pkmp farmasi 2012
DESCRIPTION
Bawang tiwai, spf, tabir suryaTRANSCRIPT
I. Judul
Rancangan Judul dari Penelitian yang akan dilakukan adalah:
“FORMULASI SEDIAAN KRIM HERBAL BERBAHAN AKTIF EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine americana(Aubl.)Merr)
SEBAGAI PEMUTIH ATAU TABIR SURYA”
I. Latar Belakang Masalah
Perawatan kecantikan secara alami merupakan pilihan yang tepat dan
banyak diminati baru-baru ini. Perawatan kecantikan secara alami pada umumnya
menggunakan tumbuh-tumbuhan baik dalam bentuk olahan untuk bagian luar
tubuh maupun untuk diminum dalam bentuk jamu. Perawatan kulit wajah
merupakan bagian dari perawatan kecantikan yang telah dikenal sejak zaman
dahulu kala dan telah menjadi bagian kebudayaan masyarakat. Perawatan
kecantikan dengan menggunakan bahan alami (tumbuhan) relatif lebih aman
dibandingkan dengan menggunakan kosmetik berbahan kimia sintetik.
Akhir-akhir ini penggunaan kosmetik yang dapat menimbulkan efek
pemutih kulit dan tabir surya sangat digemari. Bahan-bahan yang dapat
memberikan efek tersebut ada yang alami ada pula yang sintetis. Contohnya
guanine, yang terdapat dalam sisik ikan yang merupakan pigmen pemutih kulit.
Namun karena guanine sulit di dapat maka digunakan pigmen sintesis seperti
Bismuth oksiklorida, Titanium dioksida, dan serbuk logan (mika, alumunium,
bronze).
Selain bahan kimia diatas, beredar pula kosmetik yang mengandung bahan
kimia berbahaya seperti merkuri. Hal ini tentu akan membahayakan masyarakat
sebagai konsumen kosmetik kecantikan. Merkuri atau raksa atau Hg
(Hydrargirum) akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker pada kulit.
Dengan demikian penggunaan bahan kimia sebagai kosmetik atau bahan
perawatan kecantikan akan lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan bahan
alami dari tumbuhan. Berdasarkan efek negatif bahan kimia sintesis dalam
kosmetik tersebut maka langkah atau tindakan yang tepat sebagai alternatif adalah
kembali ke bahan alami (tumbuhan) sebagai perawatan kecantikan, terutama
perawatan kulit dari efek buruk sinar matahari (pemutih dan tabir surya). Sediaan
2
tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan dengan maksud menyerap
secara efektif cahaya matahari terutama pada daerah emisi gelombang ultraviolet,
sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari.
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan aktif tabir surya adalah
bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr).
Tumbuhan bawang dayak (Eleutherine Americana (Aubl.) Merr) sudah
digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak sebagai tanaman obat.
Tumbuhan ini memiliki warna umbi merah dengan daun hijau berbentuk pita dan
bunganya berwarna putih. Dalam umbi bawang dayak terkandung senyawa
fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tannin. Secara
empiris bawang dayak sudah dipergunakan masyarakat lokal sebagai obat
berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi
(hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes melitus), menurunkan kolesterol,
obat bisul, kanker usus dan mencegah stroke. Potensi bawang dayak sebagai
tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan
penggunaannya sebagai bahan obat modern.
Berdasarkan pengujian efektivitas ekstrak bawang dayak yang dilakukan
oleh Islamudin Ahmad pada tahun 2011, menjelaskan bahwa ekstrak tersebut
termasuk dalam kategori sunblock.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang berjudul
“Formulasi Sediaan Krim Berbahan Aktif Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine
americana(Aubl.)Merr) Sebagai Pemutih (Tabir Surya)” ini penting untuk
dilakukan.
II. Perumusan Masalah
1. Berapa konsentrasi bahan aktif dan tambahan dalam sediaan krim yang
optimal sebagai tabir surya?
2. Bagaimana stabilitas ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana
(Aubl.) Merr) terhadap penambahan berbagai bahan tambahan atau
formula sediaan krim ?
III. Tujuan
3
1. Mendapatkan konsentrasi bahan aktif dan tambahan yang optimal
sebagai tabir surya dalam sediaan krim.
2. Mendapatkan ekstrak bawang dayak yang stabil dengan penambahan
bahan tambahan atau formula sediaan krim.
IV. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini berupa artikel terkait khasiat bawang dayak sebagai pemutih atau tabir surya alami. Selain artikel, luaran dari artikel ini dapat berupa produk krim paten yang tentunya sangat berguna untuk mengurangi ketergantungan konsumen terhadap produk sintetis berbahaya.
V. Kegunaan
1. Membuktikan dan memberikan informasi bahwa ekstrak bawang dayak
dapat digunakan sebagai alternatif herbal krim tabir surya atau pemutih.
2. Memberikan dasar dan informasi bagi pengujian lebih lanjut terhadap
formulasi sediaan krim yang diharapkan dapat diujikan lebih lanjut
secara in vivo.
VI. Tinjauan Pustaka
A. Uraian Tumbuhan
(1) Morfologi Tumbuhan
Bawang sabrang merupakan terna yang merumpun sangat
kuat dengan tinggi 26 hingga 50 cm. Umbi berada di bawah tanah
berbentuk bulat telur memanjang dan berwarna merah. Bunga
berwarna putih, mekar jam lima sore hari dan jam tujuh menutup
kembali. Daun tunggal, letak daun berhadapan, warna daun hijau
muda, bentuk daun sangat panjang dan meruncing (acicular), tepi
daun halus tanpa gerigi (entire), pangkal daun berbentuk runcing
(acute) dan ujung daun meruncing (acuminate) permukaan daun
atas dan bawah halus (glabrous), tulang daun paralel/sejajar
(Krismawati dan Sabran, 2004; Heyne, 1987).
(2) Klasifikasi Ilmiah
4
Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan bawang sabrang
(Tjitrosoepomo, 2007) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus : Eleutherine Gambar 1. Bawang Tiwai
Spesies : Eleutherine americana (Aubl.) Merr.
(3) Kandungan Kimia dan Khasiat
Bawang dayak mengandung senyawa-senyawa yang
meliputi alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, triterpenoid/steroid
dan antrakuinon (Galingging, 2009; Ifesan, et al., 2009). Menurut
Saragih (2004), bawang tiwai mengandung zat pewarna alami
berupa antosianin. Umbi tumbuhan bawang sabrang dapat
digunakan sebagai antiemetik, sembelit, disuria, radang usus,
disentri, penyakit kuning, luka, bisul, penyakit kelamin (Ogata,
1995; Heyne, 1987), diabetes melitus, hipertensi, menurunkan
kolesterol, kanker payudara (Galingging, 2009), antimelanogenesis
dan sebagai antioksidan (Arung, et al., 2009). Daunnya dapat
diminumkan kepada wanita nifas (Heyne, 1987).
B. Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat
digolongkan kedalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan
lain-lain. Diketahuinya senyawa aktif yang dikandung oleh simplisia
akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat.
Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daun mudah diserap oleh
pelarut, karena itu pada proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai
5
halus. Simplisia yang keras seperti biji, kulit kayu dan kulit akar susah
diserap oleh pelarut, karena itu perlu diserbuk sampai halus (Ditjen
POM, 2000).
Maserasi adalah suatu cara penyarian simplisia dengan cara
merendam simplisia tersebut dalam pelarut (Syamsuni, 2006) dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar,
sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah
dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya (Ditjen POM,
2000). Keuntungan metode maserasi adalah prosedur dan peralatannya
sederhana (Agoes, 2007; Depkes, 1986).
C. Krim
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian
luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim
minyak air (M/A). Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi.
Umumnya berupa surfaktan-surfaktan anionik, kationik, dan nonionik
(Anief, 2000). Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau
pemakaian obat pada kulit (Ansel, 1989).
Istilah krim secara luas digunakan dalam farmasi dan industri
kosmetik, dan banyak produk dalam perdagangan disebut sebagai krim
tetapi tidak sesuai dengan bunyi definisi di atas. Banyak hasil produksi
yang tampaknya seperti krim tetapi tidak mempunyai dasar dengan jenis
emulsi, biaanya disebut krim (Ansel, 1989).
D. Sinar Ultra Violet (UV)
Dalam American Cancer Society (2001), sinar surya yang sampai
di permukaan bumi dan mempunyai dampak terhadap kulit dibedakan
menjadi sinar ultraviolet A atau UV-A (λ 320-400 nm), sinar UV-B (λ
290-320 nm) dan sinar UV-C (λ 200-290 nm). Menurut Satiadarma
(1986) sebenarnya sinar UV hanya merupakan sebagian kecil saja dari
spektrum sinar matahari namun sinar ini paling berbahaya bagi kulit
karena reaksi-reaksi yang ditimbulkannya berpengaruh buruk terhadap
6
kulit manusia baik berupa perubahan-perubahan akut seperti eritema,
pigmentasi dan fotosensitivitas, maupun efek jangka panjang berupa
penuaan dini dan keganasan kulit. Seseorang dapat terkena paparan
sinar UV-C dari lampu-lampu buatan dan akibatnya adalah kemerahan
kulit, peradangan mata dan merangsang pigmentasi. Sinar UV-B sering
disebut sebagai sinar sunburn spectrum dan juga paling efektif
menyebabkan pigmentasi. Sinar UV-A biasanya hanya menyebabkan
pencoklatan walaupun dapat juga menimbulkan sunburn namun lebih
lemah dibandingkan dengan UV-B. meskipun demikian efek kumulatif
jangka panjang sinar UV-A sama dengan sinar UV-B karena intensitas
sinar UV-A yang sampai ke bumi kira-kira 10 kali UV-B. Efek buruk
sinar UV dipengaruhi oleh faktor individu, frekuensi, lama pajanan
serta intensitas radiasi sinar UV (Tahir, dkk., 2002).
E. Tabir Surya
7
VII. Metode Penelitian
Perencanaan penelitian pembuatan sediaan krim dengan ekstrak bawang
dayak akan dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Persiapan sampel bawang dayak yang meliputi pengambilan sampel,
penyiapan sampel dan pengolahan menjadi ekstrak dengan
menggunakan metode maserasi.
2. Penentuan kadar ekstrak bawang dayang yang optimal sebagai tabir
surya atau pemutih dengan menggunakan spektrofotometri.
3. Pembuatan formula krim tabir surya dengan 2 macam formula, berikut
rancangan formula untuk krim tabir surya:
Tabel 1. Rancangan Formulasi Sediaan Krim Tabir Surya
FormulaKelompok 1
FormulaKelompok 2
Ekstrak bawang tiwai 1,5%Asam stearat 12,5%Cera alba 2%Vaselin album 8%Adeps lanae 1%BHA 0,01%BHT 0,02%TEA 1,2%Propilen glikol 7%Metil paraben 0,1%Propel paraben 0,05%Parfum qsAir suling ad 100%
Ekstrak bawang tiwai 1,5%Asam stearat 10 %Cera alba 2%Vaselin album 8%Adeps lanae 1%BHA 0,01%BHT 0,02%TEA 1,2%Propilen glikol 7%Metil paraben 0,1%Propel paraben 0,05%Parfum qsAir suling ad 100%
4. Melakukan pengujian tabir surya (SPF)
5. Melakukan uji stabilitas sediaan akhir krim dengan melakukan uji yang
meliputi uji organoleptis (bentuk, rasa, bau dan warna), homogenitas,
pH dan daya sebar.
8
VIII. Jadwal Kegiatan
Jadwal penelitianBulan ke
1 2 3 4 5
Pengambilan dan penyiapan
Pengolahan ekstrak
Penentuan kadar ekstrak bawang dayak yang optimal
Pembuatan formula
Pengujian tabir surya (SPF)
Evaluasi stabilitas sediaan akhir
IX. Rancangan Biaya
9
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB. Hal 8; 38-39.
Arung, E. T., Kusuma, I.W., Christy, O.E., Shimizu, K., and Kondo, R. (2009). Evaluation of Medicinal Plants From Central Kalimantan for Antimelanogenesis. J Nat Med 63:473-480.
Anief, M. (2000). Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press. Hal 182.
Ansel, Howard C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia; Jakarta. Hal 513.
Depkes. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-12.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal 1, 10-11.
Galingging, R.Y. (2009). Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 15, No. 3, Halaman 2-4.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Cetakan ke-I. Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan. Jakarta : Yayasan Sarana Wana Jaya. Halaman 551-552.
Ifesan, B. O. T., Hamtasin, C., Mahabusarakam, W., and Voravuthikunchai, S. P. (2009). Inhibitory Effect of Eleutherine americana Merr. Extract on Staphyloccus aureus isolated from Food. Journal of Food Science. Vol. 74, Nr. 1.
Krismawati, A. dan Sabran, M. (2004). Pengelolaan Sumber Daya Genetik Tanaman Obat Spesifik Kalimantan Tengah. Dalam Buletin Plasmah Nuftah Volume 12 Nomor 1. Halaman 20.
Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Hal 249-250, 270.
Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Cetakan Ke-9. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 423-425.
10
Lampiran 1.
1) Biodata ketua serta anggota kelompoka) Biodata Ketua Kelompok
I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Vita Olivia Siregar2. NIM : 10130150063. Tempat/Tgl. Lahir : Balikpapan, 23 april 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jl. Negara Km.15 Kecamatan Penajam
Kabupaten Penajam Paser Utara7. Alamat Sekarang : Jl. M.Yamin gg.Pelayaran No.33
Samarinda Telp : 0821570116678. Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD N 013 PPU 1998-20042. SMP : SMP N 5 PPU 2004-20073. SMA : SMA N 2 PPU 2007-2010
III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Farmasi Universitas
Mulawarman, selama menjadi mahasiswa S1 sampai sekarang.2. Guru Privat (Tahun 2011-2012)
Samarinda, 20 September 2012
Ketua Kelompok
VITA OLIVIA SIREGARNIM. 1013015006
11
b) Biodata Anggota Kelompok
I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Astri Sulistia2. NIM : 10130150353. Tempat/Tgl. Lahir : Bontang, 30 Maret 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan D.I. Pandjaitan RT 26 No.04
Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Bontang
7. Alamat Sekarang : Jalan Pramuka 6 Gemini E RT 27 No. 121 Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda. Telp : 085754610281
8. Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN 008 Bontang Utara 1998-20042. SMP : SMP Yayasan Pendidikan Vidya
Dahana Patra Bontang Selatan 2004-20073. SMA : SMA Yayasan Pendidikan Vidya
Dahana Patra Bontang 2007-2010
III. PENGALAMAN KERJA-
Samarinda, 20 September 2012
Anggota Kelompok
ASTRI SULISTIANIM. 1013015035
12
I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Ana Hulliyyatul Jannah2. NIM : 10130150423. Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 8 April 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan Dukuh 15 RT 03/RW 03 Maoslor,
Maos, Cilacap, Jawa Tengah7. Alamat Sekarang : Jalan Perjuangan Gang Sukses Rt 037 no.
38, Kel. Mugirejo, Samarinda Telp : 085245529025
8. Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD Negeri 02 Maoslor 1998 – 20042. SMP : Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Cilacap 2004 –
20073. SMA : Madrasah Aliyah Al-Fatah Cilacap 2007 -
2010
III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Laboratorium Kimia Dasar dan Analisis Farmasi II
Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, selama menjadi mahasiswa S1 sampai sekarang.
Samarinda, 20 September 2012
Anggota Kelompok
ANA HULLIYYATUL J.NIM. 1013015042
13
I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Amelia Rizki Nurwahidah2. NIM : 10130150293. Tempat/Tgl. Lahir : Samarinda, 15 Desember 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan P.M.Noor Perumahan Rapak Benuang
Indah Blok BD No. 18 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda
7. Alamat Sekarang : Jalan P.M.Noor Perumahan Rapak BenuangIndah Blok BD No. 18 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda. Telp : 085652047169
8. Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN No. 004 Samarinda 1998-2004 2. SMP : Madrasah Tsanawiyah Negeri Model 2004-2007
Samarinda 3. SMA : SMK Farmasi Samarinda 2007-2010
III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Apoteker di Apotek Pelangi Jalan Dr. Sutomo Samarinda
(Tahun 2010)2. Asisten Apoteker di Apotek Leon Farma Jalan Antasari
Samarinda (Tahun 2010-2011)
Samarinda, 20 September 2012
Anggota Kelompok
AMELIA RIZKI N.NIM. 1013015029
14
I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Jelita Qori Buana2. NIM : 10130150243. Tempat/Tgl. Lahir : Tarakan, 21 Desember 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jl. Karang Anyar RT 63 No. 46 A Tarakan7. Alamat Sekarang : Jl. Perjuangan 1 RT 2 No. 26 Sempaja,
Samarinda
8. Telp : 0821571557279. Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN 001 Sebatik 1998-2004
2. SMP : SMPN 1 Sebatik 2004-2007
3. SMA : SMAN 1 Sebatik 2007-2010
III. PENGALAMAN KERJA-
Samarinda, 20 September 2012
Anggota Kelompok
JELITA QORI BUANANIM. 1013015024
15
2) Biodata dosen pendampingData Pribadi1. Nama : Islamudin Ahmad, S.S.i.,M.S.i.,Apt2. NIP : 1984061020101210063. Jenis Kelamin : Laki-laki4. Pekerjaan : Staf Pengajar Fakultas Farmasi5. Pangkat/golongan : 6. Jabatan akademik : Kepala Laboratorium Farmakologi dan
Toksikologi UP. Fak. Farmasi UNMUL7. Alamat rumah : Jl.Urip sumoharjo GG.Lestari RT.19 Kec.
Samarinda Ilir, Samarinda
8. E-mail : 9. No Hp : 081342202060
PendidikanTahun 2009 :Lulus Magister Sains Ilmu Farmasi (M.Si), UNHAS, MakassarTahun 2008 :Lulus Profesi Apoteker (Apt), UNHAS, MakassarTahun 2007 :Lulus Sarjana Farmasi (S.Si), UNHAS, MakassarTahun 2002 :Lulus MAN Model Makassar, Makassar
Pengalaman Kerja2010-Sekarang : Staf Pengajar pada UP. Fak. Farmasi UNMUL2012-Sekarang : Kepala Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi
UP. Fak. Farmasi UNMUL2010-2012 : Sekertaris Pengelola Laboratorium Kimia Farmasi
UP. Fak. Farmasi UNMUL2007-2010 : Dosen tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA)
Makassar2004-2007 : Asisten Laboratorium Kimia Farmasi, Farmakognosi-
Fitokimia dan Biofarmasi, Jurusan Farmasi UNHAS, Makassar
Samarinda, 20 September 2012
Dosen Pendamping
ISLAMUDDIN AHMADNIP. 198406102010121006