asthma pada kehamilan

20
Asthma dalam Kehamilan ULY EVITA ANANDA Pembimbing Dr. Edy Purwanta, Sp.OG STASE OBSGYN RS ISLAM CEMPAKA PUTIH

Upload: indrypurnamasari

Post on 12-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asma pada kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: Asthma Pada Kehamilan

Asthma dalam Kehamilan

ULY EVITA ANANDA

PembimbingDr. Edy Purwanta,

Sp.OGSTASE OBSGYN RS ISLAM CEMPAKA PUTIH

Page 2: Asthma Pada Kehamilan

Definisi

Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus yang reversibel, dipisahkan oleh masa di mana ventilasi jalan nafas terhadap berbagai rangsang. (Sylvia Anderson (1995 : 149)

Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang berkaitan dengan obstruksi reversible dari spasme, edema, dan produksi mucus dan respon yang berlebihan terhadap stimuli. (Varney, Helen. 2003)

Page 3: Asthma Pada Kehamilan

Etiologi

Rahim yang membesar

Perubahan hormonal

Peningkatan volume darah dan cardiac output

Perubahan immunologik

Sesak / Asthma

Page 4: Asthma Pada Kehamilan

Perubahan Anatomi

Peruabahn anatomi

Tinggi diafragma naik sekitar 4 cm

Diameter transversal dada meningkat sekitar 2 cm

Sudut subkosta meningkat 35º

Perubahan hormonal mempengaruhi saluran pernapasan atas dan mukosa saluran napas,

Page 5: Asthma Pada Kehamilan

Perubahan fisiologis

Kapasitas vital meningkat 100-200ml

Kapasitas inspirasi meningkat 300 ml pada akhir kehamilan

Volume cadangan ekspirasi dari 1.300 ml menurun 1.100 m Volume residu dari 1.500 ml menurun menjadi 1.200 ml

Kapasitas residu fungsional jumlah volume cadangan ekspirasi+volume residu menurun sekitar 500 ml

Volume tidal dari 500 ml meningkat menjadi 700 ml

Ventilasi permenit meningkat 40% dari 7,5 l/menit menjadi 10,5 l/menit

Page 6: Asthma Pada Kehamilan

Perubahan sistem pernafasan selama kehamilan

disebabkan :

a.Perubahan hormonal Volume tidal meningkat dari 450 cc menjadi 600 cc sehingga terjadi peningkatan ventilasi per menit. Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida.

Page 7: Asthma Pada Kehamilan

b. Faktor Mekanik

Kehamilan membesar

Peningkatan diafragma terutama setelah TMT II

Turunnya kapasitas residu fungsional

Pola pernapasan berubah dari pernapasan abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan O2 maternal meningkat.

Page 8: Asthma Pada Kehamilan

Gejala Asthma

Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat.

Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi. Jika bertambah berat akan menyebabkan kelelahan dan kemudian retensi O2.

Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea, adanya pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran.

Manifestasi klinis asma yaitu dispnea, kesesakan dada, wheezing, dan batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala seperti gangguan tidur dan nyeri dada.

Page 9: Asthma Pada Kehamilan

Batuk yang memicu spasme dapat BERBAHAYA.

Beberapa penderita asma hanya dimulai wheezing tanpa batuk.Beberapa yang

lain tidak pernah wheezing tetapi hanya batuk selama serangan terjadi.

Selama serangan asma, mukus menjadi kering dan sukar.

Page 10: Asthma Pada Kehamilan

Derajat Asthma

• secara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pencetus

TINGKAT PERTAMA

• penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas

TINGKAT KEDUA

• penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.

TINGKAT KETIGA

Page 11: Asthma Pada Kehamilan

• penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri akan dijumpai tanda-tanda obstruksi jalan napas.

TINGKAT KEEMPAT

• status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa serangan akut asma yang berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa dipakai.

TINGKAT KELIMA

Page 12: Asthma Pada Kehamilan

Modifikasi asma berdasarkan National Asthma Education Program (NAEPP)

• Singkat (< 1 jam ) eksaserbasi symptomatic < dua kali/minggu

• Puncak aliran udara ekspirasi > 80% diduga akan tanpa gejala

Asma Ringan

• Gejala asma kambuh >2 kali / mingggu • Kekambuhan mempengaruhi aktivitasnya• Kekambuhan mungkin berlangsung berhari-hari• Kemampuan puncak ekspirasi /detik dan kemampuan

volume ekspirasi berkisar antara 60-80%.

Asma Sedang

• Gejala terus menerus menganggu aktivitas sehari-hari• Puncak aliran ekspirasi dan kemampuan volume ekspirasi

kurang dari 60% dengan variasi luas• Diperlukan kortikosteroid oral untuk menghilangkan gejala.

Asma Berat

Page 13: Asthma Pada Kehamilan

Patofisiologi ALERGI

Page 14: Asthma Pada Kehamilan

Pengaruh kehamilan terhadap asthmaPengaruh kehamilan

terhadap asma TIDAK SAMA.Timbul saat UK 24-36 minggu. BERKURANG, saat akhir kehamilan.

Peningkatan hormon

progesteron

Peningkatan hormon estrogen

Jenis Kelamin

Janin

Riwayat asma

sebelum hamil

Frekuensi dan

beratnya serangan

asma

Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi.

ASMA

Page 15: Asthma Pada Kehamilan

Pengaruh asma terhadap kehamilan

Umumnya, asma tidak

mempengaruhi janin.

Kelahiran Prematur

Usia kehamilan

muda

Hipertensi pada

Kehamilan

Abrupsio Plasenta

Korioamnionitis

SCKEHAMILA

N

Serangan asma berat dan asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan HIPOKSIA JANIN

Page 16: Asthma Pada Kehamilan

Diagnosis dan pemantauan penyakit

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala episodic obstruksi aliran jalan napasDerajat asma dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan derajat berat gejalanya, termasuk gejala malam, episode serangan, dan faal paru.

Page 17: Asthma Pada Kehamilan

cont...

Pasien asma persisten harus dievaluasi minimal setiap bulannya selama kehamilan. Evaluasi termasuk riwayat penyakit (frekuensi gejala, asma malam hari, gangguan aktivitas, serangan dan penggunaan obat ), auskultasi paru, serta faal paru Uji spirometri dilakukan pada diagnosis pertama kali, dan dilanjutkan dengan pemantauan rutin pada kunjungan pasien selanjutnya, tetapi pengukuran APE dengan peak flow meter biasanya sudah cukup. Pasien dengan VEP1 60-80% prediksi meningkatkan risiko terjadinya asma pada kehamilan, dan pasien dengan VEP1 kurang dari 60% prediksi memiliki risiko yang lebih tinggi

Page 18: Asthma Pada Kehamilan

Komplikasi

sering terjadi keguguran,

persalinan prematura

berat janin tidak sesuai

dengan masa kehamilan (gangguan

pertumbuhan janin)

Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi akan berpengaruh pada janin :

Page 19: Asthma Pada Kehamilan

Penalaksanaan asthma pada kehamilan

Page 20: Asthma Pada Kehamilan

Terima Kasih