ginjal pada kehamilan

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pandangan bahwa perempuan yang menderita penyakit ginjal sebaiknya menghindari kehamilan, telah ada sejak abad lalu. Luaran bayi dipercaya akan kurang baik dan pasien yang menderita penyakit ginjal disarankan melakukan terminasi kehamilan. Sejak tahun 1975 rasa pesimis itu berubah menjadi rasa optimis sehubungan dengan banyaknya publikasi studi kasus mengenai kehamilan dengan penyakit ginjal yang dikonfirmasi dengan biopsi ginjal, sehingga kebanyakan perempuan dengan gangguan ginjal dapat melewati kehamilan tanpa kelainan yang berarti. Selain itu, data-data mengenai perempuan hamil dengan transplantasi ginjal sejak tahun 2000 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Kesemuanya ini memberikan pandangan bahwa sebagian besar perempuan yang mempunyai gangguan fungsi ginjal minimal dapat hamil dengan kemungkinan kehamilannya berhasil mencapai 90%. (Prawirohardjo. 2009: 830) Di Amerika Serikat rasio kelahiran hidup dari perempuan dengan riwayat penyakit ginjal adalah 6,6 per 1.000 dari semua ras dan usia. Pada perempuan kulit putih 1

Upload: ucok-nasution

Post on 01-Dec-2015

131 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ginjal Pada Kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandangan bahwa perempuan yang menderita penyakit ginjal sebaiknya

menghindari kehamilan, telah ada sejak abad lalu. Luaran bayi dipercaya akan kurang

baik dan pasien yang menderita penyakit ginjal disarankan melakukan terminasi

kehamilan. Sejak tahun 1975 rasa pesimis itu berubah menjadi rasa optimis

sehubungan dengan banyaknya publikasi studi kasus mengenai kehamilan dengan

penyakit ginjal yang dikonfirmasi dengan biopsi ginjal, sehingga kebanyakan

perempuan dengan gangguan ginjal dapat melewati kehamilan tanpa kelainan yang

berarti. Selain itu, data-data mengenai perempuan hamil dengan transplantasi ginjal

sejak tahun 2000 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Kesemuanya ini

memberikan pandangan bahwa sebagian besar perempuan yang mempunyai

gangguan fungsi ginjal minimal dapat hamil dengan kemungkinan kehamilannya

berhasil mencapai 90%. (Prawirohardjo. 2009: 830)

Di Amerika Serikat rasio kelahiran hidup dari perempuan dengan riwayat

penyakit ginjal adalah 6,6 per 1.000 dari semua ras dan usia. Pada perempuan kulit

putih rasio kelahiran adalah 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dibandingkan 2,2 per 1.000

kelahiran hidup pasa kulit hitam. (Prawirohardjo. 2009: 830)

Pada kehamilan normal terdapat perubahan bermakna baik pada struktur

maupun fungsi dari saluran kemih, diantaranya dilatasi saluran kemih, yaitu pada

kaliks, pelviks ginjal, dan ureter. Keadaan ini terjadi sebelum usia kehamilan 14

minggu karena pengaruh hormon yang melemaskan lapisan-lapisan otot saluran

kemih. Pada fungsi ginjal juga terjadi peningkatan segera setelah konsepsi. Aliran

plasma ginjal dan filtrasi glomerulus efektif masing-masing meningkat rata-rata 40%

dan 65%. (Fadlun, 2012:14)

Secara empiris, kehamilan dengan kelainan ginjal kronis merupakan

kehamilan dengan resiko yang sangat tinggi. Karena kehamilan sendiri bisa

1

Page 2: Ginjal Pada Kehamilan

menyababkan kelainan-kelainan pada ginjal seperti infeksi saluran kemih, hipertensi

dan lain sebagainya. Sehingga kami tertarik untuk membahasnya secara lebih lengkap

pada makalah ini dengan harapan dapat digunakan sebagai acuan oleh bidan sebagai

tenaga kesehatan saat memberikan uasuhan pada ibu hamil dengan penyakit ginjal.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan antenatal care maupun

intranatal care pada ibu hamil yang disertai dengan penyakit ginjal.

1.2.2     Tujuan Khusus

Mengetahui Perubahan Anatomik Ginjal dan Saluran Kemih

Mengetahui Perubahan Fungsional Ginjal dan Saluran Kemih

Mengetahui Tes Fungsi Ginjal

Mengetahui Macam-macam Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih yang

Menyertai Kehamilan

1.3 Rumusan Masalah

o Perubahan anatomik ginjal dan saluran kemih apa saja yang terjadi

selama hamil?

o Perubahan fungsional ginjal dan saluran kemih apa saja yang terjadi

selama hamil?

o Bagaimana cara tes fungsi ginjal?

o Apa saja penyakit ginjal dan saluran kemih yang menyertai kehamilan?

2

Page 3: Ginjal Pada Kehamilan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1      DEFINISI

Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua,

panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm. Setiap ginjal memiliki berat antara

125 – 175 gr. Pada laki-laki dan 115 – 155 gr pada perempuan.

FUNGSI GINJAL :

1)      Pengeluaran zat sisa organik.

Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian

hemoglobin dan hormon

2)      Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.

Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan

fosfat

3)      Pengaturan keseimbangan asam-basa.

Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen, bikarbonat, dan amonium serta

memproduksi urine.

4)      Pengaturan produksi sel darah merah.

Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam

sumsum tulang

5)      Pengaturan tekanan darah.

Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah,

dan juga memproduksi enzim rennin.

6)      Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam.

Ginjal melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung

jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah

7)      Pengeluaran zat beracun.

8)      Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan,

atau zat kimia asing lain dari tubuh.

3

Page 4: Ginjal Pada Kehamilan

Penyakit ginjal dalam kehamilan adalah suatu penyakit yang menyertai

wanita hamil yang disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal di atas.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan ginjal antara lain :

  INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

  SISTITIS

  GLOMERULO NEPHRITIS

  PIELO NEPHRITIS

  BATU GINJAL

  GAGAL GINJAL

Perubahan Anatomik Ginjal dan Saluran Kemih

Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan

homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal

menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit, tekanan

darah serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolism dan

menyesuaikan ekskresi air daan pelarut. Ginjal mengatur cairan tubuh, asiditas, dan

elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal. (Mary Baradero,

2008 : 1)

Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomik

ginjal dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik

dan hasil pemeriksaan laboratorium.. Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 cm dan

kembali normal setelah melahirkan. Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk

dan kadang berpindah letak ke lateral dan akan kembali normal 8-12 minggu setelah

melahirkan. (Prawirohardjo. 2009: 830)

Selain itu juga terjadi hiperlpasia dan hipertrofi otot dinding ureter dan

kaliks, dan berkurangnya tonus otot-otot saluran kemih karena pengaruh kehamilan.

Akibat pembesaran uterus hiperemi organ-organ pelvis dan pengaruh hormonal

terjadi perubahan pada kendung kemih yang dimulai pada kehamilan 4 bulan.

Kandung kemih akan berpindah lebih anterior dan superior. Pembuluh-pembuluh di

daerah mukosa akan membengkak dan melebar. Otot kandung kemih mengalami

4

Page 5: Ginjal Pada Kehamilan

hipertrofi akibat pengaruh hormon estrogen. Kapasitas kandung kemih meningkat

sampai 1 liter karena efek relaksasi dari hormon progesterone. (Prawirohardjo. 2009:

830)

2.2  Perubahan Fungsional Ginjal dan Saluran Kemih

Kehamilan merupakan suatu kondisi hiperdinamik, hipervolemik, dengan

adaptasi yang tampak pada semua sistem organ utama. Perubahan fisiologik penting

yang timbul pada ginjal selama kehamilan antara lain :

Peningkatan aliran plasma renal (Renal Plasma Flow/RPF)

Peningkatan tingkat filtrasi glomerulus. (glomerular Filtration Rate/GFR)

Perubahan reabsorbsi glukosa, sodium, asam amino, dan asam urat tubular.

Peningkatan GFR terjadi sejak kehamilan trimester kedua, GFR akan

meningkat sampai 30-50% di atas nilai normal perempuan tidak hamil. Peningkatan

ini menetap sampai usia kehamilan 36 minggu, lalu terjadi penurunan 15-20%.

(Prawirohardjo. 2009: 831)

Peningkatan RPF dimulai sejak trimester kedua yang kemungkinan

disebabkan oleh efek kombinasi curah jantung yang meningkat dan resistensi

vascular ginjal sebagai peningkatan produksi prostaglandin ginjal. RPF akan

meningkat 50-80% di atas kadar perempuan tidak hamil, dengan rata-rata

137ml/menit. Setelah itu, nilainya akan turun mendekati 25%, tetapi relative masih

tinggi di atas kadar perempuan tidak hamil. Semakin tua kehamilan, efek

komprehensif dari pembesaran aorta vena cava dapat menurunkan aliran darah ginjal

yang efektif menjadi 20%. Akibatnya, akan terjadi penurunan kadar kreatinin serum

dan urea nitrogen. (Prawirohardjo. 2009: 831)

2.3  Tes Fungsi Ginjal

5

Page 6: Ginjal Pada Kehamilan

Klirens kreatinin endogen merupakan cara utama untuk menilai GFR pada

perempuan yang tidak hamil, juga bermanfaat dalam mengevaluasi ginjal pada

perempuan hamil. Batas normal terendah selama kehamilan mencapai 30% di atas

kadar normal pada perempuan tidak hamil. (Prawirohardjo. 2009: 832)

Table 2.3 Nilai laboratorium ginjal normal pada perempuan hamil

Nilai laboratoriumPerempuan

tidak hamil

Perempuan

hamil

BUN, mg/dl 6-27 7,2-10,2

Klirens kreatinin,

ml/menit100-180 150-200

Kreatini serum, mg/dl 0,5-0,8 0,3-0,6

Asam urat, mg/dl 2,2-7,5 3,2-3,5

Protein total,

mg/24jam<150 <300

2.4  Macam-macam Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih yang Menyertai

Kehamilan

2.4.1     Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan komplikasi medis utama pada

wanita hamil. Sekitar 15 % wanita mengalami paling sedikit 1 kali serangan akut

infeksi saluran kemih selama hidupnya. Organisme yang menyebabkan ISK berasal

dari flora normal perineum. Infeksi ini dapat mengakibatkan masalah pada ibu dan

janin. (Fadlun, 2012:14)

Dikatakan ISK bila pada pemeriksaan urin di temukan bakteri yang

jumlahnya lebih dari 10.000 /ml, atau terdapatnya pertumbuhan 100.000 koloni

bakteri atau lebih per millimeter jumlah urin midstream dengan teknik catch.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa jumlah bakteri 20.000-50.000 telah

menunjukkan infeksi aktif. Walaupun infeksi dapat terjadi karena penyebaran kuman

6

Page 7: Ginjal Pada Kehamilan

melalui pembuluh darah atau saluran limfe, tetapi yang terbanyak dan atau tersering

adalah kuman-kuman naik keatas melalui uretra, ke dalam kandung kemih dan

saluran kemih yang lebih atas. Kuman yang tersering dan terbanyak sebagai

penyebab adalah E.coli, disamping kemungkinan kuman-kuman lain seperti

E.aerogenes, Klebsiella, dan pseudomonas. (Prawirihardjo.2009:835)

2.4.2     Bakteriuria dalam Kehamilan

Air kencing normal mengandung kurang dari 10.000 bakteri per cc.

Bakteriuria dibagi menjadi 2 jenis:

         Bakteriuria tanpa gejala

Jumlah bakteri kurang dari 100.000 per cc.

a.       Gejala dan tanda

Tanpa gejala dan tanda klinis yang dapat di jadikan petunjuk adanya

gangguan pada sistem urinaria.

b.      Dampak atau pengaruh

BA akan meningkatkan morbiditas ibu hamil dan bayi yang dikandung oleh

ibu. Selain itu, hal ini berkaitan dengan kejadian anemia, hipertensi, kelahiran

prematur, dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Ibu yang terinfeksi ini tidak perlu

pembatasan aktifitas. (Fadlun, 2012:14)

         Bakteriuria dengan gejala

Disertai demam, sakit dan nyeri kencing.

Bakteriuria dalam kehamilan:

a.       25-40 % menyebabkan pielonefritis akut

b.      Dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, IUFD.

Penanganan:

a.       Hati-hati dalam melakukan kateterisasi

b.      Pengobatan: kemasan sulfonamide, negram, baktrim, furadantin,

septrin dll. ( bekerjasama dengan ahli kandungan )

(Nugraheny Esti. 2010)

7

Page 8: Ginjal Pada Kehamilan

2.4.3        Sistitis

Sistitis adalah peradangan kandung kemih disebabkan oleh bakteri atau

kuman lain. Paling sering E. Coli atau kuman lain pada saat pemasangan kateter.

(Nugraheny Esti. 2010)

Sistitis adalah termasuk infeksi saluran kemih bagian bawah, yang memiliki

kemungkinan 0,3-2% kejadian dari seluruh kasus ISK. Tanda dan gejala sistitis

adalah sebagai berikut.

a. Sebesar 95% infeksi terbatas pada kandung kemih.

b. Nyeri pada daerah supra simpisis / nyeri / panas pada saat berkemih

(disuria).

c. Frekuensi berkemih meningkat dengan jumlah sedikit, kadang-

kadang 1 Sampai dengan 2 tetes dikeluarkan sehingga timbul

perasaan tidak puas.

d. Air kemih berwarna gelap sampai kemerahan.

e. Pada mikroskopik, ada peningkatan jumlah leukosit, sejumlah

eritrosit, dan bakteri pada urin. (Fadlun, 2012:15)

Bila luka pada kandung kemih disertai hamaturia. Pengaruh terhadap

kehamilan serupa dengan bakteriuria. Pengobatan sama seperti bakteriuria ditambah

bikarbonas natrikus untuk menetralisir kencing menjadi basa. ( bekerjasama dengan

ahli kandungan ). (Nugraheny Esti. 2010)

2.4.4        Pielonefritis

ISK yang menyerang kaliks, pelviks, dan parenkim ginjal. Hasil temuan

menyatakan infeksi ini merupakan penyebab utama syok septic selama kehamilan.

Kondisi ini merupakan masalah utama saluran kemih pada kehamilan. Sekitar 1-2%

wanita hamil mengalami ini. Infeksi ini sangat berkaitan dengan statis aliran air

kemih akibat perubahan sistem saluran kemih selama kehamilan, 9% terjadi pada

trimester 1, 46% pada trimester 2, dan 45% pada trimester 3. (Fadlun, 2012:15)

2.4.4.1  Pielonefritis akut

8

Page 9: Ginjal Pada Kehamilan

Frekwensi: 2% terutama pad trimester III kehamilan.

Penyebab:

a. E. coli

b. Stafilokokus aureus

c. Basilus proteus danpsodomonas auroginosa

d. Cara penjalaran bias melalui: dari kandung kemih naik ke atas

(asenden), pembuluh darah dan pembuluh limpha.

Gejala :demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat, mual, muntah, nafsu

makan kurang,oliguuria dan anuria, periksa urin dijumpai leukosit yamg banyak

bergumpal.

a.       Pengaruh penyakit terhadap kehamilan:

1. Bisa berpengaruh terhadap hasil konsepsi, seperti abortus, partus

prematurus, dan kematian janin.

2. Bila cepat diobati kehamilan sampai dengan cukup bulan dan

persalinan normal.

b.      Pengaruh kehamilan terhadap penyakit; Pielitis dan sistitis lebih mudah

terjadi dalam kehamilan. Penyakit yang telah ada menjadi lebih berat karena

kehamilan.

Penanganan:

a. Sebaiknya hati-hati dalam hal pemakaian kateter, kalau bisa dihindari

b. Kalau harus pakai gunakan obat anti bacterial.

c. Wanita harus istirahat baring miring ke posisi yang tidak sakit

d. Sebelum memberikan obat lakukan uji kepekaan obat barulah

diberikan obat antibacterial yang tepat, biasanya selama 10-12 hari.

e. Awasi penderita untuk kemungkinan adanya residif. (Nugraheny

Esti. 2010)

2.4.4.2  Pielonefritis kronika

9

Page 10: Ginjal Pada Kehamilan

Penyakit ini menahun. Gejala utama adanya protein urin yang tidak menetap

dan hipertensi.

Pengobatan agak sukar karena sudah kronis. Wanita dengan pielonefritis

akut disertai insufisiensi ginjsl dianjurkan tidak hamil. (Nugraheny Esti. 2010)

2.4.5        Glomerulonefritis akut

a. Penyebabnya:streptokokus beta hemolitikus A.

b. Factor predisposisi: tonsillitis, karies dan infeksi gigi dan infeksi

streptokokus ditempat lain.

c. Gejala klinik;trias hematuria, edema, hpertensi

d. Sindroma:oliguria, anuria, sakit kepal, kelainan fisus, kejang-kejang

dan koma. Dalam kehamilan sulit membedakan dengan eklampsi

murni. Dapat pula disertai edema paru dan uremia. Pengaruh terhada

kehamilan adalah terjadinya abortus, partus prematurus dan kematian

janin

e. Pengobatan: istirahat baring, diit rendah garam, antihipertensif,

keseimbangan cairan dan elektrolit dan antibioik (Nugraheny Esti.

2010)

2.4.6        Glomerulonefritis kronika

Penyakit menahun. Dijumpai proteinuria, leukosit, hipertensi. Bila disertai

edema keadaan ini disebut preeklampsi tidak murni (super imposed preeklampsi).

Penampilan penyakit ini ada 4 macam:

a. Proteinuria menetap: tanpa kelainan sedimen.

b. Sindroma nefrotik

c. Glomerulonefritis akut

d. Insufisiensi ginjal atau gagal ginjal

Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan:

a. Terhadap kehamilan: dapat terjadi abortus, partus prematurus dan

IUFD.

10

Page 11: Ginjal Pada Kehamilan

b. Dalam persalinan seperti menghadapi preeklampsi:kala ll

diperpendek dengan vakum atau forsep dan embriotomi bila anak

mati. (Nugraheny Esti. 2010)

2.4.7  Sindroma nefrotik ( nefrosis )

Adalah kumpulan gejala proteinuria ( diatas 5gr/hr ), edema,

hipoalbuminurinemia, hiperkholeste-rolemia.

Penyebab:

a. Penyakit; glomerulonefritis kronika, DM, lupus eritematosus,

amiloidosis, sifilis, dan thrombosis vena renal.

b. Keracunan: logam, obat dan racun lainnya.

c. Pengobatan:

d. Cari penyebab dan obati sesuai penyebab

e. Berikan diit tinggi protein

f. Antibiotic untuk mencegah infeksi

g. Berikan heparin untuk mencegah tromboembolisme, terutama dalam

nifas.

h. Kortikosteroid dosis tinggi (Nugraheny Esti. 2010)

2.4.8  Gagal ginjal akut ( accut renal failure )

Ada 2 jenis yaitu: nekrosis tubuler akut dan nekrosis kortikal.

Keadaan dan penyakit yang dapat menyebabkannya adalah:

a. Abortus septic terutama disebabkan clostridium welchii, toxemi

hamil, solusio plasenta, sepsis puerperalis.

b. Hemolisis karena kesalahan transfuse darah.

c. Setiap syok yang hebat dan irreversible.

Gambaran klinik:

a.       Oliguria

b.      Anuria

c.       Azootemia

d.      Uremia

11

Page 12: Ginjal Pada Kehamilan

Penanganan:

a.       Perdarahan dan syok segera ditanggulangi

b.      Pemberian transfuse darah

(Nugraheny Esti. 2010)

2.4.9        Batu Ginjal ( Nefrolitiasis) dan Saluran Kemih ( Urotiliasis )

Batu ginjal atau saluran kemih pada kehamilan jarang terjadi. Frekwensinya

sangat sedikit, yakni 1 dari 1.500 persalinan, dan ada yang mengatakan 0,03-0,07 %,

biasanya terjadi selama trimester kedua dan ketiga. Walaupun demikian, perlu juga

diperhatikan karena urolitiasis ini dapat mendorong timbulnya infeksi saluran kemih

atau menimbulkan keluhan pada penderitaberupa nyeri pinggang dan nyeri kuadran

bawah yang mendadak, kadang berupa kolik dan hematuria. Perlu anamnesis tentang

riwayat penderita sebelumnya, terutama mengenai penyakit saluran kencing, untuk

membantu membuat diagnosis urotiliasis. Diagnosis lebih tepat dengan melakukan

pemeriksaan IVP dan MRI. (Prawirohardjo. 2009: 841)

Bila diketahui adanya urolitiasis dalam kandungan, terapi pertama adalah

analgetika untuk menghilangkan rasa sakitnya, diberi cairan agar banyak batu dapat

kebwah karena hamper 80% batu akan dapat turun kebawah, dan antibiotika. Pada

penderita yang membutuhkan tindakan operasi sebaiknya operasi dilakukan setelah

trimester pertama atau setelah pasca persalinan. (Prawiroharjo.2009:841)

2.4.10    Ginjal Polikistik

Ginjal polikistik adalah penyakit sistemik yang umumnya bersifat autosomal

dominan yang progresif sampai stadium akhir penyakit ginjal, yang membutuhkan

dialisis atau transplantasi. (Prawiroharjo.2009:841)

Hasil kehamilan bergantung pada derajat hipertensi, insufisiensi ginjal, dan

infeksi saluran kemih atas. Derajat komplikasi hamper sama (33% dibandingkan

26%). Komplikasi seperti hipertensi dan preeklamsi lebih sering pada perempuan

dengan penyekit ginjal polikistik. Kehamilan tampaknya tidak menyebabkan

perburukan atau akselerasi / percepatan perjalanan penyakit. (Prawiroharjo.2009:841)

12

Page 13: Ginjal Pada Kehamilan

2.4.11    Tuberkolisis Ginjal

Diagnosis tuberkolosis ginjal ditentukan bila ditemukan tuberkel kuman

mikobakterium tuberkolosis pada ginjal, tetapi hal ini sulit dilakukan karena

diperlukan tindakan infasif. Tes tuberculin tidak dapat dijadikan patokan karena

kehamilan mengurangi sensifitas tuberculin. Diagnosis dapat ditegakkan bila

ditemukan leukosit, eritrosit, dan tuberkolosis dalam urin.

Penanganan TBC ginjal dalam kehamilan :

Konservatif, dengan mengobati gejala yang timbul sampai akhir kehamilan.

Paliatif, dengan melakukan terminasi kehamilan bertujuan untuk mencegah

kerusakan yang ditimbulkan oleh proses tuberkolosis.

Radikal, yang terdiri atas nefrektomi atau kombinasi aborsi dan nefrektomi.

Nefrektomi merupakan pilihan apabila tuberkolosis hanya terjadi pada satu

ginjal. Tindakan ini diperlukan pada 69% kasus tuberkolosis ginjal dengan

eksaserbasi akut pada kehamilan. Aborsi tidak menghentikan proses

tuberkolosis.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah abortus dan janin yang terinfeksi.

Mortalitas ibu dan bayi apabila tidak diobati berkisar 30-40%. Terapi TBC ginjal

sama dengan terapi TBC organ-organ lain. Untuk membuat diagnosis TBC ginjal

diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus. (Prawiroharjo.2009:841)

2.4.12    Kehamilan pascanefrektomi

Pada penderita yang mempunyai satu ginjal karena kelainan congenital atau

pascanefrektomi, dapat atau boleh hamil sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal.

Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama kehamilan serta diawasi

dengan baik karena kemungkinan timbulnya infeksi saluran kemih. Persalinan dapat

berlangsung pervaginam kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu.

(Prawiroharjo.2009:842)

2.4.13    Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal

13

Page 14: Ginjal Pada Kehamilan

Akhir-akhir ini terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup bulan

setelah perempuan mengalami transplantasi ginjal. Prognosisnya cukup baik bila

ginjal yang diimplementasikan tersebutberasal dari dinor yang hidup. Selama

kehamilan mungkin timbul komplikasi pada ibu dan janinnya.

(Prawiroharjo.2009:842)

Bila ginjal yang diimplementasikan tersebut berasal dari ginjal donor yang

telah meninggal, maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal akan

memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada perempuan tersebut harus dilakukan

dialisis terus menerus untuk mempertahankan hidupnya. (Prawiroharjo.2009:842)

2.5     ETIOLOGI

a. Kekurangan mengkonsumsi air.

b. Mengkonsumsi Alkohol.

c. Mengkonsumsi air dingin sehabis olahraga.

d. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension).

e. Adanya penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus).

f. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur).

g. Faktor pola makan yang salah dan kurang teratur.

h. Adanya infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid,

asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya

bersamaan dengan radang persendian).

i. Kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh .

j. Terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan

kalsium.

2.6 PATOFISIOLOGI

14

Page 15: Ginjal Pada Kehamilan

Dalam kehamilan terjadi perubahan-perubahan fungsional dan anatomi

ginjal dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik

pada ibu hamil.

      Perubahan Anatomi meliputi :

a. Terdapat peningkatan pembuluh darah dan ruangan interstitial pada ginjal.

b. Ginjal akan memanjang +- 1 cm dan kembali normal setelah melahirkan.

c. Ureter mengalami pemanjangan , melekuk, dan kadang berpindah letak ke

lateral dan akan kembali normal 8-12 mg post partum

d. Hiperplasia dan hipertropi otot dinding ureter dan kaliks, dan berkurangnya

tonus otot saluran kemih karena pengaruh kehamilan.

2.7  MANIFESTASI KLINIK

      Gejala Umum

Gejala 1: Perubahan kencing.

Gejala penyakit ginjal ini berkaitan dengan fungsi ginjal sebagai organ

ekskresi urin, jadi ketika gagal ginjal, urin bisa berubah. Orang yang penyakit ginjal

mungkin harus bangun di malam hari untuk buang air kecil. Urine bisa berbusa atau

bergelembung, dimana frekuensi abnormal (bisa lebih banyak atau lebih sedikit),

biasanya urin pucat atau mungkin mengandung darah (hematuri). Pada penyakit batu

ginjal, terjadi tekanan atau mengalami kesulitan buang air kecil.

Gejala 2: Pembengkakan.

Gagal ginjal tidak mengeluarkan cairan tambahan, yang menumpuk dalam

tubuh menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, kaki, wajah, dan / atau

tangan.

Gejala 3: Kelelahan.

Ginjal sehat membuat erythropoietin hormon yang memberitahu tubuh untuk

membuat pembawa oksigen sel darah merah. Jika gagal ginjal, eritropoietin lebih

sedikit. Dengan lebih sedikit sel darah merah untuk membawa oksigen, otot dan otak

menjadi lelah dengan sangat cepat. Kondisi ini disebut anemia.

15

Page 16: Ginjal Pada Kehamilan

Gejala 4: Mual dan Muntah.

Penumpukan limbah dalam darah (uremia) juga dapat menyebabkan mual

dan muntah. Mual dan muntah menyebabkan kehilangan nafsu makan dapat

menyebabkan penurunan berat badan.

Gejala 5: Sakit/nyeri punggung.

Beberapa orang dengan masalah penyakit ginjal mungkin akan merasa sakit

di bagian belakang atau samping terkait dengan ginjal yang terkena. penyakit ginjal

polikistik, yang menyebabkan besar, kista berisi cairan pada ginjal dan kadang-

kadang hati, dapat menyebabkan rasa sakit.

Gejala gejala lain meliputi:

-          Ruam kulit/gatal,

-          Rasa metalik mulut/napas amonia,

-          Sesak napas,

-          Merasa dingin,

-          Pusing.

2.8     PENATALAKSANAAN

Harus sesering mungkin melakukan kunjungan ANC, dianjurkan ibu harus

melakukan control minimal 2 kali seminggu sampai usia kehamilan 28

minggu atau 7 bulan, dan 1 kali dalam seminggu setelah usia kehamilan

diatas 28 minggu.

Harus juga dilakukan control pada tekanan darah disaat rutin melakukan

control.

Lakukan juga test urin untuk mengetahui ada atau tidaknya kadar protein

dalam urin.

Melakukan skrining untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi pada

saluran kencing.

2.9      PENCEGAHAN

-          Minum air putih yg banyak

16

Page 17: Ginjal Pada Kehamilan

-          Mecuci area vagina dg baik

-          selalu mengosongkan kandung kemih sebelum dan setelah bak

-          Menggunakan celana dr katun

-          Jaga kebersihan vagina dan perineum, serta hindari iritasi.

-          Meningkatkan daya tahan tubuh dg diet yg bergizi.

-          Tidak bekerja terlalu lelah.

BAB III

TINJAUAN KASUS

17

Page 18: Ginjal Pada Kehamilan

ASUHAN KEBIDANAN GINJAL PADA KEHAMILAN

Tanggal / jam : 09-03-2012 / 09.30 WIB

Tempat Praktek : RS. Fauziah, Tulungagung

I.     Pengkajian

Data Subjektif

1.1    Identitas klien

Nama klien : Ny “ N” Nama Suami : Tn “T”

Umur : 22 thn Umur : 24 thn

Suku /kebangsaan : Jawa / WNI Suku /kebangsaa : Jawa /WNI

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : IRT

Penghasilan : - Penghasilan : -

Agama : islam Agama : islam

Alamat : Sidadi Alamat : Sidadi

1.2    Keluhan utama

Ibu mengatakan sering merasa lelah, kadang mual muntah, nafsu makan

berkurang, susah BAK,dan bengkak pada kaki.

1.3    Alasan kunjungan

[ ]Kunjungan pertama

[ √ ]Kunjungan ulang

[ ]Kunjungan rutin

1.4    Riwayat menstruasi

Ibu mengatakan menarche umur 12 tahun, siklus menstruasi 30 hari (teratur,

tidak teratur) lama menstruasi 7 hari tiap bulan, banyaknya darah 3x ganti pembalut,

konsistensi cair, dysmenorhoe tidak ( sebelum, selama, sesudah menstruasi) fiour

18

Page 19: Ginjal Pada Kehamilan

Albus tidak (sebelum, sesudah menstruasi) warna - , bau - , gatal - , HPHT 12-11-

2011. HTP : 19-08-2012.

1.5    Riwayat kehamilan sekarang

Ibu mengatakan hamil yang ke 1 dengan umur kehamilan 4 bulan, hasil test

kehamilan (+) tanggal test - , gerakan anak dirasakan pertama kali sejak umur

kehamilan –, gerak anak sekarang - , selama hamil memeriksakan kehamilannya di

BPS

TM I Berapa kali : 1x

Keluhan : mual, muntah

Terapi : B6 , Vit C 1x1

TM II Berapa kali : 1x

Keluhan : tidak ada keluhan

Terapi : Vit C , Fe,B12 1x1

TM III Berapa kali : -

Keluhan : -

Terapi : -

Imunisasi TT dimana BPS berapa kali 2x tanggal –

Keluhan selama hamil ini tidak ada

Obat – obatan yang dikonsumsi selama hamil B6, Vit C, Fe

Penyuluhan yang dapat menganjurkan untuk tetap makan – makanan bergizi

1.6    Riwayat kehamilan, persalinan, dan Nifas yang lalu

N Keha Persalinan N Anak K

19

Page 20: Ginjal Pada Kehamilan

o

milan ifas

etU

mur

P

enyul-

p

enol

j

enis

T

emp-

P

enyul-

P

enyul-

s

eks

B

B/PB

m

enyusui

H

/M

1

.

Hami

l ini

1.7         Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan ibu mengatakan belum pernah KB

Rencana kontrasepsi yang akan datang ibu belum merencanakan KB

1.8         Riwayat Psikososial

Apakah kehamilan ini diencanakan ibu mengatakan hamil ini direncanakan

Apakah kehamilan ini diharapkan ibu mengatakan hamil ini diharapkan

Harapan terhadap kehamilan sekarang laki – laki / perempuan , BPS , Bidan

Status perkawinan : menikah / tidak menikah

Jumlah perkawinan : 1 kali

Lama menikah : 7 bulan / tahun

Jumalh keluarga yang tinggal serumah : 4 orang

Susunan keluarga yang tinggal serumah

No Jenis kelamin UmurHub.

keluarga

pendidika

npekerjaan Ket.

20

Page 21: Ginjal Pada Kehamilan

1.

2.

3.

4.

49 th

47 th

24 th

18 th

Ayah

Ibu

Suami

Adik

-

-

SMU

SMU

Swasta

IRT

Swasta

Pelajar

-

-

-

-

1.9         Riwayat Kesehatan keluarga

a) Keturunan kembar : ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada keturunan

Dari pihak siapa : kembar dari pihak manapun

b) Penyakit keturunan: ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit

Dari pihak siapa : keturunan (DM,HT,Asma) dari pihak manapun

c) Penyakit lain : ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit

Jenis penyakit : yang berpengaruh pada kehamilan (jantung)

Yang menderita : dari pihak manapun

1.10 Riwayat kesehatan yang lalu

Penyakit menahun : ibu mengatakan memiliki penyakit menahun (GGK)

Penyakit menurun : ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun

(HT,DM,Asma)

Penyakit menular : ibu mengatakan dalam keluarga terdapat keluarga yang

menderita Hepatitis.

1.11     Latar belakang sosial budaya dan dukungan keluarga

Kebiasaan / upacara adat istiadat saat hamil ibu mengatakan ada , contoh : 3

bulanan

Kebiasaan keluarga yang menghambat ibu mengatakan tidak ada

Kebiasaan keluarga yang menunjang ibu mengatakan ada , contoh : selamatan

21

Page 22: Ginjal Pada Kehamilan

Dukungan dari suami, suami mendukung dan senang atas kehamilan ini

Dukungan dari keluarga yang lain , ibu mengatakan keluarga sangat mendukung.

1.12     Pola kebiasan sehari – hari

a)      Pola nutrisi

Selama hamil : 3x sehari porsi sedang (nasi, lauk, sayur) minum ± 6 gls/hari (air

putih)

Sebelum hamil : 3x sehari porsi sedang (nasi, lauk, sayur) minum ± 6 gls /hari (air

putih)

Masalah yang dirasakan : mual muntah.

b)      Pola Eliminasi

Selama hamil : BAB 1x sehari (padat, kuning) BAK ± 3x/ hari (kuning, bau khas)

Sebelum hamil : BAB 1x sehari (lunak, kuning ) BAK ± 2x/ hari (kuning, bau khas)

Masalah yang dirasakan : susah BAK

c)      Pola istirahat

Selama hamil : Malam ± 9 jam, siang ± 2 jam

Sebelum hamil : Malam ± 7 jam, siang ± 1 jam

Masalah yang dirasakan : tidak ada.

d)     Pola aktivitas

Selama hamil : IRT + pekerjaan rumah dibantu kelarga dari suami

Sebelum hamil : IRT

Masalah yang dirasakan : tidak ada

e)      Pola seksualitas

Selama hamil : ± 1x seminggu

Sebelum hamil : ± 2x seminggu

Masalah yang dirasakan : tidak ada

f)       Perilaku kesehatan

Penggunaan obat – obatan/ alkohol / jamu / rokok / sirih dll sebelum hamil tidak

Penggunaan obat / alkohol / jamu / rokok / sirih dll selama hamil tidak.

22

Page 23: Ginjal Pada Kehamilan

Lain – lain mandi 2x1, gosok gigi 2x1, ganti baju 2x1, keramas 2x dalam

seminggu.

Data objektif

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

Keadaan emosional : stabil

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Suhu : 36,80 C

Nadi : 84x/ menit

Respirasi : 22x/ menit

Tinggi badan : 162 cm

Berat badan : (sebelum) 46 kg (sesudah) 49 kg

LILA : 23,5 cm

Pemeriksaan khusus

a.       Inspensi

Kepala Warna rambut : hitam

Rontok : tidak rontok

Benjolan : tidak ada benjolan

Ketombe : tidak ada ketombe

Muka Cloasma gravidarum : tidak ada

Mata Konjungtiva : merah muda

Sklera : kuning

Hidung Bentuk : simetris

Sekret : tidak ada

Polip : tidak ada

Kebersihan : bersih

23

Page 24: Ginjal Pada Kehamilan

Mulut dan gigi Hipersalivasi : tidak

Gigi : tidak ada caries

Gusi : merah muda

Stomatitis : tidak ada

Bibir : lembab

Lidah : bersih

Telinga Bentuk : simetris

Serumen : tidak ada

Kebersihan : bersih

Leher Pembesaran vena jugularis : tidak

Pembesaran kelenjar thyroid: tidak

Axilla pembesaran kelenjar limfe : tidak

Kebersihan : bersih

Payudara Bentuk : simetris

Pembesaran : normal

Hiperpigmentasi : + pada areola

Papila mamae : menonjol +/+

Benjolan / tumor : tidak ada -/-

Keluaran : colostrom -/-

Kebersihan : bersih

Perut pembesaran : sesuai UK

Striae : livide

Linea : Nigra

Luka parut : tidak ada

Pembesaran lien / liver : tidak ada

Punggung posisi tulang belakang : tidak ada

Anogenital vulva dan vagina : tidak dikaji

Luka parut : tidak dikaji

Varices : tidak dikaji

24

Page 25: Ginjal Pada Kehamilan

Oedem : tidak dikaji

Keluaran : tidak dikaji

Kelainan : tidak dikaji

Hemoroid : tidak dikaji

Kebersihan : tidak dikaji

Ekstremitas Oedema : kaki

atas/ bawah varices : tidak ada

simetris : -

2. Palpasi

Leher pembesaran vena jugularis : tidak ada pembesaran

Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran

Payudara benjolan / tumor : tidak ada

Keluaran :colostrom - /-

Perut pembesaran lien / liver : tidak ada

Leopold 1 : Pertengahan antara simp – pusat

Nyeri tekan pada perut bagian

kanan.

Leopold 2 : balotement (+)

Leopold 3 : -

Leopold 4 : -

TFU Mc.donald : -

TBJ : -

Ekstremitas oedema : kaki

3. Auskultasi

Puncum maximum : tidak dikaji

Tempat : tidak dikaji

Frekuensi : tidak dikaji

Teratur / tidak : tidak dikaji

25

Page 26: Ginjal Pada Kehamilan

4. Perkusi

Reflek patela : +/+

Pelvimetri klinis

-     Protorium : tidak dikaji

-     Linea inominata : tidak dikaji

-     Conjungata vera : tidak dikaji

-     Dinding samping : tidak dikaji

-     Sakrum : tidak dikaji

-     Spina ischiadika : tidak dikaji

-     Os cocygis : tidak dikaji

-     Arkus pubis : tidak dikaji

Pemeriksaan panggul luar

-     Distantia spinarum : tidak dikaji

-     Distantia cristarum : tidak dikaji

-     Konjugata externa : tidak dikaji

-     Lingkar panggul : tidak dikaji

-     Distantia tuberum : tidak dikaji

Pemeriksaa laboratorium

-     Darah HB : tidak dikaji

Gol. Darah : tidak dikaji

WR : tidak dikaji

VDRL : tidak dikaji

-     Urine protein : tidak dikaji

Reduksi : tidak dikaji

Pemeriksaan penunjang lain

-     USG : tidak dikaji

-     NST : tidak dikaji

-     Rotgent foto : tidak dikaji

26

Page 27: Ginjal Pada Kehamilan

Kesimpulan

Ny “N” G1Poooo UK 16 6/7 mgg balotement (+) kesan jalan lahir

normal, KU ibu baik dengan gagal ginjal kronik.

II). Interpretasi data dasar

Tanggal : 09-03-2012 /jam 10.00

Ds : - Ibu mengatakan sering mual muntah

-       Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian kanan.

-       Ibu mengatakan hamil anak pertama

-       Ibu mengatakan haid terakhir pada tanggal 12 november 2011

DO : HPL = 19-08-2012 * Inspeksi

KU = baik - Muka : cloasma (-)

Kesadaran = composmentis - Mata : konjungtiva merah muda

Keadaan emosional = stabil sklera kuning

TD = 110/80 mmgHg - payudara : hiperpigmentasi (+/+) menonjol

(+/+)

S = 36,80C - perut : strie livide dan linea nigra

N = 84x/ menit * Palpasi

RR = 22x / menit - L I = Pertengahan Pst – Px

BB = 49 Kg balotemen (+)

TB = 162cm

Lila = 23,5 cm

III) Antisipasi masalah potensial

Persalinan preterm, Abortus, Infeksi vertikal ke bayi saat persalinan,

IUGR.

IV). Identifikasi kebutuhan segera

Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lain

27

Page 28: Ginjal Pada Kehamilan

V). Intervensi

(Tanggal 09-03-2012, jam 10.30)

Tujuan : ibu dapat melewati kehamilan TM II dengan lancar

KH : - KU : baik

-     Kesadaran : composmentis

-     TTV

TD : 110/70 – 130/90 mmHg

N : 80 – 100 x/Menit

S : 36,5 – 37, 50C

RR : 16 – 25x /menit

-     Kehamilan dapat dipertahankan dan tidak terganggu

Intervensi

1) Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga

R : Dengan pendekatan terapeutik, dapat memudahkan tenaga kesehatan

bekerjasama dengan klien dan keluarga.

2) Jelaskan hasil pemeriksaan pd klien dan keluarganya tentang hasil

pemeriksaan

R : Penambahan pengetahuan tentang kedaan Klien & keluarga ,px

kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.

3) Lakukan kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis lain dalam

pemberian terapi, tindakan dan pemeriksaan laboratorim ulang

R : Penyakit ditangani oleh tenaga yang berkompeten

4) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup

R : Dengan istirahat, dapat meniapkan kondisi ibu dalam proses kehamilan

TM II dan persalinan nanti.

5) Berikan diit tinggi karbohidrat, rendah natrium, dan protein cukup.

R : Glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi,

sedangkan natrium akan membebani kerja ginjal.

6) Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang rencana persalinan

28

Page 29: Ginjal Pada Kehamilan

R : Memberikan inform choice

7) Anjurkan ibu untuk makan bergizi dan minum Fe setiap hari

R : Dengan makan bergizi dan minum Fe rutin, dapat mengurasi resiko

terjadinya kecacatan dan komplikasi persalinan.

8) Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

R : Dengan menjaga kebersihan, maka ibu dapat terhindar dari resiko infeksi

jamur

9) Anjurkan ibu untuk segera datang bila terjadi keluhan

R : Dengan pemeriksaan, dapat mengetahui keadaan dan tumbuh kembang

janin serta untuk mendeteksi secara dini adanya komplikasi.

VI) Implementasi

1)   Melakukan pendekatan terapeutik kepada klien

-       Menjalin hubungan baik

-       Saling menghormati

2)   Menjelaskan hasil pemeriksaan pd klien dan keluarganya tentang hasil

pemeriksaan

3)   Melakukan kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis lain dalam

pemberian terapi, tindakan dan pemeriksaan laboratorim ulang

4)   Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.

-       Siang ± 1 – 2 jam

-       Malam ± 8 – 9 jam

5)   Memberikan diit tinggi karbohidrat, rendah natrium, dan protein cukup.

6)   Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang rencana persalinan

7)   Menganjurkan ibu untuk makan bergizi an rutin minum Fe

-       Makan ± 1 hari 3x dengan gizi seimbang

-       Fe minimal 1 hari 1 tablet

8)   Menganjurkan ibu untuk menjaga personel hugien

-       Mandi ± 2 – 3x dalam 1 hari

29

Page 30: Ginjal Pada Kehamilan

-       Rutin ganti pakaian dalam terutama ketika basah

-       Keramas minimal 1x dalam seminggu

9)   Menyarankan ibu untuk segera datang bila ada keluhan

-       Periksa ± 1 bulan 1 kali selama TM II

VII) Evaluasi

S : - Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan

-       Ibu mengatakan akan berusaha menerapkan penjelasan

O : - Ibu tampak faham dan mengerti

- Ibu mampu menjawab pertanyaan dari tenaga kesehatan

A : Ny”N” GIPoooo UK 16 5/7 mgg dengan gagal ginjal kronik

P : - Anjurkan ibu untuk istirahat cukup

-          Anjurkan ibu untuk makan bergizi

-          Anjurkan ibu untuk rutin minum Fe

-          Anjurkan ibu untuk segera datang bila ada keluhan

BAB IV

PENUTUP

30

Page 31: Ginjal Pada Kehamilan

4.1 KESIMPULAN

Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan

homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia. (Mary

Baradero, 2008 : 1)

Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomik

ginjal dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik

dan hasil pemeriksaan laboratorium.. Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 cm dan

kembali normal setelah melahirkan. Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk

dan kadang berpindah letak ke lateral dan akan kembali normal 8-12 minggu setelah

melahirkan. (Prawirohardjo. 2009: 830)

Perubahan fisiologik penting yang timbul pada ginjal selama kehamilan

antara lain :

Peningkatan aliran plasma renal (Renal Plasma Flow/RPF)

Peningkatan tingkat filtrasi glomerulus. (glomerular Filtration

Rate/GFR)

Perubahan reabsorbsi glukosa, sodium, asam amino, dan asam urat

tubular.

Klirens kreatinin endogen merupakan cara utama untuk menilai GFR pada

perempuan yang tidak hamil, juga bermanfaat dalam mengevaluasi ginjal pada

perempuan hamil. Batas normal terendah selama kehamilan mencapai 30% di atas

kadar normal pada perempuan tidak hamil.

Macam-macam Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih yang Menyertai

Kehamilan antara lain ; Infeksi Saluran Kemih (ISK), Bakteriuria dalam Kehamilan,

Sistitis, Pielonefritis, Glomerulonefritis akut, Glomerulonefritis kronika, Sindroma

nefrotik ( nefrosis ), Gagal ginjal akut ( accut renal failure ), Batu Ginjal

( Nefrolitiasis) dan Saluran Kemih ( Urotiliasis ), Ginjal Polikistik, Tuberkolisis

Ginjal, Kehamilan pascanefrektomi, dan Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal. Ibu

dengan penyakit-penyakit tersebut menyertai kehamilan memerlukan penanganan

khusus.

31

Page 32: Ginjal Pada Kehamilan

4.2 SARAN

Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya lebih komprehensif dalam

melaksanakan asuhan kebidanan dan mampu memberikan pelayanan kebidanan

dengan menggunakan asuhan sesuai prosedur.

Pasien khususnya ibu sebaiknya mengetahui bagaimana penatalaksanaan

dari masalah yang dihadapi pada dirinya serta mendukung dan berperan aktif dalam

asuhan kebidanan yang diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal. Jakarta : EGC

32

Page 33: Ginjal Pada Kehamilan

Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika

Nugraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Prawirohardjo Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

33