penyakit2 infeksit tulang dan sendi

27
ASPEK FARMAKOLOGI ASPEK FARMAKOLOGI PADA PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI PADA PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI TULANG DAN SENDI TULANG DAN SENDI Nurliyasman, MPH, Apt. Bag. Farmakoterapi FK. Uniba Nurliyasman, MPH, Apt. Bag. Farmakoterapi FK. Uniba

Upload: tbhuhori

Post on 06-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

uniba

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

ASPEK FARMAKOLOGI ASPEK FARMAKOLOGI PADA PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI PADA PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI

TULANG DAN SENDITULANG DAN SENDI

Nurliyasman, MPH, Apt. Bag. Farmakoterapi FK. UnibaNurliyasman, MPH, Apt. Bag. Farmakoterapi FK. Uniba

Page 2: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Infeksi Pada Tulang dan SendiInfeksi Pada Tulang dan Sendi

1.1. OsteomiolitisOsteomiolitis

2.2. Artritis infeksiosaArtritis infeksiosa

3.3. Artritis SeptikArtritis Septik

4.4. Spondilitis tuberkulosisSpondilitis tuberkulosis

Page 3: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

1.1. Osteomielitis Osteomielitis adalah infeksi adalah infeksi atau peradangan pada struktur atau peradangan pada struktur tulang tulang akibat terinfeksi bakteri, terutama bakteri jenisakibat terinfeksi bakteri, terutama bakteri jenisstaphylococus aureus.staphylococus aureus.

Faktor penyebab : Faktor penyebab : Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dariTulang, yang biasanya terlindung dengan baik dariinfeksi, bisa mengalami infeksi melalui 3 cara:infeksi, bisa mengalami infeksi melalui 3 cara:

Aliran darah Aliran darah Penyebaran langsung melalui luka terbuka, Penyebaran langsung melalui luka terbuka, misalnya pada patah tulang terbuka atau akibat misalnya pada patah tulang terbuka atau akibat tusukan objek tertentu yang mengenai tulang. tusukan objek tertentu yang mengenai tulang. Infeksi dari struktur di sekitarnya, misalnya infeksi Infeksi dari struktur di sekitarnya, misalnya infeksi dari sendi buatan atau jaringan lunak di dekatnya. dari sendi buatan atau jaringan lunak di dekatnya.

Page 4: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Faktor risiko terjadinya osteomyelitis antara lain :Faktor risiko terjadinya osteomyelitis antara lain :

Diabetes Diabetes Hemodialisa Hemodialisa Suplai darah yang buruk Suplai darah yang buruk Cedera Cedera Penggunaan obat-obat suntik terlarang dengan Penggunaan obat-obat suntik terlarang dengan jarum yang tidak steril jarum yang tidak steril Orang yang telah menjalani pengangkatan limpa Orang yang telah menjalani pengangkatan limpa Berbagai kondisi yang menggangu sistem Berbagai kondisi yang menggangu sistem kekebalan tubuh, misalnya kemoterapi, kekebalan tubuh, misalnya kemoterapi, transplantasi organ,transplantasi organ, diabetes yang tidak diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, dan menggunakan terkontrol dengan baik, dan menggunakan kortikosteroid atau obat-obat yang menekan kortikosteroid atau obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh lainnya. sistem kekebalan tubuh lainnya.

Page 5: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

GGejalaejala

Tanda dan gejala terjadinya osteomyelitis antaraTanda dan gejala terjadinya osteomyelitis antara

lain :lain :

Demam atau menggigil Demam atau menggigil

Rasa tidak enak badan yang menyeluruh Rasa tidak enak badan yang menyeluruh

Daerah yang terinfeksi membengkak, Daerah yang terinfeksi membengkak, kemerahan, terasa hangat dan nyeri kemerahan, terasa hangat dan nyeri

Page 6: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

PPengobatanengobatan

Tujuan terapi osteomyelitis adalah untuk menghilangkan Tujuan terapi osteomyelitis adalah untuk menghilangkan iinfeksinfeksi dan mengurangi kerusakan pada tulang dan jaringan dan mengurangi kerusakan pada tulang dan jaringan

sekitarnya.sekitarnya.Biopsi tulang bisa menunjukkan jenis mikroorganisme Biopsi tulang bisa menunjukkan jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi, sehingga bisa ditentukan obat yang menyebabkan infeksi, sehingga bisa ditentukan obat yang paling efektif untuk mengatasi infeksi tersebut.yang paling efektif untuk mengatasi infeksi tersebut.Pembedahan, bisa dilakukan untuk Pembedahan, bisa dilakukan untuk mmembersihkan daerah embersihkan daerah yang terinfeyang terinfekksi. si. Membuang jaringan dan tulang yang mati Membuang jaringan dan tulang yang mati Mengembalikan aliran darah ke tulang.  Mengembalikan aliran darah ke tulang.  Mengangkat benda asing, misalnya sendi buatan atau Mengangkat benda asing, misalnya sendi buatan atau plate and screwplate and screw yang dipasang pada patah tulang. yang dipasang pada patah tulang. Amputasi anggota tubuh yang terinfeksi untuk Amputasi anggota tubuh yang terinfeksi untuk menghentikan penyabaran infeksi lebih lanjut. menghentikan penyabaran infeksi lebih lanjut. Menstabilkan tulang belakang yang terinfeksi  Menstabilkan tulang belakang yang terinfeksi  Penggunaan Antibiotik selama 4 – 6 minggu.Penggunaan Antibiotik selama 4 – 6 minggu.

Page 7: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

- - Antibiotik Rantai Plymethylmethacrylate Antibiotik Rantai Plymethylmethacrylate (PMMA) (PMMA)

- Golongan aminoglikosida merupakan jenis Golongan aminoglikosida merupakan jenis antibiotik yang digunakan bersama PMMA antibiotik yang digunakan bersama PMMA beadbead..

- Penisilin, cephalosporin, dan clindamisin Penisilin, cephalosporin, dan clindamisin terlarut dengan baik paterlarut dengan baik padada PMMA bead PMMA bead

- VVancomysin kurang terlarut dengan baik. ancomysin kurang terlarut dengan baik. - Antibiotik seperti fluoroquinolon, tetrasiklin, Antibiotik seperti fluoroquinolon, tetrasiklin,

polymixin B dirusak selama proses exothermik polymixin B dirusak selama proses exothermik pada pengerasan PMMA bead sehingga jenis pada pengerasan PMMA bead sehingga jenis antibiotik tersebut tidak dapat digunakan.antibiotik tersebut tidak dapat digunakan.

Page 8: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

2. Artritis infeksiosa2. Artritis infeksiosaArtritis Infeksiosa adalah infeksi pada cairan (Artritis Infeksiosa adalah infeksi pada cairan (cairan sinovialcairan sinovial, ,

cairan rongga sendi) dan jaringan dari suatu sendi. cairan rongga sendi) dan jaringan dari suatu sendi.

Organisme penyebab infeksi (terutama bakteri), biasanya Organisme penyebab infeksi (terutama bakteri), biasanya mencapai sendi melalui aliran darah, tetapi suatu sendi bisa mencapai sendi melalui aliran darah, tetapi suatu sendi bisa terinfeksi secara langsung melalui pembedahan, penyuntikan terinfeksi secara langsung melalui pembedahan, penyuntikan atau suatu cedera. atau suatu cedera.

Bayi dan anak kecil sering terinfeksi oleh stafilokokus, Bayi dan anak kecil sering terinfeksi oleh stafilokokus, Hemophilus Hemophilus influenzainfluenza dan bakteri basilus gram negatif. dan bakteri basilus gram negatif.

Dewasa dan anak yang lebih tua sering terinfeksi oleh gonokokus Dewasa dan anak yang lebih tua sering terinfeksi oleh gonokokus (bakteri penyebab gonore), stafilokokus dan streptokokus.(bakteri penyebab gonore), stafilokokus dan streptokokus.

Virus (misalnya HIV, parvovirus dan virus penyebab rubella, Virus (misalnya HIV, parvovirus dan virus penyebab rubella,

gondongan dan hepatitis B) bisa menginfeksi sendi pada gondongan dan hepatitis B) bisa menginfeksi sendi pada berbagai usia. berbagai usia.

Infeksi sendi menahun sering disebabkan oleh Infeksi sendi menahun sering disebabkan oleh tuberkulosistuberkulosis atau atau infeksi jamur. infeksi jamur.

Page 9: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

PengobatanPengobatan

Antibiotik diberikan segera setelah dicurigai suatu infeksi,Antibiotik diberikan segera setelah dicurigai suatu infeksi,meskipun belum diperoleh hasil laboratorium yangmeskipun belum diperoleh hasil laboratorium yangmengidentifikasi kuman penyebabnya. mengidentifikasi kuman penyebabnya.

AAwalnya diberikan antibiotik walnya diberikan antibiotik i.v. supaya i.v. supaya sampai ke sendi yangsampai ke sendi yangterinfeksiterinfeksi dan dan bisa membunuh hampir semua bakteri. bisa membunuh hampir semua bakteri.

Meskipun jarang, antibiotik bisa disuntikkan langsung ke dalamMeskipun jarang, antibiotik bisa disuntikkan langsung ke dalamsendi yang terinfeksi. sendi yang terinfeksi.

Jika antibiotiknya tepat, biasanya perbaikan akan terjadi dalamJika antibiotiknya tepat, biasanya perbaikan akan terjadi dalamwaktu 48 jam. waktu 48 jam.

Untuk mencegah pengumpulan nanah, yang bisa merusak sendi,Untuk mencegah pengumpulan nanah, yang bisa merusak sendi,nanah dikeluarkan melalui bantuan sebuah jarum. nanah dikeluarkan melalui bantuan sebuah jarum.

Jika sendi tidak dapat dijangkau dengan jarum, kadang-kadangJika sendi tidak dapat dijangkau dengan jarum, kadang-kadangdimasukkan suatu selang untuk mengeluarkan nanahnya. dimasukkan suatu selang untuk mengeluarkan nanahnya.

Page 10: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Jika pengaliran nanah dengan jarum atau Jika pengaliran nanah dengan jarum atau selang tidak berhasil, dilakukan selang tidak berhasil, dilakukan artroskopiartroskopi atau pembedahan. atau pembedahan.

Infeksi yang disebabkan jamur diobati dengan Infeksi yang disebabkan jamur diobati dengan obat anti jamur. obat anti jamur.

Infeksi yang disebabkan tuberkulosis diobati Infeksi yang disebabkan tuberkulosis diobati dengan kombinasi antibiotik. dengan kombinasi antibiotik.

Infeksi virus biasanya akan membaik dengan Infeksi virus biasanya akan membaik dengan sendirinya. Yang diperlukan hanya sendirinya. Yang diperlukan hanya pengobatan untuk nyeri dan demam. pengobatan untuk nyeri dan demam.

Page 11: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

3. Artritis Septik3. Artritis Septik

Infeksi bakteri yg cepat merusak kartilago hyalinInfeksi bakteri yg cepat merusak kartilago hyalinartikular dan kehilangan fungsi sendi yg irreversibel.artikular dan kehilangan fungsi sendi yg irreversibel.

Kebanyakan terjadi pd satu sendi, yakni sendi lutut ygKebanyakan terjadi pd satu sendi, yakni sendi lutut ygpaling tersering terkena, kmd sendi panggul, danpaling tersering terkena, kmd sendi panggul, danpergelangan kaki.pergelangan kaki.

Bakteri tersebut masuk melalui luka dan menyebar melalui aliranBakteri tersebut masuk melalui luka dan menyebar melalui alirandarah ke sendi.darah ke sendi.

Penyebab bakteri Penyebab bakteri Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus,,Streptococcus pnemoniae, Streptococcus pyogenesStreptococcus pnemoniae, Streptococcus pyogenes

Gejala : Gejala : Demam mendadak, malaise, nyeri lokal pada sendi ygDemam mendadak, malaise, nyeri lokal pada sendi ygterinfeksi, pembengkakan sendi, dan penurunanterinfeksi, pembengkakan sendi, dan penurunankemampuan ruang lingkup gerak sendikemampuan ruang lingkup gerak sendi

Page 12: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Faktor-faktor yang menyebabkan septikFaktor-faktor yang menyebabkan septik

arthritis/ radang sendi karena infeksiarthritis/ radang sendi karena infeksi

bbakteriakteri : :

Menggunakan implan/ sendi buatan Menggunakan implan/ sendi buatan

MMemiliki infeksi bakteri di tempat lain dalam emiliki infeksi bakteri di tempat lain dalam tubuh Anda tubuh Anda

Menderita penyakit jangka panjang, misalnya Menderita penyakit jangka panjang, misalnya diabetes atau rheumatoid arthritis diabetes atau rheumatoid arthritis

Mengkonsumsi obat terlarang/ mengkonsumsi Mengkonsumsi obat terlarang/ mengkonsumsi obat dalam jangka panjang obat dalam jangka panjang

Minum obat yang dapat menurunkan sistem Minum obat yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh kekebalan tubuh

Baru saja mengalami kecelakan Baru saja mengalami kecelakan

Page 13: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Terapi Terapi

Tujuan utama penanganan artritis septik Tujuan utama penanganan artritis septik adalah dekompresi sendi, sterilisasi adalah dekompresi sendi, sterilisasi sendi, dan mengembalikan fungsi sendisendi, dan mengembalikan fungsi sendi

Terapi non farmakologiTerapi non farmakologi

Pasien disarankan utk mengistirahatkanPasien disarankan utk mengistirahatkan

sendi yg terkena, dan rehabilitasi.sendi yg terkena, dan rehabilitasi.

Page 14: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Terapi FarmakologiTerapi Farmakologi

Pemberian antibiotik i.v. Paling sedikit selama 2Pemberian antibiotik i.v. Paling sedikit selama 2

minggu, diikuti dgn pemberian oral selama 1-4minggu, diikuti dgn pemberian oral selama 1-4

minggu.minggu.

Contoh AB yg diberikanContoh AB yg diberikan- Flukloksasiklin 4 x 2 gram i.v. kdg dikombinasi dgn Flukloksasiklin 4 x 2 gram i.v. kdg dikombinasi dgn

gentamisin i.v.gentamisin i.v.

Jika alergi dg penesilin ganti dg klindamisin Jika alergi dg penesilin ganti dg klindamisin

4 x 450-600 mg i.v. Atau generasi ke2/3 sepalosporin. 4 x 450-600 mg i.v. Atau generasi ke2/3 sepalosporin. - Vankomisin i.v. Ditamabah gen2/3 sepalosporin Vankomisin i.v. Ditamabah gen2/3 sepalosporin

sdg perawatan di RS.sdg perawatan di RS.- Seftriakson i.v. Seftriakson i.v. diduga gonokokus & meningokokus diduga gonokokus & meningokokus

Page 15: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

4. Spondilitis tuberkulosis4. Spondilitis tuberkulosis

Infeksi pada tulang belakang yg disebabkanInfeksi pada tulang belakang yg disebabkan

oleh kuman Mycobakterium tuberculosis.oleh kuman Mycobakterium tuberculosis.

Pengobatan : Pengobatan :

Pengobatan non operatif dgn menggunakanPengobatan non operatif dgn menggunakan

kombinasi obat anti tuberculosis.kombinasi obat anti tuberculosis.

1.1. Isoniazid 5-15 mg (300 mg)Isoniazid 5-15 mg (300 mg)

2.2. Rifampisin 10-20 mg (600 mg)Rifampisin 10-20 mg (600 mg)

3.3. Pirazinamida 15-40 mg (2)Pirazinamida 15-40 mg (2)

4.4. Ethambutol 15-25 (2,5 )Ethambutol 15-25 (2,5 )

5.5. Streptomisin 15-40 (1)Streptomisin 15-40 (1)

Page 16: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Farmakologis.

Terapi Farmakologis untuk TB adalah dengan penggunaan Terapi Farmakologis untuk TB adalah dengan penggunaan antibiotika, kortikosteroid, dan Bacille Calmette Guerin antibiotika, kortikosteroid, dan Bacille Calmette Guerin Vaccine (BCG Vaksin). Dari ketiga macam obat tersebut, Vaccine (BCG Vaksin). Dari ketiga macam obat tersebut, yang paling banyak dan efektif digunakan adalah yang paling banyak dan efektif digunakan adalah antibiotika. antibiotika.

First line drugs uFirst line drugs untuntuk TB adalah k TB adalah

- - Isoniazid, Isoniazid,

- - Ethambutol, Ethambutol,

- - Rifampisin dan Rifampisin dan

- - Pirazinamid. Pirazinamid.

Page 17: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Sedangkan second line drugs- nya adalah Sedangkan second line drugs- nya adalah

- - Steptomycin, Steptomycin,

- - Para Aminosalicylic Acid, Para Aminosalicylic Acid,

- - Fluoroquinolone, Fluoroquinolone,

- - Amoxicillin, Amoxicillin,

- - Ethionamide, Ethionamide,

- - Cycloserin, dan Cycloserin, dan

- - antibiotika golongan makrolidaantibiotika golongan makrolida

Page 18: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

1.1.Ethambutol (nama generik).Ethambutol (nama generik).Nama dagang di IndonesiaNama dagang di IndonesiaCetabutol® (Soho), Ethaxol® (Heroic), Pulna® Cetabutol® (Soho), Ethaxol® (Heroic), Pulna® (Landson), Arsitam® (Meprofarm), Decabutol® (Landson), Arsitam® (Meprofarm), Decabutol® (Harsen), Ethinh® (Zenith), Etibi® (Rocella) (Harsen), Ethinh® (Zenith), Etibi® (Rocella) (Anonim, 2007b).(Anonim, 2007b).

IndikasiIndikasiAntituberkulosis dan infeksi Mycobacterium lain Antituberkulosis dan infeksi Mycobacterium lain (Lacy, et al., 2006).(Lacy, et al., 2006).

KontraindikasiKontraindikasiHipersensitivitas Ethambutol dan bahan Hipersensitivitas Ethambutol dan bahan tambahannya, optic neuritis, penggunaan pada tambahannya, optic neuritis, penggunaan pada anak-anak, pasien tidak sadar, pasien dengan anak-anak, pasien tidak sadar, pasien dengan gangguan penglihatan (Lacy, et al., 2006).gangguan penglihatan (Lacy, et al., 2006).

§   §   

Page 19: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Bentuk sediaan, dosis, aturan pakaiBentuk sediaan, dosis, aturan pakaiBentuk sediaan berupa tablet 250 dan 500 mg (Anonim, Bentuk sediaan berupa tablet 250 dan 500 mg (Anonim, 2007b).2007b).

Dosis Ethambutol untuk dewasa (Lacy, et al., 2006) :Dosis Ethambutol untuk dewasa (Lacy, et al., 2006) :- - Terapi harian : 14-25 mg/kg BB.Terapi harian : 14-25 mg/kg BB. 40-45 kg = 800mg, 56-75 kg = 1200mg, 40-45 kg = 800mg, 56-75 kg = 1200mg, 76-90 kg = 1600mg (maksimum dosis yang 76-90 kg = 1600mg (maksimum dosis yang dianjurkan).dianjurkan).- - Dua kali/minggu Directly Observed Therapy (DOT) : Dua kali/minggu Directly Observed Therapy (DOT) : 50 mg/kg BB.50 mg/kg BB. 40-45 kg = 2000mg, 56-75 kg = 2800mg, 76-90 kg = 40-45 kg = 2000mg, 56-75 kg = 2800mg, 76-90 kg = 4000mg4000mg

(maksimum dosis yang dianjurkan).(maksimum dosis yang dianjurkan).

- - Tiga kali/minggu DOT : 25-30 mg/kg BB (maksimum 2,5 g)Tiga kali/minggu DOT : 25-30 mg/kg BB (maksimum 2,5 g) 40-45 kg = 1200mg, 56-75 kg = 2000mg, 76-90 kg = 40-45 kg = 1200mg, 56-75 kg = 2000mg, 76-90 kg = 2400mg2400mg

(maksimum dosis yang dianjurkan).(maksimum dosis yang dianjurkan).

Page 20: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Efek sampingEfek sampingMyocarditis, pericarditis, sakit kepala, malaise, tidak sadar, Myocarditis, pericarditis, sakit kepala, malaise, tidak sadar, demam, halusinasi, mata berkunang-kunang, dermatiitis, kulit demam, halusinasi, mata berkunang-kunang, dermatiitis, kulit kemerahan, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, kemerahan, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, optic neuritis, gangguan penglihatan, nephritis, hepatotiksik,  optic neuritis, gangguan penglihatan, nephritis, hepatotiksik,  gejala hipersensitif (Lacy, et al., 2006).gejala hipersensitif (Lacy, et al., 2006).

Resiko khususResiko khususEthambutol relatif aman digunakan pada ibu hamil. Obat ini Ethambutol relatif aman digunakan pada ibu hamil. Obat ini memiliki indeks keamanan kehamilan yang termasuk dalam memiliki indeks keamanan kehamilan yang termasuk dalam kategori B (Anonim, 2007a). kategori B (Anonim, 2007a). Untuk pasien dengan gangguan ginjal perlu dilakukan Untuk pasien dengan gangguan ginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis. penyesuaian dosis. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan hepatotoksik, Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan hepatotoksik, sehingga perlu dilakukan monitoring untuk pasien dengan sehingga perlu dilakukan monitoring untuk pasien dengan gangguan hepar (Lacy, et al., 2006). gangguan hepar (Lacy, et al., 2006).

Page 21: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

2. 2. Isoniazid (nama generik)Isoniazid (nama generik) Nama dagang di IndonesiaNama dagang di Indonesia

Sediaan Isoniazid yang diperdagangkan, sebagian besar berisi Isoniazid dan Vit Sediaan Isoniazid yang diperdagangkan, sebagian besar berisi Isoniazid dan Vit B6. Beberapa nama dagang sediaan tersebut di Indonesia adalah: INH CIBA® B6. Beberapa nama dagang sediaan tersebut di Indonesia adalah: INH CIBA® (Sandoz), Inoxin® (Dexa Medica), Niacifort-6® (Ikapharmindo), Nufadoxin (Sandoz), Inoxin® (Dexa Medica), Niacifort-6® (Ikapharmindo), Nufadoxin Forte® (Nufarindo), Pulmolin® (Pharos) (Anonim, 2007a).Forte® (Nufarindo), Pulmolin® (Pharos) (Anonim, 2007a).

IndikasiIndikasiAntituberkulosis, baik karena latent tuberculosis infection maupun active TB Antituberkulosis, baik karena latent tuberculosis infection maupun active TB infection (Lacy, et al., 2006).infection (Lacy, et al., 2006).

KontraindikasiKontraindikasiHipersensitivitas Isoniazid dan bahan tambahannya, penyakit liver akut, riwayat Hipersensitivitas Isoniazid dan bahan tambahannya, penyakit liver akut, riwayat kerusakan hepar karena penggunana Isoniazid (Lacy, et al., 2006).kerusakan hepar karena penggunana Isoniazid (Lacy, et al., 2006).

Bentuk sediaan, dosis, aturan pakaiBentuk sediaan, dosis, aturan pakaiBentuk sediaan berupa tablet yang mengandung 400 mg Isoniazid dan 10 mg Bentuk sediaan berupa tablet yang mengandung 400 mg Isoniazid dan 10 mg Vitamin B6 (Anonim, 2007a).Vitamin B6 (Anonim, 2007a).Dosis Isoniazid untuk dewasa adalah (Lacy, et al., 2006):Dosis Isoniazid untuk dewasa adalah (Lacy, et al., 2006):Untuk pengobatan latent tuberculosis infection (LTBI): 300 mg/hari atau 900 mg Untuk pengobatan latent tuberculosis infection (LTBI): 300 mg/hari atau 900 mg dua kali/minggu selama 6-9 bulan (untuk pasien yang tidak terinfeksi HIV), dan 9 dua kali/minggu selama 6-9 bulan (untuk pasien yang tidak terinfeksi HIV), dan 9 bulan (untuk pasien yang terinveksi HIV). bulan (untuk pasien yang terinveksi HIV). Pengobatan dapat dilanjutkan hingga 12 bulan jika terjadi ketidakteraturan Pengobatan dapat dilanjutkan hingga 12 bulan jika terjadi ketidakteraturan dalam terapi.dalam terapi.

Page 22: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Untuk pengobatan active TB infection:Untuk pengobatan active TB infection:Terapi harian : 5 mg/kg BB/hari (biasanya 300 mg/hari), 10 Terapi harian : 5 mg/kg BB/hari (biasanya 300 mg/hari), 10 mg/kgBB/hari 1-2 kali sehari dalam dosis terbagi.mg/kgBB/hari 1-2 kali sehari dalam dosis terbagi.Dua kali/minggu DOT: 15 mg/kg BB (maksimum 900 mg).Dua kali/minggu DOT: 15 mg/kg BB (maksimum 900 mg).Tiga kali/minggu : 15 mg/kg BB (maksimum 900 mg).Tiga kali/minggu : 15 mg/kg BB (maksimum 900 mg).

Efek sampingEfek sampingHipertensi, palpitasi, takikardi, demam, mata berkunang-Hipertensi, palpitasi, takikardi, demam, mata berkunang-kunang, depresi, kejang, kulit kemerahan, lethargi, kulit terasa kunang, depresi, kejang, kulit kemerahan, lethargi, kulit terasa terbakar, gangguan liver, gangguan hepar, anoreksia, mual, terbakar, gangguan liver, gangguan hepar, anoreksia, mual, muntah, gangguan penglihatan, gejala hipersensitif (Lacy, et al., muntah, gangguan penglihatan, gejala hipersensitif (Lacy, et al., 2006).2006).

Resiko khususResiko khususIsoniazid relatif aman digunakan pada ibu hamil. Obat ini Isoniazid relatif aman digunakan pada ibu hamil. Obat ini memiliki indeks keamanan kehamilan yang termasuk dalam memiliki indeks keamanan kehamilan yang termasuk dalam kategori C (Anonim, 2007a). Untuk pasien dengan gangguan kategori C (Anonim, 2007a). Untuk pasien dengan gangguan ginjal dan liver akut perlu dilakukan penyesuaian dosis. Selain ginjal dan liver akut perlu dilakukan penyesuaian dosis. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan hepatotoksik, sehingga itu, obat ini juga dapat menyebabkan hepatotoksik, sehingga perlu dilakukan monitoring untuk pasien dengan gangguan perlu dilakukan monitoring untuk pasien dengan gangguan hepar (Lacy, et al., 2006).hepar (Lacy, et al., 2006).

Page 23: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

3. P3. Pirazinamidirazinamid

Nama generik : pirazinamidNama generik : pirazinamidNama dagang : corsazinamid®, prazina®, sanazet®, TB Zet®Nama dagang : corsazinamid®, prazina®, sanazet®, TB Zet®

Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lainIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain

Kontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati berat, Kontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati berat, hipersensitifitas terhadap pirazinamidhipersensitifitas terhadap pirazinamid

Bentuk sediaan : tabletBentuk sediaan : tablet

Dosis dan aturan pakai : Dosis dan aturan pakai : - - dewasa : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu,dewasa : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu,

25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.- - anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2 g/hari),anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2 g/hari),

50 50 mg/kg/dosis 2 kali seminggu (maksial 4 g/dosis)mg/kg/dosis 2 kali seminggu (maksial 4 g/dosis)

Efek samping : hepatotoksisitas termasuk demam, anoreksia, Efek samping : hepatotoksisitas termasuk demam, anoreksia, hepatomegali, splenomegali, jaundice, kerusakan hati, mual, muntah, hepatomegali, splenomegali, jaundice, kerusakan hati, mual, muntah, urtikaria, artralgia, anemia sideroblastik.urtikaria, artralgia, anemia sideroblastik.

Resiko khusus : kelainan hati kronikResiko khusus : kelainan hati kronik

Page 24: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

4. 4. rifampisinrifampisin

Nama generik : rifampisinNama generik : rifampisinNama dagang : lanarif®, medirif®, rifabiotic®, Nama dagang : lanarif®, medirif®, rifabiotic®,

rimactane®, rifamtibi®, rifacin®rimactane®, rifamtibi®, rifacin®

Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi berat Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi berat stafilokokus kombinasi dengan obat lain. stafilokokus kombinasi dengan obat lain. Tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lainTuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain

Kontra-indikasi : jaundiceKontra-indikasi : jaundice

Bentuk sediaan : kapsul, kaptabBentuk sediaan : kapsul, kaptab

Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg) per Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg) per hari, maksimal 600 mg/hari 2 atau 3 kali semingguhari, maksimal 600 mg/hari 2 atau 3 kali seminggu

Page 25: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

Efek samping : gangguan saluran cerna seperti Efek samping : gangguan saluran cerna seperti anoanorreksia, mual, muntah, sakit kepala, pada eksia, mual, muntah, sakit kepala, pada terapi interminten dapat terjadi sindrom terapi interminten dapat terjadi sindrom influenza, gangguan respirasi (nafas pendek), influenza, gangguan respirasi (nafas pendek), kolaps dan syok, anemia hemolitik, gagal ginjal kolaps dan syok, anemia hemolitik, gagal ginjal akut, purpura, trobositopenia, gangguan funsgsi akut, purpura, trobositopenia, gangguan funsgsi hati, jaundice, kemerahan, urtikaria, ruam. Efek hati, jaundice, kemerahan, urtikaria, ruam. Efek samping yang lain : udem, kelemahan otot, samping yang lain : udem, kelemahan otot, miopati, lekopenia, eosinofilia, gangguan miopati, lekopenia, eosinofilia, gangguan menstruasi, warna kemerahan pada urin, saliva menstruasi, warna kemerahan pada urin, saliva dan cairan tubuh lainnya, tromboplebtis pada dan cairan tubuh lainnya, tromboplebtis pada pemberian per infus jangka panjangpemberian per infus jangka panjang

Resiko khusus : wanita pengguna kontrasepsi, Resiko khusus : wanita pengguna kontrasepsi, penderita Diabetes Mellituspenderita Diabetes Mellitus

Page 26: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

5. 5. streptomisinstreptomisin

Nama generik : streptomisinNama generik : streptomisinNama dagang : streptomisin sulfat meiji®Nama dagang : streptomisin sulfat meiji®

Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lainIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain

Kontra-indikasi : hipersensitif terhadap aminoglikosidaKontra-indikasi : hipersensitif terhadap aminoglikosida

Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5 g/vialBentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5 g/vial

Dosis dan aturan pakai : Dosis dan aturan pakai : dewasadewasa : 15 mg/kg/hari (maksimal 1g), : 15 mg/kg/hari (maksimal 1g), 25-30 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1,5g), 25-30 mg/kg 3 25-30 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1,5g), 25-30 mg/kg 3 kali seminggu (maksimal 1g)kali seminggu (maksimal 1g)

- - anak : 20-40 mg/kg/hari (maksimal 1 g/hari), 20-40 mg/kg 2anak : 20-40 mg/kg/hari (maksimal 1 g/hari), 20-40 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1 g), 25-30 mg/kg 3 kali seminggu)kali seminggu (maksimal 1 g), 25-30 mg/kg 3 kali seminggu)

Efek samping : ototoksisitas, nefrotoksisitas yang biasanya terjadi Efek samping : ototoksisitas, nefrotoksisitas yang biasanya terjadi pada orang tua atau gangguan fungsi ginjalpada orang tua atau gangguan fungsi ginjal

Resiko khusus : wanita hamil, kelainan ginjalResiko khusus : wanita hamil, kelainan ginjal

Page 27: Penyakit2 Infeksit Tulang Dan Sendi

TERIMA KASIHTERIMA KASIH