperasi sangat baik.

Contoh praktik yang baik koperasi tradisional adalah koperasi

Rohdale ( Ingris ), Kredit Union ( USA ), Koperasi Kredit dan Koperasi

Setia Bakti Wanita( Indonesia ).

2. Koperasi Tipe Pedagang atau koperasi merkhantil ( market linkage

cooperative ), adalah koperasi yang membrikan pelayanan kepada

anggotanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang

memberikan pelayanan sejenis di pasar. Dengan pertimbangan

sekala usaha dan efisiensi usaha, koperasi juga melayani bukan

anggota. Loyalitas dan interaksi hubungan antara ekonomi anggota

dengan perusahaan koperasi seringkali lemah karena anggota dapat

memperoleh pelayanan serupa dari perusahaan lain pesaing koperasi.

Banyak pakar menyebutkan, tingkat kegagalan koperasi ini cukup

tinggi dan cenderung dikuasai oleh kelompok vested interest ( Gupta

dan Gaikuad, 1984 ).

3. Koperasi Tipe terpadu ( integrated cooperative ), adalah koperasi

yang dalam melakukan perencanaan kegiatannya tidak hanya pada

tingkat perusahaan koperasi melainkan juga diintegrasikan dengan

kegiatan ekonomi anggotanya. Koperasi jenis ini berorientasi pada

peningkatan pendapatan bersih anggota melalui peningkatan

produktivitas anggota, peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan

produk sampingan yang dicirikan dengan cakupan wilayah kerja yang

luas. Praktik-praktik terbaik koperasi jenis ini dicontohkan oleh Amul

Dairy Cooperative dan Maharastra Suger cane Cooperative ( India ),

koperasi-koperasi pertanian di Jepang, termasuk Kopersi peternakan

dan KUD di Indonesia juga termasuk kedalam model koperasi

terpadu.

1.3. Apa itu Manajemen ?

Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman

konsep organisasi. Dalam konsep yang sederhana organisasi adalah tempat

orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi sasaran

atau tjuan merupakan elemen yang mendasar dalam organisasi apapun.

9

Page 10: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Organisasi juga harus memiliki dan mengalokasikan sumber daya (manusia,

modal, fisik, uang) untuk mencapai sasaran. Bagaimana organisasi

mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk

mencapai tujuannya adalah masalah pokok manajemen.

Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari

beberapa sumber:

1. Stoner dan kawan-kawan (1996) mendefinisikan manajemen adalah

kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam

membentuk dan menjalankan organisasi. Semua organisasi

mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap oreganisasi

untuk mencapai sasarannya, orang tersebut adalah manajer.

2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan (1996)

mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh

satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas

untuk mencapai hasil-hasil yang lebih baik yang tidak dapat dicapai

apabila individu bertindak sendiri-sendiri. Lebih jauh Peter Drucker

percaya bahwa pekerjaan manajemen adalah untuk membuat

manusia lebih produktif.

3. Petter Drucker mengkaitkannya pentingnya manajemen dalam

kaitannya dengan persaingan global. Drucker menyatakan ”

Manajemen, kecakapan, integritas, dan kinerja akan menentukan

negara-negara di dunia mencapai keunggulannya dalam dekade yang

akan datang.

4. Definisi manajemen yang mengarah kepada fungsi dan proses

manajemen dikemukakan oleh Andrew F. Sikula dalam Malayu

Hasibuan (2005) ” Management in general refers to planning,

organizing, controlling, staffing, leading, motivating,

communicating and decision making activities performed by

any organization in order to coordinate the varied resources of

the enterprise so as to bring and efficient creation of some

product or services.”

5. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Harold dan Cyril O. Donnel

mengungkapkan bahwa manajemen adalah usaha mencapai tujuan

tertentu suatu organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan

oleh manajer melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

penempatan, pengarahan dan pengendalian.

Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen selalu berhubungan dengan institusi dan fungsi sebuah

organisasi. Manajemen sebagai suatu fungsi dan proses menyangkut

10

Page 11: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam kerangka menjamin

tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen sebagai suatu institusi

menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang

diatur oleh organisasi tersebut.

1.4. Jadi Apa Itu Manajemen Koperasi ?

Setelah memahami pengertian koperasi sebagai organisasi usaha yang

berwatak sosial dan konsepsi manajemen secara umum maka kita sudah

dapat menjawab pertanyaan apa itu manajemen koperasi? Manajemen

koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi

dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab

melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian

sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi

yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip

koperasi.

Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh

Peter Davis (1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh

orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola

koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi serta kekayaannya untuk

mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang

dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan mengerahkan

segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk

mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan

prinsip-prinsip koperasi.

Apa Itu Nilai-Nilai Koperasi?

Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati

berdasarkan tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi

dalam mencapai cita-citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi:

menolong diri sendiri, tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan,

kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, serta

kepedulian kepada orang lain.

Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-

konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap

bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi

untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi.

Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam :

a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasi

b. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.

11

Page 12: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Adapun ide atau gagasan dasar Koperasi yang relatif permanen;

1) Menolong diri sendiri dan solidaritas; menolong diri sendiri bukan

dalam bentuk tindakan individual secara terpisah dari tindakan bersama,

tetapi melalui kebersamaan atau joint action

2) Demokrasi; satu orang satu suara

3) Peranan modal yang terbatas; harus selalu dihindarkan adanya

dominasi modal yang mengancam hilangnya sarana keadilan dan

kemanusiaan.

4) Ekonomi; koperasi itu bukan badan sosial, atau organisasi masa/politik,

tetapi organisasi ekonomi di mana dinamika perkembangannya terkait

erat dengan solidaritas sosial para anggotanya. Jadi intinya efisiensi, maka

manfaat ekonomi koperasi akan dirasakan oleh anggotanya.

5) Kebebasan; prakondisi bagi inidividu untuk mengembangkan aspirasinya

tanpa tekanan.

6) Keadilan; unsur sosial psikolgis yang harus selalu diperhatikan dalam

koperasi.

Etika dasaryang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah :

1) Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada

manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain

2) Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya

selalu sadar bahwa hidup itu tidak sendirian.

3) Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu

disadari oleh para koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan

bahwa orang-orang yang menjalani nasib yang sama dalam tingkat

kehidupan sosial-ekonomi memiliki latar belakang sosial yang berbeda-

beda, tetapi mempunyai kesamaan kepentingan.

4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas

keampuhan koperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami

dengan baik. Artinya harus memiliki kepercayaan bahwa permasalahan

yang mereka hadapi (skala individual, kelompok lokal, regional, dan

nasional) dapat diatasi dengan cara-cara koperasi, artinya koperasi bukan

hanya berbeda dengan yang lain akan tetapi juga memiliki keunggulan

komparatif.

Apa Itu Prinsip-Prinsip Koperasi?

Prinsip-prinsip koperasi adalah penjabaran lebih operasional dari nilai-nilai

koperasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksaanaan kegiatan koperasi

baik kegiatan organisasi maupun kegiatan usaha koperasi.

Prinsip koperasi yang dianut oleh gerakan koperasi internasional saat ini adalah

prinsip yang disepakati pada kongres ICA di Mancester, Inggris pada tanggal 23

12

Page 13: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

September 1995. ICA adalah gabungan gerakan koperasi internasional yang

beranggotakan 700 juta orang lebih, berasal dari 70 negara, berpusat di Genewa,

Swiss. Untuk wilayah Asia-Fasifik berkantor di New Delhi, India. Prinsip-prinsip

koperasi yang dimaksud meliputi:

1. Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang

keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka bagi setiap orang yang

bersedia menggunakan jasa-jasa pelayanannya, dan bersedia menerima

tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender (jenis kelamin),

latar belakang sosial, ras, politik atau agama. Di dalam praktek,

keanggotaan sukarela dan terbuka ini tentunya dapat dijabarkan dengan

persyaratan-peryaratan yang mengatur hak dan kewajiban sebagai

anggota koperasi yang lebih lanjut diatur dalam Anggaran Dasar Koperasi.

2. Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah

organisasi terbuka yang demokratis diawasi oleh para anggotanya, yang

secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Anggota

baik laki-laki maupun perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau

pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam koperasi

primer anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara).

Pada tingkat lainnya, koperasi juga dikelola secara demokratis.

3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan

modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis.

Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama untuk dijadikan modal

perusahaan koperasi yang menjalankan fungsi ekonomi dalam

memberikan pelayanan kepada anggota. Pelayanan yang disediakan oleh

perusahaan koperasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anggota

(partisipasi pemanfaatan pelayanan). Partisipasi pemanfaatan pelayanan

ini bila koperasi efisien akan menghasilkan surplus yang di Indonesia

dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Bila ada balas jasa terhadap

modal, diberikan secara terbatas. An ggota mengalokasikan SHU untuk

beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini:

a. Mengembangkan koperasi, caranya dengan membentuk cadangan untuk

menambah permodalan koperasi.

b. Dibagikan kepada anggotanya secara proporsional dan adil berdasarkan

jasa transaksi masing-masing anggota kepada koperasinya.

c. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.

4. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan

mandiri yang dimodali, dikelola, diawasi dan dipergunakan oleh para

anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain,

termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu

harus berdasarkan peryaratan yang tetap menjamin adanya upaya:

13

Page 14: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

pengambilan keputusan dan pengawasan yang demokratis oleh

anggotanya dengan tetap mempertahankan otonomi koperasi.

5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi. Koperasi memberikan

pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer,

dan karyawannya.. Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas

dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi. Koperasi juga wajib

memberikan informasi kepada anggota dan masyarakat umum, khususnya

kepada orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai hakekat

dan manfaat berkoperasi.

6. Kerjasama antar kioperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal,

nasional , regional, dan internasional, maka gerakan koperasi diharapkan

mampu melaayani anggotanya dengan efektif dan dapat memperkuat

jaringan gerakan koperasi.

7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan

dituntut untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya secara

berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan

ekosistem melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

Disamping prinsip-prinsip koperasi internasional yang telah diuraikan di atas,

koperasi Indonesia secara khusus memiliki prinsip-prinsip koperasi Indonesia

yang dituangkan dalam UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. Kemandirian

6. Pendidikan perkoperasian

7. Kerjasama antar koperasi.

Koperasi yang merupakan suatu sistem organisasi terdiri dari tiga

dimensi menurut Rusidi, yaitu :

• Dimensi Keanggotaan dengan konsep dasar partisipasi anggota dalam

Kopeasi (members participation)

• Dimensi Kepengurusan dengan konsep dasar kepemimpinan Koperasi

(cooperative leadership)

• Dimensi Keusahaan dengan konsep dasar keterampilan manajerial

(managerial skill)

Dimensi-dimensi tersebut memiliki kemampuan untuk memainkan peranannya,

seperti kemampuan anggota untuk berpartisipasi, kemampuan pengurus dalam

memimpin dan kemampuan pengelolaan dalam melakukan usahanya agar dapat

14

Page 15: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

mencapai tujuan. Masing-masing dimensi tersebut memainkan perannya dan

kemampuan yang dimiliki, yaitu :

• Peran anggota yaitu menyumbangkan ide, menyumbangkan modal, ikut

mengawasi, dan memanfaatkan pelayanan anggota, dengan kemampuan

anggota dalam berpartisipasi.

• Peran pengurus yaitu mengelola organisasi Koperasi dan membina

anggota serta mengawasi jalannya usaha Koperasi, dengan kemampuan

pengurus dalam memimpin dan membuat kebijakan-kebijakan demi

kemajuan Koperasi.

• Peranan keusahaan yaitu melaksanakan tugas dari pengurus untuk

mengelola Koperasi dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada

anggota, dengan kemampuan untuk mengelola usaha dengan baik.

Prinsip Identitas Ganda Anggota

Ciri-ciri organisasi koperasi secara sosio-ekonomi membentuk struktur

organisasi koperasi yang unik dan menggambarkan suatu sistem sosio-ekonomi

yang melibatkan anggota, perusahaan koperasi dan pasar sedemikian rupa dan

membentuk sistem koperasi. Keunikan itu terletak pada posisi anggotanya di

mana anggota koperasi adalah pemilik perusahaan koperasi dan sekaligus

sebagai pengguna/pelanggan bagi koperasinya (lihat Gambar 1. Sebagai

perbandingan, maka pemilik perusahaan kapitalistik tidak identik dengan

pelanggannya. Status khusus anggota koperasi tersebut merupakan identitas

koperasi di mana anggota memiliki identitas ganda atau prinsip identitas

ganda anggota (dual identity). Pemilik perusahaan identik dengan pelanggan

perusahaan. Apabila identitas ganda dari anggota koperasi tersebut hilang, maka

hilang pula ciri perusahaannya sebagai koperasi. Karena itu dalam koperasi

berlaku prinsip-prinsip :

1) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi;

2) Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya kontribusi modal

masing-masing;

3) Manajemen koperasi bersifat terbuka (tentunya terhadap anggotanya) serta

dilengkapi dengan prinsip-prinsip koperasi lainnya untuk mempertegas

identitas koperasi tersebut.

Kedudukan anggota sebagai pengguna barang dan jasa koperasinya bergantung

kepada jenis koperasi, sebagai ilustrasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Kedudukan Anggota sebagai Pengguna dalam Berbagai Jenis Koperasi.

Jenis Koperasi Kedudukan Anggota

15

Page 16: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Koperasi konsumen

Koperasi Produsen

Koperasi Produksi

Koperasi Simpan Pinjam

Pelanggan/Pembeli barang & jasa konsumsi

Pembeli bahan (input) & penjual produk (output)

Pekerja Koperasi

Penyimpan dan Peminjam

BAB 2. PENTINGNYA MANAJEMEN BAGI ORGANISASI KOPERASI

Dalam sejarah perkembngan pemikiran manajemen, manajemen mulai

sangat nyata dibutuhkan manakala adanya suatu institusi atau organisasi,

dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi dituntut harus

mampu bekerjasama untuk mengelola dan mengorganisasikan sumberdaya yang

dimiliki organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi yang telah

disepakati. Koperasi sebgagai organisasi ekonomi modern yang berwatak sosial

juga dituntut harus mampu mewujudkan tujuanny.

Seperti halnya organisasi usaha lainnya seperti CV, Firma, dan Perseroan

terbatas, organisasi koperasi memiliki sumber daya seperti sumber daya manusia,

modal (uang dan barang-barang modal), sarana fisik, dan sumber daya informasi

yang harus dikelola untuk mencapai tujuannya. Hanya saja tujuan perusahaan

kapitalistik (CV, Firma dan PT) adalah berbeda dengan tujuan koperasi. Tujuan

perusahaan kapitalistik lebih mengutamakan kepada mencari keuntungan yang

berkelanjutan guna meningkatkan kemakmuran pemiliknya berdasarkan prinsip

ekonomi semata, sedangkan koperasi meningkatkan kesejahteraan anggota dan

masyarakat pada umumnya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Tercapai tidaknya tujuan koperasi dapat diukur dari indikator kesejahteraan

anggota yang dapat dilihat dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang

diterima oleh anggota koperasi.

Apa Manfaat/Keuntungan ekonomi bagi anggota?

a. Peningkatan sekala usaha. Koperasi memberikan kesempatan pada

anggota untuk menjual atau membeli barang atau jasa secara bersama-

sama, sehingga biaya yang timbul menjadi lebih rendah. Biaya pembelian

yang murah akan memberikan manfaat harga yang lebih murah bagi

anggota. Hal ini dapat diterapkan pada koperasi sekolah dalam

pengadaan buku-buku pelajaran, Alat Tulis, Sepatu, pakaian seragam dan

keperluan siswa lainnya.

b. Pemasaran. Koperasi dapat menampung hasil produksi anggota dan

menjualnya ke pasar. Dengan menjual secara bersama-sama melalui

koperasi, maka biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh masing-

masing anggota menjadi lebih rendah, dibandingkan dengan menjual

16

Page 17: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

secara sendiri-sendiri. Biaya pemasaran yang rendah berarti

penghematan bagi anggota yang pada gilirannya akan meningkatkan

pendapatan bersih anggota. Kegiatan pemasaran ini sangat cocok dan

dibutuhkan bagi para petani anggota Koperasi Unit Desa (KUD), peternak

anggota koperasi peternakan, perajin tahu dan tempe anggota Koperasi

Tahu Tempe (Kopti), dan koperasi produsen lainnya.

c. Pengadaan barang dan jasa. Koperasi dapat menyediakan barang dan

jasa kebutuhan anggota. Dengan membeli secara bersama-sama melalui

koperasi, maka memungkinkan anggota untuk mendapatkan barang dan

jasa dalam jumlah dan kualitas yang baik dan harga yang lebih murah.

d. Fasilitas kredit. Koperasi dapat memberikan kemudahan bagi anggota

yang membutuhkan fasilitas kredit dalam bentuk: proses yang cepat,

jaminan yang ringan, dan bunga yang rendah. Hal ini dapat dilakukan

karena anggota adalah pemodal (pemilik) yang sekaligus

pengguna/nasabah bagi koperasinya.

e. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Sebagai anggota, pada akhir tahun

akan memperoleh bagian SHU yang besarnya dihitung berdasarkan

transaksi (pembelian, pemasaran, dan pengambilan kredit), dan partisipasi

modal yang telah diberikan anggota kepada jkoperasi.

Apa Manfaat/keuntungan Sosial Bagi Anggota?

a. Keuntungan kelompok. Dengan berkoperasi, gerakan koperasi memiliki

potensi untuk menekan atau mempengaruhi kebijakan ekonomi yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Karena gerakan koperasi mewakili

kepentingan banyak orang dengan menghimpun massa yang cukup besar

dalam rangka memperjuangkan pembangunan yang pro terhadap hajat

hidup rakyat banyak.

b. Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, dan ketarampilan dalam berkoperasi,

berorganisasi, dan bisnis sebagai kunci untuk memerangi kebodohan dan

kemiskinan.

c. Program sosial lainnya. Agar terpupuk Rasa kesetiakawanan antar

anggota, maka koperasi dapat menyelenggarakan kegiatan asuransi,

perumahan, jasa kesehatan, tunjangan hari tua, dan lain sebagainya.

Tujuan koperasi yang diukur dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi

anggotanya tersebut tentu saja tidak secara otomatis akan dapat diwujudkan oleh

koperasi begitu saja. Koperasi membutuhkan manajemen yang profesional yang

mampu menerapkan fungsi dan proses manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang

dimilikinya secara efektif dan efisien. Efektif berarti manajemen koperasi mampu

mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sedangkan

17

Page 18: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

efisien berarti manajemen koperasi mampu melakukan penghematan-

penghematan (tidak boros) dalam menjalankan fungsi pelayanannya. Disinilah

peranan manajemen koperasi menjadi sangat penting.

Jika dibandingkan antara koperasi dengan perusahaan kapitalistik,

sebenarnya koperasi memiliki output atau tujuan ganda yaitu tujuan perusahaan

koperasi dilihat dari segi ekonomi dan tujuan koperasi dari segi sosial. Sementara

perusahaan kapitalistik lebih menekankan tujuan perusahaan dari segi ekonomi

saja. Terhadap kondisi ini para pakar manajemen koperasi menyatakan bahwa

manajemen koperasi adalah manajemen yang unik atau plus karena manajemen

koperasi dituntut untuk mewu8judkan dua output sekaligus secara bersamaan.

Oleh karenanya untuk mengelola koperasi dibutuhkan kemampuan dan

profesionalitas manajemen yang lebih yang memahami karakteristik organisasi

koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi yang memiliki nilai dan prinsip yang

berbeda dengan perusahaan kapitalistik.

Perbedaan manajemen koperasi dengan perusahaan kapitalistik dapat

dilihat dari dimensi: pengguna jasa, kepemilikan, hak suara, pelaksanaan

pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, balas jasa terhadap modal,

penerima keuntungan, dan penanggungan risiko yang secara rinci dapat dipelajari

pada tabel berikut.

Dimensi Perorangan Firma, CV PT Koperasi

Pengguna Jasa Bukan pemilik

Umumnya bukan pemilik

Umumnya bukan pemilik

Anggota

Pemilik usaha individu Sekutu usaha

Pemegang saham Anggota

Hak suara individu Para sekutu Pemegang saham biasa

Anggota

Pelaksanaan voting

Tidak perlu Biasanya menurut besarnya modal penyertaan

Menurut besarnya saham yang dimiliki melalui Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS)

Satu orang satu suara melaluui Rapat Anggota (RA)

Penentuan kebijakan

Orang yang bersangkutan

Para sekutu Direksi Pengurus

Balas jasa terhadap modal

Tidak terbatas

Tidak terbatas

Tidak terbatas Terbatas

Penerima keuntungan

Orang yang bersangkutan

Para sekutu secara proporsional

Pemegang saham secara proporsional

Anggota sesuai jasa partisipasi

Penanggungan risiko

pemilik Para sekutu Pemegang saham proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki

Anggota sejumlah modal sen diri koperasi (equity)

18

Page 19: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

BAB 3. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN DI KOPERASI

Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad

kesembilan belas, biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi

spesifik dari manajer, yaitu merencanakan (Planning), mengorganisasikan

(Organizing), melaksanakan (actuating), dan mengendalikan (Controlling),

walaupun kerangka kerja ini masih terus di teliti dan sering diperdebatkan

(Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar lainnya menyebutkan bahwa fungsi

manajemen terdiri dari 5 P yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,

Pengarahan, Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi terkini, para

pakar manajemen Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu

Planning, Organizing, dan Controlling dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan bahwa Actuating atau pelaksanaan sebenarnya

masuk dalam dimensi perencanaan (Gibson, at al. 1996 : 174). Dalam buku

ini ini, akan dijelaskan fungsi klasik dari manajem.

TUJUH PRINSIP MANAJEMEN KOPERASI PETER DAVIS

19

Page 20: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Untuk memperjelas hubungan prinsip manajemen dan prinsip

koperasi, Dubashi pada tahun 1970 meringkasnya sebagai berikut:

Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan

kegiatan. Jadi manajemen sebagai suatu proses adalah pengertian yang

menekankan bahwa manajer- tidak peduli bakat dan keterampilannya-terlibat

dalam aktivitas yang saling terkait dalam fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian sumber daya untuk

mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan.

20

Page 21: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Bagan : Proses Manajemen di Koperasi

Perencanaan

Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi

adalah fungsi perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun

perencanaan penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan

informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yang telah

disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan.

Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat

ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih baik.

Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer koperasi

harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran

apa saja yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh

anggota dan belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan

koperasi, termasuk juga situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga

harus diperhitungkan.

Apa manfaat perencanaan bagi koperasi?

Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka

akan memberikan manfaat sebagai berikut:

• Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan

organisasi koperasi.

• Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan

datang.

• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja

yang sesuai dan sistematis.

21

Page 22: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

• Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan,

prosedur serta jadwal yang telah ditetapkan.

• Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang

menyebabkan pemborosan bagi koperasi.

• Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi

selalu berpedoman pada tujuan.

Bagaimana langkah dan prosesnya?

Ada enam langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh pengurus

dan manajer koperasi, yaitu:

1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi internal

organisasi koperasi (organisasi, keanggotaan, permodalan, sarana dan

prasarana, SDM, dan usaha koperasi) dan situasi eksternal (persaingan,

politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum ) koperasi.

2. Menanalisis masalah dan potensi yang diperoleh dan didukung dengan

fakta dan informasi dari langkah pertama.

3. Memperkirakan perkembangan dan situasi koperasi dan lingkungannya

dimasa yang akan datang.

4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai patokan sebagai sasaran yang

aakan dicapai.

5. Mengembangkan alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif

yang paling sesuai (pengambilan keputusan).

6. Alokasi sumber daya, SDM, modal, sarana dan prasarana yang ditetapkan

dalam matriks kebijakan untuk mendukung tujuan atau hasil dengan

alternatif yang telah diputuskan.

7. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK).

Apa peran pengurus dan manajer dalam perencanaan di koperasi?

• Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik

untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

• Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional,

selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.

• Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki,

tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.

• Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman

seluruh pelaksanaan.

• Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha

keuangan dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).

22

Page 23: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

• Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota

untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan.

Pengorganisasian

Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer koperasi

selanjutnya harus melakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian

dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai

fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik, agar semua pekerjaan yang

dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.

Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang memiliki

arti membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta

mengkoordinasikan aktivitas mereka agar setiap individu dapat

mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya sehingga mereka

dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu perusahaan guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi pengorganisasian dalam sebuah organisasi koperasi meliputi

pembagian seluruh tugas kedalam berbagai kerja individual dengan

wewenang dan tanggung jawab tertentu untuk menjalankan kerja

tersebut dan selanjutnya berbagai kerja individual tersebut dikumpulkan

kedalam berbagai bagian atau unit kerja menurut dasar dan ukuran

tertentu.

Apa manfaat fungsi pengorganisasian?

Manfaat dan Tujuan fungsi pengorganisasian dalam manajemen koperasi

adalah mencapai usaha terkoordinasi melalui perancangan struktur

hubungan tugas dan wewenang baik yang menyangkut tugas pokok

maupun tugas penunjang. Tugas pokok organisasi koperasi adalah

memberikan pelayanan kepada anggota melalui unit-unit kegiatan usaha

koperasi. Contohnya dalam disain struktur organisasi koperasi sekolah

tugas pokok dapat dicerminkan dengan adanya unit usaha kantin, unit

usaha toko, unit usaha foto copy, dan unit usaha simpan pinjam. Unit-

unit usaha yang dimaksud adalah tugas pokok koperasi yang

mempengaruhi dan menentukan hidup matinya koperasi. Tugas

penunjang adalah unit kerja penunjang yang dapat dipakai bersama oleh

unit-unit tugas pokok koperasi seperti bagian administrasi keuangan,

bagian perencanaan dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

23

Page 24: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Langkah dan proses pengorganisasian di koperasi

1. Pengurus dan manajer di koperasi harus menginventarisir ulang

Personalia, dana, fasilitas, tugas-tugas pokok dan tugas

penunjang, prioritas tujuan

2. Merancang ulang (bila dibutuhkan) struktur organisasi yang sesuai

dengan tuntutan organisasi koperasi agar mampu bergerak

lincah.

3. Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan

4. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan sesuai dengan

posisi jabatan atau tugasnya.

5. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab secara

proporsional dan berimbang sesuai denag jabatannya.

6. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi baik

hubungan vertikal maupun horizontal.

Bagan: Struktur Umum Organisasi Koperasi

Hal penting lain yang perlu dipahami oleh pengurus dan manajer

koperasi bahwa proses pengorganisasian di koperasi adalah proses

manajerial yang dinamis dan berkelanjutan. Ketika teknologi yang

diterapkan oleh koperasi berubah, maka disain dan struktur

organisasi koperasi dapat berubah, demikian pula dengan lingkungan

organisasi, sehingga pengurus dan manajer koperasi harus

menyesuaikan strategi agar tujuan organisasi dapat tetap dicapai

secara efektif dan efisien.

Pelaksanaan

24

Page 25: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Setelah fungsi pengorgaisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen

di koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi.

Fungsi pelaksanaan adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan

organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung

jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan. Disinilah pengurus dan manajer di koperasi

dituntut harus menjalankan fungsi kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

orang lain (bawahan atau pengikutnya) agar mau melaksanakan perintah

atau pekerjaan yang diberikan oleh pemimpin. Oleh karena itu

kemampuan kepemimpinan di koperasi adalah bagian yang fital dalam

menjalankan dan menggerakka organisasi koperasi. Perencanaan yang

baik dan pengorganisasian yang baik pula tidak akan ada artinya bila

manusia yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab tidak

melaksanakannya.

Fungsi-fungsi kepemimpinan yang dapat diperankan oleh pengurus dan

manajer koperasi dapat meliputi fungsi pengarahan, pengkoordinasian,

motivasi, dan komunikasi.

Pengarahan

Bila kita mengandaikan manajemen sebagai tubuh, organisasi sebagai

rangka, maka jaqntung atau inti dari proses manajemen adalah

pengarahan kepada karyawan atau bawahan. Pengarahan yang

dilakukan oleh pengurus koperasi dapat ditujukan untuk:

Menentukan kewajiban dan tanggung jawab,

Menetapkan hasil yang harus dicapai,

Mendelegasikan wewenang yang diperlukan,

Menciptakan kebutuhan (hasrat) untuk berhasil dan berprestasi,

Mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana

mestinya.

Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas yaitu sebagai tugas

untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yang

menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang

imajinatif dan kelompok kerja yang berkelanjutkan. Tujuan ini, dapat dicapai

dengan mutu kepemimpinan yang ditunjukkan oleh pengurus atau manajer

koperasi.

Pengkoordinasian

25

Page 26: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan

tindakan-tindakan kelompok tugas dalam suatu organisasi. Koordinasi

merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Dalam

praktek, pengkoordinaian dapat meliputi aktivitas beriku:

Penafsiran program, kebijakan, prosedur dan praktek,

Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan,

Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap yang tepat

mengarah ke masa depan,

Pengupayaan iklim bekerja yang kondusif untuk mencapai

keberhasilan,

Pengadaan arus informasi yang memadai, dimana komunikasi tidak

saja ke bawah (dari pimpinan kepada bawahan) tetapi juga ke atas

( dari bawahan kepada pimpinan ) dan kesamping (pada tingkat yang

sama) secara efektif.

Pengendalian

Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak

manajemen adalah fungsi pengendalian. Pengendalian merupakan

aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-

penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan

rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar lebih

cepat dilakukan koreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian

mencatat setiap perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga

sasaran serta metoda pencapaiannya yang memungkinkan manajer

mengetahui lebih awal terdapat penyimpangan. Karenanya,

pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan.

Menurut Gibson, at al (1996: 302), terdapat tiga jenis pengendalian

manajemen yaitu pengendalian pendahuluan (preliminary control),

pengendalian bersamaan (concurrent control), dan pengendalian umpan

balik (feedback control). Pengendalian pendahuluan berfokus pada

pencegahan penyimpangan dalam kualitas dan kuantitas dari sumber

daya yang digunakan oleh organisasi. Sumber daya manusia harus

memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Material harus memenuhi tingkat

kualitas yang bias diterima dan harus tersedia pada saat dibutuhkan.

Modal juga harus cukup tersedia sesuai dengan yang direncanakan.

Pengendalian bersamaan, memantau operasi yang berjalan

memastikan bahwa berbagai tujuan telah direalisasikan. Standar yang

26

Page 27: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

membimbing kegiatan yang berjalan dihasilkan dalam uraian pekerjaan

dan berbagai kebijakan yang dihasilkan dari fungsi perencanaan.

Metoda pengendalian umpan balik berfokus pada hasil-hasil akhir.

Tindakan korektif ditunjukkan kepada perbaikan proses perolehan sumber

daya atau operasi actual.

Matriks Jenis dan Teknik Pengendalian (Gibson, at al. 1996:305)

Jenis Pengendalian Teknik Pengendalian

Pendahuluan Pemilihan, penarikan dan

penempatan karyawan

Pemeriksaan material

Penganggaran modal

Penganggaran keuangan

Bersamaan Pemantauan

Pengarahan

Umpan balik Analisis laporan keuangan

Analisis biaya standart

Prosedur pengendalian kwalitas

Evaluasi kinerja karyawan

Dalam praktek, penerapan fungsi pengendalian dalam manajmen modern

dikaitkan dengan orientasi meningkatkan kualitas secara menyeluruh.

Salah satu dari konsep tersebut adalah Total Quality Management (TQM).

Istilah total mengandung makna every process, every job and every

person (Lewis and Smith, 1994). Pengertian TQM dapat dibedakan dalam

dua aspek (Goetsch and davis, 1994) yaitu aspek pertama menguraikan

apa TQM itu. TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan

bisnis/usaha yang berupaya memaksimalkan daya saing melalui

penyempurnaan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan organisasi. Sedangkan aspek yang kedua adalah cara

mencapainya dan berkaitan dengan 10 karakteristik TQM yang terdiri:

berfokus pada pelanggan (internal maupun eksternal), berobsesi tinggi

pada kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah, memiliki komitmen

jangka panjang, kerja sama tim, penyempurnaan kualitas secara

berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, menerapkan kebebasan

yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, serta melibatkan dan

memberdayakan karyawan. Creech (1996) disisi lain mengemukakan ada

lima pilar untuk dapat berhasil menerapkan TQM, lima pilar tersebut

27

Page 28: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

adalah produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Lebih lanjut

creech menjelaskan bahwa produk merupakan titik pusat bagi tujuan dan

prestasi organisasi. Kualitas dalam produk tidak mungkin tanpa kualitas

dalam proses. Kualitas dalam proses tidak akan mungkin ada tanpa ada

organisasi yang tepat. Organisasi menentukan kesehatan dan vitalitas

keseluruhan sistem manajemen. Meskipun demikian, organisasi yang

tepat tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai dan

komitmen yang kuat.

Siapa yang melakukan pengendalian dan pengawasan di

koperasi?

1. Anggota koperasi, sesuai dengan prinsip koperasi pengelolaan

dilakukan secara demokratis, maka organisasi koperasi adalah

organisasi yang terbuka bagi anggota sebagai pemilik untuk

berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan di koperasi.

Partisipasi aktif anggota dalam pengawasan dapat dilakukan anggota

untuk menggunakan hak bicaranya yaitu hak untuk bertanya dan

memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan kebijakan

pengurus baik secara langsung, menulis surat melalui kotak saran

yang disediakan, dan dalam rapa anggota.

2. Pengawas, yang dipilih dari dan oleh anggota memiliki fungsi yang

jelas dalam pengawasan dan pengendalian manajemen di koperasi.

Pengawas memiliki tugas untuk menilai hasil kerja pengurus apakah

sesuai atau tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan,

mencegah terjadinya penyelewengan, dan menjaga tertib administrasi

secara menyeluruh.

3. Pengurus dan manajer, yang menjalankan proses dan fungsi

manajemen koperasi dari mulai perencanaan, pengorgam, dan

pelaksanaan pada akhirnya harus melakukan pengendalian.

Pengendalian yang dilakukan oleh pengurus dan manajer ini dilakukan

dalam rangka memonitor/memantau apakah ptroses dan pelaksanaan

kegiatan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,

dan memberi peringatan serta mengambil langkah-langkah bila

diperlukan untuk melakukan tindakan korektif.

4. Badan penasihat dewan Pembina, sesuai dengang namanya

badan ini tugasnya adalah memberikan nasihat dan pembinaan

kepada pengurus koperasi baik dibidang kelembagaan, organisasi

maupun usaha koperasi agar koperasi tumbuh dan berkembang.

28

Page 29: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

5. Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas yang membidangi

koperasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, adalah unsur

pemerintah yang mempunyai tugas dalam melakukan pembinaan

kepada koperasi agar koperasi mematuhi segala ketentuan yang

diatur oleh pemerintah.

Prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian manajemen di organisasi koperasi baik

yang dilakukan oleh pihak pengawas internal (anggota, pengawas,

pengurus, dan manajer) maupun pihak eksternal (pemerintah) perlu

memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Pengawasan harus ekonomis.

2. Fleksibel dan mudah dimengerti.

3. Menjamin diadakannya tindakan korektif.

4. Melaporkan adanya penyimpangan, penyebab terjadinya

penyimpangan dan alternatif solusi perbaikan.

5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan dari setiap

kegiatan yang harus diawasi.

MODEL MANAJEMEN KOPERASI

29

Page 30: MODUL MANAJEMEN KOPERASI.doc

30