pkmp julius ferdinand ft
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
-
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PERMODELAN DAN SIMULASI LAJU KOROSI INTERNAL CO2/H2S
PADA PIPA GAS ALAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Julius Ferdinand 1206254731 2012
Kevin Alexander 1306409343 2013
Ricky 1406570934 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
-
ii
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Permodelan dan Simulasi Laju
Korosi Internal CO2/H2S pada Pipa
Gas Alam
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Julius Ferdinand
b. NIM : 1206254731
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No.Hp : Bukit Cengkeh II Blok i-11 No. 10
RT 010 RW 016 Kelurahan Tugu,
Kecamatan Cimanggis, Depok.
f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. rer. nat. Yuswan Muharam, M. T.
b. NIDN : 0001076714
c. Alamat Rumah dan No. Hp. : Komplek Griya Depok Asri II
081294634399
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 7.500.000,00
b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Depok, 2 Oktober 2015
Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Kimia UI Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc., Ph.D. Julius Ferdinand
NIP. 19630106 198811 1 001 NIM 1206250090
Direktur Kemahasiswaan Dosen Pembimbing
Universitas Indonesia
Dr. Arman Nefi, S.H., M.M. Dr. rer. nat. Yuswan Muharam, M. T.
NUK. 0508050277 NIDN. 0001076714
-
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................................1
Rumusan Masalah ................................................................................................2
Tujuan ...................................................................................................................2
Luaran yang Diharapkan ......................................................................................2
Kegunaan ..............................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
Mekanisme Korosi Mild Steel dalam Campuran H2S/CO2 ..................................3
METODE PENELITIAN .........................................................................................6
Tahapan Penelitian ...............................................................................................6
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................................8
Anggaran Biaya ....................................................................................................8
Jadwal kegiatan ....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................8
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing, Ketua dan Anggota ...............................9
1.1 Biodata Dosen Pembimbing ...........................................................................9
1.2. Biodata Ketua ..............................................................................................13
1.3 Biodata Anggota 1 ........................................................................................14
1.4. Biodata Anggota 2 .......................................................................................15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...........................................................16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ...............17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana .........................................1
-
iv
RINGKASAN
Gas alam adalah bahan bakar fosil yang paling efisien. Walaupun gas alam
paling banyak terdiri dari metana (CH4), gas alam juga dapat mengandung jumlah
yang besar dari etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H12),
heksana (C6H14) , dan hidrokarbon berat. Gas alam juga sering mengandung
nitrogen (N2), karbon dioksida (CO2), dan hidrogen sulfida (H2S). Seringkali
pengotor seperti CO2 dan H2S yang tidak ter-recovery terbawa oleh gas alam
tersebut melalui pipa gas alam. CO2 dan H2S yang terbawa tersebut merupakan
penyebab korosi yang paling sering pada pipa jaringan perpipaan gas alam.
Saat ini sudah banyak penelitian yang menerangkan bagaimana
permodelan dari proses korosi yang terjadi pada pipa gas alam karena adanya CO2
dan H2S. Akan tetapi, belum ada penelitian yang mensimulasikan laju korosi
internal campuran CO2 dan H2S pada pipa gas alam. Oleh karena itu penelitian ini
berguna mensimulasikan laju korosi internal yang terjadi pada pipa gas alam.
Pada akhirnya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan keputusan
kapan waktu maksimum atau waktu yang tepat untuk dilakukan pemasangan
proteksi korosi.
-
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gas alam adalah bahan bakar fosil yang paling efisien. Gas alam
memberikan penyimpan energi yang lebih penting dari pada minyak bumi dan
batu bara. Meskipun penggunaan uatama gas alam adalah sebagai bahan bakar,
gas alam juga merupakan bahan baku untuk industri petrokimia dan sumber utama
dari elemental sulfur, sebuah industri kimia yang penting. Gas alam adalah
campuran kompleks hidrokarbon dan konstituen nonhidrokarbon yang hadir
dalam bentuk gas dalam kondisi atmosferik. Hampir ratusan senyawa yang
berbeda hadir dalam gas alam dengan jumlah yang berbeda-beda. Bahkan dua
sumur gas yang memproduksi gas yang berasal dari reservoir yang sama, akan
menghasilkan gas alam dengan komposisi yang berbeda-beda.
Walaupun gas alam paling banyak terdiri dari metana (CH4), gas alam
juga dapat mengandung jumlah yang besar dari etana (C2H6), propana (C3H8),
butana (C4H10), pentana (C5H12), heksana (C6H14) , dan hidrokarbon berat. Gas
alam juga sering mengandung nitrogen (N2), karbon dioksida (CO2), hidrogen
sulfida (H2S), dan komponen sulfur lain seperti markaptan (R-SH), karbonil
sulfida (COS), dan karbon disulfida (CS2). Senyawa lain seperti argon (Ar),
hidrogen (H2), dan helium (He) juga mungkin terdapat dalam gas alam.
Gas alam mentah harus diolah sehingga memenuhi regulasi emisi dan
spesifikasi jarigan pipa gas alam. Spesifikasi gas alam untuk sistem perpipaan
ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 1 Spesifikasi Gas Alam dalam Sistem Perpipaan
Spesifikasi diatas dibuat untuk memastikan kualitas gas dan menyediakan bahan
bakar yang bersih dan aman ke konsumer. Produk gas harus memenuhi nilai
pemanasan atau spesifikasi Wobbe Indexes, yang mana spesifikasi tersebut dibuat
-
2
untuk memastikan operasi optimum dari turbin gas dan peralatan pembakaran
untuk meminimalisasi emisi.
Sekitar 25% gas alam yang diproduksi membutuhkan treatment untuk
menghilangkan hidrogen sulfida (H2S). H2S adalah gas yang mudah terbakar
dengan batas nyala yang luas dan bersifat sangat toksik. Untuk alasan lingkungan
dan keamanan, H2S tidak boleh dibuang ke lingkungan ataupun dibakar. Oleh
karena itu, H2S harus diubah menjadi senyawa sulfur yang tidak berbahaya, yaitu
elemental sulfur. Elemental sulfur dapat disimpan, ditangani, dan ditransportasi
dalam jumlah yang besar. Dalam pengolahan gas alam pengubahan H2S menjadi
elemental sulfur disebut dengan sulfur recovery.
Seringkali pengotor seperti CO2 dan H2S yang tidak ter-recovery terbawa
oleh gas alam tersebut melalui pipa gas alam. CO2 dan H2S yang terbawa tersebut
merupakan salah satu penyebab korosi yang paling sering pada pipa jaringan
perpipaan gas alam. Dalam jumlah tertentu pipa baja karbon tidak dapat
diharapkan lagi akibat proses korosi yang fatal. Masalah korosi di kilang
pengolahan minyak sangat bervariasi tergantung pada minyak mentah yang
diproses, jenis proses yang digunakan, jenis katalis yang dipakai dan jenis produk
yang diinginkan. Korosi dapat terbentuk di sekitar sambungan dua logam yang
berbeda. Logam dapat mengalami serangan yang sangat terlokalisir oleh sumuran
(pitting). Kekuatan logam dapat menurun dengan adanya korosi. Korosi dapat
juga terjadi pada celah, di bawah gasket atau di dalam soket.
Rumusan Masalah
Masalah yang hendak diselesaikan dalam penilitian ini adalah bagaimana
cara membuat model tiga dimensi untuk proses korosi internal pada pipa gas alam
karena terdapatnya spesi CO2 dan H2S pada gas alam yang sedang mengalir.
Dalam model tiga dimensi dapat dilihat persebaran laju korosi yang terjadi pada
bagian dalam pipa gas alam dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Melakukan permodelan tiga dimensi untuk proses korosi internal yang terjadi
pada pipa gas alam sehingga persebaran laju korosi internal pada pipa gas alam
dalam kurun waktu tertentu dapat disimulasikan.
2. Memvalidasi model dengan data yang telah tersedia di jurnal penelitian.
Luaran yang Diharapkan
1. Model tiga dimensi dari proses korosi internal pada pipa gas alam karena
terdapatnya spesi CO2 dan H2S pada gas alam yang sedang mengalir.
2. Publikasi jurnal nasional dan/atau internasional untuk perkembangan IPTEK
Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini adalah :
-
3
1. Menjadi landasan dalam menetapkan kapan waktu maksimum pemberian
proteksi korosi pada bagian dalam pipa gas alam sebelum terjadi kerusakan
yang lebih parah pada bagian dalam pipa gas alam.
2. Menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat digunakan untuk
pengembangan penelitian mengenai korosi internal karena terdapatnya spesi
CO2 dan H2S pada gas alam yang sedang mengalir.
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanisme Korosi Mild Steel dalam Campuran H2S/CO2
Reaksi kimia khusus yang terjadi dalam korosi adalah pengendapan besi
karbonat dan besi sulfida. Reaksi pengendapan bertindak sebagai penampung
untuk ion Fe2+, CO32-, dan S2-, mempengaruhi flux dan gradien konsentrasi untuk
ion-ion spesi karbonik dan sulfida. Hasil eksperimen terbaru menunjukkan bahwa
karat besi sulfida yang terbentuk seperti mackinawite dapat terbentuk di
permukaan besi melalui solid state reaction terlepas dari apakah besi sulfida akan
mengendap atau tidak. Karat besi sulfida ini memiliki dua efek berbeda dan
berlawanan pada korosi CO2 yaitu dapat menghambat proses korosi (sering terjadi
pada konsentrasi H2S yang sangat rendah) atau dapat mempercepat korosi CO2
dengan meningkatkan luas reaksi untuk reaksi katodik.
Dalam korosi CO2, ketika konsentrasi ion Fe2+ dan CO3
2- melebihi batas
kelarutan, kedua ion tersebut dapat mengendap membentuk besi karbonat seperti
dalam reaksi berikut :
Sama halnya apabila terdapat H2S, ketika konsentrasi ion Fe2+ dan S2- melebihi
batas kelarutan, kedua ion tersebut dapat mengendap membentuk besi sulfida
seperti dalam reaksi berikut :
Ketika zat CO2 dan H2S masuk bersamaan di sebuah pipa pada waktu awal
sebelum terbentuk karat, maka mekanisme reaksi yang terjadi pada korosi mild
steel adalah sebagai berikut.
Reaksi Anodik
Reaksi kimia yang terjadi pada anoda adalah hanya reaksi pelarutan besi
pada permukaan mild steel :
Ketika H2S hadir, laju reaksi anodik diamati sebagian besar bergantung pada
konsentrasi H2S. Tingkah laku ini dimodelkan dimana pertukaran densitas arus
listrik berhubungan dengan pelingkupan permukaan mild steel oleh ion HS-
( ) dan mengikuti model adsorpsi Langmuir.
(
)
-
4
Reaksi Katodik
Dalam model ini,terdapat empat reaksi katodik dalam sistem H2S/CO2 :
Reduksi ion
Reduksi langsung H2S encer
Reduksi langsung H2CO3
Reduksi langsung H2O
Densitas arus listrik total dari reduksi H2CO3 adalah sebagai berikut :
Dimana adalah densitas arus listrik total, adalah densitas arus
pertukaran muatan, dan adalah densitas arus perpindahan massa pembatas.
Ketiga variabel tersebut dinyatakan dalam satuan A/m2. Densitas arus pertukaran
muatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Tafel slope ( ) dan reversible potential ( ) dapat dihitung melalui persamaan-
persamaan berikut :
Dimana dengan pada 30C dan diatur pada 1
bar (0,1 MPa). Densitas arus perpindahan massa pembatas dapat dihitung dengan :
(
)
(
)
(
)
untuk reduksi H2CO3 adalah sebesar 0,006 A/m
2 pada suhu referensi 293,15
K dengan kehadiran H2S dan konsentrasi H2CO3 referensi adalah sebesar 0,0001
mol/L. Entalpi aktivasi adalah 50 kJ/mol.
-
5
Densitas arus reaksi hidrasi CO2 pembatas dapat dihitung dengan
persamaan :
[ ] ( )
Dimana [ ] adalah konsentrasi bulk dari karbon dioksida yang terlarut, yang
mana dapat diapat melalui persamaan berikut :
[ ]
Konstanta Henry ( ) adalah fugsi dari temperatur dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
(
)
Konstanta kesetimbangan reaksi hidrasi CO2 ( ) adalah 2,58 x 10-3 dan tidak
bergantung terhadap suhu. Konstanta reaksi hidrasi forward ( ) adalah fungsi
temperatur seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut :
Diketahui apabila terdapat H2S, maka laju reduksi H2O akan menurun sekitar satu
atau dua kali lipat. Hal yang sama juga terjadi pada H2CO3. Laju reduksi H2CO3
juga akan menurun apabila terdapat H2S.
COMSOL Multiphysics
COMSOL Multiphysics adalah aplikasi untuk melakukan analisis finite
element yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi fisika dan keteknikan,
terutama fenomena coupling atau multiphysic. Aplikasi ini menyediakan overview
yang lengkap mengenai model yang dibuat. Model dapat dibuat dengan
menggunakan paket yang telah disediakan dalam program dengan terlebih dahulu
mendefinisikan kuatitas fisika yang bersangkutan dengan model yang dibuat.
Model yang dibuat dapat disimulasikan secara simultan.
-
6
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
\
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian.
-
7
Berdasarkan diagram di atas, prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk memahami lebih dalam mengenai
mekanisme korosi internal karena campuran CO2/H2S dan laju korosi internal
pipa gas alam karena campuran CO2/H2S serta penggunaan aplikasi
COMSOL.
2. Penentuan Batas Model
Batasan model perlu ditentukan untuk menyederhanakan pemodelan
dengan cara memasukkan asumsi-asumsi yang diterapkan saat memodelkan.
3. Pengembangan Model
1. Penentuan Parameter Geometri
Geometri model dibuat sesuai dengan geometri pipa gas alam
acuan yang digunakan.
2. Penentuan Parameter Model
Parameter model yang akan digunakan di COMSOL ditentukan
pada tahap ini. Parameter model yang digunakan adalah parameter model
yang mampu mengakomodasi kebutuhan komputasi model korosi internal
karena campuran CO2/H2S.
3. Penentuan Persamaan Model
Persamaan dalam model ini mencakup neraca momentum yang
meliputi proses difusi CO2/H2S dari fasa bulk ke molekular serta neraca
massa dan reaksi kimia yang terlibat baik reaksi CO2 dengan air dan
kemudian dengan besi, maupun reaksi H2S dengan besi.
4. Verifikasi Model
Verifikasi model adalah tahap untuk memastikan apakah model yang
telah dibuat dapat dijalankan dalam COMSOL atau tidak. Jika model telah
dapat dijalankan dan menghasilkan kurva yang wajar, maka model dapat
dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni validasi. Namun, jika model belum
dapat dijalankan, maka penelitian akan kembali ke tahap penentuan batasan
model dan pengembangan model.
5. Validasi
Pada tahap ini, hasil simulasi model dibandingkan dengan data
kinetika yang didapatkan dari penelitian Nirmalakhandan dan Pegallapati
tahun 2012. Model dapat dikatakan valid jika indikator statistik R2 yang
digunakan untuk mengukur kesesuaian hasil simulasi dengan data kinetika
telah menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,9. Tahap selanjutnya dapat
dilakukan jika model telah tervalidasi, namun jika model belum tervalidasi,
maka penelitian akan kembali ke tahap pengembangan model.
6. Simulasi
Model yang telah tervalidasi kemudian akan disimulasikan dengan
menggunakan data-data masukan seperti kecepatan dan variabel lainnya.
7. Analisis
-
8
Hasil simulasi berupa profit variabel-variabel pada domain model
dapat kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Anggaran Biaya
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjuan 7.200.000
2 Bahan habis pakai 100.000
4 Lain-lain 200.000
Jumlah 7.500.000
Jadwal kegiatan
Kegiatan
Jadwal Mingguan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Penentuan
Batasan Model
Pengembangan Model
Verifikasi Model
Pengumpulan Data-Data
Persamaan Model
Simulasi
Analisis
Pembuatan Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Smith, S. N. & Joosten, M. W. 2006, Corrosion of Carbon Steel by H2S in CO2-
Containing Oilfield Environtments, Corrosion NACE Expo, no. 06115,
pp. 1-26
Sun, W & Nesic, S 2009, A Mechanistic Model of Uniform Hydrogen
Sulfide/Carbon Dioxide Corrosion for Mild Steel, Corrosion, vol 65, no.
5, pp. 291-307
Zheng, Y, Ning, J, Brown, B, & Nesic, S 2014, Electrochemical Model of Mild
Steel Corrosion in A Mixed H2S/CO2 Aqueous Environment, Corrosion,
no. 3907, pp. 1-20
-
9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing, Ketua dan Anggota
1.1 Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM/NIDN 0001076714
5 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 13 Mei 1964
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP +6281294634399
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UI UI Universitas
Heidelberg, Jerman
Jurusan Teknik Gas dan
Petrokimia Teknologi Gas Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1986 - 1991 1992 - 1995 2001 2005
C. Publikasi Ilmiah
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1 2015 Effects of Injection Temperature and Pressure on Exhaust Gas in an
Existing Otto Engine using CNG Fuel
International Journal of
Environment and Pollution (IJEP)
Accepted
2 2013 Simulation of Gas Leakage in a Gas Utilization System in Household Sector
International Journal of Technology
Volume 4 Issue 3
3 2013 Implementation Application of
Alternative Fuel for Land Transportation Sector in Indonesia
Based on Other Countries Experience
Journal of
Energy and Power
Engineering (JEPE)
Volume 7
Number 3
4 2012 Penentuan Angka Oktana Bahan Bakar Komersial dengan
Menggunakan Model Kinetika Oksidasi dan Pembakaran
Hidrokarbon Multikomponen
Reaktor Volume14 No.2
5 2011 The Effect of Reaction Time on the Journal of Volume 2
-
10
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
Quality of Hydrogen and Carbon
Nanotubes Produced through Catalytic Decomposition of Methane
Sustainable
Energy & Environment
6 2011 Kinetika Mikro Dekomposisi Metana
Menjadi Karbon Nanotube Pada Permukaan Katalis Ni-Cu-Al
Reaktor Volume 13
Nomor 3
7 2010 Kinetics Study on Catalytic
Decomposition of Methane Using Parallel Flat PLate Strutured Catalyst Reactor
International
Journal of Chemical Engineering
Research
Volume 2
Number 2
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Jurnal Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional Integrasi Proses 2014
Pengaruh Kecepatan dan Temperatur Gas buang pada
Kinerja Three-Way Catalytic Converter Utuh Skala Kecil
November 2014, Untirta,
Cilegon
2 Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Lingkungan 2014
Pemodelan dan Simulasi Three-
Way Catalytic Converter Utuh Skala Kecil
September
2014, Unand
3 Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VI
Mekanisme Reaksi Oksidasi dan Pembakaran untuk Memrediksi
Waktu Tunda Ignisi Bahan Bakar Rujukan Bensin
Juni 2014, UNS, Solo
4 Seminar Nasional Teknik
Kimia Teknologo Oleo dan Petrokimia Indonesia 2013
Simulasi Fotobioreaktor Kolom
Gelembung untuk Kultivasi Alga
November
2013, Univ Riau
5 International Conference
and Workshop on Chemical Engineering
Modeling Of LGV Supply Chain
System for Land Transportation Sector
2013, Unpar,
Denpasar
6 Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2012
Pengaruh Penambahan Gas Hidrogen Pada Umpan Dalam
Reaksi Dekomposisi Katalitik Metana Terhadap Kualitas dan
Kuantitas CNT yang dihasilkan
September 2012, UI,
Depok
7 Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2012
Pemodelan Reaktor Unggun Tetap untuk Reformasi Ototermal
Metana
September 2012, UI,
Depok
8 Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2012
Implementasi Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif untuk Sektor Transportasi Darat di Indonesia
September 2012, UI, Depok
9 Seminar Nasional AVoER Pemanfaatan Gas Suar Bakar November
-
11
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Jurnal Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
IV Melalui LNG Mini Untuk Sektor
Transportasi
2012, Unsri,
Palembang
10 The 12 th Internasional Conferen on QIR
Simulation of Ignition Delay Times in the Oxidation and
Combustion of the Mixture of n-Heptane and Isooctane
Juli 2011, UI, Bali
11 The 12 th Internasional
Conferen on QIR
Production Of CO2-Free
Hydrogen And Nanocarbon Using Carbon Foam-Supported Nickel Catalyst
Juli 2011, UI,
Bali
12 The 12 th Internasional
Conferen on QIR
Model to Predict Species
Concentrations from the Oxidation and Combustion of
THe Mixture of N-Heptane and ISo-Octane
Juli 2011, UI,
Bali
13 International Seminar on Chemical Engineering
Soehadi Reksowardojo 2011
Teaching Chemical Product Design at Universitas Indonesia
2011, ITB, Bandung
13 International Seminar on Chemical Engineering
Soehadi Reksowardojo 2011
Effect of Process Conditions on the Characteristics of Carbon
Nanotubes by Catalytic Decomposition of Methane over Ni-Cu-Al
2011, ITB, Bandung
14 Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia 2011
Pemodelan dan Simulasi Oksidasi dan Pembakaran Sikloheksana sebagai Komponen Bahan Bakar
Bensin
2011, Undip, Semarang
15 Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo 2010
Pengaruh Komposisi Katalis Hasil Impregnasi pada Kualitas dan
Kuantitas Produk Dekomposisi Katalitik Metana
Oktober 2010, ITB, Bandung
16 Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo 2010
Pemodelan Konetika Oksidasi dan Pembakaran Iso-oktana dengan
Menggunakan Kode Generasi Mekanisme Otomatis
Oktober 2010, ITB, Bandung
17 Seminar Teknik Kimia
Soehadi Reksowardojo 2010
Parameter Kinetika Reaksi
Dekomposisi Katalitik Metana Menjadi Karbon Nanotube dengan
Katalis Ni-Cu-Al
Oktober 2010,
ITB, Bandung
E. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
-
12
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P DIKTI.
Depok, 2 Oktober 2015
Pembimbing,
Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T.
-
13
1.2. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Julius Ferdinand
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM/NIDN 1206254731
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 11 Juli 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081218917824
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD.K Ignatius
Slamet Riyadi
SMP Negeri 103
Jakarta
SMA Negeri 39
Jakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P DIKTI.
Depok, 2 Oktober 2015
Pengusul
Julius Ferdinand
-
14
1.3 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Kevin Alexander
2 JenisKelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM/NIDN 1306409343
5 TempatdanTanggalLahir Jakarta, 9 Maret 1995
6 E-mail [email protected]
7 NomorTelepon/HP 083815439248
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Kemurnian 2 SMP IPEKA
TOMANG II
SMA IPEKA
TOMANG II
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P DIKTI.
Depok, 2 Oktober 2015
Pengusul
Kevin Alexander
-
15
1.4. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Ricky
2 JenisKelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM/NIDN 1406570934
5 TempatdanTanggalLahir Jakarta, 26 Desember 1996
6 E-mail [email protected]
7 NomorTelepon/HP 085781330873
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Santo Yoseph SMP Santo Yoseph SMA Santo Yoseph
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P DIKTI.
Depok, 2 Oktober 2015
Pengusul
Ricky
-
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
Penambahan Kapasitas
RAM Komputer
Optimalisasi
Kinerja Komputer
1 buah 700.000 700.000
Penambahan
Kapasitas Prosesor
Optimalisasi
Kinerja Komputer
1 buah 500.000 500.000
Lisensi
Aplikasi Simulator 6.000.000 6.000.000
Sub Total (Rp) 7.200.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan Total
Kertas Pembuatan
Model
1 rim 50.000 50.000
Alat Tulis Pembuatan Model
50.000
Sub Total (Rp) 100.000
3. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga
Satuan
Total (Rp)
Laporan Percetakan 3 kali 50.000 150.000
Fotokopi Administrasi 50.000
Sub Total (Rp) 200.000
-
17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu (Jam /
minggu)
Uraian Tugas
1 Julius Ferdinand / 1206254731
Teknik Kimia Permodelan Teknik Kimia
18 1. Studi Literatur 2. Pengembangan Model 3. Pemberian Batas Model
4. Pembuatan Laporan
2 Teknik Kimia Teknik Kimia 12 1. Studi Literatur 2. Verifikasi Model
3. Pembuatan Laporan
3 Teknik Kimia Teknik Kimia 12 1. Studi Literatur 2. Runnig Model
3. Simulasi 4. Pembuatan Laporan
4 Teknik Kimia Teknik Kimia 12 1. Studi Literatur
2. Runnig Model
3. Simulasi
4. Pembuatan Laporan
-
1
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Julius Ferdinand
NIM : 1206254731
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul Permodelan
dan Simulasi Laju Korosi Internal CO2/H2S pada Pipa Gas Alam yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Depok, 2 Oktober 2015
Mengetahui,
Direktur Kemahasiswaan Yang Menyatakan,
Universitas Indonesia
Dr. Arman Nefi, S.H., M.M Julius Ferdinand
NUK. 0508050277 NIM. 1206254731