tata laksana jalan napas i

Upload: tika-fajar-wulandari

Post on 04-Apr-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    1/18

    A. TATA LAKSANA JALAN NAPAS I

    Indikasi :

    1. Terdapat sumbatan jalan nafas

    2. Pasien tidak bernafas / nafas tidak adekuat

    Komplikasi :

    1. Aspirasi isi lambung

    2. Trauma jaringan lunak bibir, lidah, rongga mulut

    3. Gigi patah

    Sasaran pembelajaran :

    1. Mahasiswa mengetahui anatomi saluran nafas atas

    2. Mahasiswa dapat mengenali tanda-tanda sumbatan jalan nafas

    3. Mahasiswa dapat melakukan tindakan membuka jalan nafas (triple

    manuver airway head tiltm chin lift, jaw trust)

    4. Mahasiswa dapat melakukan tindakan membersihkan jalan nafas

    5. Mahasiswa dapat melakukan tindakan heimlich manuver

    6. Mahasiswa dapat melakukan tindakan oksigenisasi dan ventilasi manual

    dengan bagging

    7. Mahasiswa dapat menggunakan alat alat bantuan jalan nafas seperti pipa

    orofaring, pia nasofaring

    Peralatan :

    1. Alat pelindung diri (handskun)

    2. Boneka intubasi endotrkaheal

    3. Kasa / kain

    4. Unit resusitasi bag-mask-valve

    5. Oropharyngeal airway

    6. Nasopharingeal airway

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    2/18

    Skill ChecklistSumbatan Jalan Nafas

    No

    ASPEKSCORE

    0 1 21. Memeriksa kelengkapan alat2. Memakai alat pelindung diri (handskun, kacamata

    google)3. Nilai pernafasan korban, look, feel, listen (10 detik)4. Nilai tanda tanda sumbatan jalan nafas

    Pada sumbatan jalan nafas total tidakterdengar bunyi nafas dan tidak terabahembusan nafas

    Pada sumbatan jalan nafas parsial terdengar

    bunyi nafas tambahan :- Stridor : edema laring, parese pita suara- Gargle : ada benda asing berupa cairan

    didalam mulut- Snoring : sumbatan jalan nafas oleh lidah

    yang terjatuh ke belakang

    Pernafasan paradoks otot pernafasantambahan turut bekerja, terlihat retraksiepigastrium, suprasternal dan intercostal

    5. Buka jalan nafas korban dengan tahnik : TRIPLEMANUVER AIRWAY

    1.1Head tilt : satu tangan didahi pasien, penarikankepala ke belakang / ekstensi kepala1.2Chin lift : jari telunjuk dan tengah dibawah

    dagu dan dagu diangkat keatas. Atau denganmemasukkan ibu jari kedalam mulut dantelunjuk didagu, jepit dagu dan angkat keatas

    1.3Jaw thrust : angkat rahang lurus keatas denganjari telunjuk dan tengah di masing-masingsudut rahang kiri dan kanan (arcus mandibula).Kedua ibu jari tangan membuka mulut

    6. Jika ada benda asing disaluran, bersihkan jalan nafasdengan tehnik:

    Benda asing padat dapat dikeluarkan dengan :6.1Mengaitnya menggunakan jari telunjuk yang

    diberi pelindung berupa kasa atau kain,dimasukkan ke dalam mulut dari satu sisi kearah sisi yang lain (digital)

    6.2Melihat secara langsung dengan laringoskopdan mengambil benda asing forsep magyll

    Benda asing cair dapat dikeluarkan dengan cara:

    6.3Memiringkan kepala pasien kesatu sisi6.4Menghisap cairan dengan selang dan pompa

    hisap (suction catheter)6.5Menggunakan jari telunjut yang dibalut kasa

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    3/18

    atau kain yang dimasukan kedalam mulut darisatu sisi ke sisi yang lain

    6.6Benda asing berbentuk padat dan bulatdapat dikeluarkan dengan prosedur Heimlichmanuever

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    4/18

    7. Pemasangan pipa orafaringeal ( oro pharingeal airway= OPA ), dengan cara :

    7.1Persiapan alat : Pilih ukuran pipa orofaringeal

    yang sesuai dengan pasien

    dengan caramenempatkan OPA di disamping mulut pasiendengan ujung distal OPA harus berada tepatdibawah angulus mandibula

    7.2Bersihkan mulut pasien dari cairan, muntahatau benda asing lainnya dengan cara seperti 6

    7.3Buka rahang bawah pasien dengan tangankanan

    7.4Masukkan OPA dengan posisi bagian yangmelengkung menghadap kebawah, sampaiujung OPA menyentuh palatum

    7.5Putar OPA 180 sehingga bagian yang

    melengkung sesuai dengan kurvatura lidah8. Pemasangan pipa nasofaring

    8.1Persiapan alat : Pilih ukuran pipa nasofaringyang paling besar yang sesuai dengan pasien

    dengan cara menempatkan pipa nasofaringdisamping mulut, dengan ujung yangmelebarkan ditempatkan di cuping hidung,ujung yang lain harus berada di kanalis auditorieksternal

    8.2Beri pelumas / jelly pada pipa nasofaring8.3Jika tidak ada kontra indikasi, berikan

    vasokontriktor pada mukosa hidung pasien8.4Masukan pipa naso faring dengan lembutkedalam rongga hidung dengan ujung bevelmenghadap septum

    8.5Setelah pipa nasofaring masuk sempurna,putar 90 sehingga posisinya melengkung keanterior

    9. Setelah jalan nafas bersih dilakukan oksigenisasi danpemberian ventilasi manual dengan bag mask,dengan cara :

    1.1Persiapan alat:a. Manual bag valve

    b. Face mask yang sesuai ukuran, harusmelingkupi mulut dan hidup, tetapi tidakterlalu besar, sehingga banyak udara yangbesar

    c. Sumber oksigen, selang, regulator1.2Berdiri diatas kepala pasien1.3Tempatkan pasien pada posisi sniffing

    ( hidung mengarah ke langit-langit1.4Tempatkan face mask dengan tehnik satu

    tangan:a. Menggunakan tangan kiri

    b. Tempatkan jari kelingking, jari manis dan jaritengah dibawah sisi kiri mandibula pasien

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    5/18

    c. Tempatkan jari telunjuk dan ibu jari padaface mask dibagian atas an bawah

    d. Tangan kanan digunakakan untukmelakukan ventilasi dengan bag

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    6/18

    1.5Tempatkan face mask dengan tehnik duatangana. Tempat jari telunjuk sampai jari kelingking

    pada mandibula di masing-masing sisib. Ibu jari memegang face mask sambil

    ditekan untuk merapatkannya denganmuka

    c. Angkat mandibula ke arah anteriord. Asisten yang akan memberikan bag mask

    ventilasiMulai aktifitas memberikan tekanan positifmelalui bag alve mask secara lembutJika ventilasi sukar. Lakukan chin lift danjaw trust manueverJika masih sulit, bisa dipasangkan pipa

    orofaring atau pipa nasofaring

    Keterangan:

    Skor 0 : Tidak melakukan

    Skor 1 : Melakukan kurang benar

    Skor 2 : melakukan dengan benar

    Nilai = (total skor / 68) x 100

    Instruktur

    (...............................)

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    7/18

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    8/18

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    9/18

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    10/18

    F. TATALAKSANA JALAN NAFAS II

    Indikasi :

    1. Proteksi jalan nafas

    2. Membesakan jalan nafas

    3. Untuk melakukan terapi oksigen dan ventilasi mekanik

    4. Gagal nafas

    5. Syok

    6. Untuk terapi hipeventilasi pada peningkatan tekanan intra kranial

    7. Mengurangi usaha pernafasan

    8. Memfasilitasi penghisapan sekret saluran nafas dan pencucian bronkhus

    ( bronchial toilet)

    Komplikasi :

    1. Hipoksia, hipokapnia selama tindakan

    2. Gangguan kardiovaskuler selama dan segera setelah tindakan

    3. Trauma pada gigi, bibir dan gusi

    4. Malposisi pada endotrakhea ( endobronkhial, esofagus )

    5. Trauma pada faring, laring dan trakhea

    6. Distensi lambung dan aspirasi isi lambung

    7. Spasme bronkhus dan spasme laring

    Sasaran Pembelajaran

    1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat-alat yang diperlukan

    2. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi jalan nafas

    3. Mahasiswa dapat mengenali tanda-tanda kemungkinan kesulitan intubasi

    serta mengetahui algoritme intubasi endotrakhea dengan kesulitan

    4. Mahasiswa dapat mengetahui obat-obatan yan digunakan untuk

    memfasilitasi intubasi endotrakhea

    5. Mahasiswa dapat melakukan tindakan Sellick Manuever

    6. Mahasiswa dapat melakukan intubasi endotrakheal

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    11/18

    7. Mahasiswa dapat memeriksa dan memastikan posisi endotrakheal

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    12/18

    Peralatan :

    1. Alat pelindung diri (masker, hanskun, kaca mata pelindung)

    2. Boneka intubasi endotrakhea

    3. Obat-obatan yang diperlukan (spray anestesi lokal, sedasi, analgesia,

    pelumpuh otot)

    4. Monitor (EKG, oksimetri denyut, NIBP)

    5. Pengganjal kepala (bantal atau kain )

    6. Laringoskop

    7. Pipa endotrakheal (ETT) dengan nomor yang sesuai)

    8. Stylet

    9. Forcep magill

    10.Suction unit

    11.Spuit 10 cc untuk inflasi balon

    12.Lubrikan

    13.Plester

    14.Unit resusitasi bag-mask-valve dan jalur oksigen

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    13/18

    Skill checklistPersiapan Intubasi

    A. Persiapan

    No ASPEK SCORE

    0 1 21. Memeriksa kelengkapan alat-alat2. Memakai alat pelindung diri (handskun, kaca mata

    pelindung)3. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan

    dilakukan jika pasien sadar, atau kepada keluargapasien jika pasien tidak sadar, serta memintapersetujuan tindakan medis

    4. Memastikan jalan nafas terbuka5. Memastikan oksigenasi dan ventilasi yang adekuat

    6. Memastikan tersedianya jalur intravena7. Memasang monitor8. Menyiapkan pipa endotrakhea:

    a. Memeriksa patensi balonb. Memberikan sedikit lubrikan pada stylet dan

    memasukan stylet ke dalam pipaendotrakheal

    c. Memberikan sedikit lubrikan pada balonsampai ujung pipa endotrakheal

    9. Menyiapkan laringoskop :a. Menyiapkan blade yang sesuaib. Memastikan lampu menyala dengan baik

    (sinar fokus)10.

    Menempatkan bantal tipis atau kain dibawahoksipital jika tidak ada curiga cedera spinal

    11.

    Berikan spray analgesia topikal di orofaring(xylocain spray : 1 puff = 10 mg)

    12.

    Melakukan preoksigenasi dengan oksigen 100%selama 2 3 menit, jika waktu memungkinkan

    13.

    Jika dibutuhkan berikan sedasi, analgesia danpelumpuh otot

    Keterangan:

    Skor 0 : Tidak melakukan

    Skor 1 : Melakukan kurang benar

    Skor 2 : melakukan dengan benar

    Nilai = (total skor / 26) x 100

    Instruktur

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    14/18

    (...............................)

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    15/18

    Skill ChecklistTEHNIK INTUBASI

    No.

    ASPEKSCORE

    0 1 21. Operator berdiri dibagian kepala tempat tidur. Tempat

    tidur pada posisi datar2. Memegang laringoskop pada tangan kiri3. Buka mulut dengan cara cross finger technique, yaitu

    ibu jari tangan kanan ditempatkan didepan gigi bawahmandibula dan jari telunjuk didepan gigi atas maksila,mulut dibuka perlahan dengan menggerakkan jari jaritersebut dan laringoskop dimasukan kedalam mulut

    4. Masukkan ujung bilah laringoskop kedalam sisi kananmulut pasien, masukkan bilah sampai ke pangkal lidah

    5. Singkirkan lidah kearah kiri6. Dengan lembut masukkan bilah laringoskop pada posisi

    yang tepat. Bilah lurus dibawah epiglotis, dan bilah

    lengkung dimasukkan kedalam valleculla diatas epiglotis7. Perlihatkan pita suara dan pembukaan glotis8. Secara lembut masukkan pipa endotrakheal melalui pita

    suara dengan memegang pipa endotrakhealmenggunakan tangan kanan

    9. Secara hati hati angkat stylet dan laringoskop, sambiltetap memegang pipa endotrakhea

    10. Kembangkan balon11. Pastikan posisi pipa endotrakhea

    a. Pasang bag-valve-maskb. Inspeksi dan auskultasi dada untuk

    mendengarkan suara nafas yang simetrisc. Perhatikan pengembunan yang terjadi pada pipaendotrakhea saat ekshalasi napas

    12. Fiksasi posisi pipa endotrakhea dengan plester padanomor yang tertera pada pipa setinggi bibir

    Keterangan:

    Skor 0 : Tidak melakukan

    Skor 1 : Melakukan kurang benar

    Skor 2 : melakukan dengan benar

    Nilai = (total skor / 24) x 100

    Instruktur

    (...............................)

    Gambar : Anantomi jalan nafas (airway)

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    16/18

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    17/18

    Gambar : Tahap tahap intubasi

  • 7/29/2019 Tata Laksana Jalan Napas i

    18/18