pengenalan penyakit tanaman

Upload: asep-red-cliff

Post on 07-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dasar perlindungan tanaman

TRANSCRIPT

PENGENALAN PENYAKIT TANAMAN JAMUR

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBudidaya tanaman merupakan suatu kegiatan pertanian yang dilakukan untuk memperoleh hasil pertanian yang maksimal. Pada areal pertanaman, sering ditemukan akibat dari kemunduran produksi bukan hanya disebabkan oleh serangan hama semata, tetapi banyak juga menderita karena gangguan penyakit.Umumnya petani tidak dapat membedakan antara tanaman yang terserang hama dan tanaman yang terserang penyakit. Secara biologi Penyakit tumbuhan adalah proses fisiologi yang tidak normal dalam badan tumbuhan, yang dapat menyebabkan kerugian langsung pada petani, karena dapat mengurangi kualitas dan kuantitas hasil.Penyakit yang menyerang tanaman biasanya menimbulkan gejala-gejala atau ciri khas sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui penyakit yang menyerang tanaman. Penyakit tumbuhan salah satunya dapat disebabkan oleh jamur. Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sebab memiliki dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora namun tidak memiliki klorofil, tumbuhnya berupa thallus (belum ada defferensiasi menjadi akar, batang dan daun) serta tidak mempunyai sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Agar terhindarnya tanaman dari penyakit yang disebabkan oleh jamur, maka pengetahuan lebih lanjut tentang jamur harus dikembangkan untuk mendapatkan pengendalian peyakit yang efektif dan ramah lingkungan dengan eksploitasi agens hayati (Tjahjadi, 2008).Adapun manfaat dalam mempelajari penyakit tanaman adalah agar praktikan dapat mengenal jenis penyakit yang menyerang tanaman, gejala serangan, dan pengendalian penyakit tersebut.1.2 Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari praktikum Pengenalan Penyakit Tanaman Jamur yaitu untuk mengetahui macam-macam jenis penyakit yang menyerang tanaman, gejala serangan, dan cara pengendaliannya.Kegunaan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui macam-macam jenis penyakit yang menyerang tanaman, gejala serangan, dan cara pengendaliannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Colletotrichum capsici2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Colletotrichum capsicidiklasifikasikan dalam kingdom Fungi, divisio Ascomycota, kelas Sodariomycetes, ordo Phyllachorales, famili Phyllachoraceae, genus Colletotrichum, dan spesiesColletotrichum capsici(Irzayanti, 2009). JamurC. capsiciini mempunyai ciri morfologi yang struktur tubuhnya sangat kecil dan hidupnya sebagaiparasit obligatmerupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya saja, serta mempunyai habitat yang sangat luas penyebarannya sampai keseluruh bagian tumbuhan (Budi, 2012).2.1.2 Daur Hidup Siklus hidup dari jamurColletotrichum capsiciyang terdapat pada tanaman Cabai (Capsicum annum)yaitu jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, nantinya dapat menginfeksi buah-buah. Jamur hanya sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijaujamur ini menyerang daun dan batang. Selain itu jamur dapat mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman sakit, seterusnya konidium disebarkan oleh angin. Infeksijamur C. capsicihanya terjadi melalui lukaluka (Suryanto, 2010).2.1.3 Gejala Serangan Jamur Colletotrichum capsicimula-mula membentuk bercak-bercak cokelat kehitaman, yang lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat menyebabkan seluruh buah mengering dan mengerut (keriput). Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna seperti jerami. Gejala serangan awal berupa bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak (Irzayanti, 2008).2.2 Phytophthora palmivora2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Phytophthora palmivora diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, filum Heterokontophyta, kelas Oomycetes, ordo Peronosporales, family Pythiaceae, genus Phytophthora, dan Spesies Phytophthora palmivora(Naynienay, 2008). P. palmivora merupakan marga yang memiliki sporangium yang jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium ini tidak tahan kering, jika ada air maka sporangium ini akan melepaskan zoospora-nya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang (Naynienay, 2008).

2.2.2 Daur Hidup PenyakitPhytophthora palmivoradapat bertahan dalam tanah. Dari sini dapat terbawa oleh percikan air hujan ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi(dapatbersumber dari tanah, batang yang sakit kanker batang, buah yang sakit, dan tumbuhan inang lainnya), dalamwaktu beberapa hari, P. palmivorapada buah dapat menghasilkan sporangium. Sporangium dapat terbawa oleh percikan air atau oleh angin dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi. Dari buah-buah yang tinggi, sporangium dapat terbawa air ke buah-buah dibawahnya. Biji didalam buah akan rusak selang 15 hari setelah terinfeksi (Naynienay, 2008).2.2.3 Gejala Serangan Infeksi jamurPhytophthora palmivorapada buah menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu kehitaman. Biasanya bercak tersebut terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung air yang kemudian berkembang sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah menjadi busuk dan biji pun turut membusuk. Pembentukan spora terlihat dengan adanya warna putih di atas bercak hitam yang telah meluas. Jaringan yang tidak terinfeksi tampak jelas dan dibatasi oleh permukaan kasar, tetapi bercak dapat berkembang dengan cepat dan seringkali menampakkan pembusukan yang menyeluruh dan berwarna hitam (Naynienay, 2008).

2.3 Fusarium oxyporum2.3.1 Klasifikasi dan MorfologiFusarium oxyporum diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales, family Nectriaceae, genus Fusarium, dan spesies Fusarium oxyporum (Roma, 2009).F. oxysporum,jamur ini mempunyai ukuran tubuh yang sangat kecil dan hidupnya bersifat parasitoit pada organism lain serta didukung oleh suhu tanah yang hangat dan kelembaban tanah yang rendah sekali Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman yang merupakan inangnya serta jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan meristem pada ujung akar(Pracaya, 2007).2.3.2 Daur Hidup Daur hidup jamur Fusarium oxyporumpada tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yaitu jamur mengadakan penginfeksi pada bagiantanah.Tanah yang sudah terinfeksi sukar dibebaskan kembali dari jamur ini. jamur menginfeksi pada bagian akar, terutama pada bagian yang telah luka, lalu menetap dan berkembang di berkas pembuluh (Semangun, 2006). Daur hidup dari jamurF. oxysporum yang ada pada tanaman Pisang (Musa paradisiaca)yaitu bersumber dari tanah yang berbentuk miselium yaitu berupa benang-benang halus atau dalam semua bentuk konidiumnya dan memiliki tiga macam spora yakni antara lain mikrokonidium, makrokonidium, serta klamidiospora (Roma, 2009).2.3.3 Gejala Serangan Gejala seranganFusarium oxyporumyang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini (Irzayanti, 2008).2.4 Alternaria porri2.4.1 Klasifikasi dan Morfologi Alternaria porri yang menyerang bawang merah (Allium ascolonicum) diklasifikasikan dalam kingdomFungi,divisi Eumycota, ordo Hypales, family Dematiaceae, genus Alternaria, dan spesies Alternaria porri(Hanudin, 2006). Morfologi jamurAlternaria porriberbentuk konidium berwarna coklat dan seperti gada terbalik dengan ukuran 145-370 mm dan mempunyai sekat yang membujur dan melintang (Hanudin, 2006).2.4.2 Daur Hidup Daur penyakit dimulai dengan zona bercak keungu-unguan terdapat pada daun, konidiofor konidiofor dibentuk satu persatu atau secara berkelompok, konidia multiseluler dibentuk pada ujung ujung konidiofor. Setiap sel konidium mampu berkecambah, penyakit disebarkan melalui udara dan perkecambahan maksimum terjadi pada pukul 8 pagi sampai 2 siang. Perkembangan penyakit sangat dipengaruhi oleh angin, curah hujan, pengairan dan penyemprotan. Sporulasi terjadi pada malam hari dengan kelembaban relatif tinggi. Ketika jaringan bawang rentan, spora jamur berkecambah, tabung kecambah menembus stomata dan secara langsung bergerak terus sampai ke epidermis (Semangun, 2006).2.4.3 Gejala Serangan Gejala serangan dari cendawanAlternaria porriyakni pada daun terdapat bercak melekuk, berwarna putih atau kelabu.Ukuran bercak bervariasi tergantung pada tingkat serangan.Pada serangan lanjut, bercak-bercak tampak menyerupai cincin dengan warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau keunguan yang dikelilingi oleh zone berwarna kuning yang dapat meluas kebagian atas atau bawah bercak, dan ujung daun mengering.Permukaan bercak bisa juga berwarna coklat atau hitam terutama pada keadaan cuaca yang lembab (Pracaya,2007).2.5 Pengendalian Secara Umum Pengendalian jamur atau cndawan secara umum yaitu dengan beberapa cara, dengan cara biologis dengan memanfaatkan jamurTrichoderma sp.dan melakukan pengendalian secara fisik yaitu dengan cara kultur teknis, cara fisik dan mekanis. Cara biologis memanfaatkan musuh alami patogen antagonis, sepertiTrichodermasp. dapat juga memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektifyaitu melakukan pengendalian secara fisik dan cara biologis dengan memanfaatkan jamurTrichoderma sp.sebagai jamur/cendawan antagonis, dapat dilakukan dengan cara membongkar tanaman (termasuk akarnya) yang terserang berat, kemudian membakarnya, memotong/membuang bagian tanaman yang sakit, termasuk 13 cm bagian kulit sekitarnya yang sehat, kemudian diolesi fungisida. dan mengunakan agens antagonis cendawanTrichodermaspp., Gliocladium spp. yang dicampur dengan pupuk kandang/kompossertahanya menanam tanaman yang sehat serta mengendalikanpatogen dengan nematisida, memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka-luka pada akar tanaman (Semangun, 2006).

III. METODE PRAKTEK3.1 Tempat dan Waktu Praktikum mata kuliah DasarDasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan di Laboraturium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Praktikum ini mulai pada tanggal 20 November 2014 yang berlangsung pada hari hari kamis pukul 10.00 sampai dengan selesai.3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu buku gambar, dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cabai(Capsicum annum)yang terserang (Colletotrichum capsici), buah kakao(Theobroma cacao) yang terserang(Phytophthora palmivora), tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang terserang(Fusarium oxyporum), batang pisang (Musa paradisiaca) yang terserang(Fusarium oxyporum), dan daun tanaman bawang merah (Allium ascolonicum)yang terserang (Alternaria porri).3.3 Cara KerjaPertama-tama siapkan terlebih dahulu spesimen yang ada. Setelah itu ambil spesimen yang akan diteliti kemudian amati bagian spesimen yang terserang penyakit. Gambarkanlah spesimen yang telah diteliti pada buku gambar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANPembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada buah cabai (Capsicum annum) yang terserangjamurColletotrichum capsicitampak terlihat bercak-bercak berwarna hitam pada permukaan cabai juga terlihat cabai yang terserang menjadi mengkerut. Gejala yang serangan yang disebabkan oleh C. capsici pada tanaman cabai (Capsicum annum), yaitu buah yang seperti kelihatan mengering pada biji dan kulit luar pada buah cabai. Karena hanya pada bagian buah yang terserang yaitu mengalami bercaka dan keriting (Pracaya, 2007). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada buah kakao (Theobroma cacao) yang terserangjamur Phytophthora palmivoratampak bercak-bercak putih pada permukaan buah kakao dan kulit kakao tampak berwarna kehitaman. Gejalaseranganyang timbul akibat adanya serangan P. palmivorayakni Jamur P. palmvoramenginveksi pada tanaman kakao melalui yang terserang, batang yang sakit, buah yang sakit dan bagian inang lainnya juga bisa terserang karena alat pertanian yang terkontaminasi dengan jamur dan warna buah berubah, umumnya mulai dari ujung buah atau dekat tungkai yang dengan cepat meluas ke seluruh bagian buah dan akhirnya buah menjadi berwarna hitam juga timbul lapisan berwarna putih bertepung yang terdiri dari jamur-jamur sekunder yang membentuk spora.Biji dalam buah akan rusak dalam selang waktu 15 hari setelah buah terinfeksi.Selain itu, infeksi juga dapat terjadi pada daun, tunas dan batang serta akar dan buah (Naynienay, 2008). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang terserang Fusarium oxysporum tampak daun tanaman tomat menjadi layu dan menjadi kekuningan serta batang tomat menjadi mengkerut. Gejala seranganF. oxyporum pada tomat (Solanum lycopersicum) yang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini (Irzayanti, 2008). Berdasarkan hasilpengamatan pada batang pisang(Musa paradisiaca) yang terserang jamur Fusariumoxyporum tampak bercak-bercak ungu pada pinggiran batang dan pada bagian tengah batang tampak bercak kehitaman. Gejala serangan jamurF. oxyporum pada tanaman pisang (Musaparadisiaca) yaitu akan terlihat gejala serangan pada pinggiran pada batang pisang yang mengakibatkan batang pisang akan terlihat kehitaman-hitaman dan terbentuk benang-benang pada bagian dalam batang pisang. Kemudian disebarkan pada batang pisang dan akan mengakibatkan batang pisang tersebut akan terjadi pembusukan pada batang pisang dan kemudian tersebut akan terjadi pembusukan pada buah pisang (Semangun, 2006). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada daun bawang merah (Allium ascolonicum)yang terserangjamurAlternaria porri tampak bercak-bercak berwarna ungu pada daun, ujung daun kekuningan dan daun tampak layu. Gejalaseranganyang ditimbulkan darijamurA. porriini yaitu terjadinya bercak kecil berwarna putih sampai kelabu dan melekuk. Jika membesar bercak tampak bercincin dan warna agak keunguan. Tepinya agak keunguan dan dikelilingi oleh zone berwarna kuning, yang meluas agak jauh ke atas dan ke bawah becak. Ujung daun yang sakit mengering. Bercak banyak terdapat pada daun tua (Semangun, 2006).

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan halhal sebagai berikut :1. Penyakit yang menyerang spesimen yang telah diamati di laboratorium diketahui bahwa penyakit tersebut berasal dari kingdom Fungi.2. Gejala yang diakibatkan oleh serangan fungi terhadap tanaman yaitu terdapat bercak-bercak pada daun, batang, dan buah juga daun dan batang yang terserang menjadi melayu.3. Penyakit yang menyerang berkembang dengan baik akibat didukung faktor lingkungan yang lembab karena sering hujan.4. Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh jamur pada umumnya dapat dilakukan dengan cara alami yaitu pemanfaatanpatogen antagonis, seperti Trichodermasp., eradikasi dan penggunaan bibit unggul.5.2 Saran Disarankan untuk percobaan berikutnya agar spesimen yang akan diteliti, dapat diteliti hingga bentuk morfologinya dengan mikroskop agar praktikan dapat memahami bentuk-bentuk pada jamur tersebut.