warung benih nusantara - repository.uksw.edusecure site €¦ · masalah perbenihan di indonesia...

12
11 WARUNG BENIH NUSANTARA *) *) Didanai dari Program Hibah IbIKK Dikti Lasmono Tri Sunaryanto 1) , Nugraheni Widyawati 2) , Djoko Murdono 2) 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga PENDAHULUAN Latar Belakang Berkaitan dengan upaya pengembangan budaya knowledge based economy, perguruan tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge and technopark yang memanfaatkan penge- tahuan, pendidikan maupun riset dosen, dalam bentuk unit usaha/bisnis sebagai IbIKK yang diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses yang menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. ABSTRACT Regarding the effort of developing a knowledge-based economy culture, higher education institution shall be provided with access to knowledge and technopark by establishing business units in which knowledge, education, and research are intensively employed. This unit, emerges as IbIKK (Knowledge, Technology, and Science for Campus Creativity), has the potential to support higher education in building up access to producing its self-created service or technological products. The program Warung Benih Nusantara (WBN) is a manifestation of IbIKK at higher education level. As an agrarian nation, Indonesia deals with relatively agitating issue in agriculture as it has been a net importer of numerous agricultural products. One essential factor for agricultural production is seeds. Due to more than 70% of its availability originates from import then its availability is still limited and the price is still expensive. The activity of IbIKK is implemented by establishing WBN which will produce and distribute seeds as well as train farmers to produce and utilize the locally-produced viable and high quality seeds. Within this program, farmer’s dependence on imported seeds is likely to decline thus their independency rises. This WBN will also be the assurance agent to assess and guarantee the originality and quality of the produced seeds. In the early stage, WBN will be the center to market the wheat seeds produced by the Faculty of Agriculture and Business. In longer term, it will be the center of locally affordable and high quality seeds marketing. In the first phase, certified seeds and extension seeds will be produced respectively in the experimental farms of the Faculty of Agriculture and Business and in the farmlands of the fostered farmer’s groups. The activities will be managed in a commercial and professional workframe while concomintantly supporting community empowerment. Later on, the WBN will also be set as a platform for student’s entrepreneurship courses. Keywords: seeds sovereignity, Warung Benih Nusantara, wheat seeds

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

11

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

WARUNG BENIH NUSANTARA*)

*) Didanai dari Program Hibah IbIKK Dikti

Lasmono Tri Sunaryanto1), Nugraheni Widyawati2), Djoko Murdono2)

1)Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan BisnisUniversitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan BisnisUniversitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berkaitan dengan upaya pengembanganbudaya knowledge based economy, perguruantinggi perlu diberi akses dalam wujudknowledge

and technopark yang memanfaatkan penge-tahuan, pendidikan maupun riset dosen, dalambentuk unit usaha/bisnis sebagai IbIKK yangdiharapkan mampu mendorong perguruan tinggidalam membangun akses yang menghasilkanproduk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannyasendiri.

ABSTRACT

Regarding the effort of developing a knowledge-based economy culture, highereducation institution shall be provided with access to knowledge and technopark byestablishing business units in which knowledge, education, and research are intensivelyemployed. This unit, emerges as IbIKK (Knowledge, Technology, and Science for CampusCreativity), has the potential to support higher education in building up access toproducing its self-created service or technological products. The program Warung BenihNusantara (WBN) is a manifestation of IbIKK at higher education level. As an agrariannation, Indonesia deals with relatively agitating issue in agriculture as it has been a netimporter of numerous agricultural products. One essential factor for agriculturalproduction is seeds. Due to more than 70% of its availability originates from importthen its availability is still limited and the price is still expensive. The activity of IbIKK isimplemented by establishing WBN which will produce and distribute seeds as well astrain farmers to produce and utilize the locally-produced viable and high quality seeds.Within this program, farmer’s dependence on imported seeds is likely to decline thustheir independency rises. This WBN will also be the assurance agent to assess andguarantee the originality and quality of the produced seeds. In the early stage, WBNwill be the center to market the wheat seeds produced by the Faculty of Agriculture andBusiness. In longer term, it will be the center of locally affordable and high qualityseeds marketing. In the first phase, certified seeds and extension seeds will be producedrespectively in the experimental farms of the Faculty of Agriculture and Business and inthe farmlands of the fostered farmer’s groups. The activities will be managed in acommercial and professional workframe while concomintantly supporting communityempowerment. Later on, the WBN will also be set as a platform for student’sentrepreneurship courses.

Keywords: seeds sovereignity, Warung Benih Nusantara, wheat seeds

Page 2: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

12

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

Wujud IbIKK di perguruan tinggi dapat berupabadan usaha atau bermitra dengan industrilainnya dan dapat didirikan serta dikelola olehkelompok dosen sesuai dengan kompetensinya.Misi program IbIKK adalah menciptakan aksessosialisasi produk-produk intelektual masya-rakat di lingkungan perguruan tinggi dalamkerangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.Kegiatan Warung Benih Nusantara (WBN) inimerupakan salah satu wujud pelaksanaanprogram IbIKK di Perguruan Tinggi.

Sebagai negara agraris, Indonesia menghadapipermasalahan yang cukup memprihatinkan dibidang pertaniannya. Hal ini antara lain dapatdilihat dari posisi Indonesia sebagainet importerberbagai jenis produk pertanian. Menurut dataBadan Pusat Statistik (BPS), tahun 2012Indonesia masih mengimpor beras sebanyak1,8juta ton, jagung 1,7 juta ton, kedelai 1,9 jutaton, dan singkong 13.300 ton. Ini belum termasukimpor beberapa jenis pangan lain, seperti gulapasir, tepung terigu, dan kentang. Untuk gandumbahkan hampir 100 persen masih diimpor.Kondisi ini terjadi karena permintaan yangsemakin meningkat, padahal produksi hasilpertanian saat ini sudah mencapai tahap levellingoff sehingga sulit untuk ditingkatkan, bahkanmenghadapi ancaman penurunan produksi.Akibatnya upaya pencapaian ketahanan panganjuga semakin berat. Selain karena masalah alihfungsi lahan pertanian ke non-pertanian, sulitnyaupaya peningkatan produksi tersebut jugadisebabkan karena lebih dari 70 persen benihtanaman pangan masih diimpor.

Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapatdisepelekan begitu saja. Dalam PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 44Tahun 1995 Tentang Perbenihan Tanaman telahdisebutkan bahwa: ”Benih merupakan saranaproduksi utama dalam budidaya tanaman, dalam

arti penggunaan benih bermutu mempunyaiperanan yang menentukan dalam usaha mening-katkan produksi dan mutu hasil”.

Sayangnya penanganan sistem perbenihan diIndonesia masih belum optimal. Pihak Kemen-terian Pertanian menyebut, tingkat produksibenih saat ini baru memenuhi sekitar separuhdari kebutuhan nasional, sisanya dikuasaiperusahaan multinasional.Tapi menurut RikaFebriani, Peneliti Indonesia for Global Justice(IGJ) Bidang Pertanian, angka itu sudahbergeser jauh mengarah kepada dominasiperusahaan benih multinasional, karena saat inilebih dari 90% benih di Indonesia, baik padi,jagung, kedelai, maupun tanaman hortikulturadiimpor oleh perusahaan multinasional.

Sekali lagi masalah perbenihan harus mendapat-kan perhatian yang serius dari semua pihak.Karena peran bidang perbenihan tanamansangat banyak dalam mendukung keberhasilanpembangunan pertanian di Indonesia. Penge-tahuan petani akan dunia perbenihan juga perlumendapat perhatian serius. Banyak petani yangkurang mengenal bagaimana pentingnya mutubenih tanaman serta mengesampingkan berbagaihal yang terkait dengan mutu tersebut. Bahkanhal tersebut diperparah lagi dengan kurangnyapengetahuan akan kultur teknis di lapangan.Sehingga banyak penghambat yang timbul hanyakarena kurangnya masalah perbenihan dankultur teknis tanaman. 

Utuk awal kegiatan, benih unggul yang akandiproduksi dan dipasarkan oleh WBN adalahbenih gandum (bersertifikat label ungu danbiru) danbenih padi hibrida (label biru), yangselama ini sudah berhasil diproduksi oleh LabBenih Fakultas Pertanian dan Bisnis UniversitasKristen Satya Wacana (FPB-UKSW). Tahapselanjutnya, WBN juga akan mendampingipetani/kelompok tani yang berkeinginan menjadi

Page 3: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

13

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

produsen benih dan kemudian membantumemasarkan hasil produksinya. Secara lebihkhusus, spesifikasi benih-benih yang bisadiproduksi dan dipasarkan oleh FPB tampakpada Tabel 1.

Tujuan Kegiatan

Tujuan jangka panjang dari pendirian WarungBenih Nusantara ini adalah untuk menyedia-kan benih unggul bermutu yang terjangkauberbasis sumberdaya lokal atau benih tanamanunggul lokal yang ada di masyarakat sebagaihasil produksi kelompok-kelompok petanipenangkar benih yang tergabung dalam klasterbenih Nusantara. Dalam jangka pendek,tujuan yang ingin dicapai adalah:1. Tersedianya benih gandum tropika dan padi

hibrida unggul dan berkualitas yangterjangkau.

2. Berkembangnya kelompok-kelompokpetani penangkar benih sebagai awalterbentuknya Klaster Benih Nusantara.

3. Terbentuknya unit pendapatan mandiri yangberbasis produk iptek hasil penelitian FPB-UKSW yang sekaligus dapat menjadi saranapembelajaran kewirausahaan bagi sivitasUKSW.

4. Terbangunnya kerjasama penelitian danpengembangan produk iptek antara FPB-UKSW dengan lembaga bisnis swasta danlembaga pemerintah.

Produksi

Produksi benih Warung Benih Nusantara padaawalnya difokuskan untuk benih gandumtropika dan padi hibrida. Untuk mendukungproduksi tersebut WBN akan memanfaatkankebun percobaan FPB yang ada di Kopeng,seluas 5,3 hektar dengan rincian Kebun Salaran3 hektar dan kebun Shangrila 2,3 hektar sebagailokasi produksi utama. Untuk mendukungproduksi, peralatan yang sudah dimiliki adalahmini traktor (1 buah), hand traktor (1 buah) danperalatan pengolahan tanah dan pemeliharaantanaman. Untuk pelaksanaan panen juga sudahdimiliki alat panen gandum otomatis (1 buah).Gambar 2 menunjukkan peralatan produksiyang sudah dimiliki.

Upaya peningkatan produksi selain di kebunSalaran dan Shangrila, juga akan dilaksanakandi lahan-lahan petani binaan yang ada di sekitarkebun, di Salatiga dan di Demak. Pelaksanaanproduksi akan dilaksanakan dengan sistem

Tabel 1. Spesifikasi Produk Benih WBNNo Spesifikasi Gandum Padi Hibrida

1 Varietas Dewata Mapan 02 dan Mapan 05

2 Label Sertifikasi Ungu (benih Pokok) danBiru (benih sebar)

Biru (benih sebar)

3 Ketinggian tempat Di atas 900 m dpl 300-600 m dpl4 Hasil produksi benih 2,7 ton/ha 2 ton/ha

5 Potensi hasil tanaman 3,5 ton/ha 13 ton/ha6 Daya kecambah Di atas 80%$

7 Kadar Air 9 – 11 persen8 Kandungan kotoran Di bawah 0,01 persen

9 Campuran varietas lain Tidak ada (100 persen murni)10 Daya Simpan 5 bln (suhu ruang), 2 tahun

(ruang ber-AC)8 bln (suhu ruang), 3tahun (ruang ber-AC)

11 Hama/penyakit Bebas hama penyakit

Page 4: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

14

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

Kebun Salaran Kebun Shangrila

Gambar 1. Tanaman Gandum di Kebun Salaran

kontrak bagi hasil maupun kontrak pembelian.Untuk mendukung produksi di lahan-lahantersebut di masa mendatang masih diperlukanperalatan-peralatan antara lain: hand-traktor

Gambar 2. Peralatan Produksi WBN

3 buah dan peralatan pertanian lainnya (cangkul,sprayer, pompa diesel, dsb.).

Selain peralatan produksi, keberadaan WBNjuga akan didukung dengan fasilitas produksi

Page 5: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

15

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

benih yang ada di FPB seperti: Lab Benih, LabTanah, Lab Fisiologi Tanaman, Lab Biologi, danGudang Benih ber-AC. Untuk showroomsebenarnya sudah tersedia satu ruangShowroomBusiness yang selama ini dimanfaatkan sebagaitempat latihan bisnis mahasiswa, tetapi karenalokasinya di dalam kampus maka untuk WBNsecara khusus akan disiapkan satu ruang pamer/penjualan yang ada di FPB yang secara langsungdapat diakses dari jalan utama (Jalan Dipo-negoro). Investasi yang dibutuhkan hanyalahuntuk membuat kios WBN yang ada di JalanDiponegoro tersebut.

Proses Produksi

Produksi benih pada dasarnya dilaksanakandalam tigatahap, yaitu pertama produksibenihbinayaitu benih awal/induk (varietas) yangdihasilkan dari produsen benih utama maupunlembaga penelitian. Dari benih bina yang telahdihasilkan lembaga penelitian selanjutnya padatahap kedua diperbanyak oleh WBN menjadi

Gambar 3. Foto-foto Laboratorium dan PSG UKSW

benih pokok. Produksi benih pokok ini akandilaksanakan di kebun Salaran dan Shangrilasebagai kebun produksi utama WBN. Tahapketiga adalah produksi benih sebar yang akanditanam untuk produksi oleh petani di lokasi-lokasi kelompok penangkar benih binaanWBN. Produksi benih sebar ini akan dilaksana-kan di lahan-lahan petani yang menjadi binaandan menjalin kerjasama produksi denganWBN. Secara garis besar seluruh proses pro-duksi dapat digambarkan dalam diagram alirpada Gambar 4.

Manajemen Warung Benih Nusantara

1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi(Production Planning and Control)

Metode perencanaan dan pengendalianproduksi (PPC) merupakan salah satu fungsimanajemen penting yang harus diterapkansehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Page 6: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

16

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

Gambar 4. Tahapan Proses Produksi Benih

• Kebun Petani sekitar Salaran dan Shangrila• Sekitar Salatiga/ Demak

• Lab. Benih FPB• Lembaga Penelitian Benih

Kebun WBN• Kebun Salaran• Kebun Shangrila BENIH SEBAR

BENIH POKOK

BENIH BINA

PeramalanPermintaan

PesananLangganan

RencanaAgregat

JadwalInduk

CatatanPersediaan

Rencana kebutuhanMaterial

Pengendalian Prioritas(Material dan Pekerjaan)

Rencana kebutuhanKapasitas

Pengendalian Kapasitas(Waktu dan Alat-alat)

Ok? Ok?Ya

Ya Ya

Tidak

Umpan Balik

Tidak

Umpan Balik

Gambar 5. Tahapan Penerapan PPC

2. Manajemen Keuangan dan Perpajakan

Secara umum, WBN akan mengikuti danmenerapkan standar manajemen keuangan danperpajakan yang diterapkan di UKSW, sesuai

Melalui penerapan kegiatan perencanaan danpengendalian produksi maka apa yang telahdirencanakan diharapkan dapat terlaksanadengan baik. Untuk menetapkan jumlah danjenis benih yang akan diproduksi dan dijual,WBN akan menerapkan prinsip PPC untukmenetapkan benih yang diproduksi, jumlah yangdibutuhkan, kapan benih tersebut harus siaptersedia dan sumber-sumber yang dibutuhkan.

Pengendalian produksi diterapkan terutamauntuk menetapkan kemampuan sumber-sumberyang digunakan dalam memenuhi rencana,kemampuan produksi berjalan sesuai rencana,serta melakukan perbaikan rencana. Tujuanutamanya adalah memaksimumkan pelayananbagi konsumen, meminimumkan investasi padapersediaan, perencanaan kapasitas, pengesahanproduksi dan pengesahan pengendalianproduksi, persediaan dan kapasitas, penyim-panan dan pergerakan material, peralatan,routing dan proses planning, dan sebagainya.

Tahapan utama dalam pelaksanaan PPC adalah:pesanan pelanggan dan ramalan permintaanbenih yang akan datang, penetapan jadwalkerja, perencanaan kebutuhan material produksi

dan kapasitas produksi benih sesuai denganketersediaan lahan yang ada, serta pengendaliankegiatan produksi. Secara garis besar, seluruhkegiatan PPC tersebut ditampilkan padaGambar 5.

Page 7: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

17

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

dengan standar Akuntansi Indonesia dan standarperpajakan yang berlaku. Sebagai jaminan,manajemen keuangan UKSW telah mem-peroleh Sertifikat ISO 9001:2008 sehinggastandar penerapannya dapat lebih dipercayadan laporan keuangannya lebih transparan.Selain itu WBN juga akan menerapkan sistemotorisasi keuangan yang berjenjang. Peng-gunaan dana sampai 1 juta dapat langsungdilakukan oleh bendahara WBN, sedangkan diatas 1 juta sampai 10 juta harus dilakukanotorisasi oleh Dekan FPB dan di atas 10 jutaoleh Rektor (dhi. Pembantu Rektor II BidangKeuangan). Laporan keuangan WBN jugaakan diaudit oleh auditor internal UKSWmaupun auditor independen.

3. Pola Manajemen

Setelah kegiatan produksi benih berjalan denganbaik, maka kegiatan akan difokuskan pada aspek-aspek pengelolaan Warung Bisnis Nusan-tarasecara profesional. Aspek pengelolaan yangakan dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Penerapan Sistem Manajemen Produksidan Keuangan

Kegiatan pengembangan kelembagaan tahappertama, yang akan menjadi fokus kegiatan,adalah pengembangan manajemen produksi danmanajemen keuangan. Upaya ini dilakukankarena WBN yang dikembangkan pada akhirnyaharus bisa berkembang menjadi satu usahabisnis yang profesional. Untuk itu WBN harusmampu menerapkan sistem manajemen produk-si yang baik serta menerapkan sistem mana-jemen keuangan yang sehat. Kegiatan dilakukanbaik dalam bentuk pelatihan, pemagangan stafWBN dan mahasiswa, maupunpendampingan.

b. Penerapan Jaminan Mutu (QualityAssurance)

Tahap pengembangan kelembagaan yang kedua

adalah aspek pengembangan produk yang baikdan aman sehingga dapat memberikan jaminanmutu (Quality Assurance) bagi masyarakatyang membeli dan memanfaatkan benih yangdihasilkan. Standar jaminan mutu yangdiharapkan dapat dilaksanakan dan diterapkanadalah ISO 9000:2008 tentang ManajemenMutu yang dapat memberikan jaminan produk/jasa yang berkualitas.

c. Meningkatkan dan MempertahankanKepuasan Pelanggan (Costumer Satis-faction)

Pada tahap ketiga, kegiatan akan difokuskanpada aspek upaya meningkatkan dan mem-pertahankan pelanggan. Upaya ini harusdilakukan agar masyarakat/petani yang sudahmembeli produk WBN dapat dipertahankandan bahkan ditingkatkan sehingga dapatmendukung kelangsungan usaha.

4. Manajemen Persediaan

Untuk memastikan bahwa produk benih yangdijual tersedia sesuai dengan masa-masa tanampetani, maka WBN akan menerapkan sistempengendalian persediaan (manajemenpersediaan) kontinyu (Sistem Q dan Sistem P)dengan dengan konsep dasar first-in-first-out(FIFO) dan menggunakan patokan utama 85%benih harus tersedia pada masa tanam (on-season) dan 15% sebagai cadangan pada masadil uar tanam (off-season).

Masalah manajemen atau pengendalianpersediaan memang menjadi masalah yang harusdihadapi oleh WBN. WBN harus memutuskanberapa banyak harus diproduksi setiap kaliproses produksi dan kapan melakukan produksiuntuk dapat memenuhi kebutuhan untukcadangan masa tanam dan di luar tanam tersebut.Untuk memastikan bahwa benih yangdibutuhkan tetap tersedia meskipun menghadapi

Page 8: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

18

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

ketidakpastian itu maka akan diadakan per-sediaan cadangan (Safety Stock). Besarnyapersediaan cadangan ini biasanya dihitungdengan mempertimbangkan masa tunggupasokan (Order Lead Time), penyimpangan-nya dan penyimpangan besarnya kebutuhan.Meskipun demikian alokasi 85% untuk on-season dan 15% untuk off-season tetap akanditerapkan.

Secara garis besar proses manajemen per-sediaan yang diterapkan adalah ManajemenPersediaan Sistem Q dan Sistem P yangditampilkan pada Gambar 6.

Stock tersedia

Demand

Hitung posisistock

Posisi kstocROP≤

Pesansebesar EOQ

Yes

No

Demand

Stock demand>

Back orderLoss sale

Stock tersediaterima

NoNo

Periode tercapaireview

YesTentukan posisi stock

Tentukan order quantityMax stock - stock position

Pesan sebesar Q

Sistem Qterima

Sistem P

Gambar 6. Konsep Dasar Manajemen Persediaan

5. Pemasaran

Tanpa disadari, konsumsi gandum saat ini telahmenempati posisi kedua sesudah beras dalamkonsumsi pangan utama Indonesia, khususnyadi wilayah perkotaan. Padahal budidaya gandumselama ini masih belum berkembang sehinggalebih dari 97% kebutuhannya masih diimpor.

Impor gandum Indonesia pada tahun 2010sekitar 5 juta ton dengan nilai sekitar Rp. 25 triliundan pada tahun 2011 telah menembus angka 7,1juta ton, dengan total nilai sekitar Rp 35 triliun.Ketergantungan yang hampir 100 persen padaimpor ini akan dapat menimbulkan kondisi yanglebih membahayakan, yakni ketika dunia me-ngalami krisis ekonomi dan harga-harga mening-kat tidak terkendali. Kondisi tersebut jelas akansangat membahayakan ketahanan pangannasional dan rawan terhadap gejolak harga/perdagangan pangan dunia. Untuk itu perludikembangkan gandum tropika di Indonesiasehingga mampu mendukung kebutuhan industri

dan ketahanan pangan dan mengurangiketergantungan impor.

Pusat Studi Gandum (PSG) UKSWdibentuk dengan tujuan utama untukmengembangkan gandum tropika. Padaawal perkembangannya (2000) PSG-UKSW memperoleh dukungan dari PTBogasari Flour Mills dan DepatemenPertanian. Beberapa tahun terakhir iniPSG-UKSW memperoleh dukungan dariDirjen Dikti melalui dana kegiatanpenelitian dan pengabdian masyarakat.Salah satu produk berpotensi HAKI(PPVT) yang telah dihasilkan oleh PSG-UKSW dan dilepas oleh Mentan(Keputusan Menteri Pertanian No. 174/K/pts/L.B.240/3/ 2004) adalah benihgandum dataran tinggi varietasDewata. Sejak 4 tahun terakhir, PSG

juga sudah berhasil memproduksi benih padihibrida varietas Mapan 02 dan Mapan 05dengan benih betinanya (CMS) masih diimpordari Cina.

Selain memproduksi benih, PSG-UKSW jugasudah melakukan beberapa kegiatan penelitiandan pengabdian untuk mengolah gandum menjadi

Page 9: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

19

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

rapkan prinsip usaha yang sehat dan pember-dayaan masyarakat. Prinsip penetapan hargamengacu pada Permentan 67/Permentan/OT.140/6/2013 tentang standar penetapan hargabenih.

Aspek lokasi, WBN akan memiliki kantor/tokopusat di lingkungan UKSW tetapi untuk lebihmendekatkan diri pada petani maka akan dibukajuga toko-toko/kios cabang di lokasi-lokasiutama petani. Pembukaan toko/kios benih cabangini akan dilaksanakan dengan konsep franchisingsehingga dapat memberi keuntungan pada petani.Aspek pengemasan, WBN akan menerapkansistem pengemasan modern (dengan kemasankedap udara) sehingga benih tanah disimpan lebihlama dengan kualitas yang tetap terjaga. Aspekpromosi, WBN akan lebih mengandalkan sistempemasaran ‘dari mulut ke mulut’ (word ofmouth) berupa kesaksian langsung dari petani-petani pengguna benih WBN.

Pada tahap selanjutnya, untuk menjangkau areapemasaran yang lebih luas, pemasaran juga akandilakukan melalui sarana internet (web based).Pembenahan kegiatan pemasaran di tahun keduaakan difokuskan pada pembuatan sistempemasaran berbasis WEB. Contoh pemasaranproduk berbasis WEB adalah sebagai berikut:

beberapa produk makanan dan menyosiali-sasikan proses produksi dan konsumsinya dimasyarakat. PSG-UKSW juga sudah meng-hasilkan produk olahan dari katul gandum, yangsedang diproses HAKI-nya, yang sangat baiksebagai makanan tambahan untuk kesehatan.Saat ini PSG-UKSW juga sedang bekerjasamadengan PT Sriboga Ratu Raya (produsen tepunggandum) dan beberapa Pemda di Jawa dan LuarJawa untuk mengembangkan tanaman gandum.Masyarakat di sekitar kebun percobaan PSG-UKSW juga sudah mulai bisa makan ‘nasigandum’ hasil produksinya sendiri dan kesanmereka adalah ‘lebih kuat untuk kerja dankenyangnya lebih lama’.

Sejalan dengan keahlian dan kemampuan lahanproduksi yang tersedia, WBN akan lebih fokuspada produksi benih pokok. Produksi benihsebar akan diserahkan pada kelompok-kelompok petani penangkar benih yang dibinaWBN dan tersebar di lokasi sekitar kebunWBN, di sekitar Salatiga (Suruh dan Tingkir)dan di Kabupaten Demak. Dengan demikianpad tahap awal target jangkauan pemasaranbenih pokok WBN adalah di sekitar Salatiga(dan Demak), sedangkan target jangkauanpemasaran benih sebar adalah seluruh Jawadengan fokus awal di Jawa Tengah. Targetjangka panjang jangkauan pemasaran WBNadalah seluruh Indonesia.

Teknik pemasaran yang diterapkan adalahteknik marketing mix dari Kotler, yaitu aspek-aspek produk (product), harga (price), lokasi(places), pengemasan (packaging) dan promosi(promotion). Aspek produk, WBN akan meng-hasilkan dan memproduksi produk-produk benihyang berkualitas dengan standar kualitas sesuaiSNI. Aspek harga, WBN pada dasarnya akanmenetapkan kebijakan harga yang rasional danterjangkau oleh petani dengan tetap mene-

Gambar 7. Contoh Sistem Pemasaran berbasis WEB

Page 10: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

20

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

6. Sumber Daya Manusia

Sebagai satu unit bisnis komersial, pengelolaanWBN akan ditangani oleh satu tim kerja yangakan mengelola dan mendapatkan imbalansecara profesional juga. Secara strukturalkeberadaan WBN akan berada di bawah UPT-IbIKK yang secara langsung bertanggungjawab pada Dekan FPB. Meskipun demikian,WBN akan dikelola oleh seorang manajer yangsecara profesional akan digaji dan dihargaisesuai dengan kinerjanya. Sesuai denganlingkup kegiatan dan aktivitas usahanya strukturorganisasi WBN akan diatur sebagai berikut:

7. Fasilitas

Pada awal pendiriannya, WBN akan didukungsepenuhnya oleh Fakultas Pertanian dan BisnisUKSW, sehingga fasilitas yang akan dimanfaat-kan WBN pada dasarnya akan memaksimal-kan fasilitas yang ada di fakultas dengan per-hitungan penggunaan/sewa yang wajar. Untukitu fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh WBNadalah sebagaimana tertera pada Tabel 4.

CAPAIAN HASIL

Sejak tahun 2000 PSG, bekerjasama denganDepartemen Pertanian dan PT Bogasari FlourMills, sudah mulai meneliti dan mengembang-kan gandum tropika dataran tinggi sehinggamenghasilkan varietas gandum tropika datarantinggi yang cocok diproduksi di Indonesia. Hasilproduksinya telah dirilis oleh pemerintah sebagaiGandum Tropika varietas Dewata.

Untuk menjaga kualitas benih dan memperolehsertifikasinya, produksi benih dilaksanakandengan kerjasama dan pengawasan dari BalaiPenelitian dan Sertifikasi Benih (BPSB)Departemen Pertanian yang ada di Surakarta(Tegalgondo). Benih gandum hasil produksiPSGsudah beberapa kali ditanam di Jawa Timur(Pasuruan), Jawa Barat (Lembang), JawaTengah (Tawangmangu) dan Nusa TenggaraTimur (Sumba). Sejak 2010, PSG juga sudahmengembangkan gandum tropika untuk dataranrendah.

Penelitian dan pengembangan serta produksibenih padi hibrida telah dimulai sejak tahun 2010melalui dana Hibah Strategi Nasional yangdiperoleh dari Dikti. Produksi benih sebar padihibrida telah berhasil dilaksanakan danmasyarakat di sekitar Salatiga mulai mengenalbenih hasil produksi Fakultas Pertanian danBisnis UKSW. Saat ini upaya pengembangan

Gambar 8. Struktur Organisasi WBN

No Jenis Luas Kondisi1 Kebun Produksi 5,5 ha Siap digunakan2 Toko/Kios 12 m2

dan 24m2

Sudah ada (Showroom Bisnis)masih perlu di rehab. Kiosbaru-siap dibangun

3 Lab. Benih 90 m2 Siap digunakan4 Lab. Tanah 36 m2 Siap digunakan5 Lab. Fisiologi Tanaman 81 m2 Siap digunakan6 Green house 192 m2 Siap digunakan7 Ruang Simpan Benih (ber-AC) 25 m2 Siap digunakan8 Gudang 72 m2 Siap digunakan

Tabel 4. Fasilitas WBN

Page 11: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

21

Warung Benih Nusantara (Lasmono Tri Sunaryanto, Nugraheni Widyawati, dan Djoko Murdono)

Gambar 9. Aktifitas Panen WBN

benih padi hibrida sudah mulai ke tahappengembangan benih binasendiri sehingganantinya tidak lagi tergantung pada benih impordari Cina. Pengambangan benih padi hibridaini juga dilaksanakan dalam pengawasan,pembinaan dan kerjasama dengan BPSBDeptan di Tegalgondo Surakarta.

Pengembangan Warung Benih Nusantarasepenuhnya didukung dan berada dalamkewenangan dan tanggungjawab FakultasPertanian dan Bisnis UKSW. Meskipundiusulkan oleh Tim IbIKK, proses produksi danpemasaran menjadi tanggungjawab seluruf stafFPB yang didukung oleh tenaga-tenaga ahlidibidang Pemuliaan Tanaman, ProduksiTanaman, Pengendalian Hama dan Penyakit,Kesuburan Tanah, Pemasaran, ManajemenUsaha, Kewirausahaan dan pengembanganKlaster Usaha. Secara organisasi pengelolaanWBN akan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis(UPT) IbIKK yang secara langsung ber-tanggung jawab pada Dekan FPB.

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, B.L. 1980. Seed tecnology. Oxfordand IBH Publishing, Co. New Delhi,Bombay, Calcutta.

Anonim. 1992. Undang-Undang Nomor 12Tahun 1992 Tentang Sistem Budi DayaTanaman. Menteri Negara SekretarisNegara Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim. 1995. Peraturan Pemerintah No. 44Tahun 1995 Tentang PerbenihanTanaman. Menteri Negara SekretarisNegara Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim. 2003. Petunjuk teknis tata carapermohonan izin pemasukan danpengeluaran benih/bibit/mikrobia daridan ke luar negeri untuk penelitian.Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Heydecker, W. 1972. Seed ecology. InHeydecker (ed) Seed ecology. Procee-ding of the Nineteenth Easter School InAgricultural Science, University ofNottingham, London, Butterworths.

Roberts, E.H. 1972. Cytological, genetical,and metabolic changes associated withloss of viability. p. 253–306. In Roberts,EH (ed.) Viability of seeds. Chapman andHill, LTD. London. Pp 448.

Sadjad, S. 1989. Konsepsi Steinbauer-Sadjadsebagai landasan pengembangan mate-matika benih di Indonesia. IPB. 41 hal.

Page 12: Warung Benih Nusantara - repository.uksw.eduSecure Site €¦ · Masalah perbenihan di Indonesia tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

22

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 11-22

***

Sadjad, S. 1997. Membangun industri benihdalam era agribisnis Indonesia. PTGramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sudjindro. 1994. Indikasi kemunduran viabilitasoleh dampak guncangan pada benihkenaf (Hibiscus cannabinus L.).Disertasi IPB. 176 hal.