laporan resmi geomorfo

7/23/2019 LAPORAN RESMI GEOMORFO

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-geomorfo 1/45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari pelajaran geologi ya itu ilmu yang mempelajari tentang bumi maka laporan

ini di buat untuk memperdalam ilmu geologi, isi laporan ini adalah Geomorfologi yang

merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam dan proses yang

membentuknya. Para ahli geomorfologi mencoba untuk memahami kenapa sebuah

bentang alam terlihat seperti itu, untuk memahami sejarah dan dinamika bentang alam,

dan memprediksikan perubahan di masa depan dengan menggunakan kombinasi

pengamatan lapangan, percobaan dan modeling.

Maksud dan Tuuan

Maksud dari penyusunan laporan ini sebagai syarat kelulusan dari pratikum

geomorfologi sekolah tinggi teknologi nasional (STTNS!

Tujuan dari pembuatan makala ini adalah para pembaca dan pembuat dapat lebih

mengerti dan memahami tentang geomorfologi

1.! letak dan kesam"ai#an daera$

Lokasi "egamatan 1

Pada loksi pengamatan yang pertama di tenukan "umuk pasir yang terletak di

pantai parang kusumo, kecamatan imogiri, kabupaten bantul, yogyakarta. "umuk pasir

dangan bentang alam eolian (konstruksi!, endapan pasir halus, di sekitar gumuk pasir

lerdapat bentang alam yang berbeda ya itu merin dan struktural.

1



Lokasi "engamatan !

Pada lokasi pengamatan yang kedua terdapat bentang alam struktural dan di

temukan Singkapan batuan #ulkanik breaksi pasir tufaan, lokasi dusun lanteng satu, desa

selopamioro, kabupaten batul, yogyakarta. Dengan bentang alam struktural. Dengan

morfologi berada di pinggir jalan dengan #egetasi pohon jati dan jagung dengan titik

kordinat S $ %&% ') *',+ - $ %% /') ,'

Lokasi "engamatan %

Pada lokasi pengamatan yang ketiga berada di "oa gajah lokasi lemahbang, desa

mangunan kecamatan dilingo, yogyakarta.terdapat betang alam ekso kars dan endo kars,

pada titik kordinat S $ %&%

*) ', - $ %%

/)/*,* terdapat bentang alam eksikar dengan adanya singkapan batugamping non klastik #ormasi 0onosari dan dengan

dikelilingi #egetasi pohon jati .pada jarak %% meter ke arah N$/% terdapat perbedaan

batuan yaitu terdapat batu gamping klastik yang mempunyai fosil pelecypoda #ormasi

oyo . saat didalam goa gajah terdapat bentang alam kars ( endo kars!. Di sebut endo kars

karena adanya morfologi di ba0ah permukaan, dengan proses pelapukan media

terobosan, tetesan air, aliran air yang mengikis tubuh batuan yang mudah larut dengan air

dan membentuk lubang pada kars tersebut.

2



BAB II

DA&A' TE('I

/. 1-NTN" 2M -324N

1entang alam eloian merupan bentang alam yang terbentuk karena akti#itas

angin. 1entang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir yang mempunyai curah

hujan rata rata /cm5tahun dengan takanan udara tinggi dan udara sangat panas dan

kering.

Di daerah ini, proses pembentukan yang terjadi pada umumnya meliputi proses

pengikisan oleh angin dan proses sedimentasi. Proses sedimentasi (pengendapan! oleh

angin ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu $

1. Dune

merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh hembusan

angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan dan kecepatan angin,

bentuk dari permukaan dan adanya rintangan. Dune memiliki berbagai macam tipe,

yaitu $

6 Star dune

dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu pada satu titik.

6 Trans#erse dune

dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.

3



6 1archan

bukit pasir lengkung bertanduk.

2. Loess

merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material6material halus.

7embusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan oleh

angin dinamakan deflasi. 1entuk erosi dari angin berupa lubang6lubang hasil tiupan angin

( blo0 holes !. 1entuk sisa dari erosi angin di antaranya berupa batu jamur ( pedestal

rocks ! dan bentuk hasil endapannya berupa bukit6bukit pasir ( sand dunes ! dan endapanlebih halus dari pasir ( loess !.

Proses Ter)entukn#a La$an Aeolian

A. Pengikisan ole$ Angin

ngin mengikis permukaan bumi melalui deflasi, eddy turbulensi, dan abrasi.

1. Deflasi *deflation+

Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang memba0a materi batuan,

baik berupa debu halus, pasir, maupun materi yang kasar dan berat. Proses ini sering

terjadi di daerah yang merupakan tempat terkumpulnya pasir, misalnya di basin kecil atau

pada bukit pasir. Deflasi cenderung menyebabkan terbentuknyaa formasi6formasi baru di

daerah depresi. Dibandingkan dengan erosi air atau sungai keadaannya berla0anan, erosi

air di daerah yang berelief tinggi sangat kuat, sebaliknya erosi angin5deflasi di daerah

cekungan5basin sangat kuat.

4

http://us.123rf.com/400wm/400/400/andresr/andresr1204/andresr120400362/13287216-woman-exploring-inside-a-cave-at-the-grand-canyon.jpg


http://www.sciencephoto.com/image/173439/530wm/E4600330-Rock_pedestal-SPL.jpg


http://www.laserdesign.com/upload/images/sand-dunes.jpg

http://www.backyardnature.net/n/12/120513l_.jpg

















Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan mengalami pencucian dan

kemudian diba0a ke tempat yang kebih rendah. Materi yang diendapkan tersebut pada

umumnya berupa butiran halus sehinnga mudah menglami deflasi.

!. ,orasi *corrasion+

8orasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang sangat

luas. "erakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah. 4ni terjadi karena angin

tidak dapat mengangkut pasir ke tempat yang lebih tinggi lagi.

1erdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan $a. Polishing dan pitting

"erakan angin yang memba0a5disertai pasir disebut dengan polishing. "erakan

angin yang memba0a pasir mempunyai kemampuan untuk melubangi batuan,

kemampuan untuk melubangi batuan ini disebut dengan pitting . b. Grooving dan shaping

1atuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan terus

mengalami proses pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan dalam.

Proses melubangi secara terus6menerus sehingga menjadi lubang yang besar dan dalam

disebut dengan grooving .

1atuan yang berlubang6lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi pecah6pecah

dan berkeping6keping. Proses terjadinya pecahan dan keping6keping ini disebut shaping.

c. Faceting

1atuan yang telah berkeping6keping berubah menjadi lebih kecil lagi. Proses

perubahan batuan menjadi bagian lebih kecil disebut dengan faceting .

8ecepatan korasi terhadap massa batuan di daerah kering sangat tergantung dari tingkat

kekerasan batuan dan kekuatan angin itu sendiri.

B. Pengangkutan ole$ Angin

Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi6materi halus,

misalnya debu. Materi yang halus ini akan diterbangkan angin sampai ke tempat yang

cukup jauh. dapun jenis6jenis gerakan pengangkutan materi oleh angin adalah$

5



1. &us"ensi *suspension+

Merupakan gerakan #ertikal tiupan angin yang mampu mengangkut materi6materi

halus ke tempat yang lebih jauh. "erakan ini tidak besar peranannya dalam mengangkut

pasir karena kemampuan mengangkut ke atas sangnt terbatas.Pada saat angin mengangkut debu kadang6kadang disertai dengan gerakan turbuler.

8ecepatan angin tidak selalu tetap tetapi selalu mengalami #ariasi periode yang pendek

sehingga menyebabkan adanya tekanan angin. Tekanan angin ini menyebabkan udara

berputar ke segala arah, putaran udara ke segala arah inilah yang dapat menyebabkan

terjadinya gerakan suspensi.

!. &altasi *saltation+

9aitu gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh tabrakan dan

pantulan angin yang bermuatan pasir. "erakan saltasi secara langsung disebabkan

tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup angin pada umumnya mempunyai

gerakan saltasi.

%. 'a#a"an "ermukaan *surface crep+

"erakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran oleh

gerakan saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara teratur, tetapi kadang6

kadang juga tersebar menjadi pecahan6pecahan di atas tempat jatuhnya pasir. 3leh karena

benturan ini gerakan materi butiran menjadi lambat yang selanjutnya menjadi rayapan

permukaan.8adang6kadang angin yang mengangkut debu atau pasir bergerak berputar

seperti spiral, gerakan seperti ini disebut dengan badai debu.

-. Pengenda"an ole$ Angin

Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terba0a angin tadi jatuh

setelah gerakan menjadi lambat. Selain karena kecepatan yang menjadi lambat,

pengendapan juga dapat terjadi karena butiran yang terba0a oleh angin mengalami

benturan terhadap permukaan kejadian ini sebagai hasil dari proses saltasi dan rayapan

tanah. pabila butiran tersebut tidak membentur permukaan dan terus terba0a angin,

maka butiran tersebut akan mengalami gerakan sepanjang permukaan hingga menemukan

tempat mengendap, pada umumnya tempat pemberhentian tersebut berupa cekungan.

1entuk endapan dari proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang. Setelah

mengendap butiran6butirabn tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang baru.

6



Bentuk La$an Hasil Aeolian

A. Bentuk La$an Hasil Erosi Angin

. Desert pavement (pebble armor)

yaitu permukaan yang terdiri atas batuan kerikil dan kerakal di daerah gurun, sebagai

akibat bahan6bahan halus mengalami deflasi.

/. Blow out ,

7



cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi hasil pelapukan di

permukaan yang berukuran halus.

+. Ventifact

permukaan batuan yang menjadi rata karena korasi, terutama yang berukuran halus (debu

dan liat!yang terba0a oleh angin.

'. Dreikanter,

8



seperti ventifact tetapi bentuknya piramida karena arah angin berubah6ubah (dari tiga

sisi!.

*. Groove

merupakan alur6alur memanjang pada permukaan batuan karena erosi angin.

. Yardang

9



merupakan pegunungan memanjang dan paralel (tinggi: %m, panjang 6%%m !

berkembang di daerah bebatuan lunak.

-onto$ dari )entang alam karena erosi angin #aitu gumuk "asir .

"umuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin.

"umuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama,

kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir6butir berukuran pasir, dan

permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid

(kering!. "umuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. ;ika tidak

ada stabilisasi oleh #egetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin berhembus,

hal ini karena butir6butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. "erakan gumuk

pasir pada umumnya kurang dari +% meter5tahun. 1entuk gumuk pasir bermacam6macam

tergantung pada faktor6faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan

keadaan #egetasi. 1entuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang

(trans#erse!, sabit (barchan!, parabola (parabolic!, dan memanjang (longitudinal dune!.

Secara global gumuk pasir merupakan bentuk lahan bentukan asal proses angin (aeolian!.

1entuk lahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi

persyaratan sebagai berikut $

a. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak.

10



b. danya periode kering yang panjang dan tegas.

c. danya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut.

d. "erakan angin tidak banyak terhalang oleh #egetasi maupun obyek lain.

Morfologi

Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes (terbentuk tanpa

adanya suatu penghalang! dan impedeed Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu

penghalang.

da beberapa tipe gumuk pasir$

."umuk Pasir Tipe 1archan (barchanoid dunes!

"umuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah

yang tidak memiliki barrier. 1esarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin

lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin,

sehingga apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. 8etinggian gumuk pasir

barchan umumnya antara * <* meter. "umuk pasir ini merupakan perkembangan,

karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga

terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai

dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.

1. "umuk Pasir Melintang (trans#erse dune!

11



"umuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak

cadangan pasirnya. 1entuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus

terhadap arah angin. 0alnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian

karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi

sebuah koloni. "umuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan

pasirnya berkurang.

12



=."umuk Pasir Parabolik

"umuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang

membedakan adalah arah angin. "umuk pasir parabolic arahnya berhadapan dengan

datangnya angin. 0alnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan

melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus

oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin

curam.

D. "umuk Pasir Memanjang (linear dune!

"umuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar

satu sama lain. rah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. "umuk

pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara

13



bentukan gumuk pasir a0al, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi

sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang.

-."umuk Pasir 1intang (star dune!

"umuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin

dengan berbagai arah yang bertumbukan. 1entukan a0alnya merupakan sebuah bukit dan

disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan

pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan

terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. 1entuk seperti ini akan hilang setelah

terbentuknya bentukan baru disekitarnya.

/./ 1-NTN" 2M ST>?8T?>2

1entang alam struktural merupakan kenampakan morfologi yang

pembentukannya dikontrol sepenuhnya oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan.

struktur yg dominan merupakan struktur sekunder, atau struktur yg terbentuk setelah

batuannya ada. struktur/ ini dapat berupa sesar, lipatan dan kekar.

8enampakan pada peta topografi yang dapat digunakan untuk interpretasi daerah tersebut

adalah merupakan bentang alam struktural antara lain $

14



. Pola Penyaluran

pola < pola khusus yang ada pada daerah menunjukan adanya struktur yg bekerja pada

daerah tersebut, smisal sungai yg membelok tiba/, atau adanya pola trellis dan sub

dendritik.

/. lineament

lineament atau pola kelurusan dlm hal ini dpt ditunjukkan dari penampakan punggungan

(ridge!, lembah, bukit, yg bisa di interpretasikan adanya struktur geologi yg bekerja.

+. bentuk bukit , lembah

'. perubahan aliran sungai

15



1. Macam < macam 1entang lam Struktural

• Struktur Mendatar dibagi menjadi / , yaitu $

dataran rendah ( % < *%% kaki!

dataran tinggi (@*%% kaki!

Pada daerah yang berstadia tua, dijumpai kenampakan bukit sisa, yang berupa

messa dan butte. 9ang membedakan kedua morfologi itu adalah messa memiliki ukuran

yg lebih luas dari butte.

1utte berasal dari bahasa perancis yang memiliki arti Abukit kecil. 1ukit kecil

yang dimaksud adalah bukit yang terpencil, memiliki sisi yang terjal, butte sangat

mencolok akibat dari terpencilnya bukit itu berada, biasanya dia berada dalam udara yang

kering, umumnya datar berlapis6lapis karena 1utte merupakan hasil dari sedimentasi,

butte memiliki jenis batuan yang resisten sehingga bute tahan terhadap erosi, hute

memiliki lereng yang curam. Pada badan butte ditemukan hasil dari sayatan6sayatan hasil

erosi. 1utte memiliki suatu karakter yang sama dengan messa karena memiliki proses

pembentukan yang sama, namun memiliki suatu ciri yang membedakan, perbedaan itu

antara lain adalah sebagai berikut.

P->1-D

N1?TT- M-S

8-T4N""4

NTinggi >endah

16



2?S

DT>N

PD

P?N=8

Sempit 2uas (lebar!

24N624N

1utte memiliki bentuk

yang lebih ramping

karena memiliki luas

permukaan puncak

yang kecil namun

tingginya lebih dari

mesa

<

1utte terbentuk akibat erosi dan pelapukan, dimana pada mulanya terangkatnya

permukaan oleh proses tektonik. Munculnya permukaan yang memiliki berbagai jenis

batuan tersebut, membuat terjadinya suatu roses diferensiasi batuan, adanya batuan yang

tidak resisten, sehingga batuan yang tidak resisten itu tererosi oleh angin maupun

terlapukan. Sehingga pada akhirnya batuan yang tidak resisten tersebut hilang dan sampai

pada batuan yang resisten, dimana batuan yang resisten membentuk suatu bukit kecil

yang menjulang tinggi dengan luas yang kecil.

• Struktur Miring

cuesta $ memiliki scarp slope yang lebih curam sedangkan dip slopenya relatif landai

pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri. sudut lerengnya kurang dari +%

derajat

hogback $ sudut antara kedua sisi relatif sama, kira/ lebih dar +% derajat , scarp slope dan

dip slope hampir sama sehingga terlihat simetri.

17



• Struktur lipatan

struktur antiklin dan sinklin 2ipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang

mekanismenya disebabkan dua proses, yaitu bending ( melengkung ! dan bucking

( melipat !. Pada gejala bucking gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,

sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan

lapisan. (hill B*+!

antiklin dan sinklin menunjam

• struktur patahan

morfologi dapat berupa triangular facet

18



Triangular facet merupakan salahsatu penampakan oleh proses bentang alam struktural.

Dimana dicirikan adanya aliran6aliran air pada suatu bidang miring, dimana aliran

tersebut membentuk segitiga.

Proses dimana terjadinya suatu struktur aliran seperti itu diakibatkan oleh a0al mula

terkbentuknya suatu bidang miringa dimana pada permukaan bidang miring tersebut

adanya garis gerus akibat proses sesar. "erus hasil sesar itu merupakan saluran bagi air

untuk mengalir. kibat adanya aliran air terjadinya pengikisan dan terbentuknya suatu

aliran yang akhirnya membentuk kenampakan segitiga.

Dalam morfologi ini terbentuknya pola penyaluran distribusi, sehingga dari pusat

menyebar sehingga akibat aliran air yang membetuk seperti gambaran garis membentuk

segitiga.

/.+ 1-NTN" 2M 8>S

19



8arst adalah istilah dalam bahasa ;erman yang diambil dari istilah Slo#enian

kuno yang berarti topografi hasil pelarutan (solution topography! (1lomm,B&B!.

Menurut ;enning (B&, dalam 1lomm B&!, topografi karst didefinisikan sebagai lahan

dengan relief dan pola penyaluran yang aneh, berkembang pada batuan yang mudah larut

(memiliki derajat kelarutan yang tinggi! pada air alam dan dijumpai pada semua tempat

pada lahan tersebut. Clint dan Skinner (B&&! mendefinisikan topography karst sebagai

daerah yang berbatuan yang mudah larut dengan surupan (sink ! dan gua yang

berkombinasi membentukk topografi yang aneh (peculiartopography! dan dicirikan oleh

adanya lembah kecil, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba6tiba masuk

kedalam tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar.

1erdasarkan kedua definisi diatas maka dapat ditetapkan suatu pengertian

tentang topografi karst yaitu $ ASuatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan

litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran yang

tidak teratur, aliran sungainya secara tiba6tiba masuk kedalam tanah dan meninggalkan

lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain sebagai mata air yang besar.

Caktor6faktor yang Mempengaruhi 1entang lam 8arst$

! Caktor Cisik

Caktor fisik yang mempengaruhi pembentukan topografi karst meliputi ketebalan

batugamping, porositas dan permeabilitas batugamping serta intensitas struktur (kekar!

yang mengenai batuan tersebut.

• 8etebalan 1atugamping

Menurut on -ngeln, batuan mudah larut (dalam hal ini batugamping! yang baik

untuk perkembangan topografi karst harus tebal. 1atugamping tersebut daEat masif atau

terdiri dari beberapa lapisan yang membentuk satu unit batuan yang tebal, sehingga

mampu menampilkan topografi karst sebelum batuan tersebut habis terlarutkan dan

tererosi. >itter (B&F! mengemukakan bah0a batugamping yang berlapis (meskipun

membentuk satu unit yang tebal!, tidak sebaik batugamping yang massif dan tebal dalam

pembentukan topografi karst ini. 7al ini dikarenakan material sukar larut dan lempung

yang terkonsentrasi pada bidang perlapisan akan mengurangi kebebasan sirkulasi air

untuk menmbus seluruh lapisan. Sebaliknya pada batugamping yang massif, sirkulasi air

akan berjalan lancer sehingga mempermudah terjadinya proses karstifikasi.

20



• Porositas dan Permeabilitas

8edua hal ini berpengaruh terhadap sirkulasi air dalam batuan. Menurut >itter

(B&F!, porositas primer ditentukan oleh tekstur batuan dan berkurang oleh proses

sementasi, rekristaslisasi dan penggantian mineral (missal dolomitisasi! sehingga

porositas primer tidak begitu berpengaruh terhadap proses karstifikasi. Sebaliknya

dengan porositas sekunder yang biasanya terbentuk oleh adanya retakan atau pelarutan

dalam batuan. Porositas (baik primer maupun sekunder! biasanya mempengaruhi

permeabilitas yaitu kemampuan batuan batuan untuk melalukan air. Disamping itu

permeabilitas juga dipengaruhi oleh adanya kekar yang saling berhubungan dalam

batuan. Semakin besar permeabilitas suatu batuan maka sirkulasi air akan berjalan

semakin lancer sehingga proses karstifikasi akan semakin intensif.

• 4ntesitas Struktur Terhadap 1atuan

4ntersitas struktur terutama kekar sangat berpengaruh terhadap proses karstifikasi.

Disamping kekar dapat mempertinggi permeabilitas batuan, Gona kekar merupakan Gona

yang lemah yang mudah mengalami pelarutan dan erosi sehingga dengan adanya kekar

dalam batuan proses pelarutan dan erosi berjalan intensif. >itter (B&F! mengemukakan

bah0a kekar biasanya terbentuk dengan pola tertentu dan berpasangan (kekar gerus!, tiap

pasang membentuk sudut antara &%H sampai B%H dan mereka saling berhubungan. 7al

inilah yang menyebabkan kekar dapat mempertinggi porositas dan permeabilitas

sekaligus sebagai Gona lemah yang menyebabakan proses pelarutan dan erosi berjalan

lebih intensif. pabila intensitas pengkekaran sangat tinggi maka batuan menjadi mudah

hancur atau tidak memiliki kekauatan yang cukup. Disamping itu permeabilitas mejadi

sangat tingi sehingga 0aktu sentuh batuan dan air sangat cepat. 7al ini menghambat

proses kartifikasi (>itter, B&F!. danya control struktur dalam pembentukan topografi

karst ini diberikan contoh pada pembentukan gua.

21



Sketsa Goa oleh ekar

/! Caktor 8imia Caktor kimia0i yang berpengaruh dalam proses karstifikasi adalah

kondisi kimia batuan dan kondisi kimia media pelarut.

• 8ondisi 8imia 1atuan

8ondisi kimia batuan yang dimaksud adalah komposisi dan sifat kimia

(kelarutannya!.

Secara umum berdasarkan komposisinya batugamping dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kelompok, tetapi sesuai dengan namanya, batugamping sedikitnya mengnadung

*%I mineral karbonat ynag umumnya berupa kalsit (=a=3+!. Dua jenis mineral karbonat

yang umum ada pada batugamping adalah kalsit dan dolomite (S0eeting, B&+ dalam

>itter, B&F!. Menurut 2eigton dan PendeJtel (B/ dalam >itter, B&F!, bila batuan

mengandung mineral dolomite lebih dari *%I maka batuannya disebut dolomite dan bila

batuannya mengandung mineral kalsit lebih dari *%I maka batuannya disebut

batugamping. 1atugamping inilah yang mempunyai kecenderungan untuk membentuk

topografi karst.

• 8ondisi 8imia Media Pelarut

Media pelarut dalam proses karstifikasi adalah air alam (natural 0ater! (;ehning, B&

ide 1loom, B&B!. 8ondisi kimia0i media pelarut ini sangat berpangaruh pada proses

karstifikasi. Clint dan Skinner (B&B! mengemukakan bah0a kalsit sangat sulit lartu

dalam air murni, akan tetapi ia akan larut dalam air yang mengandung asam. Dialam, air

22



hujan akan mengikat karbondioksida (=3/! dari udara dan dari tanah disekitarnya

membentuk air 5larutan yang bersifat asam yaitu asam karbonat (7/=3+!. 2arutan inilah

yang akan melarutkan batugamping. Dengan demikian bah0a sifat kimia0i media pelarut

sangat dipengaruhi oleh banyaknya karbondioksida yang diikatnya. Disamping

membentuk larutan asam, karbondioksida didalam air akan meningkatkan tekanan parsial

=3/ dalam larutan tersebut. Tekanan parsial =3/ yang tinggi dalam larutan akan

mempertinggi kemampuan larutan untuk melarutkan kalsit.bloom (B&B! menyebutkan

bah0a tekanan parsial =3/ pada air yang mengandung udara (aerated aKueous! hanya +%

pa dan =a=3+ yang dapat dilarutkannya kurang lebih hanya + mg5lt, tetapi pada kondisi

tidak ada udara (anaerobic! tekanan parsial =3/ meningkat sampai +% 8pa dan

=a=3+ yang dapat dilarutkannya mencapai &%% mg5lt.

Bentang Alam Hasil Proses ,arstifikasi

Nama 8ars menurut Thornbury (B'! dipakai pertama kali untuk menamakan

sebuah daerah di 4talia yaitu =arso. Daerah =arso merupakan dareah seluas kurang lebih

+F.*%% km/ dengan ketinggian mencapai /.*%% m yang litologinya berupa batugamping

dimana gejala topografi kars berkembang baik didaerah ini. Daerah kars yang dimaksud

tepatnya berada disebelah timur laut 2aut driatic. 1entuk morfologi yang menyusun

suatu bentang alam kars dapat dibedakan menjadi dua macam (Srijono, BF', dalam

Lidagdo, BF'!, yaitu bentuk6bentuk konstruksional dan bentuk6bentuk sisa pelarutan.

23



Daerah bentang ala! kars

.1entuk6bentuk 8onstruksional

1entuk konstruksional adalah bentuk topogrfi yang dibentuk oleh proses

pelarutan batugamping atau pengendapan material karbonat yang diba0a oleh air.

1erdasarkan ukurannya, topografi konstruksional dapat dikelompokkan menjadi dua

macam, yaitu bentuk6bentuk minor dan bentuk6bentuk mayor . Menurut 1loom (B&B!,

yang dimaksud dengan bentang alam kars minor adalah bentang alam yang tak dapat

diamati pada foto udara atau peta topografi, sedang bentang alam kars mayo adalah

bentang alam yang dapat diamati baik didalam foto udara atau peta topografi.

1entuk6bentuk topografi kars minor adalah $

Lapies,Merupakan bentuk tak rata pada permukaan batugamping akibat adanya proses

pelarutan, penggerusan atau karena proses lain.

ars Split , dalah celah pelarutan yang terbentuk dipermukaan. 8ars split sebenarnya

merupakan perkembangan dari kars6runnel (solution runnel!. 1ila jumlah kars runnel

banyak dan saling berpotongan maka akan membentuk kars split.

Parit arst, dalah alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit. Srijono

(BF'!, mengemukakan bah0a parit kars ini merupakan kars split yang memajang

sehingga membentuk parit kars.

Palung arst , dalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, dibentuk oleh

proses pelarutan. 8edalamannya dapat mencapai lebih dari *% cm. biasanya terbentuk

pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang

memanjang.

Speleothe!, dalah hiasan yang terdapat didalam gua yang dihasilkan oleh endapan

ber0arna putih, bentuknya seperti tetesan air, mengkilat dan menonjol. 7iasan ini

merupakan endapan =a=3+ yang mengalami presipitasi pada saat air tanah yang

memba0anya masuk kedalam gua.

24



Ga!bar stalak!it dan stalaktit

1ebtuk bentuk topografi kars mayor$

• Surupan, 9aitu depresi tertutup hasil pelarutan denagn diameter mulai dari beberapa

meter sampai beberapa kilometer, kedalamannya mencapai ratusan meter dan bentuknya

dapat bundar atau lonjong (o#al!,

Ga!bar uvala

• ?#ala, dalah depresi tertutup yang besar, terdiri dari gabungan beberapa doline, lantai

dasarnya tidak rata.

• Polje, Depresi tertutup yang besar dengan lantai dasar dan dinding yang curam,

bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan atau Gona lemah

structural. Pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur dan mengalami pelebaran

oleh proses korosi lateral pada saat ia terisi air.

• ;endela 8arst, dalah lubang pada atap gua yang menghubungkan antara ruang dalam

gua dengan udara diluar yang terbentuk karena atap gua tersebut runtuh, (T0idale, B&!.

Disamping itu jendela kars dapat pula terbentuk pada atap sungai ba0ah tanah.

25



• Le!bah arst , dalah lembah atau alur yang besar yang terdapat pada lahan kars.

2embah ini terbentuk oleh aliran air permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya.

• Goa "#ave$, yaitu serambi tau ruangan ba0ah tanah yang dapat dicapai dari permukaan

dan cukup besar bila dimasuki oleh manusia (Sanders, BF!. "oa seringkali terdiri dari

rangkaian ruangan sehingga kedalamannya dapat mencapai ratusan meter.

• Tero0ongan dan ;embatan lam yaitu lorong ba0ah tanah yang terbentuk oleh

pelarutan dan penggerusan air tanah atau oleh aliran ba0ah tanah (on -ngeln, B'/!.

Tero0ongan alam memiliki ukuran yang ber#ariasi artinya dapat berukuran besar atau

kecil. Sebagai contoh, tero0ongan di irginia dapat berukuran mencapai /&* meter,

tingginya /+ meter dan lebarnya '% meter.

Bentuk)entuk &isa Pelarutan

9ang dimaksud dengan bentuk morfologi sisa pelarutan adalah morfologi yang

terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangatlanjut sehingga meninggalkan

sisa yang khas untuk lahan kars. Morfologi sisa dapat berkembang baik terutama pada

daerah yang beriklim tropis basah (1loom, B&B!. Macam6macam bentuk morfologi sisa

yaitu $

erucut ars, yaitu bukit kars yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi

oleh depresi yang biasanya disebut sebagai bintang (>itter, B&F!. 8erucut kars sering

disebut sebagai kegelkars (bahasa ;erman!. Pada kenyataannya kerucut kars sering kali

lebih mirip setengah bola dibanding dengan bentuk kerucut.

Ga!bar kerucut kars

%enara ars, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi berbentuk menara dengan lereng yang

terjal, tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yng lain dan dikelilingi oleh dataran

allu#ial (>itter, B&F!. Menurut ;enning (B&! dalam >itter (B&F! menara kars dan

kerucut . kars dibedakan dalam hal keterjalan lereng dan adanya ra0a 5 dataran allu#ial

yang mengelilinginya.

26



Ga!bar !enara kars

• %ogote, adalah bukit terjal yang merupakan sisa pelarutan dan erosi, umumnya

dikelilingi oleh dataran allu#ial yang hampir rata (flat!. 1entuknya kadang6kadang tidak

simetri antara sisi yang mengarah kearah datangnya angin dengan sisi sebaliknya.

Ga!bar !ogote

27



BAB III

HA&IL PENGAMATAN

+. 238S4 P-N"MTN 4

Tanggal $ /' mei /%*

2okasi $ gumuk pasir parangkusumo ,pantai parangtritis ,bantul ,yogyakarta

;am $ %B$/& L41

=uaca $ cerah

28



Pada lokasi pengamatan pertama yang terletak di titik kordinat S $ F o %) */,&s - $ %o

F) *,'s yaitu tepatnya didaerah pantai parang kusumo, kecamatan imogiri, kabupaten

bantul, yogyakarta. Didaerah ini terdapat bentang alam eolian yang sangat luas dengan

beberapa jenis6jenis gumuk pasir nya . dengan media angin dari arah pantai dan matahari

yang sangat panas terbentuklah bentang alam eolian.dengan adanya media angin sebagaimedia pengangkut ,angin itu sendiri menyebabkan terbentuknya pola ripple mark.

29



Ga!bar.pola ripple !ark

2itologi endapan dengan pasir yang halus menyebabkan perbedaan bentang alam pada

bagian selatan kompas yaitu terdapat bentang alam merin dan struktural.

egetasi yang terdapat pada lokasi pengamatan yaitu berupa pohon cemara yang

menyebabkan terjadinya proses pengendapan itu sendiri yang bersifat penghalang.

Ga!bar.vegetasi pohon ce!ara

"umuk pasir parangkusumo ini terbentuk karena adanya proses pembangun (kontruksi!.

Dengan angin dan matahari sebagai media terjadinya pengendapan pasir , dengan adanya

dataran yang sangat luas dan terdapat cekungan sungai dan muara yang sudah mengering

maka proses pengangkutan pasir dan pengendapannya pun sangat resisten dibantu juga

dengan media angin dari arah pantai parangtritis dan matahari yang sangat terik.

"umuk pasir parangkusumo terdapat beberapa jenis6jenisnya ,antara lain$

1.barcan, pada arah S$/*% N$F% terdapat jenis gumuk pasir barcan ,barcan itu sendiri

terbentuk karena adanya pengendapan yang disebabkan karena adanya #egetasi yang

bersifat penghalang dan menyebabkan bentuk dari barcan sendiri berbentuk seperi bulan

sabit.

30



Ga!bar.barcan

2.parabolik, pada saat kompas mengarah pada S$B% N$% terdapat tipe gumuk pasir

parabolik, tipe ini tidak jauh beda bentuknya dan proses pembentukannya dengan tipe

barcan akan tetapi yang membedakannya yaitu arah angin yang sebagai media pengangkutnya.

Ga!bar.gu!uk pasir parabolik

+./ 238S4 P-N"MTN 44


;am $ $%& L41

=uaca $ cerah

2okasi $ dusun lanteng satu, desa selopamioro, kabupaten batul, yogyakarta.

31



pada lokasi pengamatan yang ke dua tepatnya pada titik kordinat S $ %&% ')

*',+s - $ %% /') ,' s , saya dihadapkan dengan adanya singkapan batuan #ulkanik

breksi tufaan ,dengan bentang alam struktural dan dengan morfologi di sambing badan

jalan ,dengan #egetasi berupa pohon jati dan pohon tebu.

Dengan adanya gejala #ulkanik dan tektonik yang cukup segnifikan menyebabkanterjadinya batuan ini,dan menyebabkan adanya sesar mendatar dan sesar turun yang

saling berpotongan ,pada sekitar singkapan ditemukan pola aliran sub6dendritik dengan

stadia sungai de0asa.

spek geometri$

•

1eda tinggi $ & m• Sudut lereng $ *B

• Panjang lembah $ /*% m

• 2ebar lembah $ +% m

spek eksogenik$

32



• Tingkat pelapukan $ menengah

• Tingkat erosi $ menengah

• Tingkat transportasi $ rendah

• Tingkat sedimentasi $ rendah

spek endogen $

• Tingkat #ulkanik $ intermedien, eksklusif (ledakan!

• Tingkat tektonik $ kekar tarik

Tersusun morfologi satuan perbukitan tersayat kuat struktural.

+.+ 238S4 P-N"MTN 444


;am $ +$*% L41

=uaca $ bera0an

2okasi $ desa lemah abang , kec. Ndlingo , kab. 1antul

33



2okasi pengamatan yang ketiga terletak pada titik koordinat S $ %&% *) ',s - $

%% /)/*,*s,yang terdapat bentang alam kars dengan dua katagori yaitu endokars dan

eksokars .

?ntuk endokars , endokars sendiri yaitu suatu morfologi yang berada diba0ah

permukaan dengan proses pelapukan media trobosan air,tetsan air,aliran air yang mengikis

menyebabkan terbentuknya beberapa bentuk yang berkelok kelok dan membentuk

speleothem stalaktit dan stalakmit, yang terbentuk akibat dari tetesan air gra#erit . terdapat

pilar yang sudah menyatu dengan dinding goa.

34



Ga!bar .stalaktit

Ga!bar.pilar

35



Pada saat keluar goa kita langsung dihadapkan dengan bentang alam kars tipe eksokars

yang memiliki morfometri bergelombang kuat dengan #egetasi pohon jati.

Terdapat singkapan berupa batugamping non klastik ,#ormasi imogiri . terbentuk karena

adanya pelarutan air dalam karbonat yang berkembang menjadi kars ,yaitu kars orange

komposisi$

• Trumbu

• Cosil grastopoda

• 8arbonat

• moluska

da beberapa aspek$

. aspek morfologi

• Tingkat pelapukan $ tinggi

• Tingkat erosi $ tinggi

• Tingkat tranportasi $ tinggi

• Tingkat sedimentasi $ menengah

36



BAB I/

,E&IMPULAN

Dapat disimpulkan bah0a fildtrip geomorfologi ini memberi dampak yang sangat

berguna bagi pengetahuan pada saat kita diterjunkan di lapangan maupun disaat kita

berada dilingkungan perkuliahan.pembahasan diatas dapat disimpulkan bah0a $

. 1entang alam eolian (-olian! adalah bentang alam yang dihasilkan oleh tindakan

erosif atau konstruktif angin. 8ata eolian berasal dari eolus, de0a angin mitologi

9unani.

Proses erosi angin terdiri dari abrasi dan deflasi. Proses yang terbentuk menghasilkan

berbagai skala$ bentuk riak eolian (beberapa sentimeter lebar!, bentuk gundukan

(beberapa meter dengan diameter !, bukit (beberapa puluh sampai seratus meter dalam

ukuran!, dan ergs (beberapa kilometer persegi atau lebih!. 2ebih halus ukuran partikel

lebih jauh jarak angkut turbulensi udara dan loess yang terbentuk lebih besar.

1. 1entang alam struktural merupakan kenampakan morfologi yang pembentukannya

dikontrol sepenuhnya oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. struktur yg

dominan merupakan struktur sekunder, atau struktur yg terbentuk setelah batuannya ada.

struktur/ ini dapat berupa sesar, lipatan dan kekar.kenampakan yang dapat kita

interptretasi berupa pola penyaluran,lineament,bukitdan lembah,perubahan aliran

sungai.ada beberapa macam macam bentang alam structural yaitu ,struktur

mendatar,struktur miring,struktur lipatan,dan struktur patahan.

=. 4stilah karst yang dikenal di 4ndonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa

9ugosla#ia5Slo#enia. 4stilah aslinya adalah krst5krastO yang merupakan nama suatu

ka0asan di perbatasan antara 9ugosla#ia dengan 4talia ?tara, dekat kota Trieste. Daerah

karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain

misalnya dolomit, dalam e#aporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti

halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya

cenderung terbentuk gua ( favourable!. Daerah ini disebut karst asli.

37

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Litologi&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batuan_karbonat&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Dolomit


http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Evaporit&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Halite&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Silika


http://id.wikipedia.org/wiki/Kuarsa


http://id.wikipedia.org/wiki/Basalt

http://id.wikipedia.org/wiki/Granit

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Litologi&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batuan_karbonat&action=edit&redlink=1


http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Evaporit&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Halite&action=edit&redlink=1



http://id.wikipedia.org/wiki/Basalt

http://id.wikipedia.org/wiki/Granit



Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidraulik , pergerakan

tektonik , air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (la#a!. 8arena proses

dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk

penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu!.

=iri6ciri daerah karst antara lain$

• Daerahnya berupa cekungan6cekungan.

• Terdapat bukit6bukit kecil.

• Sungai6sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah.

• danya sungai6sungai di ba0ah permukaan tanah

• danya endapan sedimen lempung ber0ama merah hasil dari pelapukan batu

gamping.

• Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang6lubang dan runcing.

38

http://id.wikipedia.org/wiki/Cuaca

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidraulik&action=edit&redlink=1


http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonik

http://id.wikipedia.org/wiki/Air

http://id.wikipedia.org/wiki/Salju

http://id.wikipedia.org/wiki/Lava

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudokarst&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Cuaca


http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonik

http://id.wikipedia.org/wiki/Air

http://id.wikipedia.org/wiki/Salju

http://id.wikipedia.org/wiki/Lava

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudokarst&action=edit&redlink=1



BAB /

U-APAN TE'IMA ,A&IH

Syukur lhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat llah SLT. yang memiliki

keistime0aan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman, kesehatan dan

kekuatan didalam penyusunan laporan fildtrip geomorfologi. Sala0at dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SL. keluarga dan para sahabatnya dan penegak

sunnah6Nya sampai kelak akhir Gaman. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar6besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan atas selesainya laporan

fildtrip geomorfologi ini .

Penulis ucapkan terima kasih kepada$

. Dr.-.1udiadi . MSS selaku dosen matakuliah geomorfologi ,yang telah memberikan semua

materi tentang materi geomorfologi dengan sangat baik.

/.kakak6kakak asisten dosen praktikum geomorfologi yang telah memberikan segenap

pengetahuannya kepada kami dengan sabar.

+.kepada orang tua kami yang telah memberikan semangat beserta doOa yang tidak ada habisnya

kepada kami

'.kepada teman teman jabiger' yang telah memberi semangat kepada penulis dalam

penyelesain laporan ini.

39



LAMPI'AN

40



41



42



43



44

laporan resmi geomorfo

Documents