infeksi pada lansia
TRANSCRIPT
Definisi
Keberadaan mikroorganisme di dalam jaringan
tubuh , mengalami replikasi.
Interaksi :
kuman (agent)→pejamu(host)→lingkungan
Epidemiologi Kematian lansia akibat : (Yoshikawa 1995)• Pneumonia († 3 kali lebih besar dari usia muda)• Sepsis († 3 kali lebih besar dibanding usia
muda)• ISK († 5%-10%)• Apendisitis († 15-20 kali)• Kolesistitis († 2-8 kali)• Endokarditis infeksiosa († 2-3 kali)• Meningitis bakterialis († 3 kali)
Faktor predisposisi• Faktor penderita lansia
− Nutrisi− Imunitas tubuh− Penurunan fisiologis− Proses patologik
• Faktor kuman− Jumlah− Virulensi
• Faktor lingkungan
Lingkungan : Masyarakat
Rumah SakitPanti Werdha
imunitasPenurun
an fisiologis
Proses patolo
gisnutrisi
virulensi jumlah
Faktor resiko Faktor penderita Nutrisi, dilihat dari :
HidrasiHemoglobinAlbuminMikronutrien ( Cu, Zn)Vitamin
ImunitasImunitas alamiah (innate immunity) :
kulit, silia, lendirImunitas humoral :
imunoglobulin, sitokinImunitas seluler :
netrofil, makrofag, limfosit T
Perubahan fisiologis Penurunan fungsi organ (paru, ginjal, hati, pembuluh darah) → proses infeksi → pengobatan
Proses patologikMulti patologi → DM, PPOM, keganasan, abnormalitas pembuluh darah → infeksi → proses pengobatan sulit → prognosis buruk
Faktor kuman Jumlah kuman x virulensi
Infeksi = Mekanisme daya tahan tubuh
Akibat penurunan fungsi fisiologis, misalnya kulit dan mukosa yang sering menjadi “port d’enter”.Kelemahan otot saluran napas atas →pneumonia spontan.
Manifestasi Infeksi pada Lansia
Demam :• Sering tidak mencolok→memperlambat
diagnosis → ↓ efek fisiologis leukosit→† lansia dengan infeksi tanpa demam lebih tinggi daripada disertai demam.
• Kemungkinan infeksi pada usia lanjut, bila : ↑ suhu menetap > 2°F↑ suhu oral > 37,2°C atau rektal > 37,5°C
Gejala tidak khas• Nyeri pada apendisitis akut, kolesistitis akut,
meningitis → sering tidak dijumpai• Batuk pada pneumonia → dianggap batuk biasa• Gejala infeksi yang sering didapati :
− ↓ kesadaran/konfusio− inkontinensia− jatuh− anoreksia− kelemahan umum
Gejala akibat penyakit penyerta (ko-morbid) :- sering dijumpai pada lansia- mengacaukan gejala khas penyakit
utamanya.
Definisi
ISK infeksi akibat terbentuknya koloni kuman di saluran kemih. Kuman mencapai saluran kemih melalui cara hematogen dan ascending.
15% - 20% ♀ > 5-15% Infeksi yang paling sering diderita lansia Penyebab sepsis kedua pada lansia
Faktor resiko:Kerusakan atau kelainan anatomi saluran kencing berupa obstruksi internal oleh jaringan parut, endapan obat intratubular, refluks, instrumentasi saluran kemih, konstriksi arteri-vena, hipertensi, analgetik, ginjal polikistik, kehamilan, DM, atau pengaruh obat-obat estrogen.
ISK sederhana / tak berkomplikasi :
ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan tidak terdapat disfungsi structural ataupun ginjal.
ISK berkomplikasi:ISK yang berlokasi selain di vesika urinaria, ISK pada anak-anak, laki-laki atau ibu hamil.Pengelolaan menjadi sulit karena faktor pemberat (DM, Obstruksi, batu, imunodefisiensi)
DIAGNOSISAnamnesis : ISK bawah frekwensi, disuria terminal, polakisuria, nyeri suprapublik.
ISK atas : nyeri pinggang, demam, menggigil, mual dan muntah, hematuria.
Pemeriksaan fisik : febris, nyeri tekan suprapublik, nyeri ketok sudut kostoverbrata
Laboratorium: lekositosis, lekosituria, kultur urin (+): bakteriuria >105/mL urin.
DIAGNOSIS BANDING ISK sederhana, ISK berkomplikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG DPL, urinalisis, kultur urin dan tes resistensi kuman,
tes fungsi ginjal, gula darah, foto BNO-IVP, USG ginjal
TERAPINonfarmakologis : Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik Menjaga higiene genitalia eksterna
Farmakologis : Antimikroba berdasarkan pola kuman yang
ada ;bila hasil tes resistensi kuman sudah ada,pemberian antimikroba di sesuaikan
Antimikroba pada ISK bawah tak berkomplikasi
Antimikroba Dosis Lama Terapi
Trimetoprim-Sulfametoksazol Trimetoprim Siprofloksasin Levofloksasin Sefiksim Sefpodoksim proksetil Nitrofurantoin makrokristal Nitrofurantoin monohidrat makrokristal Amoksisilin/Klavulanat
2 x 160/800 mg2 x 100 mg2 x 100-250 mg 2 x 250 mg 1 x 400 mg 2 x 100 mg4 x 50 mg 2 x 100 mg
2 x 500 mg
3 hari3 hari3 hari3 hari3 hari3 hari7 hari7 hari
7 hari
Obat parenteral pada ISK atas akut berkomplikasi
Antimikroba Dosis Interval Sefepim SiprofloksasinLevofloksasin Ofloksasin Gentamisin (+ ampisilin)
Ampisilin (+ gentamisin)Tikarsilin-klavulanatPiperasilin-tazobaktam Imipenem-silastatin
1 gram 400 gram 500 gram 400 gram
3-5 mg/kgBB 1 mg/kgBB1-2 gram 3,2 gram
3,375 gram 250-500 mg
12 jam 12 jam24 jam12 jam24 jam8 jam6 jam8 jam
2-8 jam6-8 jam
Definisi Pnemonia adalah proses infeksi akut
yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli)
Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia)
Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak.
Klasifikasi ket
Penyakit bawaan pneumonia primer•yaitu radang paru pd orang yg tdk mempunyai fr. •Kuman penyebab utama yaitu Staphylococcus pneumoniae (pneumokokus), Hemophilus influenzae, Virus penyebab infeksi pernapasan( Influenza, Parainfluenza, RSV). Selain itu juga bakteri pneumonia yg tidak khas yaitu mykoplasma, chlamydia, dan legionella. pneumonia sekunder•tjd pd orang dgn faktor predisposisi, selain penderita penyakit paru lainnnya seperti COPD, terutama juga bagi mereka yg mempunyai penyakit menahun seperti diabetes mellitus, HIV, dan kanker.
tempat asal tjdInfeksi
community acquired pneumonia (CAP)•pneumonia yg tjd di lingkungan rumah•termasuk Pneumonia yg tjd di rumah sakit dgn masa inap <48 jam. •Kuman penyebab sama seperti pada pneumonia primer. nosokomial pneumonia atau hospital acquired pneumonia (HAP)•pneumonia yg tjd di “rumah sakit •infeksi tjd >48 jam berada di rumah sakit. •Kuman penyebab sangat beragam, yg sering di temukan yaitu Staphylococcus aureus/ bakteri gram - lainnya (E.coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa, Proteus)
gambaran klinis •typical pneumonia, infeksi radang paru dgn gejala yg khas•atypical pneumonia, kebalikannya
Faktor Risiko Peminum alkohol Perokok Penderita diabetes Penderita gagal jantung Penderita penyakit paru obstruktif menahun Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu Gangguan sistem kekebalan karena penyakit Setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau
cedera (terutama cedera dada)
Pneumonia bisa disebabkan olehBakteriVirusMikoplasma Jenis lain Pneumocystitis Carinii
pnumonia ( PCP ) yang diduga disebabkan oleh jamur
Gejala klinisBatukPanasSputum purulen atau bertambahSakit dadaSesak napas
Pemeriksaan fisikpekak perkusi, ronki, nafas melemah, Tampak sakit, Tachypneu ( napas cuping hidung) , Sianosis, Splinting/ napas tertahan pada dada yang sakit
Diagnosis dengan ditemukannya kuman pada :Sputum (tidak akurat, banyak kontaminaasi)Aspirasi transtrakealBronkoskopi: Sikat, BAL dan biopsiTransthoracal aspirasi biopsiThoracentesisBiopsi paru tertutup (VAT) dan TerbukaSerologik/ Immunologik/ Biologi molekuler
Terapi suportifSebagian lansia sudah dalam status
gizi yang kurang baik sebelum sakit → diet kalori + protein cukup, hidrasi, vitamin, dan mineral.
Komplikasi Organisasi eksudat (fibrin jaringan ikat
alveolus padat dan elastik karnifikasi)
Fibrosis Pembentukan abses karena kuman
virulen