pkmp farmasi 2012

24
I. Judul Rancangan Judul dari Penelitian yang akan dilakukan adalah: “FORMULASI SEDIAAN KRIM HERBAL BERBAHAN AKTIF EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine americana(Aubl. )Merr) SEBAGAI PEMUTIH ATAU TABIR SURYA” I. Latar Belakang Masalah Perawatan kecantikan secara alami merupakan pilihan yang tepat dan banyak diminati baru-baru ini. Perawatan kecantikan secara alami pada umumnya menggunakan tumbuh-tumbuhan baik dalam bentuk olahan untuk bagian luar tubuh maupun untuk diminum dalam bentuk jamu. Perawatan kulit wajah merupakan bagian dari perawatan kecantikan yang telah dikenal sejak zaman dahulu kala dan telah menjadi bagian kebudayaan masyarakat. Perawatan kecantikan dengan menggunakan bahan alami (tumbuhan) relatif lebih aman dibandingkan dengan menggunakan kosmetik berbahan kimia sintetik. Akhir-akhir ini penggunaan kosmetik yang dapat menimbulkan efek pemutih kulit dan tabir surya sangat digemari. Bahan-bahan yang dapat memberikan efek tersebut ada yang alami ada pula yang sintetis. Contohnya guanine, yang terdapat dalam sisik ikan yang merupakan pigmen pemutih kulit. Namun karena guanine sulit di dapat maka digunakan pigmen sintesis seperti

Upload: anna-hulliyyatul-jannah

Post on 25-Dec-2015

267 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bawang tiwai, spf, tabir surya

TRANSCRIPT

Page 1: PKMP FARMASI 2012

I. Judul

Rancangan Judul dari Penelitian yang akan dilakukan adalah:

“FORMULASI SEDIAAN KRIM HERBAL BERBAHAN AKTIF EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine americana(Aubl.)Merr)

SEBAGAI PEMUTIH ATAU TABIR SURYA”

I. Latar Belakang Masalah

Perawatan kecantikan secara alami merupakan pilihan yang tepat dan

banyak diminati baru-baru ini. Perawatan kecantikan secara alami pada umumnya

menggunakan tumbuh-tumbuhan baik dalam bentuk olahan untuk bagian luar

tubuh maupun untuk diminum dalam bentuk jamu. Perawatan kulit wajah

merupakan bagian dari perawatan kecantikan yang telah dikenal sejak zaman

dahulu kala dan telah menjadi bagian kebudayaan masyarakat. Perawatan

kecantikan dengan menggunakan bahan alami (tumbuhan) relatif lebih aman

dibandingkan dengan menggunakan kosmetik berbahan kimia sintetik.

Akhir-akhir ini penggunaan kosmetik yang dapat menimbulkan efek

pemutih kulit dan tabir surya sangat digemari. Bahan-bahan yang dapat

memberikan efek tersebut ada yang alami ada pula yang sintetis. Contohnya

guanine, yang terdapat dalam sisik ikan yang merupakan pigmen pemutih kulit.

Namun karena guanine sulit di dapat maka digunakan pigmen sintesis seperti

Bismuth oksiklorida, Titanium dioksida, dan serbuk logan (mika, alumunium,

bronze).

Selain bahan kimia diatas, beredar pula kosmetik yang mengandung bahan

kimia berbahaya seperti merkuri. Hal ini tentu akan membahayakan masyarakat

sebagai konsumen kosmetik kecantikan. Merkuri atau raksa atau Hg

(Hydrargirum) akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker pada kulit.

Dengan demikian penggunaan bahan kimia sebagai kosmetik atau bahan

perawatan kecantikan akan lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan bahan

alami dari tumbuhan. Berdasarkan efek negatif bahan kimia sintesis dalam

kosmetik tersebut maka langkah atau tindakan yang tepat sebagai alternatif adalah

kembali ke bahan alami (tumbuhan) sebagai perawatan kecantikan, terutama

perawatan kulit dari efek buruk sinar matahari (pemutih dan tabir surya). Sediaan

Page 2: PKMP FARMASI 2012

2

tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan dengan maksud menyerap

secara efektif cahaya matahari terutama pada daerah emisi gelombang ultraviolet,

sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari.

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan aktif tabir surya adalah

bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr).

Tumbuhan bawang dayak (Eleutherine Americana (Aubl.) Merr) sudah

digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak sebagai tanaman obat.

Tumbuhan ini memiliki warna umbi merah dengan daun hijau berbentuk pita dan

bunganya berwarna putih. Dalam umbi bawang dayak terkandung senyawa

fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tannin. Secara

empiris bawang dayak sudah dipergunakan masyarakat lokal sebagai obat

berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi

(hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes melitus), menurunkan kolesterol,

obat bisul, kanker usus dan mencegah stroke. Potensi bawang dayak sebagai

tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan

penggunaannya sebagai bahan obat modern.

Berdasarkan pengujian efektivitas ekstrak bawang dayak yang dilakukan

oleh Islamudin Ahmad pada tahun 2011, menjelaskan bahwa ekstrak tersebut

termasuk dalam kategori sunblock.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang berjudul

“Formulasi Sediaan Krim Berbahan Aktif Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine

americana(Aubl.)Merr) Sebagai Pemutih (Tabir Surya)” ini penting untuk

dilakukan.

II. Perumusan Masalah

1. Berapa konsentrasi bahan aktif dan tambahan dalam sediaan krim yang

optimal sebagai tabir surya?

2. Bagaimana stabilitas ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana

(Aubl.) Merr) terhadap penambahan berbagai bahan tambahan atau

formula sediaan krim ?

III. Tujuan

Page 3: PKMP FARMASI 2012

3

1. Mendapatkan konsentrasi bahan aktif dan tambahan yang optimal

sebagai tabir surya dalam sediaan krim.

2. Mendapatkan ekstrak bawang dayak yang stabil dengan penambahan

bahan tambahan atau formula sediaan krim.

IV. Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini berupa artikel terkait khasiat bawang dayak sebagai pemutih atau tabir surya alami. Selain artikel, luaran dari artikel ini dapat berupa produk krim paten yang tentunya sangat berguna untuk mengurangi ketergantungan konsumen terhadap produk sintetis berbahaya.

V. Kegunaan

1. Membuktikan dan memberikan informasi bahwa ekstrak bawang dayak

dapat digunakan sebagai alternatif herbal krim tabir surya atau pemutih.

2. Memberikan dasar dan informasi bagi pengujian lebih lanjut terhadap

formulasi sediaan krim yang diharapkan dapat diujikan lebih lanjut

secara in vivo.

VI. Tinjauan Pustaka

A. Uraian Tumbuhan

(1) Morfologi Tumbuhan

Bawang sabrang merupakan terna yang merumpun sangat

kuat dengan tinggi 26 hingga 50 cm. Umbi berada di bawah tanah

berbentuk bulat telur memanjang dan berwarna merah. Bunga

berwarna putih, mekar jam lima sore hari dan jam tujuh menutup

kembali. Daun tunggal, letak daun berhadapan, warna daun hijau

muda, bentuk daun sangat panjang dan meruncing (acicular), tepi

daun halus tanpa gerigi (entire), pangkal daun berbentuk runcing

(acute) dan ujung daun meruncing (acuminate) permukaan daun

atas dan bawah halus (glabrous), tulang daun paralel/sejajar

(Krismawati dan Sabran, 2004; Heyne, 1987).

(2) Klasifikasi Ilmiah

Page 4: PKMP FARMASI 2012

4

Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan bawang sabrang

(Tjitrosoepomo, 2007) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Liliales

Famili : Iridaceae

Genus : Eleutherine Gambar 1. Bawang Tiwai

Spesies : Eleutherine americana (Aubl.) Merr.

(3) Kandungan Kimia dan Khasiat

Bawang dayak mengandung senyawa-senyawa yang

meliputi alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, triterpenoid/steroid

dan antrakuinon (Galingging, 2009; Ifesan, et al., 2009). Menurut

Saragih (2004), bawang tiwai mengandung zat pewarna alami

berupa antosianin. Umbi tumbuhan bawang sabrang dapat

digunakan sebagai antiemetik, sembelit, disuria, radang usus,

disentri, penyakit kuning, luka, bisul, penyakit kelamin (Ogata,

1995; Heyne, 1987), diabetes melitus, hipertensi, menurunkan

kolesterol, kanker payudara (Galingging, 2009), antimelanogenesis

dan sebagai antioksidan (Arung, et al., 2009). Daunnya dapat

diminumkan kepada wanita nifas (Heyne, 1987).

B. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat

larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut

cair. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat

digolongkan kedalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan

lain-lain. Diketahuinya senyawa aktif yang dikandung oleh simplisia

akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat.

Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daun mudah diserap oleh

pelarut, karena itu pada proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai

Page 5: PKMP FARMASI 2012

5

halus. Simplisia yang keras seperti biji, kulit kayu dan kulit akar susah

diserap oleh pelarut, karena itu perlu diserbuk sampai halus (Ditjen

POM, 2000).

Maserasi adalah suatu cara penyarian simplisia dengan cara

merendam simplisia tersebut dalam pelarut (Syamsuni, 2006) dengan

beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar,

sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah

dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya (Ditjen POM,

2000). Keuntungan metode maserasi adalah prosedur dan peralatannya

sederhana (Agoes, 2007; Depkes, 1986).

C. Krim

Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental

mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian

luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim

minyak air (M/A). Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi.

Umumnya berupa surfaktan-surfaktan anionik, kationik, dan nonionik

(Anief, 2000). Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau

pemakaian obat pada kulit (Ansel, 1989).

Istilah krim secara luas digunakan dalam farmasi dan industri

kosmetik, dan banyak produk dalam perdagangan disebut sebagai krim

tetapi tidak sesuai dengan bunyi definisi di atas. Banyak hasil produksi

yang tampaknya seperti krim tetapi tidak mempunyai dasar dengan jenis

emulsi, biaanya disebut krim (Ansel, 1989).

D. Sinar Ultra Violet (UV)

Dalam American Cancer Society (2001), sinar surya yang sampai

di permukaan bumi dan mempunyai dampak terhadap kulit dibedakan

menjadi sinar ultraviolet A atau UV-A (λ 320-400 nm), sinar UV-B (λ

290-320 nm) dan sinar UV-C (λ 200-290 nm). Menurut Satiadarma

(1986) sebenarnya sinar UV hanya merupakan sebagian kecil saja dari

spektrum sinar matahari namun sinar ini paling berbahaya bagi kulit

karena reaksi-reaksi yang ditimbulkannya berpengaruh buruk terhadap

Page 6: PKMP FARMASI 2012

6

kulit manusia baik berupa perubahan-perubahan akut seperti eritema,

pigmentasi dan fotosensitivitas, maupun efek jangka panjang berupa

penuaan dini dan keganasan kulit. Seseorang dapat terkena paparan

sinar UV-C dari lampu-lampu buatan dan akibatnya adalah kemerahan

kulit, peradangan mata dan merangsang pigmentasi. Sinar UV-B sering

disebut sebagai sinar sunburn spectrum dan juga paling efektif

menyebabkan pigmentasi. Sinar UV-A biasanya hanya menyebabkan

pencoklatan walaupun dapat juga menimbulkan sunburn namun lebih

lemah dibandingkan dengan UV-B. meskipun demikian efek kumulatif

jangka panjang sinar UV-A sama dengan sinar UV-B karena intensitas

sinar UV-A yang sampai ke bumi kira-kira 10 kali UV-B. Efek buruk

sinar UV dipengaruhi oleh faktor individu, frekuensi, lama pajanan

serta intensitas radiasi sinar UV (Tahir, dkk., 2002).

E. Tabir Surya

Page 7: PKMP FARMASI 2012

7

VII. Metode Penelitian

Perencanaan penelitian pembuatan sediaan krim dengan ekstrak bawang

dayak akan dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Persiapan sampel bawang dayak yang meliputi pengambilan sampel,

penyiapan sampel dan pengolahan menjadi ekstrak dengan

menggunakan metode maserasi.

2. Penentuan kadar ekstrak bawang dayang yang optimal sebagai tabir

surya atau pemutih dengan menggunakan spektrofotometri.

3. Pembuatan formula krim tabir surya dengan 2 macam formula, berikut

rancangan formula untuk krim tabir surya:

Tabel 1. Rancangan Formulasi Sediaan Krim Tabir Surya

FormulaKelompok 1

FormulaKelompok 2

Ekstrak bawang tiwai 1,5%Asam stearat 12,5%Cera alba 2%Vaselin album 8%Adeps lanae 1%BHA 0,01%BHT 0,02%TEA 1,2%Propilen glikol 7%Metil paraben 0,1%Propel paraben 0,05%Parfum qsAir suling ad 100%

Ekstrak bawang tiwai 1,5%Asam stearat 10 %Cera alba 2%Vaselin album 8%Adeps lanae 1%BHA 0,01%BHT 0,02%TEA 1,2%Propilen glikol 7%Metil paraben 0,1%Propel paraben 0,05%Parfum qsAir suling ad 100%

4. Melakukan pengujian tabir surya (SPF)

5. Melakukan uji stabilitas sediaan akhir krim dengan melakukan uji yang

meliputi uji organoleptis (bentuk, rasa, bau dan warna), homogenitas,

pH dan daya sebar.

Page 8: PKMP FARMASI 2012

8

VIII. Jadwal Kegiatan

Jadwal penelitianBulan ke

1 2 3 4 5

Pengambilan dan penyiapan

Pengolahan ekstrak

Penentuan kadar ekstrak bawang dayak yang optimal

Pembuatan formula

Pengujian tabir surya (SPF)

Evaluasi stabilitas sediaan akhir

IX. Rancangan Biaya

Page 9: PKMP FARMASI 2012

9

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB. Hal 8; 38-39.

Arung, E. T., Kusuma, I.W., Christy, O.E., Shimizu, K., and Kondo, R. (2009). Evaluation of Medicinal Plants From Central Kalimantan for Antimelanogenesis. J Nat Med 63:473-480.

Anief, M. (2000). Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press. Hal 182.

Ansel, Howard C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia; Jakarta. Hal 513.

Depkes. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-12.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal 1, 10-11.

Galingging, R.Y. (2009). Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 15, No. 3, Halaman 2-4.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Cetakan ke-I. Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan. Jakarta : Yayasan Sarana Wana Jaya. Halaman 551-552.

Ifesan, B. O. T., Hamtasin, C., Mahabusarakam, W., and Voravuthikunchai, S. P. (2009). Inhibitory Effect of Eleutherine americana Merr. Extract on Staphyloccus aureus isolated from Food. Journal of Food Science. Vol. 74, Nr. 1.

Krismawati, A. dan Sabran, M. (2004). Pengelolaan Sumber Daya Genetik Tanaman Obat Spesifik Kalimantan Tengah. Dalam Buletin Plasmah Nuftah Volume 12 Nomor 1. Halaman 20.

Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Hal 249-250, 270.

Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Cetakan Ke-9. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 423-425.

Page 10: PKMP FARMASI 2012

10

Lampiran 1.

1) Biodata ketua serta anggota kelompoka) Biodata Ketua Kelompok

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Vita Olivia Siregar2. NIM : 10130150063. Tempat/Tgl. Lahir : Balikpapan, 23 april 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jl. Negara Km.15 Kecamatan Penajam

Kabupaten Penajam Paser Utara7. Alamat Sekarang : Jl. M.Yamin gg.Pelayaran No.33

Samarinda Telp : 0821570116678. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD N 013 PPU 1998-20042. SMP : SMP N 5 PPU 2004-20073. SMA : SMA N 2 PPU 2007-2010

III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Farmasi Universitas

Mulawarman, selama menjadi mahasiswa S1 sampai sekarang.2. Guru Privat (Tahun 2011-2012)

Samarinda, 20 September 2012

Ketua Kelompok

VITA OLIVIA SIREGARNIM. 1013015006

Page 11: PKMP FARMASI 2012

11

b) Biodata Anggota Kelompok

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Astri Sulistia2. NIM : 10130150353. Tempat/Tgl. Lahir : Bontang, 30 Maret 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan D.I. Pandjaitan RT 26 No.04

Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Bontang

7. Alamat Sekarang : Jalan Pramuka 6 Gemini E RT 27 No. 121 Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda. Telp : 085754610281

8. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN 008 Bontang Utara 1998-20042. SMP : SMP Yayasan Pendidikan Vidya

Dahana Patra Bontang Selatan 2004-20073. SMA : SMA Yayasan Pendidikan Vidya

Dahana Patra Bontang 2007-2010

III. PENGALAMAN KERJA-

Samarinda, 20 September 2012

Anggota Kelompok

ASTRI SULISTIANIM. 1013015035

Page 12: PKMP FARMASI 2012

12

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Ana Hulliyyatul Jannah2. NIM : 10130150423. Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 8 April 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan Dukuh 15 RT 03/RW 03 Maoslor,

Maos, Cilacap, Jawa Tengah7. Alamat Sekarang : Jalan Perjuangan Gang Sukses Rt 037 no.

38, Kel. Mugirejo, Samarinda Telp : 085245529025

8. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD Negeri 02 Maoslor 1998 – 20042. SMP : Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Cilacap 2004 –

20073. SMA : Madrasah Aliyah Al-Fatah Cilacap 2007 -

2010

III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Laboratorium Kimia Dasar dan Analisis Farmasi II

Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, selama menjadi mahasiswa S1 sampai sekarang.

Samarinda, 20 September 2012

Anggota Kelompok

ANA HULLIYYATUL J.NIM. 1013015042

Page 13: PKMP FARMASI 2012

13

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Amelia Rizki Nurwahidah2. NIM : 10130150293. Tempat/Tgl. Lahir : Samarinda, 15 Desember 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jalan P.M.Noor Perumahan Rapak Benuang

Indah Blok BD No. 18 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda

7. Alamat Sekarang : Jalan P.M.Noor Perumahan Rapak BenuangIndah Blok BD No. 18 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda. Telp : 085652047169

8. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN No. 004 Samarinda 1998-2004 2. SMP : Madrasah Tsanawiyah Negeri Model 2004-2007

Samarinda 3. SMA : SMK Farmasi Samarinda 2007-2010

III. PENGALAMAN KERJA1. Asisten Apoteker di Apotek Pelangi Jalan Dr. Sutomo Samarinda

(Tahun 2010)2. Asisten Apoteker di Apotek Leon Farma Jalan Antasari

Samarinda (Tahun 2010-2011)

Samarinda, 20 September 2012

Anggota Kelompok

AMELIA RIZKI N.NIM. 1013015029

Page 14: PKMP FARMASI 2012

14

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Jelita Qori Buana2. NIM : 10130150243. Tempat/Tgl. Lahir : Tarakan, 21 Desember 19924. Jenis Kelamin : Perempuan5. Agama : Islam6. Alamat Rumah : Jl. Karang Anyar RT 63 No. 46 A Tarakan7. Alamat Sekarang : Jl. Perjuangan 1 RT 2 No. 26 Sempaja,

Samarinda

8. Telp : 0821571557279. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SDN 001 Sebatik 1998-2004

2. SMP : SMPN 1 Sebatik 2004-2007

3. SMA : SMAN 1 Sebatik 2007-2010

III. PENGALAMAN KERJA-

Samarinda, 20 September 2012

Anggota Kelompok

JELITA QORI BUANANIM. 1013015024

Page 15: PKMP FARMASI 2012

15

2) Biodata dosen pendampingData Pribadi1. Nama : Islamudin Ahmad, S.S.i.,M.S.i.,Apt2. NIP : 1984061020101210063. Jenis Kelamin : Laki-laki4. Pekerjaan : Staf Pengajar Fakultas Farmasi5. Pangkat/golongan : 6. Jabatan akademik : Kepala Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi UP. Fak. Farmasi UNMUL7. Alamat rumah : Jl.Urip sumoharjo GG.Lestari RT.19 Kec.

Samarinda Ilir, Samarinda

8. E-mail : 9. No Hp : 081342202060

PendidikanTahun 2009 :Lulus Magister Sains Ilmu Farmasi (M.Si), UNHAS, MakassarTahun 2008 :Lulus Profesi Apoteker (Apt), UNHAS, MakassarTahun 2007 :Lulus Sarjana Farmasi (S.Si), UNHAS, MakassarTahun 2002 :Lulus MAN Model Makassar, Makassar

Pengalaman Kerja2010-Sekarang : Staf Pengajar pada UP. Fak. Farmasi UNMUL2012-Sekarang : Kepala Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

UP. Fak. Farmasi UNMUL2010-2012 : Sekertaris Pengelola Laboratorium Kimia Farmasi

UP. Fak. Farmasi UNMUL2007-2010 : Dosen tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA)

Makassar2004-2007 : Asisten Laboratorium Kimia Farmasi, Farmakognosi-

Fitokimia dan Biofarmasi, Jurusan Farmasi UNHAS, Makassar

Samarinda, 20 September 2012

Dosen Pendamping

ISLAMUDDIN AHMADNIP. 198406102010121006