laporan kemajuan pkmp final.docx

40
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus) BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Ketua : Amy Shientiarizki H1A011007 2011 Anggota : Anak Agung Gde Agung Adistaya H1A011001 2011 Agvianti Wirya Puspitowati H1A011006 2011 Arina Windri Rivarti H1A011009 2011 I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari H1A012022 2012

Upload: amy-shientiarizki

Post on 18-Jan-2016

157 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) :

Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis)

sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus)

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Ketua : Amy Shientiarizki H1A011007 2011

Anggota : Anak Agung Gde Agung Adistaya H1A011001 2011

Agvianti Wirya Puspitowati H1A011006 2011

Arina Windri Rivarti H1A011009 2011

I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari H1A012022 2012

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2014

Page 2: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

PENGESAHAN PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus)

2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Amy Shientiarizkib. NIM : H1A011007c. Jurusan : Pendidikan Dokter Umumd. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Matarame. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

Alamat Rumah : BTN Sembada Asri VII Blok A No. 5 Kekalik Mataram

No Tel./HP : 081803706806f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Dewi Suryani, MInfectDisb. NIDN : 0005058101 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

Alamat Rumah : Jalan Pemuda 47C MataramNo Tel./HP : (0370) 625592 / 082139223981

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 10.000.000b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Mataram, 27 Juni 2014Menyetujui Pembantu Dekan III, Fakultas Kedokteran Ketua Pelaksana Kegiatan

( dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis ) ( Amy Shientiarizki ) NIP. 19750213 200604 2 001 NIM. H1A011007

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

( Drs. H. Nasaruddin M. Kes ) ( dr. Dewi Suryani, MinfectDis ) NIP. 19560808 198511 1 001 NIP. 19810505 200501 2 001

Page 3: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

RINGKASAN...................................................................................................................1

I. PENDAHULUAN...................................................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5

III. METODE PELAKSANAAN..................................................................................8

IV. HASIL YANG DICAPAI.....................................................................................11

V. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

LAMPIRAN...................................................................................................................18

DAFTAR TABEL

4.1 Hasil Pengamatan.............................................................................................14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Dana.......................................................................................19

Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan...............................................................21

Page 4: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

RINGKASANAntijerawat merupakan salah satu komponen yang dapat mengatasi timbulnya

jerawat. Suatu komponen yang bersifat antijerawat harus mampu menghambat pertumbuhan

bakteri, menghambat aktivitas lipase, dan menghambat stres oksidatif (Katzman & Logan

2007). Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah Staphylococcus epidermidis. Bakteri

tersebut akan memicu terjadinya radang pada kulit (Wasistaatmadja,2002) sehingga jerawat

akan menjadi lebih parah. Pengobatan yang lazim dilakukan untuk mengobati penyakit

infeksi adalah dengan menggunakan antibiotik. Namun demikian, penggunaan antibiotik

yang kurang tepat dan dalam dosis yang cukup tinggi dapat menyebabkan resistensi.

Timbulnya resistensi populasi bakteri terhadap berbagai jenis antibiotik menyebabkan banyak

masalah dalam pengobatan penyakit infeksi. Jerawat juga dapat disebabkan oleh kondisi stres

oksidatif, yaitu suatu kondisi saat antioksidan di dalam tubuh tidak mampu menetralisasi

peningkatan konsentrasi radikal bebas sehingga dapat merusak komponen sel (Chen et al.

1996). Penggunaan antioksidan dapat mengatasi kondisi stress oksidatif ini. Cacing nyale

(Eunice siciliensis) memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi yakni 514 IU per 100

gram, dan kandungan karoten sebesar 1,350 mcg per 100 gram (Miller et al, 1959). Nyale

diharapkan dapat membantu mengurangi jerawat dengan menghambat adanya infeksi

Propionibacter acne dan bakteri gram positif, serta memperkecil terjadinya infeksi sekunder

bakteri kokus oleh Staphylococcus epidermidis atau Staphylococcus aureus yang dapat

memperparah jerawat. Dalam penelitian Soelistya dkk, 2008 terbukti bahwa beberapa bakteri

gram positif, Staphylococcu aureus dapat dihambat oleh Eunice siciliensis. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis

Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis)

dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus). Luaran yang diharapkan adalah

dihasilkannya sebuah artikel yang dapat dipublikasikan dalam jurnal yang terakreditasi secara

nasional dan dapat dikembangkan untuk dijadikan sebuah produk terapi alternatif berupa

krim yang digunakan oleh masyarakat luas untuk mengatasi jerawat. Penelitian ini

merupakan penelitian true experimental dengan pendekatan pre test-post test only control

groupdesign. Dengan menggunakan metode dilusi tabung, untuk menguji efektifitas cacing

nyale (Eunice siciliensis) terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureus pada SD Agar dan memformulasikan dalam krim.

1

Page 5: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil dengan keanekaragaman hayati

yang sangat tinggi dinilai dari segi kekayaan jenis tumbuhan, hewan dan mikroba yang

dimilikinya. Sebagian keanekaragaman hayati Indonesia tersebut telah dimanfaatkan,

sebagian baru diketahui potensinya, dan sebagian besar lagi belum diidentifikasi.

Keanekaragaman hayati tersebut dapat berfungsi  sebagai penopang utama kelangsungan

hidup dan kesejahteraan manusia karena dapat dimanfaatkan untuk keperluan farmaseutika,

biofarmako, herbal, pangan, papan maupun hias ornamental (Nugrayasa, 2012).

Salah satu kekayaan alam yang akhir-akhir ini mulai menarik perhatian publik adalah

cacing laut yang ada di Lombok “nyale”. Pemunculan nyale ini hanya pada waktu tertentu

yaitu pada bulan Februari, biasanya pada tanggal 20 bulan atas atau 5 hari setelah bulan

purnama di pantai Sager Lombok Selatan yang terdapat hanya setahun sekali. Selain sebagai

cagar wisata dan bahan pangan, nyale mulai diteliti sebagai biofarmako. Nyale yang termasuk

dalam klas Polychaeta ini, terutama jenis Eunice siciliensis yang paling banyak ditemukan

saat musim nyale memiliki natural product yang telah terbukti mampu menghambat bakteri

benthos dari karang atau algae yang ada disekitar habitat nyale dan mempunyai daya hambat

terhadap kuman patogen manusia seperti Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli,

Klebsiella sp, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus

pneumoniae (Soelistya dkk, 2008).

Oleh karena itu, sangat penting untuk diketahui lebih lanjut mengenai Eunice

siciliensis ini, khususnya sebagai antibakteri yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai

alternatif obat antimikroba yang sudah banyak menimbulkan resistensi sekarang ini. Adapun

masalah kesehatan yang dihubungkan dengan antibakteri nyale ini adalah jerawat (acne).

Burkhart G, Burkhart N, Lehmann, 1999 menjelaskan jerawat atau Acne vulgaris

adalah gangguan kulit yang paling umum dialami oleh semua orang, khususnya para remaja.

Jerawat merupakan penyakit peradangan yang terjadi akibat penyumbatan pada pilosebasea

yang ditandai dengan adanya komedo, papul, postul, nodus dan kista pada daerah wajah,

leher, lengan atas, dada dan punggung.

Peradangan dipicu oleh kelebihan sekresi dan hiperkeratosis pada infundibulum rambut

yang menyebabkan terakumulasinya sebum. Sebum yang terakumulasi kemudian menjadi

sumber nutrisi yang baik bagi pertumbuhan Propionibacterium acne. Enzim lipase yang

dihasilkan dari bakteri tersebut menguraikan trigliserida pada sebum menjadi asam lemak

2

Page 6: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

bebas yang menyebabkan inflamasi dan akhirnya terbentuk jerawat. Sedangkan,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus ataupun bakteri lain dapat

menimbulkan infeksi sekunder pada jerawat, infeksi akan bertambah parah jika jerawat sudah

bernanah (Mitsui, T., 1997; Wasitaatmadja, 1997; Burkhart G, Burkhart N, Lehmann, 1999).

Nyale diharapkan dapat membantu mengurangi jerawat dengan menghambat adanya

infeksi Propionibacter acne dan bakteri gram positif, serta memperkecil terjadinya infeksi

sekunder bakteri kokus oleh Staphylococcus epidermidis atau Staphylococcus aureus yang

dapat memperparah jerawat. Dalam penelitian Soelistya dkk, 2008 terbukti bahwa beberapa

bakteri gram positif, Staphylococcus aureus dapat dihambat oleh Eunice siciliensis, sehingga

penulis menjadikan acuan tersebut dalam penelitiannya ini.

PERUMUSAN MASALAH

Apakah pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) :

Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis tertentu dapat

sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis

dan Staphylococcus aureus) ?

TUJUAN

Untuk mengetahui pengaruh dan dosis pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis

Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis)

dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus).

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dihasilkannya sebuah artikel yang

dapat dipublikasikan dalam jurnal yang terakreditasi secara nasional. Artikel ini akan

mengkaji mengenai adanya pengaruh pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as

Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis

tertentu sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureus). Selain itu, untuk kedepannya, penelitian ini dapat

dikembangkan lagi untuk dijadikan sebuah produk terapi alternatif yang digunakan oleh

masyarakat luas untuk mengatasi jerawat.

3

Page 7: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

KEGUNAAN

1. Menambah pengetahuan mengenai pengaruh pemberian ES CREAM (Eunice

siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice

siciliensis) dengan dosis tertentu sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat

(Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus).

2. Dapat dihasilkan produk terapi alternatif yang ekonomis dan mudah didapat.

3. Bahan informasi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai berbagai manfaat

cacing Nyale Eunice siciliensis.

4

Page 8: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

Eunice siciliensis

Nyale merupakan cacing laut yang khas, khususnya di Pulau Lombok. Cacing laut

jenis Eunice siciliensis ini muncul 5 hari setelah bulan purnama dimana pada saat itu

merupakan musim kawin dari cacing-cacing laut tersebut. Eunice siciliensis masuk dalam

kelas Polychaeta. Bagian tubuh nyale (epitoke) cacing jenis jantan berwarna coklat dan

cacing jenis betina berwarna hijau nantinya akan naik ke permukaan air sehingga

memungkinkan gerakan spiral dari cacing-cacing tersebut. Gerakan ini nanti akhirnya

membuat tubuh cacing tersebut putus sehingga sperma dan sel telur akan keluar dan bertemu

membentuk zigot (Jekti et al. 1993).

Invertebrata laut memiliki senyawa kimia (chemical defense) yang berfungsi sebagai

alat pertahanan diri dari serangan predator, mencegah infeksi bakteri, membantu proses

reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultraviolet (Harper et al. 2001).

Hasil penelitian Jekti et al. (2008) ekstrak nyale atau cacing Eunice siciliensis ini

mempunyai daya hambat terhadap kuman patogen manusia, yaitu Pseudomonas aeroginosa,

Escherichia coli, Klebsiella sp, Streptococcus epidermidis, Streptococcus aureus, dan

Streptococcus pneumoniae. Miller et al. (1958) dalam penelitiannya membandingkan

kandungan nutrisi antara Eunice siciliensis dan daging sapi lalu diperoleh hasil sebagai

berikut :

5

Page 9: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Propionibacter acne

Propionibacter acne termasuk dalam kelompok bakteri Corynebacteria. Bakteri ini

termasuk flora normal kulit. Propionibacterium acne berperan pada patogenesis jerawat

dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak

ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan sistem imun dan

mendukung terjadinya akne.

Propionibacter acne termasuk bakteri yang tumbuh relatif lambat. Bakteri ini tipikal

bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap udara. Genome dari bakteri ini telah

dirangkai dan sebuah penelitian menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim

untuk meluruhkan kulit dan protein, yang mungkin immunogenic (mengaktifkan sistem

kekebalan tubuh).

Ciri-ciri dari bakteri Propionibacter acne adalah berbentuk batang dan dapat dilihat

dengan pewarnaan gram positif. Bentuk dari bakteri ini bermacam-macam, dapat berbentuk

filamen bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk kokus (Brook,

G.F., 2005).

Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus epidermidis hidup dipermukaan kulit dan membran mukosa saluran

nafas, serta saluran cerna manusia maupun hewan sebagai flora normal (Brooks, 2007).

Identifikasi dan Morfologi

Menurut Brooks (2007), Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif,

berbentuk kokus, dan berdiameter sekitar 1 μm. Staphylococcus epidermidis termasuk ke

dalam ordo Bacillales berdasarkan data National Center for Biotechnology Information

(NCBI) tahun 2013.

Manifestasi Klinis

Staphylococcus epidermidis jarang menyebabkan supurasi tetapi dapat menginfeksi

protese ortopedik atau kardiovaskuler, atau menyebabkan penyakit pada orang dengan fungsi

imun yang terganggu. Infeksi Staphylococcus epidermidis sulit disembuhkan karena

organisme ini terdapat di alat protesis, tempat bakteri dapat memperbanyak diri di dalam

biofilm. Staphylococcus epidermidis lebih resistan terhadap obat antimikroba daripada

Staphylococcus aureus.

6

Page 10: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus ditemukan dalam hidung pada 20 – 50 % manusia (Brooks,

2007). Kemampuan patogenik Staphylococcus aureus tertentu merupakan gabungan efek

faktor ekstraseluler dan toksin serta sifat invasif strain tersebut.

Identifikasi dan Morfologi

Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, berbentuk kokus, berdiameter

sekitar 1 μm serta tersusun dalam koloni (Brooks, 2007). Staphylococcus aureus termasuk ke

dalam filum Firmicutes (National Center for Biotechnology Information, 2013).

Manifestasi Klinis

Supurasi fokal (abses) merupakan ciri khas infeksi Staphylococcus. Staphylococcus

dengan daya invasif yang rendah dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti jerawat,

pioderma, atau impetigo (Brooks, 2007). Pada keadaan infeksi biasanya terjadi reaksi radang

yang berlangsung hebat, terlokalisasi, dan nyeri, yang membentuk supurasi sentral dan pus.

Dinding fibrin dan sel di inti abses cenderung mencegah penyebaran organisme dan

sebaiknya tidak dirusak dengan manipulasi atau trauma.

Krim

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang

dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sifat umum sediaan krim ialah mampu

melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan

ini dicuci atau dihilangkan (Anwar, 2012).

7

Page 11: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

III. METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan di bagian Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Kedokteran Universitas Mataram.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pendekatan pre test-post

test only control group design. Dengan menggunakan metode dilusi tabung, untuk menguji

efektifitas Eunice siciliensis terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureus pada SD Agar dan memformulasikan dalam krim.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi penelitian ini adalah koloni Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureus biakan murni.

Kriteria Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah koloni Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureus biakan murni. Sampel diambil menggunakan simple

random sampling.

Besar sampel

Penelitian ini menggunakan perlakuan 6 cacing nyale dan 2 kelompok kontrol sehingga

ada 8 kelompok. Berdasarkan rumus (P - 1)(n - 1) ≥ 15 dengan p=jumlah kelompok dan

n=jumlah pengulangan, maka diperoleh n ≥ 3,14. Dari hasil perhitungan tersebut, diperlukan

paling sedikit tiga kali pengulangan untuk sampel (Supranto, 2007).

Variabel Penelitian

Variabel bebas:

Ekstrak nyale Eunice siciliensis dengan berbagai macam konsentrasi: 100% (kontrol

ekstrak Eunice siciliensis); 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,125%; 1,56%; 0% (kontrol bakteri).

Variabel tergantung:

Tingkat kekeruhan yang dihasilkan pada media SD Broth dan jumlah koloni yang

dihasilkan pada SD Agar.

8

Page 12: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Definisi Operasional Variabel

a. Cacing nyale Eunice siciliences yang diambil langsung dari pantai pada saat musim

perkawinan yaitu pada pertengahan bulan Februari. Cacing ini kemudian diekstrak dan

disimpan dalam kulkas agar tahan lama.

b. Bakteri Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

aureus yang digunakan adalah milik Lab Mikrobiologi Universitas Mataram yang telah

dilakukan identifikasi ulang.

Instrumen Penelitian

Bahan penelitian

Nyale (Eunice siciliences), bakteri Propionibacterium acne, Staphylococcus

epidermidis dan Staphylococcus aureu, Nutrien soya pepton, ekstrak yeast, nutrien agar, air

laut steril, Etil asetat, n-heksan, Agar Muller Hinton, Silika gel 60, KCl, TLC plates, Manitol,

sukrose, glukose, maltose, dan laktose, Cat Gram.

Bahan teknis untuk membuat krim antara lain kloramfenikol, nipagin, parfum, asam

stearat, trietanolamin, lemak bulu domba, paraffin cair, aquadest.

Alat penelitian

a. Peralatan gelas dan pendukung lain (tabung reaksi, erlenmeyer, labu ukur, kaca petri,

pipet ukur, pipet pastur, pipet mikro, rotatory evaporator, gelas kolom 60 cm, dll),

Deep freezed-dryer (Dynavac), HPLC (Instruments) dilengkapi dengan gradien

controller (Kortec K-45), pump (Kortec-25), UV-detector (Kortec K-95 variable

wavelength), dan chromatopac (Shimadzu C-RGA).

b. Alat pembuatan Krim: mortir dan stemper, timbangan dan anak timbangan, beaker

glass, gelas ukur, batang pengaduk, sudip, etiket dan perkament, dan cawan penguap.

Pengumpulan spesimen

Pengumpulan nyale dilakukan pada saat musim nyale yaitu pada bulan Februari

tanggal 20 bulan atas pada pagi hari sebelum terbit sinar matahari (Jekti 1993). Dengan

menggunakan jaring maka terkumpul nyale yang kemudian dipisahkan antara warna hijau

dan coklat. Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan freeze dryer dan disimpan dalam

tabung dalam keadaan kering dan tertutup.

Ekstraksi sampel

Spesimen kering 10 gr ditumbuk halus dalam mortar dan dimasukkan ke dalam labu

erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan 200 ml etil asetat dan dikocok selama 5 menit dan

kemudian labu ditutup dengan aluminium foil dan disimpan dalam kulkas selama 10-12 jam.

9

Page 13: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Cairan kuning jernih yang terbentuk diambil, secara hati-hati dan dipekatkan dengan rotary

evaporator sehingga volumenya tinggal 4 – 5 ml.

Teknik Pengumpulan Data

Daerah terang atau zona radikal dari suspensi bakteri yang telah diberi kertas cakram

kemudian diukur, dan data dikumpulkan untuk dimasukkan ke dalam tabel. Data yang sudah

terkumpul kemudian dianalisa dan diinterpretasikan.

Analisis Data

Data dari hasil percobaan tersebut dianalisis secara deskriptif. Dimana analisis data

yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows. Uji hipotesis menggunakan

uji parametrik One Way Anova. Ditetapkan true confidences uji ini adalah 95%, dan jika

p<0,05 maka didapatkan perbedaan bermakna. Data dikumpulkan untuk dimasukkan ke

dalam tabel. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dan diinterpretasikan.

10

Page 14: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

IV. HASIL YANG DICAPAI

1. TARGET LUARAN

Luaran dari penelitian dengan judul “ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne

Solution) : Formulasi Krim Cacing Eunice siciliensis Lombok (Eunice siciliensis)

dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium

acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus)” ini diuraikan sebagai

berikut.

1) Ekstraksi sampel Eunice siciliensis jantan dan betina

2) Biakan murni bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acne,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus)

3) Pengaruh tingkat konsentrasi ekstrak Eunice siciliensis yang efektif

terhadap zona hambat pada biakan bakteri penyebab jerawat

(Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

aureus)

4) Cream sebagai produk terapi alternatif untuk mengatasi jerawat

2. METODE

1) Ekstraksi sampel Eunice siciliensis

Untuk ekstraksi kami menggunakan beberapa macam pelarut :

A. Ekstraksi sampel Eunice siciliensis dengan Ethanol

Eunice siciliensis yang sudah disimpan di freezer di rendam air hangat

untuk mempermudah pembuatan ekstrak

Eunice siciliensis kemudian dihaluskan menggunakan mortal dan alu.

Jenis jantan berwarna coklat-kekuningan, jenis betina berwarna hijau.

Masing-masing diperlakukan di media yang berbeda

Eunice siciliensis yang sudah dihaluskan diambil dengan

menggunakan mikropipet sebanyak 5 ml, dimasukan ke dalam tabung

Kemudian dicampur dengan ethanol dengan menggunakan mikropipet

sebanyak 5 ml, sehingga didapatkan perbandingan 1:1

Kemudian tabung dikocok, agar ethanol dan Eunice siciliensis yang

sudah dihaluskan tercampur hingga rata

Kemudian tabung didiamkan selama 24 jam, untuk mendapatkan hasil

ekstrak.

B. Ekstraksi sampel Eunice siciliensis dengan Methanol

11

Page 15: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Eunice siciliensis yang sudah disimpan di freezer di rendam air hangat

untuk mempermudah pembuatan ekstrak

Eunice siciliensis kemudian dihaluskan menggunakan mortal dan alu.

Jenis jantan berwarna coklat-kekuningan, jenis betina berwarna hijau.

Masing-masing diperlakukan di media yang berbeda

Eunice siciliensis yang sudah dihaluskan diambil dengan

menggunakan mikropipet sebanyak 5 ml, dimasukan ke dalam tabung

Kemudian dicampur dengan ethanol dengan menggunakan mikropipet

sebanyak 5 ml, sehingga didapatkan perbandingan 1:1

Kemudian tabung dikocok, agar methanol dan Eunice siciliensis yang

sudah dihaluskan tercampur hingga rata

Kemudian tabung didiamkan selama 24 jam, untuk mendapatkan hasil

ekstrak.

C. Ekstraksi sampel Eunice siciliensis Etil Asetat

Spesimen kering 10 gr ditumbuk halus dalam mortar dan dimasukkan

ke dalam labu Erlenmeyer.

Selanjutnya ditambahkan 200 ml etil asetat dan dikocok selama 5

menit.

kemudian labu ditutup dengan aluminium foil dan disimpan dalam

kulkas selama 10-12 jam.

Cairan kuning jernih yang terbentuk diambil, secara hati-hati dan

dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga volumenya tinggal 4 –

5 ml.

2) Biakan murni bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acne,

Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus)

Tahapan :

a. Sampel Jerawat

Alat :

Media penyimpanan sampel, handscoon, jarum spuit, lampu

spiritus, cotton bad, kertas label, gunting, kantong plastik

Bahan :

Mupirocin 20 mg

Langkah Kerja :

12

Page 16: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

1. Sampel jerawat diambil secara simple random

sampling. Kami mengambil jerawat dari 10 orang yang telah

bersedia menjadi probandus. Kriteria jerawat yang kami

jadikan sampel adalah jerawat yang mengandung pus (cairan

berwarna putih-kekuningan)

2. Pengambilan jerawat dilakukan oleh dokter ahli.

Jerawat ditusuk dengan jarum spuit dan pus diambil dengan

menggunakan cotton bad. Kemudian cotton bad dimasukkan ke

dalam media sampel yang sudah disediakan. Lalu, dioleskan

muporicin 20 mg ke lokasi jerawat yang sudah dilakukan

perlakuan untuk mencegah infeksi

3. Sampel di bawa ke laboratorium untuk dilakukan

biakan murni dan pengidentifikasian jenis kuman yang ada

(disini kami fokus untuk melihat bakteri yang tumbuh)

b. Sebagai pembanding kami juga membeli bakteri dari Dinas Kesehatan

Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pulau Lombok. Bakteri

yang tersedia yaitu Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

aureus

3) Pengaruh tingkat konsentrasi ekstrak Eunice siciliensis yang efektif

terhadap zona hambat pada biakan bakteri penyebab jerawat

(Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

aureus)

a. Pengujian terhadap bakteri hasil biakan murni

Hasil identifikasi jenis bakteri yang tumbuh di biakan tersebut adalah

Staphylococcus aureus

b. Pengujian terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan

Staphylococcus aureus

Alat

1. Cawan Petri dan Agar

2. Mikropipet

3. Cotton swab

Bahan

1. Ekstrak Eunice siciliensis jantan dan betina

13

Page 17: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

2. Biakan Bakteri (Staphylococcus aureus, Streptococcus

epidermidis dan Kuman Klinik (belum teridentifikasi).

Langkah Kerja :

1. Mempersiapkan 3 cawan dan menandai setiap cawan untuk

Staphylococcus aureus, Streptococcus epidermidis dan Kuman

Klinik (belum teridentifikasi).

2. Melubangi agar dengan diameter +/- 0,5 cm, sebanyak 4

lubang.

3. Menggoreskan biakan bakteri di seluruh lapang permukaan

agar.

4. Menandai keempat lubang ditandai dengan 0 mikroliter; 25

mikroliter; 50 mikroliter; 75 mikroliter (sesuai dengan volume

yang divariasikan)

5. Mengambil ekstrak Eunice siciliensis dengan Mikropipet sesuai

dengan ukuran yang sudah ditandai, selanjutnya diletakan pada

lubang yang sudah dibuat.

6. Menutup dan meletakan cawan yang sudah diberikan perlakuan

ke dalam incubator, disimpan dalam suhu 36,5 C (sesuai

dengan suhu badan) selama 24 jam.

c. Hasil Pengamatan

1. Ekstraksi Eunice siciliensis dengan Ethanol

BakteriEunice siciliensis betina

Vol. 0 Ųl

Vol. 25 Ųl

Vol. 50 Ųl

Vol. 75 Ųl

Sediaan KK (S. aureus) (-) (-) (-) (-)Sediaan S. Aureus (-) (-) (-) (-)

Sediaan S. Epidermidis (-) (-) (-) (-)

BakteriEunice siciliensis jantan

Vol. 0 Ųl

Vol. 25 Ųl

Vol. 50 Ųl

Vol. 75 Ųl

Sediaan KK (S. Aureus) (-) (-) (-) (+++)Sediaan S. Aureus (-) (-) (-) (+)Sediaan S. Epidermidis (-) (-) (-) (++)

2. Ekstraksi Eunice siciliensis dengan Methanol

BakteriEunice siciliensis jantan

V Vol Vol Vol

14

Page 18: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

ol. 0 Ųl . 25 Ųl . 50 Ųl . 75 ŲlSediaan KK (S. Aureus) (-) (-) (-) (-)Sediaan S. Aureus (-) (-) (-) (-)Sediaan S. Epidermidis (-) (-) (-) (-)

3. Ekstraksi Eunice siciliensis dengan Etil Asetat

BakteriEunice siciliensis jantan

Vol. 0 Ųl

Vol. 25 Ųl

Vol. 50 Ųl

Vol. 75 Ųl

Sediaan KK (S. Aureus) (-) (-) (-) (-)Sediaan S. Aureus (-) (-) (-) (-)Sediaan S. Epidermidis (-) (-) (-) (-)

Keterangan :

(-) : Tidak ada hambatan

(+) : 0 – 1 mm

(++) : 1 – 2 mm

(+++) : 2 – 3 mm

4) Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis)

Alat dan bahan :

Alat :

Alat gelas

Batang pengaduk

Kapas

Wadah krim

pH meter

kertas saring

timbangan analitik

Bahan

Ekstrak Eunice siciliensis 75%

Basis krim

15

Page 19: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Langkah kerja :

1. Ekstrak Eunice siciliensis dicampurkan kedalam basis krim sedikit demi

sedikit

2. Aduk dengan rata hingga homogen

Pengujian Sediaan Krim

1. Uji organoleptik

Diamati bentuk krim, warna dan bau krim. Ini dilakukan untuk

mengetahui krim yang dibuat sesuai dengan warna dan bau ekstrak

yang digunakan.

2. Uji pH

Ditimbang sebanyak 1 gram krim Eunice siciliensis yang sudah

homogen dan diencerkan dengan 10 ml aquades. Kemudian gunakan

pH-meter yang bagian sensornya dan dibaca pH pada bagian monitor.

Hasil Pengujian Krim

1. Uji organ organoleptik

Uji organoleptis dimaksudkan untuk melihat tampilan fisik suatu sediaan

yang meliputi bentuk, warna dan bau. Berdasarkan hasil yang didapat

bentuk sediaan yang didapat berupa setengah padat, warna putih kuning

kecoklatan sesuai warna Nyale jenis jantan dan bau yang dihasilkan adalah

khas Nyale.

2. Uji pH

Bertujuan mengetahui keamanan sediaan krim saat digunakan sehingga

tidak mengiritasi kulit. Hasil pH krim ekstrak daun lamun tipe A/m yang

didapat berkisar antara 6-6,2. Perbedaan nilai pH tidak terlalu berpengaruh

selama masih pada batas 4,5- 6,5(Tranggono dan latifah,2007).

V. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

16

Page 20: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Semua tahapan penelitian sudah kami laksanakan dengan cukup baik. Rencana tahap

selanjutnya adalah penyusunan Laporan Akhir. Sembari menunggu batas akhir pelaksanaan

Hibah Penelitian ini kami akan mencari sampel jerawat yang mengandung Propionibacterium

Acne.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 21: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Brooks. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Burkhart, C.G., Burkhart, C.N., Lehmann, P.F. 1999. Acne: a review of immunologic and

microbiologic factors. Bmj, [e-journal] 75. Available at:

<http://pmj.bmj.com/content/75/ 884/328.full.html#related-urls> [Accessed 24th

October 2013].

Chen HM, Muramoto K, Yamauchi F, Nokihara K. 1996. Antioxidant activity of designed

peptides based on the antioxidative peptide isolated from digests of a soybean protein.

J Agric Food Chem 44(9):2619-1613.

Jekti DSD, Soewignjo S, Purwoko AA, Muttaqin Z, Sumarjan, & Kastara W. 1996. Laporan

Penelitian Pemisahan Senyawa Bioaktif dengan Khasiat Antibakterial pada Nyale.

Mataram

Jekti DSD. 2008. Nyale Cacing Laut Sebagai Bahan Antibakteri. Jurnal ILMU DASAR, Vol.

9 No. 1, Juli 2008 : 120-126. Mataram

Katzman M, Logan AC. 2007. Acne vulgaris: nutritional factors may be influencing

psychological sequelae. Med Hypotheses 69:1080-1084.

Miller. 1959. Composition and Nutritive Value of Palolo (Palola siciliensis Grube).

PACIFIC SCIENCE, Vol. XIII , April, 1959.

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam: Elsevier Science B.V.

National Center for Biotechnology Information. (2013) NCBI Taxonomy [online].

Accessed at: <http://www.gbif.org/species/105958456> [accessed 24 October 2013]

Nugrayasa, Oktavio. 2012. Potensi Keanekaragaman Hayati Bagi Kesejahteraan Rakyat

[online]. Available at: < http://setkab.go.id/en/artikel-4046-potensi-

keanegakaragaman-hayati-bagi-kesejahteraan-rakyat.html> [Accessed 23th October

2013].

Prabandari. 2012. Aktivitas Antijerawat Formula Campuran Temu Lawak Dan Meniran Serta

Penentuan Sidik Jari Kromatografinya [online]. Available at:

<http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58678/G12nlp1.pdf>

[Accessed 24th October 2013].

Wasistaatmadja, S.M. 2002. Masalah jerawat pada remaja. Di dalam: Tjokronegoro A,

Utama A. Pengobatan Mutakhir Dermatologi pada Anak Remaja. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Wasitaatmadja, S.M. 2007. Akne, Erupsi Akneformis, Rosasea, Rinofima. Dalam: Djuanda,

A., Hamzah, M., Aisah, S (ed). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.5th ed. Jakarta :

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

18

Page 22: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Woodworth, W. McM. 1907. The palolo worm, Eunice viridis (Gray). Bull. Mus. Compo

Zool. Harv. 51: 3-21.

Zaenglein, A.L., et al. Acne vulgaris and acneiform eruptions. Dalam : Freedberg IM, Elisen

AZ, Wolff K (ed). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York :

McGraw-Hill; 2008.

19

Page 23: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

LAMPIRAN

20

Page 24: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Lampiran I. Penggunaan Dana

1. Peralatan Penunjang

2. Bahan Habis Pakai

3. Perjalanan

21

Page 25: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

4. Lain-lain

22

Page 26: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Lampiran II. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan

Gambar 1. Bakteri S. epidermidis dan S. aureus Gambar 2. Campuran Eunice siciliensis dan ethanol

Gambar 3. Biakan murni “Kuman Klinik” Gambar 4. Menghaluskan Eunice

siciliensis betina dengan mortar dan

stemper

Gambar 6. Menghaluskan Eunice siciliensis

betina dengan mortar dan stemper

Gambar 5. Ethanol Absolut

Gambar 7. Ekstrak Eunice siciliensis

23

Page 27: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Gambar 8. Tampakan zona hambatan di biakan Kuman Klinik

Zona terang berukuran sekitar 3-4 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)

Gambar 9. Tampakan zona hambatan di biakan Staphylococcus Epidermidis

Zona terang berukuran sekitar 1-2 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)

Gambar 10. Tampakan zona hambatan di biakan Staphylococcus Aureus

Zona terang berukuran sekitar 0-1 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)

24

Page 28: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Gambar 11. Menghaluskan Eunice siciliensis dengan mortal dan stemper

Gambar 12. Mencampurkan Eunice siciliensis yang telah dihaluskan dengan Ethanol

Gambar 13. Melubangkan media agar dengan ukuran 0,5 cm

Gambar 14. Mengoleskan bakteri pada permukaan media agar

25

Page 29: Laporan Kemajuan PKMP final.docx

Gambar 15. Sediaan di dalam Incubator dengan suhu 36,90 C

26