metopen pemasaran

60
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini.Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen.Perusahaan yang baik adalah memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berprilaku. Pemaham mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha yang telah melampaui batas Negara. Dunia teknologi Informasi memang selalu menarik untuk diamati terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon 1 | Page

Upload: intan-mayang-sari

Post on 10-Jul-2016

270 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkasdiudasjl

TRANSCRIPT

Page 1: metopen pemasaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Globalisasi yang begitu pesat,

berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia

usaha saat ini.Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan harus memiliki

strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen.Perusahaan yang baik

adalah memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berprilaku.

Pemaham mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada

keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha yang telah melampaui batas

Negara.

Dunia teknologi Informasi memang selalu menarik untuk diamati terutama

yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet,

kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler yang begitu cepat dan canggih

sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Sekarang ini setiap orang tidak hanya

memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan

yang didapatkan dari memiliki produk tersebut.

Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk

menarik perhatian konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi

1 | P a g e

Page 2: metopen pemasaran

yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat berinternet

merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.

Seiring berkembangnya zaman, ponsel tidak hanya digunakan untuk

berkomunikasi via telepon atau sms, namun konsumen menginginkan lebih sehingga

fitur ponsel pun semakin beragam. Sejak internet mulai booming di Indonesia,

internet menjadi fitur yang wajib ada dan berubah menjadi fungsi dari ponsel itu

sendiri selain digunakan untuk telepon dan sms. Maka tak heran bila ponsel dengan

harga paling murah wajib memenuhi tiga syarat yaitu dapat digunakan untuk telepon,

SMS, dan internet.

Kebutuhan dan keinginan yang semakin kompleks, menutut semua fitur dan

fungsi dapat terintegrasi dalam satu gadget, munculah produk smartphone untuk

menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk

memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Selain itu, pola masyarakat Indonesia telah mengalami pergeseran tren berkat

kemajuan media internet membuat mereka menjadi gemar sharing dan sosialisasi

untuk menjaga eksistensi diri.

Indonesia, Negara dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa merupakan pasar

yang besar dalam hal pengguna perangkat komunikasi (ponsel). Lembaga riset digital

marketing Emarketer memproyeksikan pada tahun 2016 akan ada 62,2 juta pengguna

smartphone , sedangkan di tahun 2017 akan ada 74,9 juta pengguna. Adapun pada

2 | P a g e

Page 3: metopen pemasaran

tahun 2018 sampai dengan 2019, terus tumbuh mulai dari 83,5 juta hingga 92 juta

mobile phone user di Indonesia, Emarketer juga memproyeksikan bahwa pada 2016

hingga 2019 penggunaan smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Angka

pertumbuhannya pun fantastis. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi

negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina,

India, dan Amerika.

Banyak merek smartphone yang masuk ke Indonesia, salah satunya adalah

PT. Samsung Electronics Indonesia (SEI) yang mampu menjadi pemimpin

smartphone dengan produk andalannya Galaxy series. Berdasarkan riset lembaga

Growth for Knowledge (GfK) seperti yang dikemukakan oleh Budi Janto, Direktur

Bisnis PT. Samsung Electronics Indonesia per Maret 2012, Samsung menjadi merek

nomor satu untuk kategori smartphone Android dengan pangsa pasar tercatat 80%

dan computer tablet 40% disbanding merek lain untuk kategori smartphone Android.

Perilaku konsumen Indonesia yang unik menjadi tantangan tersendiri bagi

penjualan produk Samsung, karena pengguna ponsel di Indonesia memiliki motif

yang berbeda dengan pengguna ponsel di Negara-negara lain, terutama Amerika,

Eropa, atau Negara-negara maju salah satunya adalah penerimaan produk

berteknologi tinggi seperti lifestyle.

3 | P a g e

Page 4: metopen pemasaran

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian

yaitu bagaimana meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk smartphone

Samsung Galaxy Series. Selanjutnya pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah faktor daya tarik iklan produk smartphone Samsung Galaxy Series

berpengaruh terhadap minat beli konsumen ?

2. Apakah faktor budaya mempengaruhi minat beli smartphone Samsung galaxy

series?

3. Apakah faktor sosial mempengaruhi minat beli smartphone Samsung galaxy

series?

4. Apakah faktor pribadi mempengaruhi minat beli smartphone Samsung galaxy

series?

5. Apakah faktor psikologis mempengaruhi minat beli smartphone Samsung galaxy

series?

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan-batasan

pembahasan masalah yaitu:

4 | P a g e

Page 5: metopen pemasaran

Pembahasan faktor sosial, personal, psikologis, budaya dapat mempengaruhi prilaku

konsumen dalam minat beli produk Smartphone Samsung Galaxy Series.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengkaji faktor iklan yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

minat beli produk Smartphone Samsung Galaxy Series.

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor budaya terhadap minat beli smartphone

Samsung galaxy series?

3. Untuk menganalisis pengaruh faktor sosial terhadap minat beli smartphone

Samsung galaxy series?

4. Untuk menganalisis pengaruh faktor pribadi terhadap minat beli smartphone

Samsung galaxy series?

5. Untuk menganalisis pengaruh faktor psikologis terhadap minat beli smartphone

Samsung galaxy series?

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pengetahuan untuk

penelitian-penelitian di bidang pemasaran terutama yang berkenaan dengan minat

beli konsumen.

5 | P a g e

Page 6: metopen pemasaran

2. Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat mengetahui lebih mendalam

mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen

terutama bagi produk smartphone untuk diterapkan kedepan.

6 | P a g e

Page 7: metopen pemasaran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Perilaku Konsumen

Keputusan konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan

dipilihnya menerangkan tentang perilaku konsumen dipasaran, Perilaku konsumen

menurut schiffman, kanuk (2004, p.8) “Perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam

pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan

jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen”.

Teori perilaku konsumen yang berkembang akhir-akhir ini didasarkan pada

kebutuhan ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan

menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan

kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut, konsumen dihadapkan pada

kendala pendapatan dan harga komoditas. sementara itu, preferensi dan variabel yang

lain dianggap tetap atau konstan yang disebut dengan istilah ceteris paribus

American Marketing Association dalam Peter dan Olson (1999)

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan

kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran dalam

hidup mereka.

7 | P a g e

Page 8: metopen pemasaran

Menurut Peter dan Olson (1999) sifat dari perilaku konsumen yaitu:

1. Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi

dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan masyarakat luas selalu

berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan

pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit.

Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada

saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan

inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan

manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami

bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan

tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan

nilai bagi konsumen.

3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain

seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai

gantinya

8 | P a g e

Page 9: metopen pemasaran

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler

(2009) :

a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari

lembaga-lembaga penting lainnya.

Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah

laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1. Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku

yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga

penting lainnya.

2. Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan

pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk

kelompok ras, dan wilayah geografis.

3. Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan

para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

9 | P a g e

Page 10: metopen pemasaran

b. Faktor sosial

Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan

permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-

nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

1. Peran dan status adalah terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan

seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa

status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam

masyarakat.

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang

berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten

dan bertahan lama terhadap lingkungan.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal

dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau

atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.

10 | P a g e

Page 11: metopen pemasaran

2.1.2. Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli

Iklan bias menjadicarayangefektif dari segi biaya untuk mendistribusikan

pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang.

Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik

akan menghasilkan hasil yang memuaskan (Kotler dan Keller,2009). Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Kopalle danLehman (1995) dalam Navarone (2003)

tentang pengaruh periklanan terhadap kesuksesan produk, dinyatakan bahwa

pengaruh periklanan dapat menarik minat beli konsumen, serta menumbuhkan

prioritas membeli konsumen dan pembelian ulang konsumen.Berdasarkan hal

tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H2 : Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli

2.1.3. Daya Tarik Iklan

Periklanan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah semua bentuk

terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor

yang jelas.Periklanan didefinisikan sebagai bentuk dari komunikasi bukan

pribadi yang dibayar dimana sponsor atau perusahaan diidentifikasi (Lamb,2001)

Adapun jenis - jenis utama periklanan yang dikemukakan oleh Lamb (2001):

11 | P a g e

Page 12: metopen pemasaran

1. Periklanan Institusi

Bentuk dari periklanan yang didesain untuk meningkatkan citra sebuah

perusahaan daripada mempromosikan suatu produk tertentu. Dikenal juga dengan

periklanan sokongan (advocacy advertising), khususnya digunakan

untuk melindungi terhadap sikap negatif konsumen dan meningkatkan

kredibilitas perusahaan di antara konsumen yang telah menyukai posisinya.

2. Periklanan Produk

Periklanan produk mempromosikan manfaat suatu produk maupun jasa

tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering kali menentukan

jenis iklan produk yang akan digunakan :

a. Periklanan Perintisan

Periklanan perintisan bertujuan untuk merangsang permintaan primer

terhadap produk atau kategori produk baru dengan menawarkan pelanggan suatu

informasi yang mendalam tentang manfaat suatu kelas produk.

b. Periklanan Bersaing

Bentuk periklanan yang didesain untuk mempengaruhi permintaan atas

merek tertentu. Sering kali promosi menjadi kurang informatif dan lebih

menekankan untuk menarik emosi konsumen.

12 | P a g e

Page 13: metopen pemasaran

c. Periklanan Perbandingan

Periklanan yang secara langsung atau tidak langsung membandingkan dua

atau lebih merek yang bersaing pada satu atau lebih atribut tertentu. Banyak

pemasang iklan yang menggunakan periklanan perbandingan terhadap

merek mereka sendiri, tujuannya memperlihatkan perkembangan produk

merek tersebut.

Kotler dan keller (2009) menyatakan bahwa tujuan iklan/sasaran iklan adalah

tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan

pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan iklan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Iklan Informatif

Bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang

produk atau fitur baru produk yang nada.

2. Iklan Persuasif

Iklan ini bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan

pembelian produk atau jasa. Beberapa iklan persuasif menggunakan iklan

komparatif, yang membuat perbandingan eksplisit tentang atribut dua merek

atau lebih.

13 | P a g e

Page 14: metopen pemasaran

3. Iklan Pengingat

Bertujuan menstimulasikan pembelian ulang produk dan jasa.

4. Iklan Penguat

Iklan ini bertujuan meyakinkan pembeli bahwa saat ini mereka

melakukan pilihan tepat.

Media periklanan adalah saluran yang digunakan pemasang iklan dalam

Komunikasi massa (Lamb, 2001). Saat ini ada enam media periklanan yaitu :

1. Koran

Keuntungan dari iklan koran termasuk fleksibilitas geografi dan tepat

waktu. Iklan koran membuat penjual lokal dapat menjangkau target

pasarnya hampir setiap hari dengan biaya yang masuk akal. Akan

tetapiruang lingkup yang sempit menjadi kelemahan tersendiri.

2. Majalah

Dibandingkan dengan media massa lainnya, biaya periklanan di majalah

biasanya lebih tinggi. Tetapi biaya per pelanggan potensial mungkin lebih

rendah, karena majalah lebih sering ditargetkan pada pelanggan khusus dan

dengan demikian meraih lebih banyak pelanggan potensial. Misalnya PC

14 | P a g e

Page 15: metopen pemasaran

Week sebagai majalah komputer terkemuka, tentu iklan yang efektif disini

adalah iklan yang berkaitan dengan hardware dan software computer.

3. Radio

Radio mempunyai beberapa kekuatan sebagai media periklanan yaitu

selektivitas dan segmentasi pemirsa, pemirsa diluar rumah yang besar,

rendah biaya per unit dan biaya produksi, tepat waktu dan fleksibilitas

geografis. Namun tidak adanya perlakuan visual dan umur iklan yang

pendek menjadi sebagian kelemahan radio.

4. Televisi

Televisi adalah media audiovisual, hal ini memberikan para pemasang

iklan dengan banyak kesempatan kreatif. Warta periklanan di televisi dapat sangat

mahal, khususnya bagistasiun jaringan dan stasiun kabel populer.

5. Media Luar Ruang

Media luar atau iklan di luar rumah merupakan iklan yang fleksibel, media

yang murah dengan bentuk yang beragam. Misalnya meliputi

papanreklame, balon udara raksasa, dan lain-lain. Keunggulan utama dari

iklan luar ruang ini dibandingkan dengan media lainnya adalah bahwa frekuensi

eksposurnya sangat tinggi, dan lagi jumlah gangguan dari iklan pesaing

sangat rendah.

15 | P a g e

Page 16: metopen pemasaran

6. Internet

Iklan di internet memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau terget

pemirsa yang sempit, rentang waktu yang pendek, biaya yang masuk akal.

Kelemahannya sulit untuk mengukur efektivitas iklan dan tidak semua

konsumen dapat mengakses internet.

Iklan merupakan bagian dari promosi produk dengan memberikan

informasi kepadapasar akan adanya suatu produk baik berupa barang atau

jasa. Keberhasilan suatu iklan ditentukan oleh efektifitas iklan tersebut.

Menurut Tjiptono (2008) faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih

media iklan adalah :

a. Dana yang digunakan untuk iklan

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang

mempengaruhi bauran iklan, perusahaan yang memiliki dana yang lebih

besar kegiatan iklannya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan

yang memiliki dana terbatas.

b. Sifat Pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi luas pasar

secara geografis, konsentrasi pasar, macam pembeli.

16 | P a g e

Page 17: metopen pemasaran

c. Jenis Produk

Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh

jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh

Tahap-tahap siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan,

pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kejenuhan.

Menurut Bendixen (1993 dalam Bachriansyah, 2011), untuk melakukan

pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah diterima, perlu

juga digunakan daya tarik (appeals). Daya tarik yang digunakan dalam

pesan iklan harus memiliki tiga karakteristik :

1. Daya tarik itu bermakna (meaningful), yaitu menunjukkan manfaat yang

membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk itu.

2. Daya tarik itu harus khas/berbeda (distinctive), harus menyatakan apa yang

membuat produk lebih baik dari produk-produk pesaing.

3. Pesan iklan itu harus dapat dipercaya (believable), yaitu menunjukkan

kebenaran iklan mengenai produk yang ditamp

17 | P a g e

Page 18: metopen pemasaran

2.1.3. Minat Beli

Menurut Kinnear dan Taylor (1995 dalam Bachriansyah, 2011) , minat beli

adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli

benar – benar dilaksanakan. Minat beli merupakan bagian dari perilaku dalam sikap

mengkonsumsi di masa yang akan datang yang bertujuan untuk memaksimumkan

prediksi terhadap keputusan pembelian yang benar – benar dilakukan oleh konsumen.

Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila

manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan pengorbanan untuk

mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi dan sebaliknya

apabila manfaat yang dirasakan jauh lebih kecil dibanding pengorbanan yang

diberikan,maka konsumen akan cenderung untuk beralih ke produk lain yang sejenis.

Menurut Sridhar Samu (1999dalam Dwityanti, 2008) salah satu indikator bahwa

suatu produk sukses atau tidak di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli

konsumen terhadap produk tersebut. Menurut Ferdinand (2002 dalam Dwityanti,

2008), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk

kepada orang lain.

18 | P a g e

Page 19: metopen pemasaran

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang

memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat

diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi

untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Menurut Ajay dan Goodstein (1998 dalam Rahma, 2007) menyatakan bahwa

jika kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari

apa yang dipikirkannya, dengan demikian akan didapatkan bagaimana proses

informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang

dinamakan “The Buying Process” (Proses Pembelian) meliputi lima hal :

1. Need (kebutuhan), proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak

harus dipenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk

melakukan pembelian.

2. Recognition (Pengenalan), kebutuhan belum cukup untuk merangsang terjadinya

pembelian karena mengenali kebutuhan itu sendiri untuk dapat menetapkan

sesuatu untuk memenuhinya.

3. Search (Pencarian), merupakan bagian aktif dalam pembelian yaitu mencari jalan

untuk mengisi kebutuhan tersebut.

19 | P a g e

Page 20: metopen pemasaran

4. Evaluation (Evaluasi), suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat

selama proses pencarian dan mengembangkan beberapa pilihan.

5. Decision (Keputusan), langkah terakhir dari suatu proses pembelian untuk

mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima. Lima tahap diatas

merupakan suatu proses dimana kita dapat memberikan suatu informasi persuasif

yang spesifik untuk mempengaruhinya.

2.1.4. Keputusan Pembelian

keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusanpembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. Kotler dan

Amstrong(201). Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses

pemecahan masalah-masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu

maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam14

memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli. (Harper W.Boyd,Jr danOrvile

C. Walker,Jr. 200).

2.1.4.1. Proses keputusan pembelian

Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam factor yang

mempengaruhi para pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai cara

konsumen melakukan keputusan pembelian.

20 | P a g e

Page 21: metopen pemasaran

1. Peran pembelian

Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan

pembelian:

1. Pencetus : orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli

produk atau jasa.

2. Pemberi pengaruh : orang yang pandangan atau saranya mempengaruhi

keputusan.

3. Pengambil keputusan : orang yang mengambil keputusan mengenai setiap

komponen keputusan pembelian apakah membeli atau tidak membeli.

4. Pembeli : orang yang melakukan pembeliannyang sesunguhnya.

5. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa

tertentu.

2. Perilaku pembelian

Ada empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat

keterlibatan pembeli dan tingkat perbedan antarmerek :

1. Perilaku pembelian yang rumit.Perilaku pembelian yangrumit terdiri dari

proses tiga langkah. Pertama, pembelimengembangkan keyakinan tentang

21 | P a g e

Page 22: metopen pemasaran

produk tertentu. ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia

membuat pilhan pembelian yang cermat.

2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan. Kadang-kadang

konsumen sangat erlibat dalam pembelian namun melihat sedikit perbedan

antaramerek.

3. Perilaku pembelian karena kebiasan. Banyak produk dibeli pada kondisi

rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedan antarmerek yang

signifikan.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi. Beberapa situasi pembelian ditandai

oelh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedan antarmerek

signifikan.

2.1.4.2. Jenis-jenis keputusan pembelian konsumen

Proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika melakukan

pembelian bervariasi. Dan hal itu dikelompokan menjadi empat kategori menurut

(1) apakah konsumen memilki tingkat keterlibatan produk yang tinggi atau rendah

dan (2) apakah konsumen terlibat dalam pencarian informasi16dan evaluasi

merek alternatif secara mendalam atau melakukan pengambilan keputusan secara

rutin. Harper W.Boyd,Jr dan Orvile C. Walker,Jr (200:121)

22 | P a g e

Page 23: metopen pemasaran

2.1.4.3. Proses pengambilan keputusan konsumen

Menurut( Kotler dan Keler, 208). Ketika membeli produk, secara umum

konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti :

1. Pengenalan masalah,

2. Pencarian informasi,

3. Evaluasi alternatif,

4. keputusan pembelian,

5. Perilaku pasca pembelian

Lima tahapan ini mewakil proses secara umum yang mengerakan konsumen

dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk

untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat suatu keputusan.

2.1.5. Pengertian Smartphone

Definisi smartphone menurut Wikipedia yaitu :

Smartphone adalah telepon genggam berteknologi tinggi yang berbasis pada

platform komputasi, dengan kemampuan komputasi yang lebih canggih dan

konektivitas yang lebih tinggi dari telepon genggam pada

umumnya.Smartphonesebenarnya sudah ada sejak tahun 1993 yang bernama SIMON

dirancang oleh IBM. Namun, produk smartphone yang booming di Indonesia .

23 | P a g e

Page 24: metopen pemasaran

Kelebihan smartphonedibanding handphone biasa memiliki banyak fitur yang

memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet, melakukan

sosialisas di media sosial, serta melakukan kegiatan yang bersifat menghibur.

2.1.6. Sistem fitur yang ada dalam Smartphone

Beberapa fitur yang ada dalam Smartphone diantaranya adalah :

1. Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat

seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.

2. Symbian

Symbian adalah system operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian

Ltd yang dirancang untuk digunakan di perangkat smartphone. Mirip seperti

sistem operasi di dekstop, Symbian mampu melakukan operasi

secara multithreading, multitasking dan pengamanan terhadap memori.

3. Blackberry

BlackBerry adalah sistem operasi mobile yang dikembangkan oleh Research

In Motion untuk perusahaan BlackBerry dimana sistem operasi ini dibuat

khusus untuk smartphone. Sistem operasi ini menyediakan multitasking dan

mendukung perangkat input khusus yang telah diadopsi oleh RIM untuk

24 | P a g e

Page 25: metopen pemasaran

digunakan dalam handheld, khususnya trackwheel, trackball, dan yang paling

baru ilah trackpad dan touchscreen.

4. IOS

IOS adalah sistem operasi perangkat mobile yang dikembangkan dan

didistribusikan oleh Aplle Inc. Sistem operasi ini pertama diluncurkan tahun

2007 untuk iPhone dan iPod Touch, dan telah dikembangkan untuk

mendukung perangkat Apple lainnya seperti iPad dan Apple TV

5. Windos Phone

Windows Phone adalah sistem operasi mobile yang dikembangkan oleh

Microsoft dan merupakan pengganti platform Windows Mobile. Tidak seperti

pendahulunya, Windows Phone ditujukan pada pasar konsumen.

Dari beberapa fitur diatas, kebanyakan masyarakat Indonesia

menggunakan sistem android, karena fitur yang lengkap dan harga yang tidak

terlalu mahal membuat masyarakat Indonesia menggunakannya, salah satunya

Smartphone Samsung.

2.1.7. SAMSUNG Group

Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar

dunia. Didirikan oleh Lee Byung-chull dan Kang Gary pada 1 Maret 1938

di Daegu, Korea, perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan memiliki

lebih dari 208.000 pekerja. Samsung sampai saat ini juga menjadi salah

25 | P a g e

Page 26: metopen pemasaran

satu brand terbesar di Dunia dengan mengeluarkan smartphone yang

menjadi jawara dalam persaingan bursa pasar gadget Salah satunya adalah

Samsung Galaxy.

Sekarang ini, Samsung beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu

telekomunikasi (telepon genggam dan jaringan), Peralatan Rumah Tangga

Digital (termasuk mesin cuci, oven gelombang mikro, kulkas, pemutar VHS

dan DVD, dll), media digital, LCD, semikonduktor, dan kendaraan bermotor

(Termasuk alat berat).

26 | P a g e

Page 27: metopen pemasaran

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Metodologi Penelitian

Jenis metodologi penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantitatif.

Metodologi penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat menemukan, membuktikan dan mengembangkan suatu

pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu (Sugiyono : 2004)

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dipakai dalam

mengumpulkan data-data yang diperoleh dalam rangka pengujian penelitian. Adapun

teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relative singkat. Maka

disebarkan angket kepada sampel penelitian (Arikunto, 2006).

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu maupun perorangan yang diperoleh melalui angket.

27 | P a g e

Page 28: metopen pemasaran

b. Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak-pihak lain.

Merupakan data yang diperoleh dari obyek penelitian.

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Menurut Arikunto (2006) populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Dari pengertian tersebut populasi dalam penelitian ini meliputi

sebagian Mahasiswa/i di Stie Madani Balikpapan yang menggunakan

smartphone Samsung galaxy series. Adapun jumlah sebagian Mahasiswa/i

di Stie Madani Balikpapan adalah sebanyak 30 responden.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah objek yang merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki populasi, dimana pengambilan sampel yang

dilakukan harus mewakili/representatif dari populasi (Arikunto : 2006).

3.5. Defenisi Operasional variabel

Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang menjelaskan

dari suatu variabel-variabel yang akan diteliti dan mencakup indikator-indikator yang

ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut maka penulis akan

lebih mudah mengukur variabel yang ada.

28 | P a g e

Page 29: metopen pemasaran

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

3.6.1. Analisis Deskriptif

a. Verifikasi Data

Yaitu memeriksa kembali kuisioner yang telah di isi oleh responden untuk

memastikan apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap oleh

responden.

a. Menghitung Nilai Jawaban

Menghitung frekuensi dari jawaban yang telah diberikan oleh responden

atas setiap item pertanyaan yang diajukan

b. Menghitung Rata-rata Skor Total Item Dengan Mengunakan Rumus

RS=4SS+3 S+2TS+1STSn

Dimana: SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

n = Total Responden

c. Menghitung nilai rata-rata jawaban responden dengan menggunakan

rumus

29 | P a g e

Page 30: metopen pemasaran

Mean=∑h=1

n

xi

n

3.6.2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji

kelayakan data kuisioner dengan menggunakan tahapan pengujian sebagai

berikut:

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006) validitas mengambarkan bahwa pertanyaan

yang digunakan mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

(valid). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

instrument pengukuran yang digunakan, artinya mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur.

2. Uji Reliabilitas

Gujarati (1997:71) mendefenisikan uji reliabilitas sebagai uji yang

digunakan untuk menbuktikan kehandalan dari item-item pertanyaan

yang digunakan. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya

kekurangan dalam penggunaannya.

3. Multiple Regression/Regresi Berganda

30 | P a g e

Page 31: metopen pemasaran

Analisis regresi berganda berfungsi untuk menganalisis hubungan dan

pengaruh antara satu variabel terikat terhadap dua / lebih variabel bebas.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan sebab

akibat dengan menentukan nilai Y (sebagai variabel dependen) dan untuk

menaksir nilai-nilai yang berhubungan dengan X (variabel independen),

dengan kata lain dapat digunakan juga ketika kita ingin mengetahui

bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel

independen atau predictor, secara individual (Arikunto : 2006).

4. Uji Hipotesis

a. Uji R2

Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil regresi

tersebut karena variabel independen secara keseluruhan mampu

menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya semakin mendekati

angka nol berarti semakin buruk hasil regresinya, karena variabel

independen secara keseluruhan tidak mampu menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2005). Koefisien determinan (R2) di uji dengan

menggunakan statistik pada program SPSS.

31 | P a g e

Page 32: metopen pemasaran

b. Uji F

Uji F adalah bagian uji statistik yang digunakan untuk membuktikan

pengaruh variable independen terhadap variable dependen secara

serentak (simultan). Pengujian uji F diuji dengan menggunakan

statistik pada program SPSS. Dalam melakukan estimasi data maka

digunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5 % (0.05). Kriteria

pengujian adalah:

1) Jika nilai signifikansi < α maka keputusannya Ho ditolak dan Ha

diterima berarti dapat disimpulkan variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara

simultan.

2) Jika nilai signifikansi > α maka keputusannya adalah Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti dapat disimpulkan variabel independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara

simultan.

c. Uji t

Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,

maka dilakukan uji t. Uji t merupakan uji statistik yang digunakan

untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen maka digunakan uji t. Pengujian

uji t diuji dengan menggunakan aplikasi SPSS. Dalam melakukan

32 | P a g e

Page 33: metopen pemasaran

estimasi data maka dipergunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5

%. Kriteria pengujiannya adalah:

1) Jika nilai signilfikansi < α maka keputusannya Ho ditolak dan Ha

diterima berarti dapat disimpulkan variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

2) Jika nilai signifikansi > α maka keputusannya adalah Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti dapat disimpulkan variabel independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara

parsial.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

33 | P a g e

Page 34: metopen pemasaran

Bab ini bertujuan untuk mengungkapkan hasil analisis data penelitian dan

pembahasannya. Langkah aal yang dilakukan adalah pengujian instrumen penelitian

yang meliputi uji validitas dan realibilita yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan

dan kecermatan suatu alat ukurdalam melakukan fungsi ukurnya, serta mengukur

tingkat kehandalan atau konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Hal ini

dilakukan untuk menjamin kebenaran serta kualitas data penelitian yang diperoleh.

Selanjutnya adalah menginterpretsikan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan.

Namun sebelum hal tersebut dilakukan, bab ini akan menjelaskan hasil-hasil analisis

statistik deskriptif untuk memahami profil responden yang di studi.

4.1. ANALISIS DESKRIPTIF RESPONDEN

Jumlah sempel yang digunakan dalam peneliian ini adalah 30 responden.

Karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada

bagian identitas responden yang meliputi umur, jenis kelamin, dan status pekerjaan.

Responden yang menjadi sempel dalam penelitian ini harus memiliki karakteristik :

a. Responden tersebut sedang menggunakan produk Smartphone

Samsung Galaxy Series

b. Setiap responden mempunyai kesempatan sekali dalam pengisian

kuesioner

34 | P a g e

Page 35: metopen pemasaran

c. Setiap responden bebas menerima atau menolak survei, dan tidak ada

ikatan kekerabatan, intimidasi atau hadiah-hadiah dalam bentuk

apapun yang dapat mempengaruhi penurunan keyakinan terhadap

kualitas data yang diperoleh

Dari total kuesioner yang disebar tersebut, jumlah yang kembali adalah

sebanyak 30 set kuesioner. Hal ini berarti bahwa tingkat pengembalian kuesioner oleh

responden sebesar 100%. Hal ini tersebut mengindikasikan baha respon responden

untuk mengisi kuesioner penelitian, dan mengembalikannya adalah tinggi. Dalam hal

ini peneliti menyebar sejumlah 30 kuesioner sendiri untuk memastikan pengembalian

kuesioner oleh responden.

Dalam pengumpulan data primer ini, peneliti tidak menemukan adanya

kuesioner yang rusak, baik karena jaaban responden yang tidak lengkap atau karena

responden mengisi lebih dari satu jawaban untuk pertanyaan yang sama. Oleh kaena

itu, seluruh kuesioner yang terkumpul dapat dianalisis secara statistik. Hasil analisa

karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan atau

status pada tabel berikut

35 | P a g e

Page 36: metopen pemasaran

Tabel IV.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

Dibawah 20 tahun 6 20%

21 – 25 tahun 23 77%

Diatas 25 tahun 1 3%

jumlah 30 100%

Sumber : Data primer diolah

Tabel IV.1 diatas menunjukan bahwa persentase responden yang terkumpul

berdasarkan usia adalah responden dengan usia 20 - 25 tahun sebanyak 23 responden

(77%), diikuti usia dibawah 20 tahun sebanyak 6 responden (20%) dan diatas 25

tahun 1 respoden (3%).

Tabel IV.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 4 13%

Wanita 26 87%

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer diolah

Tabel IV.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Status Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pelajar/Mahasiswa 18 60%

36 | P a g e

Page 37: metopen pemasaran

Swasta 12 40%

Wiraswasta - -

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer diolah

Tabel IV.2 diatas menunjukkan bahwa persentase responden yang terkumpul

berdasarkan jenis kelaminnya adalah Wanita sebanyak 26 responden (87%) dan pria

sebanyak 4 responden (13%). Disisi lain untuk jumlah responden yang dikelompokan

berdasarkan status pekerjaan pada Tabel IV.3 yang paling banyak adalah responden

dengan status pekerjaan Pelajar/ Mahasisiwa sebanyak 18 responden (60%), diikuti

yang berstatus pekerjaan 12 responden (40%) dan sedangkan wiraswasta tidak ada.

4.2. ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN

4.2.1. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa

yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Uji validitas ini didasarkan pada rumus r

tabel dan taraf signifikasi pada tabel ini adalah 0,05 atau 5% dengan jumlah sampel

30 responden.

Untuk penelitian ini diperoleh rtabel sebagai berikut.

n-2 = 30-2 = 28

maka hasil rtabel:

37 | P a g e

Page 38: metopen pemasaran

rtabel = 0,374

uji ini dilakukkan untuk mengetahui validitas butir-butir pernyataan dari

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan teknik corrected item-total correlation.

Jika rhitung < rtabel berarti butir pernyataan dinyatakan valid dan sebaliknya jika

rhitung < rtabel berarti pernyataan tidak valid.

Uji ini pada spss for windows 16 dapatdilihat pada kolom corrected item-total

correlation yang merupakan nilai rhitung untuk masing-masing pernyataan. Apabila

rhitung berada di atas rtabel berarti valid. Dengan demikian, jika rhitung > 0,374

berarti pernyataan tersebut valid, dan jika < 0,374 berarti tidak valid.

Tabel IV.4

Hasil uji validitas instrument

Variabel Item pernyataan Corrected item-total correlation

rtabel Ket.

P1 0,542 0,374 Valid

P2 0,536 0,374 Valid

P3 0,558 0,374 Valid

P4 0,649 0,374 Valid

I1 0,718 0,374 Valid

I2 0,724 0,374 Valid

I3 0,628 0,374 Valid

I4 0,668 0,374 Valid

38 | P a g e

Page 39: metopen pemasaran

Pk1 0,438 0,374 Valid

Pk2 0,770 0,374 Valid

Pk3 0,615 0,374 Valid

Pk4 0,801 0,374 Valid

Sumber: hasil output SPSS yang diolah.

Berdasarkan hasil uji validitas dari tabel diatas diketahui bahwa masing-masing item pernyataan memiliki rhitung > rtabel (0,374) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.2.2. Uji realibilitas Reliabilitas suatu pengukur menunjukan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrument yang mengukur suatu konsep. Menurut Nunnaly dalam Ghosali (2002), pengujian statistik crobach’alpha, instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60.

Tabel IV.5Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variable Reliability coefficient

Cronbach alpha keterangan

Produk (X1) 4 pernyataan 0,616 ReliableIklan (X2) 4 pernyataan 0,765 Reliable

Pengambilan Keputusan (Y)

4 pernyataan 0,737 Reliable

Sumber: hasil output SPSS yang diolah.

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variable cronbach alpha > 0,60. Dengan demikian variable (produk, iklan, dan pengambilan keputusan) dapat dikatakan reliabel.

4.2.3. Uji normalitasUji normalitas data dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data yang digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapata mewakili populasi.

39 | P a g e

Page 40: metopen pemasaran

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal.

4.2.4. Uji multikolinearitas Multikolinearitas menunjukkan kondisi variable independen dalam

model regresi yang saling berkorelasi sempurna. Hal ini menjadikan persamaan regresi yang diperoleh tidak tepat dalam menjelaskan pengaruh x terhadap y. ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factors). Niai VIF yang kecil menunjukkan tidak adanya korelasi yang tinggi (sempurna) antara variable x dalam model regresi. Batasan nilai untuk variable dikatakan berkolinieritas tinggi jika diperoleh nilai VIF untuk independen lebih besar dari 10.

40 | P a g e