tanaman herbal 12 nanas - frans - administrator

25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah Yang Maha Pencipta telah menjadikan Tanaman Herbal Indonesia lebih dari cukup telah menjadikan Tanaman-tanaman di Indonesia banyak memberikan berbagai macam multi-khasiat terhadap kesembuhan penyakit, pemulihan penyakit, serta kesehatan. Tanaman Herbal Indonesia tsb banyak dikenal umum di masyarakat Indonesia dan sudah terbukti sejak jaman nenek moyang kita hingga sekarang. Berikut berbagai macam tanaman Herbal yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, yang telah terbukti banyak memberikan solusi penyembuhan berbagai macam penyakit. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau besar di Indonesia. Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya. Yang dimaksud dengan obat alami adalah sediaan obat, baik berupa obat tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia (bahan segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam, yang dimaksud dengan obat alami adalah obat asal tanaman. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat daftar beberapa tanaman obat yang mempunyai prospek pengembangan yang potensial.

Upload: wwwridlinenet

Post on 03-Sep-2015

243 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tanaman Herbal 12 Nanas

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Allah Yang Maha Pencipta telah menjadikan Tanaman Herbal Indonesia lebih

    dari cukup telah menjadikan Tanaman-tanaman di Indonesia banyak memberikan berbagai macam multi-khasiat terhadap kesembuhan penyakit, pemulihan penyakit,

    serta kesehatan. Tanaman Herbal Indonesia tsb banyak dikenal umum di masyarakat Indonesia dan sudah terbukti sejak jaman nenek moyang kita hingga sekarang. Berikut berbagai macam tanaman Herbal yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, yang telah terbukti banyak memberikan solusi penyembuhan berbagai macam penyakit.

    Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki

    keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati

    tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau besar di Indonesia.

    Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya.

    Yang dimaksud dengan obat alami adalah sediaan obat, baik berupa obat tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia (bahan segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau senyawa murni yang berasal dari alam, yang dimaksud dengan obat alami adalah obat asal tanaman. Pada tabel di bawah ini

    dapat dilihat daftar beberapa tanaman obat yang mempunyai prospek pengembangan yang potensial.

  • 2

    Manfaat bagi kesehatan manusia Di samping kebutuhan akan sandang, pangan, papan serta pendidikan,

    kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, karena dengan kondisi kesehatan yang baik dan kondisi tubuh yang prima, manusia dapat melaksanakan proses kehidupan, tumbuh dan menjalankan aktivitasnya dengan baik. Apabila terjadi suatu keadaan sakit atau gangguan kesehatan, maka obat akan menjadi suatu bagian penting yang berperan aktif dalam upaya pemulihan kondisi sakit tersebut.

    Selama ini, pembangunan kesehatan meletakkan ilmu pengobatan Barat (modern) sebagai dasar sistem kesehatan nasional, begitu pula berbagai peraturan dan kebijakan lebih banyak menyangkut obat-obatan modern. Di lain pihak, merujuk pada filosofi pengobatan Timur, eksistensi manusia tidak terpisah dari unsur alam semesta, yang meliputi air, api, tanah dan udara. Keberadaan manusia di tengah kehidupan harus dipandang secara holistik. Ketika manusia terganggu kesehatannya, harmoni

    kehidupannyapun terganggu. Pada saat inilah manusia membutuhkan obat untuk memulihkan kesehatannya.

    Berbicara mengenai obat alami, sumber penggunaannya dapat ditelusuri dari budaya dan konsep kesehatan dari beberapa prinsip pandang di antaranya Ayurveda, Cina dan Unani-Tibb (Wijesekera, 1991)

    Sistem Ayurveda yang berkembang di India dan kawasan Asia Tenggara menganut konsep pemulihan kesehatan berdasarkan pengembalian (restorasi) dan menjaga keseimbangan tubuh pada keadaan normal. Sistem Cina, yang berkembang di Cina, Jepang, Korea dan Taiwan, pada intinya menekankan pada pengembalian hubungan fungsional yang dinamis antar organ tubuh. Sedangkan sistem Unani-Tibb yang berkembang di Timur Tengah terutama Mesir dan Turki, berdasarkan konsep terapi yang sistematis. Di Indonesia sendiri, landasan ilmiah konsep pengobatan

    tradisional belum didokumentasikan secara sistematis, namun manfaatnya telah dirasakan terutama oleh masyarakat yang hidupnya jauh dari fasilitas pengobatan modern.

    Penggunaan tanaman obat di kalangan masyarakat sangat luas, mulai untuk bahan penyedap hingga bahan baku industri obat-obatan dan kosmetika. Namun, di dalam sistim pelayanan kesehatan masyarakat, kenyataannya peran obat-obat alami belum sepenuhnya diakui, walaupun secara empiris manfaat obat-obat alami tersebut telah terbukti. Sebagai salah satu contoh adalah penggunaan jamu sebagai obat kuat,

  • 3

    obat pegal linu, mempertahankan keayuan, pereda sakit saat datang bulan dan lain-lain, menyiratkan penggunaan jamu yang sangat luas di masyarakat. Memang disadari, bahwa produksi jamu belum banyak tersentuh oleh hasil-hasil penelitian karena antara lain disebabkan para produsen jamu pada umumnya masih berpegang teguh pada ramuan yang diturunkan turun-temurun. Akibatnya, hingga saat ini obat tradisional masih merupakan bahan pengobatan alternatif di samping obat modern.

    Dengan adanya krisis moneter yang melanda Indonesia dan berlanjut menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, berdampak pada melonjaknya harga obat-obatan modern secara drastis oleh karena lebih dari 90% bahan bakunya tergantung impor. Obat tradisional, yang merupakan potensi bangsa Indonesia, oleh karena itu dapat ikut andil dalam memecahkan permasalahan ini dan sekaligus memperoleh serta mendayagunakan kesempatan untuk berperan sebagai unsur dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat, terlebih-lebih dengan adanya kebijakan Menteri Kesehatan RI tahun 1999 untuk mengembangkan dan memanfaatkan tanaman obat asli Indonesia untuk kebutuhan farmasi di Indonesia.

    Kecenderungan kuat untuk menggunakan pengobatan dengan bahan alam,

    tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga berlaku di banyak negara karena cara-cara pengobatan ini menerapkan konsep back to nature atau kembali ke alam yang diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan obat-obat modern .

    Mengingat peluang obat-obat alami dalam mengambil bagian di dalam sistem

    pelayanan kesehatan masyarakat cukup besar dan supaya dapat menjadi unsur dalam sistem ini, obat alami perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu.

    B. Rumusan Masalah

    1. Sebagai tanaman herbal, apakah tanaman Nanas itu? 2. Bagaimana Budidaya tanaman nanas?

    3. Bagaimana tatacara / pedoman budidaya buah nanas? 4. Apa saja Hama & penyakit dari tanaman nanas? 5. Kapan saat Panen nanas 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pascapanen nanas?

  • 4

    C. Tujuan 1. Mengetahui definisi dan pengertian Nanas.

    2. Mengetahui bagaimana Budidaya tanaman nanas. 3. Mengetahui tatacara / pedoman budidaya buah nanas. 4. Mengetahui apa saja hama & penyakit dari tanaman nanas. 5. Mengetahui saat panen nanas. 6. Mengetahui kegiatan - kegitana yang dilakukan pascapanen nanas.

  • 5

    BAB II PEMBAHASAN

    A. KAJIAN UMUM TENTANG NANAS Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yg memiliki nama ilmiah

    Ananas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) & neneh (Sumatera). dlm bahasa Inggris disebut pineapple & orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas

    berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yg telah di domestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa Nanas ini ke Filipina & Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, & meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik & sub tropic.

    Kerabat dekat spesies Nanas cukup banyak, terutama Nanas liar yg biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B. Smith, & A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun & buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) & Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nanas yg banyak ditanam di

  • 6

    Indonesia adalah golongan Cayene & Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico & Malaysia. Golongan Abacaxi banyak

    ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yg dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang & Palembang. [Jenis Nanas]

    Kandungan Protein bromelain memiliki potensi yang sama dengan papain yang

    ditemukan pada pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.

    Manfaat Nanas Berbagai macam kegunaan nanas antara lain adalah:

    a. Nanas membantu pencernaan protein dan mempercepat proses penyembuhan. Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan

    tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh.

    Nanas juga dapat digunakan untuk mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas, nanas mengandung citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk membuat masakan asam manis. Bromelain membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik untuk pasien sebelum dan sesudah menjalani operasi.

    b. Berfungsi sebagai pembersih. Nanas juga bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikkan kadar basa darah dan membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih didalam tubuh. Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan aspartic acid yang cukup tinggi. Asam aspartic berfungsi sebagai asam amino di dalam tubuh kita

  • 7

    sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Asam ini juga membantu membuang asam amonia di dalam tubuh. Amonia adalah racun yang

    berbahaya bagi sistem saraf pusat.

    B. BUDIDAYA TANAMAN NANAS SENTRA PENANAMAN TANAMAN NANAS

    Penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading, Mexico & Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas

    ditanam di negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia & Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan & Jawa Barat. Pada masa

    mendatang amat memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan nanas dlm skala yg lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya. Luas panen nanas di Indonesia + 165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yg dibudidayakan di Indonesia.

    SYARAT TUMBUH TANAMAN NANAS 1. Iklim

    Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yg amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak kering) & F (daerah kering).

    Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta

    memiliki kisaran curah hujan yg luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.

    Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari

    rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.

    Suhu yg sesuai utk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 C.

  • 8

    2. Media Tanam Pada umumnya hampir semua jenis tanah yg digunakan utk pertanian

    cocok utk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yg mengandung pasir, subur, gembur & banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah.

    Derajat keasaman yg cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yg banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil & klorosis. Sedangkan tanah yg asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, & Molibdinum dengan cepat.

    Air sangat dibutuhkan dlm pertumbuhan tanaman nanas utk

    penyerapan unsur-unsur hara yg dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dlm tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yg harus diperhatian adalah aerasi & drainasenya harus baik, sebab tanaman yg terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.

    Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dlm penanaman nanas, namun nanas sangat suka jika ditanam di tempat yg agak miring, sehingga begitu ada air yg melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.

    3. Ketinggian Tempat Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl. [Syarat Tumbuh Tanaman Nanas]

    C. PEDOMAN BUDIDAYA BUAH NANAS 1. Pembibitan

    Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif & generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah & stek batang. Cara generatif dengan biji yg ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yg baik harus berasal dari tanaman yg pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama & penyakit.

  • 9

    a) Persyaratan Benih Bibit yg baik harus mempunyai daun-daun yg nampak tebal-tebal

    penuh berisi, bebas hama & penyakit, mudah diperoleh dlm jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dlm pengangkutan

    terutama utk bibit stek batang. Tunas batang & stek batang.

    b) Penyiapan Benih Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus & beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri & tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yg tumbuh dari bagian batang yg terletak di dlm tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa

    remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yg tumbuh dari batang & jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yg tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah & di atas tunas

    batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas & ukuran tunas yg bervariasi tergantung dari pertumbuhan

    tanaman. utk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yg ditumbuhkan dari mata tunas yg non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dlm media steril dengan perlakuan khusus serta

    jumlah bibit yg dihasilkan banyak, seragam, & mudah dlm pengangkutan.

    Penyiapan benih (bibit) utk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang & bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yg sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yg baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong utk mengurangi penguapan & mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari

    di tempat teduh & bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam. Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yg dilakuakan adalah memotong batang nanas yg sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yg mengandung

  • 10

    mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dlm bak tanam. Bibit yg dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dlm jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab. Benih yg disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yg ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit

    tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam & jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yg mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm & jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.

    c) Teknik Penyemaian Persemaian utk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dlm menyiapkan media semai dlm bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang utk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm & jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab & sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas & berakar. Tempat persemaian baru yg medianya disuburkan dengan pupuk kandang

    disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir & pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.

    d) Pemeliharan Pembibitan Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab & tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yg sudah ditentukan. Penjarangan & pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.

  • 11

    e) Pemindahan Bibit Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan.

    2. Pengolahan Media Tanam a) Persiapan

    Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan & pembukaan lahan yg paling baik adalah disaat

    waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yg tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yg diperlukan utk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah & ekologi pertumbuhannya.

    b) Pembukaan Lahan Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang &

    membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan

    dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benar-benar matang & siap ditanami.

    c) Pembentukan Bedengan Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan

    pengolahan tanah utk kedua kalinya yg sesuai dengan sistem tanam yg dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan & pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.

    d) Pengapuran Derajat kemasaman tanah yg sesuai utk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro

  • 12

    atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata & dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yg

    bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.

    e) Pemupukan Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan

    dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK & urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan utk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan utk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan

    dengan perangsang pembungaan.

    3. Teknik Penanaman a) Penentuan Pola Tanam

    Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman & urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dlm kurun waktu setahun. dlm teknik

    penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dlm maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dlm barisan 30 cm, & jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, & jarak antar barisan sebelah kiri & kanan dari 2 barisan adalah 150 cm & jarak tanam 45 x 30 cm, & jarak antar barisan tanaman sebelah kiri & kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm & jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm & jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.

  • 13

    b) Pembuatan Lubang Tanam Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yg dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. utk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.

    c) Cara Penanaman Penanaman yg baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yg dilakukan:

    membuat lubang tanam sesuai dengan jarak & sistem tanam yg dipilih;

    mengambil bibit nanas sehat & baik & menanam bibit pada lubang tanam yg tersedia masing-masing satu bibit per lubang

    tanam;

    tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas

    agar tidak mudah roboh & akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah;

    dilakukan penyiraman hingga tanah lembab & basah;

    penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.

    4. Pemeliharaan Tanaman Nanas a) Penjarangan & Penyulaman

    Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik & tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis

    penanaman atau faktor bibit.

    b) Penyiangan Penyiangan diperlukan utk membersihkan kebun nanas dari rumput liar & gulma pesaing tanaman nanas dlm hal kebutuhan air, unsur hara & sinar matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari & penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun utk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan

    kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan

  • 14

    digemburkan & ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.

    c) Pembubunan Pembubunan diperlukan dlm penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yg seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar

    bedengan menjadi lebih tinggi & parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi utk memperbaiki struktur tanah & akar yg keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.

    d) Pemupukan Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga & berbuah. Jenis & dosis pupuk yg

    digunakan adalah:

    Pupuk NPK tablet (Pamafert) Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah

    17-8-12-0-2+mikro

    Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet Dosisi anjuran satu tablet tiap tanaman

    Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 & KCl Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg +

    KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yg sama.

    Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.

    Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dlm parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau 900 liter larutan urea per hektar.

  • 15

    5. Pengairan & Penyiraman Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun utk

    pertumbuhan tanaman yg optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali dlm seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan utk merangsang pembungaan & pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yg

    terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil & buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yg paling baik adalah sore & pagi hari dengan

    menggunakan mesin penyemprot atau embrat. [Pedoman Budidaya Nanas]

    D. HAMA & PENYAKIT TANAMAN NANAS 1. Hama Nanas

    a) Penggerak buah (Thecla basilides Geyer) o Ciri: kupu-kupu berwarna coklat & kupu-kupu betina

    meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar & tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.

    o Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yg diserang hama ini berlubang & mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti

    serangan cendawan atau bakteri. o Pengendalian:

    non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yg terserang hama;

    kimiawi dengan menyemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.

    b) Kumbang (Carpophilus hemipterus L.) o Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva

    berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.

    o Gejala: menyerang tanaman nanas yg gluka sehingga bergetah & busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan & bakteri).

    o Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun &

  • 16

    pemberian insektisida.

    c) Lalat buah (Atherigona sp.) o Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka

    bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih. o Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan

    busuk lunak.

    o Pengendalian: non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun,

    membuang buah yg terserang lalat buah; kimiawi dengan cara disemprot insektisida yg mangkus

    & sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yg dianjurkan.

    d) Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima) o Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5

    mm, berwarna coklat, & bermata besar. o Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel

    daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yg berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.

    o Pengendalian:

    secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & mengurangi ragam tanaman inang;

    secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yg dianjurkan.

    e) Sisik (Diaspis bromeliae Kerne) o Ciri: Serangga berukuran kecil diameter 2,5 mm, bulat &

    datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol

    menutupi buah & daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil & pertumbuhan tanaman terhambat.

    o Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.

  • 17

    f) Ulat buah (Tmolus echinon L) o Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna

    coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus & kepalanya kecil. o Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek &

    membuat lubang yg menyebabkan buah berlubang, bergetah & sebagian buah memotong bagian tanaman yg terserang berat.

    o Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan

    g) Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar & kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.

    2. Penyakit Nanas a) Busuk hati & busuk akar

    o Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh & P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot,

    sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yg mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yg mengandung bahan organik & kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.

    o Gejala: pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning & ujungnya.nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, & akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.

    o Pengendalian: non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase

    tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, & memotong/mencabut tanaman yg sakit;

    kimiawi dengan pencelupan bibit dlm larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.

  • 18

    b) Busuk pangkal o Penyebab: cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn

    atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan & tanah.

    o Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah & bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.

    o Pengendalian: non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit

    sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, & menghindari luka-luka mekanis;

    kimiawi dengan perendaman bibit dlm larutan fungisida Benlate.

    c) Penyakit Lain o Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh

    cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu & bercak kuning oleh virus yg

    belum diketahui secara pasti jenisnya. o Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi

    penggunaan bibit yg sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan /pencabutan & pemusnahan tanaman yg sakit.

    3. Gulma Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak & dominannya

    gulma karena pemberian mulsa yg kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur. [Hama dan Penyakit Tanaman Nanas]

    E. PANEN NANAS 1. Ciri & Umur Panen

    Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung

  • 19

    dari jenis bibit yg digunakan. Bibit yg berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman

    yg berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yg siap dipanen:

    Mahkota buah terbuka. Tangkai ubah mengkerut.

    Mata buah lebih mendatar, besar & bentuknya bulat. Warna bagian dasar buah kuning.

    Timbul aroma nanas yg harum & khas.

    2. Cara Panen Tata cara panen buah nanas: memilih buah nanas yg menunjukkan tanda-tanda siap panen. Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring dengan pisau tajam & steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak & memar.

    3. Periode Panen Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas

    dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, & ketiga 25% dari jumlah yg ada. Tanaman yg sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat & buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas utk diganti dengan bibit yg baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yg baru.

    4. Prakiraan Produksi Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yg dibudidayakan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis nanas & sistem tanam.

    F. PASCAPANEN NANAS Buah nanas termasuk komoditi buah yg mudah rusak, susut & cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yg memadai.

    1. Pengumpulan Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.

  • 20

    2. Penyortiran & Penggolongan Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yg rusak, memar, busuk,

    atau mentah secara tersendiri dari buah yg bagus & normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk & ukuran yg seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.

    3. Penyimpanan Penyimpanan dilakukan jika harga turun, sehingga utk menunggu harga naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dlm peti kemas

    dlm ruangan dingin yg suhunya sekitar 5 C. 4. Pengemasan & Pengangkutan

    Kegiatan pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah nanas dibungkus dengan kertas pembungkus lalu dikemas dlm keranjang bambu atau peti kayu atau dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yg diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas secara teratur pada alat

    pengangkutan, buah nanas diangkut & dipasarkan ke tempat pemasaran.

  • 21

    BAB II HASIL OLAHAN

    A. Makanan Kue Nanas

    Bahan - bahan :

    350 gram nanas segar, cincang. 200 cc air. 1 sendok makan gula pasir. 125 gram margarin 75 gr gula halus 2 butir telur, satu dibuang putihnya.

    275 gr terigu 1 sendok teh baking powder sendok teh soda kue 75 cc susu kental manis Vanili secukupnya

    Cara membuat kue :

    Terigu, teh baking powder dan teh soda kue dicampur, sisihkan.

  • 22

    Masak nanas cincang dalam air bersama gula sampai kering, angkat, tiriskan.

    Kocok margarin, gula sampai putih.

    Masukkan telur sambil terus dikocok sampai warnanya putih dan kental.

    Masukkan campuran terigu, baking powder, soda kue.

    Tuangi susu kental manis sambil diaduk perlahan. Tambahkan vanili lalu aduk hingga rata.

    Masukkan dalam cetakan. Panggang sampai matang.

    B. Minuman Lassi Nanas Kolada Khas Sunda

    Lassi adalah minuman yoghurt yang dicampur dengan buah-buahan. Kali ini

    kita akan membuat Lassi dari Sunda yaitu Lassi Nanas Kolada. Minuman segar khas Indonesia ini dibuat dengan Yoghurt, nanas, stroberi, air kelapa muda, dan madu. Apakah anda penasaran bagaiamana cara membuat Lassi Nanas Kolada Sunda ini?

    Berikut resep Lassi Nanas Kolada:

  • 23

    Baham:

    100 gram nanas manis kupas, potong-potong

    100 gram stroberi, belah 2 100 ml yoghurt tawar (p/ain yoghurt) 100 ml air kelapa muda/santan dari 50 g kelapa yang diparut dan diperas dengan air matang

    2 sdm madu alam

    Cara Membuat:

    Proses semua bahan dengan blender hingga lembut, sajikan segera.

    Catatan: Resep Lassi Nanas Kolada ini hanya untuk 2 gelas

    Bagaiaman rasa dari Yoghurt dan buah-buahan yang segar bila

    dicampur jadi satu? Apakah anda merasakan rasa istimewa yang muncul dari minuman tradisional ini? Lassi Nanas Kolada ini juga cocok dijadikan menu appetizer. Apakah anda masih ingin menikmati minuman tradisional lainnya? Coba saja minuman berikut ini: Bajigur Pisan Khas Sunda, Jus Sedap Kangin atau Jus Belimbing Sayur.

  • 24

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan

    berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat

    aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

    mempunyai efek mengobati. Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

    dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

    Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan, sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

    B. Saran Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan

    penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

  • 25

    DAFTAR PUSTAKA

    http://barokahassyifa.com/tanaman-herbal-dan-manfaatnya http://tanamanobatalamiah.blogspot.com/ http://rumputobat.blogspot.com/ http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-buah-nanas.html http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1761 http://manfaatbuahnanas.blogspot.com/2013/09/belajar-budidaya-tanaman-nanas.html