pengaruh polimorfisme gen sitokrom p450 2a6 alel *9 ... fileberkat, rahmat, dan penyertaan-nya...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

PENGARUH POLIMORFISME GEN SITOKROM P450 2A6 ALEL *9
TERHADAP KETERGANTUNGAN ROKOK PADA SUBYEK UJI RAS
KULIT HITAM PAPUA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Rabulas Tri Nugroho
NIM: 148114081
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i
PENGARUH POLIMORFISME GEN SITOKROM P450 2A6 ALEL *9
TERHADAP KETERGANTUNGAN ROKOK PADA SUBYEK UJI RAS
KULIT HITAM PAPUA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Rabulas Tri Nugroho
NIM: 148114081
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
Persetujuan Pembimbing
PENGARUH POLIMORFISME GEN SITOKROM P450 2A6 ALEL *9
TERHADAP KETERGANTUNGAN ROKOK PADA SUBYEK UJI RAS
KULIT HITAM PAPUA INDONESIA
Skripsi yang diajukan oleh:
Rabulas Tri Nugroho
NIM : 148114081
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama,
Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt. tanggal 10 Desember 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
PENGARUH POLIMORFISME GEN SITOKROM P450 2A6 ALEL *9
TERHADAP KETERGANTUNGAN ROKOK PADA SUBYEK UJI RAS
KULIT HITAM PAPUA INDONESIA
Oleh:
Rabulas Tri Nugroho
NIM : 148114081
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal: 11 Januari 2018
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Univesitas Sanata Dharma
Dekan
Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.
Panitia Penguji: Tanda tangan
1. Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt. ................................
2. Damiana Sapta Candrasari S.Si.,M.Sc. ................................
3. Maywan Hariono Ph.D., Apt. ................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Gusti Yesus Kristus yang selalu menuntun
dan menyertai disetiap tahap pembuatan.Bapak, Ibu, Kakak, Adik yang selalu
memberi dukungan, doa dan kasih sayang, kekasihku dan sahabat yang selalu
ada disaat sulit maupun senang, terimakasih untuk segalanya.
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Rabulas Tri Nugroho
Nomor Mahasiswa : 148114081
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH POLIMORFISME GEN SITOKROM P450 2A6 ALEL *9
TERHADAP KETERGANTUNGAN ROKOK PADA SUBYEK UJI RAS
KULIT HITAM PAPUA INDONESIA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Desember 2017
Yang menyatakan,
Rabulas Tri Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 10 Desember 2017
Penulis
Rabulas Tri Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Gusti Yesus Kristus atas
berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya hingga penelitian dan penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Polimorfisme Gen Sitokrom P450 2A6 Alel *9 terhadap
Ketergantungan Rokok pada Subyek Uji Ras Kulit Hitam Papua Indonesia” dapat
penulis selesaikan. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian Dr. Christine
Patramurti, M.Si., Apt., dengan judul “ Pengaruh Polimorfisme Enzim Sitokrom
P450 alel*1.*4 dan *9 terhadap Kadar Gula Darah pada Subyek Uji Suku
Thionghoa dan Papua Indonesia berdasarkan SK: No.014b/LPPM USD/III/2017.
Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata
Dharma. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis sadar bahwa pembuatan
skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayanti, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing atas
kesabaran, arahan, bimbingan, semangat, serta dukungannya selama proses
penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
3. Damiana Sapta Candrasari S.Si.,M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah
memberi kritik dan saran yang sangat membangun dalam penelitian ini.
4. Maywan Hariono Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberi
kritik dan saran yang sangat membangun dalam penelitian ini.
5. Ibu Damiana Sapta Candrasari S.Si.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing
Akademik atas bimbingannya selama ini.
6. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam
penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian.
7. Pak Kayatno, selaku laboran laboraorium biokimia yang telah membantu
selama penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
8. Keluarga tercinta Bapak Fransiskus Xaverius Suroto dan Ibu Margaretha
Untari serta Kakak Fransiska Noverita dan Lusia Pintaka beserta Adik
Emiliana Tendri yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan pada
penulis.
9. Rekan seperjuangan penelitian ini yakni Dismas Adi Prabowo, Jasvidianto
Chriza, Evan Julian Terima kasih atas semangat dan kerjasamanya selama ini.
10. Rekan satu bimbingan yakni Maria Clara, Yulius Denis, Petrus Febrian,
Maria Redita, Yohana Alpionita dan Chintya Halim. Terima kasih atas
bantuan dan kerjasamanya selama ini.
11. Elisabeth Inge Cindy Luisa, atas dukungan, doa, dan semangat selama kuliah
dan menyelesaikan penelitian ini.
12. Teman-teman FSM B 2014 dan Keluarga Besar farmasi 2014, terima kasih
atas kebahagiaan dan kebersamaan selama ini.
13. Teman-teman Konco Tisu Claudia, Tien, Debby, Ega, Nino, Dicky, Vito,
Denis, Petrus yang menjadi tempat bercerita dan tertawa penulis.
14. Teman-teman PH Familia dan Ginola Blong, Mas Adit, Codot, Umex,
Yomeng, Sarjo, Topan, Mbak Tia, Danang, Koleng, Yosua, Dimas, Danis
Raka, Ariel, Adven, Simon, Muni atas segala semangat, kebersamaan dan
kenangan selama mencari jatidiri. Tuhan bersama kalian.
15. Kang Gino dan Burjo PH( Adit, Yadi, Otong) yang telah memberikan asupan
gizi selama kuliah 4 tahun.
16. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
penulis tulis satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kelemahan
dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam bidang ilmu Farmasi.
Yogyakarta, 10 Desember 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................ 17
SARAN ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18
LAMPIRAN ..................................................................................................... 21
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Tingkat ketergantungan terhadap nikotin .........................................5
Tabel II. Karakteristik subyek uji yang terlibat dalam penelitian ...................7
Tabel III. Pengaruh alel CYP2A6*9 terhadap ketergantungan rokok..............11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil analisis kualitatif isolat DNA mengunakan teknik elektroforesis
..........................................................................................................8
Gambar 2. Elektrogram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai isolat
DNA .................................................................................................10
Gambar 3. Histogram lama merokok dan jumlah batang rokok yang dikonsumsi
setiap hari dari setiap subyek ...........................................................11
Gambar 4. Kuva hubungan antara jumlah batang rokok dan lama merokok
terhadap nilai FTND ........................................................................14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical clereance .........................................................................22
Lampiran 2. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis ......................23
Lampiran 3. Usage Information of Go Taq Green Master Mix .......................24
Lampiran 4. Product Datasheet of DNA Ladder& Markers ...........................25
Lampiran 5. Product Datasheet of primer forward and reverse CYP2A6*9 .25
Lampiran 6. Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA menggunakan Elektroforesis
.....................................................................................................26
Lampiran 7. Hasil PCR ...................................................................................28
Lampiran 8. Usage Information of FavorPrepTM ............................................30
Lampiran 9. Hasil Data Subyek Uji ................................................................31
Lampiran 10. Hasil Kuisioner ............................................................................33
Lampiran 11. Hasil Analisis Statistik Regresi Berganda ...................................36
Lampiran 12. Olah Hasil Stastistik Regresi Berganda ......................................37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii
ABSTRAK
Polimorfisme gen CYP2A6 memiliki frekuensi yang cukup tinggi.
CYP2A6*9 merupakan alel yang mengalami mutasi pada TATA box (T-48G)
pada ujung ‘5 sehingga dapat menurunkan aktivitas nikotin serta diduga
mempengaruhi ketergantungan merokok. Ketergantungan merokok juga
dipengaruhi oleh lingkungan. Meskipun masih ada pro dan kontra mengenai
penyebab yang lebih dominan antara genetik atau lingkungan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tentang alel CYP2A6*9 dalam pengaruhnya
dengan ketergantungan rokok. Selain itu, juga diteliti pengaruh jumlah batang
rokok yang dihisap dan lama merokok (lingkungan) terhadap nilai FTND
(Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence) pada ras kulit hitam Papua
Indonesia.
Penelitian ini dirancang secara non-eksperimental deskriptif. Sebanyak
30 subyek uji diminta mengisi kuesioner tentang nilai ketergantungan rokok
kemudian diambil darahnya sebagai sampel. Dari sampel darah tersebut, diisolasi
DNA kemudian diamplifikasi menggunakan PCR. Data hasil kuisoner nilai
ketergantungan rokok dianalisis berdasarkan persamaan regresi linear berganda
yang difasilitasi oleh Microsoft Excel.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada gen CYP2A6*9 pada ras kulit
hitam berarti ada kecenderungan perilaku merokok tidak dipengaruhi gen. Selain
itu ada hubungan kuat antara jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap
ketergantungan merokok dengan nilai R=0,7139.
Kata kunci: polimorfisme, CYP2A6*9, ketergantungan rokok, Papua Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv
ABSTRACT
CYP2A6 has been studied having high frequency in polymorphism.
CYP2A6*9 is it’s allel which mutated in TATA box (T-48G) at the point '5
therefore it could decrease nicotine activities which is predicted to affect the
smoking addiction. Environment also affects the smoking addiction. Although
there are still pros and cons about the more dominant cause either genetics or
environment. The aim of this research is to describe the influence of CYP2A6*9
allel on smoking addiction also the influence of cigarettes and environment in
FTND (Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence) value to the black people
Papua Indonesia.
This research is designed as descriptive non-experimental. There are 30
respondents requested to fill out questionnaire and being collected their blood as
the sample. Thereafter the DNA was isolated from the blood followed by
amplifying them using PCR. The questionnaires data was analyzed using multiple
linear regression equation facilitated by Microsoft Excel.
The result showed that there is no CYP2A6*9 detected in the blood sample
of black male of Papua Indonesia. Therefore, up to now if could be concluded that
there is no influence of genetics (CYP2A6*9) towards the number of cigarette
being smoke by respondent. From the correlation study show that there is strong
correlation between the number of cigarette and smoking period towards smoking
addiction with R= 0,7139.
Keyword: polymorphism, CYP2A6*9, smoking addiction, Papua Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1
PENDAHULUAN
Salah satu faktor resiko yang menyebabkan terjadinya penyakit
kardiovaskular adalah merokok (Depkes RI, 2014). Merokok merupakan
kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap kesehatan. Merokok
menyebabkan ketergantungan, ada dua faktor yang mempengaruhi ketergantungan
fisik seseorang individu terhadap rokok, yaitu faktor lingkungan dan faktor
genetik. Faktor lingkungan diperkirakan memiliki peran yang lebih dominan
terhadap munculnya ketergantungan fisik perokok terhadap nikotin. Namun
menurut hasil penelitian terakhir, faktor genetik memiliki kontribusi sebesar 50-
70% (Boardman dkk., 2011; Tyndale dan Sellers, 2002).
CYP2A6 merupakan enzim yang bertanggungjawab dalam metabolisme
nikotin, suatu senyawa yang terkandung dalam rokok (Bloom dkk., 2011).
CYP2A6 juga memiliki peran utama terhadap timbulnya efek ketergantungan fisik
terhadap rokok (Baurley dkk., 2016). Namun demikian, masih ada pro dan kontra
mengenai hubungan gen CYP2A6 terhadap perilaku merokok. Perilaku merokok
seseorang individu tidak ada hubungannya dengan gen CYP2A6 (Gambier dkk.,
2005; Kwon dkk., 2001). Hasil negatif tersebut juga lebih dikuatkan dengan hasil
meta-analisis yang dilakukan oleh Munafö (2004) yang menyimpulkan bahwa
masih perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mempelajari peran gen CYP2A6
dalam meningkatkan ketergantungan fisik perokok terhadap nikotin.
CYP2A6 merupakan gen yang diketahui memiliki polimorfisme yang
tinggi (Hukkanen dkk.,2005). Polimorfisme didefinisikan sebagai variasi bentuk
dari gen yang menghasilkan dua atau lebih varian dan masing-masing varian
memiliki frekuensi yang cukup tinggi (Maggert, 2012). Polimorfisme dari gen
CYP2A6 dapat menentukan pengaruh perbedaan-perbedaan dalam aktivitas
metabolisme sehingga memiliki efek menurunkan, menghilangkan atau justru
meningkatkan aktivitas enzim (Hukkanen dkk.,2005).
Polimorfisme CYP2A6 banyak ditemukan pada orang-orang Asia dengan
frekuensi alel non aktif yang tinggi (Peamkrasatam, dkk., 2006; Yusof dan Gan,
2009). Adanya alel non aktif CYP2A6*9 pada suatu individu akan memberikan
dampak penurunan aktivitas CYP2A6 dalam memetabolisme nikotin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
dibandingkan dengan suatu individu yang mempunyai CYP2A6 normal atau
CYP2A6*1 (Yoshida dkk., 2003). Menurut penelitian Minematsu dkk., (2006)
seorang perokok yang memiliki alel non aktif CYP2A6*9 akan mengalami
penurunan ketergantungan fisik terhadap rokok dalam mempertahankan kadar
nikotin dalam plasma sehingga tidak perlu peningkatan dosis (menambah jumlah
rokok) untuk mendapat efek yang sama.
Menurut penelitian Benowitch dkk., (1999) terdapat perbedaan antara ras
kulit putih dan ras kulit hitam dalam memetabolisme nikotin. Penelitian dengan
judul “Ethnic Differences in N-Glucuronidation of Nicotine and Cotinine“
mengatakan bahwa metabolisme kotinin lebih rendah pada perokok berkulit hitam
daripada perokok berkulit putih. Keanekaragaman ras kulit hitam di Indonesia
sangat bervariasi. Komposisi etnik dan ras di Indonesia amat bervariasi karena
negeri ini memiliki aneka ragam ras kulit hitam dan budaya. Salah satunya adalah
provinsi Papua. Provinsi ini memiliki jumlah laki-laki dan perempuan mencapai
2.852.999 (Badan Pusat statistik, 2010). Masyarakat asli Papua sendiri memiliki
ras kulit yang cenderung gelap. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan
subyek uji perokok ras kulit hitam Papua Indonesia untuk melihat polimorfisme
gen CYP2A6. Adanya polimorfisme pada alel CYP2A6 akan mengakibatkan
inaktivasi nikotin sehingga kadar nikotin dalam tubuh tinggi.
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis ketergantungan perokok
terhadap rokok berdasarkan tinjauan alel CYP2A6*9. Seseorang individu yang
mempunyai alel CYP2A6*9 akan menurunkan metabolisme nikotin sehingga
nikotin dalam tubuh tinggi (Yoshida dkk., 2003). Sehingga perokok ras kulit
hitam papua diduga hanya membutuhkan sedikit nikotin untuk mempertahankan
kadar nikotin dalam darah. Penelitian ini juga akan membahas apakah
ketergantungan seseorang individu terhadap rokok lebih dipengaruhi oleh gen
CYP2A6 atau dipengaruhi oleh lingkungan (jumlah batang rokok dan lama
merokok).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
METODE PENELITIAN
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif. Peneliti
mendeskripsikan ada tidaknya polimorfisme enzim sitokrom P450 2A6 pada suatu
populasi dan ketergantungan rokok pada perokok ras kulit hitam Papua Indonesia.
Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel darah pria
merokok ras berkulit hitam Papua Indonesia dengan usia 20-40 tahun dan sudah
merokok lebih dari lima tahun dan bertempat tinggal di Kabupaten Sleman,
Yogyakarta, primer forward: 5`-GATTCCTCTCCCC-3` dan primer reverse: 5`-
GGCTGGGGTGGTTTG-3`, aqua bidestilata steril (Ikapharmindo), Promega Go
Taq Green Master Mix (berisi Taq DNA polymerase, dNTPs, MgCl2, dan buffer),
FavorPrepTM Genomic DNA Mini Kit (Blood/Cultured Cell), 10X Tris-Borate-
EDTA (TBE) Buffer pH 8,3 Ultra Pure Grade (Vivantis), agarose (Vivantis), 6X
Loading Dye (Vivantis), GelRedTM Nucleic Acid Gel Stain (Biotium), VC 100bp
Plus DNA marker (Vivantis), alcohol swabs (OneMed), spuit injeksi 3 mL
(Terumo), white tip, blue tip dan es batu.
Alat dan Instrumentasi
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Thermal cycler (Perkin
Elemer 2400), sentrifuge (Thermo Scientific), timbangan analitik dengan
ketelitian 0,0001 g (Metler Toledo), tourniquet (Vin Med), vacutainer K2 yang
mengandung EDTA 5,4 mg, ice box, mikropipet ukuran 100 µL dan 1000 µL
(Acura 825), mikropipet ukuran 1 µL dan 10 µL (Acura 825), gelas beaker10 mL
(Iwaki Pyrex), 100 mL (Iwaki Pyrex), magnetic stirrer, labu takar 100 mL (Iwaki
Pyrex), vortex (Genie 2), hot plate (Ika-Combinag Ret), satu set Elektroforesis
(Sigma-Aldrich®), UV transilluminator (Fisher Scientific), Kamera DSLR Canon
7D, 1,5 mL microcentrifuge tubes (Biologix), dan PCR® Tubes (Axygen).
Pengambilan Sampel
Sampel darah diambil dari pembuluh vena subyek uji dan ditampung
dalam vacutainer K2 yang mengandung EDTA 5,4 mg. Darah segar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
diperoleh disimpan pada suhu ± 4°C, sebelum dianalisis. Sampel darah ini
kemudian digunakan untuk identifikasi alel CYP2A6*9.
Isolasi DNA dari Sampel Darah
Ekstraksi DNA dari sampel darah dilakukan dengan metode salting-out
menggunakan reagen FavorPrepTM Genomic DNA Mini Kit (Blood/Cultured
Cell). Sampel darah yang digunakan sebanyak 300 μL.
Analisis kemurnian isolat DNA.
Analisis kemurnian isolat DNA dilakukan dengan elektroforesis (Sigma-
Aldrich®) menggunakan gel agarosa 1,0 %. Analisis dilakukan menggunakan
isolat DNA 3 μL, aquabidestilata 2 μL, dan loading dye 6X 1 μL dengan
volume akhir 6 μL. Elektroforesis (Sigma-Aldrich®) di set pada 100 V selama 30
menit.
Amplifikasi Alel CYP2A6*9
Amplifikasi alel CYP2A6*9: amplifikasi fragmen DNA alel CYP2A6*9
dilakukan menggunakan primer forward: (5’-GATTCCTCTCCCCTGGAAC-3’)
dan primer reverse: (5’-GGCTGGGGTGGTTTGCCTTTA-3’). Amplifikasi
dilakukan dengan mesin PCR (Thermal cycler Perkin Elmer 2400) menggunakan
Promega Go Taq Green Master Mix 12,5 μL, primer forward 1,25 μL, primer
reverse 1,25 μL, DNA template 0,5 μL, aquabidestilata 5 μL dengan volume
akhir 25 μL. Kondisi PCR digunakan sesuai dengan yang telah dilakukan oleh
Cindy (2017) yaitu, initial denaturasi pada suhu 95˚C (5’); dilanjutkan dengan
denaturasi pada suhu 98˚C (20”); annealing pada suhu 64˚C (15”) dan ekstensi
pada suhu 72˚C (30”). Siklus amplifikasi tersebut dilakukan sebanyak 25 kali dan
selanjutnya diakhiri dengan final ekstensi pada suhu 72˚C (5’). Alel CYP2A6*1
akan terdekteksi pada pita 368 bp, sedangkan adanya alel CYP2A6*9 tidak akan
menghasilkan produk PCR.
Analisis Produk PCR dengan Elektroforesis.
Analisis hasil produk PCR dilakukan elektroforesis. Fase diam yang
digunakan adalah agarosa 1,5% yang telah ditambahkan dengan gel red dan
dilihat hasilnya dengan menggunakan lampu UV. Komposisi pada 1 sumuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5
terdiri dari produk PCR sebanyak 5,0 μL, loading dye sebanyak 1,0 μL, diambil
sejumlah 6,0 μL. Hasil yang didapat adalah DNA yang direplikasi menggunakan
PCR. Dokumentasi gel dengan kamera DSLR Canon 7D. Produk PCR yang
terbentuk pada penelitian ini berada pada pita 368-bp, (Yoshida dkk., 2003).
Analisis Efek Ketergantungan Rokok
Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan
wawancara dan kuisioner yang diisi oleh subyek uji sebelum subyek uji diambil
sampel darahnya. Kuisioner berdasarkan penelitian Heatherton.,(1991) tentang
pengukuran efek ketergantungan berdasarkan nilai FTND. Wawancara dilakukan
secara langsung atau tatap muka. Hal-hal yang ditanyakan pada subyek uji saat
wawancara digunakan untuk mengetahui tentang riwayat subyek uji seperti:
keturunan Papua asli minimal sampai third degree relativies (kakek dan nenek
orang Papua asli), berumur lebih dari 20-40 tahun, dan lama merokok sekitar 5
tahun. Analisis data yang dilakukan dengan mendeskripsikan mengenai pengaruh
jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap nilai ketergantungan (FTND).
Menurut penelitian Heatherton.,(1991) pengukuran efek ketergantungan
rokok subyek uji pada penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai FTND. Nilai
FTND didapatkan melalui kuisioner yang diberikan peneliti kepada subjek uji
secara langsung sebelum dilakukan pengambilan darah. Pada metode ini subyek
uji diberikan beberapa pertanyaan mengenai kebiasaan merokoknya. Terdapat 6
pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda dan masing-masing pilihan diberi skor.
Angka didalam tanda kurung pada setiap pilihan jawaban merupakan skor. Dari 6
pertanyaan tersebut, peneliti menjumlahkan skor untuk menggolongkan subyek
uji masuk kedalam tingkat ketergantungan tertentu.
Tabel 1. Tingkat ketergantungan terhadap nikotin:
Skor Tingkat ketergantungan
0-2 Sangat rendah
3-4 Rendah
5 Sedang
6-7 Tinggi
8-10 Sangat tinggi
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang diberikan dan skornya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6
1. Dalam waktu berapa lama setelah bangun tidur anda melakukan aktivitas
merokok?
A. < 5 menit (3)
B. 6 – 30 menit (2)
C. 31 – 60 menit (1)
D. > 60 menit (0)
2. Apakah anda dapat menahan diri untuk tidak merokok jika berada pada
ruangan bebas rokok?
A. Tidak (0)
B. Ya (1)
3. Kapan anda merasa paling benci untuk tidak merokok?
A. Pagi hari (1)
B. Setiap saat (0)
4. Apakah jumlah rokok yang anda hisap lebih banyak di pagi hari
dibandingkan pada malam hari?
A. Tidak (1)
B. Ya (0)
5. Berapa banyak batang rokok perhari yang anda hisap?
A. ≤ 10 :……. batang (0)
B. 11 – 20 :……. batang (1)
C. 21 – 30 :……. Batang (2)
6. Apakah anda tetap akan merokok, walaupun dalam keadaan sakit berat?
A. Tidak (0)
B. Ya (1)
Analisis data yang difasilitasi oleh Microsoft Excel dengan taraf
kepercayaan 95%. Pengaruh jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap
nilai ketergantungan secara parsial dianalisis dengan uji t. Setelah itu dilanjutkan
dengan uji Anova. Pengaruh perilaku merokok terhadap nilai ketergantungan pada
penelitian ini dilihat dengan mencari korelasi berganda antara jumlah batang
rokok dan lama merokok terhadap nilai ketergantungan menggunakan parameter
koefisien korelasi R.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
Analisis Hasil
Analisis pengaruh efek ketergantungan rokok subyek uji dilakukan dalam 2
tahap, antara lain:
1. Mendeskripsikan efek genetik alel CYP2A6*9 terhadap ketergantungan
nikotin dengan melihat ada tidaknya alel CYP2A6*9.
2. Mendeskripsikan dengan kurva hubungan antara nilai FTND dengan
jumlah batang rokok yang dikonsumsi perhari dan lama merokok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu mendeskripsikan hasil dari
proses; isolasi DNA, analisis kualitatif isolat DNA, amplifikasi CYP2A6*9, dan
analisis produk PCR. Tahap selanjutnya, analisis polimorfisme alel CYP2A6*9,
analisis pengaruh jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap
ketergantungan rokok.
Penentuan Subyek Uji
Jumlah subyek uji yang mengikuti penelitian ini sebanyak 30 orang.
Subyek uji dipilih sesuai kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Usia
subyek uji yang didapat berkisar antara 20-28 tahun dengan rata-rata usia subyek
uji yang didapat adalah 23 tahun. Keterbatasan penelitian ini tidak mendapatkan
rentang 20-40 tahun. Hal itu disebabkan sulit mencari perokok aktif papua yang
berusia diatas 29-40 tahun yang berdomisili di Yogyakarta karena mayoritas
adalah pelajar atau mahasiswa yang berusia 15-28 tahun.
Rata-rata keseluruhan subyek uji menghisap rokok sebanyak 10,30
batang dalam sehari dalam rentang 3-24 batang rokok per hari. Berdasarkan
jumlah batang rokoknya, subyek uji yang diteliti sudah bervariasi yakni sebanyak
19 subyek uji adalah perokok ringan (1-10 batang per hari), 9 subyek uji adalah
perokok sedang (11-20 batang per hari), dan 2 subyek uji merupakan perokok
berat (lebih dari 20 batang per hari) (Samet dkk., 1998). Rata-rata subyek uji
telah merokok selama 8 tahun. Rentang lama merokok 5-18 tahun, subyek uji
yang diteliti sudah cukup bervariasi. Karakteristik subyek uji dapat dilihat di tabel
II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
Tabel II. Karakteristik subyek uji yang terlibat dalam penelitian
Karakteristik Nilai
Jumlah subyek uji 30 perokok
Umur Rata-rata ± SD 23,33 ± 2,53
Rentang 20-28
Jumlah batang rokok
yang dihisap perhari
Rata-rata ± SD 10,30 ± 6,22
Rentang 3-24
Lama merokok Rata-rata ± SD 8,03± 3,2
Rentang 5-18
Keterangan :
SD= Standar deviasi
Isolasi DNA dari Sampel Subyek Uji
30 sampel darah dilakukan isolasi DNA dengan menggunakan reagen
FavorPrepTM. Proses isolasi DNA mengikuti prosedur yang telah ada pada
panduan yang tersedia. Dalam proses isolasi terdapat 3 bagian yaitu: proses
perusakan dinding sel, pemisahan DNA dari protein dan pemurnian DNA
(Muladno, 2010).
Analisis Kualitatif Isolat DNA
Hasil isolat yang didapat dari isolasi menggunakan FavorPrepTM Genomic
DNA Mini Kit (Blood/Cultured Cell) dianalisis hasil kemurniannya menggunakan
teknik elektroforesis (Broeders dkk.,2014). Hasil elektroforesis menunjukkan
bahwa isolat DNA menghasilkan pita tunggal dan tipis dengan ukuran lebih dari
3000 bp, hal tersebut menunjukkan bahwa isolat DNA yang digunakan murni.
Kesuksesan proses isolasi dan ekstrasi DNA genom dapat ditandai dengan
dihasilkanya DNA yang berukuran besar, tidak terdegradasi selama proses
ekstrasi dan permurnian. Adanya pita smear pada hasil isolat DNA juga
menunjukan bahwa DNA genom yang terisolasi tidak utuh lagi, kemungkinan
terpotong saat ekstrasi berlangsung (Prayitno dan Nuryandani,2011).
Elektroforesis menggunakan gel agarosa 1,0 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9
7 6 5 4 3 2 1 M
Isolat(DNA)
Gambar 1. Hasil analisis kualitatif isolat DNA menggunakan teknik
elektroforesis
Keterangan :
M : 100 bp DNA ladder sebagai marker
3-5 : Isolat DNA dengan pita tunggal dan tipis
1-2, 6-7 : Isolat DNA dengan pita sangat tipis
Kondisi elektroforesis : Fase diam agarose 1%, fase gerak larutan
TBE 1%, kecepatan 100 V/cm, volume injeksi 6µL
Pengaruh Alel CYP2A6*9 terhadap Ketergantungan Rokok
Untuk mendapatkan fragmen DNA dari alel CYP2A6*9 dilakukan
amplifikasi dengan menggunakan primer yang diadopsi dari penelitian Yoshida
dkk., (2003), yaitu primer forward: 5'-GAT TCC TCT CCC CTG GAA C-3',
primer reverse: 5'-GGC TGG GGT GGT TTG CCT TTA-3'. Amplifikasi DNA
dengan PCR dilakukan menggunakan Promega Go Taq Green Master Mix. Kadar
genomik DNA yang digunakan kira-kira 50 ng dengan volume akhir campuran 25
μL, yang terdiri dari reagent 12,5 μL, primer forward 1,25 μL, primer reverse 1,25
μL, isolat DNA 5,0 μL, Aquabides 5 μL. Penentuan rentang suhu annealing dan
jumlah siklus amplifikasi berdasarkan pada hasil optimasi yang dilakukan oleh
Cindy (2017). Amplifikasi dilakukan dengan mesin PCR (Thermal cycler Perkin
Elmer 2400). Kondisi PCR digunakan adalah sebagai berikut: initial denaturasi
pada suhu 94ºC (3’); dilanjutkan dengan denaturasi pada suhu 94ºC (30”);
3000bp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
annealing pada suhu 60ºC (30”) dan ekstensi pada suhu 70ºC (25”). Keberhasilan
PCR ditentukan oleh spesifisitas primer dalam menempel pada isolat DNA
(McPherson and Moller, 2006). Pada identifikasi alel CYP2A6*9 ini digunakan
primer yang untuk mengamplifikasi CYP2A6*1 yang diambil dari penelitian
Yoshida dkk., (2003) yaitu primer forward: (5’-GATTCCTCTCCCCTGGAAC-
3’) dan menggunakan primer reverse:(5’-GGCTGGGGTGGTTTGCCTTTA-3’).
Primer foward akan mengamplifikasi ekson 395 sampai 376 dan primer reverse
mengamplifikasi ekson 48 sampai 28 (Yoshida dkk., 2003).
Amplifikasi gen CYP2A6 menggunakan primer tersebut menghasilkan
produk PCR berukuran 368-bp yang merupakan produk dari alel CYP2A6*1.
Menurut Pitarque dkk., (2001) yang melakukan observasi pada alel CYP2A6*9 di
T-48G terjadi penurunan aktivitas sekitar 50% ketika di komparasikan dengan alel
CYP2A6*1, membuat salah satu dari alel CYP2A6 yang bertanggung jawab atas
lemahnya status metabolisme. Situs penempelan primer pada urutan basa
potongan gen CYP2A6*9 tidak sesuai dengan pasangan basa primer yang
digunakan pada penelitian ini sehingga produk PCR gen CYP2A6*9 tidak terjadi
amplifikasi dan tidak terlihat pada band gel agarosa. Hasil dari elektroforesis
menunjukkan panjang pita dari produk PCR yang berupa amplifikasi DNA
dengan dilihat pada UV transilluminator dan didokumentasikan dengan
menggunakan kamera DSLR Canon 7D yang ada pada gambar 2.
7 6 5 4 3 2 1 M
Produk PCR 368 bp
Sumuran
Marker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
Gambar 2. Elektrogram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai
isolat DNA
Keterangan :
M : 100 bp DNA ladder sebagai marker
1-7 : Produk PCR dari berbagai isolat DNA yang berbeda
Kondisi elektroforesis : Fase diam agarose 1,5%, fase gerak larutan TBE
0,5%, kecepatan 120 V/cm, volume injeksi 6µL
Pada gambar 2 dapat dilihat pada band terdapat pita pada panjang 368-bp,
hal menunjukkan bahwa sampel DNA tersebut merupakan wild type. Seharusnya
band yang kosong menunjukkan bahwa sampel DNA mengalami polimorfisme
dan dikatakan memiliki alel CYP2A6*9. Pada penelitian ini dilakukan amplifikasi
pada 30 sampel, 30 sampel terlihat pita pada 368-bp dan 0 sampel yang tidak
menghasilkan pita sehingga dapat dikatakan subyek uji yang dianalisis memiliki
alel CYP2A6*1 dan tidak ada yang memiliki alel CYP2A6*9.
Tabel III. Pengaruh alel CYP2A6*9 terhadap ketergantungan rokok
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat diketahui bahwa adanya alel
CYP2A6*9 tidak mempengaruhi ketergantungan rokok subyek uji perokok ras
kulit hitam Papua Indonesia. Hasil yang didapatkan tidak mendukung penelitian
Minematsu dkk., (2006) yang mengatakan bahwa seorang perokok yang memiliki
alel non aktif CYP2A6*9 akan mengalami penurunan ketergantungan fisik
terhadap rokok. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat
pengaruh gen CYP2A6 terhadap ketergantungan rokok pada subyek uji perokok
ras kulit hitam Papua Indonesia. Perlu dilakukan penelitian polimorfisme
Tingkat
ketergantungan
Jumlah Keterangan
Sangat rendah 6 Tidak ada alel
CYP2A6*9
Rendah 17 Tidak ada alel
CYP2A6*9
Sedang 4 Tidak ada alel
CYP2A6*9
Tinggi 3 Tidak ada alel
CYP2A6*9
Sangat tinggi - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
CYP2A6 pada alel yang berbeda pada subyek uji perokok ras kulit hitam Papua
Indonesia.
Analisis Pengaruh Jumlah Batang Rokok dan Lama Merokok
terhadap Ketergantungan
Pada penelitian ini, faktor lingkungan yang diwakilkan oleh jumlah batang
rokok dan lama merokok. Menurut Fikriyah dan Febrianto,(2012) faktor
lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan tembakau (merokok) antara lain
orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya yang merokok. Jika seseorang
berada di lingkungan perokok (orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya
perokok) ada kencenderungan seseorang menjadi perokok. Muncul perasaan tidak
enak untuk tidak merokok jika ditawarkan merokok oleh orang-orang terdekat di
lingkungan. Adanya dorongan atau contoh banyak orang-orang terdekat
dilingkungannya adalah perokok sehingga memicu seseorang untuk menjadi
perokok. Dari hal itu, pada penelitian ini dipilih 2 aspek yaitu:, jumlah batang
rokok dan lama merokok sebagai paramenter orang menjadi perokok karena
berada dilingkungan perokok.
Proses toleransi terhadap nikotin terjadi oleh sebab asupannya yang
berulang, dalam jangka waktu yang lama. Toleransi merupakan petunjuk bahwa
perokok sudah mengalami ketergantungan secara fisik terhadap nikotin. Satu-
satunya gejala atau tanda bahwa proses toleransi telah terjadi adalah munculnya
withdarwal syndrome jika konsumsi nikotin dihentikan secara tiba-tiba (O‟Brian,
2006).
Target nikotin adalah jaringan otak. Dengan demikian munculnya
withdrawal syndrome pada perokok dapat tampak sebagai gejala-gejala psikis,
misalnya hilangnya konsentrasi, fokus, mudah marah (iritable), perasaan gelisah
dan sebagainya. Untuk mengantisipasi gejala-gejala tersebut, perokok mengubah
pola perilakunya yang dapat dideteksi atau diukur dengan menggunakan
kuesioner, yaitu kuesioner FTND (Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13
Gambar 3. Histogram lama merokok dan jumlah batang rokok yang dikonsumsi
perhari dari setiap subyek uji.
Histogram distribusi 30 subyek uji ditunjukan dengan gambar 3
memberikan deskripsi nilai FTND, jumlah batang rokok yang dihisap perhari, dan
lama merokok untuk setiap subyek uji. Histogram di atas menunjukkan bahwa
dengan tingkat ketergantungan dan lama merokok yang sama terdapat variasi pada
jumlah batang rokok yang dihisap perhari. Hasil yang didapat seperti pada subyek
uji: 11p, 16p, dan 26p dengan tingkat ketergantungan rendah dan lama merokok
sekitar 5 tahun, masing-masing subyek uji menghisap berturut-turut 7, 3, dan 4
batang rokok perhari. Terdapat juga pada subyek uji 3p, 8p, 20p, dan 21p yang
memiliki tingkat ketergantungan sedang dan lama merokok sekitar 5 tahun,
masing-masing subyek uji merokok berturut-turut 21, 8, 10, dan 5 batang rokok
perhari. Pada subyek uji uji 13p, 24p, dan 32p yang memiliki tingkat
ketergantungan sedang dan lama merokok sekitar 8 tahun, masing-masing subyek
uji merokok berturut-turut 1, 2, 3, dan 15 batang rokok perhari. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa jumlah batang rokok yang dikonsumsi perhari tidak
mempengaruhi lama merokok. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam
3 3 3
1
6
3 3
1
4
23 3 3
12
6
45
3 34
32
5
1
5 54
3
6
15
8
21
3
20
10
89
11
7
5
12
3
5
3
23
10
13
10
5
16
34
10
7
5
18
6
15
24
8
10
5
11 1112
5 5
9
5
98
6 65
18
6
9
5 56
8
5
15
7 7
5
10
8
12
0
5
10
15
20
25
30
1p
2p
3p
4p
5p
6p
8p
9p
10
p
11
p
12
p
13
p
14
p
15
p
16
p
17
p
18
p
19
p
20
p
21
p
23
p
24
p
26
p
27
p
28
p
29
p
30
p
31
p
32
p
33
p
Score Jumlah batang rokok Lama merokok
Grafik distribusi subjek perokok ras kulit hitam Papua Indonesia
Subyek uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan. Seorang individu akan cenderung
merokok bila berada di lingkungan perokok.
Histogram di atas juga menggambarkan bahwa di tingkat kergantungan
yang sama menunjukkan adanya variasi pada lama merokok subyek uji. Subyek
uji 3p, 8p, 20p, dan 21p yang telah merokok selama 5 tahun sedangkan subyek uji
13p, 24p, dan 32p telah merokok selama 8 tahun. Selain itu, histogram di atas
mendeskripsikan bahwa semakin lama dan semakin tinggi nilai FTND jumlah
batang rokok yang konsumsi semakin banyak.
Perilaku merokok pada penelitian ini diamati dari jumlah batang rokok
yang dihisap perhari dan lama merokok subyek. Pengaruh jumlah batang rokok
dan lama merokok terhadap nilai ketergantungan secara parsial dianalisis dengan
uji t. Pada uji t yang dilakukan pada masing-masing variabel, nilai t hitung jumlah
batang rokok > t tabel ( 3,6121>1,5794) dengan signifikansi <0,05 (0,001<0,05),
demikian halnya dengan nilai t hitung lama merokok > t tabel (2,274> 1,5794)
dengan signifikasi <0,05 (0,031<0,05) (Lampiran 10). Berdasarkan uji t pada
masing-masing variabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial,
baik jumlah batang rokok maupun lama merokok memberikan dampak terhadap
nilai ketergantungan merokok.
Setelah uji t di atas yang menunjukkan bahwa jumlah batang rokok dan
lama merokok memberikan pengaruh terhadap nilai ketergantungan merokok,
maka analisis dilanjutkan dengan uji Anova. Pada uji Anova diketahui bahwa F
hitung > F tabel (14,032> 3,354) dengan signifikansi <0,05 (6,63.10-05<0,05)
(Lampiran 10). Hal itu menunjukkan bahwa jumlah batang rokok dan lama
merokok memberikan pengaruh terhadap nilai ketergantungan merokok.
Pengaruh perilaku merokok terhadap nilai ketergantungan pada penelitian
ini dilihat dengan mencari korelasi berganda antara jumlah batang rokok dan lama
merokok terhadap nilai ketergantungan menggunakan parameter koefisien relasi
R. Nilai R pada penelitian ini sebesar 0,7139. Hal ini menunjukkan bahwa secara
statistik terdapat hubungan yang kuat antara jumlah batang rokok dan lama
merokok terhadap nilai ketergantungan (Dahlan,2014). Nilai R pada penelitian ini
bernilai positif yang menunjukkan bahwa semakin lama dan semakin banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
jumlah batang rokok yang dihisap perhari maka nilai ketergantungan semakin
tinggi. Nilai R square pada penelitian ini sebesar 0,509, hal ini memberikan
makna bahwa persentase sumbangan jumlah batang rokok yang dihisap perhari
dan lama merokok terhadap nilai ketergantungan sebesar 50 %, sedangkan sisanya
dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dimasukan pada penelitian ini.
Hubungan antara jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap nilai
FTND secara statistik pada penelitian ini dituliskan dalam persamaan berikut:
Y=0,8667+0,1237.X1+0,1484.X2, dimana: Y adalah nilai FTND, X1 adalah
jumlah batang, X2 adalah lama merokok, sedangkan 0,8867 merupakan intersep.
Berdasarkan persamaan ini, maka dapat diketahui bahwa besarnya kontribusi
jumlah batang dan lama merokok terhadap nilai FTND masing-masing sebesar
0,1237 dan 0,1484. Jadi jika diasumsikan jumlah batang rokok tetap maka dalam
setiap batang rokok menyebabkan kenaikan nilai ketergantungan sebesar
0,1237%. Di lain pihak, jika diasumsikan lama merokok tidak berubah, maka
setiap batang rokok menyebabkan kenaikan nilai ketergantungan sebesar 0,1484
%. Kurva hubungan antara jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap nilai
FTND ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 4. Kurva hubungan antara jumlah batang rokok dan lama merokok
terhadap nilai FTND
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
Berdasarkan persamaan yang didapatkan Y=0,8667+0,1237.X1+0,1484.X2,
disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai FTND maka semakin tinggi pula jumlah
batang rokok yang dihisap per harinya. Walaupun berdasarkan teori yang ada
jumlah rokok yang dihisap per hari saja tidaklah cukup digunakan sebagai tolak
ukur ketergantungan rokok. Banyak perokok lain yang menghisap rokok dengan
jumlah besar dalam sehari, namun tidak menunjukkan adanya gejala dan tanda
ketergantungan fisik tinggi yang terukur menggunakan kuesioner FTND. Hasil
data menunjukkan bahwa jumlah rokok yang dihisap per hari dalam jumlah yang
tinggi merupakan faktor risiko untuk meningkatkan ketergantungan fisik terhadap
nikotin terlepas dari lamanya kebiasaan merokok (p<0,05).
Dari 30 sampel subyek uji, rata-rata telah memiliki kebiasaan merokok
selama 8,03 tahun. Analisis data ini dalam hubungannya dengan skor FTND
menyimpulkan bahwa terlepas dari jumlah rokok per hari yang dihisap dan
lamanya kebiasaan merokok yang dimiliki seseorang merupakan faktor risiko
untuk meningkatkan ketergantungan fisik perokok terhadap nikotin. Faktor waktu
dan jumlah rokok dapat berdiri sendiri-sendiri sebagai faktor risiko meningkatkan
ketergantungan ataupun dapat saling berinteraksi untuk meningkatkan
ketergantungan fisik terhadap nikotin.
Hasil analisis data pada perokok yang menjadi subyek dalam penelitian ini
didapatkan bahwa ketergantungan fisik terhadap nikotin yang terjadi memang
terbukti bersifat time and dose dependent, artinya bahwa jumlah rokok yang besar
dan lama kebiasaan merokok yang tinggi dapat meningkatkan risiko
ketergantungan, baik secara simultan maupun sekuensial. Fakta hasil penelitian ini
sesuai dengan teori yang diberikan oleh O‟Brian (2006), bahwa sifat nikotin
dalam menimbulkan ketergantungan sebanding dengan waktu dan dosis (time and
dose dependent).
Memang secara logis, semakin banyak rokok yang dikonsumsi per hari
dan semakin lama merokok semakin tinggi pula ketergantungan yang akan
dialami. Namun argumen tersebut masih belum dibuktikan secara empiris pada
penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kertergantungan rokok
pada subyek uji ras kulit hitam Papua Indonesia sekitar 50% dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
jumlah batang rokok dan lama merokok. Oleh dari itu, masih perlu penelitian
lebih lanjut untuk melihat faktor-faktor lain yang mempergaruhi ketergantungan
rokok.
KESIMPULAN
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang didapat:
1. Adanya polimorfisme alel CYP2A6*9 tidak mempengaruhi perilaku
merokok sesorang perokok ras kulit hitam Papua Indonesia. Hasil
penelitian identifikasi alel CYP2A6*9 pada perokok pria ras kulit hitam
di Papua Indonesia tidak ditemukan alel CYP2A6*9. Dari 30 subyek uji
yang ada hanya teridentifikasi alel CYP2A6*1.
2. Hubungan kuat antara jumlah batang rokok dan lama merokok terhadap
ketergantungan merokok dengan nilai R=0,7139. Persentase sumbangan
jumlah batang rokok yang dihisap perhari dan lama merokok terhadap
nilai ketergantungan sebesar 50 %.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh gen
CYP2A6 pada alel yang berbeda terhadap ketergantungan rokok pada
subyek uji perokok ras kulit hitam Papua Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
DAFTAR PUSTAKA
Baurley, J.W., Edlund, C.K., Pardamean, C.I., Conti, D.V., and Bergen,
A.W., 2016, Smokescreen: A Targeted Genotyping Array for
Addiction Research, BMC Genomics, 17, 1-12.
Badan Pusat Statistik, 2010. Data Statistik Indonesia: Jumlah Penduduk
menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota, 2005. Available from:
http://demografi.bps.go.id/versi1/index.php?option=com_tabel&task=
&Ite mid=1, diakses tanggal 21 Mei 2017 pukul 23.17
Benowitz NL., Eliseo, Janne., Perez-Stable.,Fong I., Modin G., Herrera.,
Peyton., 1999, The Journal Of Pharmacology And Experimental
Therapeutics, Ethnic Differences in N-Glucuronidation of Nicotine
and Cotinine, vol 291, No3.
Bloom, A.J., Hinrichs, A.L., Wang, J.C., Von-Weymarn, L.B., Kharasch,
E.D.,Bierut, L.J., et al, 2011, The Contribution of Common
CYP2A6 Alleles to Variation in Nicotine Metabolism Among
European Americans, Pharmacogenetic Genomics, 21(7), 403-416.
Broeders, S., Huber, I., Grohmann, L., Berben, G, Taverniers, I., Mazzara,
M., Roosens, N., and Morisset, D., 2014, Guidelines for Validation
of Qualitative Real-Time PCR Methods, Trends in Food Science &
Technology, 37, 115-126.
Boardman, J.D., Blalock, C.L., Pampel, F.C., Hatemi, P.K., Heath, A.C.,
and Eaves, L.J., 2011. Population Composition, Public Policy, and
the Genetics of Smoking. Demography, 48: 1517-1533.
Cindy., 2017, Optimasi dan Validasi Kondisi Polymerase Chain Reaction
pada Identifikasi CYP2A6*9, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta, hal 10.
Dahlan, S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
Bivarat, dan Multivarat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS,
Edisi 6]
Departemen Kesehatan RI, 2013, InfoDATIN (Pusat Data Informasi
Kementrian Kesehatan RI) : Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia
Berdasarkan Rikerdas 2007 dan 2013, Departemen Kesehatan RI,
ISSN 2442-7659.
Fikriyah, S., Febrianto, Y., 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Merokok pada Mahasiswa Laki-Laki di Asrama Putra,
Jurnal Stikes Volume 5, No 1
Gambier N., Batt AM., Marie B., Pfister M., Siest G., Visvikis-Siest S.,
2005. Association of CYP2A6*1B genetic variant with the amount of
smoking in French adults from the Stanislas cohort.
Pharmacogenomics J. 5, 271–275.
Heatherton, T.F., Kozlowski, L.T., Frecker, R.C. & Fagerstrom, K.O. 1991.
The Fagerström Test for Nictoine Dependence: A revision of the
Fagerström Tolerance Questionnaire. British Journal of Addictions.
Vol. 86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
Hukkanen, J., Jacob III, P. & Benowitz, N.L. 2005. Metabolism and
Disposition Kinetics of Nicotine. Pharmacological Reviews, 57: 79-
115.
Kwon JT., Nakajima, M., Chai S., Yom YK., Kim HK., Yamazaki H., Sohn
DR., Yamamoto T., Kuroiwa Y., Yokoi T., 2001. Nicotine metabolism
and CYP2A6 allele frequencies in Koreans. Pharmacogenetics. 11,
317–323.
Maggert, K.A., 2012, Genetics: Polymorphisms, Epigenetics, and
Something In Between, Genetic Research International, 1-9.
McPherson, M.J., and Moller, S.G., 2006, PCR, 2 edition, New York:
Taylor & Francis, 292
Minematsu, N., Nakamura, H., Furuuchi, M., Nakajima, T., Takahashi, S.,
Tateno, H., dkk., 2006, Limitation of Cigarette Consumption by
CYP2A6*4, *7 and *9 Polymorphisms, European Respiratory
Journal, 27(2), 289–292.
Munafö, M.R., Clark, T.G., Johnstone, E.C.; Murphy, M.F.G. & Walton,
R.T. 2004. The Genetic Basis for Smoking Behavior: A Systematic
Review and Meta-Analysis. Nicotine and Tobaco Research. Vol. 6,
No. 4.
Muladno. 2010. Teknologi Rekayasa Genetika. Edisi Ke-2. Penerbit IPB
Press,Bogor.
O‟Brian, C.P. 2006. Drug Addiction and Drug Abuse. In L.L. Brunton,
J.S. Lazo, & K.L. Parker (Eds), Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th Edition, (p. 607-628).
New York: McGraw-Hill. Pitarque
Peamkrasatam, S., Sriwatanakul, K., Kiyotani, K., Fujieda, M., Yamazaki,
H., Kamataki, T., et al., 2006, In Vivo Evaluation of Coumarin and
Nicotine as Probe Drugs to Predict the Metabolic Capacity of
CYP2A6 Due To Genetic Polymorphism in Thais, Drug Metabolism
and Pharmacokinetics, 21(6), 475-484.
Pitarque, M., Richter, O., Oke, Berkkan, H., Oscarson, M., and Ingelman-
Sundberg, M., 2001, Identification of a Single Nucleotide
Polymorphism in the TATA Box of the CYP2A6 Gene: Impairment
of Its Promoter Activity, Biochemical and Biophysical Research
Communications, 284,445-460.
Prayitno, E., Nuryandani, E., 2011, Optimalisasi Ekstraksi DNA Jarak
Pagar (Jatropha curcas) melalui Pemilihan Daun yang Sesuai,
Nusantara Bioscience 3:1-6
Samet, J.M. Wiggins, C.L., Humble, C.G., Pathak, D.R.,1998. Cigarette
Smoking and Lung Cancer in New Mexico, Am.Rev.Dis 137:1110-
1113
Tyndale, R.F. dan Sellers, E.M., 2002. Genetic variation in CYP2A6-
mediated nicotine metabolism alters smoking behavior. Therapeutic
Drug Monitoring,24: 163–171.
Yoshida R, Nakajima M, Nishimura K, Tokudome S, Kwon J-T, and
Yokoi T., 2003, Effects of Polymorphism in Promoter Region of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
Human CYP2A6 Gene (CYP2A6⁎9) on Expression Level of
Messenger Ribonucleic Acid and Enzymatic Activity In Vivo and in
Vitro. Clincal Pharmacology Therapeutics, 74(1):69–76.
Yusof, W. and Gan, S.H., 2009, High Prevalence of CYP2A6*4 and
CYP2A6*9 Alleles Detected Among a Malaysian Population, Clinica
Chimica Acta: International Journal of Clinical Chemistry, 403(1-
2),105–9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22
Lampiran 1. Surat Ethical Clearence (EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23
Lampiran 2. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24
Lampiran 3.Usage Information of Go Taq Green Master Mix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25
Lampiran 4. Product Datasheet of DNA Ladder& Markers
Lampiran 5. Product Datasheet of primer forward and reverse CYP2A6*9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26
Lampiran 6. Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA menggunakan Elektroforesis
30p 24p 25p 26p
p
27p 28p 29p
23p 22p 21p 20p 19p 18p 17p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27
14p 13p 11p 12p 1p 16p 15p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28
Lampiran 7. Hasil PCR
5p 4p 2p 3p 1p 7p 6p
12p 11p 9p 10p 8p 14p
15p 16p 21p 17p
8p 13p 16p 17p 18p 19p 20p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29
26p 25p 22p 28p 27p 24p 23p
29p 30p 31p 32p 33p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30
Lampiran 8. Usage Information of FavorPrepTM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31
Lampiran 9. Data Subyek Uji
Subyek Umur Skor Jumlah batang
rokok
Lama
merokok
1p 22 3 15 8
2p 25 3 8 10
3p 24 3 21 5
4p 23 1 3 11
5p 28 6 20 11
6p 26 3 10 12
8p 25 3 8 5
9p 20 1 9 5
10p 27 4 11 9
11p 22 2 7 5
12p 21 3 5 9
13p 28 3 12 8
14p 20 3 3 6
15p 20 1 5 6
16p 20 2 3 5
17p 25 6 23 18
18p 22 4 10 6
19p 23 5 13 9
20p 21 3 10 5
21p 20 3 5 5
23p 22 4 16 6
24p 22 3 3 8
26p 21 2 4 5
27p 27 5 10 15
28p 22 1 7 7
29p 24 5 5 7
30p 25 5 18 5
31p 24 4 6 10
32p 24 3 15 8
33p 27 6 24 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32
Subyek uji, lama merokok, jumlah rokok yang dikonsumsi perhari, skor, dan
tingkat ketergantungan
Keterangan
Sangat rendah : skor 0-2
Rendah : skor 3-4
Sedang : skor 5
Tinggi : skor 6-7
Sangat tinggi : skor 8-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33
Lampiran 10. Hasil Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36
Lampiran 11. Hasil Analisis Statistik Regresi Berganda
A. Nilai R Berganda
Regression Statistics
Multiple R 0,713915
R Square 0,509674 Adjusted R Square 0,473354
Standard Error 1,06679
Observations 30
B. Persamaan Regresi Berganda dan Uji T
Coefficients Standard
Error t Stat P-value
Intercept 0,866782 0,54879 1,579442 0,12588 Jumlah batang rokok(X1) 0,123706 0,034247 3,612174 0,001223
Lama merokok(X2) 0,148429 0,065271 2,274031 0,031129
C. Uji Anova
df SS MS F Significance F
Regression 2 31,93958 15,96979 14,03272 6,63046E-05
Residual 27 30,72708 1,13804 Total 29 62,66667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37
Lampiran 12. Olah Hasil Stastistik Regresi Berganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Rabulas Tri Nugroho, lahir di
Tugumulyo pada tanggal 19 Februari 1997 dan
merupakan anak ketiga dari pasangan Fransiskus
Xaverius Suroto dan Margaretha Untari. Pendidikan
formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK Xaverius
Tugumulyo (2000 - 2001), tingkat Sekolah Dasar di SD
Xaverius Tugumulyo (2002 - 2008), tingkat Sekolah
Menengah Pertama di SMP Xaverius Pangudi Luhur Yogyakarta (2011 – 2014).
Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama perkuliahan,
penulis aktif dalam beberapa kepanitiaan dan organisasi seperti Pelepasan Wisuda
I tahun 2015 sebagai ketua panitia, Pharmacy 3on3 tahun 2015 sebagai
penanggung jawab pelaksana, Titrasi 2015/2016 sebagai anggota divisi keamanan,
Titrasi 2017 sebagai steering committee, Pharmacy Performance 2016 sebagai
koordinator divisi keamanan, dan Pelepasan Wisuda sebagai anggota divisi
perlengkapan. Penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan organisasi dalam
kampus seperti BEMF sebagai koordinator divisi UKF periode 2016. Bukan
hanya aktif diberbagai organisasi dan kepanitiaan, penulis juga pernah menjadi
asisten dosen pada praktikum, Biofarmasetika-Farmakokinetika. Biokimia, dan
Kimia Analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI