budidaya tanaman semusim & tahunan...
TRANSCRIPT
BUDIDAYA TANAMAN
SEMUSIM
&
TAHUNAN (*)
UMMU KALSUM
UNIVERSITAS GUNADARMA
BUDIDAYA
TANAMAN KOPI
Prastowo et al, 2010
TANAMAN KOPI
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea sp.
• Produsen utama kopi dunia masih
diduduki oleh Brazil disusul
Vietnam, Kolumbia, Indonesia, India
dan Meksiko
Perlu terus pengembangan melalui pengkajian aspek-aspek keunggulan komparatif
inklusifnya (perhitungannya)
Prioritas penelitian perkopian di masa mendatang perlu ditekankan pada pengkajian
sistem agribisnis, sosial ekonomi, penyempurnaan teknologi budidaya dan
pengolahannya sehingga memerlukan keterlibatan pihak swasta dan institusi penelitian di
dalam dan luar negeri.
Pemasyarakatan inovasi teknologi yang dihasilkan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia (Puslitkoka) perlu diintensifkan dalam program Prima Tani, utamanya di daerah-
daerah sentra kopi potensial dan daerah yang memiliki program pengembangan kopi.
Program revitalisasi kopi akan ditempuh melalui perbaikan mutu hasil dan sistem
pemasaran, pembinaan penerapan olah basah di tingkat kelompok tani serta diversifikasi,
intensifikasi, rehabilitasi, dan peremajaan.
dsb
PENGUATAN AGRIBISNIS KOPI MELALUI PENINGKATAN MUTU,
DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERLUASAN PASAR MAKA HARUS
DILAKUKAN BERBAGAI UPAYA:
SISTEM PERCABANGAN
1. CABANG REPRODUKSI (ORTHROTOP)
Cabang yang tumbuhnya tegak
lurus (wiwilan)
Terdapat pada disetiap ketiak
daun batang utama atau
primer (4-5)
2. CABANG PRIMER (PLAGIOTROP)
Cabang yang tumbuh pada batang utama
Berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap ketiak daunnya
terdapat mata tunas bunga
Arah pertumbuhan mendatar
3. CABANG SEKUNDER
Cabang yang tumbuh pada cabang primer berasal dari tunas
sekunder
sifatnya sama dengan cabang primer sehingga bisa
menghasilkan bunga
4. CABANG BALIK
cabang reproduksi yang
tumbuhnya pesat,
ruas daun relatif panjang dan lunak banyak
mengandung air
5. CABANG KIPAS
Cabang reproduksi tumbuh kuat pada
cabang primer ( pohon sudah tua)
Banyak yang mati sehingga pada bagian ujungnya tumbuh mata
reproduksinya (CABANG PECUT)
6. CABANG PECUT
Cabang kipas yang tidak
mampu membentuk
cabang primer meskipun
tumbuhnya kuat
Berakar tunggang, akar lebar (cabang), akar rambut, bulu-
bulu akar dan tudung akar
Mempunyai sistem perakaran yang dangkal
SISTEM PERAKARAN
BUNGA DAN BUAH Berbunga sejak berumur ± 2 tahun,
Bunga ini berasal dari kuncup sekunder
dan reproduktif yang berubah fungsinya
menjadi kuncup bunga
Sedikit banyaknya jumlah bunga
tergantung dari jenisnya, untuk Liberika
bunganya lebih sedikit dari kopi robusta.
Robusta lebih sedikit dari arabika
KESESUAIAN LINGKUNGAN
1. KETINGGIAN TEMPAT
Tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kopi.
Namun suhu ditentukan oleh ketinggian tempat, berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kopi Robusta ketiggian 0-800 mdpl (400-700)
Arabika 500-1700 (dibawah ini kena HV)
2. HUJAN
Sesuai pada 1500 – 2500 mm per tahun (bulan kering 1-3
bulan dan suhu rata-rata 15-25 derajat celcius), lahan
kelas S1 atau S2 (Puslitkoka, 2006), optimum pada curah
hujan 2000-3000 mm/tahun
Fase primordia bunga dan penyerbukan memerlukan
bulan-bulan kering ± 3 bulan.
Menjelang akhir musim hujan cabang primer sudah
bersiap untuk menghasilkan kuncup bunga.
3. PENYINARAN
Tanaman kopi tidak menyukai sinar matahari langsung Karena akan meningkatkan penguapan dari tanah dan daun, mengganggu proses fotosintasis.
Sinar matahari akan berpengaruh terhadap pembentukan kuncup bunga.
Bila sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari maka tanaman akan membentuk bunga secara terus menerus kemampuan tanaman menghasilkan bunga melebihi kemampuannya, sehingga sedikit yang membentuk buah.
4. ANGIN Berpengaruh terhadap tanaman yang bersifat self steril, karena membantu terhadap proses penyerbukan
Angin kencang berpengaruh terhadap terhadap tajuk tanaman dan mengugurkan bunga perlu tanaman pelindung
TANAH
Menghendaki tanah yang subur, gembur dan kaya akan bahan organic,
Menghendaki tanah agak masam yaitu antara pH 4,5-6,5 jenis robusta, sedang arabika pH 5-5,6.
JENIS - JENIS KOPI
1. KOPI ARABIKA (Coffea arabica L)
Ketinggian 700-1700 m dpl, dan suhu 16o C-20o C. mempunyai iklim kering 3 bulan/tahun, Peka terhadap serangan HV, terutama didataran rendah (< 500
m dpl) Produksi 4,5-5 ku kopi beras/ha/th, harga relatif tinggi, Umumnya berbuah sekali dalam satu tahun. Jenis Abesinia, Pasumah, Marago type dan Congensis
POTENSI
PRODUKSI
KOPI ARABIKA
Anjuran penanaman berdasarkan kondisi
lingkungan tumbuh
KOPI LIBERIKA (COFFEA LIBERICA)
Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi arabika dan robusta.
Cabang primer dapat bertahan lebih lama, dalam satu kayu berbunga lebih dari satu kali.
Agak peka terhadap penyakit HV.
Kualitas buah agak rendah.
Produksi 4-5 ku/ha/th,
Berbuah sepanjang tahun.
Ukuran buah tidak merata/seragam.
Tumbuh baik didataran rendah.
Jenis kopi ini Ardoniana, dan Durvei
KOPI ROBUSTA
Resisten terhadap penyakit HV.
Tumbuh sangat baik pada ketinggian 400-700 m dpl, dengan temperatur 21-24° C.
Menghendaki iklim kering 3-4 bulan, dengan 3-4x hujan
Produksi 9-13 ku/ha/th.
Kualitas buah lebih rendah dari arabika
*) Menurut
klasifikasi
schmidt &
ferguson
Puslikoka,
2003
SIFAT-SIFAT
AGRONOMI
PENTING KLON-
KLON KOPI
ROBUSTA
ANJURAN
BUDIDAYA
1. Tahap Pembibitan
Setek (Cutting)
Sambung
Vegetatif
Generatif
Teknik perbanyakan
A. SETEK (CUTTING)
Keuntungan:
• Tidak memerlukan tenaga terlatih
• Dapat dilakukan secara massal
• Tidak mengalami kemungkinan pengaruh buruk dari batang bawah
• Berbuah 1 tahun lebih awal
• Akar serabut lebih banyak
• Wiwilan hanya sedikit (pada waktu masih muda)
Kelemahan:
• Bagi pembentukan akar diperlukan kondisi yang perlu diatur lebih seksama
• Memerlukan pengawasan lebih lama selama penyetekan (± 3 bulan)
• Akar tunggang lebih pendek
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
SETEK (CUTTING)
Bahan setek
Teknik memperakarkan batang bawah (understump)
Pemindahan setek
Waktu Pembuatan Setek yang baik di Kebun Malangsari,
Banyuwangi:
- Oktober – Desember : Pengakaran di bak setek
- Januari – Oktober : Pemeliharaan di pembibitan
- Oktober – November : Penanaman dipertanaman
TEKNIK MEMPERAKARKAN UNDERSTUMP
Pembuatan lubang tanam
Pemotongan cabang untuk setek
Pemberian zpt
Penanaman setek
Bedengan lebar 1,25 m, panjang 5-10 m,
tinggi 60 cm. jarak tanam 5 – 10 cm
Ruas 2-4 dari pucuk.
satu ruas 6-8 cm
umur ± 4 bulan setek
dipindahkan ke
pembibitan (pasir:tanah:
pukan 1 : 2 : 1)
B. PENYAMBUNGAN
Penyambungan dilakukan menggunakan teknik sambung celah atau “V”, batang bawah umur 5-6 bulan
Dalam penyambungan diperlukan:
• Batang atas (entres), yang digunakan di PTPN XII Kebun Malangsari diantaranya adalah klon BP 358, BP 409 dan BP 42 dan Tugusari 6.
• Batang bawah (understump), yang digunakan adalah klon BP 308
Teknik sambung celah atau “V”
Bibit setek siap tanam
di kebun setelah
berumur ± 7 bulan di
pembibitan batang bawah
ketinggian 15-20
cm
2. PENANAMAN
X = BP 409 □ = BP 42 O =
BP 354 ○ = BP 359
3. PEDOMAN DOSIS PEMUPUKAN KOPI
Sumber : Puslitkoka (2006)
4. PEMANGKASAAN Cabang-cabang
yang tidak
produktif, cabang
liar maupun yang
sudah tua
Macam
Pemangkasan: Pemangkasan
bentuk
Pemangkasan
produksi
(pemeliharaan)
Pemangkasan
rejuvinasi
5. PENAUNGAN
Tanaman Naungan
Sementara
Lamtoro
Akasia
Tanaman Naungan
Tetap
Lamtoro (Leucaena
glauca)
Dadap (Erythrina
subumbrans)
Sengon (Albizzia
falkata; A. sumatrana).
Pengaturan Tanaman Naungan
Memberi cukup cahaya matahari
Mempermudah peredaran udara
atau aerasi dalam pertanaman
Mengurangi kelembaban udara yang tinggi selama
musim hujan
6. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian secara kultur teknik atau agronomis (pemangkasan
setelah panen)
Sanitasi buah yang tersisa di pohon dan pangkasan cabang
Pemangkasan perangkap untuk menangkap sehingga secara massal
Nematoda parasit, yaitu Pratylenchus coffeae dan
Radopholus similis karbofuran (Curaterr 3 G) atau
tanaman tahan (klon BP 961)
Hama penggerek buah kopi, yaitu Hypothenemus hampei
parasitoid Cephalonomia stephanoderis
Kutu dompolan atau kutu putih Planococcus citri
insectisida propoksur (poxindo 50 WP)
Karat daun, dikendalikan dengan menanam tanaman tahan (misal S 795)
serta pemangkasan dan pemupukan agar tanaman cukup kuat dan bugar
Bercak daun, dikendalikan dengan pemberian naungan
yang cukup tapi pertanaman tidak lembab
PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL Tanaman kopi dapat berproduksi
pada umur ± 2,5-3 tahun, juga
tergantung pada iklim dan
jenisnya
Kopi arabika 2,5-3 tahun
Kopi robusta 2,5 tahun
Pemetikan buah kopi secara garis
besar dibagi menjadi tiga
Pemetikan Pendahuluan
untuk memetik buah yang terserang bubuk
Februari
ciri warna kuning sebelum berumur 8 bulan
Buah ini dipetik kemudian langsung
direbus di jemur
Petik Merah/Panen Raya
Dilakukan pada bulan Mei/Juni
Memetik buah yang sudah berwarna merah berlangsung selama 4-5 bulan dengan giliran 10-
14 hari 1x
Petik Hijau
Dilakukan apabila sisa buah dipohon tinggal
10%
memetik semua buah baik yang berwarna merah atau hijau
PENGOLAHAN HASIL
Mengeringkan biji kadar air 10-13% siap dipasarkan
REFERENCES
Kalsum, Ummu. 2009. Pembibitan Tanaman Kopi Di Kebun Malangsari
PTPN 12. Laporan Praktek Kerja Lapang.
Prastowo B, Karmawati E, Rubijo, Siswanto, Indrawati C, Munarso AJ. 2010.
Budidaya dan Pascapanen Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan
TERIMA
KASIH